Anda di halaman 1dari 8

Jurnal PANCAR Vol. 2, No.

1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum Anak Usia Kelas Awal
Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

¹Sandi Aji Wahyu Utomo dan ²Wida Nurul Azizah


1
Dosen Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap
2
Dosen Institut Agama Islam Imam Ghozali (IAIIG) Cilacap
*email : sandiajiwu@iaiig.ac.id

Abstrak
Analisis organisasi kurikulum berkaitan erat dengan standar isi kurikulum pendidikan yang mana
berisikan materi-materi pelajaran yang nantinya akan diajarkan pada siswa di sekolah. Organisasi
kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang bertujuan menyampaikan kebudayaan/sejumlah
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus diajarkan kepada siswa. Setiap organisasi kurikulum
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis Ada
berbagai jenis pengorganisasian kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi harus
disajikan didepan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan bagaimana cara memilih bahan
ajar dan cara menyajikan, mengevaluasinya. Secara garis besar, ada tiga organisasi kurikulum, yaitu:
Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrated Curriculum.
Kata Kunci: Organisasi Kurikulum, Struktur Kurikulum

Abstract
Analysis of the curriculum organization is closely related to the content standards of the
educational curriculum which contains subject matter that will later be taught to students at school. The
curriculum organization consists of certain subjects that aim to convey the culture / number of
knowledge, attitudes and skills that must be taught to students. Each curriculum organization has its own
advantages and disadvantages, both theoretical and practical. There are various types of curriculum
organizing, which cover how the form of the field of study must be presented in front of the class which
will be followed by how to choose teaching materials and how to present, evaluate them. Broadly
speaking, there are three curriculum organizations, namely: Separated Subject Curriculum, Correlated
Curriculum, and Integrated Curriculum.
Keywords: Curriculum Organization, Curriculum Structure

PENDAHULUAN yang matang dan solid dari berbagai sisi. Asas-


Indonesia di masa depan akan dipimpin asas tersebut akan menjadikan sebuah produk
dan diperjuangkan oleh generasi muda saat ini. yang sudah lama kita kenal, yang bernama
Oleh karenanya perlu mempersiapkan mutu dari kurikulum. Melalui kurikulum tersebut, kita
generasi penerus bangsa tersebut melalui jalur dapat memperlihatkan wajah pendidikan di
pendidikan, terkhusus pada pendidikan dasar di Indonesia seperti apa. Capaian apa yang
sekolah. Membentuk karakter para generasi nantinya didapatkan oleh civitas pendidikan di
muda tersebut tidaklah mudah, diperlukan kiat Indonesia.
khusus serta sinergi yang sama dari seluruh Sebagaimana kita ketahui, kurikulum di
kalangan civitas pendidikan di Indonesia, mulai Indonesia sudah berubah beberapa kali, dimulai
dari asas yuridis, asas filosofis, asas psikologis, dari kurikulum 1994, kurikulum 2004
asas sosial budaya, asas ilmu pengetahuan dan (Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)),
teknologi, serta asas agama untuk melandasi kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan yang berlangsung di Indonesia. Pendidikan (KTSP)), dan yang terbaru
Dari keenam asas tersebut, diperlukan kurikulum 2013. Dari beberapa kurikulum yang
integrasi menyeluruh dari satu sama lain asas telah diterapkan di Indonesia, kesemuanya
untuk menghasilkan sebuah proses pendidikan memiliki ciri dan karakter masing-masing yang
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

berbeda, baik dari proses pendidikan maupun sekolah dapat membantu menguatkan kurikulum
capaian atau hasil pendidikannya. Kurikulum nasional yang diterapkan pada masing-masing
terbaru, yakni kurikulum 2013 memiliki sekolah-sekolah.
kompleksitas kurikulum yang tinggi, banyak Kini untuk memperbaiki tatanan
dari para akademisi terutama guru yang mana pendidikan dapat dilihat dari pendidikan dasar
sejatinya sebagai ujung tombak sebuah yang dilakukan. Memang tidak kita pungkiri,
kurikulum pendidikan, justru menganggap bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh untuk
bahwa kurikulum baru yang diterapkan tidaklah dapat dikatakan berfungsi secara maksimal.
representatif dan dirasa kesulitan terutama dalam Terutama dengan masih banyaknya output
proses administrasi. Sebuah kurikulum pendidikan yang tidak sesuai dengan harapan
dirancang dan dibuat sudah pasti memiliki tujuan nasional. Pada pendidikan di sekolah
tujuan yang sama dengan yang termaktub dalam dasar akan dikaji dari sudut pandang organisasi
UUD 1945, yakni untuk mencerdaskan kurikulum yang melekat dalam keseharian dunia
kehidupan sebuah bangsa. pendidikan. Melalui tulisan ini kita akan
Nana Syaodih dalam bukunya mencoba menganalisi dan menelaah organisasi
menyatakan bahwa ada tiga variabel utama yang kurikulum dan struktur kurikulum pendidikan di
saling berkaitan dalam strategi pelaksanaan sekolah usia kelas dasar. Bagaimana Analisis
pendidikan. Ketiga variabel tersebut adalah Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum
kurikulum, guru, dan proses pembelajaran.1 Dari Anak Usia Kelas Awal Sekolah Dasar/Madrasah
ketiga variabel tersebut sudah pasti diperlukan Ibtidaiyah.
demi terlaksananya tujuan nasional, tujuan Organisasi kurikulum adalah struktur
institusional, maupun tujuan regional. program kurikulum yang berupa kerangka
Kurikulum sebagai pedoman dasar sebuah umum program-program pengajaran yang
kehidupan pendidikan sangat bergantung disampaikan kepada peserta didik guna
bagaimana eksekusi seorang guru di sekolah tercapainya tujuan pendidikan/pembelajaran
dalam proses pembelajaran. Bagaimana guru yang ditetapkan. Organisasi kurikulum adalah
tersebut nantinya dalam mengejawantahkan struktur program kurikulum yang berupa
kurikulum yang sudah dirancang untuk kerangka umum program-program pengajaran
kemudian dikembangkan sesuai dengan yang yang akan disampaikan kepada peserta didik.2
terjadi di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi kurikulum yaitu pola atau bentuk
Pada sisi lain, dewasa ini yang terkenal bahan pelajaran disusun dan disampaikan
dengan generasi digital maupun generasi kepada siswa, merupakan suatu dasar yang
milenial, masyarakat dihadapkan pada tuntutan penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan
bahwa pendidikan diperlukan mampu menjawab bertalian erat dengan tujuan program pendidikan
dan membentengi diri bagi putera puterinya yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum
dalam menghadapi tantangan dunia digital yang turut menentukan bahan pelajaran, urutannya
tentunya rentan akan hal-hal negatif dibalik sisi dan cara menyajikan kepada siswa-siswa.3
positif yang juga banyak. Pendidikan diminta Organisasi kurikulum terdiri dari mata
agar dapat melakukan filterisasi untuk siswa- pelajaran tertentu yang secara tradisional
siswa di sekolah mereka. Berkenaan hal bertujuan menyampaikan kebudayaan/sejumlah
tersebut, masing-masing sekolah dilain sisi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
menerapkan kurikulum nasional, yakni diajarkan kepada anak-anak. Setiap organisasi
kurikulum 2013, pun mereka memiliki kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan
kurikulum sekolah maupun kurikulum intern masing-masing baik yang bersifat teoritis
yang diterapkan guna menanggulangi berbagai maupun praktis. Implementasi kurikulum
macam tantangan yang ada. Dengan harapan dipengaruhi dan bergantung kepada beberapa
bahwa melalui kurikulum pada tingkat intern
2
Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam.
1
Nana Syaodih, Dasar-Dasar Proses (Solo: Ramadhani, 1991) hlm. 41.
3
Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru, 2000) hlm. Nasution, Asas-Asas Kurikulum. (Jakarta:
1. Bumi Aksara, 2003) hlm. 176.

20
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

faktor terutama guru, kepala sekolah, sarana Dalam studi tentang kurikulum dikenal
belajar, dan orang tua siswa.4 Berdasarkan begitu banyak bentuk bentuk organisasi
pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa kurikulum. Dari masing-masing bentuk
organisasi kurikulum penting adanya untuk organisasi kurikulum tersebut memiliki ciri
membentuk materi-materi pelajaran apa saja tersendiri, dan nampaknya mengalami proses
yang nantinya dapat diajarkan serta diberikan pengembangan secara berurutan, sejalan dengan
kepada siswa-siswa di sekolah. Organisasi berbagai macam penemuan baru dalam ilmu
kurikulum dapat dikatakan sebagai konsep dasar kurikulum. Ada berbagai jenis pengorganisasian
awal untuk mengembangkan materi-materi kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana
pelajaran sebagai isi kurikulum. bentuk bidang studi harus disajikan didepan
Isi kurikulum terdiri atas bahan-bahan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh
pengajaran dan berbagai pengalaman yang tindakan bagaimana cara memilih bahan ajar dan
diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan. cara menyajikan, mengevaluasinya. Secara garis
Perencana kurikulum sering kali mengalami besar, ada tiga organisasi kurikulum, yaitu:
berbagai kesulitan dalam menyusun dan Separated Subject Curriculum, Correlated
merencanakan isi kurikulum yang relevan Curriculum, dan Integrated Curriculum.6
degnan tujuan yang hendak dicapai. Dapat a. Separated Subject Curriculum
dirumuskan menjadi beberapa kriteria antara Separated Subject Curriculum atau nama
lain: lainnya Kurikulum Mata Pelajaran, dapat
a. Kriteria yang berhubungan dengan tujuan dikatakan sebagai golongan bentuk kurikulum
pendidikan. yang masih tradisional. Karena bahwasanya
1) Apakah isi kurikulum yang direncanakan kurikulum ini sudah sejak lama diterapkan di
tersebut signifikan, valid, dan berguna sekolah-sekolah kita, sampai dengan munculnya
dalam menafsirkan, memahami (mengerti), kurikulum tahun 1968 dan kurikulum 1975.
dan menilai kehidupan yang kontemporer. Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri sebagai
2) Apakah isi kurikulum yang direncanakan berikut:
tersebut berhubungan degnan masalah- 1) Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
masalah kehidupan. terpisah satu sama lain dan masing-masing
3) Apakah isi kurikulum tersebut akan berdiri sendiri.
memajukan perkembangan dan 2) Tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan
pertumbuhan yang seimbang pada anak- dalam kotak tersendiridan diberikan dalam
anak, sesuai dengan tujuan pendidikan yang waktu tertentu.
telah dirumuskan (sikap, kemampuan, 3) Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah
kebiasaan, dsb). ilmu pengetahuan dan mengabaikan
4) Apakah isi kurikulum yang diajukan perkembangan aspek tingkah laiku lainnya.
tersebut memang penting, dalam artian 4) Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat,
memberikan sumbangan yang berharga dan masalah yang dihadapi para siswa.
pada berbagai peran kurikulum 5) Bentuk kurikulum yang tidak
(konservatif, evaluatif, dsb) serta bermakna mempertimbangkan kebutuhan, masalah,
bagi pengalaman manusia. dan tuntutan dalam masyarakat yang
b. Kriteria yang berhubungan dengan sifat senantiasa berubah dan berkembang.
para siswa, yaitu apakah isi kurikulum 6) Pendekatan metodologi mengajar yang
tersebut berguna dalam memuaskan minat digunakan adalah sistem penuangan
dan keingintahuan siswa.5 (imposisi) dan mencipatakan perbedaan
individual dikalangan para siswa.
4
7) Guru berperan paling aktif dengan
Muhammad Zaini, Pengembangan pelaksanaan sistem guru mata pelajaran dan
Kurikulum Konsep Implementasi dan Inovasi,
(Yogyakarta: Teras, 2009) hlm. 61.
5
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar
6
Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Rosda, 2009) Dakir, Perencanaan & Pengembangan
hlm. 154-155. Kurikulum. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm. 36.

21
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

mengabaikan unsur belajar aktif dikalangan pengorganisasian kurikulum sebelumnya karena


para siswa. dirasakan banyak kelemahannya, maka dicari
8) Para siswa sama sekali tidak dilibatkan pengorganisasian degnan cara lain yaitu dengan
dalam perencanaan kurikulum secara cara digabungkan atau dikorelasikan dua atau
kooperatif. lebih mata pelajaran yang pokok bahasannya
Ciri-ciri diatas memperlihatkan dengan atau subpokok bahasannya mempunyai tujuan
jelas berbagai kelemahan yang terdapat dalam pembahasan yang sama atau permasalahan yang
bentuk kurikulum ini. Oleh karena itu, muncul sama. Pokok bahasan atau subpokok bahasan
usaha untuk memperbaikinya dengan dapat tuntas dan menyeluruh. Korelasi bidang
mengajukan bentuk kurikulum yang lebih baru.7 studi tersebut dapat terjadi sebagai berikut:
Separated Subject Curriculum kalau bidang 1) Korelasi antarpokok bahasan dalam bidang
studi secara terpisah diajarkan dengan studi yang sejenis.
pembatasan bahan serta waktu yang telah 2) Korelasi antarpokok bahasan diluar bidang
ditentukan terlebih dahulu. Misalnya mata studi yang tidak sejenis.
pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, bahasa Korelasi antarpokok bahasan dalam bidang
indonesia, matematika kemudian masing-masing studi yang sejenis, misalnya:
diajarkan oleh guru dengan jadwal yang telah 1) Dalam bidang studi bahasa, meliputi
ditetapkan.8 berbagai mata pelajaran membaca, tata
Perorganisasian kurikulum dapat dilakukan bahasa, mengarang, bercerita dsb.
secara vertical maupun horizontal. Secara 2) Dalam bidang studi ilmu pengetahuan alam,
vertikal memperhatikan pengorganisasian bahan meliputi berbagai mata pelajaran fisika,
secara hirearkis antara bahan dari kelas bawah kimia, biologi, dsb.
sampai kelas atas agar dapat seimbang secara 3) Dalam bidang studi ilmu sosial, meliputi
harmonis. Sedangkan secara horizontal berbagai mata pelajaran sejarah, ilmu bumi,
memperhatikan keterpaduan seluruh materi ekonomi, sosiologi, dsb.
dalam keterkaitannya antara satu mata pelajaran 4) Dalam bidang studi matematika, meliputi
dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya mata berbagai mata pelajaran aljabar, ilmu
pelajaran sejarah dikaitkan dengan geografi, hitung, ilmu ukur dsb.
sosiologi, antropologi, dsb. Bentuk 5) Dalam bidang studi olahraga, meliputi
pengorganisasian tersebut dapat dilaksanakan berbagai mata pelajaran atletik, senam,
secara correlated atau integrated yang akan renang, tinju, panahan dsb.
dibahas pada kegiatan belajar berikutnya. Korelasi antarpokok bahasan diluar bidang
Pengorganisasian secara separated adalah studi yang tidak sejenis, misalnya Pembahasan
pengorganisasian yang sangat kuno, tetapi masih Pokok Bahasan “Candi Borobudur”. Untuk
bertahan hingga sekarang. Hal itu karena membahas candi Borobudur perlu pembahasan
masihbanyak keuntungannya disamping mengenai:
berbagai kelemahannya.9 1) Letak candi, dibahas oleh ilmu tanah, ilmu
Correlated Curriculum atau dapat dikatakan bumi.
kurikulum dengan mata pelajaran berkorelasi. 2) Letak dan siapa yang mendirikan, dibahas
Untuk mengurangi kelemahan dengan adanya oleh sosiologi, antropologi, dan sejarah.
keterpisahan di antara berbagai mata pelajaran 3) Pemilihan batu untuk candi, dibahas oleh
tersebut, diusahakanlah agar mata pelajaran mata pelajaran ilmu alam.
tersebut disusun dalam pola korelasi, sehingga 4) Bentuk candi, dibahas oleh ilmu arsitek.
lebih mudah dipahami oleh para siswa. Inilah 5) Kedatangan turis, dibahas oleh mata
yang dinamakan dengan kurikulum dengan mata pelajaran ilmu pariwisata.
pelajaran berkorelasi. 10 Dalam 6) Beli souvenir, dibahas oleh mata pelajaran
ilmu dagang dan matematika.11
7
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm. 156.
8
Dakir, Perencanaan… hlm. 36.
9
Ibid., hlm. 44.
10 11
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm. 156. Dakir, Perencanaan… hlm. 45-46.

22
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

Ciri-ciri kurikulum ini diantaranya adalah b. Integrated Curriculum


sebagai berikut ini: Integrated Curriculum atau sering dikenal
1) Berbagai mata pelajaran dikorelasikan satu kurikulum terintegrasi ini sudah tidak lagi
dengan lainnya. melihat batas-batas antara semua mata pelajaran.
2) Sudah dimulai adanya usaha untuk Karena semu mata pelajaran sudah dirumuskan
merelevansikan pelajaran degnan dalam bentuk masalah atau unit. Jadi semua
permasalahan kehidupan sehari-hari, mata pelajaran telah terpadu sebagai satu
kendatipun tujuannya masih penguasaan kesatuan yang bulat. Ciri-cirikurikulum
pengetahuan. terintegrasi ini adalah sebagai berikut:
3) Sudah mulai mengusahakan penyesuaian 1) Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi.
pelajaran degnan minat dan kemampuan 2) Berdasarkan psikologi belajar Gestalt atau
para siswa, meski pelayanan terhadap organismic.
perbedaan individual masih sangat terbatas. 3) Berdasarkan landasan sosiologis dan sosial
4) Metode penyampaian menggunakan metode kultural.
korelasi, meski masih banyak menghadapi 4) Berdasarkkan kebutuhan, minat, dan tingkat
kesulitan. perkembangan atau pertumbuhan siswa.
5) Meski guru masih memegang peran aktif, 5) Bentuk kurikulum ini tidak hanya ditunjang
namun aktivitas siswa mulai oleh semua mata pelajaran atau bidang
dikembangkan.12 studi yang ada, akan tetapi lebih luas.
Organisasi correlated curriculum adalah Bahkan mata pelajaran atau bidang studi
suatu pengaturan/penyusunan mata pelajaran baru dapat saja muncul dan dimanfaatkan
dengan cara menggabungkan dua atau lebih guna pemecahan masalah.
mata pelajar baik yang ada dalam bidang studi 6) Sistem penyampaian menggunakan sistem
maupun yang ada diluar bidang studi. Karena pengajaran unit, baik unit pengalaman atau
sesuatu topik dibahas dari berbagai mata unit pelajaran.
pelajaran baik yang ada dalam bidang studi 7) Peran guru sama aktifnya dengan peran
maupun yang ada diluar bidang studi. kaena murid. Bahkan, peran siswa lebih menonjol
sesuatu topik dibahas dari berbagai mata dalam kegiatan pembelajaran, dan guru
pelajaran maka pelaksanaannya dilakukan secara bertindak selaku pembimbing.14
team teaching. Pengelompokan mata pelajaran Kurikulum ini dirancang sebagaimana
tertentu yang sejenis dapat digabungkan menjadi pelaksanaannya disusun secara menyeluruh
satu yang kemudian nama mata pelajaran untuk membahas suatu pokok masalah tertentu.
melebur bersatu menjadi satu bidang studi, Pembahasan tersebut dapat dengan cara
misalnya mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, menggunakan berbagai mata pelajaran yang
sosiologi melebur menjadi satu dan bernama relevan dalam suatu bidang studi atau antar
bidang studi ilmu pengetahuan sosial. Namun bidang studi. topik pembahasan ditentukan
terdapat pula penggabungannya itu hanya secara demokratis antara siswa dengan guru.
sekadar berkumpul saja menjadi satu wadah, Metode yang digunakan dengan pendekatan
sedang pada hakikatnya tiap mata pelajaran yang student centered, problem solving, dan PAIKEM
bersatu tersebut menunjukkan identitas dirinya (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
sendiri secara penuh, misalnya: Kelompok Mata Menyenangkan). Kalau kurikulum ini dapat
Kuliah Dasa Kependidikan (MKDK) yang dilakukan dengan baik, harapan dari hasil belajar
terdiri atas mata pelajaran ilmu pendidikan, akan mengakibatkan yang bersangkutan dapat
psikologi pendidikan, bimbingan konseling, tertanam learn to know, learn to do, learn to live
supervisi pendidikan dsb.13 together. Kesulitan utama dalam pelaksanaan
kurikulum ini karena di lembaga pendidikan
guru, sebelum yang bersangkutan menjadi guru
tidak pernah dilatih atau disiapkan untuk

12 14
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm. 157. Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm 158-
13
Dakir, Perencanaan… hlm. 52. 159.

23
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

melaksanakan kurikulum tersebut. Dengan dengan pendekatan tematik terpadu dari kelas I
digalakkannya kurikulum muatan lokal, sampai kelas VI, lalu mata pelajaran Pendidikan
sebetulnya, guru telah melakukan integrated Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk
curriculum.15 tidak menggunakan pembelajaran tematik
Kurikulum sekolah dasar pada terpadu.”
umumnya meliputi substansi pembelajaran yang Maksud dari pendekatan tematik terpadu
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama yaitu pendekatan pembelajaran yang
enam tahun mulai kelas I hingga kelas VI.16 Di mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
Indonesia kurikulum yang sekarang ini sedang berbagai mat pelajaran ke dalam berabgai tema.
berlangsung adalah Kurikulum 2013. Hal paling Pendekatan yang digunakan untuk
menonjol dari diterapkannya Kurikulum 2013, mengintegrasikan kompetensi dasar dari
terutama pada jenjang sekolah dasar atau berabgai mata pelajaran yaitu intradisipliner,
madrasah ibtidaiyah yaitu penggunaan interdisipliner, multidisipliner, dan
pembelajaran tematik terpadu. Walaupun pada transdisipliner. Integrasi intradisipliner
kurikulum sebelumnya yakni KBK (Kurikulum dilakukan dengan cara mengintegrasikan
Berbasis Kompetensi) dan KTSP (Kurikulum dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
Tingkat Satuan Pendidikan), namun tingkat menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
keberhasilannya masih rendah dikarenakan pelajaran. Lalu integrasi interdisipliner
beberapa kendala seperti dukungan pemerintah dilakukan dengan menggabungkan kompetensi
masih minim, baik dalam bentuk pelatihan, dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu
pendampingan, dana, maupun sarana dan dengan yang lainnya sehingga dapat saling
prasarana. memperkuat, menghindari terjadinya tumpeng
Sementara gambaran konsep tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
pembelajaran tematik terpadu dalam Kurikulum Sedangkan integrasi multidisipliner dilakukan
2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap
Pertama, diungkapkan dalam peraturan mata pelajaran, sehingga tiap mata pelajaran
pemerintah No.32 Tahun 2013 Pasal 19 ayat (1) masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
bahwa “proses pembelajaran pada satuan Terakhir integrasi transdisipliner dilakukan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
inspiratif, menyenangkan, menantang, yang ada dengan permasalahan-permasalahan
memotivasi peserta didik untk berpartisipasi ydijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi menjadi kontekstual.17
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik METODE PENELITIAN
serta psikologis peserta didik.” Kedua, dalam
Penulisan artikel ini menggunakan
Permendikbud RI No.67 Tahun 2013 tentang
pendekatan penelitian kepustakaan (library
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
research). Oleh karena itu guna mendapatkan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah pada
data-data yang dibutuhkan, diperlukan telaah
lampirannya disebutkan bahwa Kurikulum 2013
dari berbagai kepustakaan yang relevan dengan
dikembangkan dengan penyempurnaan pola
variabel keilmuan yang dikaji pada tulisan kali
salah satunya sebagai berikut,”Pola
ini. Penulisan ini difokuskan pada penelusuran
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
dan penelaahan literatur serta bahan pustaka
(monodicipline) menjadi pembelajaran ilmu
yang relevan dengan problem yang dikaji
pengetahuan jamak (multidiciplines).”
meliputi analisis kurikulum dan struktur
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah
kurikulum pada pendidikan anak usia awal
dasar/madrasah ibtidaiyah melalui pembelajaran
sekolah dasar (SD)/madrasah ibtidaiyah (MI)
15
Dakir, Perencanaan… hlm. 61.
16 17
Trianto, Desain Pengembangan Andi Prastowo, Menyusun Rencana
Pembelajaran Tematik. (Jakarta: Kencana, 2013) hlm. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu.
130. (Jakarta: Kencana, 2015) hlm. 19-20.

24
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

sebagai bahan kajian data primer. Sedangkan dengan capaian tema pembelajaran yang satu
bahan tulisan yang lain berkaitan tentang dan diikuti serta diintegrasikan dari satu mata
kurikulum pada lingkup pendidikan secara pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
umum sebagai data sekunder untuk melengkapi Lalu pada tulisan kali ini kita membahas
dan membantu bahan analisis yang organisasi kurikulum yang diajarkan dan
komprehensif. diberikan pada siswa kelas awal sekolah dasar
Kemudian metode analisis data yang maupun madrasah ibtidaiyah. Untuk
digunakan menggunakan metode content pembelajaran di sekolah dasar/madrasah
analysis, yakni teknik analisis yang digunakan ibtidaiyah dari ketiga bentuk organisasi
untuk menarik kesimpulan melalui usaha kurikulum diatas, kesemuanya dapat diajarkan
menemukan karakteristik pesan, kemudian dikaji untuk siswa sekolah dasar, namun untuk lebih
secara objektif dan sistematis.18 spesifikasinya dapat menggunakan bentuk
organisasi kurikulum yang ketiga, yakni melalui
pengintegrasian kurikulum. Materi isi pelajaran
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan bentuk yang ketiga dapat membuat siswa
Organisasi kurikulum sebagaimana sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah lebih
pembahasan sebelumnya merupakan konsep mudah memahami dan mempelajari berdasarkan
dasar awal untuk mengembangkan materi-materi tema-tema yang memiliki keterkaitan satu sama
pelajaran sebagai isi kurikulum. Melalui lainnya. Siswa kelas awal sekolah dasar belajar
organisasi kurikulum tersebut dapat menentukan melalui pengalaman sehari-hari, melalui
arah pengembangan kurikulum selanjutnya, pengalaman yang nyata hingga kemudian dapat
terutama dari sudut pandang standar isi atau diterapkan pada hal-hal yang abstrak. Oleh
standar konten. Materi-materi pelajaran apa saja karenanya bentuk ketiga yakni mengintegrasikan
yang ada, diolah sebagaimana bentuknya, serta kurikulum mata pelajaran dari masing-masing
diberikan pada siswa dengan pendekatan keilmuan yang memiliki disiplin ilmu yang
maupun metode seperti apa. Dengan berbeda-beda, dapat dimanfaatkan untuk
pembentukan organisasi kurikulum yang menyatu padu menjadi satu dengan berdasarkan
matang, tentunya akan mendapati hasil capaian tema pembelajaran yang ditentukan oleh guru
yang lebih baik. Pada intinya, ada tiga bentuk kelas sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
dari organisasi kurikulum yang dapat tersebut.
dimanfaatkan, yang pertama separated subject
curriculum, pada bentuk ini materi pelajaran DAFTAR PUSTAKA
yang diajarkan bersifat sendiri-sendiri, masing-
masing materi pelajaran berdiri sendiri sesuai Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelajsanaan
disiplin keilmuan masing-masing. Lalu yang Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu.
kedua corelated curriculum, pada bentuk ini Jakarta: Kencana, 2015.
materi pelajaran yang diajarkan saling terkait Dakir, Perencanaan & Pengembangan
antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
lainnya, tentunya yang masih ada keterkaitan Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam. Solo:
satu sama lain hingga kemudian membentuk Ramadhani, 1991.
menjadi satu pelajaran yang baru. Sedangkan Muhajir Noeng, Metodologi Pendekatan
yang terakhir adalah integrated curriculum, pada Kualitatif Edisi Ketiga. Yogyakarta:
bentuk ini materi pelajaran antara satu sama Rake Sarasin, 1996.
lainnya saling menyatu padu hingga kemudian Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum
dapat diajarkan dengan pendekatan yang terpadu Konsep Implementasi dan Inovasi.
melalui tematik pembelajaran. Kesemua materi Yogyakarta: Teras, 2009.
pelajaran pada bentuk ini diajarkan sesuai Nana Syaodih, Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru, 2000.
18
Muhajir Noeng, Metodologi Pendekatan
Nasution, Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi
Kualitatif Edisi Ketiga. (Yogyakarta: Rake Sarasin, Aksara, 2003.
1996) hlm. 49.

25
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619

Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran


Kurikulum. Bandung: Rosda, 2009. Tematik. Jakarta: Kencana, 2013.

26

Anda mungkin juga menyukai