Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia saat ini telah memasuki era globalisasi yang tentunya banyak menciptakan inovasi
baru di berbagai bidang khususnya bidang teknologi informasi yang telah banyak memberikan
kemudahan di berbagai bidang kepada masyarakat dalam menghadapi zaman, salah satunya
adalah internet.

Internet merupakan produk yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, internet
mengakomodasi penggunanya untuk melakukan berbagai hal yang diinginkan, sebab internet
dapat dijadikan sebagai sumber informasi, tempat untuk menyalurkan ekspresi atau sarana untuk
menambah eksistensi dan sarana untuk memperoleh kesenangan diri, maka tidak heran pengguna
internet semakin bertambah setiap tahunnya. Internet telah banyak menyuguhkan kemudahan
bagi pengguna untuk dapat mengakses berbagai fasilitas yang ditawarkan, misalnya membantu
aktivitas dalam dunia akademik, memberikan ruang gerak yang mudah dalam mempromosikan
berbagai produk di bidang bisnis.

Sejalan dengan itu, tentunya orang bijak tidak hanya melihat dari satu sisi, melainkan
melihat dari sisi positif dan negatifnya, memang kemajuan zaman yang di tandai dengan
perkembangan di bidang teknologi tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini merupakan tuntutan
zaman yang harus disikapi secara tidak berlebihan, hal ini untuk menghindarkan kita dari
berbagai masalah yang tidak diinginkan , misal penipuan yang sering kali terjadi di dunia bisnis
secara online, untuk mengantisipasi hal itu terulang, pemerintah mengesahkan Undang-undang
No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada tanggal 20 april 1999, karena hal ini
merupakan hal baru di dunia bisnis.

Tidak hanya dunia bisnis yang butuh perhatian dari pemerintah terkait perlindungan
konsumen namun saat ini telah banyak dunia hiburan yang secaran tidak langsung
berkecimpungan dalam bisnis, misalnya game online, game online merupakan fitur internet yang
banyak diminati oleh berbagai kalangan, tidak menutup kemungkinan orang dewasa bahkan
orang tua sekalipun bisa terlibat di dalamnya, game atau permainan identik dengan kesenangan
sejenak yang bertujuan untuk menghilangkan kepenatan yang ditimbulkan dari padatnya
aktivitas atau banyaknya pikiran yang membuat seseorang terikan, maka tidak sedikit dari
mereka yang melampiaskannya dengan cara bermain game online. Game atau permainan
merupakan aktivutas yang dilakukan untuk mengisi keluangan waktu, menghilangkan suntuk dan
untuk menyehatkan tubuh. Hal ini yang tentunya membedakan antara game atau permainan
elektronik dan secara langsung.

Transaksi secara elektronik, pada dasarnya adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang
dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan dari sistem elektronik berbasis
komputer dengan sistem komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan
komputer global atau dikenal dengan sebutan internet.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana model transaksi yang terdapat dalam game online?

2. Bagaimana tinjauan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen


dalam game online?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.

B. Pengetian Konsumen

Istilah konsumen berasal dari peralihan bahasa consumer (Inggris-Amerika), atau consument
/konsument (belanda). Di Amerika Serikat, kata consumer yang berarti konsumen mempunyai
pengertian pemakai. Namun di Amerika Serikat kata ini di artikan lebih luas kepada korban
pemakaian produk yang cacat, baik korban tersebut pemakai bahkan juga korban yang bukan
pemakai, karena perlindungan hukum dapat dinikmati pula oleh korban yang bukan pemakai.

Pengertian konsumen menurut Undang-undang Perlindungan Konsumen adalah setiap orang


pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.

C. Pengertian Internet

Internet (Interconnection network) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang
saling terhubun. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti “antara”. Internet
merupakan jaringan yang terdiri dari miliaran komputer yang ada di seluruh dunia. Internet
melibatkan berbagai jenis komputer serta tipologi yang berbeda. Dalam mengatur integrasi dan
komunikasi jaringan, digunakan standar protokol internet yaitu TCP/IP (Transmission Control
Protocol/ Internet Protocol). TCP bertugas untuk memastikan bahwa sebuah hubungan bekerja
dengan baik, sedangkan IP bertugas untuk mentransmisikan pakai data dari satu komputer ke
komputer lainnya.

Internet merupakan jaringan yang menghubungkan satu orang dengan banyak orang di dunia,
sehingga dapat terhubungkan dalam melakukan berbagai aktifitas, seperti halnya chatting, video
call bahkan berbisnis online yang saat ini telah menjamur di masyarakat dan ada juga yang
menyediakan jasa kuliah secara online. Selain itu juga internet banyak memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam mengakses berbagai ilmu dan pengetahuan, namun tidak semua
fasilitas dalam internet baik, ada pula bergai situs yang dapat merusak moral bangsa, seperti
halnya situs-situs porno yang dengan mudah dapat diakses oleh siapapun bahkan anak kecil
sekalipun tidak menutup kemungkinan dalam pengaksesan situs tersebut, setelah melihat
pornografi maka pikiran anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun dapat terpengaruhi hal ini
mengakibatkan mereka cenderung dengan berkhayal dan mengurung diri.

Hal ini yang justru harus diperhatikan oleh para orang tua dalam mengantisipasi anak-
anaknya menggunakan berbagai hal yang dapat tersambung kedalam jaringan internet, sehingga
tidak terjerumus kedalam hal-hal yang tidak diinginkan, sebab saat ini banyak anak-anak yang di
bawah umur terjerumus ke lembah perzinahan. Kemajuan di bidang teknologi informasi tidak
semuanya membidik terhadap masyarakat, akibat ini telah banyak korban atas berbagai modus
penipuan, penculilan dan pembunuhan sekalipun.

D. Perlindungan Hukum bagi Pengguna Game Online

Secara umum dalam dunia bisnis tidak lepas dari yang namanya persaingan, namun
persaingan yang jujur merupakan persaingan dimana konsumen dapat memiliki atau menikmati
barang dan/atau jasa karena memiliki jaminan kualitas yang pantas. Oleh karena itu perlindungan
konsumen harus mengarah terhadap prinsip kepentingan antar semua pihak, supaya tetap
terjaganya hak bagi konsumen.

Saat ini secara universal diakui adanya hak-hak konsumen yang secara universal juga
dilindungi yaitu:

1. Hak keamanan dan kesalamatan

2. Hak atas informasi

3. Hak untuk memilih

4. Hak untuk di dengar

5. Hak atas lingkungan hidup

Dalam memainkan game online tidak sedikit kecurangan yang dilakukan sebagian
gamer dengan memanfaatkan cheat, tentu dengan adanya cheat perjalanan permainan tidak lagi
berkesan menarik, oleh sebab permainan yang ditimbulkan di luar batas kewajaran, selain itu
juga banyak hal-hal negatif yang timbul karena adanya cheat.

Dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen memberikan hak bagi konsumen untuk


mendapatkan advokasi, perlindungan, dan penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara
patut, artinya apabila dengan menyampaikan aspirasi tidak mendapatkan tanggapan dari pihak
penyedia jasa game online, maka gamer berhak mendapatkan penyelesaian hukum termasuk
advokasi. Konsumen berhak menuntut pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang dipandang
merugikan akibat mengkonsumsi produk tersebut.
BAB III PEMBAHASAN

A. Model Transaksi dalam Game Online

Model transaksi dalam dunia game online dapat kita bagi ke dalam dua bagian yaitu:

1. Transaksi antara farmer dengan gamer

Transaksi ini biasanya sering dilakukan oleh para farmer yang memainkan game online
hanya untuk mendapatkan keuntungan. Kelompok ini banyak yang mempromosikan barang atau
jasanya melalui jejaring sosial, website ataupun melalui fasilitas chatting yang terdapat dalam
game tersebut.

Farmer haruslah mengetahui permintaan pasar, misalnya meningkatkan level game setinggi
mungkin yang kemudian ditawarkan kepada gamer atau menjual aset-aset dalam suatu game
tertentu. Setelah game tersebut memikat gamer maka langkah berikutnya seorang gamer
mentransfer uang yang telah disepakati melalui ATM.

2. Transaksi Gamer di dalam Game yang dimainkan

Transaksi model ini seringkali dilakukan oleh para gamer, misalnya dalam pembelian item-
item, karakter game dan aset-aset lainnya yang terdapat dalam market atau pasar yang terdapat
dalam game online. Untuk melakukan transaksi semacam ini, seorang gamer dapat melakukan
dengan dua macam, dapat dilakukan dengan menggunakan point dan dapat dengan menggunakan
cash. Apabila seorang gamer ingin membeli item dengan menggunakan point maka harus
mengumpulkan point sebanyak mungkin, dan apabila ingin menggunakan cash seorang gamer
dapat membeli cash tersebut di agen-agen yang menyediakannya. Untuk membeli item dengan
menggunakan cash, maka seorang gamer akan memasukkan kode yang terdapat dalam cash
tersebut. Setiap game online memiliki cash masing-masing dengan nominal yang bervariasi.
B. Tinjauan Undang-undang Perlindungan Konsumen dalam Game Online

Pembentukan Undang-undang Perlindungan Konsumen tidak lain hanyalah sebagai amanah


daripada UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia. Oleh karena UUD 1945
merupakan akar dari berbagai sumber hukum yang ada di Indonesia, maka setiap pernyataan
yang ter dapat dalam UUD 1945 hendaknya terlaksana guna kesejahteraan seluruh warganya.

Disamping itu posisi undang-undang memiliki peranan penting bagi masyarakat, sehingga
dapat memberikan ruang bagi masyarakat tidak hanya menjadikan negara ini sebagai “surga”
bagi kalangan-kalangan kapitalis. Setelah diundangkannya undang-undang perlindungan
konsumen tentunya hal ini telah menjadi angin segar bagi setiap kalangan masyarakat Indonesia
dalam pengembangan usahanya.

Pada sistem perekonomian global ini memang persaingan perdagangan akan lebih ketat dan
memanas, namun dalam dunia usaha hendanknya terjalin persaingan yang jujur sehingga dapat
membantu negara dalam membentuk kerjasama yang harmonis dan mensejahterakan rakyatnya.
Mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, peranan perlindungan konsumen
sangatlah penting peranannya, sebab kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan motor penggerak bagi produktifitas dan efisiensi produsen atas barang dan jasa yang
dihasilkan dalam mencapai sasaran usahanya.

Dalam hal ini terbukti mayoritas produsen dunia lebih banyak menggunakan jaringan internet
dalam sistem pemasaran produknya. Dengan demikian upaya-upaya untuk memberikan
perlindungan bagi konsumen merupakan suatu hal yang sangat urgen, mengingat semakin
kompleksnya permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen, serta
memberikan kesan lebih siap dalam menghadapi era globalisasi.

Hakikat dari undang-undang perlindungan konsumen yang mengindikasikan dalam


kepemihakan kepada kepentingan-kepentingan konsumen secara hukum. Hal ini bertujuan agar
menghindari persilisihan antara konsumen jauh-jauh hari.
1. Undang-undang Perlindungan Konsumen dalam Game Online

Undang-undang Perlindungan Konsumen belum mengakomodir secara penuh hak-hak atas


konsumen, oleh karena sistem transaksi dalam game online tidak bertemunya secara langsung
antara penjual dan pembeli. Dalam praktiknya masih banyak modus penipuan yang menawarkan
berbagai jasa, seperti halnya menawarkan jasa menaikkan level dalam game online yang
kemudian terjadinya pembajakan user ID ataupun menawarkan barang dalam hal ini karakter
game online ataupun item game online.

Apabila merujuk kepada pengertian Badan Perlindungan Konsumen Nasional yang dibentuk
dengan tujuan untuk membantu upaya pembangunan perlindungan konsumen, maka seharusnya
lebih mengantisipasi terjadinya berbagai modus yang menimbulkan kerugian karena tidak
terpenuhinya hak bagi konsumen, hal ini membuktikan bahwa perlindungan konsumen belum
dapat tersosialisasikan dan menciptakan masyarakat yang sadar hukum. Setidaknya dengan
adanya Badan Perlindungan Konsumen Nasional dapat menyediakan lembaga yang dapat
mengawasi berbagai transaksi secara online, sehingga ketika dikemudian hari terjadi
pelanggaran, konsumen dapat menanyakan data-data pelaku untuk ditindak lanjuti. Sedangkan
dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen pasal 3 huruf (d) dan (e) menyatakan :

(d). Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.

(e).Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya bertanggungjawab dalam


berusaha.

Permasalahan yang ada dalam Game Online tidak hanya dalam sistem jual beli ataupun
karakter game, akan tetapi masalah kenyamanan dalam menggunakan jasa Game Online
tersebut, misalnya adanya cheat yaitu aplikasi online source yang bisa membobol keamanan dari
sebuah Game Online. Cheat atau sebagian orang menyebut dengan program illegal ini
memudahkan seorang gamer dalam memainkan game yang dimainkannya, dapat dikatakan
permainan yang kotor karena tidak seperti normalnya bermain. Kehadirannya cheat merupakan
mimpi buruk bagi gamer di seluruh dunia, sebab biasanya cheater ini bermain semaunya sendiri
dan banyak merugikan para gamer yang bermain bersih dengan kemampuannya sendiri.
Mengingat hal tersebut undang-undang perlindungan konsumen memberikan hak kenyamanan
bagi konsumen dalam hal ini adalah gamer. Hingga saat ini cheater semakin banyak dan telah
memasuki berbagai game, dapat dikatakan hampir seluruh game saat ini telah dimasuki cheater
walaupun ada beberapa game yang masih aman dari gangguan cheat.

2. Transaksi Jual Beli Cheat menurut Undang-undang Perlindungan Konsumen

Cheat ini biasanya berupa aplikasi tapi ada juga yang berupa kode-kode yang dimasukkan
kedalam game tersebut. Namun pada sebagian game online, cheat ini diperjual belikan walaupun
tidak menutup kemungkinan ada juga cheat yang dipublikasikan di jejaring sosial, namun tidak
se canggih cheat yang diperjual belikan yang memiliki beragam kegunaannya. Adanya cheat ini
bagi mayoritas gamer merupakan kerugian. Namun hingga saat ini cheater masih banyak
berkeliaran dihampir setiap Game Online, bahkan tidak menutup kemungkinan semakin banyak.
Pihak-pihak yang terkait dalam game online memang telah mengetahui akan keberadaan cheat
dalam gamenya tersebut, meskipun pihak-pihak terkait telah menyediakan sarana untuk
pelaporan bagi yang menggunakan cheat, akan tetapi cara untuk melapor tersebut sangatlah
rumit bagi sebagian gamer, karena adanya berbagai ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
hal pelaporannya.

Sejauh perjalan game online di Indonesia, telah banyak gamer yang berkeluh akan
kehadirannya cheat, dan tidak sedikit yang melaporkan hal tersebut namun lagi-lagi tidak ada
respon serta tindakan yang pasti. Melihat hal tersebut tidak sedikit gamer yang memilih untuk
pensiun dari gamenya, sebab mereka merasa hak-hak mereka sebagai konsumen jasa Game
Online telah diperkosa dan tidak memberikan kenyamanan bagi gamer dalam memainkan game
tersebut.
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Model transaksi jual beli dalam game online adalah transaksi jual beli item, karakter
game ataupun aset-aset yang terdapat dalam game tersebut. Sistem transaksi jual beli
dalam game tersebut. Sistem transaksi jual beli dalam game online adalah sistem jual
beli yang memadukan teknologi komputer secara terhubung kedalam jaringan internet
denga dunia permainan, yang mana sistem tersebut dikemas secara semenarik
mungkin, sehingga mampu menarik perhatian masyarakat untuk memainkannya.
2. Transaksi jual beli barang atau jasa dalam game online perspektif hukum dalam islam
tidak sah, karena ada syarat yang tidak terpenuhi dalam akad tersebut, sehingga akad
tersebut menjadi fasid (rusak). Seperti halnya jual beli barang yang dibatasi waktu,
sebab ketika barang yang dibelidibatasi waktu maka gugurlah sistem kekuasaan
sepenuhnya terhadap berang tersebut. Walaupun kedua belah pihak setuju, akan tetapi
adanya syarat yang tidak terpenuhi yang menjadikan akad tersebut batal. Disisi lain,
ada beberapa game onlineyang memberikan fasilitas yang mengandung unsur judi,
membeli suatu barang dengan tujuan mendapatkan peruntungan yang lebih, maka
peneliti mengambil kesimbulan bahwa hal tersebut adalah termasuk dari judi, sebab
ada yang dipertaruhkan serta bersifat spekulatif (untung-untungan).
3. Perlindungan hukum terhadap fasilitas bagi pengguna game online berdasarkan
undang-undang perlindungan konsumen No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen dalam hal pemenuhan kewajiban, yang kemudian mengakibatkan
pengguna game online mengalami kerugian akibat adanya cheater, maka hal tersebut
merupakan perbuatan melawan hukum dan tidak sesuai undang-undang No.8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Berkaitan dengan kelalaian produsen dalam
hal ini penyedia jasa game online maka, konsumen berhak mengajukan gugatan
terkait tidak terpenuhinya hak dan kewajiban atas konsumen, sebagaimana yang
diatur dalam pasal 4 huruf (e) Undang-Undang Perlindungan Konsumen No.8 Tahun
1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Oleh karena itu kerjasama antar pemerintah
sangat diperlukan dalam mensosialisasikan undang-undang perlindungan konsumen
kepada masyarakat luas, dengan tujuan membentuk masyarakat yang sadar hukum
dan konsumen yang cerdas.
B. SARAN

Aktivitas dalam game online saat ini memang dapat dikatakan sangat memprihatinkan,
sebab tidak sedikit masyrakat yang menaruh kredibilitas mereka terhadap game online,
baik itu buat sekedar alat menghibur ataupun sebagai mata pencarian. Cakupan game
online yang memadukan antara komputer dengan koneksi internet yang memungkinkan
terjadinya interaksi antara pengguna satu dengan yang lainnya. Maka oleh sebab itu saran
yang ingin peneliti sampaikan pemerintah harus lebih mengoptimalkan dalam
mensosialisasikan Undang-undang Perlindungan Konsumen kepada masyarakat, serta
melakukan pengawasan lebih inten kepada produsen dalam menyelenggarakan barang
da /jasanya kepada masyarakat, sehingga maminimalisir akses kerugian yang diderita
oleh banyak konsumen atau pengguna jasa game online.

Anda mungkin juga menyukai