Bab 1
Bab 1
Akuntansi manajemen adalah proses dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk
menyediakan informasi bagi para manajer untuk perencanaan, pengimplementasian, dan
pengendalian aktivitas-aktivitas organisasi.
National Association of Accountants (NAA) membentuk sebuah komite yang diberi nama
Management accounting practices committee (MAPC) agar dapat menyusun definisi
akuntansi manajemen dan akuntan manajemen yang mempunyai cakupan luas sehingga
dapat meningkatkan harkat dan martabat profesi akuntansi manajemen.
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apa pun yang
mendefiniskan sifat dari proses, masukan atau keluarannya. Kriteria fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan manajemen yakni:
2. Tidak ada aturan yang mengikat 2. Harus mengikuti aturan tertentu dari pihak
eksternal
3. Informasi keuangan dan nonkeuangan, 3. Informasi keuangan dapat bersifat obyektif
informasi dapat bersifat sibyektif
4. Penekanan pada masa yang akan dating 4. Berorientasi historis
Tahun 1000 pada waktu itu menurut Johnson bahwa di Eropa Barat mulai
dikembangkan adanya ekonomi pasar. Pada waktu itu para pedagang membutuhkan
informasi informasi bisnis untuk menentukan apa yang akan dijual dan berapa harganya.
Ketika itu profesi akuntansi mulai tumbuh yaitu abad 15 oleh Fra Pacioli
mengembangkan tata buku berpasangan.
Sesuai dengan lingkungan bisnis tempat Pacioli bekerja Pacioli menerapkan akuntansi
untuk usaha pedagangan yaitu pengiriman barang-barang ke luar negeri yang diangkut
melalui kapal-kapal dan karavan-karavan.
Dengan menggunakan tata buku berpasangan Pacioli berusaha untuk menghitung hasil-
hasil usaha perdagangan sampai dengan kapal tersebut kembali dan berhasil menjual
barang-barang dagangan yang di bawanya.
Setelah Fra Pacioli banyak penulis yang mengembangkan akuntansi antara lain pada
tahun 1832 Charles Babbage menulis sebuah buku On the Economy of Machinery and
Manufacturing. Dalam buku tersebut Babbage menguraikan bahwa mesin sebagai proses
manajemen
Pada abad 19 akuntansi biaya dikembangkan karena tata buku berpasangan saat itu
tidak dapat digunakan lagi untuk membantu pembuatan keputusan dan pengendalian
dalam paabrik.
Pada saat mulai timbulnya industri tekstil di Inggris bagian utara saat itu di sebut sebagai
saat kelahiran kapitalisme industi, para pedagang sebagian berubah menjadi pengusaha
dan mereka mulai membutuhkan informasi untuk menentukaan besarnya bahan yang
digunakan dan upah yang harus dibayarkan kepada buruhnya
Para pengusaha juga mulai membutuhkan informasi tenaga kerja dan biaya produksi
lainnya untuk setiap unit produk (output), sehingga tata buku berpasangan
berkembangan ke arah tata buku biaya berpasangan.
Para pengusaha juga ingin informasi untuk menjawab pertanyaan “apakah produknya
efisien?” Untuk menjawab pertanyaan ini dibandingkan biaya produk perunit dari waktu
ke waktu. Pada periode ini juga mulai timbul sistem untuk mengalokasikan biaya
overhead pabrik.
Gagasan yang berkembang di Inggris tersebut dengan cepat berkembang di Amerika
Serikat. Dalam tahun 1887 terbit publikasi pertama buku akuntansi biaya dan
manajemen dengan judul “Factory Account” yang ditulis oleh Emile Garche dan J.M.
Fells.
Setelah tahun 1900 mulai timbul pengintegrasian antara catatan biaya dan catatan
keuangan (cost record and financial record). Dalam periode ini mulai dikembangkan
tehnik-tehnik dan sistem yang lebih baik untuk pendistribusian dan pengalokasian biaya
overhead serta tehnik untuk membantu pembuatan keputusan misalnya analisis impas
(break-even) dan Discounted Cash Flow (DCF)
Pada setiap tahap pengolahan produk tersebut biaya tenaga kerja dan bahan dapat
diidentifikasikan dengan relatif mudah.
3. Untuk menyederhanakan penilaian persedian produk selesai dan barang dalam proses.
ROI yang semula digunakan untuk mengukur perusahaan secara keseluruhan akirnya
digunakan untuk menilai tanggung jawab kinerja majaer divisi untuk menggunakan
modal secara efisien dan efektif.
Pada awal dekade 1930-an, sejalan dengan kelahiran pasar modal di Amerika Serikat,
akuntansi manajemen terutama berhubungan dengan masalah-masalah akuntansi biaya
yaitu penentuan biaya produksi.
Pada saat itu tujuan penentuan harga pokok produk adalah untuk penyajian laporan
keuangan kepada phiak luar organisasi. Oleh karena itu akuntansi manajemen berfungsi
menajikan laporan keuangan yang obyektif, auditable, dan verifiable bagi pemeriksaan
oleh akuntan publik.
Penentuan harga pokok yang dijual digunakan untuk menyusun laporan rugi-laba dan
harga pokok bahan dan produk yang belum dijual untuk menyusun neraca. Teknologi
produksi yang digunakan pada saat itu relatif sederhana, keepatan proses pemanufakturan
ditentukan oleh kegiatan manual, dan biaya produksi yang dominan adalah biaya bahan
dan tenaga kerja langsung.
Dalam tahun 1940-an perkembangan akuntansi manajemen relatif lamban, hal ini sejalan
dengan pecahnya perang dunia II. Namun ada salah satu buku penting yang diterbitkan
tahun 1940 yang ditulis oleh J. Brooks Heckerts dengan judul The Analysis and Control
of Distribution costs for Sales Executives and Accountans, buku ini membahas
pentingnya perhatian para eksekutif penjualan dan para akuntan terhadap biaya distribusi
yang jumlahnya semakin penting.
Tahun 1950-an sampai dengan tahun 1960-an setelah perang dunia II negara-negara
industri barat, khususnya Amerika Utara dan Inggris, mempunyai posisi pasar
internasional yang kaut. Produk mereka sangat dikagumi, mereka dapt menjual
produknya dengan relatif mudah, dan persaingan harga serta kuantitas relatif rendah.
Kondisi tahun 1950-an dan tahun 1960-an tercermin pada gaya gaya manajemen dalam
perusahaan. Penentuan wewenang manajemen banyak didsarkan pada pengalaman dan
posisinya dari pada keahlian dan kualifikasi profesionalnya.
Dalam hirarki organisasi banyak menekankan pada hirarki lini dan peranan fungsi staf
hanya bersifat sekunder. Keputusan yang dibuat oleh manajemen dianggap bersifat sangat
terstruktur dan formal serta tujuan dan alternatif-alternatif pembiatan keputusan dapat
diidentifikasikan dengan jelas.
Dalam masa itu inovasi produk dan proses produksi relatif sedikit, hal ini disebabkan
karena produk yang adaa dapat dijual dengan relatif mudah dan proses produksi yang
mudah dipahami. Sebaliknya orientasi sistem pengendalian biaya menjai terlalu umum,
dan akibatnya, efisiensi relaatif tidak tinggi. Dorongan bagi perusahaan untuk
meminimumkan biaya pemanufakturan relatif kecil, biaya untuk memasarkan produk dan
menyerahkannya pada pembeli relati tinggi. Lagi pula sistem akuntansi biaya yang
digunakan saat itu cendrung meremehkan informasi yang digunakan oleh manajemen
untuk pembutan keputusan, dan akibatnya keputusan manajemen tidak tepat.
Pusat perhatian akuntansi biaya terutama hanya untuk transaksi yang bersifat historis dan
kurang memperhatikan perspektif perencanaan. Akuntnasi biaya dan akuntansi
manajemen hanya memusatkan pada biaya produksi dan lalai memperhatikan biaya
pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi teknolgi.
Dalam peride tersebut model-model dan teknik-teknik yang digunakan berusaha untuk
memprogramkan pembuatan keputusan dan proses pengendalian. Model-model tersebut
mencakup seperti linier programing, cost variance investigation, trasfer pricing,
performance evaluation, opportunities cost, dsb.
Baru dalam tahun 1970-an mulai banyak riset mengenai aspek motivasi manusia ke
dalam sistem akuntansi manajemen. Salah satu riset tersebut mengenai teori kontijensi
yang mencoba menghubungkan perancangan sistem pengendalian dengan faktor-faktor
organisasi misalnya ukuran, teknolgi, gaya manajemen, dan tipe-tipe lingkungan
beroperasinya organisasi.
Keadaan ini lebih diperparah dengan munculnya negara-negara industri baru di kawasan
Timur Jauh, khususnya Jepang. Sebagai contoh, Jepang dalam dekade 1970-an sudah
menggunakan teknologi robotik dan proses produksi terkenal komputer dalam rangka
menjadi pimpinan industri tahun 1980-an sampai sekarang.
Dilain pihak Inggirs dalam tahun 1970-an masih menggunakan teknologi tahun 1950-an
dan tahun 1960-an. Demikian pula sebagian besar perusahaan di Amerika Serikat dan
negara-negara Amerika utara lainnya juga menggunakan teknologi yang kurang maju
dibandingka Jepang.
Dalam tahun 1980-an banyak perusahaan di inggris dan Amerika Serikat yang mengalami
penurunan, bahkan banyak perusahaan yang gagal untuk menghadapi persaingan dengan
industri-industri baru di kawasan Asia Timur, khususnya Jepang dan akbitanya
perusahaan-perusahaan tersebut bangkrut.
Meskipun demikian banyak perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris yang berhasil
memodernisasi dirinya dengan teknologi maju sehingga mendorong biayanya menjadi
efektif dan lebih bersaing. Melalui proses pertumbuhan dan merger, perusahaan-
perusahaan yang menggunakan teknologi maju tersebut sekarang dapat berkembang lebih
besar dan lebih penginternasional. Namun tekanan dalam industri pemanufakturan
menciptakan peluang baru dalam industri jasa misalnya turisme, keuangan dan hiburan.
Untuk mengatasi maslah-masalah yang timbul tersebut di atas, dalam 1980-an riset dalam
bidang akuntansi manajemen mengalami peningkatan:
1. Riset akuntansi manajemen berbasis ekonomik menjadi kurang normatif dan lebih
diskriptif dalam usaha untuk menyusun modal yang lebih realistik dan
mengintergrasikan perilaku manajerial dan peranan sistem pengendalian.
Teori agensi menjadi penting untuk konflik terhadap pengendalian,
kontrbusi balas jasa dan informasi.
4. Pengaruh lingkungan sosial dan politik pada perusahaan dan akuntansi manajemen
juga semakin meningkat. Hal ini mendorong riset untuk memahami aspek sosial dan
politik pada perusahaan dan akuntansi manajemen
Nilai pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang pelanggan terima dan
apa yang pelanggan korbankan/berikan.
Fokus pada nilai pelanggan berarti sistem akuntansi manajemen harus memberikan
informasi mengenai realisasi dan pengorbanan. Informasi ini dikumpulkan dari luar
perusahaan. Manajemen rantai nilai yang efektif digunakan untuk melihat aktivitas
yang dijalankan terkait dengan peningkatan nilai pelanggan seperti merancang,
mengembangkan, memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan produk serta jasa
kepada pelanggannya.
Contoh: Pengiriman tepat waktu atas suatu produk atau jasa adalah bagian dari produk
total, dan merupakan bagian dari nilai pelanggan
Pengelolaan rantai nilai berarti akuntansi manajemen harus memahami banyak fungsi
bisnis, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga pelayanan konsumen.
Kebutuhan ini semakin besar ketika perusahaan terlibat dalam perdagangan internasional.
Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita melihat gabar yang lebih besar.
Pandangan luas ini memungkikan manajer meningkatkan kualitas, mengurangi waktu
yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan internal atau pun eksternal dan meningkatkan
efisiensi.
b) Persaingan Global
Perkembangan sarana tranportasi dan komunikasi yang cepat telah menciptakan suatu
pasar global bagi perusahaan manufaktur dan jasa Beberapa dekade yang lalu tidak
satupun perusahaan yang tahu bahwa ada perusahaan sejenis didirikan di Jepang,
Perancis, Jerman dan Singpura.
Perusahaan luar negeri bukan merupakan pesaing, karena pasar dipisahkan oleh jarak
geografis. Sekarang ini mobil yang dibuat di Jepang, dikirim ke Amerika Serikat dalam
tempoh 2 minggu. Bankir investasi dan konsultan manajemen dapat berkomunikasi
dengan kantor di luar negeri dalam waktu sekejap.
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses
manufaktur yang baik. Keunggulan manufaktur adalahh kunci untuk bertahan hidup
dalam lingkungan persaingan global saat ini. Memproduksi produk dengan sedikit limbah
tetapi seuai dengan standar merupakan dua tujuan perusahaan tingkat dunia.
Filosofi dari manajemen mutu total (total quality management (TQM), perusahaan
berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerja menghasilkan
produk sempurna (zero-defect), sedangkan menggantikan “prinsip mutu” yang dapat
diterima dimasa lalu. Peningkatan penekanan pada mutu ini telah menciptakan
kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi
keuangan dan nonkeuangan tentang mutu.
Pelaporan dan pengukuran biaya mutu adalah kunci dari sistem akuntansi manajemen
kontemporer bagi perusahaan manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus
mampu menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai mutu, termasuk
informasi jumlah produk cacat, laporan biaya mutu, laporan trend mutu, dan laporan
kinerja biaya mutu.
Waktu adalah unsur penting dari semua tahap rantai nilai. Perusahaan bertaraf dunia
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek
siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan itu menirim produk atau jasanya
dengan cepat melalui penghapusan watu yang tidak bernilai tambah (waktu yang tidak
bermanfaat), waktu yang tidak berguna bagi pelanggan (misalnya waktu yang
dibutuhkan untuk memuat produk ke kapal). Pengurangan waktu yang tidak bernilai
tambah seiring dengan peningkatan mutu .
2. Komputer personal (PC yaitu alat-alat yang dibutuhkan seperti software kertas
kerja dan paket-paket gratis.
Alat bantu PC dan software tersedia bagi para manajer dari semua jenis organisasi.
PC dan paket software yang mudah pengoperasianya memungkinkan manejer
melakukan lebih banyak analis dan mengurangi ketergantunganya pada
departemen sistem iformasi yang tersentralisasi .
Jika sebuah PC juga bertindak sebagai suatu terminal dan dihubungkan ke data base
organisasi , maka manajer dapat mengakses informasi dengan cepat dan menyediakan
lebih banyak laporannya.
Banyak perusahaan meneukan bhwa peningkatan daya respon dari sistem akuntansi
manajemen kontemporer memungkinkan mereka merealisasikan penghematan biaya
secara berarti melaalui penghapusan sejumlah laporan bulanan intern
f) Kemajuan Lingkungan Manufaktur
Manufaktur Just-inTime, adalah sistem yang memproduksi barang hanya ketika produk
dibutuhkan dan hanya dalam jumlah yang diminta oleh konsumen. Setiap operasi
memproduksi hanya apa yang diminta dari operasi yang sedang berjalan. Tidak ada
produksi berlangsung hingga suatu tanda dri suatu proses berurutan menunjukan
kebutuhan untuk berproduksi. Komponen dan bahan tiba tepat pada waktunya saat
digunakan dalam berproduksi.
KUISIONER
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan perusahaan Just-inTime
2. Jelaskan apa yang dimakasudkan dengan CIM (computer-integrated
manufakturing)
3. Jelaskan mengapa sebuah perusahaan Waktu merupakan sebuah unsur
Kompetitif
4. Jelaskan Filosofi dari manajemen mutu total (total quality management
(TQM),
5. Jelaska n faktor-faktor perubahan lingkungan baru
6. Jelaskan secara singkat sejarah akuntansi manajemen
7. Jelaskan perbedaan akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
8. Jelaskan definisi akuntnasi manajemen secara singkat dan secara luas
.