Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA; STRUKTUR ORGANISASI


PRAMUKA, PERAN MAJELIS PEMBIMBING, FUNGSI KWARTIR
KWARTIR , GUGUS DEPAN.

Diajukan sebagai Tugas Kelompok pada Mata Kuliah pendidikan karakter dan
kepramukaan

Dosen pengampu:
Rifa Kurnia Agriyana M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
BADRIAH (200068)
MARISA (200217)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
[Mata kuliah Pendidikan karakter kepramukaan]. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang [kepramukaan] bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada [Bapak rifa kurnia agriyana M.Pd],
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami pelajari.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Serang, 12 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kepramukaan Dunia..................................................................5
2.2 Sejarah Kepramukaan Indonesia.............................................................7
2.3 Gerakan Kepramukaan Indonesia...........................................................8
2.4 Prinsip dasar dan metode kepramukaan.................................................10
2.5 Struktur Organisasi Kepramukaan.........................................................13
2.6 Gugus Depan..........................................................................................24
2.7 Peran Majelis Pembimbing.........................................................................27
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................30

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal


yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia.
Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti
Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi;
Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu (Pembina Pramuka, (Andalan Pramuka, (Korps
Pelatih Pramuka, (Pamong Saka Pramuka, (Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing
Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud ”(Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan
menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam
terbuka dengan (Prinsip Dasar Kepramukaan dan (Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
(Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

3
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah Kepramukaan di Indonesia
2. Apa itu organisasi kepramukaan
3. Apa maksud dari lambang kepramukaan
4. Apa aitu Gerakan pramuka

1.3 Tujuan masalah

1. Untuk mengetahui sejarah kepramukaan di indonesi


2. Untuk mengetahui organisasi kepramukaan
3. Untuk mengetahui lambang kepramukaan
4. Untuk Gerakan pramuka

BAB II

PEMBAHASAN

4
2.1 Sejarah Kepramukaan Dunia

a. Riwayat Hidup Baden-Powell

Jika mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan, tidak dapat dilepaskan


dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia, yaitu "Lord Robert
Baden-Powell of Gilwell". Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang
mendasari pembinaan remaja di negara Inggris, yang kemudian tumbuh
berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

Baden-Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 dengan nama Robert


Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Domine Baden-Powell, seorang profesor
geometri di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
Pengalaman Baden-Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak
sekali dan menarik, antara lain sebagai berikut:

1. Karena ditinggal ayahnya sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan


watak ibunya.
2. Dari kakaknya mendapatkan latihan keterampilan berlayar, berenang
berkemah, olahraga, dan lain-lain.
3. Sifat Baden-Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolahraga, mengarang, dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.

Pengalam di India sebagai pembantu letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang


berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan
melatih panca indra kepada Kimball O'Hara Terkepung bangsa Boer di Kota
Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.

Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik


kayu milik Raja Dinizulu.Pengalaman ini ditulis dalam buku Aids to Scouting
yang merupakan petunjuk bagi tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan
tugas penyelidik dengan baik. William Smyth, seorang pimpinan Boys Brigade di
Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman
beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah
Inggris, diajak berkemah dan berlatih di Pulau Brownsea pada tanggal 25 Juli
1907 selama 8 hari.

Tahun 1910, Baden-Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir letnan
jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Olave St. Clair Soames dan
dianugerahi tiga orang anak, yaitu Peter, Heather, dan Betty. Beliau mendapat

5
gelar "Lord" dari Raja George V pada tahun 1929. Baden-Powell meninggal pada
tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

b. Sejarah Kepramukaan Sedunia

Awal tahun 1908, Baden-Powell menulis pengalamannya untuk acara


latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku
dengan judul Scouting for Boys. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-
negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya
untuk laki-laki dengan nama "Boys Scout" Tahun 1912, atas bantuan adik
perempuannya, Agnes, didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan
nama "Girl Guides" yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916,
berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan
buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya.

Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan
oleh induk serigala. Tahun 1918, Baden-Powell membentuk "Rover Scout" bagi
mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922, beliau menerbitkan buku
Rovering to Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan
seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920, diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall,
London. Beliau mengundang pramuka dari 27 negara dan pada saat itu Baden
Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

Tahun 1920, dibentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan


Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan
sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Tanggal 1 Mei 1968, Biro
Kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

2.2 sejarah kepramukaan indonesia

Gagasan Baden-Powell yang cemerlang menyebar ke berbagai negara,


termasuk Netherland atau Belanda dengan nama "Padvinder". Oleh orang
Belanda, gagasan itu dibawa ke Indonesia. Lalu didirikanlah organisasi dengan
nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging Persatuan Pandu-Pandu
Hindia Belanda). Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuklah
organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik
dan menjadi kader pergerakan nasional sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan, antara lain JPO Javaanse Padvinders Organizatie), IJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvinderij), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), dan HW (Hizbul Wathan). Dengan adanya

6
larangan Pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery, maka KH.
Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka


pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), dan
PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938,

Sekitar tahun 1961, kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi


kepanduan yang terhimpun dalam tiga federasi organisasi, yaitu IPINDO (Ikatan
Pandu Indonesia) berdiri pada 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu
Puteri Indonesia) tahun 1954, dan PKPI (Persatuan Puteri Indonesia) Menyadari
kelemahan yang ada, maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat PERKINDO masih
lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak
komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara
komunis. Akan tetapi, kekuatan Pancasila dalam PERKINDO menentangnya dan
dengan bantuan Perdana Menteri Ir. Juanda, maka perjuangan menghasilkan
Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20
Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs. Presiden RI Ir. Juanda karena Presiden
Soekarno sedang berkunjung ke Jepang Gerakan Pramuka diperkenalkan secara
resmi kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961. Sejak itulah tanggal 14
Agustus dijadikan sebagai Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka.

2.3 GERAKAN PRAMUKA INDONESIA

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang


menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata
"Pramuka" merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti
rakyat muda yang suka berkarya. Sementara yang dimaksud "kepramukaan"
adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan
budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.

7
a. Sifat

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen,


Denmark, kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu sebagai berikut.

1. Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di


suatu negara haruslah menyesuaikan pendidik annya itu dengan keadaan
kebutuhan, dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

2. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di


dunia ini harus membina dan mengembang kan rasa persaudaraan dan
persahabatan antara sesama pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan
kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku, dan bangsa.

3. Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja


untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja. yang dalam pelaksanaan
pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.

b. Fungsi

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai


berikut

1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan


mengandung pendidikan. Karena itu, permainan harus mempunyai tujuan dan
aturan permainan, bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja.

2. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang
memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai
kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian
tujuan organisasi.

3. Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi

Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan


masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasinya. Jadi, kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala
dalam satuan pramuka itu sekadar alat saja, bukan tujuan pendidikannya.

8
c. Tujuan

Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan


Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat
Indonesia dengan tujuan agar:

1 anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta


tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya;

2. anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya:

3. anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya: 4. anggotanya


menjadi manusia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan
berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan
negara.

2.4 PRINSIP DASAR DAN METODE KEPRAMUKAAN

a. Prinsip Dasar

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut

1. Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam.

3. Peduli terhadap dirinya pribadi.

4. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

b. Metode

Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

1. pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;

9
2. belajar sambil melakukan;

3, sistem berkelompok:

4. kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung

pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik:

5. kegiatan di alam terbuka;

6. sistem tanda kecakapan:

7. sistem satuan terpisah untuk putra dan putri;

8. kiasan dasar.

2.5 LAMBANG GERAKAN PRAMUKA

A. LAMBANG

10
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang melambangkan
sifat, keadaan, nilai, dan norma yang dimiliki setiap anggota pramuka yang dicita-
citakan oleh Gerakan Pramuka.

Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang


pembina pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen
Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961
pada Panji-panji Gerakan Pramuka yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka
oleh Presiden Republik Indonesia

Bentuk lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (silhouette) tunas


kelapa, sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72, yang
ditetapkan pada tanggal 31 Januari 1972.

B ARTI KIASAN LAMBANG

1. Buah kelapa/nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan "cikal". Ini mengandung


arti, pramuka adalah inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).

2. Buah kelapa/nyiur dapat bertahan lama. Ini mengandung arti, pramuka adalah
orang yang sehat jasmani dan rohaninya, kuat dan ulet, serta besar tekadnya dalam
menghadapi segala tantangan hidup

3. Kelapa/nyiur dapat tumbuh di mana saja. Ini mengandung arti, pramuka adalah
orang yang mampu beradaptasi dalam kondisi apapun

4. Kelapa/nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap anggota


pramuka memiliki cita-cita yang tinggi.

5. Akar kelapa/nyiur kuat. Ini mengandung arti. pramuka berpegang pada dasar-
dasar atau landasan yang baik, benar, dan kuat.

6. Kelapa/nyiur adalah pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, pramuka


berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

C.PENGGUNAAN

Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan pada panji bendera, papan nama
kwartir/satuan, tanda pengenal, dan alat administrasi Gerakan Pramuka.
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk
mengingatkan dan menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam
arti kiasan lambang tunas kelapa tersebut pada setiap anggota Gerakan Pramuka.

11
Setiap anggota Gerakan Pramuka diharapkan mampu mengamalkan dan
mempraktekkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya kepada
masyarakat di sekelilingnya. Generasi muda yang tergabung dalam Gerakan
Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi kader pembangunan yang berjiwa
Pancasila.

2.5 STRUKTUR ORGANISASI PRAMUKA

12
A.TINGKAT NASIONAL

Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas). diketuai oleh Presiden RI

* Kwartir Nasional (Kwarnas), dengan masa bakti 5 tahun. Dewan Kerja Nasional
(DKN) dengan masa bakti 5 tahun.

a. Pengurus Kwarnas

1. Ketua Kwarnas ditetapkan oleh Musyawarah Nasional (Munas) untuk masa


bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Munas.

2. Pengurus Kwarnas dibentuk oleh Munas melalui tim formatur,yang dituangkan


dengan Keputusan Tim Formatur Munas,

3. Pengurus Kwarnas dikukuhkan dengan Keputusan Majelis Pembimbing


Nasional untuk masa bakti 5 tahun.

13
4. Pengurus Kwarnas terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Nasional.

5. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Munas bertugas memeriksa


pertanggungjawaban keuangan Kwarnas, yang anggotanya terdiri atas unsur
Mabinas, unsur Kwarnas, dan unsur Kwarda.

6. Pengurus Kwarnas membentuk:

Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarnas yang


beranggotakan Andalan Nasional Urusan.

Badan kelengkapan Kwarnas, yaitu:

-Dewan Kehormatan

-Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional

-Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Nasional

-Pimpinan Saka Tingkat Nasional

-Badan Usaha Kwarnas

-Satuan Kegiatan

7. Dalam mendukung tugasnya, Kwarnas didukung oleh staf Kwarnas.

8. Dalam melaksanakan tugasnya, Kwarnas bertanggung jawab kepada Munas.

b.Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Kwarnas

1. Memimpin Gerakan Pramuka selama masa bakti Kwarnas.

2. Menetapkan kebijakan pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah


Tangga, dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional

3. Menetapkan hal-hal yang belum diatur dan tidak bertentangan dengan


Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan Musyawarah
Nasional dalam bentuk Keputusan Kwartir Nasional.

4. Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar, Anggaran


Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Nasional, dan Keputusan Kwartir
Nasional.

5. Membina dan membantu Kwarda, termasuk pembinaan Gudep dan Saka

14
6. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan Mabinas.

7. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pemerintah,


swasta, dan organisasi masyarakat tingkat nasional yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada
Mabinas.

8. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarnas kepada Munas


sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk


disampaikan kepada Mabinas dan Rapat Kerja Nasional.

10. Mengadakan kerja sama dengan badan/organisasi di luar negeri, yang


program dan tujuannya sesuai dengan Gerakan Pramuka

c. Kegiatan Rutin Kwarnas

1. Lomba Tingkat 5, setiap 5 tahun sekali.

2. Jambore Nasional, setiap 5 tahun sekali untuk Pramuka Penggalang

3. Musyawarah Nasional, setiap 5 tahun sekali.

4. Raimuna Nasional, setiap 4 tahun sekali untuk Pramuka Pene gak dan Pramuka
Pandega.

15
B.TINGKAT DAERAH

-Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), diketuai oleh gubernur

-Kwartir Daerah (Kwarda), dengan masa bakti 5 tahun

- Kerja Daerah (DKD), dengan masa bakti 5 tahun

a. Pengurus Kwarda

1. Ketua Kwarda ditetapkan oleh Musyawarah Daerah (Musda) untuk masa bakti
berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Musda

2. Pengurus Kwarda dibentuk oleh Musda melalui tim formatur, yang dituangkan
dengan Keputusan Tim Formatur Musda.

3. Pengesahan pengurus Kwarda ditetapkan dengan Surat Kepu tusan Ketua


Kwarnas Gerakan Pramuka untuk masa bakti 5 tahun

16
4. Pengukuhan pengurus Kwarda dilakukan oleh Ketua Mabida.

5. Pengurus Kwarda terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Daerah

6. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Musda bertugas memeriksa


pertanggungjawaban keuangan Kwarda, yang anggotanya terdiri atas unsur
Mabida, unsur Kwarda, dan unsur Kwarcab,

7. Pengurus Kwarda membentuk:

Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarda yang


beranggotakan Andalan Daerah Urusan.

Badan kelengkapan Kwarda, yaitu:

- Dewan Kehormatan

-Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah

-Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Daerah

-Pimpinan Saka Tingkat Daerah

- Badan Usaha Kwarda

-Satuan Kegiatan

8. Dalam mendukung tugasnya, Kwarda didukung oleh staf Kwarda

9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kwarda bertanggung jawab kepada Musda.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Kwarda

1. Memimpin Gerakan Pramuka di daerahnya selama masa bakti Kwarda.

2. Melaksanakan Anggaran Dasar. Anggaran Rumah Tangga, Keputusan


Musyawarah Nasional. Keputusan Kwartir Nasional, Keputusan
Musyawarah Daerah, dan Keputusan Kwartir Daerah

3. Membina dan membantu Kwarcab di wilayahnya, termasuk pembinaan


Gudep dan Saka

4. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan Mabida.

17
5. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pemerintah,
swasta, dan organisasi masyarakat tingkat daerah yang sesuai dengan
tujuan Gerakan Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Mabida.

6. Menyampaikan laporan kepada Kwarnas mengenai perkembangan


Gerakan Pramuka di daerahnya, dan menyampaikan tembusannya kepada
Mabida.

7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarda kepada Musda


dan menyampaikan tembusannya kepada Kwarnas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk


disampaikan kepada Mabida dan Rapat Kerja Daerah.

c. Kegiatan Rutin Kwarda

1. Jambore Daerah

2. Lomba Tingkat 4

3. Musyawarah Daerah

18
C.TINGKAT CABANG

-Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), diketuai oleh walikota atau bupati.

- Kwartir Cabang (Kwarcab), dengan masa bakti 5 tahun

-Dewan Kerja Cabang (DKC), dengan masa bakti 5 tahun.

a. Pengurus Kwarcab

1. Ketua Kwarcab ditetapkan oleh Musyawarah Cabang (Muscab) untuk masa


bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Muscab

2. Pengurus Kwarcab dibentuk oleh Muscab melalui tim formatur,yang


dituangkan dengan Keputusan Tim Formatur Muscab.

3. Pengesahan pengurus Kwarcab ditetapkan dengan Surat

Keputusan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka untuk masa bakti 5 tahun

4. Pengukuhan pengurus Kwarcab dilakukan oleh Ketua Mabicab.

19
5. Pengurus Kwarcab terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut
Andalan Cabang,

6. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Muscab bertugas memeriksa


pertanggungjawaban keuangan Kwarcab, yang anggotanya terdiri atas unsur
Mabicab, unsur Kwarcab, dan unsur Kwarran.

7. Pengurus Kwarcab membentuk:

Bidang yang masing-masing diketuai oleh Wakil Ketua Kwarcab yang


beranggotakan Andalan Cabang Urusan.

Badan kelengkapan Kwarcab, yaitu:

- Dewan Kehormatan

-Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang

-Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Tingkat Cabang

-Pimpinan Saka Tingkat Cabang

-Badan Usaha Kwarcab

-Satuan Kegiatan

8. Dalam mendukung tugasnya, Kwarcab didukung oleh staf Kwarcab.

9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kwarcab bertanggung jawab kepada Muscab.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Kwarcab

1. Memimpin Gerakan Pramuka di cabangnya selama masa bakti Kwarcab.

2. Melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan


Musyawarah Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Kwartir
Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, dan Keputusan Kwartir Cabang.

3. Membina dan membantu Kwarran di wilayahnya, termasuk pembinaan Gudep


dan Saka,

4. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan Mabicab.

5. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pe merintah, swasta,


dan organisasi masyarakat tingkat cabang yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Mabicab.

20
6. Menyampaikan laporan kepada Kwarda mengenai perkem bangan Gerakan
Pramuka di cabangnya, dan menyampaikan tembusannya kepada Kwarnas dan
Mabicab,

7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarcab kepada Muscab dan


menyampaikan tembusannya kepada Kwarda dan Kwarnas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan


kepada Mabicab dan Rapat Kerja Cabang.

c. Kegiatan Rutin Kwarcab

1. Jambore Cabang

2. Lomba Tingkat 3

3. Musyawarah Cabang

21
D.TINGKAT RANTING

Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran), diketuai oleh camat.

Kwartir Ranting (Kwarran), dengan masa bakti 3 tahun. Dewan Kerja Ranting
(DKR), dengan masa bakti 3 tahun.

a. Pengurus Kwarran

1.Ketua Kwarran ditetapkan oleh Musyawarah Ranting (Musran) untuk masa


bakti berikutnya, dan dilantik oleh Ketua Presidium Pimpinan Musran.

2.Pengurus Kwarran dibentuk oleh Musran melalui tim formatur, yang dituangkan
dengan Keputusan Tim Formatur Musran.

3. Pengesahan pengurus Kwarran ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua


Kwarcab Gerakan Pramuka untuk masa bakti 3 tahun.

22
4. Pengukuhan pengurus Kwarran dilakukan oleh Ketua Mabiran. 5. Pengurus
Kwarran terdiri atas anggota dewasa putra dan putri yang disebut Andalan
Ranting

6. Badan Pemeriksa Keuangan yang dibentuk oleh Musran bertugas memeriksa


pertanggungjawaban keuangan Kwarran, yang anggotanya terdiri atas unsur
Mabiran, unsur Kwarran, dan unsur Gudep

7. Pengurus Kwarran membentuk:

Andalan Ranting Urusan.

kelengkapan Kwarran, yaitu:

-Dewan Kehormatan

-Koordinator Gudep

-Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandeg Tingkat Ranting

-Pimpinan Saka Tingkat Ranting

-Badan Usaha Kwarran

-Satuan Kegiatan

8. Dalam mendukung tugasnya, Kwarran didukung oleh staf Kwarran. Kwarran


tidak membentuk bidang.

9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kwarran bertanggung jawab kepada Musran.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Kwarran

1. Memimpin Gerakan Pramuka di rantingnya selama masa bakti Kwarran.

2. Melaksanakan ketetapan Kwarcab dalam pelaksa Anggaran Dasar, Anggaran


Rumah Tangga. Keputusan Musyawarah Nasional, Keputusan Kwartir Nasional.
Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Kwartir Daerah, Keputusan
Musyawarah Cabang, dan Keputusan Musyawarah Ranting.

3. Membina dan membantu koordinator Gudep, para Pembina 4. Mengadakan


hubungan dan kerja sama dengan Mabiran Pramuka di Gudep, dan para Pamong
Saka.

23
5. Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan instansi pemerintah, swasta, dan
organisasi masyarakat tingkat ranting yang sesuai dengan tujuan Gerakan
Pramuka, dan melaporkan pelaksanaannya kepada Mabiran

6. Menyampaikan laporan kepada Kwarcab mengenai

perkembangan Gerakan Pramuka di rantingnya, dan menyampaikan tembusannya


kepada Kwarda dan Mabiran

7. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Kwarran kepada Musran dan


menyampaikan tembusannya kepada Kwarcab dan Kwarda sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

8. Membuat laporan tahunan termasuk laporan keuangan untuk disampaikan


kepada Mabiran dan Rapat Kerja Ranting.

c. Kegiatan Rutin Kwarran

1. Jambore Ranting

2. Lomba Tingkat 2

3. Musyawarah Ranting

2.6 GUGUS DEPAN (GUDEP)

Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus)

Dewan Kerja Ambalan (DKA)

a. Ketentuan Umum

Anggota Gerakan Pramuka yang berkedudukan sebagai peserta didik, Pembina


Pramuka, dan anggota Mabigus dihimpun dalam Gudep. Gudep dapat dibentuk di:

1. Lembaga pendidikan umum, seperti sekolah dan perguruan tinggi.

2. Lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren dan gereja.

3. Rukun Warga dan Rukun Tetangga.

4. Perwakilan RI di luar negeri.

Sebagaimana yang dimaksudkan dalam sistem satuan terpisah, anggota putra dan
anggota putri dihimpun dalam Gudep yang terpisah. Masing-masing Gudep
berdiri sendiri.

24
Gudep di dalam negeri dibina oleh Kwarran, kecuali Gudep di perguruan tinggi
yang dibina oleh Kwarcab. Gudep di luar negeri dibina oleh Kwarnas.

b. Gudep Lengkap

Gudep lengkap adalah Gudep yang terdiri atas:

- Satu perindukan Siaga

-Satu pasukan Penggalang

-Satu ambalan Penegak

-Satu racana Pandega

c. Gudep Tidak Lengkap

Mengingat situasi dan kondisi, dimungkinkan sebuah Gudep hanya terdiri atas
satu atau dua golongan peserta didik, misalnya hanya mempunyai perindukan
Siaga atau hanya mempunyai ambalan Penegak.

Gudep tidak lengkap dimungkinkan mempunyai dua sampai lima satuan untuk
setiap golongan peserta didik, seperti mempunyai lebih dari satu pasukan
Penggalang.

d. Gudep Luar Biasa

Gudep luar biasa adalah Gudep yang dibentuk untuk anggota Gerakan Pramuka
yang menyandang cacat jasmani atau mental.

e. Struktur Organisasi Gudep

1. Gudep dikelola oleh Pembina Gudep yang dibantu oleh pembina satuan dan
pembantu pembina satuan

2. Pembina Gudep dipilih dalam Musyawarah Gugus Depan (Mugus) dari para
Pembina Pramuka yang ada dalam Gudep yang bersangkutan

3. Pembinasatuan terdiri atas Pembina Siaga. Pembina Penggalang, Pembina


Penegak dan Pembina Pandega.

4. Mugus dilaksanakan minimal setiap 3 tahun sekali.

25
26
2.7 Peranan majelis pembimbing Pramuka
Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka, untuk selanjutnya disebut Mabi
adalah suatu badan dalam Gerakan Pramuka yang memberi bimbingan, bantuan
moril, organisatoris, material dan finansial, serta konsultasi kepada gudep, satuan
dan kwartir yang bersangkutan:

1. Tugas pokok

Tugas Pokok Mabi adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat
moral, organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep, satuan dan
kwartir yang bersangkutan:

27
a. Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di atas mengandung makna
memberi arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral.

b. Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud di atas mengandung makna


membuka jalan, mengusahakan kesempatan, fasilitas, dana serta memberi peluang
agar Gerakan Pramuka mendapat akses untuk memperoleh bantuan dari
pemerintah dan masyarakat.

c. Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud di atas mengandung makna bahwa


gudep, satuan, dan kwartir dapat berkonsultasi mengenai permasalahan yang
dihadapi dalam upaya meningkatkan citra Gerakan Pramuka.

2. Fungsi

Fungsi Mabi adalah memberi bimbingan, bantuan konsultasi kepada


gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan agar dapat:

a. Memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis.

b. Memecahkan masalah-masalah organisatoris, termasuk meningkatkan jumlah


dan mutu anggota Gerakan Pramuka.

c. Memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha memperoleh fasilitas,


dana dan sarana.

d. Menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah finansial,


terutama usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat memperoleh subsidi dan
pemberian lain dari masyarakat yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

e. Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan Gerakan


Pramuka.

BAB III

28
3.1 KESIMPULAN

Gerakan pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal


yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di
Indonesia. Kata pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang
memiliki arti orang muda yang suka berkarya. Struktur organisasi pramuka
adalah bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi
pramuka mulai dari tingkatan yang paling bawah tersebut, gerakan paramuka
sebagai organisasi kepanduan di Indonesia dapat menyusun organisasi gerakan
pramuka dari tingkat Nasional, cabang, ranting, sampai gugusdepan. Sehingga
oraganisasi berjalan dengan efektif.

Peranan majelis pembimbing adalah memberikan bimbingan dan bantuan


moril, organisataris, material dan finansial kepada kwartir, gugusdepan, dan
satuan karya pramuka serta untuk memungkinkan menyelenggarakan misinya,
gerakan pramuka memerlukan bimbingan dan bantuan baik dari pemerintah
maupun dari masyarakat untuk itu, pada masing-masing tingkat kwartir dan
tingkat gudep dan saka.

Kwartir adalah pusat pengelolaan Gerakan Pramuka yang dipimpin secara


kolektif oleh pengurus kwartir yang terdiri atas para andalan Penyusunan
struktur organisasi. Kwartir suatu organisasi pada hakikatnya adalah
pengelompokan fungsi-fungsinya, agar organisasi dapat melaksanakan tugas
pokoknya dengan efektif dan efisien.

Gugus depan, disingkat Gudep adalah suatu kesatuan organik dalam


Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota
Gerakan Pramuka sebagai peserta didik dan pembina Pramuka, serta berfungsi
sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

29
Yusup, tinirustini. 2016. Panduan wajib pramuka super lengkap . jakarta: Bmedia

imprint kawan pustaka

30

Anda mungkin juga menyukai