Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK GERONTIK

GUIDED IMAGINARY UNTUK MENGATASI NYERI DAN GANGGUAN TIDUR


PADA LANSIA DI RT 05/RW 04 KELURAHAN BATIPUH PANJANG

OLEH

KELOMPOK 5

1. ANDREA MARSHANDA 6. ARIFAH ADHA


2. FADHILA ISMATUL IFFA 7. HABIL AFIIF
3. MUTIARA PUTRI SARI 8. NAJLA LIDIATHUL FITRI
4. RESHA FEBRIANA MAISYAH 9. RIMA NURHAYUNDA
5. TESSA AMELIA SAFITRI 10. VIVIA HASANAH

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep) (Ns. Mitha Angelia Mayestika, S.Kep)

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2021
PROPOSAL TAK

Topik : Terapi aktivitas kelompok Guided Imaginary

Indikasi : Pada pasien dengan nyeri dan gangguan pola tidur

Terapis : 10 orang mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI Padang

Sasaran : Lansia yang berada di RT 05/RW 04 Kelurahan Batipuh Panjang

Tempat : Posko 5

A. Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami penurunan
kemampuan fisik, mental, dan sosial secara bertahap sampai tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebanyakan orang masa tua itu masa yang kurang
menyenangkan.
Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap
lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat dengan seksual dan
tidak berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia lanjut yang
mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental dan material pada usia
lanjut.
Oleh karena itu perawat dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien
lanjut usia dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri,
rasa keterbatasan akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya.
Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah
pentingnya dengan upaya pengobayan medis dalam proses penyembuhan dan
ketenangan para klien lanjut usia.
Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan
lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah guided imaginary
yaitu teknik untuk menuntun individu dalam membayangkan sensasi apa yang dilihat,
dirasakan, didengar, diciun, dan disentuh tentang kondisi yang santai atau pengalaman
yang menyenangkan untuk membawa respon fisik yang diinginkan (sebagai
pengurang stress, kecemasan, dan nyeri).
Pengkajian yang telah dilakukan pada lansia di RT 05/RW 04 Kelurahan
Batipuh Panjang ditemukan ada 10 orang lansia. Dari 10 lansia tersebut memiliki
berbagai macam penyakit, seperti maag, asam lambung, stroke, diabetes mellitus, dan
lain-lain. Hampir seluruh lansia mengeluhkan nyeri dan pola tidur yang tidak baik.
Oleh sebab itu, kelompok tertarik untuk melakukan Terapi Aktifitas Kelompok pada
lansia RT 05/RW 04 yaitu dengan mengajarkan tentang terapi guided imaginary untuk
mengatasi atau mengurangi rasa nyeri dan gangguan pola tidur.

B. TUJUAN
1. Umum : Agar nyeri dan gangguan tidur pada lansia menurun
2. Khusus :
a. Klien memahami definisi nyeri dan gangguan tidur
b. Klien memahami definisi terapi guided imagery
c. Klien dapat mempraktekkan terapi guided imagery

C. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, psikologis, dan emosional (Alimul, 2006).

2. Pengertian Gangguan Tidur (Insomnia)


Ketidakmampuan adalah untuk mencukupi kebutuhan tidur baik kualitas
maupun kuantitas. Jenis insomnia ada tiga macam yaitu tidak dapat memulai tidur,
tidak blas mempertahankan tidur atau sering terjaga, dan bangun secara dini serta
tidak dapat tidur kembali (Potter, 2005)
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dialami oleh
seluruh orang di dunia. Insomnia dapat didefinisikan sebagai gangguan maupun
gejala. Insomnia sebagai gangguan merupakan keadaan dimana seseorang
mengalami kesulitan tidur.
3. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi modalis yang dilakukan
perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang
sama. Aktivitas yang digunakan sebagai terapi dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan. Didalam terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling
membutuhkan dan saling menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru
yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama maladaptif. Terapi kelompok
merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok subjek bersama-sama
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau yang disahkan ɔleh satu terapis atau
petugas kesehatan yang terlatih (Yoseph, 2011)

4. Pengertian Terapi aktivitas kelompok (TAK) Guided Imagery


Guided imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat dan
kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan. Khayalan
tersebut memungkinkan klien memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi
(Kaplan & Sadock, 2010). Guided imagery menggunakan imajinasi seseorang
dalam suatu yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu
(Smeltzer & Bare, 2002). Imajinasi bersifat individu dimana individu menciptakan
gambaran mental dirinya sendiri, atau bersifat terbimbing. Banyak teknik
imajinasi melibatkan imajinasi visual tapi teknik ini juga menggunakan indera
pendengaran, pengecap dan penciuman (Potter & perry, 2009). Guided imagery
mempunyai elemen yang secara umum sama dengan relaksasi, yaitu sama-sama
membawa klien kearah relaksasi. Guided imagery menekankan bahwa klien
membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan.Penggunaan guided
imagery tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu waktu
oleh karena itu klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan
menyenangkan (Brannon & Feist, 2000).
Tujuan dari guided imagery yaitu menimbulkan respon psikofisiologis
yang kuat seperti perubahan dalam fungsi imun (Potter & Perry, 2009). Menurut
Smeltzer dan bare (2002), manfaat dari guided imagery yaitu sebagai intervensi
perilaku untuk mengatasi kecemasan, stress dan nyeri. Imajinasi terbimbing dapat
mengurangi tekanan dan berpengaruh terhadap proses fisiologi seperti
menurunkan tekanan darah, nadi dan respirasi. Hal itu karena teknik imajinasi
terbimbing dapat mengaktivasi sistem saraf parasimpatis.
Dossey, et al. (dalam Potter & Perry, 2009) menjelaskan aplikasi klinis
guided imagery yaitu sebagai penghancur sel kanker, untuk mengontrol dan
mengurangi rasa nyeri, serta untuk mencapai ketenangan dan ketentraman.
Guided imagery juga membantu dalam pengobatan seperti asma, hipertensi,
gangguan fungsi kandung kemih, sindrom pre menstruasi, dan menstruasi. Selain
itu guided imagery juga digunakan untuk mereduksi nyeri luka bakar, sakit kepala
migraine dan nyeri pasca operasi (Branon & Feist, 2000). Menurut Smeltzer dan
Bare (2002), dibutuhkan waktu yang lama untuk menjelaskan teknik imajinasi
terbimbing dan mempraktekannya.
Langkah-langkah dalam melakukan guided imagery yaitu: untuk
persiapan, mencari lingkungan yang nyaman dan tenang, bebas dari distraksi
(Kozier & Erb, 2009). Lingkungan yang bebas dari distraksi diperlukan oleh
subjek guna berfokus pada imajinasi yang dipilih. Untuk pelaksanaan, subjek
harus tahu rasional dan keuntungan dari teknik imajinasi terbimbing. Subjek
merupakan partisipan aktif dalam latihan imajinasi dan harus memahami secara
lengkap tentang apa yang harus dilakukan dan hasil akhir yang diharapkan.
Selanjutnya memberikan kebebasan pada subjek. Membantu subjek ke posisi yang
nyaman dengan cara: membantu subjek untuk bersandar dan meminta menutup
matanya. Posisi nyaman dapat meningkatkan fokus subjek selama latihan
imajinasi. Menggunakan sentuhan jika hal ini tidak membuat subjek merasa
terancam. Bagi beberapa subjek, sentuhan fisik mungkin mengganggu karena
kepercayaan budaya dan agama mereka. Langkah berikutnya menimbulkan
relaksasi. Dengan cara memanggil nama yang disukai. Berbicara jelas dengan
nada suara yang tenang dan netral. Meminta subjek menarik napas dalam dan
perlahan untuk merelaksasikan semua otot. Untuk mengatasi nyeri atau stress,
dorong subjek untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Setelah itu
membantu subjek merinci gambaran dari bayangannya. Mendorong subjek untuk
menggunakan semua indranya dalam menjelaskan bayangan dan lingkungan
bayangan tersebut. Langkah berikutnya meminta subjek untuk menjelaskan
perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh bayangannya. Dengan
mengarahkan subjek untuk mengeksplorasi respon terhadap bayangan karena ini
akan memungkinkan subjek memodifikasi imajinasinya. Respons negatif dapat
diarahkan kembali untuk memberikan hasil akhir yang lebih positif. Selanjutnya
memberikan umpan balik kontinyu pada subjek. Dengan memberi komentar pada
tanda-tanda relaksasi dan ketentraman. Setelah itu membawa subjek keluar dari
bayangannya. Setelah pengalaman imajinasi dan mendiskusikan perasaan subjek
mengenai pengalamannya tersebut, serta mengidentifikasi setiap hal yang dapat
meningkatkan pengalaman imajinasi, selanjutnya memotivasi subjek untuk
mempraktekkan teknik imajinasi.

D. Waktu dan Tempat


1. Hari/Tanggal : Jum’at / 3 Desember 2021
2. Tempat kegiatan : Posko Kelompok 5
3. Waktu kegiatan : Jam 19.30 WIB - Selesai

E. Metode
1. Demonstrasi

F. Media/Alat
1. Laptop
2. Speaker

G. Setting Tempat
Keterangan : = Observer

= Leader

= Pembimbing klinik

= Fasilitator

= Co leader

= Klien

= Pembimbing akademik

H. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasa,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan
umpan balik
f. Bertanggung jawab terhadap kekacauan kegiatan TAK
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi fasilitator kepada Leader
b. Mengingatkan leader apabila permainan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang lama untuk pelaksanaan kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik
3. Observer
a. Mengobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadidan semua perubahan perilaku klien dan
mengawasi proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu
c. Mengobservasi jalannya TAK
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota
b. Memfokuskan kegiatan TAK
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
d. Memfasilitasi peserta dalam aktivitas kelompok
e. Memotivasi anggota dalam mengekspresikan perasaan setelah kegiatan
f. Membimbing kelompok selama pelaksanaan diskusi
g. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

I. Kriteria Anggota TAK


1. Klien dengan nyeri atau gangguan pola tidur
2. Klien yang mau mengikuti terapi aktivitas kelompok
3. Klien yang kooperatif dan mampu berkomunikasi
4. Klien yang tenang dan tidak bingung

J. Proses Seleksi
Dengan mengamati serta melakukan pengkajian pada setiap klien, lalu dipilih
klien dengan nyeri dan gangguan pola tidur yang dipilih melalui cara :
1. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
2. Membuat kontrak dan perjanjian :
a. Menjelaskan tujuan dari keguatan tersebut
b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
d. Menjelaskan akan bergabung dengan pasien lain dalam berkelompok
K. Susunan Pengorganisasian Kelompok
1. Susunan perawat pelaksanaan TAK sebagai berikut
a. Leader : Rima Nurhayunda
b. Co-Leader : Tessa Amelia Safitri
c. Observasi : Vivia Hasanah
d. Fasilitator : Andrea Marshanda
Arifah Adha
Fadhila Ismatul Iffa
Habil Afiif
Mutiara Putri Sari
Najla Lidiathul Fitri
Resha Febriana Maisyah
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:

NO NAMA Masalah Keperawatan


1
2
3
4
5
6

L. Mekanisme Kegiatan TAK

N KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN TERAPIS
O PESERTA
1 Perencanaan
1. Persiapan materi
2. Persiapan media/alat yang
5 menit
digunakan
3. Setting tempat terapis dan peserta
4. Pembagian tugas terapis
2 5 menit Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada Menjawab salam
klien
2) Memperkenalkan nama dan Mendengarkan
panggilan terapis dan
pembimbing
b. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien Menjawab pertanyan
saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
kegiatan mengenal guided memperhatikan
imagery
2) Terapis menjelaskan aturan Mengikuti kegiatan
main sebagai berikut : sesuai aturan main
a) Jika ada klien yang
meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin kepada
terapis
b) Lama kegiatan 45
menit
c) Setiap klien harus
mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3 30 menit 2. Kerja
a. Anjurkan klien duduk dan Duduk mencari posisi
mencari posisi yang nyaman nyaman
menurut klien
b. Fasilitator duduk menyebar
dekat klien tetapi tidak
mengganggu
c. Kaji nyeri pasien Menjawab
d. Hidupkan musik
e. Lakukan pembimbangan Mengikuti instruksi dari
dengan baik terhadap klien terapis
1) Minta klien untuk menutup
mata
2) Minta klien untuk
memikirkan hal-hal yang
menyenangkan atau
pengalaman yang
membantu penggunaan
semua indra dengan suara
yang lembut
3) Jika klien menunjukkan
tanda-tanda agitasi, gelisah,
atau tidak nyaman perawat
harus menghentikan latihan
dan memulainya lagi ketika
klien telah siap
4) Jika telah selasai suruh
klien membuka matanya
kembali
f. Terapis menjelaskan tujuan Mendengarkan
guided imajery

4 5 menit 3. Tahap terminasi


a. Menanyakan perasaan pasien Mengungkapkan
setelah mengikuti TAK pendapat
b. Mengkaji kembali nyeri klien
c. Memberi pujian atas
pencapaian kelompok
d. Menutup kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam

M. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan jumlah anggota sesuai dengan perencanaan
b. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
c. Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
d. Diharapkan peran dan tugas terapi sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan semua anggota berperan aktif selama kegiatan TAK
b. Diharapkan semua anggota bisa mengikuti kegiatan sesuai perencanaan
1) Memberitahu skala nyeri sebelum terapi
2) Menutup mata
3) Membayangkan hal sesuai instruksi terapi
4) Fokus dan tenang saat terapi berlangsung
5) Membuka mata
6) Memberitahu kembali skala nyeri setelah terapis
c. Diharapkan semua anggota tidak ada yang meninggalkan ruangan saat
kegiatan TAK
d. Diharapkan semua anggota mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan TAK
3. Evaluasi hasil
a. Diharapkan 80% dari peserta mampu mengetahui apa itu guided imajery
b. Diharapkan 80% dari peserta mampu mengikuti guided imajery

N. Penutup
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek
lapangan Keperawatan Gerontik di RT 05/RW 04 Kelurahan Batipuh Panjang. Atas
perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan
terimakasih.

Padang, 03 Desember 2021

Ketua Kelompok
(Rima Nurhayunda)

Disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep) (Ns. Mitha Angelia Mayestika, S.Kep)
LEMBAR OBSERVASI

NO Kegiatan
YA TIDAK YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDAK YA TIDAK
K K K

Anda mungkin juga menyukai