Anda di halaman 1dari 12

Artikel ilmiah Pendidikan Geografi

Miskonsepsi Pada Materi Litosfer Untuk Mengungkap Pemahaman


Konsep Siswa Kelas X Di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu

Yanmesli

Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH


E-mail: memes.maizal@gmail.com

Diterima 20 April 2018, Direvisi 30 Mei 2018, Disetujui Publikasi 30 Juni 2018

Abstract
Learning Geography at the high school level on matter becomes a confusing problem in understanding students'
concepts of the lithosphere. The number of rock terms and the process are many concepts that students must
have in their learning process. So this study aims to determine misconceptions in class X high school students in
lithosphere material. The method used is the method of development and validation. Data collection techniques
used with the Three-Tier Multiple Choice test. Data analysis with validity test, reliability test and analysis of
combination of answers in Three-Tier. The results of the study are as follows: (1). The highest category of
misconception is Misconception 38% and the other categories namely Understanding Concepts 30%, Lack of
Knowledge 23% and Error 9%. (2). Misconceptions that occur in students are indicated in the teacher's
learning process using many teaching methods with lectures so that students' misconceptions in lithospheric
material are difficult in explaining and describing the types, processes and formation of rock results in the
lithosphere.
Keywords: Geography, Misconception, Three-Tier Multiple Choice

Abstrak

Pembelelajaran Geografi pada tingkat SMA pada materi menjadi masalah yang membingungkan dalam
pemahaman konsep siswa terhadap lithosfer. Banyaknya istilah batuan dan prosesnya banyak konsep yang harus
dimiliki oleh siswa dalam proses belajaranya. Maka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi pada
siswa kelas X SMA dalam materi litosfer. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan dan validasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan tes Pilihan Ganda Tiga Tingkat (Three-Tier Multiple
Choice). Analisis data dengan Uji validitas, Uji Reliabilitas dan Analisis kombinasi jawaban pada Three-Tier.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1). Kategori miskonsepsi yang paling tinggi yaitu Miskonsepsi (MS) 38% dan
kategori yang lainnya yaitu Memahami Konsep (MK) 30%, Kurang Pengetahuan (KP) 23% dan Error (ER) 9%.
(2). Miskonsepsi yang terjadi pada siswa diindikasikan dalam proses pembelajaran guru banyak menggunakan
metode mengajar dengan ceramah sehingga miskonsepsi siswa pada materi litosfer sulit dalam menjelaskan dan
mendiskripsikan jenis, proses dan bentukan hasil batuan pada lapisan litosfer.
Kata Kunci: Geografi, Miskonsepsi, Three-Tier Multiple Choice

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 37|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

A. Pendahuluan ilmu geografi seringkali dikaitkan dengan


Peoses Pembelajaran peserta didik ilmu yang hanya pembuatan peta; (3)
memiliki perbedaan. Setiap masing-masing geografi hanya menggambarkan tentang
peserta didik seringkali pemahan konsep perjalanan manusia di permukaan bumi; (4)
yang berdbeda pada proses pembelajaran prose pembelajaran ilmu geografi
karena setiap peserta didik memiliki cenderung bersifat verbal; kurang
penalaran pemahan konsep yang unik pada melibatkan fakta-fakta actual, tidak
setiap peserta didik. Pemahan konsep yang menggunakan media konkrit dan teknologi
terbatas dengan kapasitas masing masing mutakhir; (5) kurang aplikabel dalam
peserta didik sehingga memiliki proses memecahkan maslah-masalah-masalah
dalam mengkonstruk konsep sebuah yang berkembang saat ini. (Mariani Fajriah
gagasan sesuai dengan kemampuanya. (2014)
Guru membutuhkan cara yang efektif Guru diharapakan menyampaikan
untuk mengungkap pemahaman konsep materi dengan metode yang tepat agar
siswa. Dalam mengidentifikasi pemahaman siswa menjadi termotivasi dan lebih mudah
konsep peserta didik, dapat digunakan untuk mengerti. Pendidikan sekaligus
berbagai alat antara lain peta konsep, tes motivator, guru haruslah cermat dalam
pilihan ganda dengan alasan bebas, pilihan menyikapi hal ini. Sumber belajar yang
ganda alasan tertutup (Two Tier), tes esai, yang dimiliki oleh siswa baik di kelas
wawancara diagnosis, dikusi kelas, maupun di luar kelas dapat menyebabkan
praktikum tanya jawab. Setiap instrumen terjadinya miskonsepsi pada siswa.
tes diagnostik tersebut memiliki kelebihan Kesalahan yang dilakukan oleh siswa
dan kelemahannya masing-masing. Salah dalam menjawab soal yang telah disediakan
satu bentuk tes diagnostik adalah dengan terjadi karena pemahaman konsep yang
menggunakan tes diagnostik two tier kurang mendalam, sehingga menyebabkan
multiple choice. Pada tes ini terdiri atas siswa tidak mampu menjawab soal dengan
soal pilihan ganda dua tingkat. Pada tingkat baik.
pertama terdiri dari pertanyaan yang Pada proses pembelajaran sering
tentang konsep yang diujikan, sedangkan muncul miskonsepsi. Pemahaman konsep
pada tingkat kedua berisi alasan jawaban yang berbeda antara seseorang dengan
pada tingkat pertama (Bayrak, 2003: 19- konsep para ahli/pakar dibidangnya
20). Dengan instrumen tes diagnostik two sehingga pembelajaran yang dialami siswa
tier multiple choice, guru dapat mengetahui sangat sulit diterima/proses pemahanya.
konsep yang sering terjadi miskonsepsi dan Miskonsepsi ini harus dihindari dan paling
dapat mengetahui konsepsi yang dialami tidak di minimalisir terutama pada konsep
siswa. Guru dapat mengetahui kategori belajar geografi pada materi Lithosfer,
pemahaman siswa dari jawaban siswa. karena peserta didik, guru terjadi bias
Siswa SMA sering berfikir bahwa mata dalam prose belajarnya.
pelajaran geografi itu membosankan dan Berdasarkan latar belakang yang telah
banyak menghafal, sehingga siswa diuraikan di atas maka peneliti tertarik
mengalami miskonsepsi terhadap materi melakukan penelitian ini untuk mengetahui
yang mereka pelajari. Saat ini dalam prose dan mengidentifikasi miskonsepsi yang
belajar ilmu geografi seringkali dianggap terjadi pada judul “Penggunaan Tes
tidak menarik untuk dipelajari. Hal ini Diagnostik Pilihan Ganda Tiga
disebabkan oleh beberapa factor (1) Tingkat(Three-Tier Multiple Choice) Untuk
pelajaran geografi seringkali terjebak pada Mengungkap Miskonsepsi Siswa Kelas X
aspek kognitif tingkat rendahnya yaitu Pada Materi Litosfer Di Sma Negeri 8 Kota
menghafal nama-nama tempat, sungai dan Bengkulu”.
gunung, atau sejumlah fakta lainnya; (2)

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 38|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

B. Metode Penelitian Sugiyono (2007) total sampling


1. Metode Penelitian adalah teknik pengambilan sampel
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X dimana jumlah sampel sama dengan
IPS di SMA Negeri 8 Kota Bengkulu tahun populasi. Alasan mengambil total
ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan sampling karena menurut Sugiyono
pada penelitian ini adalah metode dan (2007) jumlah populasi yang kurang
validasi, yang mengacu pada metode dari 100 seluruh populasi dijadikan
pengembangan dan validasi yang dilakukan sampel penelitian semuanya.
oleh Adams dan Wieman (2010). 3. Teknik Pengumpulan Data
Pengembangan yang dilakukan pada Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menghasilakan tes penelitian ini menggunakan alat tes
diagnostic pilihan ganda tingkat (Theree- Pilihan Ganda Tingkat (Three-Tier
Tier Multiple Choice) pada materi litosfer. Multiple Choice) pada materi litosfer
Validasi merupakan proses sebelum soal tes dikerjakan oleh siswa
intesvigasi yang dilakukan dalam soal tes diagnostik Pilihan Ganda
mengembangkan butir soal. Sehingga Tingkat (Three-Tier Multiple Choice)
setiap butir dapat menukur apa yang terlebih dahulu di validasi.
hendak diukur Haladyana dan Rodriguez 4. Teknik Analisis Data
dalam Wahyuni (2016). Wahyuni (2016) Teknik analisis data dalam penelitian
menyatakan adappun langkah-langkah yang ini dibagi menjadi dua, yaitu : analisis
dilakukan pada penelitian ini terdiri dari tes diagnostic Pilihan Ganda Tingkat
empat tahap, yaitu (1) tahap perencanaan (Three-Tier Multiple Choice) dan
dari uji validasi, uji reliabilitas dan (4) analisis miskonsepsi hasil dari test
tahap aplikasi tes. diagnostic Pilihan Ganda Tingkat
2. Populasi dan Sampel (Three-Tier Multiple Choice)
1) Populasi 1) Analisi Test Diagnostik Pilihan
Populasi adalah keseluruhan Ganda Tingkat (Three-Tier Multiple
jumlah yang terdiri atas abjek atau Choice)
subjek yang mempunyai  Uji Validasi
karakteristik dan kualitas tertentu Uji Validasi isi yang dilakukan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk adalah Content Validity Ratio
diteliti dan kemudian ditarik (CVR). Menurut Lawshe (1975),
kesimpulannya(Sujarweni, 2014) CVR merupakan sebuah
yang menjadi populasi dalam pendekatan analisis ini yang
penelitian ini adalah seluruh siswa bertujuan untuk mengetahui
kelas X IPS di SMA Negeri 8 Kota kesesuaian item soal dengan materi
Bengkulu yang terdiri dari 3 kelas X atau topic yang akan diukur
IPS. berdasarkan jusgement para ahli.
2) Sampel Pemberian skor pada jawaban item
Sampel adalah bagian dari menggunakan metode CVR.
jumlah karakteristik yang dimiliki Setelah semua mendapat skor,
oleh populasi yang digunakan untuk kemudian skor tersebut dioleh.
penelitian (Sujarweni, 2014). Pada a) Menghitung Nilai CVR
penelitian ini teknik pengambilan
n
sampel dengan menggunakan total −
ne 2
Sampling yang diberikan kepada CVR = n …………. 1
2
Siswa kelas X IPS di SMA Negeri 8 Keterangan :
Kota Bengkulu yang berjumlah CVR : nilai validasi isi soaal
keseluruhannya 86 siswa. Menurut ne : jumlah responden yang
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 39|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

mengatakan Ya soal tidak sesuai dengan domain


N : total responden yang diukur.
- Saat kurang ½ total responden
menyatakan Ya, maka nilai ∑ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Mean =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 ……… 3
CVR = negative.
- Saat ½ dari total responden yang
menyatakan Yam aka nilai CVR - Criteria penentuan three-tier
=0 multiple choice yang di terima
- Saat jumlah responden yang ialah soal yang memenuhi
menyatakan Ya lebih ½ total criteria sebagi berikut : 1) soal
responden maka nilai CVR yang mempunyai nilai CVR ≥
berada pada rentan antara = 0 0.99 (hal ini disesuikan dengan
0,99. jumlah responden). 2) soaal
- saat seluruh responden yang mempunyai nilai CVR
menyatakan Ya, maka nilai antara 0 sampai dengan 0.99
CVR = 1 (diatur menjadi 0,99 dengan nilai mean ≥ 1.5.
sesuai dengan jumlah  Uji Reliabilitas
responden). Menurut Kusaeri dan Suprananto
dalam Paramitha (2014) reliabilitas
b) Menghitung nilai CVI (indeks terkat dengan konsistensi hasil
validasi konten) pengukuran. Sedangkan menutut
Secara sederhana CVI merupakan Suwarto dalam Monita (2016)
rata-rata dari nilai CVR untuk sub reliabilitas tes adalah tingkat
pertanyaan yang jawab Ya. ketepatan, keajekan, atau
kemantapan. Pada pebeolahan data
∑ 𝐶𝑉𝑅 dari uji realibilitas ini dibantu oleh
CVI =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙 …………. 2 Misrosft Excel. Untuk mengetahui
reliabilitas tersebutdigunakan
(Lawshe, 1975) rumus KR-20 (kuder-richardson)
sebagi berikut :
c) Menghitung nilai mean
2
Untuk mengukur nilai mean, maka 𝑘 𝑆𝑡−𝑝𝑞
r=𝑘−1 ( ) …………. 4
berlaku ketentuan sebagai berikut : 𝑆𝑡2
- Saat responden menjawab “Ya”
tanpa memberikan saran Keterangan :
pernbaikan nilainya = 2. r = nilai korelasi
Artinya, serponden benar-benar k = jumlah butir soal
yakin bahwa butur soal sesuai 𝑠𝑡2 = varians skor total
dengan domain yang diukur. P =jumlah siswa yang
- Saat responden menjawab “Ya” menjawab
dengan memberikan saran q = 1-p
perbaikan nilai = 1. Artinya,
responden menganggap butir Tabel 1. Kreteria validasi dan reliabilitas
soal sesuai dengan domain yang soal (Arif, 2009)
diukur, namun masih perlu Koefiseen Korealsi Tafsiran
terdapat perbaikan. 0,81-1,00 Sangat tinggi
- Saat responden menjawab 0,61-0,80 Tinggi
“Tidak” nilainya =0. Artinya 0,41-0,60 Cukup
responden menganggap butir 0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 40|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

C. Hasil dan Pembahasan


2) Analisis miskonsepsi hasil dari Test SMAN 8 Kota Bengkulu sampai
Diagnostik Pilihan Ganda Tiga saat ini menggunakan kurikulum 2006.
Tingkat (Three-Tier Multiple Choice Jumlah jam pertemuan adalah 45 menity
dikalikan dengan total jam pelajaran dalam
Tabel 2. analisis kombinasi jawaban pada satu harinya. Dari kelas X, XI dan XII
three-tier (Kaltakei, 2017) kendati demikian pada waktu tahun
Analisi Katagor Tipe Jawaban pelajaran 2014/2015 sempat menggunakan
s i kurikulum 2013 tapi hanya kelas X dan
tingkat berlaku hanya 1 semester kemidian kembali
soal lagi ke kurikulum 2006.
Three- Memaha Jawaban benar + Pada saat ini kelas X jurusan Umum
tier mi alasan benar baru ada penjurusan pada kelas XI dan XII
konsep +yakin yaitu XI jurusan IPA dan IX jurusan IPS,
Memaha Jawaban Benar kemudian Kelas XII urusan IPA dan
mi +alasan +yakin jurusan IPS, sedangkan jurusan bahasa dan
Konsep Jawaban budaya belum ada, jumlah pelajaran per
benar+alasan minggu 42 jam pelajaran sesuai dengan
benar+tidak yakin petunjuk kurikulum, yang terdiri dari mata
Jawaban pelajaran: Etika, Estitika, logika, social,
benar+alasan pendidikan jasmani dan kesehatan serta
salah+tidak yakin pelajaran TIK, dan Mulok. Seedangkan
Jawaban salah + serta kegiatan Ekstra kulikulir yang terdiri
alasan salah dari olaraga : basket bal, Voly Ball, Futsal,
+tidak yakin Pencak Silat, Seni Budaya : Seni Musik,
Seni tari, seni Teater, Mading, Materi IPA :
Error Jawaban ICHO, IBHO IMO Materi IPS
salah+alaasan Ekonomi/akutansi.
benar+yakin a. Uji Validasi
Miskons Jawaban Pada uji validasi ini dilakukan
epsi benar+alasan berdasrkan judgement para ahli dalam hal
salah +yakin ini yang menjadi validator adalah 1 orang
Jawaban salah+ validator yakni pengajar dari bimbel
alasan salah (bimbingan belajar) primagama dalam
+yakin bidang geografi yang memvalidasi soal
pilihan ganda tiga tingkat berjumlah 16 soal
Analis kombinasi jawaban dari siswa di yang saya gunakan.
atas dihitung peersentasenya dengan Berdasrkan uji validasi didapatkan
menggunakan persamaan sebagi berikut : dari 16 soal pilihan ganda tiga tingkat yang
diterima terdapat 2 yang harus diperbaiki
𝑃𝑅 yakni pada soal nomor 1 dan soal nomor
NP = 𝑁 𝑋 100% …………. 5
11.pada lembar pertimbangan dapat dilihat
Keterangan : dari petunjuk pemberian skor yaitu ada 3 :
NP = Nilai persentase perbutir soal 1) Skor 2 untuk soal yang valid tanpa
PR = Jumlah siswa yang memilih pola perbaikan
respon tertentu 2) Skor 1 untuk soal yang valid dengan
N = Total jumlah pada aplikasi produk saran perbaikan
skala kecil . 3) Skor 0 untuk soal yang tidak valid

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 41|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

Dari ketiga petunjuk diatas didapatlah pada materi pembelajaran bantuan


hasil uji CVR (Cobtent Validity Ratio) penyusun litosfer, kelas X IIS 2
menurut lawshe (1975) hasil uji CVR yang Miskonsepsi tertinggi pada soal nomor 12
diterima sebesar 0,00 dan niali CI (Indks miskonsepsi yang terungkap 53 % pada
Validitas konten) yang diterima sebesar materi pembelajaran nomor 12 miskonsepsi
0,99 uji CVI ini merupakan rata-rata dari yang terungkap 53% pada
nilai CVR berarti soal ini dapat dikatakan materipembelajaran proses tektonisme dan
sangat tinggi dilihat dari kreteria validitas pengaruhnya terhadap kehidupan, XIIS 3
soal menurut Arifin (2009) dan kreteria Miskonsepsi tertinggi pada soal nomor 13
penentuan soal three-Tier Multiple Choice miskonsepsi yang terungkap 58% pada
dikatakan valid menurut Zayeri dkk (2010) materi pembelajaran proses tenaga eksogen
Pada hasil dari uji Nilai Mean dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
didapatkan Nilai Mean sebesar 1,8 berarti Berdasarkan analisi data yang
ada 2 soal yang valid tetapi dengan saran diproleh bahwa pada yang diperoleh bahwa
perbaikan berdasarkan criteria penentuan pada Uji Validasi dengan menghitung Nilai
soal Three-Tier Multiple Choice dikatakan CVR (Content Validity Ratio) yakni
valid menurut Zayeri dkk (2010) sebesar 0,99 dan Uji Nilai Mean yakni
a. Uji Reliabilitas sebesar ≥ 1,8 yang berarti dapat dikatakan
Pada uji Reliabilitas ini digunakan criteria Sangat Tinggi. Pada Ujian
rumus KR-20 (Kuder Richardson) yang Reliabilitas hasil akhir sebesar 0,66 yang
diujikan soal tes pilihan ganda tiga tingkat berarti kriterianya tinggi jadi dari kedua Uji
yang berjumlah 16 soal yang telah Validitas dan Uji Reliabilitas soal ini layak
divalidasi terlebih dahulu uji Reliabilitas ini dijadikan suatu alat tes untukk mengungkap
dilakukan kepada 3 kelas X IIS di SMA 8 Miskonsepsi siswa terutama untuk soal
Kota Bengkulu yang respondennya Pilihan Ganda Tiga Tingkat (Three-Tier
berjumlah 86 respoden, hasil uji Multiple Choice) materi litosfer.
Reliabilitas pada kelas XIIS 1 yakni 0,62
pada kelas X IIS 2 yakni 0, 72 pada kelas X Miskonsepsi pada Pemahaman Konsep
IIS 3 yakni 0,65 yang berarti uji Reliabilitas Dibawah ini adalah gambar hasil
KR 20 (Kuder-Richardson) ini Tinggi penelitian dari keseluruhan rata-rata
menurut kreria reliabilitas soal Arifin persentase (%) miskonsepsi pada soal yang
(2009). telah selesai dianalisis menggunakan
b. Analisis Three-Tier Multiple Choice Analisis Three-Tier Multiple Choice
Pada analisis Three-Tier Multiple
Choice ini untuk mengetahui miskonsepsi
siswa dengan menggunakan analisis dari
tipe jawaban siswa menurut para ahli dari
Kaltakci (2007). Hasil analisi ini MK 30 %
didapatkan bahwa 3 kelas X IIS siswa yang 30%
38% KP 23 %
berjumlah 86 siswa dihitung persentasenye
ER 9 %
berdasrkan tipe jawaban yang siswa jawab.
9% 23% MS 38 %
Adapun katogori dalam analisis kombinasi
jawaban pada Three-Teir Multiple Choice
ini ada 4 katogori yakni Memahami
Konsep, Lack of Knowledge (kurang
pengetahuan), Error dan Miskonsepsi. Hasil
analisis ini diperoleh yakni pada kelas X
IIS 1 Miskonsepsi tertinggi pada soal Gambar 1. Rata-rata Three-Tier Multiple
nomor 2 miskonsepsi yang terungkap 77% Choice

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 42|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

Keterangan : keseluruhan soal siswa X II 1, X II 2 dan


MK : Memahami Konsep XII 3 bahwa dari 16 soal pada meteri
KP : Krang litosfer yang diujikan terdapat 4 katagori
ER : Error pemahaman siswa yakni Memahami
MS : Miskonsepsi Konsep (MK) 30% Kurang Pengetahuan
(KP) 23 %, Error (ER) 9 % Miskonsepsi
Pada gambar diatas dapat dilihat (MS) 38% dari rata-rata persentase pada
rata-rata persentase (%) dari analisis dari gambar jumlah miskonsepsi yang paling
Three-Tier Multiple Choice pada besar yakni 38% dari katagori yang lainya.

Tabel 3. Prosentase Miskonsepsi pada Konsep Materi Pembelajaran


Persentase (%)
No Materi pembelajaran
MK KP ER MS
1 Karakteristik lapisan-lapisan bumi 45% 15% 3% 36%
2 Batuan penyusun litosfer 17% 20% 2% 60%
3 Batuan penyusun litosfer 26% 22% 16% 36%
Proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap
4 30% 24% 17% 28%
Kehidupan
Proses vulkanisme dan pengaruhnya terhadap
5 19% 17% 6% 58%
kehidupan
6 Lapisan tanah 33% 30% 14% 23%
Proses tenaga eksogen dan pengaruhnya
7 33% 29% 3% 35%
terhadap kehidupan
8 Pembentukan tanah 22% 22% 5% 51%
Proses vulkanisme dan pengaruhnya terhadap
9 19% 26% 3% 52%
kehidupan
Proses vulkanisme dan pengaruhnya terhadap
10 28% 24% 16% 31%
kehidupan
11 Karakteristik lapisan-lapisan bumi 20% 30% 6% 44%
Proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap
12 23% 23% 8% 45%
kehidupan
Proses tenaga eksogen dan pengaruhnya
13 34% 16% 14% 36%
terhadap Kehidupan
14 Proses seisme dan pengaruhnya terhadap
29% 24% 17% 29%
kehidupan
Proses seisme dan pengaruhnya terhadap
15 28% 28% 16% 28%
kehidupan
16 Konservasi tanah 64% 24% 3% 8%
Keterangan :
MK : Memahami Konsep
KP : kurang Pengetahuan
ER : Error
MS : Miskonsepsi

Pembahasan temuan yang saya dapat dari analisis Three


Berdasarkan hasil penelitian di atas
Tier Multiple Choice siswa kelas X IIS 1, X
dapat dijabarkan bahwa secara
IIS 2 dan X IIS 3 soal pada materi litosfer
keseluruhannya rata-rata persentase (%)
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 43|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

bahwa kategori miskonsepsilah yang paling dengan kategori yang paling besar dan yang
besar ini berdasarkan hipotesis sebelumnya paling kecil persentasenya yakni: Pada
yang berada di bab II yaitu besar katergori memahami konsep (MK) yang
kemungkinan siswa terkena adanya paling besar terjadi pada soal nomor 16
miskonsepsi pada materi litosfer, karena materi pembelajaran mengenai konservasi
pada materi pada konsep litosfer termasuk tanah yang terungkap sebesar 64% karena
materi yang dianggap sulit di dalam mata siswa paling banyak menjawab kategori
pelajaran geografi. Miskonsepsi yang jawaban benar alasan benar dan yakin
terungkap pada analisis Three Tier Multiple dengan jawabannya dan persentase yang
Choice sebesar 38% kategori paling rendah pada soal nomor 2 materi
miskonsepsilah yang paling besar yang pembelajaran mengenai batuan penyusun
dialami siswa dibandingkan dengan litosfer yang terungkap sebesar hanya 17
kategori-kategori yang lainnya yaitu % karena siswa banyak salah memilih
memahami konsep sebesar 30%, kurang jawaban di alasannya.
pengetahuan sebesar 23 % dan error Pada kategori kurang pengetahuan
sebesar 9%. (Lack of Knowledge) (KP) yang paling
Menurut (Kirbulut dan Suparno besar terjadi pada soal nomor 6 dan nomor
dalam Iswana, 2016) bahwa miskonsepsi 11 pada materi lapisan tanah dan materi
merupakan karakteristik dari ide-ide atau karakterisik lapisan-lapisan bumi yang
gagasan siswa akan konsep yang berbeda terungkap sama-sama 30 % dan yang
dari definisi konsep yang diterima dan paling kecil terjadi pada soal nomor 1 pada
diyakini kebenarannya oleh para ahli. Dari materi pembelajaran mengenai karakteristik
teori ini bahwa miskonsepsi yang dialami lapisan-lapisan bumi yang terungkap
oleh siswa mereka anggap jawaban atau sebesar 15% alasan persentase nya kecil
pemahamannya tentang materi litosfer dari kategori kurang pengetahuan ini bahwa
dianggap sudah paham tetapi belum tentu siswa memilih tidak yakin dengan
pamahaman siswa itu dapat diterima dan jawabannya artinya siswa sedikit sekali
diyakini kebenarannya oleh para ahli atau yang memilih jawabannya tidak yakin,
konsep yang diterima siswa tidak sama ketidak yakinan jawaban siswa ini bahwa
dengan konsep yang diterima oleh para siswa belum sepenuhnya optimis dan
ahli. percaya diri dalam menjawab soal
Berikut ini adalah penjabaran walaupun jawabannya benar dan alasannya
berdasarkan materi pembelajaran per soal benar tetapi tidak yakin dengan pilihannya

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 44|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

tetap dikategorikan kurang pengetahuan pada materi pembelajaran mengenai


menurut kombinasi jawaban dari kaltakci konservasi tanah dengan miskonsepsi yang
(2007). terungkap sebesar 8 %, siswa banyak
Pada kategori error (ER) yang paling menjawab benar mengenai materi
banyak terjadi pada soal nomor 4 dan konservasi tanah karena pada soal siswa
nomor 14 pada materi proses tektonisme dapat mengamati gambar yang membuat
dan pengaruhnya terhadap kehidupan dan pikiran siswa dapat mengingat kembali dan
materi proses seisme dan pengaruhnya miskonsepsi yang paling kecil merupakan
terhadap kehidupan yang terungkap sama- soal yang dimana siswa disuruh mengamati
sama sebesar 17 % dan yang paling kecil gambar yang tertera pada soal karena soal
terjadi pada soal nomor 2 dengan materi gambar itu lebih menarik dibandingkan
batuan penyusun litosfer hanya sebesar 2 % soal dengan tidak ada gambar.
kategori error ini terjadi karena tipe Berdasarkan penjabaran dari setiap
jawabannya siswa menjawab benar alasan persentase di atas yang paling besar dan
salah dan yakin, disini siswa sedikit yang yang paling kecil dari beberapa soal yang
menjawab dengan tipe jawaban yang diambil. Menurut Berg (1991) mengenai
seperti ini karena kemungkinan siswa beberapa fakta mengenai miskonsepsi yaitu
hanya menebak jawaban yang telah (1) dengan ceramah miskonsepsi tidak
disediakan. dapat dihilangkan atau dihindari, (2) siswa,
Kategori miskonsepsi (MS) siswa mahasiswa, guru, dosen maupun peneliti
yang paling besar terjadinnya miskonsepsi dapat terkena miskonsepsi, (3) siswa yang
pada soal nomor 2 pada materi pandai dan yang yang lemah keduannya
pembelajaran batuan penyusun litosfer dapat terkena miskonsepsi. Kemungkinan
miskonsepsi yang terungkap sebesar 60 % yang terjadi miskonsepsi siswa kelas X IIS
dikarenakan siswa banyak menjawab tipe di SMAN 8 Kota Bengkulu salah satunya
jawaban yaitu jawaban benar alasannya guru mengajar kebanyakan menggunakan
salah dan yakin, siswa banyak menjawab dengan metode ceramah karena menurut
salah memilih alasan yang tertera di soal Berg (1991) dengan ceramah miskonsepsi
karena siswa kemungkinan tidak bisa tidak dapat dihilangkan atau dihindari,
mengetahui dan membedakan susunan setidaknya dalam hal ini sekecil mungkin
Kristal dari batu obsidian. hindari mengajar dengan metode ceramah
Kategori miskonsepsi (MS) yang yang terlalu berlebihan karena dengan
paling kecil terjadi pada soal nomor 16 metode ceramah yang terlalu berlebihan

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 45|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

besar kemungkinan siswa terjadi untuk dijadikan suatu alat tes


miskonsepsi. diagnostik untuk mengungkap
Menurut Berg (1991) mengemukakan miskonsepsi siswa. Dari hasil analisis
beberapa saran mengatasi miskonsepsi (1) kombinasi jawaban dari pilihan ganda
menyadari dalam diri sendiri ada tiga tingkat (Three-Tier Multiple
miskonsepsi atau tidak (2) memahami Choice) didapatlah kategori
miskonsepsi yang sering terjadi pada siswa miskonsepsilah yang paling tinggi
dari literatur dan pekerjaan siswa (3) yaitu Miskonsepsi (MS) 38% dan
mencari soal-soal konsep yang kategori yang lainnya yaitu Memahami
menimbulkan miskonsepsi. Dari ketiga Konsep (MK) 30%, Kurang
saran cara mengatasi miskonsepsi ini yang Pengetahuan (KP) 23% dan Error (ER)
paling penting yaitu menyadari dan menilai 9%.
diri sendiri yang paling utama apakah kita 2) Miskosepsi yang terjadi pada siswa
terkena miskonsepsi atau tidaknya karena kemungkinan guru banyak
siapapun dapat terkena miskonsepsi bukan menggunakan metode mengajar
hanya siswa tetapi mahasiswa, guru, dosen dengan ceramah karena dengan
maupun seorang peneliti sekalipun dapat ceramah miskonsepsi tidak dapat
terkena yang namanya miskonsepsi. dihindari atau dihilangkan, adapun cara
D. PENUTUP mengatasi miskonsepsi yaitu
a. Kesimpulan menyadari diri sendiri ada atau tidak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh terjadinya miskonsepsi.
kesimpulan sebagai berikut: b. Saran
1) Dari hasil Uji Validitas dengan Berdasarkan temuan dari hasil
menghitung Nilai CVR (Content penelitian dan kesimpulan maka dapat
Validity Ratio) yakni sebesar 0,99 dan disarankan beberapa hal sebagai berikut:
Uji Nilai Mean yakni sebesar ≥ 1,8 1) Bagi siswa, tes diagnostik pilihan
yang berarti dapat dikatakan ganda tiga tingkat (Three-Tier Multiple
kriterianya sangat tinggi dan dari hasil Choice) ini dapat membantu siswa
Uji Reliabilitas menggunakan rumus dalam mengevaluasi pembelajaran.
KR-20 (Kuder-Richardson) yakni 2) Bagi guru, dapat menjadi bahan
sebesar 0,66 yang berarti kriterianya pertimbangan bagi guru dalam
tinggi, soal pilihan ganda tiga tingkat menyampaikan pembelajaran kepada
(Three-Tier Multiple Choice) ini layak siswa untuk menggunakan metode,

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 46|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

media ataupun ide-ide lainnya yang Pendidikan Islam Kementerian


lebih kreatif dan tepat sesuai bahan ajar Agama.
yang digunakan. Aswita dkk. (2016). “Identifikasi Kesulitan
3) Bagi sekolah, penelitian ini dapat Siswa Dalam Memahami Materi
direkomendasikan kepada pihak Termokimia Dengan Menggunakan
sekolah dalam menigkatkan hasil Three-Tier Multiple Choice
belajar siswa dan dijadikan suatu alat Diagnostic Instrument di Kelas XI
evaluasi bagi guru. MIA 5 MAN Model Banda Aceh”.
4) Bagi peneliti lain, agar dapat Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan
mengembangkan kembali soal pilihan Kimia (JIMPK). 2,(1), 35-44.
ganda tiga tingkat (Three-Tier Multiple Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan.
Choice) ini khususnya pada materi Jakarta: Rineka Cipta.
litosfer maupun materi geografi yang Depdiknas. 2007. Tes Diagnostik. Jakarta:
lainnya. Direktorat Jenderal Manajemen
5) Bagi peneliti lain, saya Pendidikan Dasar dan Menengah.
merekomendasikan untuk mengkaji Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
faktor-faktor lainnya yang Pembelajaran. Jakarta: RinekaCipta.
menyebabkan miskonsepsi itu dapat Fajriah, S.A.N. (2014). “Pengaruh Genius
terjadi. Learning Method Terhadap
Pemahaman Konsep Geografi Peserta
DAFTAR PUSTAKA
Didik Kelas X Di SMAN 1
Annisa, Nur. 2013. Pengembangan Tes
Kasokandel Majalengka”. Jurnal
Diagnostik Pilihan Ganda Dua
Pendidikan Geografi. 14, (1), 28-39.
Tingkat Untuk Mengidentifikasi
Lawshe, C.H. 1975. “A Quantitative
Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X
Approach to Content Validity”.
Pada Materi Hidrokarbon.
Personal Psychology. 28, (4), 563-
Universitas Pendidikan Indonesia.
573.
Repository. Upi. Edu.
Monita, F.A dan Bambang Suharto. (2016).
Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran.
“Identifikasi Dan Analisis
Bandung: Rosda Karya
Miskonsepsi
Anonim . 2012. Evaluasi Pembelajaran.
Siswa Menggunakan Three-Tier Multiple
Jakarta: Direktorat Jenderal
Choice Diagnostic Instrument Pada
Konsep Kesetimbangan

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 47|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Yanmesli
Miskonsepsi pada Materi Lithosfer ...

Kimia”.Jurnal Inovasi Pendidikan . 2010. Metode Penelitian Pendidikan.


Sains. 7, (1), 27-38. Bandung: Alfabeta.
Notoatmojo, S. 2005. Metodologi Sujarweni, V. W. 2014. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru
Rineka Cipta. Press.
Nurhujaimah, R, dkk. (2016). “Analisis Paramitha, Astecia . 2014. Pengembangan
Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA Three-Tier Test Sebagai Instrumen
Pada Materi Larutan Penyangga Untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi
Menggunakan Instrumen Tes Three Siswa Kelas X Pada Materi Sistem
Tier Multiple Choice”. Jurnal Periodik Unsur. Universitas
Penelitian Pendidikan. 19, (1), 15-28. Pendidikan Indonesia. Repository.
P, Firman Jaka. 2016. Excellent Geografi. Upi. Edu.
Bandung: Yrama Widya. Wahyuni, Sri. 2016. Pengembangan Tes
Rusli, W, dkk.(2016). “Studi Miskonsepsi Diagnostik Pilihan Ganda Two-Tier
Peserta Didik Kelas IX SMP Negeri 1 Berbasis Piktorial Untuk
Makassar Pada Pokok Bahasan Gerak mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa
Dan Gaya”. Jurnal Sains Dan Sma Pada Materi Ikatan Kimia.
Pendidikan Fisika. 12, (2),192-199. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Repository. Upi. Edu.
Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Wuryanti, S, dkk. (2017). “Analisis
Group. Miskonsepsi Siswa Pada Materi
Septiana, Dwi. 2014. Identifikasi Dinamika Gerak Menggunakan Tes
Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Diagnostik Pilihan Ganda Tiga
Archaebacteria Tingkat”.Jurnal Geliga Sains. 5, (2),
Dan Eubacteria Menggunakan Two-Tier 110-118.
Multiple Choice. Jakarta: Skripsi UIN Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian
Syarif Hidayatullah. Sosial Dan Pendidikan. Jakarta:
Sudjana, N. 2005. Penelitian Hasil Proses Bumi Aksara.
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono, Y. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 3, No : 1, Juni 2018 | 48|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia

Anda mungkin juga menyukai