Spek Babi Tunu Dinas
Spek Babi Tunu Dinas
SPESIFIKASI TEKNIS
NAMA PEKERJAAN :
I : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Nagasungsang Tempek Babi Tunu
II : LOKASI :
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di Kecamatan Bebandem
Kabupaten Karangasem.
VI KONTRAK PEKERJAAN :
: Jenis Kontrak Harga Satuan.
X : PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Patok As, Profil, bouwplank yang dipasang harus kokoh, tidak mudah
berubah.
4. Untuk kontrol peil sehubungan besarnya beda tinggi maka harus dibuat
bouwplank untuk peil-peil bantu.
JALAN KERJA
2. Profil
Profil dibuat sesuai dengan rencana bentuk konstruksi dan terpasang
kokoh, dari bahan kayu yang cukup baik, dan untuk pekerjaan saluran
dipasang tiap jarak minimum 10 m.
3. Bouwplank
Bouwplank dibuat dengan bahan kayu dan papan dengan kwalitas yang
baik.
a. Tiang bouwplank dibuat dari patok kayu dengan ukuran sekurang-
kurangnya 5/7 cm terpasang kokoh atau dari pipa besi.
b. Papan bouwplank sekurang-kurangnya ukuran 2/20 cm dilengkapi
dengan notasi As serta angka duga tinggi peil yang ditulis dengan
cat.
c. Bouwplank dipasang dengan Peil yang diambil dari Titik Tetap. Pada
Bouwplank harus ditegaskan posisi as dan angka Peilnya.
PEKERJAAN KISTDAM DAN PENGERINGAN
XIV : 1. Yang dimaksud dengan kistdam disini adalah konstruksi penunjang yang
memberikan perlindungan / pengamanan langsung bagi daerah kegiatan
pelaksanaan terhadap aliran air.
4. Arah dan tinggi kistdam yang harus memenuhi syarat untuk pelaksanaan,
untuk ini Kontraktor wajib berkonsultasi dengan Direksi.
TINGKAT
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
RISIKO
2. Gambar detail yang belum ada harus dibuat Kontraktor sendiri dan dimintakan
persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan KPA/PPK melalui
Pengawas dan Direksi.
PEIL/DUGA KETINGGIAN
XVII : 1. Peil/duga ketinggian pokok ditetapkan oleh Proyek dan akan ditunjukkan oleh
Direksi.
UKURAN
IJIN KERJA
RENCANA KERJA
XXII : 1. Kontraktor selaku pelaksana pekerjaan ini wajib menugaskan personalia yang
cakap dan berpengalaman dalam bidang tugasnya untuk menyelesaikan tugas-
tugas lapangan.
Kebutuhan tenaga minimal pada pekerjaan ini adalah :
No Posisi Jumlah Sertifikat Pengalaman
.
1 Pelaksana 1 SKT pelaksana saluran 0 Tahun
irigasi/bangunan
irigasi/pelaksana
jaringan irigasi
2 Petugas K3 1 Sertifikat K3 0 Tahun
Konstruksi
JAM KERJA
XXIII : 1. Kontraktor menentukan sendiri jam kerja bagi petugas & pekerja yang
dikerahkan untuk melaksanakan pekerja ini, dengan mengingat peraturan
perubahan yang berlaku.
3. Dalam hal Kontraktor akan bekerja di luar jam kerja/lembur maka Kontraktor
harus memberitahukan kepada Direksi pekerjaan secara tertulis sekurang-
kurangnya 24 jam sebelumnya.
BAHAN/ MATERIAL BANGUNAN UNTUK PELAKSANAAN PEKERJAAN.
XXVI : 1. Kontraktor wajib menyediakan 2 (dua) buah buku besar yang digunakan untuk :
a. Mencatat semua instruksi dan koreksi direksi.
b. Mencatat semua saran tamu (jika ada).
2. Laporan Harian dibuat/ diisi setiap hari untuk mencatat hal-hal sebagai berikut :
a. Catatan tenaga kerja yang terdiri dari : jumlah pekerja, mandor,
tukang, kepala tukang serta tenaga personalia dari Kontraktor sendiri.
b. Catatan bahan meliputi : Stock bahan yang datang, bahan yang
ditolak dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Jenis kegiatan bagian konstruksi yang dilaksanakan pada hari
tersebut.
d. Hasil fisik pekerjaan yang dicapai.
e. Peil galian, timbunan, pasangan batu yang dicapai pada hari itu.
f. Jumlah alat baik yang dioperasikan maupun yang tidak.
g. Keadaan cuaca (hujan, banjir, dan lain-lain).
2. Alat peralatan dimaksud harus dalam keadaan siap dipakai, kerusakan yang
terjadi selama pelaksanaan agar segera diperbaiki atau dicarikan
penggantinya.
XXX : 1. Dalam hal Kontraktor memerlukan peralatan yang kebetulan tidak dimiliki dan
pengguna jasa mempunyai, maka Kontraktor dapat menggunakan alat
pengguna jasa.
2. Untuk hal di atas Kontraktor dapat mengajukan permohonan secara tertulis
kepada PPK.
XXXI : 1. Kontraktor harus menyediakan sendiri semua kebutuhan bahan bakar dan
pelumas bagi peralatan.
2. Jenis pelumas yang digunakan harus sesuai jenis yang telah ditetapkan.
B. SPESIFIKASI KHUSUS
URAIAN UMUM
PEKERJAAN TANAH
e. Dalam hal galian tanah tertimbun kembali sebagai akibat dari adanya :
- Longsoran tebing galian dan sejenisnya,
- Adanya rembesan,
- Kistdam yang kurang sempurna,
Untuk pengerjaan kembali tidak dapat diperhitungkan sebagai
tambahan pekerjaan/volume pekerjaan
2. Timbunan tanah
a. Material tanah yang dimanfaatkan untuk penimbunan harus sesuai
kondisi / keadaan tanah ditempat pekerjaan.
b. Bentuk dan metode penimbunan tanah harus sesuai dengan gambar
rencana atau petunjuk Pengawas atas persetujuan Direksi.
c. Pemadatan dengan tenaga manusia :
1. Tanah yang memenuhi syarat untuk ditimbun dihampar setebal 10
cm merata.
2. Sesuai dengan keadaan yang diperlukan untuk pemadatan maka
hamparan tanah tersebut disiram air.
3. Setelah disiram, baru dimulai pemadatannya dengan menimbris
tanah tersebut dengan alat yang beratnya 15-20 kg dan tinggi jatuh
alat timbris +/- 30 cm.
4. Setelah padat betul baru dihampar dengan lapisan tanah
berikutnya setebal 20 cm, disiram air dipadatkan begitu seterusnya
sampai selesai.
III : 1. Bahan untuk spesi harus ditakar dengan menggunakan ukuran takaran yang
sama dengan dicampur dalam keadaan kering dengan Molen sebelum
ditambahkan air.
2. Pencampuran bahan sesuai dengan perbandingan campuran yang
ditetapkan harus diaduk sampai homogen.
3. Adukan dengan PC harus sudah digunakan selambat-lambatnya satu jam
setelah dicampur dengan air.
4. Spesi yang sudah dicampur lebih dari satu jam dan atau telah pernah
mengering tidak boleh digunakan kembali.
5. Pemasangan diusahakan terlindung dari hujan atau air, demikian pula
pasangan yang masih baru/belum mengeras diusahakan dilindungi dari
hujan/air.
6. Batu kali yang digunakan harus batu belah dan pemasangannya tidak boleh
ada rongga-rongga yang tidak berisi jarak pasangan batu yang satu dengan
yang lainnya bersinggungan.
7. Pelaksanaan pasangan harus padat, di antara batu satu dengan batu
lainnya harus berisi spesi.
8. Permukaan/bidang muka pasangan harus rata mengikuti garis profil.
9. Pekerjaan pasangan harus memberikan bentuk akhir sebagaimana gambar
konstruksi yang ditetapkan.
10. Dalam pemasangan batu kali supaya dibuatkan profil yang sesuai dengan
bentuk konstruksi dan untuk pekerjaan saluran dipasang setiap 10 m.
PEKERJAAN BETON
IV 1. Pekerjaan beton terdiri dari beton mutu f'c = 9,8 Mpa (K125), slump (12 ±2)
cm, w/c = 0,78 dengan pembesian jaring kawat (wiremesh) dengan diameter
sesuai gambar rencana.
: 2. Untuk Beton struktur lebih besar dari 5 m3 harus dibuat “Lab Mix Formula”
dengan test yang diperlukan.
3. Syarat-syarat Bahan
A. Portland Cement (PC)
a. PC yang digunakan adalah sesuai dengan standar yang
berlaku
b. Dalam keadaan yang sangat terpaksa, PC berlainan merk
dapat digunakan dengan syarat mendapat persetujuan dari
pengawas dan direksi.
B. Pasir
a. Pasir yang digunakan untuk spesi/beton tidak boleh :
- Mengandung lumpur lebih dari 5%
- Mengandung Garam
b. Bila dipandang perlu, gunakan sepenuhnya persyaratan PBI
1971
c. Pasir laut tidak diijinkan untuk pekerjaan beton, pekerjaan
pasangan dan spesi lainnya.
C. Kerikil
a. Kerikil yang digunakan harus diperoleh dari hasil ayakan dan
tidak berlumpur
b. Kerikil keropos/berpori tidak boleh digunakan
c. Untuk campuran beton, ukuran kerikil harus beraneka ragam
besarnya dengan ukuran 0,50 – 4 cm
D. Air
a. Air untuk konstruksi bebas garam, bahan kimia, kotoran dan
zat terlarut lain serta berwarna jernih
b. Kontraktor wajib menyediakan air yang sehat untuk keperluan
harian.
E. Tulangan/Baja Beton
a. Besi Beton yang digunakan harus memenuhi standar PBI 1971
b. Besi Beton yang telah karatan tidak boleh dipakai/digunakan
sebagai tulangan beton
F. Bekisting
Bekisting dinding beton dengan menggunakan multiflex 9 mm
PEKERJAAN PENYELESAIAN
SYARAT-SYARAT BAHAN
1. PC :
a. PC. Yang digunakan adalah keluaran pabrik semen dalam Negeri.
2. PASIR:
b. Untuk pekerjaan pasangan batu kali, siar, plester, beton, pasir harus
diayak dengan menggunakan saringan kawat/ayakan.
e. Untuk pekerjaan siar dan plesteran pasir harus diayak dengan saringan
kawat.
3. BATU KALI :
4. KERIKIL:
5. AIR:
VOLUME PEKERJAAN
IX : Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan diselesaikan adalah yang terdiri dari
pasangan batu dan beton dengan bentuk, ukuran dimensi sebagaimana gambar
pelaksanaan (gambar bestek) terlampir meliputi kegiatan-kegiatan :
1. Pekerjaan persiapan :
a. Pembersihan tempat/daerah kerja.
b. Uitzet, pembuatan profil, bouwplank, pasang patok-patok As bangunan.
c. Penyiapan daerah kerja.
2. Pekerjaan Tanah :
Pekerjaan berupa timbunan tanah dipadatkan seperti tergambar pada
gambar pelaksanaan.
3. Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan terdiri dari pasangan batu kali, plesteran dan siaran, pekerjaan
beton sesuai gambar pelaksanaan. Untuk pekerjaan senderan dilengkapi
dengan drainase pipa PVC diameter 2 inch dengan dimensi sesuai dengan
gambar rencana atau atas petunjuk direksi.
4. Pekerjaan pengeringan
Kistdam adalah kontruksi penunjang yang diperlukan untuk melindungi
tempat kegiatan, di samping untuk mengarahkan aliran sungai.
Pekerjaan pengeringan dilakukan menjamin tempat kerja yang memenuhi
syarat teknis untuk pengerjaan pasangan batu kali, dapat dilakukan
dengan cara pemompaan.
5. Pekerjaan Penunjang
Mencakup seluruh kegiatan yang diperlukan untuk menunjang
terlaksananya kelancaran kegiatan fisik antara lain :
a. Administratif.
b. Dokumentasi.
c. Penjagaan dan Pengamanan lainnya.
d. Mobilisasi
URAIAN PEKERJAAN
X : 1. Spesifikasi Teknis
Untuk pekerjaan ini jenis kegiatan/pekerjaan terdiri atas :
a. Pekerjaan galian batu.
b. Pasangan batu kali dengan dengan mortar tipe N (setara campuran 1
PC : 4 PS).
c. Beton mutu f'c = 9,8 Mpa (K125), slump (12 ±2) cm, w/c = 0,78
d. Pembesian dengan jaring kawat (wiremesh) M5
e. Bekisting dinding beton biasa dengan multiflex 9 mm
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar konstruksi.
2. Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti daftar pada daftar
kuantitas
DIREKSI KEET
XI
1. Kantor Direksi.
Kontraktor sebelum mulai kegiatan fisik harus sudah menyiapkan kantor
pelaksana.
XII : Kontraktor wajib membuat bangunan ukur dan Papan Duga Air dengan type
gambar bangunan ukur yang sudah terlampir pada gambar desain atau mengikuti
petunjuk Direksi khusus untuk bangunan bendung.
XIII : Apabila ada perubahan karena kekurangan dalam penjelasan pada pasal – pasal
tersebut di atas dan dianggap perlu penambahan / pengurangan penjelasan
pekerjaan setelah diadakan Rapat Aanwijzyng Kantor dan Aanwijzyng Lapangan,
maka akan diatur dalam Rizalah Aanwizyng.
Mengetahui, Mengetahui,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Kepala Dinas
Ruang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Karangasem/PA Kab. Karangasem/PA
Mengetahui,
Kepala Dinas Pekerjaan Umum da
Kab. Karangasem
I NYOMAN SUTIRTAYA
Pembina Utama M
NIP. 19670805 19970