Makalah TIK Kel.4
Makalah TIK Kel.4
MAKALAH
Disusun Oleh:
Ni’matullayliyah 12205193128 /04
Vivi Nur’aini W.M 12205193278/14
PGMI 5A
Puji dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah,
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikanmakalah ini. Adapun
tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai, tugas membuat makalah mata kuliah
“Pembelajara TIK” yang dibimbing oleh Zulfa Husnawati, M. Pd. Adapun judul yang kami
buat di dalam makalah ini adalah mengenai “Prinsip Visual Merancang Materi yang Efektif”.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini
kami mengucapkan terimakasih dengan penuh rasa hormat dan segala ketulusan hati kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN SAYYID ALI
RAHMATULLAH Tulungagung yang telah memberikan fasilitas sehingga
memudahkan penyusun dalam menyelesaikan makalahini..
2. Bapak H.Muh.Nurul Huda,MA. Selaku Ketua Jurusan PGMI UIN SAYYID ALI
RAHMATULLAH Tulungagung.
3. Zulfa Husnawati, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran TIK,
yang telah memberikan materi pendukung, masukan, serta bimbingan dalam
penyusunan makalah ini.
4. Seluruh Civitas Akademika yang telah menyediakan fasilitas serta membantu
dalam pembelajaran.
5. Teman-teman PGMI 5-A yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami pemakalah mengharapkan
masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengaturan.................................................................................................................................4
B. Keseimbangan...........................................................................................................................6
C. Warna........................................................................................................................................7
D. Keterbacaan...............................................................................................................................9
E. Kemenarikan............................................................................................................................10
F. Unsur Teks Gaya, Ukuran, Spasi Warna Penggunaan Huruf Besar.........................................11
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perancangan dan penggunaan visual dalam pembelajaran merupakan
pertimbangan penting karena kegiatan belajar melibatkan banyak pencitraan visual.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan denga berbagai
alasan, antara lain, terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit
mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru/fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan
keterampilan akan penggunaan prinsip visual merancang materi yang efektif.
Berdasarkan masalag di atas, maka dalam makalah ini akan membahas tentang
prinsip visual merancang materi yang efektif. Dalam TIK dikenal beberapa unsur-
unsur visual, diantaranya pengaturan, keseimbangan, warna, keterbacaan,
kemenarikan, unsur teks, gaya, ukuran, spasi, warna, serta penggunaan huruf besar.
Unsur-unsur tersebut perlu diketahui oleh guru maupun calon guru agar mampu
menciptakan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media yang tepat dan
sesuai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur visual pengaturan?
2. Bagaimana unsur visual keseimbangan?
3. Bagaimana unsur visual warna?
4. Bagaimana unsur visual keterbacaan?
5. Bagaimana unsur visual kemenarikan?
6. Bagaimana unsur teks, gaya, ukuran, spasi, warna, dan penggunaan huruf
besar?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan unsur visual pengaturan.
2. Menjelaskan unsur visual keseimbangan.
3. Menjelaskan unsur visual warna.
4. Menjelaskan unsur visual keterbacaan.
5. Menjelaskan unsur visual kemenarikan.
6. Menjelaskan unsur tekks, gaya, ukuran, spasi, warna, dan penggunaan huruf
besar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengaturan
Pengaturan merupakan hal pertama yang dilakukan dan harus ditentukan unsur-
unsur apa saja yang disertakan dalam visual. Kemudian pertimbangkan tampilan
keseluruhannya.
Lima prinsip pengaturan visual, yaitu:
1) Prinsip pertama, yaitu tempatkan teks dan gambar utama di dalam satu visual
sehingga unsur tersebut mencerminkan hubungan visual satu sama lain. Audien
akan memandang pesan sebagai kesatuan sehingga ketika ujung dari pesan tersebut
rata pada garis horizontal maupun vertikal.
2) Prinsip bentuk sajian, yaitu menyusun pesan (teks maupun gambar) dalam sebuah
bentuk yang akrab bagi audien. Gunakan pola yang menarik dan memfokuskan
perhatian audien. Bentuk yang dapat digunakan yaitu lingkaran, segitiga, atau
persegi. Bentuk lainnya yaitu dapat meniru huruf alfabetis seperti S, Z, L, T, dan
U.
4
3) Prinsip atauran segitiga, yaitu penempatan teks dan gambar yang tersusun di
sepanjang garis yang membagi visual menjadi tiga bagian berdasarkan pentingnya.
Posisi yang paling dominan adalah pada posisi perpotongan garis-garis pembagi
tiga bagian horizontal atau vertikal.
4) Prinsip kedekatan, sama seperti prinsip yang diungkapkan Mayer yaitu teks dan
gambar disusun dalam posisi yang berdekatan. Posisikan gambar dan teks secara
berdekatan dan jauhkan unsur yang tidak memiliki kaitan. Prinsip ini akan
membantu audien mengkategorikan, mengkaitkan, dan menghubungkan pesan.
5) Prinsip pengarah berfungsi menyampaikan arah alur atau siklus maupun prosedur
dari makna pesan yang akan disampaikan. Gunakan anak panah atau animasi untuk
memperjelas arah alur atau siklus atau prosedur. Gambar di bawah ini merupakan
tampilan penggunaan anak panah yang menjelaskan rantai makanan.
5
B. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Dalam desain cenderung
yang kita rasakan adalah ketertarikan bersama, kelihatan bersatu, dan persamaan
harmonis.
Keseimbangan dapat dicapai dengan menampilkan unsur-unsur desain, seperti
bentuk dan ukuran, warna, tekstur, dan sebagainya agar unsur-unsur yang ada di
komposisikan dengan serasi, sepadan dan memberi kesan mantab serta tepat pada
tempatnya. Secara garis besar, sifat keseimbangan dibagi 2 macam, yaitu:
keseimbangan nyata (formal balance), dan keseimbangan tak nyata (informal
balance).1
Keseimbangan adalah prinsip desain yang pertama. Keseimbangan bisa
didefinisikan sebagai distribusi visual elemen-elemen desain obyek, warna, tekstur,
dan ruang antara satu dengan yang lain, sehingga terbentuk suatu desain yang stabil.
Keseimbangan dalam desain serupa dengan keseimbangan dalam dunia fisik. Sebuah
obyek bisa seimbang jika ada obyek lain yang menjadi penyeimbang.
Dalam desain terdapat 3 tipe keseimbangan, yaitu:
1) Keseimbangan Simetris (Symmetrical Balance)
Keseimbangan simetris dicapai ketika obyek-obyek yang mempunyai properti
yang sama saling berhubungan. Misalnya, dua obyek yang mempunyai ukuran
sama ditempatkan saling bersebelahan maka akan dicapai sebuah keseimbangan
yang simetris.
1
Leonardo Adi Dharma, Andrean James Darmawan, Pengantar Desain Grafis, (Jakarta: Direktorat Pembinaan
Kursus dan Pelatihan, 2016), hal 38
6
2) Keseimbang Asimetris (Asymmetrical Balance)
Keseimbangan asimetris terjadi ketika obyek-obyek dengan properti yang
berbeda diletakkan di dekat titik pusat diseimbangkan dengan obyek yang lebih
kecil diletakkan lebih jauh dari titik pusat.
3) Keseimbangan Radial (Radial Balance)
Keseimbangan radial dicapai ketika obyek-obyek ditempatkan secara menyebar
dari suatu titik pusat keseimbangan. Obyek-obyek yang digunakan bisa berupa
obyek-obyek serupa maupun berbeda propertinya.
C. Warna
1) Pengertian Warna
Warna merupakan pelengkap gambar. Warna termasuk salah satu unsur-unsur
visual, disamping ada titik, garis, bidang, ruang, dan tekstur. Dalam desain visual
pada umumnya, warna mewakili suasana kejiawaan pelukisnya dalam
berkomunikasi.2
Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan
penglihatan sehingga mampu menstimulasi perasaan, perhatian, dan minat seseorang.3
Ilmu tentang warna disebut chromatics. Teori warna sudah dikembagkan oleh
Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490). Teori warna mulai
mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Issac Newton (1704).4
Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan dasar merah, kuning, dan biru
(Red, Yellow, Blue, atau RYB). Pencampuran warna dari warna dasar tersebut banyak
dipakai oleh pelukis, percetakan, dan lain-lain.
2) Pengelompokan Warna
Ahli grafis Jerman (1790) menyederhanakan temuan Newton menjadi 3 warna,
yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier, dengan penjelasan sebagai
berikut:
2
Sigit Purnama, Elemen Warna Dalam Pengembangan Multimedia Pembelajaran Agama Islam, dalam jurnal
Al-Bidayah, Vol 2, No. 1, Juni 2020, hal. 114
3
Adi Kurrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), hal. 46
4
Eko Nugroho, Pengalaman Teori Warna, (Yogyakarta: Andi, 2008), hal 37
7
a. Warna pokok (primer), adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk
mengunakannya, yaitu warna merah, kuning, dan biru.
b. Warna sekunder, merupakan pencampuran antara dua warna primer dalam
sebuah ruangan warna
1. Merah + biru = ungu/violet
2. Merah + kuning = orange/jingga
3. Kuning + biru = hijau
c. Warna tersier, merupakan pencampuran antara warna sekunder dengan warna
hasil campurannya
1. Merah + ungu = merah ungu (crinson)
2. Biru + ungu = biru ungu (indigo)
3. Biru + hijau = biru hijau (turquoise)
4. Kuning + hijau = kuning hijau (lime green)
5. Kuning + orange = kuning orange (golden yellow)
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian menurut
dimensinya. Dimensi warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu sendiri.
Louis Prang pada 1876 membagi warna menjadi tiga dimensi yang disebut The
Prang System, yaitu:
1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu
warna, seperti merah, biru, hijau.
2. Value, adakah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.
Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity, seringkali disebut dengan chorma, adalah dimensi yang berhubungan
dengan cerah atau suramnya warna.5
5
Priyanto, Desain Grafis Komputer, (Yogyakarta: Andi Offset,2005), hal 42
6
Ibid, hal. 46
8
Berikut ini potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang,
antara lain :
a. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) menjadi lambang sifat gulita dan
kegelapan.
b. Putih, sebagaimana yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian
c. Abu-abu, lupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau
kehidupan spesifik.
d. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan
vital (hidup)
e. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal
atau benda yang bersifat cahaya, momentum, dan mengesankan sesuatu.
f. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan ke dalam, sesuatu sifat yang tak
terhingga. Disamping itu memiliki sifat tantangan
g. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan,
dan tempat memberikan daya daya baru.
D. Keterbacaan
Pada mulanya konsep keterbacaan (literacy) hanya digunakan dalam konteks
herbal yakni membaca dan menulis. Baru pada pertengahan tahun 1960-an mulai
muncul konsep keterbatasan visual dalam bentuk grafik seperti sket, gambar, foto,
diagram, table, dan lain-lain.7
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya
melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara materi isi pelajaran
dengan dunia nyata. Agar lebih efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan terjadinya
proses informasi.
9
3. Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi
materi.
4. Grafik seperti tabel, grafik, dan chart yang menyajikan gambaran data antar hubungan
seperangkat gambar dan angka-angka
Prinsip-prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis
visual, antara lain :
1. Usahakan visual itu sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton,
bagan, dan diagram.
2. Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga
pembelajaran bdapat terlaksana dengan baik.
3. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum
menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa.
4. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.
5. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
6. Hindari visual yang tak berimbang.
7. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.
8. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
9. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan
dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi.
10. Warna harus digunakan secara realistik.
11. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan
membedakan komponen-komponen.8
E. Kemenarikan
Sebuah visual akan mendapat perhatian dari peserta apabila visual yang ditampilkan
menarik bahkan sampai slide terakhir. Terdapat beberapa teknik untuk menghasilkan
daya tarik yaitu gaya, kejutan, tekstur, dan interaksi. Peserta yang berbeda dan situasi
yang berbeda juga memberikan gaya desain yang berbeda pula. Untuk terlihat menarik
perancang atau guru dapat menampilkan sesuatu yang tidak biasa atau kombinasi kata
dan gambar yang tak serasi, pengaturan warna yang tak biasa serta perubahan ukuran
8
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal 8-9
10
yang dramatis. Sebagaian besar visual merupakan dua dimensi. Tetapi anda bisa
membuat tiga dimensi dengan menggunakan tesktur atau material yang sebenarnya.9
Tekstur merupakan sebuah karakteristik dari benda dan material tiga dimensi.
Peserta akan terus menyimak selama mereka mendapatkan stimulus baru dari setiap
slidenya sedangkan mereka akan beralih perhatian apabila slide yang ditampilkan
terkesan monoton.10
9
Ahmad, Assyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hal 25
10
Sharon E. Smaldino, Instructional Technology & Media For Learning, (Jakarta: Kencana, 2012), hal 14.
11
Sebagaimana dibahas sebelumnya, warna teks harus kontras dengan warna latar
belakang, baik untuk kepentingan sederhana dan mudah dibaca demi penekanan untuk
mendapatkan perhatian.
5) Penggunaan Huruf Besar
Untuk kemudahan dalam membaca, gunakan huruf keci semual dan menbahkan huruf
besar hanya ketika diperlukan. Judul utama yang singkat mungkin muncul berupa
huruf besar, tetapi frasa yang terdiri dari tiga kata sebaiknya mengikuti aturan teks
huruf kecil semua.11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaturan merupakan hal pertama yang dilakukan dan harus ditentukan unsur-unsur
apa saja yang disertakan dalam visual, kemudian pertimbangkan tampilan
keseluruhannya.
2. Keseimbangan merupakan distribusi visual elemen-elemem desain obyek, warna,
tekstur, dan ruang antara satu dengan yang lain, sehingga terbentuk satu desain yang
stabil.
11
Ramadhyani dan Yane Athena, Prinsip-Prinsip Visual, (Jakarta: Kencana, 2012), hal 57.
12
3. Warna merupakan salah satu unsur-unsur visual, disamping itu ada titik, garis, bidang,
ruang, tekstur yang mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi.
4. Konsep keterbacaan (literacy) hanya digunakan dalam konteks verbal yakni membaca
dan menulis guna memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur
organisasi) dan memperkuat ingatan.
5. Kemenarikan merupakan desain untuk terlihat menarik perancang atau guru dapat
menampilkan sesuatu yang tidak bisa atau kombinasi kata dan gambar yang tak serasi,
pengaturan warna yang tak biasa serta perubahan ukuran yang dramatis.
6. Dalam mengevaluasi sebua pembelajaran untuk menampilkan potensi, hal ini harus
mempertimbangkan secara hati-hati karena huruf sebagai pertimbangan unsur
bergambar untuk dapat berkomunikasi dengan baik serta gaya yang sesuai dengan
pesan yang akan disampaikan dan dibaca dalam ukuran jarak jauh.
B. Saran
1. Untuk tenaga pendidik baik guru maupun dosen dengan makalah ini diharapkan
dapat menjadi referensi sebagai bahan sumber pembelajaran bagi peserta
didiknya.
2. Untuk peserta didik terutama mahasiswa fakultas tarbiyah ilmu dan keguruan,
makalah ini semoga mampu memberikan pemahaman mengenai prinsip visual
merancang materi yang efektif dengan baik.
3. Untuk praktisi pendidikan, sebaiknya dengan adanya makalah ini dapat lebih
memperhatikan pelayanan terhadap pendidikan terutama sesuai dengan makalah
ini.
Daftar Pustaka
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Darmawan, Andreas James dan Leonardo Adi Dharma. 2016. Pengantar Desain Grafis.
E. Smaldino, Sharon. 2012. Instructional Technology & Media For Learning. Jakarta:
Kencana.
Kurrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
13
Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Andi Offset.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rifa'i. 2010. Media Pengajaran. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
14