Anda di halaman 1dari 11

Keseimbangan Umum dan Efisiensi Ekonomi

Pengertian Keseimbangan Umum (General Equilibrium)


Keseimbangan umum merupakan seimbangnya harga beli terhadap harga jual,
seimbangnya permintaan barang dengan penawaran barang, juga keseimbangan
antara pengeluaran uang dengan pemasukan dan juga keseimbangan antara
pendapatan dengan pengeluaran yang terjadi.
Keseimbangan umum atau equilibrium adalah kondisi dimana jumlah permintaan
sama dengan jumlah penawaran. Jumlah barang pada keadaan itu disebut kuantitas
keseimbangan.Tingkat harga yang membentuk keadaan keseimbangan itu disebut
harga keseimbangan.
Keseimbangan umum terjadi apabila pasar uang dan pasar barang berada
dalam keseimbangan secara bersama-sama, dan keseimbangan tersebut diperoleh
keseimbangan pendapatan nasional dan keseimbangan tingkat bunga.
Misalkan dalam sebuah perekonomian ada sepuluh juta barang, jika semua barang
mempunyai struktur pasar bersaing sempurna, maka penawaran dan permintaan dari
sepuluh juta barang tersebut akan sama. Kondisi ini disebut terjadi keseimbangan
umum.Semua orang Indonesia telah mengoptimalkanutilitynya, semua orang puas.
Dalam kondisi seperti ini tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan
kepuasannya tanpa mengurangi kepuasan orang lain. Dengan kata lain semua orang
telah mengoptimalkan keputusannya. Semua konsumen telah menentukan pola
konsumsinya dan semua produsen telah menentukan pola produksinya.
Perbedaan Analisis Keseimbangan Umum dengan Analisis Keseimbangan
Parsial :
Analisis Keseimbangan Umum : menentukan keseimbangan harga dan jumlah
barang dalam semua pasar dengan mempertimbangkan pengaruh balik dari pasar
yang ada. Dalam keseimbangan umum, dibahas mengenai keterkaitan antara
keseimbangan di suatu pasar dengan pasar yang lain, dan sebaliknya.
Analisis Keseimbangan Parsial : menentukan keseimbangan harga dan jumlah
barang dalam suatu pasar terlepas dari pengaruh luar misalnya pasar yang lain.
Dalam keseimbangan parsial, dibahas mengenai keseimbangan di satu pasar saja.
Tidak melihat jika satu pasar seimbang, pasar yang lain bagaimana.

Definisi Model Keseimbangan Umum


Model keseimbangan umum adalah model analisis keseimbangan
hargadan output pasar dengan pendekatan keterkaitan antar barang dan antarpasar
dengan asumsi perfectly competitive price system.
Ilustrasi :
Awalnya semua pasar berada ditingkat keseimbangan (P1;W1; P2danW2).
(a) Ketika terjadi kenaikan permintaantomat (D – D‘), maka akan terjadi serangkaian
penyesuaian di pasar lain yang terkait.
(b) Kenaikan permintaan tenagakerja (D – D‘) dan upah pekerja diperkebunan tomat
(W1 – W3).
Kenaikan biaya produksitomat yang menyebabkan kenaikan harga (P1 – P3) akan
mengakibatkan pergeseran kurvapenawaran (S – S’).
(c) Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan mentimun (D – D ‘)
(d) danpenurunan permintaan tenaga kerja diperkebunan mentimun (D – D ‘) .
Asumsi perfectly competitive price system
Dalam model keseimbangan umum, yang dimaksud denganperfectlycompetitive
price system adalah pasar dengan kondisi:
1. Terdapat pembeli dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat
hargasebagai faktor eksogen dan dalam melakukan konsumsi para
pembeliini memaksimumkan tingkat kepuasan. Pada saat yang sama
parapembeli ini adalah pemilik faktor produksi dalam
perekonomian(tenaga kerja, modal).
2. Terdapat penjual dalam jumlah besar yang menjadikan tingkat
hargasebagai faktor eksogen dan dalam melakukan produksi para
penjualini memaksimumkan profit.
3. Berlaku hukum Law of one price.
4. Baik konsumen dan produsen memiliki informasi simetri dan tidak
adaketidakpastian.

Permintaan Keseimbangan Umum


Dalam analisis keseimbangan umum, konsumen diasumsikan memilikifungsi
kepuasan yang homogen.Individu memilih tingkat konsumsi berdasarkan tingkat
pendapatandan harga barang-barang. Tingkat pendapatan selanjutnya
dihitungberdasarkan kepemilikan faktor produksi (tenaga kerja, modal, dll).
Selanjutnya, dalam konteks keseimbangan umum, yang akanmenentukan besarnya
alokasi adalah agregasi dari fungsi kepuasanindividu atau representative utility
function.

Penawaran dalam Keseimbangan Umum


Dalam model keseimbangan umum, hal yang lebih kompleks untukdimodelkan
adalah sisi penawaran.
Dalam model keseimbangan umum, produksi diasumsikan efisiendalam alokasi
faktor. Dalam model ini dimisalkan modal (K) danpekerja (L).
Kurva untuk menggambarkan alokasi faktor produksi yang efisiendikenal
sebagai production possibility frontier/PPF.
Perangkat analisis untuk menggambarkan konsep PPF dikenal sebagaiEdgeworth
Box Diagram.
Ilustrasi Edgeworth Box Diagram
Dengan asumsi jumlah K dan L yang terbatas di perekonomian untukproduksi
barang X dan Y, maka ilustrasi alokasi yang mungkin dari dua faktor produksi ini
adalah :
Dalam gambar di atas, semua capital (K) dan labor (L) habis dipergunakan
semuanya.

Alokasi K dan L yang Efisien


Untuk mengilustrasikan konsepefisiensi dalam produksi, titik A dapat dikontraskan
dengan alokasilain yang efsien (p1; p2; p3; p4) dalam gambar berikut.
Ciri efisien adalah output yangdihasilkan sudah paling besar denganjumlah sumber
daya (K, L) yangsama.
Pada titik A, jumlah output x2 dapatditingkatkan dengan menggeserisoquant menjadi
x3 atau dari y2 key3.
Sementara di titik A dengan total K dan L yang sama dengan skenariotadi
mengasilkan output yang lebih rendah.
Daerah A itulah yang kemudian disebut sebagai Region of Mutual Advantage.

y4> y3> y2> y1.


x4> x3> x2> x1. Semakin jauh dari Titik origin, maka semakin besar.
Pada Titik A, kedua kurva isoquant berpotongan, maka slope kurva isoquant x2 ≠ y2.
MRTSx≠ MRTSy.
MRTS àMarginal Rate of Technical Substitution.
Garis sepanjang p1, p2, p3, dan p4 mempunyai slope isoquant yang sama, maka
MRTS nya juga akan sama.
Isoquantà alternative kombinasi K dan L untuk menghasilkan produksi yang sama.
Kurva Production Possibilities Frontier (PPF)
Alokasi K,L yang efisien untuk setiap X,Y pada Edgeworth Box sebelumnya di
sepanjanggaris Ox – Oy dikenal sebagai PPF.
Definisi: Kurva PPF adalah kurva yang menggambarkan alternatif kombinasi
outputyang dihasilkan dari sejumlah kombinasi input dalam jumlah tertentu yang
dipergunakan secara efisien.

Kegagalan Pasar (Market Failure)


Kegagalan pasar ( market failure ) terjadi ketika sumber daya salah dialokasikan,
atau dialokasikan secara tidak efisien.Hasilnya adalah pemborosan dan hilangnya
nilai.

Sumber-Sumber Kegagalan Pasar


Empat sumber kegagalan pasar yaitu :
1. Struktur pasaryang tidak sempurna, atau perilaku nonkompetitif.
Persaingan tidaksempurna adalah suatu industri di mana suatu perusahaan dapat
mengendalikan harga dan persaingan industri.Dengan persaingan tidak sempurna
menimbulkan alokasi sumber daya yang tidak efisien.Monopoli adalah suatu
industri yang hanya terdiri dari satu perusahaan yang memproduksi produk yang
tidak memilikki substansi dekat dan ada hambatan yang signifikan untuk mencegah
perusahaan baru memasuki industri itu.
2. Eksitensi barang publik.
Barang publik atau barang sosial adalah barang atau jasa yang memberikan manfaat
kolektif bagi masyarakat.Secara umum tidak ada seorang pun yang di kecualikan
menikmati manfaat ini. Contoh klasik adalah pertahanan nasional &taman kota.
Karena biasanya pihak swasta hanya mengutamakan profit semata, maka sebaiknya
regulasi barang publik harus dilakukan oleh pemerintah
3. Keberadaan biayadan manfaat eksternal.
Eksternalitas adalah biaya atau manfaat yang disebabkan oleh beberapa aktivitas
atau transaksi yang ditanggung atau dibebankan pada pihak yang tidak melakukan
aktivitas atau transaksi itu. Sistim harga akan bekerja dengan efisien karena harga
pasar akan menyampaikan informasi kepada produsen maupun konsumen. Namun,
terkadang harga pasar tidak mencerminkan kegiatan-kegiatan produsen dan
konsumen. Ada suatu eksternalitas jika kegiatan konsumsi atau produksi
mempunyai efek tidak langsung terhadap kegiatan konsumsi/produksi lain yang
tidak tercermin langsung dalam harga pasar.
4. Informasi tidak sempurna.
Informasi tidak sempurna adalah tidak adanya pengetahuan yang lengkap
menyangkut karakteristik produk, harga yang berlaku dan seterusnya. Jika
konsumen tidak mempunyai informasi yang akurat tentang harga pasar atau kualitas
produk, sistim pasar tersebut tidak akan berjalan dengan efisien. Kekurangan
informasi ini dapat memberikan insentif kepada produsen untuk menawarkan terlalu
banyak beberapa produk, dan terlalu sedikit produk-produk lainnya. Misal : ada 2
jenis obat untuk menurunkan berat badan, A dan B. Obat A harganya lebih murah
dan cepat dalam menurunkan berat badan, tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan,
sedangkan obat B harganya lebih mahal dan butuh proses lama untuk menurunkan
berat badan, tetapi tidak mempunyai efek samping yang signifikan terhadap
kesehatan. Karena kurangnya informasi/informasi yang tidak sempurna, maka
konsumen banyak yang memilih obat A, sehingga produsen akan lebih banyak
memproduksi obat A dibanding B. Padahal obat A akan mempunyai pengaruh
negatif ke depannya untuk kesehatan masyarakat.

Efisiensi Pareto
Efisiensi Pareto atau optimalitas Pareto adalah suatu kondisi dimana tidak
mungkin terjadi perubahan, yang akan membuat beberapa anggota masyarakat lebih
beruntung, tanpa membuat anggota masyarakat lain merasa lebih merugi, contoh
perubahan yang membuat beberapa orang lebih beruntung dan tidak ada orang lain
yang dirugikan adalah barter sukarela yang sederhana. Saya memiliki apel, anda
memiliki kacang, saya suka kacang, anda suka apel, kita saling tukar, kita saling
untung, dan tidak ada yang rugi.Jadi kriteria distribusi menurut Pareto ada 2, yaitu :
(1) salah satu pihak diuntungkan, yang lain tidak dirugikan, (2) yang satu meningkat,
maka yang lain tetap atau keduanya meningkat. Dengan begitu, maka kesejahteraan
akan tercapai.

Kondisi Pareto (Efficiency Pareto)


Asumsi :
 Pasar berbentuk persaingan sempurna (tidak ada campur tangan
pemerintah).
 Tidak ada eksternalitas negatif.
Pada kenyatannya, terdapat terdapat hambatan teori Pareto tersebut, diantaranya :
 Pasar tidak berbentuk persaingan sempurna, maka dibuatlah Undang-
Undang Persaingan Usaha.
 Eksternalitas Negatif, maka pemerintah harus mengambil
tindakan/kebijakan. Contoh : Kementerian Lingkungan Hidup memantau
industri yang mencemarkan lingkungan, kemudian memberikan sanksi.

Efisiensi Ekonomi: Definisi, Mengapa Penting,


Prasyarat
Apa itu: Efisiensi ekonomi (economic efficiency) adalah keadaan dimana sumber daya dialokasikan
untuk penggunaan bernilai tertinggi di dalam perekonomian. Ini melibatkan penggunaan sumber daya
sebaik mungkin dan menghindari pemborosan.
Dalam kondisi tersebut, tidak ada alokasi sumber daya berikutnya yang dapat lebih meningkatkan
kesejahteraan siapapun tanpa membuat orang lain menjadi lebih buruk. Itu mengasumsikan
perekonomian menghasilkan produk barang dan jasa pada biaya rata-rata minimum dan menciptakan
total surplus yang maksimum.
Mengapa efisiensi ekonomi penting
Kita memiliki sumber daya terbatas. Di sisi lain, kebutuhan dan keinginan kita tidak terbatas. Itu
memunculkan kelangkaan karena sumber daya tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dan
keinginan kita. Akhirnya, kita harus membuat pilihan.
Efisiensi ekonomi memberitahu anda bahwa pilihan untuk mengalokasikan sumber daya harus
dilakukan secara optimal dan menghasilkan barang dan jasa yang paling kita inginkan. Barang dan
jasa tersebut harus memberikan kesejahteraan maksimum bagi pelaku ekonomi. Dalam kasus ini,
pelaku ekonomi hanya terdiri dari konsumen dan produsen dan mengasumsikan nol intervensi peran
pemerintah dalam alokasi sumber daya (pasar bebas).
Dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya, perusahaan harus beroperasi pada tingkat yang
paling efisien. Mereka harus meminimalkan pemborosan dan inefisiensi dan menggunakan teknik
produksi dan teknologi terbaik.
Total kesejahteraan di dalam perekonomian maksimum jika kepuasan tambahan yang konsumen
peroleh dari setiap tambahan produk sama dengan biaya tambahan yang produsen tanggung untuk
menghasilkan produk tambahan tersebut. Singkat cerita, itu tercapai ketika pasar berada pada
ekuilibrium di bawah persaingan sempurna.
Prasyarat efisiensi ekonomi
Dalam ekonomi, ekonom mengaitkan efisiensi dengan penggunaan sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan kita yang tidak terbatas. Efisiensi ekonomi menyiratkan
penggunaan penuh sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan barang dan jasa yang memberikan
kesejahteraan maksimal.
Oleh karena itu, efisiensi ekonomi menyiratkan kombinasi dari dua jenis efisiensi berikut:
 Efisiensi alokatif. Kita menggunakan sumber daya untuk menghasilkan kombinasi barang
dan jasa yang paling kita inginkan. Itu akhirnya memaksimalkan total surplus di dalam
perekonomian (surplus konsumen plus surplus produsen).
 Efisiensi produktif. Kita menggunakan teknik produksi yang paling efisien untuk
menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan. Dengan begitu, produksi berada pada titik
minimum biaya rata-rata.
Efisiensi alokatif
Penggunaan sumber daya mencapai efisiensi alokatif ketika harga sama dengan biaya marginal.
Harga mewakili manfaat (kepuasan atau utilitas) tambahan yang kita peroleh dari setiap tambahan
barang yang kita konsumsi. Jika kita menggambarkannya ke dalam sebuah grafik, kurva manfaat
marginal akan sama dengan kurva permintaan.
Sementara itu, biaya marginal sama dengan kenaikan biaya ketika produsen menambah satu unit
produksi lagi. Kurva penawaran mewakili kurva biaya marginal, yang mana menunjukkan ke anda
kesediaan produsen untuk memasok produk pada harga yang berbeda. Perusahaan bersedia
menghasilkan lebih banyak produk hanya jika harga lebih tinggi.
Di bawah persaingan sempurna, efisiensi alokatif akan tercapai. Ekuilibrium pasar (harga dan
kuantitas) mewakili kepentingan terbaik bagi produsen dan konsumen sehingga menghasilkan total
surplus yang maksimum. Itu tercapai ketika kuantitas yang dipasok sama dengan kuantitas yang
diminta untuk barang dan jasa yang paling kita inginkan.
Selanjutnya, ketika beroperasi di bawah persaingan sempurna, perusahaan hanya dapat
membebankan harga pada tingkat biaya marginal dalam jangka panjang. Ketika menetapkan harga
yang lebih tinggi, itu akan mengundang pemain baru untuk masuk. Pemain baru membawa kapasitas
baru dan menekan harga ke bawah.
Sebaliknya, beberapa pemain mungkin tidak dapat bersaing dan keluar dari pasar. Pasokan pasar
menurun dan menaikkan harga. Tapi, sekali lagi, karena perusahaan bebas keluar dan masuk pasar,
harga akan turun kembali karena pemain baru masuk. Akhirnya, ekuilibrium jangka panjang hanya
tercapai jika harga sama dengan biaya marginal.
Sebaliknya, di pasar persaingan tidak sempurna, efisiensi alokatif tidak akan tercapai. Perusahaan
memiliki beberapa kekuatan pasar, memungkinkan mereka menetapkan harga yang lebih tinggi
daripada harga di bawah persaingan sempurna. Kekuatan tersebut mungkin berasal dari diferensiasi
produk atau kontrol pasokan. Sehingga, harga berada di atas biaya marjinal.
Secara teori, pasar monopoli mungkin menghasilkan efisiensi alokatif asalkan pemonopoli dapat
menerapkan diskriminasi harga derajat pertama (diskriminasi harga sempurna). Pemonopoli
menetapkan harga tertinggi yang bersedia konsumen bayar (harga reservasi) untuk masing-masing
konsumen. Dengan kata lain, perusahaan menetapkan harga dan menjual output di setiap titik kurva
permintaan.
Di bawah diskriminasi harga sempurna, perusahaan mengekstrak semua surplus konsumen menjadi
surplus produsen. Total surplus di dalam perekonomian tidak berubah.
Namun, menerapkannya dunia nyata adalah hampir mustahil karena perusahaan harus memenuhi
persyaratan ketat, seperti:
1. Perusahaan perlu memiliki kekuatan pasar
2. Perusahaan mengetahui dan menjual pada harga reservasi masing-masing konsumen
3. Perusahaan dapat mencegah arbitrase, penjualan kembali produk oleh pelanggan ke
pelanggan lainnya.
Persyaratan pertama mungkin masih bisa dilakukan. Tetapi, persyaratan kedua dan ketiga sulit untuk
diimplementasikan. Selain itu, surplus yang hilang merugikan konsumen karena harus membayar
harga yang lebih tinggi daripada yang seharusnya ketika pasar beroperasi secara kompetitif.
Efisiensi produktif
Efisiensi produktif tercapai harga sama dengan biaya total rata-rata minimum. Dalam sebuah grafik,
itu terjadi di sepanjang garis lengkung kurva kemungkinan produksi.
Efisiensi produktif tercapai hanya pasar beroperasi di bawah persaingan sempurna, di mana harga
ekuilibrium jangka panjang akan berada di titik minimum biaya total rata-rata. Sebaliknya, efisiensi
produktif tidak tercapai di bawah persaingan tidak sempurna karena output pasar akan lebih kecil
daripada output pada biaya rata-rata minimum.
Di beberapa industri, monopoli alami membutuhkan skala ekonomi yang signifikan untuk
menghasilkan produksi yang efisien. Tapi, kekuatan pasar dan motif keuntungan seringkali membuat
enggan menetapkan harga pada biaya rata-rata minimum. Selain itu, masalah X-inefficiency dan rent-
seeking juga membuat efisiensi produktif tidak tercapai di pasar monopoli.
Di pasar monopoli alami, proporsi biaya tetap terhadap biaya operasi sangat signifikan. Sehingga,
untuk menghasilkan output yang efisien, produsen harus beroperasi pada skala ekonomi yang tinggi
untuk menghasilkan biaya rata-rata minimum.
Dan, meski telah mencapai biaya rata-rata minimum, pemonopoli kemungkinan enggan menetapkan
harga sama dengan biaya total rata-rata minimum. Sebagai produsen tunggal, pemonopoli secara
rasional akan berusaha memaksimalkan keuntungan dan menetapkan harga di atas biaya rata-rata
minimum.
Selanjutnya, dalam kebanyakan kasus, pemonopoli sulit untuk berproduksi pada biaya seminimal
mungkin karena tidak ada tekanan persaingan. Mereka tidak memiliki insentif untuk mengendalikan
biaya dan beroperasi pada tingkat efisien secara teknis. Sebagai hasilnya, biaya produksi rata-rata
menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Inefisiensi semacam itu kita sebut sebagai X-inefficiency.
Sementara itu, efisiensi produktif juga tidak tercapai di bawah monopoli alami karena rent-seeking.
Pemonopoli berusaha untuk memperoleh atau mempertahankan hak istimewa monopoli, yang mana
memunculkan biaya yang substansial seperti untuk biaya lobi dan hukum.

Anda mungkin juga menyukai