OLEH
KELOMPOK 5
(Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep) (Ns. Mitha Angelia Mayestika, S.Kep)
2021
PROPOSAL TAK
Tempat : Posko 5
A. Latar Belakang
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami penurunan
kemampuan fisik, mental, dan sosial secara bertahap sampai tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebanyakan orang masa tua itu masa yang kurang
menyenangkan.
Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap
lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat dengan seksual dan
tidak berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia lanjut yang
mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental dan material pada usia
lanjut.
Oleh karena itu perawat dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien
lanjut usia dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri,
rasa keterbatasan akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya.
Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah
pentingnya dengan upaya pengobayan medis dalam proses penyembuhan dan
ketenangan para klien lanjut usia.
Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat
beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak aktivitas dan
lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia adalah guided imaginary
yaitu teknik untuk menuntun individu dalam membayangkan sensasi apa yang dilihat,
dirasakan, didengar, diciun, dan disentuh tentang kondisi yang santai atau pengalaman
yang menyenangkan untuk membawa respon fisik yang diinginkan (sebagai
pengurang stress, kecemasan, dan nyeri).
Pengkajian yang telah dilakukan pada lansia di RT 05/RW 04 Kelurahan
Batipuh Panjang ditemukan ada 10 orang lansia. Dari 10 lansia tersebut memiliki
berbagai macam penyakit, seperti maag, asam lambung, stroke, diabetes mellitus, dan
lain-lain. Hampir seluruh lansia mengeluhkan nyeri dan pola tidur yang tidak baik.
Oleh sebab itu, kelompok tertarik untuk melakukan Terapi Aktifitas Kelompok pada
lansia RT 05/RW 04 yaitu dengan mengajarkan tentang terapi guided imaginary untuk
mengatasi atau mengurangi rasa nyeri dan gangguan pola tidur.
B. TUJUAN
1. Umum : Agar nyeri dan gangguan tidur pada lansia menurun
2. Khusus :
a. Klien memahami definisi nyeri dan gangguan tidur
b. Klien memahami definisi terapi guided imagery
c. Klien dapat mempraktekkan terapi guided imagery
C. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, psikologis, dan emosional (Alimul, 2006).
E. Metode
1. Demonstrasi
F. Media/Alat
1. Laptop
2. Speaker
G. Setting Tempat
Keterangan : = Observer
= Leader
= Pembimbing klinik
= Fasilitator
= Co leader
= Klien
= Pembimbing akademik
H. Pembagian Tugas
1. Leader
a. Menyusun rencana aktivitas kelompok
b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memfasilitasi setiap anggota kelompok untuk mengekspresikan perasa,
mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan
umpan balik
f. Bertanggung jawab terhadap kekacauan kegiatan TAK
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi fasilitator kepada Leader
b. Mengingatkan leader apabila permainan menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang lama untuk pelaksanaan kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik
3. Observer
a. Mengobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadidan semua perubahan perilaku klien dan
mengawasi proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu
c. Mengobservasi jalannya TAK
4. Fasilitator
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota
b. Memfokuskan kegiatan TAK
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
d. Memfasilitasi peserta dalam aktivitas kelompok
e. Memotivasi anggota dalam mengekspresikan perasaan setelah kegiatan
f. Membimbing kelompok selama pelaksanaan diskusi
g. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
J. Proses Seleksi
Dengan mengamati serta melakukan pengkajian pada setiap klien, lalu dipilih
klien dengan nyeri dan gangguan pola tidur yang dipilih melalui cara :
1. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
2. Membuat kontrak dan perjanjian :
a. Menjelaskan tujuan dari keguatan tersebut
b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
d. Menjelaskan akan bergabung dengan pasien lain dalam berkelompok
K. Susunan Pengorganisasian Kelompok
1. Susunan perawat pelaksanaan TAK sebagai berikut
a. Leader : Rima Nurhayunda
b. Co-Leader : Tessa Amelia Safitri
c. Observasi : Vivia Hasanah
d. Fasilitator : Andrea Marshanda
Arifah Adha
Fadhila Ismatul Iffa
Habil Afiif
Mutiara Putri Sari
Najla Lidiathul Fitri
Resha Febriana Maisyah
2. Pasien peserta TAK sebagai berikut:
N KEGIATAN
WAKTU KEGIATAN TERAPIS
O PESERTA
1 Perencanaan
1. Persiapan materi
2. Persiapan media/alat yang
5 menit
digunakan
3. Setting tempat terapis dan peserta
4. Pembagian tugas terapis
2 5 menit Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada Menjawab salam
klien
2) Memperkenalkan nama dan Mendengarkan
panggilan terapis dan
pembimbing
b. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien Menjawab pertanyan
saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
kegiatan mengenal guided memperhatikan
imagery
2) Terapis menjelaskan aturan Mengikuti kegiatan
main sebagai berikut : sesuai aturan main
a) Jika ada klien yang
meninggalkan
kelompok, harus
meminta izin kepada
terapis
b) Lama kegiatan 45
menit
c) Setiap klien harus
mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3 30 menit 2. Kerja
a. Anjurkan klien duduk dan Duduk mencari posisi
mencari posisi yang nyaman nyaman
menurut klien
b. Fasilitator duduk menyebar
dekat klien tetapi tidak
mengganggu
c. Kaji nyeri pasien Menjawab
d. Hidupkan musik
e. Lakukan pembimbangan Mengikuti instruksi dari
dengan baik terhadap klien terapis
1) Minta klien untuk menutup
mata
2) Minta klien untuk
memikirkan hal-hal yang
menyenangkan atau
pengalaman yang
membantu penggunaan
semua indra dengan suara
yang lembut
3) Jika klien menunjukkan
tanda-tanda agitasi, gelisah,
atau tidak nyaman perawat
harus menghentikan latihan
dan memulainya lagi ketika
klien telah siap
4) Jika telah selasai suruh
klien membuka matanya
kembali
f. Terapis menjelaskan tujuan Mendengarkan
guided imajery
M. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan jumlah anggota sesuai dengan perencanaan
b. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
c. Diharapkan media dan alat sesuai dengan perencanaan
d. Diharapkan peran dan tugas terapi sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan semua anggota berperan aktif selama kegiatan TAK
b. Diharapkan semua anggota bisa mengikuti kegiatan sesuai perencanaan
1) Memberitahu skala nyeri sebelum terapi
2) Menutup mata
3) Membayangkan hal sesuai instruksi terapi
4) Fokus dan tenang saat terapi berlangsung
5) Membuka mata
6) Memberitahu kembali skala nyeri setelah terapis
c. Diharapkan semua anggota tidak ada yang meninggalkan ruangan saat
kegiatan TAK
d. Diharapkan semua anggota mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
kegiatan TAK
3. Evaluasi hasil
a. Diharapkan 80% dari peserta mampu mengetahui apa itu guided imajery
b. Diharapkan 80% dari peserta mampu mengikuti guided imajery
N. Penutup
Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas praktek
lapangan Keperawatan Gerontik di RT 05/RW 04 Kelurahan Batipuh Panjang. Atas
perhatian dan dukungan serta partisipasinya dalam kegiatan ini kami ucapkan
terimakasih.
Ketua Kelompok
(Rima Nurhayunda)
Disetujui oleh :
(Ns. Lola Felnanda Amri, S.Kep, M.Kep) (Ns. Mitha Angelia Mayestika, S.Kep)
LEMBAR OBSERVASI
NO Kegiatan
YA TIDAK YA TIDA YA TIDA YA TIDA YA TIDAK YA TIDAK
K K K