Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GAYA GESEK
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD ISRA (09220210003)
WANDA APRILIA JIBRAN (09220210004)
ALIFYAH FARADILAH SYAM (09220210005)
NURMAYANI (09220210038)
EMILDA (09220210044)
KELOMPOK IIIA/I
MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya gesek adalah gaya yang arahnya melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan,dimana sentuhan suatu benda dengan lintasannya akan membuat
gesekan yang akhirnya akan membuat benda bergerak .Besar atau kecilnya gaya
gesek di tentukan oleh permukaan benda, permukaan bidang serta gaya yang
bekerja pada benda.(Giancolli,1998).
Gaya gesek ada dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Gaya gesek statis merupakan gaya yang bekerja saat benda diam sampai saat
benda akan bergerak. Jadi, selama benda tidak bergerak gaya gesek statis akan
sama dengan gaya yang ada pada benda. Contoh gaya gesek statis adalah ketika
saat suatu benda berada di permukaan yang miring, gaya gesek statis
mencegahnya agar tidak meluncur ke bawah. Gaya gesek kinetis adalah gaya
yang muncul pada saat benda bergerak. Contoh gaya gesek kinetis adalah saat kita
menendang bola, bola akan terus meluncur dan akhirnya berhenti. Gaya gesek
kinetis lah yang menyebabkan kecepatan bola semakin lama berkurang dan
akhirnya berhenti. Jadi, jika benda diam dan hampir bergerak, gaya yang ada
adalah gaya gesek statis. Sedangkan saat benda sudah bergerak, gaya yang
muncul adalah gaya gesek kinetis.(Mikrajuddin,2016).
Dalam kehidupan sehari-hari gaya sering diartikan sebagai tarikan atau
dorongan terutama yang di lakukan otot-otot kita. Sehingga yang kita perlu
mengetahui peran penting dan besarnya dalam kehidupan sehari-hari. Gaya gesek
dapat merugikan dan juga bermanfaat. Panas pada poros yang berputar, engsel
pintu, dan sepatu yang aus adalah contoh gaya gesek . Di pratikum kali ini kita
akan mengamatinya, yaitu mengetahui koefisien gesek statis (𝜇 𝑠 ) dan koefisien
gaya kinetic (𝜇𝑘) dari berbagai macam benda ,yaitu kayu,plastik dan
karpet.Dalam praktikum tersebut kami akan mengamati kaitan antara koefisien
gesek kinetis dengan percepatan gerak benda dan percepatan gravitasi.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benda di alam bergerak, diam dan sebagainya tidak terjadi secara tiba-
tiba. Ada penyebab sehingga gerak tersebut terjadi dan proses gerakpun tidak
terjadi secara bebas. Benda selalu bergerak mengikuti aturan yang sudah pasti.
Benda yang dilepas dari ketinggian tertentu pasti bergerak jatuh kalau tidak ada
dorongan lain yang membelokkan arah gerak. Benda yang dilempar dalam arah
horizontal selalu berberak melengkung ke bawah. Paku yang didekatkan ke
magnet akan ditarik ke arah magnet. Bumi selalu bergerak mengelilingi matahari
pada orbit yang sudah tertentu. Dengan kata lain gerak benda umumnya bersifat
determinsitik, artinya dapat diramalkan di mana lintasan yang akan diambil, ke
mana arah kecepatan pada tiap titik di lintasan tersebut, dan berapa percepatan
tiap saat.(Mikrajuddin , 2016).
Jika saat ini sebuah benda didorong dengan kekuatan tertentu kearah
tertentu maka benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok benda yang
sama didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka
benda menempuh lintasan yang persis sama dengan lintsan yang kemarin, kecuali
ada pengganggu lain yang berpengaruh.Dengan sifat yang deterministik tersebut
tentu ada hukum yang menjelaskan sifat-sifat gerak benda tersebut.
Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa.Newton
menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapatditerangkan
dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton termuat dalam
bukunya yang sangat termashyur,Philosophiae Naturalis Principia Mathematica .
Pada karya nya tersebut, yang menjadi pembahasan adalah aplikasi tiga hukum
Newton tersebut.(Mikrajuddin , 2016)
Hukum I Newton mendefinsikan adanya sifat kelembaman benda, yaitu
keberadaan besaran yang dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka
benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya. Keadaan gerak
direpresentasikan oleh kecepatan. Jadi, sifat kelembaman mengukur
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kecenderungan benda mempertahankan kecepatannya. Makin besar kelembaman
yang dimiliki benda maka makin kuat benda mempertahankan sifat
kelembamannya. Atau diperlukan pengganggu yang lebih besar untuk mengubah
kecepatan benda. Makin besar massa maka benda makin lembam. Itulah
penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang memiliki massa
lebih besar darimapa benda yang memiliki massa lebih kecil.
Hukum I Newton baru mendefinisikan besaran yang bernama massa, tetapi
belum membahas penyebab benda bergerak atau berhenti.Hukum II Newton
menjelaskan perubahan keadaan gerak benda. Hukum ini menyatakan bahwa
benda dapat diubah keadaan geraknya jika pada benda bekerja gaya. Gaya yang
bekerja berkaitan langsung dengan perubahan keadaan gerak benda. Besarnya
perubahan keadaan gerak sama dengan gaya yang diberikan kepada benda.
Hukum ini mengungkapkan keberadaan gaya reaksi yang sama besar
dengan gaya aksi, tetapi berlawanan arah. Jika benda pertama melakukan gaya
pada benda kedua (gaya aksi), maka benda kedua melakukan gaya yang sama
besar pada benda pertama tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi) Jika kamu
mendorong dinding dengan tangan, maka pada saat bersamaan dinding
mendorong tanganmu dengan gaya yang sama tetapi berlawanan arah. Bumi
menarik tubuh kamu dengan gaya yang sama dengan berat tubuhmu, maka pada
saat bersamaan tubuh kamu juga menarik bumi dengan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan.
2.2 Hukum Newton
2.2.1 Hukum I Newton
Hukum I Newton menyatakan bahwa: “jika resultan gaya yang bekerja
pada sebuah benda sama dengan 0 (nol) maka benda yang diam akan terus diam
dan benda yang bergerak akan cenderung bergerak”. Berdasarkan Hukum
Newton tersebut, selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut adalah nol.
Hukum I Newton mendefinsikan adanya sifat kelembaman benda,yaitu
keberadaan besaran yang dinamai massa. Karena sifat kelembaman ini maka
benda cenderung mempertahankan keadaan geraknya.Keadaan gerak
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
direpresentasikan oleh kecepatan. Jadi, sifat kelembaman mengukur
kecenderungan benda mempertahankan kecepatannya.Makin besar kelembaman
yang dimiliki benda maka makin kuat benda mempertahankan sifat
kelembamannya. Atau diperlukan pengganggu yang lebih besar untuk mengubah
kecepatan benda. Makin besar massa maka benda makin lembam. Itulah
penyebabnya bahwa kita sangat sulit mendorong benda yang memiliki massa
lebih besar darimana benda yang memiliki massa lebih kecil.
Dengan demikian, selama benda masih diam, gaya gesek statis selalu sama
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika resultan (Penjumlahan atau
pengurangan gaya) yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda
semula diam akan tetap diam, dan benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan.
∑F=0 ......................…....................…………………………........…(1.2.1)
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dimana = ∑F: resultan gaya (Kg m/s2 )
2.2.2 Hukum II Newton
Percepatan (perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding
lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda.
∑ F=m.a ........................….....................................................................(1.2.2)
Keterangan: ∑F : resultan gaya (Kg m/s 2 ) m : Massa Benda (Kg), a : Percepatan
(m/s2 ).
2.2.3 Hukum III Newton
Percepatan (perubahan dari kecepatan) gerak benda selalu berbanding lurus
dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding
terbalik dengan massa benda.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Faksi = Freaksi ...........…...…………….....................…………………..( 1.2.3)
Gambar 2.2.4. Benda A diikat dengan tali dan dihubungkan dengan piringan
kemudian diisi dengan anak timbangan melalui katrol.
Jika pada keadaan ini A tepat akan bergerak, maka diperoleh besar koefisien gesek statis
adalah :
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
mp+ mT
μs= ........................................................................................................ (1.2.4)
mA
dimana :
mp = massa piringan (kg)
mT = massa anak timbangan
mA = massa benda A
N=W ........................………….………...…………………….........(1.2.5)
Keterangan: N = gaya normal, W = besar berat
Suatu benda yang bersinggungan dan kemuadian diamati, maka akan
terlihat bahwa pergerakanya seperti dilawan oleh suatu gaya. Fenomena ini
dinamakan gesekan. Sedangkan gaya yang bekerja didalamnya disebut dengan
gaya gesek. Benda diam cenderung memiliki gaya gesek statis yang berlawanan
dengan arah geraknya. Ketika benda yang berada diatas landasan diberi gaya yang
sejajar dan tidak bergerak, maka gaya gesek bernilai lebih besar dari nol hingga
mencapai nilai gaya gesek statis maksimum.
Gaya gerak yang lebih besar dari gaya gesek statis maksimum akan
membuat benda bergerak, dengan demikian gaya-gaya gesek yang bekerja akan
berkurang besarnya, sehingga untuk mempertahankan gerak dibutuhkan gaya
yang lebih kecil yakni gaya gesek kinetis. Perbandingan gaya gesek kinetis
maupun statis maksimum dengan gaya normalnya masing-masing dikenal dengan
nama koefisien gesek kinetis dan statis. Nilai-nilai ini bergantung pada banyak
variabel seperti sifat material, suhu, lapisan permukaan dan pengotoran. Beberapa
variabel seperti suhu, sifat material dan lapisan permukaan sangat erat kaitanya
dengan permukaan bidang kontak yang mengalami gesekan. Dengan demikian
seharusnya luas permukaan bidang berpengaruh terhadap besarnya koefisien
gesek. Namun ternyata teori dalam tinjauan literatur tidak menyatakan demikian.
Dua benda yang permukaannya saling bersentuhan dan salah satu benda
bergerak terhadap benda yang lain atau keduanya bergerak hingga memiliki
kecepatan relatif satu sama lain akan menimbulkan gesekan pada kedua
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
permukaan benda tersebut. Arah gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan arah
gerakan benda, makin kasar permukaan benda yang saling bergesekan makin
besar gaya gesek yang terjadi. Besarnya gaya gesek ditentukan oleh dua factor
yaitu :
2.3.1 Kekasaran permukaan benda yang saling bersentuhan.
Pada permukaan yang licin besar gaya gesek lebih kecil daripada gaya
gesek yang terjadi pada permukaan yang kasar. Dengan demikian
menarik/mendorong benda di atas lantai semen lebih mudah daripada
menarik/mendorong benda di atas tanah. Kekasaran permukaan benda yang saling
bersentuhan dinyatakan dengan istilah koefisien gesek, makin kasar permukaan
benda yang saling bersentuhan makin bsar koefisien geseknya.
2.3.2 Berat benda yang bergesekan.
Menarik/mendorong kursi lebih mudah daripada menarik/mendorong
meja. Hal ini menunjukkan bahwa besar gaya gesek pada benda yang ringan lebih
kecil daripada besar gaya gesekan pada benda yang lebih berat (Siahaan, 2015).
Dengan demikian, selama benda masih diam, gaya gesek statis selalu sama
dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis, rumus gaya
gesek statis dinyatakan sebagai berikut.
Gambar 1.2.5 Benda ditarik oleh massa dari T (μs) merupakan hasil antara
jumlah massa piringan dan timbangan berbanding dengan
massa benda yang akan ditarik
Fs = μs.N .........………...…………………………..…….....……...(1.2.6)
dimana = fs = gaya gesek statis (N), μs = koefisien gesek statis
2.Gaya Gesek Kinetis
Ketika kalian menendang bola di atas tanah, bola akan menggelinding
dengan kecepatan tertentu. Tetapi, semakin lama kecepatan bola semakin
berkurang dan akhirnya berhenti. Bola dapat bergerak diakibatkan gaya dari
tendangan (gaya dorong). Namun, saat sedang bergerak, ada gaya yang
menghambat gerak bola dan mengurangi kecepatannya. Gaya yang menyebabkan
kecepatan bola semakin berkurang disebut gaya gesek kinetis.
Apabila benda A kita letakkan diatas permukaan bidang miring B yang
membentuk sudut θ, dalam keadaan diam seperti pada gambar berikut ini. Ketika
benda dilepaskan perlahan – lahan tanpa memberikan gaya tambahan atau
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
kecepatan awal (meluncur bebas), maka benda akan meluncur dengan kecepatan
tertentu. Dalam hal ini komponen berat dalam arah bidang miring lebih besar dari
gaya gesek maksimum, yaitu gaya gesekan yang berkerja dalam kondisi statis, ini
akan tercapai jika sudut yang dibentuk lebih besar dari sudut statisnya.Perhatikan
gambar berikut ini, benda A diletakkan di bidang B dengan kemiringan θk .Jadi,
gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak.
Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan fk. Hubungan antara gaya gesek,
koefisien gesek kinetis (μk), dan gaya normal diberikan dalam persamaan berikut
ini yaitu:
Gambar 1.2.6 Benda dilepaskan dari kemiringan tertentu ,dalam hal ini koefisien
kinetis benda adalah hasil perbandingan antara sudut bidang
miring
Fk = μk.N ...........................................................................................(1.2.7)
dimana = fk = gaya gesek kinetik (N) μk= koefisien gaya kinetis
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gaya gesek atau friction force ini memiliki beberapa sifat atau juga
karakteristik yang membedakannya dengan jenis gaya-gaya lain. Gaya gesek
suatu benda juga dipengaruhi oleh kondisi permukaan benda kerja terhadap
permukaan benda lain, seperti kekasaran permukaan dan pelumasan.
Perbandingan gaya gesekan terhadap gaya normal disebut koefisien gesek. Jika
gaya gesekannya statik maka koefisien geseknya juga koefisien gesek statik dan
sebaliknya dan dilambangkan μ. Adapun sifat-sifat gaya gesek adalah sebagai
berikut.
2.7.1 Menghambat Gerak Benda
Menghambat gerak benda Arah gaya gesek ini selalu berlawanan
dengan arah gaya luar yang bekerja pada benda sehingga gaya gesek ini bersifat
menghambat gerak benda. Contohnya, apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek
ke kanan. Sebaliknya, jika apabila gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
2.7.2 Berlawanan Arah
Arah gaya gesek ini selalu berlawanan dengan arah gaya luar yang
bekerja pada benda sehingga gaya gesek ini bersifat menghambat gerak benda.
Contohnya, apabila gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya, jika
apabila gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri.
2.7.3 Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya
gesek itu dipengaruhi oleh tingkat kekasaran oada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatau benda, maka semakin besar juga
gaya gesek dan sebaliknya.
2.7.4 Besar Gaya Dipengaruhi Luas Bidang
Untuk benda yang bergerak di udara (gerak jatuh bebas), besarnya gaya
gesek yang dialami benda itu dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin
luas suaatu permukaan sentuh, semakin akan besar juga gaya geseknya begitu
juga sebaliknya.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
suatu benda juga dipengaruhi oleh kondisi permukaan benda kerja terhadap
permukaan benda lain, seperti kekasaran permukaan dan pelumasan. Adapun
sifat-sifat gaya gesek adalah sebagai berikut.
2.8.1 Manfaat Gaya Gesek
1. Gesekan antara telapak kaki dengan kita perhatikan kulit telapak
kaki kita cenderung lebih kasar dibandingkan kulit tubuh.
2. Tanpa kita sadari juga bahwa disaat kita mencuci tangan kita
bersentuhan dengan sebuah benda itu menggunakan gaya gesek.
2.8.2 Kerugian Gaya Gesek
1. Gaya gesek dapat menimbulkan panas sehingga fungsi konsa bisa
rusak seperti gesekan mesin dan kapling
2. Gaya gesek dapat menghambat gerak benda seperti gaya gesek
dengan pesawat terbang yang akan menyebabkan tidak bisa berjalan
lebh cepat.
3. Gaya gesek dapat menyebabkan aus. Ban sepeda atau sepatu kita
bagian bawah akan menjadi tipis diakibatkan oleh gaya gesek yang
besar antara ban atau sepatu dengan aspal.
4. Gesekan antara roda dengan porosnya, untuk mengurangi adanya
gesekan ini dipergunakan bola baja (gotri).
2.8.3 Besar Gaya Tergantung Tingkat Kekasaran
Untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, besarnya gaya
gesek itu dipengaruhi oleh tingkat kekasaran oada permukaan benda yang
bersinggungan. Semakin kasar permukaan suatau benda, maka semakin besar
juga gaya gesek dan sebaliknya.
2.8.4 Besar Gaya Dipengaruhi Luas Bidang
Untuk benda yang bergerak di udara (gerak jatuh bebas), besarnya gaya gesek
yang dialami benda itu dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin luas
suatu permukaan sentuh, semakin akan besar juga gaya geseknya begitu juga
sebaliknya. Gaya gesekan sangat penting dalam kehidupan sehari- hari. Sekitar 20
% daya mesin mobil habis digunakan untuk melawan gaya gesekan. Namun
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
sebaliknya juga tanpa gesekan manusia tidak dapat berjalan dan melakukan
aktivitas sehari- hari.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
A B.
C D.
E. F.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 3.3.1 Peralatan praktikum gaya gesek dari kiri atas ke kanan,
(A) Bidang peluncur (B) benda peluncur kayu,karpet,karpet
(C) beban pemberat (D) roll meter, (E) stopwatch,(F) pringan
timbangan
3.2 Prosedur percobaan
a. Gesekan statis pada bidang datar:
Pertama-tama kami memasang piringan pada katrol dengan menggunakan
beban peluncur permukaan kayu. Kemudian kami memberikan anak timbangan
pada piringan satu persatu sesuai berat yang ditentukan oleh asisten laboratorium
di setiap penimbangan. Setelah beban
peluncur mulai bergerak kami menghitung
berapa anak timbangan yang sudah kami
turunkan ke piringan. Selanjutnya, kami
melakukan prosedur kerja yang sama pada
beban peluncur karpet dan beban peluncur
karet.
b. Gesekan statis bidang miring
Pertama-tama kami meletakkan beban peluncur kayu pada bagian ujung
perangkat bidang miring, lalu kami mengangkat salah satu ujung perangkat
bidang miring secara perlahan sambil mengamati kondisi beban peluncur.
Perangkat bidang miring diangkat perlahan sampai beban peluncur mulai bergerak
turun dari atas kebawah. Kemudian, kami mencatat berapa sudut kemiringan
beban peluncur serta waktu yang dibutuhkan saat benda mulai meluncur melalui
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
stopwatch. Selanjutnya, kami juga melakukan prosedur kerja yang sama pada
beban peluncur karet dan beban peluncur karpet.
c. Gesekan dinamis bidang miring
Pertama-tama kami mengangkat perangkat bidang miring untuk menentukan
kemiringan pada bidang miring, dimana sudut kemiringannya harus lebih besar
dari semua kemiringan pada statis bidang miring lalu kami mengunci sudut
tersebut.. Selanjutnya kami menentukan titik salah beban pelucur pada ujung
sebelah kanan bidang miring, lalu kami mengukur panjang lintasan mulai dari titik
beban peluncur berada sampai ujung perangkat bidang miring. Kemudian kami
mencatat panjang lintasan tersebut. Selanjutnya kami meletakkan salah satu beban
peluncur pada titik yang telah kami tentukan dan pada saat beban peluncur
dilepaskan kami menyalakan stopwatch. Saat beban sudah sampai ke lintasan
bawah ,stopwatch dihentikan lalu waktu dicatat. Kami melakukan prosedur yang
sama pada beban peluncur yang lain dan mencatat masing-masing waktu yang
dibutuhkan.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TABEL PENGAMATAN
Massa Anak
Massa
No Jenis Timbangan (kg)
. Benda Benda Keterangan
Peluncur (Kg) mt1 mt2 mt3 mt4
Sudut Waktu
No. Jenis Jarak (s)
Kemiringan
Benda (m)
(θ) t1 t2 t3
Peluncur
1. Kayu 0,98 0,98 0,98
2. Karpet 1,02 1,05 1,03
128 cm 35˚
3. Karet 1,17 1,18 1,19
9
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 6 Oktober 2021
Kelompok / Frekuensi : III A / 1
Anggota Kelompok : MUHAMMAD ISRA
WANDA APRILIA JIBRAN
ALIFYAH FARADILAH SYAM
NURMAYANI
EMILDA
( Muh.Ibnu Sabili )
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB V
PENGOLAHAN DATA
0,2062
µs3 = 0,2046
0,2062
µs4 = 0,2143
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3 +µs4
n
µs = 0,2190 + 0,2240 + 0,2046 + 0,2143
4
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
µs = 0,2154
0,1886
µs2 =0,2767
0,1886
µs3 = 0,2714
0,1886
µs4 = 0,2290
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3 +µs4
n
µs = 0,4569 + 0,2767 + 0,2714 + 0,2290
4
µs = 0,3085
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,1643
µs2 =0,4759
0,1643
µs3 = 0,4820
0,1643
µs4 = 0,5185
Nilai rata-rata µs
µs = µs1 + µs2 + µs3 +µs4
n
µs = 0,0812 + 0,4759 + 0,4820 + 0,5185
4
µs = 0,3894
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
4
µs = 0,3787
b. Untuk permukaan karpet
µs1 = tan Ө1
µs = µs1 + µs2 + µs3 + µs4
n
µs = 0,3639 + 0,3838 + 0,4040 +0,3838
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
µs = 0,3838
4
µs = 0,6438
No Ө µs µs Jenis peluncur
1 23 0,4424
2 19 0,3443
0,3787 Kayu
3 21 0,3838
4 19 0,3443
1 20 0,3639
2 21 0,3838
0,3838 Karpet
3 22 0,4040
4 21 0,3838
1 35 0,7002
2 33 0,6494 0,6438 Karet
3 32 0,6248
4 31 0,6008
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
µk 2.x
= tan 𝜃 − g. ( t . t ) .cosθ
T = t1 + t2 + t3
3
T = 0,98 + 0,98 + 0,98
3
T = 0,98
2 x 1,28
µk = tan 35 −
9,81 x 0,9604 x 0,8
µk = 0,37
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
µk = 0,47
Benda µk
No X Ө TanӨ CosӨ t
peluncur
mp+ mt
µs = u = 0,0452
mb
v = 0,2062
δ µs 2 δ µs 2 δ µs 2
∆ µs =
√( δmp ) ( ∆ mp )2 + ( )
δt
( ∆ t ) 2+( )
δmA
( ∆ mb )2
0,2154 2 δ µs 2 δ µs 2
∆ µs =
√( δmp )
( ∆ mp )2+ ( )
δt
( ∆ t ) 2+ ( )
δmA
( ∆ mb )2
δ µs
1. ( δmp ) = mp+mbmt = u=mp+ mt , u' =1
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
= v=mA , v' =0
u' v−v' u 1. mA −0(mp+mt )
= =
v 2
mA 2
1
2. ∆mp = x skala terkecil
2
δ µs
5. ( δmA ) = mp+mAmt = u=mp+ mt , u' =0
= v=mA , V ' =1
u' v−v' u
=
v2
1
6. ∆mA = x skala terkecil
2
δ µs 2 δ µs 2 δ µs 2
∆µs =
√( δmp )( ∆ mp )2 + ( )
δt
( ∆ t )2+( )
δmA
( ∆ mA )2
KR = ∆µs .100%
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2 (∆µs+µs)
KB = 100% - KR
µs = tan Ө
δ µs 2
∆µs =
√( δmӨ )
( ∆Ө )2
δ µs
1. = tan Ө, misalkan u = , uᶥ =
δmӨ
V= , vᶥ =
= uᶥ.v + u . vᶥ
2 2 2
2.
√
∆ Ө = (Ө 1−Ө) + ( Ө 2−Ө ) + ( Ө 3−Ө )
n ( n−1 )
δ µs 2
∆µs =
√( δmӨ )
( ∆Ө )2
KR = ∆µs .100%
2 (∆µs+µs)
KB = 100% - KR
δ µs 2 δ µs 2 δ µs 2
∆ µk =
√( δӨ )( ∆ Ө )2+ ( )
δt
( ∆ t )2 +( )
δx
( ∆ x )2
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
= u'.v- v ' .u
V2
1. ∆θ =√ ¿ ¿
δμk tanӨ 2x
= misalkan ¿
δx g + t 2 . cos Өk
= u'.v- v ' .u
V2
1
2. ∆mx = x skala terkecil
2
δμk tanӨ−¿ 2x
= ¿ misalkan ¿
δt g + t 2 . cos Өk
u'.v- v ' .u
=
V2
2 2
(T 1−T )2+ (T 2−T ) + (T 3−T )
3. ∆t =
√ n ( n−1 )
δ µs 2 δ µs 2 δ µs 2
∆ µk =
√( δӨ )
( ∆ Ө )2+ ( )
δx
( ∆ x )2 +( )
δt
( ∆ t )2
∆ μk
KR = x 100 %
μk
KB = 100% - KR
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
ANALISA PENGOLAHAN DATA
Jenis
No Mb Mt Mp μs μs
´
peluncur
0,020 0,2190
1. 0,2062 0,021 0,2240
0,017 0,0252 0,2046 0,2154 Kayu
0,019 2143
0,029 0,4569
0,027 0,2767
2. 0,1886 0,026 0,0252 0,2714
0,018 0,2290 0,3085 Karpet
0,056 0,0812
0,053 0,4759
3. 0,1643 0,054 0,0252 0,4820
0,3894 Karet
0,060 0,5185
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2 19 0,3443
0,3787 Kayu
3 21 0,3838
4 19 0,3443
1 20 0,3639
2 21 0,3838
0,3838 Karpet
3 22 0,4040
4 21 0,3838
1 35 0,7002
2 33 0,6494 0,6438 Karet
3 32 0,6248
4 31 0,6008
Benda µk
No X Ө TanӨ CosӨ t
peluncur
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang
bergesekan dengan arah gaya sejajar permukaan benda dan berlawanan dengan
arah gerak benda. Ada dua jenis gesekan bila ditinjau dari bergerak dan tidaknya
suatu benda, yaitu; jika benda tidak bergerak, maka gesekannya disebut dengan
gesekan statis dan jika gaya yang dikerjakan cukup untuk menggerakkan benda,
maka gesekannya disebut dengan gesekan kinetis.
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam atau
hampir bergerak. Jika gaya gesek bekerja pada benda yang diam maka disebut
gaya gesek statis (fs) sedangkan apabila gaya gesek bekerja pada benda yang tepat
akan bergerak, maka disebut gaya gesek statis maksimum (fsmaks).
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang
bergerak. Gaya gesek kinetis dilambangkan dengan fk. Gaya ini termasuk gaya
dissipatif, yaitu gaya dengan usaha yang dilakukan akan berubah menjadi kalor
(panas).
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2. Gaya gesek statik (fs) maksimum antara dua permukaan kering tanpa
pelumas memenuhi dua hukum empiris berikut: (1) gaya tersebut tidak
bergantung luas daerah kontak, dalam batas yang cukup lebar dan (2) besarnya
sebanding dengan gaya normal. Untuk benda yang diam atau meluncur di atas
meja horizontal gaya normal sama dengan gaya berat benda.Sedangkan gaya
gesek kinetik (fk) antara dua permukaan benda kering tanpa pelumas, juga
memenuhi kedua hukum pada gaya gesekan statik. Selain itu gaya gesekan kinetik
juga tidak bergantung pada laju relatif gerak permukaan lainnya.
3. Konsep gaya gesek yaitu semakin kasar permukaan benda yang
bersentuhan maka koefisien gesekannyapun akan semakin besar dan begitupun
sebaliknya.Yang dapat diamati dari percobaan gaya gesek bahwa gaya gesek
dipengaruhi oleh permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek dibedakan dalam dua
macam, yaitu gaya statis dan gaya gesek kinetik. Gaya gesek statis apabila dua
buah benda padat tidak bergerak secara relatif satu sama lainnya dan gaya gesek
kinetik apabila bergerak secara relatif satu sama lainnya.
7.2 Saran
1. Saran Untuk Laboratorium
Diharapkan agar fasilitas laboratorium bisa lebih dilengkapi, misalnya
pendingin ruangan. Dan juga kebersihan ruangan bisa lebih ditingkatkan.
Sebaiknya peralatan laboratorium dilakukan rekondisi atau standarisasi secara
berkala, dan sebaiknya ruangan untuk asistensi ditambah lagi agar antrian
praktikan untuk asistensi tidak terlalu banyak.
Alat dan kebersihan lab lebih diperhatikan dan dijaga, alat yang digunakan
bisa lebih dikembangkan dan memberikan waktu untuk beribadah.
Kalau bisa baik didalam maupun diluar kebersihan laboratorium tetap
dijaga agar dalam melakukan praktikum para praktikan merasa nyaman
2 . Saran Untuk Asisten
Konsep pembelajaran seperti ini terus dipertahankan agar kita dapat
menjalin silaturahmi satu sama lain dan ditingkatkan agar lebih baik seiring
berjalannya proses belajar mengajar.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Diharapkan agar asisten dapat lebih membantu praktikan dalam hal
perhitungan sesuai dengan percobaan yang bersangkutan.
Respon yang diberikan kakak sangat membantu namun penjelasan yang
diberikan cenderung cepat, dan sebaiknya diberikan kesempatan kepada praktikan
untuk bertanya pada saat breakout room agar bisa lebih memahami praktikum
yang berlangsung
Sebaiknya asisten tetap mempertahankan keramahannya terhadap para
praktikan agar para praktikan dalam melakukan percobaan tetap nyaman demi
kelancaran praktikum.
3. Saran Untuk Praktikum Selanjutnya
Tetap menjallin komunikasi yang baik agar terciptanya kesatuan, tetap
kompak dan selalu semangat.
Sebagai praktikan yang baik kerjakan apa yang menjadi pekerjaanmu,
bantulah sebisa mungkin. Melakukan praktikum adalah kerja kelompok begitupun
membuat laporan jadi kerja sama baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, D., Astro, R. B., Mufida, D. H., Humairo, S., & Viridi, S. (2018).
Bidang Miring Dengan Menggunakan Video Tracker. VII, 91–97.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pasaribu, A., & Saparini. (2016). Pengembangan Instrumen Autentik Assesmen
Berupa Penilaian Proyek dengan Produk Mind Mapping Pada Materi Gaya
dan Hukum Newton Tentang Gerak. Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran
Fisika, 1–6.
Dalam percobaan yang kami lakukan yaitu Gaya gesek kami dapat
menambah wawasan kami dan percobaan ini membuat kami tau apa manfaat dari
gaya gesek itu sendiri dan bagaimana cara menghitungnya dari pandangan ini
kami menarik satu kesimpulan bahwa percobaan ini adalah suatu pembelajaran
yang baik dan harus terus diajarkan kepada semua orang sehingga menjadi suatu
kebaikan yang pahalanya terus-menerus mengalir.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GAYA GESEK