Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Oligodendroglioma adalah salah satu jenis tumor glial otak yang belakangan telah
menjadi perbincangan menarik pada beberapa decade terakhir ini. Hal tersebut
dikarenakan tingginya responsivitas tumor ini pada kemoterapi dan jenis
prognostiknya yang dapat dibedakan berdasarkan keadaan biologi molekularnya.
Prognostik Oligodendroglioma lebih baik dari Astrositoma, yaitu mencapai 4-10
tahun untuk Oligodendroglioma derajat rendah dan 3-4 tahun untuk
Oligodendroglioma anaplastik. Keterlibatan beberapa gen juga membuat bahasan
Oligodendroglioma sangat menarik, misalnya pada kromosom 1p dan 19q. adanya
kromosom ini menetukan kemungkinan rekurensi dan sensitivitas pada kemoterapi.

Di amerika serikat insidensi Oligodendroglioma adalah menduduki 5-19% dari


seluruh tumor intracranial dan 25% dari seluruh jenis tumor glial. Sedang
insidensinya sama di seluruh dunia. Tumor ini lebih sering muncul pada pria
dibandingkan wanita dengan perbandingan 2:1. Oligodendroglioma banyak mengenai
golongan dewasa muda dan usia pertengahan dengan insidensi tersering pada usia 40-
50 tahun, sedang pada anak hanya 6 % saja yang terdiagnosis sebagai
Oligodendroglioma.

Pada makalah ini akan dibicarakan lebih lanjut mengenai definisi hingga prognostic
dan komplikasi dari Oligodendroglioma. Harapanya, pengetahuan tentang
Oligodendroglioma dapat menjadi batu loncatan untuk studi lebih lanjut mengenai
tatalaksana terbaru untuk tumor yang lain karena responsivitasnya terhadap
kemoterapi dibandingkan dengan jenis tumor yang lain.

Komplikasi

Observasi sangat dibutuhkan untuk memantau komplikasi sebagai dampak dari


tatalaksan yang berkelanjutan, berupa nekrosis radiasi (efek dari radiasi) dan
neuropati (efek dari kemoterapi) / (Uddin, 2009)
Prognosis

a. Kombinasi hilangnya gen 1p/19q adalah predictor prognostic utama pada


ologodendroglioma anaplastik dan hal tersebut juga secara signifikan
berhubungan dengan kemungkinan rekurennya tumor dan sensitifitas pada
kemoterapi. (Bauman et al., 2000; Bello, 1995)
b. Penghapusan phosphatase dan homolog tensin oleh kromosom 10
berhubungan dengan prognosis yang buruk. (Uddin, 2009)
c. Variabel lain termasuk usia pasien pada saat terdiagnosis, lokasi dan luasnya
operasi reseksi, keadaan performa status posoperatif, tampilan histology dari
tumor, dan penggunaan terapi ajuvan, serta munculnya kejang dini,
menentukan prognosis dari individu. Namun pada umumnya 75% pasien
dengan tumor non neoplastik dapat memiliki harapan hidup hingga 5 tahun
sejak terdiagnosis dengan rata-rata 6-10 tahun. Sedang pada
Oligodendroglioma anaplastik rata-rata hanya mencapai 3-4 tahun saja.
Disgnosis yang terlambat sangat sering ditemukan , sehingga 5-year survival
time yang sering digunakan pada tumor-tumor yang lain tidak dapat
digunakan dalam Oligodendroglioma. (Uddin, 2009)

Bauman GS, Ino Y, Ueki K, et al: Allelic loss of chromosome 1p and radiotherapy
plus chemotherapy in patients with oligodendrogliomas. Int J Radiat Oncol Biol Phys
48:825-830, 2000

Bello MJ, Leone PE, Vaquero J, et al: Allelic loss at 1p and 19q frequently occurs in
association and may represent early oncogenic events in oligodendroglial tumors. Int
J Cancer 64: 207-210, 1995

Uddin, ABM Salah. Et al., 2009. Oligodendroglioma. Emedicine Reference.


Diunduh di http://emedicine.medscape.com/article/1156699-followup#a2650 pada 9
April 2011

Anda mungkin juga menyukai