Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah pendidikan karakter dan
kepramukaan
Dosen pengampu:
Rifa Kurnia Agriyana M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
BADRIAH (200068)
MARISA (200217)
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
[Mata kuliah Pendidikan karakter kepramukaan]. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang [kepramukaan] bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada [Bapak rifa kurnia agriyana M.Pd],
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kepramukaan Dunia..................................................................5
2.2 Sejarah Kepramukaan Indonesia.............................................................7
2.3 Gerakan Kepramukaan Indonesia...........................................................8
2.4 Prinsip dasar dan metode kepramukaan.................................................10
2.5 Struktur Organisasi Kepramukaan.........................................................13
2.6 Gugus Depan..........................................................................................24
2.7 Peran Majelis Pembimbing.........................................................................27
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................30
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah Kepramukaan di Indonesia
2. Apa itu organisasi kepramukaan
3. Apa maksud dari lambang kepramukaan
4. Apa aitu Gerakan pramuka
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Sejarah Kepramukaan Dunia
Tahun 1910, Baden-Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir letnan
jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Olave St. Clair Soames dan
dianugerahi tiga orang anak, yaitu Peter, Heather, dan Betty. Beliau mendapat
5
gelar "Lord" dari Raja George V pada tahun 1929. Baden-Powell meninggal pada
tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan
oleh induk serigala. Tahun 1918, Baden-Powell membentuk "Rover Scout" bagi
mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922, beliau menerbitkan buku
Rovering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920, diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
6
larangan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery, maka KH.
Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat PERKINDO masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara
komunis. Akan tetapi, kekuatan Pancasila dalam PERKINDO menentangnya dan
dengan bantuan Perdana Menteri Ir. Juanda, maka perjuangan menghasilkan
Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20
Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs. Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden
Soekarno sedang berkunjung ke Jepang Gerakan Pramuka diperkenalkan secara
resmi kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961. Sejak itulah tanggal 14
Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.
7
a. Sifat
b. Fungsi
Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.
8
c. Tujuan
a. Prinsip Dasar
2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam.
b. Metode
9
2. belajar sambil melakukan;
3, sistem berkelompok:
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik:
8. kiasan dasar.
A. LAMBANG
10
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang melambangkan
sifat, keadaan, nilai, dan norma yang dimiliki setiap anggota pramuka yang dicita-
citakan oleh Gerakan Pramuka.
2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama. Ini mengandung arti, pramuka adalah
orang yang sehat jasmani dan rohaninya, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam
menghadapi segala tantangan hidup
3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh di mana saja. Ini mengandung arti, pramuka adalah
orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun
5. Akar kelapa/nyiur kuat. Ini mengandung arti. pramuka berpegang pada dasar-
dasar atau landasan yang baik, benar, dan kuat.
C.PENGGUNAAN
Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan pada panji bendera, papan nama
kwartir/satuan, tanda pengenal, dan alat administrasi Gerakan Pramuka.
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk
mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam
arti kiasan lambang tunas kelapa tersebut pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
11
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan
mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada
masyarakat di sekelilingnya. Generasi muda yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa
Pancasila.
12
A.TINGKAT NASIONAL
* Kwartir Nasional (Kwarnas), dengan masa bakti 5 tahun. Dewan Kerja Nasional
(DKN) dengan masa bakti 5 tahun.
a. Pengurus Kwarnas
13
4. Pengurus Kwarnas terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Nasional.
-Dewan Kehormatan
-Satuan Kegiatan
14
6. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan Mabinas.
4. Raimuna Nasional, setiap 4 tahun sekali untuk Pramuka Pene gak dan Pramuka
Pandega.
15
B.TINGKAT DAERAH
a. Pengurus Kwarda
1. Ketua Kwarda ditetapkan oleh Musyawarah Daerah (Musda) untuk masa bakti
berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Musda
2. Pengurus Kwarda dibentuk oleh Musda melalui tim formatur, yang dituangkan
dengan Keputusan Tim Formatur Musda.
16
4. Pengukuhan pengurus Kwarda dilakukan oleh Ketua Mabida.
5. Pengurus Kwarda terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Daerah
- Dewan Kehormatan
-Satuan Kegiatan
17
5. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat daerah yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Mabida.
1. Jambore Daerah
2. Lomba Tingkat 4
3. Musyawarah Daerah
18
C.TINGKAT CABANG
a. Pengurus Kwarcab
19
5. Pengurus Kwarcab terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Cabang,
- Dewan Kehormatan
-Satuan Kegiatan
20
6. Menyampaikan laporan kepada Kwarda mengenai perkem bangan Gerakan
Pramuka di cabangnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwarnas dan
Mabicab,
1. Jambore Cabang
2. Lomba Tingkat 3
3. Musyawarah Cabang
21
D.TINGKAT RANTING
Kwartir Ranting (Kwarran), dengan masa bakti 3 tahun. Dewan Kerja Ranting
(DKR), dengan masa bakti 3 tahun.
a. Pengurus Kwarran
2.Pengurus Kwarran dibentuk oleh Musran melalui tim formatur, yang dituangkan
dengan Keputusan Tim Formatur Musran.
22
4. Pengukuhan pengurus Kwarran dilakukan oleh Ketua Mabiran. 5. Pengurus
Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut Andalan
Ranting
-Dewan Kehormatan
-Koordinator Gudep
-Satuan Kegiatan
23
5. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, dan
organisasi masyarakat tingkat ranting yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Mabiran
1. Jambore Ranting
2. Lomba Tingkat 2
3. Musyawarah Ranting
a. Ketentuan Umum
Sebagaimana yang dimaksudkan dalam sistem satuan terpisah, anggota putra dan
anggota putri dihimpun dalam Gudep yang terpisah. Masing-masing Gudep
berdiri sendiri.
24
Gudep di dalam negeri dibina oleh Kwarran, kecuali Gudep di perguruan tinggi
yang dibina oleh Kwarcab. Gudep di luar negeri dibina oleh Kwarnas.
b. Gudep Lengkap
Mengingat situasi dan kondisi, dimungkinkan sebuah Gudep hanya terdiri atas
satu atau dua golongan peserta didik, misalnya hanya mempunyai perindukan
Siaga atau hanya mempunyai ambalan Penegak.
Gudep tidak lengkap dimungkinkan mempunyai dua sampai lima satuan untuk
setiap golongan peserta didik, seperti mempunyai lebih dari satu pasukan
Penggalang.
Gudep luar biasa adalah Gudep yang dibentuk untuk anggota Gerakan Pramuka
yang menyandang cacat jasmani atau mental.
1. Gudep dikelola oleh Pembina Gudep yang dibantu oleh pembina satuan dan
pembantu pembina satuan
2. Pembina Gudep dipilih dalam Musyawarah Gugus Depan (Mugus) dari para
Pembina Pramuka yang ada dalam Gudep yang bersangkutan
25
26
2.7 Peranan majelis pembimbing Pramuka
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka, untuk selanjutnya disebut Mabi
adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan
moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep, satuan
dan kwartir yang bersangkutan:
1. Tugas pokok
Tugas Pokok Mabi adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep, satuan dan
kwartir yang bersangkutan:
27
a. Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di atas mengandung makna
memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral.
2. Fungsi
BAB III
28
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
29
Yusup, tinirustini. 2016. Panduan wajib pramuka super lengkap . jakarta: Bmedia
30