Mitigasi Dikompresi
Mitigasi Dikompresi
WA ODE REZKY
(1915041006)
PENDIDIKAN GEOGRAFI A
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Mitigasi
Makalah Mitigasi disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah PPendekatan
dan Model Pembelajaran di Universitas Negeri Makassar. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Mitigasi.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
1
ISI
R A T F A D
1 K A T A P E N G A N T A R
2 D A F T A R I S I
3 P E N D A H U L U A N
6 P E M B A H A S A N
25 L E M B A G A Y A N G
P E N A N G G U L A N G A N
B E R P E R A N D A L A M
B E N C A N A
31 P E R S E B A R A N
B E N C A N A
W I L A Y A H R A W A N
34 S I K L U S
B E N C A N A
P E N A N G G U L A N G A N
45
D A F T A R P U S T A K A
2
LU A N
A H U
PEND
itigasi
da n M
na
Benca
3
Bencana Dan mitigasi
4
Pendidikan kebencanaan perlu dikembangkan oleh Perguruan Tinggi
terutama yang berada pada lokasi rawan bencana. Pendidikan Kebencanaan
bertujuan untuk mengurangi risiko akibat bencana antara lain potensi
terjadinya bencana dan sejarah bencana yang pernah terjadi pada wilayah
tersebut, bentuk antisipasi, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
terhadap tanda-tanda bencana, dampak bagi individu, keluarga dan
komunitas, cara penanganan dalam kondisi bencana, cara menyelamatkan
diri cara bertahan hidup dalam situasi bencana.
5
A S AN
B AH na
PEM Benca
eristik
ara kt
n is & K
Je
6
Longsor
Tanah longsor adalah tanah yang bergerak dan turun dari
tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah pada tanah
yang miring, terjal, dan tidak stabil. Pergerakan tersebut
biasanya dalam jumlah besar dan datang secara tiba-tiba.
Terjadinya longsor disebabkan tanah tidak lagi ditumbuhi
tanaman yang rapat tetapi cendrung gundul serta batuannya
rapuh. Hujan yang turun terus menerus merupakan salah
satu penyebab tanah longsor di samping gempa bumi dan
letusan gunung api. Aktivitas manusia juga berpotensi
mendatangkan longsor seperti penambangan liar dan merubah
fungsi hutan di kawasan lereng sehingga vegetasi berkurang.
Akibatnya, beban tanah tidak sanggup lagi ditahan maka
terjadilah longsor.
7
Karakteristik Longsor
Gejala pada waktu tanah longsor :
8
Hal-hal yang perlu dilakukan saat longsor
terjadi antara lain sebagai berikut :
a) Menenangkan seluruh anggota keluarga sewaktu terjadi
longsor dan hindari rasa panik bagi seluruh anggota keluarga.
10
Banjir
Banjir adalah proses pengaliran air dari hulu yang volumenya
lebih besar dari biasanya sehingga melewati atas tanggul
yang ada di kiri dan kanan sungai. Banjir akan melewati dan
menghancurkan daerah yang dilewati terutama banjir bandang
sehingga menimbulkan kerusakan, penimbunan, serta korban
harta dan nyawa.
Karakteristik Banjir
Banjir disebabkan Oleh :
11
c) Berubahnya fungsi hutan dari hutan lindung menjadi
hutan produksi.
12
d) Segera matikan aliran listrik bila permukaan air semakin
meninggi untuk menghindari sengatan listrik.
14
Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti
pelabuhan atau gelombang laut yang terjadi di pesisir.
Tsunami terjadi akibat adanya pergeseran atau patahan di
dasar samudra sehingga air tersedot ke dasar laut kemudian
berbalik arah setelah penuh mengisi patahan. Makanya
sebelum terjadi tsunami air laut akan surut. Jadi, syarat
terjadinya tsunami adalah adanya patahan di dasar laut.
Namun, hal ini belum tentu terjadi walau kekuatan gempa di
atas 7 skala richter.
15
Karakteristik Tsunami
16
Bila kawasan kita berada pada daerah yang
rawan terjadinya tsunami, kita harus
melakukan tindakan preventif seperti
berikut.
17
h) Jauhi pinggiran atau muara sungai dekat laut karena
tsunami dapat muncul melalui kawasan ini.
18
Hal-hal yang harus dilakukan setelah
tsunami berlalu adalah sebagai berikut:
a) Jauhi reruntuhan bangunan karena dapat membahayakan.
Setelah bencana berlalu, walau kita dalam suasana duka,
sebaiknya kita memperhatikan hal hal yang masih mungkin akan
mendatangkan bahaya kepada kita dan sekaligus juga sebagai
upaya agar kita tidak merasa terpuruk secara psikologis. Hal-
hal yang harus dilakukan setelah tsunami berlalu adalah
sebagai berikut
19
g) Bentuk kerja sama dengan LSM atau bantuan lainnya
termasuk dengan pemerintah untuk membentuk kehidupan
baru.
20
Gempa
Gempa yang menimbulkan dampak yang paling besar adalah
gempa tektonik, apalagi kalau gempanya dangkal dengan
kedalaman kurang dari 30 km di bawah permukaan bumi.
Selain itu adalah tabrakan lempeng tektonik di kerak bumi
sehingga mengakibatkan terjadinya subduksi, akibatnya
muncul energi besar dari tabrakan tersebut dan menimbulkan
goncangan yang hebat di muka bumi. Biasanya kekuatan
gempa diatas 6 skala richter Indonesia sebagian besar
daerahnya berada di kawasan lempeng yang sangat aktif di
dunia yaitu lempeng Indo Australia dan lempeng Pasifik
sehingga daerah yang berdampingan dengan lempeng ini
merupakan kawasan yang rawan akan terjadinya gempa
tektonik dan gempa vulkanik. Wilayah Indonesia hampir
seluruhnya dilalui oleh jalur pegunungan aktif dunia, yaitu
sirkum Mediterania dan sirkum Pasifik yang merupakan
kawasan rawan gempa tektonik
21
Karakteristik Gempa
Beberapa tanda sebelum terjadi gempa di antaranya sebagai
berikut.
1) Pengalaman Masyarakat
22
Beberapa hal yang harus diwaspadai pada
saat terjadinya gempa di antaranya sebagai
berikut.
a) Usahakan secepat mungkin keluar rumah untuk menghindari
tertimpa runtuhan bangunan ke tempat terbuka dan jauh dari
pohon, tiang listrik, serta jaringannya. Bila berada di dalam
rumah, maka usahakan menyelematkan anak yang masih kecil.
Bawalah keluarga ke luar rumah. Bila tidak sempat,
berlindunglah di bawah benda berkolong yang kuat. Matikan
kompor agar tidak terjadi kebakaran. Saat keluar rumah,
berhati-hatilah terhadap benda yang dapat berjatuhan.
24
d ala m
rpe ra n
a ng Be n a
bag a y B en ca
Lem lan ga n
a ng gu
Pen
25
Instansi yang berwenang mengendalikan penangan bencana
secara nasional di Indonesia yaitu Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB berwenang merumuskan
konsep kebijakan penanggulangan bencana, memantau, dan
mengevaluasi penanggulangan bencana. Walau bencana tidak
dapat diprediksi kecuali banjir, upaya mitigasi dapat dilakukan
dengan mitigasi struktur dengan memperkuat bangunan,
mengurangi kerusakan hutan serta membuat selter. Mitigasi
dapat juga melalui nonstruktur dengan menghindari daerah
bencana melalui perencanaan tata ruang, tidak membangun
rumah di kaki bukit yang rawan bencana, serta tidak
membangun di bantaran sungai, dan yang paling penting adalah
membuat peta daerah rawan bencana, relokasi daerah rawan
bencana, tata ruang, informasi publik, atau penyuluhan sadar
bencana.
26
Tidak hanya bertugas dalam hal penyelenggaraan pelayanan
transfusi darah, PMI juga bertugas dalam hal penanggulangan
bencana. Peran PMI dalam hal penaggulangan bencana
terangkum dalam aktivitas pelayanan manajemen bencana.
a. Kesiapsiagaan bencana
Dalam aspek ini, PMI menjalan program Pengurangan Risiko
Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA). PERTAMA merupakan
program berbasis masyarakat untuk mendorong
pemberdayaan kapasitas masyarakat agar siaga dalam
mencegah serta mengurangi dampak dan risiko bencana yang
terjadi di tempat tinggalnya.
b. Tanggap darurat
bencana Dalam aspek ini, PMI memberikan bantuan bagi
masyarakat yang terkena dampak bencana. Bantuan tersebut
27
berupa evakuasi korban, penampungan darurat, pertolongan
pertama, medis dan ambulans, dapur umum, distribusi
bantuan, serta air dan sanitasi.
Pemulihan bencana
Dalam hal pemulihan bencana, PMI memberikan bantuan
berupa dukungan psikososial, hunian sementara, dan
pemulihan hubungan keluarga
28
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi
29
b. Bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami
Bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami memiliki tugas
pelaporan, pemetaan, rekomendasi teknis mitigasi, pemodelan
bahaya, serta penyebaran informasi mengenai gempa bumi
dan tsunami. Bidang mitigasi gerakan tanah
c. Bidang mitigasi gerakan tanah
memeiliki tugas tugas pelaporan, pemetaan, rekomendasi
teknis mitigasi, pemodelan bahaya, serta penyebaran
informasi mengenai gerakan tanah.
30
ila ya h
ar an W
Pers eb n a
Ben c a
Raw an
31
Persebaran Wilayah Rawan
Bencana
32
Gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh pergeseran lempeng
tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang apabila terjadi
di samudera.. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya tsunami.
Indonesia sering mengalami tsunami. Wilayah pantai 'di
Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana
tsunami terutama pantai barat Sumatra, pantai selatan
Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa
Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Papua, dan
hampir seluruh pantai di Sulawesi. Laut Maluku adalah
daerah yang paling rawan tsunami.
34
Siklus Mitigasi Bencana
35
Pra-bencana
1) Pencegahan
36
2) Kesiapsiagaan
3) Mitigasi
37
Saat Terjadi Bencana
1) Menyelamatkan diri.
a) Jangan panik.
b) Untuk bisa menyelamatkan orang lain, kita harus dalam
kondisi selamat.
c) Selamatkan diri bersama orang terdekat. Lari atau
menjauh dari pusat bencana, tidak perlu membawa barang-
barang apapun.
38
d) Kalau terjadi gempa bumi dan kamu berada di dalam
rumah, mungkin kamu tidak akan sempat lari keluar rumah.
Jadi kenali kekuatan rumahmu. kenali tempat untuk bisa
berlindung. Bila terjebak di dalam ruangan, lindungi kepala
dengan benda yang lunak dan atau berlindung di bawah meja
atau kolong tempat tidur yang kokoh. Apabila gempa sudah
mereda mungkin ada kesempatan untuk lari ke luar dari
ruangan menuju lapangan terbuka.
e) Kalau tsunami atau banjir bandang lari ke tempat yang
lebih tinggi.
39
3) Bantuan Darurat (Relief)
1) Pemulihan (Recovery)
Upaya yang dilakukan pada saat pemulihan yaitu sebagai
berikut.
a) Pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana,
dengan memfungsikan
b) Mengaktifkan kembali lembaga sosial dan administrasi
lokal. kembali prasarana dan sarana.
c) Memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik,
air bersih, pasar, puskesmas). d) Mengumpulkan keluarga yang
terpisah.
e) Memberikan layanan pendidikan dan lakukan penyembuhan
trauma. f) Memulihkan atau membangun sistem komunikasi.
41
Rehabilitasi (Rehat tion)
43
4) Rekonstruksi (Reconstruction)
44
Daftar Pustaka
Ningrum, A. S., & Ginting, K. B. (2020). Strategi penanganan banjir
berbasis mitigasi bencana pada kawasan rawan bencana banjir
di Daerah Aliran Sungai Seulalah Kota Langsa. GEOSEE, 1(1).
45