Analisis Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum Anak Usia Kelas Awal
Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Abstrak
Analisis organisasi kurikulum berkaitan erat dengan standar isi kurikulum pendidikan yang mana
berisikan materi-materi pelajaran yang nantinya akan diajarkan pada siswa di sekolah. Organisasi
kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang bertujuan menyampaikan kebudayaan/sejumlah
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus diajarkan kepada siswa. Setiap organisasi kurikulum
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis Ada
berbagai jenis pengorganisasian kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana bentuk bidang studi harus
disajikan didepan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh tindakan bagaimana cara memilih bahan
ajar dan cara menyajikan, mengevaluasinya. Secara garis besar, ada tiga organisasi kurikulum, yaitu:
Separated Subject Curriculum, Correlated Curriculum, dan Integrated Curriculum.
Kata Kunci: Organisasi Kurikulum, Struktur Kurikulum
Abstract
Analysis of the curriculum organization is closely related to the content standards of the
educational curriculum which contains subject matter that will later be taught to students at school. The
curriculum organization consists of certain subjects that aim to convey the culture / number of
knowledge, attitudes and skills that must be taught to students. Each curriculum organization has its own
advantages and disadvantages, both theoretical and practical. There are various types of curriculum
organizing, which cover how the form of the field of study must be presented in front of the class which
will be followed by how to choose teaching materials and how to present, evaluate them. Broadly
speaking, there are three curriculum organizations, namely: Separated Subject Curriculum, Correlated
Curriculum, and Integrated Curriculum.
Keywords: Curriculum Organization, Curriculum Structure
berbeda, baik dari proses pendidikan maupun sekolah dapat membantu menguatkan kurikulum
capaian atau hasil pendidikannya. Kurikulum nasional yang diterapkan pada masing-masing
terbaru, yakni kurikulum 2013 memiliki sekolah-sekolah.
kompleksitas kurikulum yang tinggi, banyak Kini untuk memperbaiki tatanan
dari para akademisi terutama guru yang mana pendidikan dapat dilihat dari pendidikan dasar
sejatinya sebagai ujung tombak sebuah yang dilakukan. Memang tidak kita pungkiri,
kurikulum pendidikan, justru menganggap bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh untuk
bahwa kurikulum baru yang diterapkan tidaklah dapat dikatakan berfungsi secara maksimal.
representatif dan dirasa kesulitan terutama dalam Terutama dengan masih banyaknya output
proses administrasi. Sebuah kurikulum pendidikan yang tidak sesuai dengan harapan
dirancang dan dibuat sudah pasti memiliki tujuan nasional. Pada pendidikan di sekolah
tujuan yang sama dengan yang termaktub dalam dasar akan dikaji dari sudut pandang organisasi
UUD 1945, yakni untuk mencerdaskan kurikulum yang melekat dalam keseharian dunia
kehidupan sebuah bangsa. pendidikan. Melalui tulisan ini kita akan
Nana Syaodih dalam bukunya mencoba menganalisi dan menelaah organisasi
menyatakan bahwa ada tiga variabel utama yang kurikulum dan struktur kurikulum pendidikan di
saling berkaitan dalam strategi pelaksanaan sekolah usia kelas dasar. Bagaimana Analisis
pendidikan. Ketiga variabel tersebut adalah Organisasi Kurikulum dan Struktur Kurikulum
kurikulum, guru, dan proses pembelajaran.1 Dari Anak Usia Kelas Awal Sekolah Dasar/Madrasah
ketiga variabel tersebut sudah pasti diperlukan Ibtidaiyah.
demi terlaksananya tujuan nasional, tujuan Organisasi kurikulum adalah struktur
institusional, maupun tujuan regional. program kurikulum yang berupa kerangka
Kurikulum sebagai pedoman dasar sebuah umum program-program pengajaran yang
kehidupan pendidikan sangat bergantung disampaikan kepada peserta didik guna
bagaimana eksekusi seorang guru di sekolah tercapainya tujuan pendidikan/pembelajaran
dalam proses pembelajaran. Bagaimana guru yang ditetapkan. Organisasi kurikulum adalah
tersebut nantinya dalam mengejawantahkan struktur program kurikulum yang berupa
kurikulum yang sudah dirancang untuk kerangka umum program-program pengajaran
kemudian dikembangkan sesuai dengan yang yang akan disampaikan kepada peserta didik.2
terjadi di sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi kurikulum yaitu pola atau bentuk
Pada sisi lain, dewasa ini yang terkenal bahan pelajaran disusun dan disampaikan
dengan generasi digital maupun generasi kepada siswa, merupakan suatu dasar yang
milenial, masyarakat dihadapkan pada tuntutan penting sekali dalam pembinaan kurikulum dan
bahwa pendidikan diperlukan mampu menjawab bertalian erat dengan tujuan program pendidikan
dan membentengi diri bagi putera puterinya yang hendak dicapai, karena bentuk kurikulum
dalam menghadapi tantangan dunia digital yang turut menentukan bahan pelajaran, urutannya
tentunya rentan akan hal-hal negatif dibalik sisi dan cara menyajikan kepada siswa-siswa.3
positif yang juga banyak. Pendidikan diminta Organisasi kurikulum terdiri dari mata
agar dapat melakukan filterisasi untuk siswa- pelajaran tertentu yang secara tradisional
siswa di sekolah mereka. Berkenaan hal bertujuan menyampaikan kebudayaan/sejumlah
tersebut, masing-masing sekolah dilain sisi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang harus
menerapkan kurikulum nasional, yakni diajarkan kepada anak-anak. Setiap organisasi
kurikulum 2013, pun mereka memiliki kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan
kurikulum sekolah maupun kurikulum intern masing-masing baik yang bersifat teoritis
yang diterapkan guna menanggulangi berbagai maupun praktis. Implementasi kurikulum
macam tantangan yang ada. Dengan harapan dipengaruhi dan bergantung kepada beberapa
bahwa melalui kurikulum pada tingkat intern
2
Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam.
1
Nana Syaodih, Dasar-Dasar Proses (Solo: Ramadhani, 1991) hlm. 41.
3
Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru, 2000) hlm. Nasution, Asas-Asas Kurikulum. (Jakarta:
1. Bumi Aksara, 2003) hlm. 176.
20
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
faktor terutama guru, kepala sekolah, sarana Dalam studi tentang kurikulum dikenal
belajar, dan orang tua siswa.4 Berdasarkan begitu banyak bentuk bentuk organisasi
pemaparan tersebut, dapat dikatakan bahwa kurikulum. Dari masing-masing bentuk
organisasi kurikulum penting adanya untuk organisasi kurikulum tersebut memiliki ciri
membentuk materi-materi pelajaran apa saja tersendiri, dan nampaknya mengalami proses
yang nantinya dapat diajarkan serta diberikan pengembangan secara berurutan, sejalan dengan
kepada siswa-siswa di sekolah. Organisasi berbagai macam penemuan baru dalam ilmu
kurikulum dapat dikatakan sebagai konsep dasar kurikulum. Ada berbagai jenis pengorganisasian
awal untuk mengembangkan materi-materi kurikulum, yang isinya mengupas bagaimana
pelajaran sebagai isi kurikulum. bentuk bidang studi harus disajikan didepan
Isi kurikulum terdiri atas bahan-bahan kelas yang konsekuensinya akan diikuti oleh
pengajaran dan berbagai pengalaman yang tindakan bagaimana cara memilih bahan ajar dan
diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan. cara menyajikan, mengevaluasinya. Secara garis
Perencana kurikulum sering kali mengalami besar, ada tiga organisasi kurikulum, yaitu:
berbagai kesulitan dalam menyusun dan Separated Subject Curriculum, Correlated
merencanakan isi kurikulum yang relevan Curriculum, dan Integrated Curriculum.6
degnan tujuan yang hendak dicapai. Dapat a. Separated Subject Curriculum
dirumuskan menjadi beberapa kriteria antara Separated Subject Curriculum atau nama
lain: lainnya Kurikulum Mata Pelajaran, dapat
a. Kriteria yang berhubungan dengan tujuan dikatakan sebagai golongan bentuk kurikulum
pendidikan. yang masih tradisional. Karena bahwasanya
1) Apakah isi kurikulum yang direncanakan kurikulum ini sudah sejak lama diterapkan di
tersebut signifikan, valid, dan berguna sekolah-sekolah kita, sampai dengan munculnya
dalam menafsirkan, memahami (mengerti), kurikulum tahun 1968 dan kurikulum 1975.
dan menilai kehidupan yang kontemporer. Kurikulum ini mempunyai ciri-ciri sebagai
2) Apakah isi kurikulum yang direncanakan berikut:
tersebut berhubungan degnan masalah- 1) Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang
masalah kehidupan. terpisah satu sama lain dan masing-masing
3) Apakah isi kurikulum tersebut akan berdiri sendiri.
memajukan perkembangan dan 2) Tiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan
pertumbuhan yang seimbang pada anak- dalam kotak tersendiridan diberikan dalam
anak, sesuai dengan tujuan pendidikan yang waktu tertentu.
telah dirumuskan (sikap, kemampuan, 3) Hanya bertujuan pada penguasaan sejumlah
kebiasaan, dsb). ilmu pengetahuan dan mengabaikan
4) Apakah isi kurikulum yang diajukan perkembangan aspek tingkah laiku lainnya.
tersebut memang penting, dalam artian 4) Tidak didasarkan pada kebutuhan, minat,
memberikan sumbangan yang berharga dan masalah yang dihadapi para siswa.
pada berbagai peran kurikulum 5) Bentuk kurikulum yang tidak
(konservatif, evaluatif, dsb) serta bermakna mempertimbangkan kebutuhan, masalah,
bagi pengalaman manusia. dan tuntutan dalam masyarakat yang
b. Kriteria yang berhubungan dengan sifat senantiasa berubah dan berkembang.
para siswa, yaitu apakah isi kurikulum 6) Pendekatan metodologi mengajar yang
tersebut berguna dalam memuaskan minat digunakan adalah sistem penuangan
dan keingintahuan siswa.5 (imposisi) dan mencipatakan perbedaan
individual dikalangan para siswa.
4
7) Guru berperan paling aktif dengan
Muhammad Zaini, Pengembangan pelaksanaan sistem guru mata pelajaran dan
Kurikulum Konsep Implementasi dan Inovasi,
(Yogyakarta: Teras, 2009) hlm. 61.
5
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar
6
Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Rosda, 2009) Dakir, Perencanaan & Pengembangan
hlm. 154-155. Kurikulum. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm. 36.
21
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
22
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
12 14
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm. 157. Oemar Hamalik, Dasar-Dasar… hlm 158-
13
Dakir, Perencanaan… hlm. 52. 159.
23
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
melaksanakan kurikulum tersebut. Dengan dengan pendekatan tematik terpadu dari kelas I
digalakkannya kurikulum muatan lokal, sampai kelas VI, lalu mata pelajaran Pendidikan
sebetulnya, guru telah melakukan integrated Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk
curriculum.15 tidak menggunakan pembelajaran tematik
Kurikulum sekolah dasar pada terpadu.”
umumnya meliputi substansi pembelajaran yang Maksud dari pendekatan tematik terpadu
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama yaitu pendekatan pembelajaran yang
enam tahun mulai kelas I hingga kelas VI.16 Di mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
Indonesia kurikulum yang sekarang ini sedang berbagai mat pelajaran ke dalam berabgai tema.
berlangsung adalah Kurikulum 2013. Hal paling Pendekatan yang digunakan untuk
menonjol dari diterapkannya Kurikulum 2013, mengintegrasikan kompetensi dasar dari
terutama pada jenjang sekolah dasar atau berabgai mata pelajaran yaitu intradisipliner,
madrasah ibtidaiyah yaitu penggunaan interdisipliner, multidisipliner, dan
pembelajaran tematik terpadu. Walaupun pada transdisipliner. Integrasi intradisipliner
kurikulum sebelumnya yakni KBK (Kurikulum dilakukan dengan cara mengintegrasikan
Berbasis Kompetensi) dan KTSP (Kurikulum dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
Tingkat Satuan Pendidikan), namun tingkat menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata
keberhasilannya masih rendah dikarenakan pelajaran. Lalu integrasi interdisipliner
beberapa kendala seperti dukungan pemerintah dilakukan dengan menggabungkan kompetensi
masih minim, baik dalam bentuk pelatihan, dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu
pendampingan, dana, maupun sarana dan dengan yang lainnya sehingga dapat saling
prasarana. memperkuat, menghindari terjadinya tumpeng
Sementara gambaran konsep tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
pembelajaran tematik terpadu dalam Kurikulum Sedangkan integrasi multidisipliner dilakukan
2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap
Pertama, diungkapkan dalam peraturan mata pelajaran, sehingga tiap mata pelajaran
pemerintah No.32 Tahun 2013 Pasal 19 ayat (1) masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
bahwa “proses pembelajaran pada satuan Terakhir integrasi transdisipliner dilakukan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
inspiratif, menyenangkan, menantang, yang ada dengan permasalahan-permasalahan
memotivasi peserta didik untk berpartisipasi ydijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi menjadi kontekstual.17
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik METODE PENELITIAN
serta psikologis peserta didik.” Kedua, dalam
Penulisan artikel ini menggunakan
Permendikbud RI No.67 Tahun 2013 tentang
pendekatan penelitian kepustakaan (library
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
research). Oleh karena itu guna mendapatkan
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah pada
data-data yang dibutuhkan, diperlukan telaah
lampirannya disebutkan bahwa Kurikulum 2013
dari berbagai kepustakaan yang relevan dengan
dikembangkan dengan penyempurnaan pola
variabel keilmuan yang dikaji pada tulisan kali
salah satunya sebagai berikut,”Pola
ini. Penulisan ini difokuskan pada penelusuran
pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal
dan penelaahan literatur serta bahan pustaka
(monodicipline) menjadi pembelajaran ilmu
yang relevan dengan problem yang dikaji
pengetahuan jamak (multidiciplines).”
meliputi analisis kurikulum dan struktur
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah
kurikulum pada pendidikan anak usia awal
dasar/madrasah ibtidaiyah melalui pembelajaran
sekolah dasar (SD)/madrasah ibtidaiyah (MI)
15
Dakir, Perencanaan… hlm. 61.
16 17
Trianto, Desain Pengembangan Andi Prastowo, Menyusun Rencana
Pembelajaran Tematik. (Jakarta: Kencana, 2013) hlm. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu.
130. (Jakarta: Kencana, 2015) hlm. 19-20.
24
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
sebagai bahan kajian data primer. Sedangkan dengan capaian tema pembelajaran yang satu
bahan tulisan yang lain berkaitan tentang dan diikuti serta diintegrasikan dari satu mata
kurikulum pada lingkup pendidikan secara pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
umum sebagai data sekunder untuk melengkapi Lalu pada tulisan kali ini kita membahas
dan membantu bahan analisis yang organisasi kurikulum yang diajarkan dan
komprehensif. diberikan pada siswa kelas awal sekolah dasar
Kemudian metode analisis data yang maupun madrasah ibtidaiyah. Untuk
digunakan menggunakan metode content pembelajaran di sekolah dasar/madrasah
analysis, yakni teknik analisis yang digunakan ibtidaiyah dari ketiga bentuk organisasi
untuk menarik kesimpulan melalui usaha kurikulum diatas, kesemuanya dapat diajarkan
menemukan karakteristik pesan, kemudian dikaji untuk siswa sekolah dasar, namun untuk lebih
secara objektif dan sistematis.18 spesifikasinya dapat menggunakan bentuk
organisasi kurikulum yang ketiga, yakni melalui
pengintegrasian kurikulum. Materi isi pelajaran
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan bentuk yang ketiga dapat membuat siswa
Organisasi kurikulum sebagaimana sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah lebih
pembahasan sebelumnya merupakan konsep mudah memahami dan mempelajari berdasarkan
dasar awal untuk mengembangkan materi-materi tema-tema yang memiliki keterkaitan satu sama
pelajaran sebagai isi kurikulum. Melalui lainnya. Siswa kelas awal sekolah dasar belajar
organisasi kurikulum tersebut dapat menentukan melalui pengalaman sehari-hari, melalui
arah pengembangan kurikulum selanjutnya, pengalaman yang nyata hingga kemudian dapat
terutama dari sudut pandang standar isi atau diterapkan pada hal-hal yang abstrak. Oleh
standar konten. Materi-materi pelajaran apa saja karenanya bentuk ketiga yakni mengintegrasikan
yang ada, diolah sebagaimana bentuknya, serta kurikulum mata pelajaran dari masing-masing
diberikan pada siswa dengan pendekatan keilmuan yang memiliki disiplin ilmu yang
maupun metode seperti apa. Dengan berbeda-beda, dapat dimanfaatkan untuk
pembentukan organisasi kurikulum yang menyatu padu menjadi satu dengan berdasarkan
matang, tentunya akan mendapati hasil capaian tema pembelajaran yang ditentukan oleh guru
yang lebih baik. Pada intinya, ada tiga bentuk kelas sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah
dari organisasi kurikulum yang dapat tersebut.
dimanfaatkan, yang pertama separated subject
curriculum, pada bentuk ini materi pelajaran DAFTAR PUSTAKA
yang diajarkan bersifat sendiri-sendiri, masing-
masing materi pelajaran berdiri sendiri sesuai Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelajsanaan
disiplin keilmuan masing-masing. Lalu yang Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu.
kedua corelated curriculum, pada bentuk ini Jakarta: Kencana, 2015.
materi pelajaran yang diajarkan saling terkait Dakir, Perencanaan & Pengembangan
antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
lainnya, tentunya yang masih ada keterkaitan Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam. Solo:
satu sama lain hingga kemudian membentuk Ramadhani, 1991.
menjadi satu pelajaran yang baru. Sedangkan Muhajir Noeng, Metodologi Pendekatan
yang terakhir adalah integrated curriculum, pada Kualitatif Edisi Ketiga. Yogyakarta:
bentuk ini materi pelajaran antara satu sama Rake Sarasin, 1996.
lainnya saling menyatu padu hingga kemudian Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum
dapat diajarkan dengan pendekatan yang terpadu Konsep Implementasi dan Inovasi.
melalui tematik pembelajaran. Kesemua materi Yogyakarta: Teras, 2009.
pelajaran pada bentuk ini diajarkan sesuai Nana Syaodih, Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru, 2000.
18
Muhajir Noeng, Metodologi Pendekatan
Nasution, Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi
Kualitatif Edisi Ketiga. (Yogyakarta: Rake Sarasin, Aksara, 2003.
1996) hlm. 49.
25
Jurnal PANCAR Vol. 2, No. 1, April 2018 e-ISSN : 2550-0619
26