Anda di halaman 1dari 10

Nama : Dini Ria Safitri

Nim : 4318108

Kelas : AKS- B

Bab 5

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN


KEUANGAN SYARIAH

SOAL-SOAL LATIHAN:
1. Jelaskanlah tujuan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah bagi penyusun standar, penyusun laporan keuangan, auditor,
dan para pemakai laporan keuangan!
Jawab:
Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku untuk
semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun
entitas konvensional baik sector public maupun sector swasta. Tujuan Kerangka
Dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
• Penyusun standar akuntansi syariah, dalam pelaksanaan tugasnya.
• Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah.
• Auditor, dalam mem berikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusum sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum
• Para pemakai laporan keuangan, Dalam menafsirkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan syariah.
2. Uraikanlah maksud paradigma transaksi syariah.
Jawab:
Transaksi Syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa alam
semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan illahi) dan sarana
kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan
hakiki secara material dan spiritual (al-falah). Paradigma dasar ini menekankan
setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai illahiah yang
menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk,
benar dan salahnya aktivitas usaha. Paradigma ini akan membentuk integritas
yang membantu terbentuknya karakter tata kelolayang baik (good governance)
dan disiplin pasar (market disciplin) yang baik.
3. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan azas ukhuwah, ’adalah, mashlahah,
tawazun dan syumuliyah beserta kaitannya dengan akuntansi.
Jawab:
Asas-asas transaksi syariah:
• Persaudaraan (uhkhuwah) Esensinya merupakan nilai universal yang menata
interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan
secara umum dengan semangat saling tolong menolong. Transaksi syariah
menjujung tinggi nilai kebersamaan dalam memperoleh manfaat (sharing
economics) sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan di atas
kerugian orang lain. Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip
saling mengenal (ta’aruf), saling memahami (tafahum), saling menolong
(ta’awun), saling menjamin (takaful), saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf).
• Keadilan (‘adalah) Esensinya menempatkan sesuatu yang hanya pada
tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
• Kemaslahatan (maslahah) Esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan
manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta
individual dan kolektif.
• Keseimbangan (tawazun) Esensinya meliputi keseimbangan aspek material
dan spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan
sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian.
• Universalisme (syumuliyah) Esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan
untuk semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan suku,
agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta
(rahmatan lil alamin).
4. Transaksi syariah dapat berupa komersial dan non-komersial, Jelaskanlah kedua
bentuk transaksi tersebut.
Jawab:
Transaksi syariah dapat berupa aktivitas bisnis yang bersifat komersial
maupun aktivitas sosial yang bersifat nonkomersial. Transaksi syariah komersial
dilakukan antara lain berupa: • Investasi untuk mendapatkan bagi hasil • Jual
beli barang untuk mendapatkan laba • Pemberian layanan jasa untuk
mendapatkan imbalan. Transaksi syariah non komersial dilakukan antara lain
berupa: • Pemberian dana pinjaman atau talangan (qardh) • Penghimpunan dan
penyaluran dana sosial seperti zakat, infak, sedekah, wakaf, hibah.
5. Sebutkanlah pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan.
Jawab:
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan: • Investor • Pemberi
dana Qardh • Pemilik dana syirkah temporer • Pemilik dana titipan • Pembayar
dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf. • Pengawas syariah • Karyawan •
Pemasok dan mitra usaha lainnya • Pelanggan • Pemerintah • Masyarakat
6. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pemberi dana qardh dan informasi
apakah yang diperlukannya dari laporan keuangan?.
Jawab:
Pemberi dana qardh merupakan individu atau institusi yang memberikan
pinjaman kepada entitas syariah dengan menggunakan skema qardh, yaitu
pinjaman dengan pengembalian sejumlah uang yang sama dengan yang
dipinjam. Pemberi dana qardh membutuhkan informasi yang memungkinkan
mereka untuk menyimpulkan apakah dana wardh dapat dibayar pada saat jatuh
tempo.
7. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pemilik dana syirkah temporer dan
informasi apakah yang diperlukannya dari laporan keuangan?.
Jawab:
Pemilik dana syirkah temporer adalah individu atau institusi yang
menginvestasikan dananya pada entitas syariah secara temporer dengan
menggunakan skema bagi hasil. Pemilik dana syirkah temporer berkepentingan
dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk mengetahui
tingkat keamanan dan keuntungan dana yang diinvestasikan pada entitas
syariah.
8. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pemilik dana titipan dan informasi
apakah yang diperlukannya dari laporan keuangan?.
Jawab:
Pemilik dana titipan adalah individu atau institusi yang menitipkan
dananya di entitas syariah dengan skema wadiah atau penitipan tanpa adanya
kewajiban bagi yang dititipi untuk memberikan tambahan kepada penitip.
Pemilik dana titipan membutuhkan informasi keuangan untuk memungkinkan
mereka mengetahui apakah dana titipan dapat diambil setiap saat.
9. Jelaskan informasi yang diperlukan oleh pembayar dan penerima zakat, infak,
sedekah dan wakaf?
Jawab:
Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf. Pembayar dan
penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta mereka yang berkepentingan
akan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
10. Jelaskan kepentingan pengawas syariah terhadap laporan keuangan prusahaan?
Jawab:
1) Memastikan dan mengawasi kesesuaian kegiatan operasional Bank terhadap
fatwa yang telah ditetapkan oleh DSN-MUI.
2) Menilai aspek syariah terhadap pedoman operasional. Dan produk yang
dikeluarkan Bank.
3) Memberikan opini dari aspek syariah terhadap pelaksanaan operasional
Bank secara keseluruhan dan laporan publikasi Bank.
4) Mengkaji produk dan jasa baru yang belum ada fatwa untuk dimintakan
fatwa kepada DSN-MUI.
5) Menyampaikan hasil pengawasan syariah sekurang-kurangnya setiap 6
bulan kepada Direksi, Komisaris, DSN-MUI dan Bank Indonesia.
11. Apakah tujuan utama dan tujuan lain laporan keuangan syariah?
Jawab:
Tujuan utama laporan keuangan syariah adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Tujuan lainnya adalah:
1) mengingkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi
dan kegiatan usaha;
2) informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi
aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip
syariah, bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya;
3) informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab
entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana,
menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak; dan
4) informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam
modal dan pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai
pemenuhan kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah, termasuk
pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf
12. Apakah yang dimaksud dengan asumsi dasar akrual?
Jawab:
Asumsi dasar akrual adalah bahwa setiap transaksi dan pristiwa yang
terjadi baik yang sudah dilalui maupun yang akan terjadi harus diakui pada saat
pelaporan keuangan dibuat (bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima
atau dibayar). Asumsi ini menjelaskan bahwa laporan keuangan tidak hanya
memberikan informasi yang terjadi pada saat waktu yang terlewati (masa lalu)
berupa penerimaan dan pembayaran kas, akan tetapi juga memberikan informasi
dari kewajiban pembayaran kas dan sumber kas dari pembayaran tersebut yang
akan terjadi dimasa yang akan datang.
13. Apaka yang dimaksud dengan asumsi kelangsungan usaha!
Jawab:
Asumsi keberlangsungan usaha, artinya bahwa ketika perusahaan
menyusun laporan keuangan tersebut perusahaan akan diasumsikan akan terus
menerus beroperasi dan berjalan dimasa yang akan datang. Jadi tidak
diasumsikan bahwa perusahaan tersebut akan tutup, pailit atau dilikuidasi
operasionalnya. Atau bahkan diasumsikan semua karyawannya akan di PHK.
14. Jelaskanlah empat karaktristik kualitatif informasi keuangan syariah!
Jawab:
1) Dapat Dipahami
Setiap laporan keuangan yang disusun dan disajikan hendaknya harus
memenuhi karakteristik ini yaitu mudah dipahami. Salah satu yang
mendasari kualitas mudah dipahami ini laporan keuangan harus berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku, dalam hal ini Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK)

2) Relevan
Maksud dari karakteritik ini adalah bahwa setiap informasi yang ada
didalam laporan keuangan harus berhubungan dengan tujuan disusun dan
disajikan nya laporan keuangan. Jangan sampai informasi-informasi yang
tidak berguna bagi pengguna laporan keuangan dimasukan kedalam laporan
keuangan.
3) Keandalan
Setiap laporan keuangan harus memperhatikan kualitas dari informasi yang
disampaikan, dalam arti informasi tersebut harus akurat, benar, sesuai
dengan kenyataan, tidak dibuat-buat atau di poles sedemikian rupa hanya
untuk memuaskan pihak-pihak tertentu. Salah satu cara agar laporan
keuangan itu andal adalah dengan diterapkannya PSAK dalam penyusunan,
penyajian, pengungkapan laporan keuangan
4) Dapat dibandingkan
Salah satu alasan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan
dengan menggunakan PSAK adalah karena laporan keuangan tersebut harus
dapat dibandingkan antara laporan keuangan dari satu perusahaan dengan
laporan keuangan perusahaan lainnya.
15. Dalam bentuk apakah manfaat ekonomi masa depan dalam suatu aset mengalir
dalam entitas syariah?
Jawab:
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari
aset tersebut untuk memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak
langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam aset yang dapat mengalir ke dalam perusahaan
dengan beberapa cara, misalnya:
 digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang
dan jasa yang dijual oleh perusahaan; dipertukarkan dengan aset lain;
 digunakan untuk menyelesaikan kewajiban; atau
 dibagikan kepada para pemilik perusahaan
16. Dengan cara apakah penyelesaian kewajiban suatu entitas syariah dapat
dilakukan di masa depan?
Jawab:
Suatu perbedaan perlu dilakukan antara kewajiban sekarang dan komitmen
pada masa depan. Keputusan manajemen entitas syariah untuk membeli aset
pada masa depan tidak dengan sendirinya menimbulkan kewajiban sekarang.
Kewajiban biasanya timbul hanya kalau aset telah diserahkan atau entitas
syariah telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli
aset. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan
berbagai cara misalnya, dengan:
a. Pembayaran kas
b. Penyerahan aset lain
c. Pemberian jasa
d. Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain atau
e. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kewajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditur
membebaskan atau membatalkan haknya. Kewajiban timbul dari transaksi atau
peristiwa masa lalu. Jadi, misalnya pembelian barang atau penggunaan jasa
menimbulkan utang usaha (kecuali kalau dibayar di muka atau pada saat
penyerahan) dan penerimaan pinjaman bank syariah menimbulkan kewajiban
untuk membayar kembali pinjaman tersebut.
17. Apakah yang dimaksud dengan dana syirkah temporer?
Jawab:
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi
dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan
18. Sebutkanlah beberapa contoh dana syirkah temporer?
Jawab:
Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, musyarakah, dan akun lain
yang sejenis.
19. Kenapa dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban
maupun ekuitas?
Jawab:
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini
karena entitas syariah tidak berkewajiban, ketika mengalami kerugian, untuk
mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian
atau wanprestasi entitas syariah. Di sisi lain, dana syirkah temporer tidak dapat
digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik
dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham,
seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset
lancar dan aset noninvestasi (current and other noninvestment accounts).
20. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penghasilan, beban dan hak pihak ketiga
atas bagi hasil!
Jawab:
- Penghasilan yaitu kenaikan manfaat ekonomi selama suatu priode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
- Beban yaitu penurunan manfaat ekonomi selama suatu priode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian pada
penanam modal.
- Hak pihak ketiga atas bagi hasil yaitu bagian bagi hasilpemilik dana atas
keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu
priode laporan keuangan. hak pihak ketiga atas bagi hasil merupakan alokasi
keuntungan dan kerugian kepada pemilik dana atas investasi yang dilakukan
bersama dengan entitas syariah.
21. Kapankah suatu aset diakui?
Jawab:
Aset diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan
bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh entitas syariah dan aset
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Suatu aset
tidak dapat diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi
dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir kedalam entitas
syariah setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatif transaksi semacam
ini diakui sebagai beban.
22. Kapankah suatu kewajiban diakui?
Jawab:
Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan kalau besar kemungkinan
bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) masa kini dan jumlah
yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Ddalam praktek, kewajiban
menurut kontrak yang belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak pada
umumnya tidak diakui sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan.
23. Kapankah dana syirkah temporer diakui?
Jawab:
Pengakuan Dana Syirkah Temporer dalam laporan posisi keuangan jika
entitas syariah memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana yang diterima
melalui pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan
jumlah yan harus diselesaikan dapat diukur dengan anda. Jumlah Dana Syirkah
Temporer dapat berubah-rubah sesuai dengan hasil in vetasi.
24. Kapankah suatu penghasilan diakui?
Jawab:
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kalau kenaikan
manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan pening katan aset ätau
penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti
pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aset atau
penurunan liabilitas.
25. Kapankah suatu beban diakui?
Jawab:
Beban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kalau penurunan
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau
peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti
pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan atau
penurunan aset.

Anda mungkin juga menyukai