Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SMK3

DISUSUN OLEH:
DANENDRA AHNAF MANGGALA (210522517641)
AQBIL RAWDAK JABBARSYAH (210522517605)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PRODI D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2021

1
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan kewajiban
perusahaan untuk melindungi pekerja berdasarkan amanah undang-undang. Meskipun
telah menerapkan SMK3, kecelakaan kerja masih banyak terjadi dan imbasnya adalah
pada produktivitas kerja karyawan. Pada kenyataanya penerapan SMK3 diluar sana
masih tidak dihiraukan bahkan beberapa perusahaan besar tidak mematuhi penerapan
SMK3 yang baik dengan berbagai alasan.

2. Rumusan Masalah
2.1. bagaimana penerapan SMK3 ?
2.2. bagaimana kasus kasus kecelakaan kerja yang terjadi ?

3. Tujuan
3.1. penerapan smk3 diorganisasi/perusaan
3.2. identifikasi kasus kasus kecelakaan di organisasi/perusahaan

2
B. PEMBAHASAN

Penerapan SMK3 dilapangan khususnya sebuah perusahaan yang memperkerjakan


karyawan diatas 100 orang atau memperkerjakan sebuah pekerjaan yang beresiko
tinggi terhadap kecelakaan kerja,akan tetapi disini masih banyak perusahaan yang
masih tidak memperhatikan begitu pentingnya smk3,dan akhirnya perusahaan yang
pekerjanya mendapatkan kecelakaan kerja akan baru sadar bahwa penerapan SMK3
di lapangan sangat lah penting.
Banyak factor factor yang membuat terjadinya kecelakaan kerja baik dari factor
pekerja/perusahaan itu sendiri maupun factor alam dan kecelakaan kerja bisa terjadi
kapan pun dan dimanapun meski kita sudah menerapkan SMK3 dengan baik tetapi
dengan menerapkan SMK3 akan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja pada suatu
pekerjaan ringan maupun berat.
Kasus kasus kecelakaan yang terjadi dilapangan sangat banyak dan berbagai macam
meski ada juga beberapa perusahaan yang sudah Menerapkan SMK3
Contohnya adalah seorang pekerja tukang bangunan di salah satu rumah daerah
Lamongan mengalami memar dan hampr tetanus akibat paku yang menancap pada
kaki pekerja tersebut

Gambar1:kaki yang titanus akibat tertusuk paku

Alasan pekerja tersebut tidak menggunakan atribut SMK3 yang lengkap terutama
bagian kaki adalah karana malah menyusahkan pekerja tersebut saat bekerja yang
membuat kurang lincah. Ada juga pekerja bangunan di salah satu majid di lamongan
yang mengalami patah tulang akibat jatuh saat bekerja tetapi hal ini disebabkan oleh
factor alam.

gambar2: sepatu sebagai


pelindung

3
Lingkungan kerja yang kurang aman merupakan salah satu ancaman bagi para
karyawan pada saat bekerja oleh karena itu, kurangnya pengetahuan dan pelatihan
yang diberikan perusahan terhadap Karyawan menyebabkan karyawan lalai dan tidak
patuh terhadap peraturan dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) dikarenakan
karyawan merasa tidak nyaman dalam penggunaan alat pelindung diri dari segi bentuk
dan ukuran sehingga masih rentannya terjadi kecelakaan kerja 3. Serta kurang
dilakukannya pengontrolan atau pengawasan yang dilakukan pihak manajemen
terhadap para pekerja dan kondisi lingkungan kerja sehingga masih adanya para
karyawan yang acuh dan tidak menaati peraturan dengan baik.

Tujuan utama penerapan SMK3 adalah untuk melindungi pekerja dari segala bentuk


kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagaimanapun pekerja adalah asset
perusahaan yang paling penting Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi. Mencegah dan mengurangi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,
pekerja, dan/atau serikat pekerja. Bertanggung jawab mengevaluasi bahaya-bahaya
dari proses yang ada atau yang baru dan untuk menekan resiko-resikonya juga
Bertanggung jawab menetapkan dan mengembangkan rencana tanggap darurat dan
Berwenang untuk mengeluarkan laporan kecelakaan, laporan ketidak sesuaian dan

tindakan perbaikan adalah fungsi dari penerapan SMK3.


Gambar3:contoh pekerja yang menerapkan standart SMK3

Gambar 4: diagram kasus kecelakaan SMK3 2014-2017

4
C. KESIMPULAN
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat diperlukan karena
menyangkut perusahaan dan karyawannya. Penerapan K3 ini juga harus memiliki
prosedur yang benar yang harus diikuti sesuai dengan aturan perundangundangan,
karena apabila K3 tidak terlaksana, tentu akan memberikan dampak buruk terhadap
perusahaan dan karyawannya sendiri.

Disini ada beberapa saran kami terhadap penerapan SMK3 adalah Perusahaan lebih
memperhatikan prosedur penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan
memberikan pengertian secara kontinyu kepada karyawan agar mereka mentaati
penggunaan alat pelindung diri (APD) guna keselamatan kerja. 2. Diharapkan dapat
meningkatkan kuantitas pelatihan tentang keselamatan dan kesehatan kerja untuk
memberikan pengetahuan kepada karyawan mengenai bahaya-bahaya yang dapat
terjadi dari pekerjaan yang mereka lakukan dan pentingnya melindungi diri, serta
memelihara mesin-mesin pabrik agar tetap dalam kondisi baik dan tidak
membahayakan karyawan pada saat bekerja.

Anda mungkin juga menyukai