Anda di halaman 1dari 2

Status Kualitas Air Danau Buyan

Tergolong Tercemar Berat


Jumat, 21 September 2018 | 06:48 WITA

DOWNLOAD APP BERITABALI.COM     


Beritabali.com, Buleleng. Status kualitas air Danau Buyan di Desa Pancasari, Buleleng tergolong
tercemar  berat.  Hasil pengukuran menunjukkan skor  rata-rata  yang  didapat  dari analisis pada semua
stasiun pengamatan sebesar -82. Skor terburuk hasil Indeks sebesar -98. Hal tersebut terungkap dalam
artikel ilmiah berjudul “Analisis Kualitas Air Danau Sebagai Dasar Perbaikan Manajemen Budidaya
Perikanan Di Danau Buyan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali” yang di publikasikan dalam Jurnal
Ecotrophic, Volume 11, Nomor 1 Tahun  2017.
Analisis terhadap status kualitas air tersebut dilakukan menggunakan metode Storet. Analisis   tingkat 
pencemaran  dengan  indeks Storet  dilakukan  untuk  mengetahui  tingkat pencemaran perairan di wilayah
pengamatan secara komprehensif.  Penilaian  dalam  indeks  Storet dilakukan   dengan   membandingkan
hasil pengukuran dengan baku mutu Kelas III (PP No.82/2001)  untuk perikanan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Rian Riki Saputra, I Wayan Restu dan Made Ayu Pratiwi dari
Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, FKP Universitas Udayana menunjukkan Kondisi Danau Buyan
yang tercemar  berat  yang dapat dilihat dari nilai  hasil pengukuran 7 parameter kualitas air yang melebihi
ambang baku mutu. Parameter tersebut diantaranya Kekeruhan (-2), pH (-4), Ammonia (-20), Nitrat (-16),
BOD (-20), COD (-20), dan Sulfida (-16).
Guna mencegah semakin rendahnya status mutu kualitas air di perairan Danau Buyan, para peneliti
menyarankan perlunya  dilakukan  upaya  pengelolaan  lingkungan perairan. Salah satunya peninjauan
kembali pengembangan pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada di Danau Buyan. Seperti
salah satunya penggunaan pakan alami (Azolla Microphylla) pada  KJA  di  Danau  Buyan.  Tanaman
azolla merupakan  gulma air yang tidak termanfaatkan, tetapi memiliki  kandungan protein yang cukup
tinggi, yaitu 28,12% berat kering.
Selama  ini  KJA  di Danau Buyan sepenuhnya menggunakan pakan pellet. Penggunaan  pakan  alami 
pada  KJA Danau  Buyan  dapat  mengurangi  lebih dari 50%  sisa pakan pellet yang masuk ke perairan
Danau Buyan.
Keramba jaring apung (KJA) merupakan suatu wadah pemeliharaan ikan berupa kantong jaring yang
letaknya terapung di permukaan   air.   Komoditas   utama   yang dibudidayakan dalam KJA di Danau
Buyan adalah komoditas ikan Nila (Oreocromis niloticus L).
Secara umum tantangan yang berhubungan dengan system budidaya  KJA  yaitu  terjadinya  peningkatan
kandungan nutrien di perairan yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan, dan feses ikan, serta
kemungkinan dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas perairan, lingkungan dan kondisi kesehatan
ekosistem. Jika tidak terkelola dengan baik, Danau Buyan dikhawatirkan akan mengalami eutrofikasi  
seperti  yang  terjadi  di  danau  Batur.[bbn/ Jurnal Ecotrophic/mul]

Jumat, 21 September 2018 | 06:48 WITA

Anda mungkin juga menyukai