Anda di halaman 1dari 13

Makalah Beton Bertulang

Oleh:
Doni Setiawan (61191110)

Dosen Pengampu :
Ir. Heri Sujatmiko MT.

UNVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


BANYUWANGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerahNya penyusunan Teknologi Beton ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih  kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya penyusunan Teknologi Beton ini hingga bisa tersusun dengan baik.

        Adapun maksud dan tujuan adalah untuk memenuhi Teknologi Beton.
Penyusunan ini disesuaikan dengan data yang ada. Kami  menyadari bahwa
Teknologi Beton ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi  di masa
mendatang.

Banyuwangi,23 November 2021

Doni Setiawan
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….


KATA PENGANTAR …………………………………………………...
DAFTAR ISI …………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….…
I.1 Latar Belakang………………………………………………….
I.2 Rumusan Masalah………………………………………………
I.3 Tujuan…………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………..
II.1 Penjelasan Mengenai Beton ……………………………………
II.2 Kelebihan dan Kekuranan Beton ………………………………
II.3 Cara Kerja Pembuatan Beton Bertulang ………………………
BAB III PENUTUPAN …………………………………………………
III.1 Kesimpulan …………………………………………………..
III.2 Saran …………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah,
atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang
terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satu
atau lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan
karakteristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan , durabilitas, dan waktu
pengerasan. Seperti substansi-substansi mirip batuan lainnya, beton memiliki kuat
tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton bertulang adalah suatu
kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi menyediakan
kuat tarik yang tidak dimiliki beton.
Dalam suatu struktur bangunan beton bertulang khususnya pada kolom akan
terjadi momen lentur dan gaya aksial yang bekerja secara Bersama-sama. Momen-
momen ini yang diakibatkan oleh adanya beban eksentris atau adanya gravitasi
dapat menimbulkan beban lateral seperti angin dan gempa atau bisa juga
diakibatkan oleh beban lantai yang tidak seimbang. Maka dari itu, setiap
penampang komponen pada struktur seperti balok dan kolom harus direncanakan
kuat terhadap setiap gaya internal yang terjadi, baik itu momen lentur, gaya aksial,
gaya geser maupun torsi yang timbul sebagai respon struktur tersebut terhadap
pengaruh luar.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu beton bertulang ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan beton bertulang ?
3. Bagaimana cara kerja pembuatan beton bertulang ?

I.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentan beton bertulang.
2. Mejelasakan kelebihan dan kekuranan beton bertulang.
3. Menjelaskan cara kerja pembuatan beton bertulang.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Beton Bertulang


Beton bertulang adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan
baja tulangan. Kombinasi dari kedua material tersebut menghasilkan bahan
bangunan yang mempunyai sifat-sifat yang baik dari masing-masing bahan
bangunan tersebut.
Beton mempunyai sifat yang bagus, yaitu mempunya kapasitas tekan yang
tinggi. Akan tetapi, beton juga mempunyai sifat yang buruk, yaitu lemah jika
dibebani tarik. Sedangkan baja tulangan mempunyai kapasitas yang tinggi
terhadap beban tarik, tetapi mempunyai kapasitas tekan yang rendah karena
bentuknya yang langsing (akan mudah mengalami tekuk terhadap beban tekan).
Namun, dengan menempatkan tulangan dibagian beton yang mengalami tegangan
tarik akan mengeliminasi kekurangan dari beton terhadap beban tarik.
Demikian juga bila baja tulangan ditaruh dibagian beton yang mengalami
tekan, beton disekeliling tulangan bersama-sama tulangan sengkan akan
mencegah tulangan mengalami tekuk. Demikianlah penjelasan tentang mengapa
kombinasi dari kedua bahan bangunan ini menghasil bahan bangunan baru yang
memiliki sifat-sifat yang lebih baik dibanding sifat-sifat dari masing-masih bahan
tersebut sebelum digabungkan. Berikut kita akan paparkan sesuatu yang
berhubungan dengan bahan bangunan beton dan tulangan baja.
Beton adalah bahan bangunan yang terbuat dari semen (Portland cement
atau semen hidrolik lainnya), pasir atau agregat halus, kerikil atau agregate kasar,
air dan dengan atau tanpa bahan tambahan. Kekuatan tekan beton yang digunakan
untuk perencanaan ditentukan berdasarkan kekuatan tekan beton pada umur 28
hari. Meskipun sekarang kita dapat menghasilkan beton dengan kekuatan tekan
lebih 100 MPa, kekuatan tekan beton yang umum digunakan dalam perencanaan
berkisar antara 20 – 40 MPa. Seperti diterangkan sebelumnya, beton mempunyai
kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi mempunyai kekuatan tarik yang rendah,
hanya berkisar antara 8% sampai 15% dari kekuatan tekannya. Untuk mengatasi
kelemahan dari bahan beton inilah maka ditemukan bahan bangunan baru dengan
menambahkan baja tulangan untuk memperkuat terutama bagian beton yang
mengalami tarik.
Baja tulangan yang digunakan untuk perencanaan harus mengunakan baja
tulangan ulir/sirip (deformed bar). Sedangkan tulangan polos (plain bar) hanya
dapat digunakan untuk tulangan spiral dan tendon, kecuali untuk kasus-kasus
tertentu.

II.2 Kelebihan dan Kekurangn Beton Bertulang


Kelebihan :
a. beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kebanyakan bahan lain.
b. Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air,
bahkan merupakan bahan struktur terbaik untuk bangunan yang banyak
bersentuhan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas rata-rata,
batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yangmemadai sebagai
pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan padapermukaannya saja tanpa
mengalami keruntuhan.
c. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
d. Beton bertulang tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
e. Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang sangat
panjang. Dalam kondisi-kondisi normal, struktur beton bertulang dapat
digunakan sampai kapan pun tanpa kehilangan kemampuannya untuk
menahan beban. Ini dapat dijelaskan dari kenyataannya bahwa kekuatan beton
tidak berkurang dengan berjalannya waktu bahkan semakin lama semakin
bertambah dalam hitungan tahun, karena lamanya proses pemadatan pasta
semen.
f. Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis untuk pondasi
tapak, dinding basement, tiang tumpuan jembatan, dan bangunan-bangunan
semacam itu.
g. Salah satu ciri khas beton adalah kemampuannya untuk dicetak menjadi
bentuk yang sangat beragam
h. Di sebagian besar daerah, beton terbuat dari bahan-bahan lokal yang murah
(pasir, kerikil, dan air) dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen dan
tulangan baja, yang mungkin saja harus didatangkan daridaerah lain.
i. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi betonbertulang
lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti struktur baja.

Kekurangan :
a. Kuat tarik yang sangat rendah karenanya diperlukan penggunaan tulangan
tarik.
b. Waktu pengerjaan beton bertulang lebih lama.Kualitas beton bertulang
variatif bergantung pada kualifikasi para pembuatnya
c. Dibutuhkan bekisting penahan pada saat pengecoran beton agar tetap di
tempatnya sampai beton tersebut mengeras. Berat beton sendiri sangat besar
(2,4 t/m3), sehingga konstruksi harus memiliki penampang yang besar.
d. Diperlukannya  penopang sementara untuk menjaga agar bekisting tetap
berada pada tempatnya sampai beton mengeras dan cukup kuat untuk
menahan beratnya sendiri.
e. Biaya bekisting reltif mahal hingga sepertiga atau dua pertiga dari total biaya
sebuah struktur beton.
f. Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton mengakibatkan beton
bertulang menjadi berat. Ini akan sangat berpengaruh pada struktur-struktur
bentang-panjang dimana berat beban mati beton yang besar akan sangat
mempengaruhi momen lentur.
g. Bervariasinya sifat-sifat beton dan proporsi-campuran serta pengadukannya.
h. Proses penuangan dan perawatan beton tidak bisa kontrol dengan ketepatan
maksimal, berbeda dengan proses produksi material struktur lain.
II.3 Cara Kerja Pembuatan Beton Bertulang

1. Pekerjaan persiapan

a) Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang beton balok

b) Approval material yang akan digunakan.

c) Persiapan material, antara lain: Portland cement, pasir, split, air, kaso,
multiplek 12 mm, besi beton, kawat beton, dan paku.

d) Persiapan alat kerja, antara lain : waterpass, beton mixer, meteran, bar
bending, mesin potong besi, unting-unting, benang, vibrator, gerobak
sorong, dan selang air.

2. Pengukuran

a) Surveyor melakukan pengukuran dengan waterpass dan memberi tanda


(marking) untuk posisi titik perletakan balok beton.

3. Pekerjaan pembesian

b) Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih


nyaman.

c) Perakitan pembesian harus sesuai dengan gambar kerja.

d) Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan


sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
e) Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.

f) Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan
dipasang.

4. Pekerjaan Bekisting

a) Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah,
dipasang dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu
kaso 4/6.

b) Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,


setelahitu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.

c) Bekisting diberikan skoor dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat
coran dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor
lainnya.

d) Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian


paku dipakukan dengan menggunakan palu.

5. Pekerjaan pengecoran
a) Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting
kemudian letakkan pembesian balok pada posisinya tepat didalam bekisting.

b) Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam


bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri
kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.

c) Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton sesuai dengan


spesifikasi teknis.

d) Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar


adukan ke areal pekerjaan.

e) Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton
ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat
yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung
pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan
maksimal.

6. Pekerjaan pembongkaran bekisting balok

a) Setelah beton berumur 28 hari (beton konvensional), sementara bekisting


samping (tidak menahan momen) dapat dibuka > 24 jam dimana bentuk
beton sudah stabil..

b) Pertama-tama, multiplek dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar


lekatan beton pada multiplek dapat terlepas.
c) Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepaskan push pull.

d) Kendorkan baut-baut/paku-paku yang ada pada bekisting, sehingga


rangkaian / panel bekisting terlepas.

7. Pekerjaan perawatan beton balok

a) Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton


tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan
adalah dengan menyiram atau membasahi beton 2 kali sehari selama 1
minggu
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah,
atau agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang
terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan.
Kelebihan beton bertulang antara lain, beton memiliki kuat tekan yang
relatif lebih tinggi, Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
api dan air, Struktur beton bertulang sangat kokoh, Beton bertulang tidak
memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, memiliki usia layan yang sangat
panjang, Beton biasanya merupakan satu-satunya bahan yang ekonomis,
kemampuannya untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam,
membutuhkan sedikit semen dan tulangan baja, serta Keahlian buruh yang
dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah.
Kelemahan-kelemahan beton bertulang tersebut antara lain, Beton
mempunyai kuat tarik yang sangat rendah, Beton bertulang memerlukan bekisting
untuk menahan beton tetap di tempatnya sampai beton tersebut mengeras, Sifat-
sifat beton sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi-campuran dan
pengadukannya, Rendahnya kekuatan per satuan berat dari beton.
III.2 Saran
Kepada pembaca agar kiranya setelah membaca makalah ini diharapkan
mampu mamahami dasar-dasar dari beton bertulang, kalaupun didalam makalah
ini terdapat materi yang bertentangan dengan materi sebenarnya agar memberikan
koreksi untuk memperbaiki penyusunan makalah yang sangat sederhana ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.makalah.co.id/2016/11/diskripsi-penjelasan-beton-bertulang.html
https://ducotile.com/kelebihan-dan-kekurangan-beton-bertulang/
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/tahapan-tahapan-pelaksanaan-
pekerjaan-beton-bertulang/

Anda mungkin juga menyukai