Anda di halaman 1dari 11

Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]

P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

MODUL KETERAMPILAN BICARA BAHASA ARAB MENGGUNAKAN


MEDIA KOTAK SAKU

Achmad Robith Khusni1, Hasan Aziz2


1
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
2
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
1
khusnirobit@yahoo.com, 2hasan.alaziz45@gmail.com

Abstract:
The Researchers see that the Arabic learning system at MTS Sirojut Tholibin is soo monotonous,
only conveys what is in books and teaching materials and does not have a model or strategy in
learning. While the purpose of this media is as additional basis and motivation so that students are
more enthusiastic and creative in learning Arabic, especially Arabic in speaking skills. So the easy
solution is that researchers will create modules or teaching materials based on Bithoqoh Jaybiyah,
which is a pocket box for Arabic vocabulary. The Qualitative descriptive analysis approach with
preliminary research using a defined and designed development model. This analysis will produce
an Arabic vocabulary pocket box product for each student.

Keyword: teaching materials, speaking skills, pocket box.

PENDAHULUAN ‫اﻟطﻼب وﻛراﺳﺔ اﻟﺗدرﯾﺑﺎت وﻛراﺳﺔ اﻹﺧﺗﺑﺎر‬


Bahasa adalah pedoman dan alat dalam
semua ilmu pengetahuan. Dimanapun berada . ‫اﻟﻣوﺿوﻋﯾﺔ وﻣرﺷد اﻟﻣﻌﻠم‬
jika tidak diperolehkannya kunci, maka pintu
“Alat – alat dan berbagai macam jenis buku
tidak akan bisa terbuka, begitu juga dengan
yang mampu mendukung dan
Bahasa jika tidak mengenal Bahasa atau tidak
mengembangkan pengetahuan siswa dalam
belajar Bahasa maka pintu dunia tidak akan
proses pembelajaran adalah buku ajar atau
terwujud. Maka dari itu Kunci pintu dunia
modul. Dalam system pembelajaran salah
adalah Bahasa. Dengan Bahasa seseorang
satunya adalah menggunakan buku, diklat,
akan mampu menguasai dunia bahkan dari
CD, buku dari pemerintah, LKS, dan panduan
segala aspek baik ekonomi, social,pendidikan,
pengajar. ” Thu‟aimah juga mengatakan
dan budaya. Bahkan sejarah, ribuan
seperangkat alat informasi dan pengalaman
peradaban, seluruhnya bi tercapai jikalau telah
pembelajaran serta nilai – nilai yang harus
terbahasakan. Bahasa juga dipriorotaskan
dikembangkan dalam jati diri peserta didik
sebagai pembuka jalan masa depan manusia
agar mempunyai keterampilan terttentu yang
yang cerah. Materi bahan ajar juga sebagai
sinergi dengan kurikulum1”.
penunjang anak didik sebagai bahan atau
Keterampilan berbicara dalam bahasa
acuan dalam belajar.
arab adalah keterampilan peserta didik
Rusydi Ahmad Thua‟imah mengartikan
mampu merangkai kata - kata dengan benar
buku ajar adalah :
sesuai tata bahasa arab yang baik, yang telah
‫إن اﻟﻛﺗﺎب اﻟﻣدرﺳﻲ ﯾﺷﺗﻣل ﻣﺧﺗﻠف اﻟﻛﺗب واﻷدوات‬ dipelajari sesuai dengan struktur bahasa
‫اﻟﻣﺻﺎﺣﺑﺔ اﻟﺗﻰ ﯾﺗﻠﻘﻰ اﻟطﺎﻟب ﻣﻧﮭﺎ اﻟﻣﻌرﻓﺔ واﻟﺗﻰ‬ 1
Rusydi Ahmad Thu‟aimah, Dalîl ‘Amal ‘Idâd al-
‫ﯾوظﻔﮭﺎ اﻟﻣﻌﻠم ﻓﻲ اﻟﺑرﻧﺎﻣﺞ اﻟﺗﻌﻠﯾﻣﻲ ﻣﺛل أﺷرطﺔ‬ Mawâd al-Ta’lîmiyah li Barâmij Ta’lîm al-Lughal al-
‘Arabiyah Li Nâthiqîna Bi Lughât Ukhrâ (Ribath:
‫اﻟﺳﺗﺟﯾل واﻟﻣذﻛرات واﻟﻣطﺑوﻋﺎت اﻟﺗﻰ ﺗوزع ﻋﻠﻰ‬ Mansyûrât alMuzhamah al-Islamiyah li alTarbiyah wa
al-„Ulûm wa alTsaqâfah, 1988), 63-64.

Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 52
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

dalam ilmu tata bahasa arab. Dalam dipelajari, bahkan dalam mempelajari bahasa
menciptakan media dalam keterampilan aisng pun tidak akan lepas dari dari faktor
berbicara bhs arab adalah merupakan suatu tersebut. Berbicara dalam pembelajaran
proses pembelajaran yang efesien. Sedangkan bahasa asing merupakan priorotas utama pada
media adalah sebagai alat penunjang untuk kurikulum pembelajaran. Bahkan
peserta didik untuk lebih menguasai berbicara keterampilan berbicara menurut sebagian
bhs arab. Akan tetapi peneliti akan medesain praktisi juga mengatakan tujuan utama dalam
sebuah modul maharah kalam dengan media program pembelajaran bahasa asing adalah
bithoqoh jaybiyah dalam materi pembelajaran keterampilan berbicara bahasa arab4.
bahasa arab. Dilihat dari sisi metodologi bahasa Arab
Untuk membantu bahan ajar ini berjalan itu juga digunakan berbagai cabang
sesuai dengan porsinya dan tidak pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
mengakibatkan monoton dalam ilmu ilmu yang berhubungan dengan literatu –
pembelajaaran. Diharuskan adanya strategi literarur arab, baik itu literarut - literatur kitab
atau media penunjang sebagai kunci – kitab ulama‟ modern/kekinian atau
keberhaasilan anak didik dalam salaf/dahulu. Perkembangan ilmu
mengembangkan keterampilan berbicara pengetahuan dan teknologi juga tidak akan
Bahasa Arab. Serta memiliki ruang lingkup lepas dari ilmu bhs arab. Karena Bahasa arab
yang teratur dan sistematika pembelajaran adalah sebagai penampung dan penunjang
yang disesuaikan dengan keterampilan bhs segala aspek kebutuhan bagi penggiat dan
arab baik ditinjau dari segi kosa kata, tata cara pengguna, serta bisa menyerap dari berbagai
mengucapkan, dan intonasi gaya bicara yang macam ilmu.
benar. Tidak lupa untuk bisa diaplikasikan Kurikulum pendidikan memiliki
dalam kehidupan sehari – hari baik dalam implementasi bahasa Arab, agar bahasa arab
kelas, lingkungan, rumah dan sebagainya. itu terjaga keeksistensiannya. Bagi para
Bahasa arab merupakan kunci atau alat pemerhati bahasa arab harus mumpuni dalam
dalam berinteraksi baik secara lisan atau tulis. cabang ilmu bahasa arab diantaranya : ilmu
Berinteraksi atau berkomunikasi merupakan hiwar (berbicara), qawaid (tata bahasa arab
kemampuan dalam memahami dan menyusun yaitu nahwu sorof), mutala‟ah (telaah ilmu
kalimat yang disesuaikan dengan adanya bahasa arab), mufradat (kosakata),
informasi, perasaan, atau akal pikiran, serta insya‟(keterampilan menulis bahasa Arab),
bisa dikembangkan dalam ilmu pengetahuan, imla‟ (keterampilan menyalin huruf bahasa
budaya dan teknologi. Menurut mustafa al- arab dengan benar), mahfudat (kata – kata
Ghulayani mengatakan sesungguhnya bahasa mutiara bahasa arab), tarjamah (pemindahan
adalah kata yang bisa digunakan oleh setiap suatu kalimat ke bahasa yang lain), balaghah (
orang untuk menyampaikan ungkapan atau semantik Arab).
maksud yang mereka kehendak2. Bahasa Keterampilan berinteraksi atau
internasional adalah bahasa bahasa arab yang berkomunikasi dalam pengertian yang
banyak dipakai diberbagai literatur. Bahasa lengkap adalah kemampuan berwacana,
Arab juga sering disebut mempunyai ketarmpilan memahami yang bias
kepustakaan besar disemua bidang ilmu menghasilkan teks lisan atau tulis. Bila
pengetahuan3. diklasifikasikan dari segi pemahaman
Mahmud kamil al – naqah bahkan linguistic, maka keterampilan bicara Bahasa
menyatakan susungguhnya kemahiran dalam Arab bisa dijadikan empat bagian
berbicara bahasa arab dapat ditemukan dari keterampilan diantaranya : 1. Istima‟
sisi aspek faktor lisan atau bahasa yang telah (mendengarkan) , 2. Al – kalam (berbicara),

2
Mustofa Al-ghulayani, Terjemahan Jami al-Durūs al-
4
‘Arabiyyah jilid I (Semarang: As-Syifa, 1992), 13. Mahmud Kamil an-Naqah, Ta’līm al-Lughah al-
3
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan ‘Arabiyyah li al-Nāt ṣiqīna Bi lughat Ukhrā,
Pengajarannya.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), Madākhilu Tṣuruq al-Tadrīs (Makkah al-Mukarramah:
11. Jami‟ah um al-Qura, 1985), 151.

53 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

3. al – qira‟ah (membaca), 4. Al – kitabah yaitu maharoh kalam bersasis media kotak


(menulis). saku.
Empat keterampilan ini bisa digunakan MTs Sirojut Tholibin akan berupaya
untuk berdialog atau membuat suatu wacana melaksanakan evaluasi dan pengembangan
dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Dan dari berbagai ragam. Terutama pada model
juga akan melahirkan lulusan – lusan yang atau strategi dalam pembelajaran, upaya
mahir berdialog dan menguasai bahasa arab dalam pembenhan strategi ini peneliti akan
dari berbagai bidang ilmu. membuat semacam produk berupa modul
Berbahasa pada dasarnya adalah al- keterampilan bicara bahasa arab
kalām atau berbicara agar mampu menggunakan media kotak saku. Strategi ini
berkomunikasi lisan secara baik dan benar. Di adalah slah satu keterampilan dalam
dalam mahārat lughawiyah didahulukan mengupayakan dan menambah wawasan dari
keterampilan berbicara dari pada keterampilan sisi berkomunikasi bahasa arab yang
menulis, hal ini disebabkan oleh beberapa mempunyai mutu dan kreatifitas siswa dalam
factor, diantarnya adalah (abdurrahman bin pembelajaran. Mufrodat pada media ini
ibrahim 1429 H : 33) : mengingat bisa dijadikan unsur bahasa untuk
1. Dalam sejarah keberadaan manusia sejak mempelejari bahasa asing khususnya dalam
dulu kala, diketahui bahwa mereka pembelajaran bahasa arab ini. Kepentingan
mampu berbicara sebelum mengetahui komukasi sangat dibuthkan oleh siswa, jika
metode penulisan. tidak maka efektifitas dalam pembelajaran
2. Anak balita sejak lahir belajar berbicara bahasa arab semakin sempit.
sebelum belajar menulis, Adapaun Media kotak saku bahasa arab di MTS
keterampilan menulis didapatkan pada sirojut tholibin adalah salah satu bentuk media
jenjang pendidikan kanak-kanak. pembelajaran dalam mengembangkan mutu
3. Rata-rata manusia ketika berbicara dalam komunikasi bahasa arab. Siswa mampu
mereka menggunakan bahasa ibu secara mengaplikasikan dari media itu dengan cara
mutlak, kebanyakan diantara mereka menghafalkan kosa kata yang akan dibagikan
tidak mengetahui tulisan dari bahasa yang setiap kelompok. Dilain sisi siswa mampu
mereka ungkapkan. menghafal kosa kata bahasa arab dan juga
4. Ada beberapa bahasa yang diungkapkan mampu mempraktekkan di lingkungan
akan tetapi tidak tertulis sekolah, dan kehidupan sehari – hari baik
dalam sekolah atau tempat tempat tertentu
Dalam kontek pembelajaran bahasa seperti pasar, kantin, masjid, ruang tamu dll.
Arab, Shalah Abdul Majid alArabiy (1981: Karena metode ini akan dibagikan sesuai
138-139) menjelaskan bahwa keterampilan kelompok masing – masing.
bicara Bahasa Arab terletak pada dua Berdasarkan konteks penelitian di atas
kemahiran: Pertama, kemahiran ucapan peniliti berhak akan mengkaji dan fokus untuk
(maharatun anNutqi) yaitu kemahiran dalam menunjang keberhasilan para pelajar dalam
melafalkan huruf-huruf sesuai dengan pengembangan maharotul kalam berbasis
makhrajnya, dapat membedakan bunyi ketika media bithaqah aljaibiyah di MTs sirojut
berharakat dan mati, dan intonasinya secara tholibin probolinggo. Serta akan merefleksi
individual. Kedua, kemahiran berbicara bahan ajar yang peneliti aolikasikan dengan
(maharah al-hadist) yaitu kemampuan media bithoqoh jaybiyah.
mengkomunikasikan ide-ide pemikiran yang
dapat dipahami oleh lawan bicara. Kemahiran
yang terakhir inilah yang dapat METODE PENELITIAN
menyampaikan ide-ide pemikiran kepada Penelitian akan dilakukan di MTS
orang lain (lawan bicara). Untuk mencampai sirojut tholibin tiris probolinggo, dengan
hal itu beberapa usaha telah dilakukan menggunakan pendekatan penelitian
diantaranya dengan melakukan sebuah media deskriptif kualitatif disertai dengan penelitian
dan pengembangan yang mengacu pada

Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa 54
Arab
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

model 4D yang diperkenalkan oleh belakang peserta didik yang meliputi


Thiagarajan atau yang disebut dengan model kehidupan dan kebutuhan peserta didik. baik
4P (pendefinisian, perancangan, dari sisi sosial, pendidikan, atau lingkungan
pengembangan dan penyebaran). sekitar. Hasil analisis ini dapat digunakan
Pengembangan ini memiliki 4 tahapan yaitu sebagai bahan tahap awal dalam
define, designe, develop, dan disseminate. mengembangkan dan mengaplikasikan modul
Penelitian ini adalah tahap permulaan atau bahan ajar keterampilan berbicara bahasa
yang harus diperhatikan. Akan tetapi peneliti arab berbasis media kotak saku.
akan menggunakan dua model pada media c. Analisis rancangan
bithoqoh jaybiyah atau kotak saku Bahasa Analisis rancangan ini bertujuan untuk
arab diantaranya yaitu difine, designe. Pada menyusun, menelaah, megevaluasi, secara
saat uji coba ini data yang akan dicari adalah terperinci dengan memperhatikan rancangan
berupa respon, komentar, dari sasaran utama yang akan dubutuhkan dalam proses
pengguna model. 2 model ini yang nantinya pembelajaran terhadap siswa. Rancangan ini
bisa membantu siswa guna menguasai akan didesain secara gampang dan mudah
keterampilan berbicara bhs arab dengan baik untuk dimengerti yang sesuai dengan
dan benar berikut dijelaskan. kebutuhan siswa dalam belajar baik dan
benar, dalam mengembangkan materi.
1. Tahap pendefisian atau analisis Pembahasan materi ini yang akan diteliti
Tahap ini dilakukulan dengan cara merupakan materi yang sudah ada di buku
menganalisis dan merancang dengan paket yaitu pelajaran ketiga “ adawatul
mengikuti syarat – syarat pembelajaran yang madrosiyyah “ atau mengenai kosa kata benda
meliputi tujuan pembelajaran, konsep – benda yang berada di sekolah, kemudian
pembelajaran, dan pembetasan materi siswa juga harus menyediakan bahan – bahan
pembelajaran yang disesuaiakn dengan media yang dibuthkan dalam membuat media kotak
bithoqoh jaybiyah. saku bahasa arab.
Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut: D. Analisis kegiatan
a. Analisis awal akhir Analisis kegiatan atau tugas ini akan
Kegiatan menganalisa kurikulum ini dilaksanakan dengan cara mengetahui
menetapkan masalah yang disandarkan pada rancangan terlebih dahulu kemudian
modul dan strategi pembelajaran bahasa arab dijelaskan metode media kotak saku bahasa
media kotak saku dengan mengevaluasi arab yang disesuaikan materi bahan ajar . Dari
kurikulum yang berlaku. MTS sirojut tholibin hasil ini dapat mempermudah pendidik untuk
masih mengandalkan kurikulum K13. Karena mewujudkan harapan dan tujuan yang akan
sejak tahun 2010 sudah mengembangkan dicapai dengan menyesuaikan indikator
kurikulum K13. Implementasi kurikulum K13 keberhasilan hasil belajar.
ini masih menggunakan pendekatan saintifik
yang mengacu 5 tahap atau proses yang 2. Tahap designe atau rancangan
diklasifikasikan yaitu : tahap menanya, Tahap rancangan ini, peneliti akan
mengumpulkan informasi, mengamati, menghasilkan sebuah produk media non
mengasosiasi atau menalar, dan elektronik yaitu bithoqoh jaybiyah atau
mengomunikasikan. Sehingga dengan istilahnya yaitu kartu saku/kotak kantong
kurikulum uni mampu meningkatkan siswa yang berisi kosa kata bhs arab. Kotak yang
yang disesuaikan dengaan media kota saku sudah dibuat ditempeli dengan kertas plano
bahasa arab. dan dihias sebagus mungkin. Kemudian akan
b. Analisis peserta didik disajikan kepada anak didik dengan
Peneliti berupayakan menganalisis menyesuaikan materi pembelajaran bhs arab
peserta didik yang ditinjau dari karakteristik pada siswa.
atau sifat yang ada pada kelas VIII MTs Terdapat beberapa kriteria yang harus
sirojut tholibin. Tujuan dari analisis ini adalah dilaksanakan pada tahap perancangan ini
menyelidiki dan mengamati karakter dan latar diantaranya:

55 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

a. Penyusunan ujian penerapan media pada tema “adawatul


Penyusunan ujian ini berguna untuk madrosiyah” yang ada di dalam buku paket.
mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam Kemudian kata benda dalama penggunaan
menguasai bhs arab. Terutama keterampilan media bithoqoh jaybiyah.
berbicara, oleh karena itu tes sangat f. Lokasi penelitian
membantu dalam menerapkan medai ini agar Lokasi penelitian ini berada di lembaga
dalam proses belajar berjalan dengan MTS sirojut tholibin racek – tiris –
produktif sesuai yang dibutuhkan pendidik. probolinggo. Subyek penelitian ini adalah
b. Pemilihan sarana atau alat siswa siswi kelas VII di mts sirojut tholibin.
Sarana atau alat yang akan diujicobakan Peniliti akan melakukan observasi
yaitu memilih alat atau sarana yang tepat pengumpulan data,wawancara dan tes hasil
untuk menyajikan materi pembelajaran yang belajar. pada sub bagian ini peneliti akan
disesuaikan dengan tjuan pembelajaran. fokus pada bagian metode pembelajaran baik
Dalam pemilihan alat atau sarana ini peneliti ditinjau dari segi proses pengajaran bhs arab,
telag malukan kajian dan analsis yang sudah problem lapangan, deskripsi tentang
dirumuskan dan dijabarkan sebelumnya pada kemampuan berbicara bhs arab baik secara
tahap define.. Bentuk dari Bahan Ajar kebutuhan atau latar belakang siswa.
maharotul kalam berbasis media bithoqoh g. Respon siswa dan guru
jaybiyah ini adalah kotak yang menyerupai Respon sangat dibutuhkan oleh peneliti
saku yang didalamnya berisi kosa kata bahasa tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh
arab. mana media ini diterapkan oleh siswa, dilihat
c. Mekanisme media kotak saku bahasa dari sisi kelebihan atau kelemahannya. Serta
arab juga sebagai bahan evaluasi apakah layak
Mekanisme media ini berdasarkan hasil diterapkan pada keterampilan berbicara
analisis peniliti dalam merancang dan bahasa arab.
menyusun sesuai modul yang akan
diterapkan. Berdasarkan hasilnya peneliti
akan menyajikan tata cara atau komponen HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan media bithoqoh jaybiyah 1. Tahap define
kepada murid. Murid diharuskan mengetahui Faktor faktor yang harus jabarkan
dan mempraktekkan dengan bahan bahan adalah merupakan siswa kelas VII yang
yang sudah disediakan. disesuaiakan dengan kebutuhan dan
d. Menentukan spesifikasi produk modul kurikulum serta disesuai dengan mahaaroh
sebagai sumber bahan ajar atau keterampilan berbicara . Serta media
Pada tahap ini peneliti akan merancang bithoqoh jaybiyah yang akan diterapkan
modul sebagai bahan ajar siswa MTS sirojut sebagai bahan ajar untuk anak didik.
tholibin. Yang disesuaikan dengan KI faktor yang harus dilaksakan pada bagian
(kompetensi initi), KD (kompetensi dasar), perkembangan define ini adalah sebagai
indikator, materi, dan metode yang akan berikut :
diajarkan. Soesifikasi ini akan disajikan A. Analisis awal akhir
kepada siswa sesuai kebutuhan yang diawali Rata-rata usia didik kelas VIII mts
dari pembuatan media, cara pemakaiannya, adalah antara 12 – 13 tahun. Pada umumnya
dan praktek langsung dengan muhadasah umur segitu rata – rata anak masih dalam
sesuai materi yang sudah dipersiapkan. pubertas. Ketika dalam belajar masih
e. Merancang modul yang akan diterapkan membutuhkan dukungan yang kuat bak dari
Peneliti akan merancang modul untuk orang tua, guru, ataupun masyarakat. siswa
mempermudah bagi siswa ketika mts sirojut tholibin rata – rata datang dari
menggunakan media ini. Modul ini sebagai berbagai daerah dataran tinggi yaitu
bahan rancangan yang akan diterapkan, pegunungan. Ini juga menjadi kendala dalam
rancangan modul ini berisi tata cara proses pembelajaran bhs arab. Peerta didik
pengunaan media, praktek perkelompok, dan juga dari berbagai latar belakang pendidikan.

Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa 56
Arab
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

Ada yang sekoalh di SD dan ada juga yang mereka bisa membawakannya dan
dari MI, pengunaan mata pelajaran bhs arab di mempraktekkannya. walaupuan yang bisa
lingkugan sekolah tersebut sangat minim. dinilai hanyalah 80 persen. Setidaknya
Guna untuk menjadikan mereka mempunyai peneliti bisa melihat ada sebuah hasil yang
jiwa semangat yang tinggi dibutuhkannya mana ada sekitar sepuluh anak didik mampu
sebuah media yang bisa menghambat berbicara Bahasa arab sesuai materi yang
kemalasan. diajarkan dengan menggunakan media kotak
Masalah dasar pada tahap ini adalah saku.
bahan ajar yang masih membutuhkan Kemudian juga masalah Bahasa yang
perhatian yang sangat khusus, dikarenakan digunakan anak didik di mts sirojuth tholibin
sangat minimnya guru dalam proses belajar masih minim sekali, bahkan masih banyak
mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang yang menggunakan Bahasa Madura. Dan agak
berlaku. MTS sirojut tholibin racek kesulitan ketika penliti melihat para siswa
merupakan MTS masih berakreditasi C dan yang masih menggunakan Bahasa Indonesia.
masih menggunakan K13. Implementasi Faktor ini menjadi penghambat proses
kurikulum 2013 yaitu dilaksakanan dengan pembelajaran. Akan tetapi dengan adanya
menggunakan pendekatan pembelajaran media ini sedikit demi sedikit siswa mampu
saintific 5 tahapan atau proses yakni : tahap menangkap pelajaran dan bisa membiasakan
mengumpulkan data, mengamati, menanya, berbicara Bahasa arab. Walaupun hanya
mengumpulkan atau menyatukan beberapa sebatas di lingkungan sekolah atau kelas itu
informasi, mengkomunikasikan, menalar atau sudah sangat luar biasa, dikarenakan sangat
mengasosiasi. Sehingga modul yang akan jarangnya sekali Bahasa arab di daerah
dibutuhkan sukses untuk menunjang pegunungan kecuali di mts sirojut tholibin
pengajaran dengan kurikulum yang berlaku racek ini.
yaitu kurikulum K13. Dalam komunikasi C. Analisis konsep
itulah peniliti akan menyajikan media kotak Dalam konsep ini tujuannya adalah
saku berusaha untuk memperbaiki metode untuk menyusun seerta merancang dengan
pembelajaran bhs arab. teratur dan sistematis yang berdasarkan pada
B. Analisis anak didik materi bahan ajar pada siswa yaitu berupa
Dalam proses ini peneliti menganalisis buku paket pada materi pokok “adawatul
siswa yang ditinjau dari latar belakang siswa madrosiyah”. Penggunaan konsep ini harus
kelas VIII MTS sirojut tholibin racek. diperhatikan oleh siswa, tidak boleh bagi
Peneliti melihat secara langsung di lapangan siswa bergeser sidikitpun dari rancangan ini.
yaitu kelas yang sangat memprihatinkan dari Karena dengan konsep ini siswa akan bisa
dua puluh delapan siswa/siswi masih tidak mengembangkan proses bahan ajar. Hasil dari
menggunakan meja atau kursi alias beralaskan penelitian ini akan menghasilkan indikator
lantai. Jadi dalam proses belajar pendidik yang berisikan sebagai berikut diantaranya
harus kelilinng ke setiap siswa/ siswa guna adalah :
untuk mengetahui cara belajar anak didik baik a. Menghafalkan kosa kata bahasa arab pada
menulis Bahasa arab atau membaca tulisan pokok pembhasan adawatul madrosiyah atau
Bahasa araab. Dari sinilah penulis benda – benda yang ada di sekolah dengan
menganalisis yang masih membutuhkan sistem kelompok.
fasilitas yang memadai agar anak didik b.Setiap siswa harus memilki bithoqoh
mampu belajar dengan baik. jaybiyah atau kotak saku yang berisikan kosa
Media ini bukan penghambat melainkan kata bhs arab yang sudah ditentukan oleh
sebagai pemacu semangat walaupun hanya pendidik.
beralaskan lantai. tapi antusiais para siswa c. Sebelum masuk siswa dwajibakn menyetor
sangat semangat. dan ketika peneliti kosa kata yang sudah dihafalkan sebelumya.
menyuruh untuk mempersiapkan bahan – d. Setiap kelompok dawajibkan berbicara bhs
bahan media pembuatan kotak saku. Setiap arab dengan menggunakan kosa kataa yang
kelompok dalam jangka waktu satu minggu sudah dihafal.

57 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

e. Setiap kelompok harus menyediakan kertas perangkat alat untuk membantu dalam
plano, kardus bekas, gunting, dan lem untuk pembelajaran bhs apapun.
membuat kotak saku bahasa arab. Khusus untuk keterampilan berbicara
bhs arab siswa agar meraasa nyaman dan
A. Analisis tugas senang adanya media sebagai penunjang
Analisis tugas ini berisi mengenai dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
materi-materi yang akan diajarkan meliputi bhs arab. Juga sebagai penunjang
materi pokok maharotul kalam dengan menghilangkan rasa malu media bertugas
menggunakan media kotak saku. Kegiatan ini memperbaiki yang tidak layak dalam
berupa praktek muhadasah sesama kelompok pembelajaran menjadi layak dan produktif.
masing – masing dengan menggunakan kosa Dalam mencapai tujuan yang lebih baik
kata yang sudah dihafalkan. Pendidik dibutuhkan kesinambungan dalam model
diaharpakan menguasai materi bahan yang pembelajaran dan pengajaran yaitu dengan
tealh diajarkan. Dan mampu mengembangkan memperbaiki kembali dari segi kurikulum,
bahan ajar yang sudah dipelajari dan dikuasai materi, bahan ajar, dan metode pembelajaran.
dengan baik.
B. Analisis struktur isi 2. Tahap Perancangan/designe
Struktur isi peneliti akan membeberkan Peneliti pada tahap ini, akan membuat
materi bahan ajar, prosedural dan proses dan menghasilkan sebuah produk bahan ajar
pengembengan media kota saku bahasa arab keterampilan berbicara bahasa arab dengan
dari awal sampai akhir. Tujuannya adalah menggunakan media kotak saku. Hal hal yang
Agar siswa mudah untuk memahami dan harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
memprakterkan dengan baik dan benar sesuai A. Penyusunan tes
dengan konsep yang sudah ditetapkan di MTS Soal tes termuat dalam satu lembar yang
sirojut tholibin racek. berisikan muhadasah bhs arab. Dengan materi
C. Analisis prosedural dari buku paket yaitu “adawatul madrasah”.
Peneliti akan mengevaluasi dan Kemudian siswa diminta untuk
memperbaiki bagain – bagian penyelesaian mempraktekkan muhadasah sesuai dengan
tugas yang telah diujobakan dan dilaksanakan kelompoknya masing – masing. Penilaian
oleh siswa, baik secara materi dan konsep – ditijau dari beberepa aspek yaitu kelancaran,
konsep dalam modul yang sudah dirancang intonasi bahasa, dan kosa kata bhs arab.
sebelumnya. Harapan dari penelitian pada B. Pemilihan media
tahap ini adalah penleliti bisa mngetahui pada Berdasarkan pada analisis sebelumnya
tahap manakah yang kuranng dalam proses yaitu tahap define pemilihan media ini adalah
pembelajaran media ini. berupa Bahan Ajar keterampilan berbicara
D. SpesifikasiTujuan Pembelajaran berbasis media kotak saku ini adalah kotak
Dari penyelesaian tugas dan konsep yang menyerupai saku yang didalamnya berisi
yang telah dilaksanakan. Maka peneliti akan kosa kata bahasa arab dengan materi dari
menghasilkan tujuan proses pembelajaran buku paket bhs arab yaitu “adawatul
tahap pemula atau dasar dalam penyusunan madrosah” yaitu benda – benda yang berada
tes dan rancangan bahan ajar keterampilan disekitar sekolah. Alasan pemilihan modul ini
berbicara berbasis media kotak saku. karena modul disusun secara sistematis
Tujuannya adalah Untuk meningkatkan dengan materi sesuai dengan kebutuhan siswa
keterampilan siswa dalam keterampilan dan agar dapat digunakan belajar secara
berbicara bhs arab.Mampu mengaplikasikan kelompok atau mandiri.
dalam kehidupan sehari – hari yang C. Mekanisme media kotak saku
disesuaiakan dengan materi pembelajaran bhs Secara jelasnya, mekanisme kotak saku
arab. Dan bisa menjadikan siswa termotivasi, akan dijelaskan sebagai berikut :
karena adanya sebuah produk yang baru itu 1. Pembagian kelompok
siswa akan lebih bersemangat dalam belajar Dalam pembagian kelompok ini
dan tidak monoton. Media adalah sebuah dirancang oleh pendidik, yang mana akan

Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa 58
Arab
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

membagi siswa beberapa kelompok. Idealnya dan tujuan bahan ajar. produk yang akan
dibagi menjadi 4 atau 5 kelompok disesuaikan dikembangkan adalah sistematika cara
dengan jumlah kelas, setiap kelompok pembuatan media bithoqoh jaybiyah,
berisikan 4 atau 5 anak didik. Pembagain penerapan meedia dalam bentuk muhadasah,
kelompok secara merata ini atas dasar contoh – contoh latihan muhadasah, kosa kata
kemampuan setiap siswa. Dan disesuaikan yang dibuthkan dalam muhadasah khususnya
dengan kualitas masing – masing kelompok dalam materi bertemakan “adawatul
dari kelas tinggi sampai kelas merendah. madrosah”, berupa benda – benda yang ada
2. mekanisme media bithoqoh jaybiyah disekitar sekolah.
Pada bagian ini tata cara penjelasan E. Rancangan modul yang akan
mekanisme pembuatan media yang dikembangkan
dibuthkaan dan tata cara menggunakannya : Bahan ajar keterampilan berbicara
Penjelasan mekanisme : berbasis media kotak saku yang akan
a. Setiap kelompok ditugaskan membuat dikembangkan terdiri dari beberapa kegiatan
kotak yang serupa dengan buku saku/ kantong belajar : Penjelasan cara menggunakan media:
yang terbuat dari kertas pelangi atau karton. a. Siswa diwajibkan menghafal mufradat
b.Kantong yang sudah dibuat ditempeli kertas minimal lima kosa kata dengan cara
plano atau pelangi, dan dihiasi sedmekian menulis sendiri bagi setiap pendidik.
rupa sekiranya bisa mneraik perhatian dan b. Siswa mennghafalkan kosa kata bahasa
menambah semangat dalam menghafal kosa arab untuk sebagai syarat masuk kelas
kata. yang mana dilakukan pada setiap jam
Memberikan nama kelompok masing - pertama atau terakhir pelajaran.
masing pada kertas plano yang berisikan c. Setelah bel berbunyi, siswa diwajibkan
kantong, dengan jelas dan benar. berdiri diluar kelas secara berderet setiap
c.Untuk media penulisan setiap siswa kelompok masing – masing.
ditugaskan meomotong kecil – kecil pada d. Setiap anggota kelompok menyetor setiap
kertas plano, sekiranya potongan tersebut hafalannya kepada ketua kelompok
menyerupai ukuran buku saku. dengan cara bergilir.
e. Memilih ketua kelompok yang pandai
D. Menentukan spesifikasi produk modul dan cerdas, dan ketua kelompok
sebagai sumber bahan ajar mempunyai hak untuk menghukum bagi
Menurut peneliti, setelah melakukan anak didik yang tidak menyetor hafalan.
analisis bahan ajar, maka ditemukan beberapa f. Setiap Siswa yang absen masuk kelas,
kendala bagi murid untuk belajar. maka wajib menyetorkan hafalannya tiga
Diakarenakannya sangat minim buku paket, kali lipat, agar mendapatkan efek jerah.
yaitu setiap dua siswa hanya mempunyai satu g. Setiap kelompok mengahafalkan
buku paket. Hal ini menjadi kendala bagi muhadasah yang sesuai dengan tema
siswa dalam proses belajar. Di dalam buku “adwatul madrosiyah” yang telah
paket pembahasan sub bab ke tiga yaitu disediakan oleh pendidik.
“adawatul madrosiyah” ditemukan Penjelasan di atas jelas ini adalah
keterampialn berbicara akan tetapi hanaya merupakan media dasar bagi para pemula
minim sebataas percakapan tidak ada model dalam menguasai keterampilan berbicara,
yang lain, Maka solusi yang tepat adalah disamping juga sebagai menambah kosa kata
peneliti akan membuat modul atau bahan ajar bhs arab. Dan juga bisa menjadi sebuah
keterampilan berbicara dengan media inovatif dan kreatif agar anak didik tidak
bithoqoh jaybiyah. terbebani dengan materi pembelajaran bhs
Bentuk atau spesifikasi modul ini arab.
berupa berupa modul cetak dengan ukuran A3 Berikut dibawah ini foto hasil produk
atau A4. Proses pengembangannya kotak saku Bahasa arab.
didalamnya berisikan KI (kompetensi inti),
KD (kompetensi dasar), indikator, konsep,

59 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

sirojut thilibin racek yang mengajarkan bhs


arab. Pembelajaran hanya sebatas tarjamah
kitab pada literatur kitab – kitab kuning.
Media bithoqoh jaybiyah ini menjadi sebuah
bahan ajar yang sangat urgen dan cocok.
karena materi ini sangat layak dan menambah
siswa menjadi semngat untuk belajar yang
Dan menjadi motivasi yang sangat kuat bagi
anak didik.
A. Respon siswa
Media ini juga menjadi meningkatkan
stigma belajar siswa. Respon anak kelas salah
satu murid kelas tujuh yang bernama rangga
mengatakan “ bahwa belajar dngan metode
sangat asik tidak menjadikan saya jenuh, tidak
merasakan berat semua kosa kata hampir bisa
saya hafal, dan media adalah pertama kali
yang diajarkan“. Bakat siswa juga terlihat
ketika mereka menghafal kosa kata kata
benda baik benda – benda yang ada dikelas
ataupun di halaman kelas. Mereka sangat
antusias dengan adanya media ini.
Bahkan ada salah satu siswa yang tidak
bisa sama sekali menjadi tau dan hafal kata-
kata benda dengan baik dan benar, walaupun
Inilah beberapa hasil produk kotak saku strategi dan metode ini masih butuh evaluasi.
Bahasa arab, yang telah dikerjakan oleh Titik tolak pada media ini juga sangat
siswa/siswi mts sirojut tholibin. Dengan mempengaruhi pada siswa bagaimana tidak,
pembuatan yang sangat simple yang teridiri tidak ada satu pun siswa yang mengeluh.
dari kertas pelangi atau plano, gunting, lem Walaupun ada beberapa anak yang kurang
kertas, kardus, dan spidol. Kemudian anak – begitu antusias dikarenakan tidak mempunyai
anak disuruh setiap kelompok untuk menulis bekal sama sekali bhs arab. Akan tetapi
beberapa kosa kata yang terkait dengan sedikit demi sedikit dia mau bisa megikuti
benda-benda yang ada di sekolah dan ditulis fenomena ini dirasakan oleh siti aisyah salah
di dalam kotak saku kemudian di hafalkan. satu murid kelas 7 mengatakan “ baru kali ini
Kemudian siswa/siswi disuruh satu saya menngenal media bithoqoh jaybiyah, jadi
persatu untuk menghafal kosa kata tersebut media ini menjadi penyemangat saya untuk
sesuai dengan kelompok masing – masing. terus belajar bhs arab karena saya tau bahwa
Hasil ini sebagai nilai tambahan dan bhs arab adalah bhs dunia yang harus
menambah wawasan yang berhubungan dipelajari”.
dengan keterampilan berbicara Bahasa arab. B. Respon guru
Kegiatan ini dilaksanakan sebelum masuk Guru atau pendidik adalah sebagai
kelas. penunjang keberhasilan siswa atau anak didik.
Sejatinya guru mampu mengarahkan dan
3. Respon siswa dan guru terhadap menghasilkan serta mencetak karakter siswa
keterampialn berbicara Bahasa arab untuk pendidikan. Khususnya dalam bidang
berbasis media kotak saku Bahasa arab guru harus sebagai pendamping
Stigma belajar bahasa arab adalah dan menyesuaikan dengan mata pelajaran
dianggap sebagai sebuah pembelajaran yang siswa.
asing bagi mereka. Karena tidak adanya satu Dalam media kotak saku ini pendidik
pun daearh atau sekolahan di sekitar mts ditugaskan sebagai pengawal dan menyeleksi

Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa 60
Arab
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

proses belajar siswa serta menilai Bahasa arab. Guru dan siswa sangat
bagaimanakah kemampuan siswa dalam mendukung dalam proses pembelajaran
mempraktekkan media ini sebagai bahan ajar modul ini. Sebagai bahan bahan ajar
agar bisa mensukseskan siswa mampu tambahan dan semangat siswa.
berbicara Bahasa arab dengan benar. Maka
peneliti untuk mengetahui sejauh mana media PENUTUP
ini berjalan dengan baik sesuai konsep yang 1. Simpulan
telah disediakan beberapa wawancara peneliti Berdasarkan hasil peneliti pada tahap
dengan guru Bahasa arab dan kepala sekolah define dan designe maka modul keterampilan
mts sirojut thlibin racek. berbicara berbasis media bithoqoh jaybiyah
Diantaranya peneliti mewawancarai dapat menghasilkan, diantaranya: (1) Peserta
kepala sekolah mts sirojut thilibin yang didik kelas VII mts sirojuth tholibin racek
bernama pak yusuf , setelah melihat isi dan rata-rata masih dalam masa remaja antara
konsep media ini beliau mengatakan “ media umur 12 tahun, artinya siswa membutuhkan
kotak saku ini adalah media yang sangat proses belajar dan dukungan yang sangat kuat
kreatif dan produktif bagi pembelajaran siswa baik dari pendidik dan orang tua; (2)
tingkat pemula khususunya anak – anak mts. kurikulum yang diterapkan pada modul ini
karena di sekolah khususnya di daerah berdasarkan kurikulum 2013 dengan tema “
pegunungan ini, banyak siswa yang datang aladawatul madrosiyah”; (3) bahan ajar yang
dari daerah yang jauh dan jalan terjal serta akan disajikan hanya sebatas pada
banyak batuan yang sulit untuk dijangkau keterampilan berbicara bahasa arab; dan (4)
transportasi, seperti sepeda motor atau mobil. Mengasilkan produk berupa modul untuk
Akan tetapi hal ini tidak menjadi pebghambat menambah strategi dan kemahiran berbicara
belajar. bhs arab.
Bahkan siswa tetap semangat belajar 2. Saran
Bahasa arab khususnya keterampilan Saran peneliti adalah guru harus lebih
berbicara Bahasa arab. Karena dengan adanya kreatif dalam mengajar bahasa arab, dan
media ini satu satunya yang baru di memiliki strategi yang baru, serta selalu
aplikasikan di dalam sekolah ini. Jadi Peneliti mengevaluasi kebutuhan siswa untuk semua
mendapatkan apresiasi yang sangat banyak. maharoh tidak hanya maharotul kalam.
Dan bisa menjadi pedoman dan pegangan Efektifitas guru harus benar – benar dijadikan
dalam pembelajaran. acuan untuk siswa. Dalam pengejaran tidak
Kedua peneliti mencoba mewawancarai boleh monoton, bagaimana sekiranya siswa
guru mata pelajaran Bahasa arab di mts sirojut itu senang dan bisa menikmati pelajaran
tholibin racek yang bernama pak mulyono dengan seamangat dan menyenangkan.
beliau adalah salah satu guru yang
berpengarus di mts tersebut, dengan dengan
rasa semangat menggebu beliau mengatakan “
media ini adalah salah satunya media yang
jarang berkembang di sekolah – sekolah sini,
karena banyak sekolahan yang belajar Bahasa
arab khususnya di daerah tiris ini tidak
menggunakan media, jangankan proyektor
media keterampilan biasa aja tidak ada, hanya
sebatas mengajar sesuai di dalam modul
pelajaran Bahasa arab. Maka dari itu media
ini sangat urgen dan cocok diajarkan untuk
anak mts sirojut tholibin.
Maka dari sinilah peniliti melihat sangat
dibutuhkannya media kotak saku Bahasa arab
sebagai penunjang siswa pandai berbicara

61 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Arab Januari 2021 | Vol. 2 No. 1
Lahjah Arabiyah [ Achmad Robith Khusni & Hasan Aziz ]
P-ISSN (2716-2028) | E-ISSN (2716-201X)

DAFTAR PUSTAKA Risky Ramadhana S.siratte, “pengembangan


modul pembelajaran berbasis
Mustofa Al-ghulayani, Terj.Jami al-Durūs al-
keterampilan literasi”. Jurnal uin
‘Arabiyyah jilid I. (Semarang: As-
alauddin : inspiratif pendidikan” Vol. 6
Syifa, 1992)
No. 17 2017. (2017)
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan
Hasan, james richard. habibie alvons. ismail,
Pengajarannya. (Yogyakarta: Pustaka
abdul qodir, “pengembangan bahan ajar
Pelajar, 2010)
berupa modul basics english grammer
Mahmud Kamil an-Naqah, Ta’līm al-Lughah untuk mahasiswa tadris bahasa inggris
al-‘Arabiyyah li al-Nāt ṣiqīna Bi lughat FITK IAIN sultan amai gorontalo.
Ukhrā, Madākhilu Tṣuruq al-Tadrīs. Journal al – lisan : jurnal bahasa dan
(Makkah al-Mukarramah: Jami‟ah Um pengajarannya”. Vol. 5 No. 1 2019.
al-Qura, 1985)
Pransiska Toni, “ buku teks al – lughoh al
Abdurrahman bin Ibrahim Al fauzan, Durūs „arobiyah al – mu‟ashiroh bagi penutur
al-Daurāt al-Tadrībiyah Li Mu’allimi non arab : desain kontruksi Dan
allughah al-‘Arabiyyah Li Ghairi al-Nāt implementasi. Al – fikra : jurnal ilmiah
ṣiqīna bihā. (1429 H) keislaman” . Vol. 17 No. 1 2018.
Rusydi Ahmad Thu‟aimah, Dalîl ‘Amal ‘Idâd
al-Mawâd al-Ta’lîmiyah li Barâmij
Ta’lîm al-Lughal al-‘Arabiyah Li
Nâthiqîna Bi Lughât Ukhrâ. Ribath:
Mansyûrât alMuzhamah al-Islamiyah li
alTarbiyah wa al-‘Ulûm wa alTsaqâfah
(1988)
Novira Nuraeni, “metode pembelajaran
maharat kalam untuk meningkatkan
keterampilan berbicara mahasiswa pada
tingkat pemula”. Nukhbatul ulum :
jurnal bidang kajian islam Vol. 3 No. 1
desember 2017. (2017).
Ahmad Muhlis, “pengembangan
pembelajaran maharah kalam berbasis
bithoqoh jaybiyah”. Okara : jurnal
bahasa dan sastra Vol. 8 No. 12 2014.
(2014)
Nurmasyitah Syamuan, “pembelajaran
maharah kalam untuk meningkatkan
keterampilan berbicara mahasiswa
program studi pendidikan bahasa arab
fakultas tarbiyah dan keguruan”.
Lisanuna : jurnal majalah Dauriyah
ilmiyah fil llughotil arobiyah wa
ta‟limiha” Vol. 4 No. 2 2015. (2015)
Khoiru Nidak, “penyusunan bahan ajar untuk
keterampilan berbicara bahasa arab”.
Lingua scientia : jurnal Bahasa lingua
scientia” Vol. 10 No. 1 2012. (2012)

Januari 2021 | Vol. 2 No. 1 Lahjah Arabiyah: Jurnal Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa 62
Arab

Anda mungkin juga menyukai