Nim : B.211.20.0044
ORGANIZING
(struktur organisasi, kekuasaan organisasi,penyusunan personalia organisasi, perubahan
dan pengembangan organisasi)
A. Struktur organisasi
1. Pengertian pengorganisasian
e. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.
f. Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan
berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan
optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai.
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi.
h. Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara
fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya,
hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
i. Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggung jawabnya kepada orang lain.
j. Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan
tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus
sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi
tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks)
contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan
berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di
Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
k. Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
l. Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan
aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
10.Kegunaan panitia
11.Kerugian panitia
5. Alasan pendelegasian :
Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan.
a. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai
hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
b. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
c. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih
penting.
d. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh
dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan
informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
6. Pengertian sintralisasi dan desentralisasi
Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada
tingkatan atas suatu organisasi.
Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas
kekuasaan dan pembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi
yang lebih rendah. Keuntungan-keuntungan desentralisasi adalah sama
dengan keuntungan-keuntungan delegasi, yaitu mengurangi beban
manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusan karena dilakukan
dekat dengan permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif
manajemen bawah, dan membuat lebih fleksibel dan lebih cepat dalam
pembuatan keputusan.
7. Faktor factor yang memengaruhi desentralisasi
faktor –faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi adalah;
a. filsafat manajemen. Ada sebagian manajemen yang di otokratik
yang menginginkan pengewasan pusat yang kuat.
b. Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi. Bila keputusan di
pegang oleh manajemen puncak, maka organisasi tidak mungkin
dapat berjalan dengan efisien dan efektif,karena bila ada masalah
yang mendesak harus lewat manajer puncak yang tentunya
memakan waktu yang lama, bagi organisasi yang besar cenderung
akan memperbesar desentralisasi dalam kegiatan.
c. Strategi dan lingkungan organisasi. Factor ini sangat penting sekali
dalam ,ememtukan bentuk yang akan di ambil, yang selanjutnya
akan mempengaruhi derajat desentralisasi.
d. Penyebaran geografis desentralisasi. Semakin menyebar geografis
cenderung organisasi menggunakan desentralisasi. Karena
keputusan yang akan di ambil lebih baik bila sesuai dengan
lingkungan yang di hadapi.
e. Tersedia peralatan pengawasan yang efektif. Bila peralstsn ysng
tersedia berkurang, organisasi cenderung menggunakan system
sentralisasi. Karena sulit untuk memonitor semua kegiatang yang
ada. di organisasi tersebut.
f. Keanekaragaman produk dan jasa. Semakin jenis dan macam
produk cenderung untuk menggunakan system desentralisasi,
sebaliknya semakin tidak beranekah produk yang di hasilkan
cenderung menggunakan sentralisasi
g. Kateristik organisasi lainnya. Tergantung pada masing-masing
organisasi yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, biaya
dan lain sebagainnya
h. Kwalitas manajer. Desentralisasi memerlukan lebih banyak
manajer manajer yang berkwalitas ,sebab harus memutuskan dan
mengembil tindakkan sendiri.
C. Penyusunan personalia organisasi
1. Pengertian penyusunan personalia
Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan
dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan
anggota-anggota organisasi. Kegiatan-kegiatan penyusunan personalia
sangat erat hubungannya dengan tugas-tugas kepemimpinan, motivasi,
dan komunikasi, sehingga pembahasannya sering ditempatkan sebagai
bagian dari fungsi pengarahan.
2. Langkah langkah penyusunan
a. Perencanaan sumber daya manusia, Dirancang untuk memenuhi
kebutuhan personalia organisasi.
b. Penarikan, Berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang
sesuai dengan rencana sumber daya manusia.
c. Seleksi, Penilaian dan pemilihan para calon personalia.
d. Pengenalan dan orientasi, Dirancang untuk membantu para calon
yang terpilih dapat menyesuaikan diri.
e. Latihan dan pengembangan, Bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan individu dan kelompok demi efektivitas organisasi.
f. Penilaian pelaksanaan kerja. Membandingkan pelaksanaan kerja
perseorangan dan tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi
tersebut.
g. Pemberian balas jasa dan penghargaan, Digunakan sebagai
kompensasi pelaksanaan kerja dan motivasi untuk pekerjaan
selanjutnya.
h. Perencanaan dan Pengembangan karir : mencakup promosi,
demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
3. Perencanaan personalia
a. penentuan jabatan-jabatan yang harus diisi,kemampuan yang
dibutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, dan
berapa jumlah karyawan yang dibutukan
b. pemahaman pasar tenaga kerja di mana karyawan potensial ada
c. pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
4. Penyusunan personalia
a. Perencanaan sumber daya manusia
b. Penarikan tenaga kerja
c. Seleksi/Pemilihan tenaga kerja
d. Pengenalan dan Orientasi
e. Latihan dan pengembangan
f. Penilaian pelaksanaan kerja
g. Pemberian balasan jasa dan penghargaan
h. Perencanaan dan pengembangan karier.
D. Perubahan dan pengembangan organisasi
1. Pengertian perubahan dan pengembangan
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur,
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi.
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk
mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang
optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi.
2. Tahap tahap perubahan
a. Tekanan dan Desakan.
Pada tahap ini manajemen tingkat atas mulai merasakan
adanya masalah, tekanan, desakan dan kebutuhan akan suatu
perubahan. Hal ini ditandai dengan adanya penurunan
produktivitas, volume penjualan dan laba, perputaran tenaga kerja
tinggi dan kalahnya persaingan produk dipasaran, dan sebagainya.
b. Intervensi dan Reorientasi.
Setelah merasakan adanya tekanan dan desakan, para
manajer mulai mencoba berusaha menyelesaikannya dengan
mencari dan menentukan serta merumuskan permasalahan, untuk
itu mereka biasanya menyewa seseorang atau beberapa konsultan
atau bisa juga pihak internal (karyawan perusahaan) sebagai
pengantar perubahan.
c. Diagnosa dan Pengenalan Masalah.
Pada tahap ini pengantar perubahan mulai mengumpulkan
berbagai informasi (data), kemudian menganalisanya. Masalah
yang paling penting dikenali dan diperhatikan untuk dipecahkan.
d. Penemuan dan Komitmen penyelesaian
Pada tahap ke empat ini, pengantar perubahan dan
merangsang pemikiran, kretivitas serta mulai meninggalkan
“metode-metode kerja lama”, menggantinya dengan mtode-metode
baru yang lebih afektif. Begitu juga untuk penyesuaian dibuatlah
rencana program-program latihan, keterampilan, peningkatan
wawasan, dll.
e. Percobaan dan Pencarian Hasil.
Setelah alternatif terbaik untuk penyelesaian ditemukan dan
dikembangkan, selanjutnya diadakan percobaan penerapannya
untuk diketahui hasilnya.
f. Penguatan dan Penerimaan.
Pada tahap ini, setelah penerapan program-program kegiatan
dalam rangka penyesuaian dengan perubahan ataupun
pengembangannya telah berhasil dan sesuai dengan keinginan,
maka kegiatan untuk perubahan tersebut diusahakan harus diterima
oleh para karyawan dan menjadi penguat yang dapat mengikat
semua karyawan pada perubahan.
3. Kondisi keberhasilan progam perubahan organisasi
a. Pengenalan oleh manajer puncak atau lainnya bahwa organisasi
mempunyai berbagai masalah.
b. Penggunaan ahli keperilakuan dari luar organisasi sebagai
konsultan.
c. Dukungan dan keterlibatan para manajer tingkat atas.
d. Keterlibatan para pemimpin kelompok kerja.
e. Pencapaian sukses awal dengan usaha PO.
f. Pendidikan bagi para anggota organisasi tentang PO.
g. Penghargaan terhadap kekuatan-kekuatan para manajer.
h. Keterlibatan para manajer departemen personalia.
i. Pengembangan sumber daya PO internal.
j. Manajemen efektif program PO.
k. Pengukuran hasil-hasil.