Pengungkapan Diir Pada ODHA
Pengungkapan Diir Pada ODHA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
DEVITA MARIE ASTRIANA MARTHIN
NIM : 039114106
i
ii
SKRIPSI
NIM : 039114106
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iii
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
(Amsal 17: 22a)
pada senyummu
(Mother Theresa)
iv
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Papa & Mama yang sangat mengasihi, menyayangi &
memperhatikanku,
Adik-adikku yang selalu menyayangiku(Rico, Kiki & Deny),
Nando yang dengan tulus mencintaiku,
Tnt’ Susi yang selalu setia padaku.,
Almamaterku Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, dan
Semua orang terkasih yang tlah memberi makna & warna, serta
berproses dalam kehidupanku.
v
vi
STUDI DESKRIPTIF: PENGUNGKAPAN DIRI PADA ODHA
(ORANG DENGAN HIV/ AIDS) YANG BERADA DI WILAYAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pengungkapan diri Odha yang hidup
di masyarakat, secara khusus untuk mengetahui pada siapa Odha cenderung untuk melakukan
pengungkapan diri, topik apa saja yang umumnya disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapan
diri, dan alasan yang memudahkan serta alasan yang menghambat Odha dalam mengungkapkan kondisi
kesehatannya pada orang lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penggungkapan diri Odha, yang terdiri dari
skala pengungkapan diri Odha dan pernyataan tertutup. Subjek dalam penelitian ini adalah penderita
HIV/ AIDS yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jumlah subjek dalam penelitian
adalah 44 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data
dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 15 yaitu dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dan metode uji- t berpasangan antar topik pengungkapan diri dan target share Odha. Uji coba
skala dilakukan pada 44 Odha yang menghasilkan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s sebesar 0.972.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Odha lebih cenderung melakukan pengungkapan diri pada
pasangannya, kemudian pada konselor, keluarga dan teman. Topik yang umumnya disampaikan Odha
ketika melakukan pengungkapan diri adalah pada topik yang sifatnya umum dan tidak terlalu terkait
dengan diri mereka, serta cenderung menghindari pembahasan topik yang secara lebih terkait dengan
kondisi kesehatan mereka. Topik mengenai kepribadian, kondisi fisik serta tentang kondisi keuangan,
tergolong topik yang jarang diungkapkan Odha pada orang lain. Alasan Odha untuk terbuka pada target
share tentang kondisi kesehatannya adalah untuk curhat atau sebagai katarsis, mencari bantuan atau
dukungan, membagikan informasi yang diketahui, serta karena ingin menjalin atau memiliki relasi yang
lebih dalam dengan target share. Alasan Odha untuk tidak terbuka pada target share tentang kondisi
kesehatannya adalah karena takut mendapatkan penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,
untuk menjaga privasi pribadi, serta karena tidak memiliki relasi yang mendalam dengan target share.
vii
DESCRIPTIVE STUDY: SELF DISCLOSURE OF PHAs
(PEOPLE LIVING WITH HIV/AIDS) IN SPECIAL REGION OF
YOGYAKARTA
ABSTRACT
This study was aimsed to describe on how the people living with HIV/AIDS (PHAs) who lives in
community are doing self-disclosure , especially to investigate whom PHAs tend to disclose themselves,
topics generally presented by them, and reasons for easier or hinder to express their health conditions
to others. This research is a descriptive survey method. Data were collected by using PHAs self-
disclosure questionnaire which consist of PHAs self-disclosure scale and enclosed statements. Subjects
in this research were people living with HIV/AIDS (PHAs) who live in Yogyakarta. The number of
subjects were 44 choosen by using purposive sampling technique. Data processing was performed with
SPSS for Windows ver.15 i.e by using descriptive analysis techniques and paired t-test method between
self-disclosure topics and target share of PHAs. Scale tryout conducted on 44 PHAs which produced
Cronbach's alpha reliability coefficient of 0.972. The result showed that PHAs tend to disclose themself
to their partner, then counselor, family and friends. When they disclose themself, topics they presented
was general issue – something not related to their life exactly – and they tend to avoid all of the topics
related to their health condition. Topics like personality, physical condition and financial, classified as
infrequent topics. The reason of why PHAs disclose on the target share about their health condition is to
confide or as a catharsis, to seek assistance or support, to share information, and because they want to
establish or to have a deeper relationship with the target share. The reasons they are not open on target
share about their health condition is due to fear of rejection, inability to accept their reality, to protect
personal privacy, and superficial relationship with the target share.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, hikmat, dan kekuatan-Nya yang
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Berbagai proses dan
pengalaman baru telah dilewati sejak awal pengerjaan skripsi ini dan tentunya
melibatkan berbagai pihak yang dengan hati tulus memberikan motivasi dan bantuan
bagi penulis. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, M. Si selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu A. Tanti Arini, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih untuk
waktu, perhatian dan banyak masukan yang diberikan bagi penulis selama
proses penyusunan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan (trima kasih
banyak karena Ibu bersedia mendengar beberapa sharing pengalaman saya
sukses selalu untuk setiap tugas dan tanggung jawab yang Ibu lakukan).
3. Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi dan Bapak Agung Santoso, S.Psi.,
M.A selaku dosen penguji. Terima kasih atas kesediaannya menguji penulis,
dan terima kasih telah memberikan banyak masukan untuk
menyempurnakan skripsi ini.
4. Ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi, Psi, M.Si selaku dosen pembimbing
akademik. Terima kasih atas kebaikan, motivasi yang diberikan serta
kesediaan konsultasinya.
5. Ibu Silvia Carolina M. Y. M, S.Psi, M.Si, Ibu MM. Nimas Eki S, S.Psi, Psi,
M.Si dan Bapak Minto Istono, S.Psi, M.Si, yang telah memberikan masukan
dan dukungan bagi penulis untuk terus semangat menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma , terima kasih
untuk kesempatan penulis berproses menimba pengetahuan selama penulis
menempuh studi.
x
7. Bapak Dr. Bambang Sigit R, Sp.PD-KP dan Pak Prapto (Klinik Edelweis,
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta), Bu Mamik dan Pak Totok (Diklit RSUP Dr
Sardjito) terima kasih atas bantuannya selama penulis melaksanakan
penelitian.
8. Bapak Samuel Rahmat Subekti (Koordinator Victory Plus), Mas Yan, Ibu
Ida dan K’Win, terima kasih atas segala bantuannya selama proses
pengambilan data di Victory Plus.
9. Bapak dr. Riyanto (Provincial Project Officer) beserta staff di KPAD
Prop.DIY, terima kasih untuk kesempatan berdiskusi dan banyak masukan
yang diberikan, terutama dalam informasi tentang subjek penelitian.
10. Bruder Michael, K’Rina (Binterbusi), K’Deavey (twin), Pak Tri (Pusdep
USD), Ibu Basilika (Pusat Studi Kebijakan UGM) atas informasi dan akses
penulis untuk bertemu dengan subjek penelitian.
11. Seluruh responden dalam penelitian ini, tanpa kalian skripsi ini tidak
mungkin dapat diselesaikan. (Tetap semangat dalam menjalani kehidupan
kalian, terus berjuang,dan jangan pernah menyerah dengan kondisi yang
kalian alami, karena “Hati yang gembira adalah obat yang mujarab ”).
12. Orang tua ku tersayang, Bapak Richard O.W. Marthin, S.Sos dan Ibu Connie
Koliludjur, terima kasih untuk cinta yang diberikan, trima kasih untuk
kesabaran, dukungan moril dan materi, perhatian serta kasih sayang yang
diberikan (kalian orang tua terbaik yang aku miliki, aku bangga memiliki
kalian. ♥FAMILY, Father And Mother, I Love You ♥).
13. Adik-adikku tersayang Charles Elisa Rico Marthin, Frangky Daud Gerry
Marthin (Alm), dan Daniel Yehezkiel Marthin, trima kasih karna sudah
mejadi ‘pelatih’ kesabaranku , trima kasih juga mau aku repotin..
pokoknya trima kasih untuk sgala perhatian dan kasih sayang yang kalian
berikan, I ♥ you brothers always ViChaNiel
xi
14. Jarot Budiasto, S.T, M.T (Nando Bediast ku ) atas cinta kasih dan
perhatianmu yang tulus untukku, trima kasih juga untuk setiap waktu yang
kau berikan. I ♥ you Jer…. You are my everything
15. Seluruh keluarga besar Marthin – Koliludjur – Pepiana, atas doa dan
perhatian yang diberikan, aku sangat mengasihi kalian semua.. (Oma
Leonora Koliludjur, loph u grand Ma ; Ma Ake, Bp Tri, Dyan & Ditha,
trima kasih untuk hari2 yang dilalui bersama @ Jogja, thx u/ sgla kasih &
perhatian yang diberikan, Mr Nathex, thx uda jadi kakak yg baik; Om Joe
‘Lius’ (Alm), tengkyu so much u/ perhatianmu, thx u/ ‘warisan’ yang
diberikan, kangen dengar kamu panggil ‘kariting’, saya yakin kamu sudah
sangat bahagia disana; MCC, thx u/ persaudaraan, suka & duka yang terjalin
antara kita ).
16. Tnt Susi, atas kesetiannya menemaniku melewati berbagai masa dalam
perjalanan hidupku, terima kasih untuk cinta dan kasih sayang yang
diberikan.
17. Choky LiLaNoS, yang begitu setia menemaniku melewati stiap waktu di
Jogja, kemanapun dan kapanpun aku pergi selalu ditemani, bersamamu aku
menemukan & mengalami banyak hal, entah bagaimana kisahku tanpa mu.
18. Segenap staff Fakultas Psikologi, Mas Gandung, Pak Gie, Mbak Nanik, Mas
Muji dan Mas Doni, atas segala bantuan yang diberikan untuk kelancaran
studi penulis di Fakultas Psikologi.
19. Christina Ayu ’tenan’, ’Jenk’ Ella Maturbongs, Jacky Maturbongs ’mitos’,
’Jenk’ Gina Klopfleisc, ’Jenk’ Otep, dan Elsi Bani, atas segala bantuan yang
diberikan...maaf klo sering banget ngerepotin kalian.. skali-skali gantian
dunk kalian yang repotin aku
20. Sahabat-sahabatku terkasih, Budhi Ardiyndhani (dan Ade Dirgantara),
Yohanny Apriyanti Palamba, Sr. Hedwig CB, Rakhel Ririn, Margaretha,
Sari Laksmi ,atas banyak pengalaman (dikala suka maupun duka) yang
boleh kita dilalui bersama selama studi di Fakultas Psikologi USD. Kita
xii
bertemu karena ilmu, dan berpisah karena cita-cita.. walaupun jauh, namun
persahabatan kita tetap ada selamanya... sukses ya untuk setiap karya yang
kalian lakukan.
21. Teman-teman Ψ USD 2003, Eka Dian Perwithasari (Ita), atas perhatian,
dukungan, dan bantuanmu selama ini, thx so much ya; Agatha Dewan Ayu
dan Herdian Wahyuni, teman2 seperjuanganku & sepenantian (dari lt 2, lt 1,
sampe balik lagi ke lt 2), trima kasih u/ kebersamaan kita dalam melewati
masa2 penuh ’ujian’, sukses u/ planning2 selanjutnya yach...; Ria Mariana,
Devi Paramitha, Ronald, Miera, Marthin, Toa, Vicky, Benny, Aprinta,
Syamsul, tetap semangat yach dan terus lakukan yang terbaik; Diana, Rissa,
Sri, Sadel, Christa, Abe, Melan, Okky, Melati, Rondang, Conrad, Mia,
Nanang, dll, kangen nyanyiin ’Come along my friends, come along with
me... I want to go to find my way, in Psychology’. Selamat berkarya &
berproses di jalan yang kalian pilih, good luck ).
22. Saudara-saudari ku terkasih di Cell Group (dari CG Devita- CG Agnes),
Agnes, Marhan, Eva, Yoel, Tina, Leo, Helty, K’Fly, Linda, K’Via, K’Rona,
K’Esti, Tina, Fano, Ricky atas persaudaraan yang terjalin, kalian adalah
keluargaku di dalam Kristus.
23. Keluarga besar JOY Fellowship Indonesia (Teman2 di team HRD: K’Vony,
Jenk Lisye, Ce’Dwi, K’Cia, Ko’Felix, K’Anton, K’Dudy, Alex, Harley, Ike,
Nancy ’Buncay’, atas kebersamaan dan banyak hal yang didapat selama
bekerja bersama kalian; Teman2 di Drama Ministry (DJ’Crew): Miss Ibeth,
Mas Sigit, the exo’ girls, Fanny, Wenef, Retno, Nita, Olan, Dodo, K’Tari,
Flare, Ruth, Yupha, Echon atas persaudaraan dan persahabat yang terjalin
selama ini, trima kasih untuk pengalaman suka dan duka yang pernah
dilewati bersama, tetap eksis yach ; Teman2 di Campus Ministry
Departement: K’Yery, K’Astrid, K’Youyou, atas kepercayaan yang
diberikan pada saya untuk mengemban tugas di ZEE ’Zona Extra
Encourage’ thx u/ dukungannya; Bang Renold, Ko’Mike, Bang Sopar,
xiii
terima kasih banyak untuk sgala bantuan dan support yang diberikan, sukses
u/ pelayanan kalian. For all: ”JOY Spirit !!! Jesus first, Others second, You
third... spelled JOY” ).
24. Rekan-rekan di Bidang V GKI Gejayan (Ibu Pdt Rima, Mb Betty, Bu Rosa,
Pak Ferry, Mas Agung, K’Laomi, Mb’ Ruth, Mb’Erika, Mb Dina, Roli,
Fatrick) atas dukungan dan perhatiannya, sukses selalu dalam pelayanan
yang dilakukan.
25. Semua pihak, teman dan kerabat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
per satu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan yang diberikan bagi
penulis, dan trima kasih atas pengalaman hidup yang kulalui bersama kalian.
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
xv
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………..…....... 10
Pengungkapan Diri……………………………………… 16
xvi
BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………........... 39
1. Instrumen ……………………………………………………41
a. Validitas ……………………………………………… .. 46
c. Reliabilitas ………………………………………………48
xvii
E. Pembahasan ………………………………………………….. 75
A. Kesimpulan …………………………………………………. 90
B. Saran …………………………………………………........... 91
xviii
DAFTAR TABEL
Keluarga ……………………………………………………... 61
Teman ……………………………………………………… 61
Pasangan …………………………………………………… 62
Konselor …………………………………………………… 63
xix
Tabel 14 Alasan Odha tidak terbuka soal kondisi kesehatannya ……. 66
xx
DAFTAR GAMBAR
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
Hingga kini kasus HIV/ AIDS masih menjadi masalah penting dalam dunia
kesehatan, karena selain obat atau vaksinnya belum ditemukan secara tepat,
penyebarannya pun sangat cepat dan mudah. Di Indonesia dan juga dunia, HIV/
AIDS merupakan suatu penyakit terminal dengan dampak yang sangat kompleks,
yang meliputi aspek fisik, sosial dan juga psikis (Ginanjar & Yunita, 2001).
2007 tercatat 5183 kasus, dengan kasus tertinggi terjadi di Papua (Depkes RI).
Tidak hanya Papua yang perlu menjadi pusat perhatian penyebaran dan
perhatian yang serius, agar epidemik HIV/ AIDS dapat dikendalikan. Salah satu
wilayah yang perlu mendapat perhatian terhadap kasus HIV/ AIDS adalah
kasus HIV/ AIDS yang ditemukan di DIY adalah sebanyak 318 kasus, dengan
prevalensi kasus terbesar terjadi pada usia 20-29 tahun (Depkes RI). Angka ini
merupakan angka yang cukup besar, sehingga setiap orang diharapkan untuk tidak
1
2
menutup mata terhadap masalah ini, agar generasi selanjutnya dapat diselamatkan
yang dilakukan oleh Derlega, Winstead, Greene, Serovich & Elwood (2004),
nya pada orang lain dapat dilihat dari bagaimana sikap suatu budaya terhadap
HIV/ AIDS dan faktor kontekstual mengenai hubungan antar pribadi. Dalam
budaya individualis (budaya barat) pengungkapan diri merupakan suatu hal yang
dianggap penting dan bernilai apalagi jika dilakukan secara mutual. Pada budaya
sesuatu yang penting (Peter & Bond, 1993). Budaya Indonesia tergolong dalam
Indonesia umumnya sukar untuk menerima pengungkapan diri dari orang lain,
apalagi jika hal itu menyangkut masalah yang berat (Kim dan Sherman, 2007).
medisnya saja, tetapi juga terkait dengan perawatan terhadap aspek non medis
kondisi fisik Odha. Untuk perawatan non medis, yang dibutuhkan oleh Odha
3
adalah dukungan psikologis dari anggota keluarga, teman serta masyarakat secara
umum (Ginanjar & Yunita, 2001) agar mereka dapat memiliki kualitas hidup
Fakta yang sering dijumpai di masyarakat adalah perawatan non medis bagi
Odha cenderung diabaikan. Yang sering diterima oleh Odha adalah stigma dan
2006). Bentuk stigma dan diskriminasi yang sering dialami oleh Odha antara lain
direndahkan, dikucilkan, dihakimi, dan tak jarang hak-hak mereka pun dilanggar,
bahkan pada beberapa kasus Odha akan ditinggalkan oleh keluarga dan orang-
orang terdekatnya.
Hal seperti itulah yang dialami oleh Bani dan Tika, dua dari sekian banyak
Odha yang harus tetap berjuang melawan stigma yang ada di masyarakat (Budi,
2006). Bani terinfeksi HIV sejak masa remajanya akibat berkenalan dengan
narkoba. Sejak itu, Bani dijauhi, tidak disapa, dan tidak diajak salaman karena
teman dan tetangganya sendiri. Akibatnya, Bani menjadi seorang yang apatis dan
harus tegar menerima kenyataan dirinya terinfeksi HIV/ AIDS dari suaminya. Hal
itu membuatnya terpenjara di rumahnya sendiri, karena tidak ada lagi tetangga
positif tertular HIV, reaksi tetangga pun semakin buruk terhadap mereka.
4
dikarenakan stigma yang diterima akibat HIV/ AIDS daripada penyakit itu sendiri
(Brown et al dalam Wong & Wong, 2006). Cohen, Deverts & Miller (2007)
menemukan bahwa stres berat yang dialami Odha tentu saja akan sangat
perasaan yang negatif terhadap suatu penyakit dapat pula membawa orang
Odha tidak hanya dilakukan oleh orang awam, tetapi terkadang dilakukan oleh
diabaikan saat proses pemeriksaan kesehatan. Hal seperti itulah yang ikut
Di Indonesia, ada beberapa rumah sakit yang menolak merawat pasien yang
diketahui terinfeksi HIV/ AIDS, karena takut pasien tersebut menulari pasien
Stigma dan diskriminasi yang dialami oleh Odha membuat mereka takut
orang lain (Derlega et al, 2004). Padahal ketika Odha mampu membuka diri pada
orang lain maka hal itu dapat membuatnya lebih mengenal kondisi dirinya sendiri
5
dan dapat dijadikan sebagai katarsis sehingga mampu mengurangi tegangan dan
yang sedang dialami (Kim & Sherman, 2007). Ada berbagai faktor yang
setempat, proses atribusi, adanya rasa suka terhadap orang lain, waktu, kualitas
Jika individu dapat mengekspresikan dirinya secara bebas, maka hal itu
dapat menjadi suatu tanda kekuatan dari kebebasan individu itu sendiri. Di saat
atau pun menyedihkan) pada orang lain, sehingga beban mental yang ada dalam
Pengungkapan diri bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh
setiap orang, karena ada berbagai konsekuensi dari pengungkapan diri, misalnya
lebih mudah terbuka pada sesama jenisnya, pasangan juga terhadap orang tua,
tertama pada ibunya (Derlega et al, 2004). Pada Odha, hal seperti itu belum tentu
6
terjadi, karena adanya perasaan takut ditolak dan dikucilkan oleh orang lain ketika
mereka mengetahui status Odha, sehingga Odha akan lebih selektif dalam
Pada kasus HIV/ AIDS yang dialami oleh Odha, untuk mengetahui fakta
bahwa mereka terinfeksi HIV/AIDS saja sudah merupakan suatu hal yang sangat
berat, apalagi mau menyampaikan fakta tersebut pada orang lain. Hal tersebut
cukup besar ketika Odha menyampaikan pengungkapan dirinya pada orang lain
(Ginanjar & Yunita, 2001). Kasus tersebut pernah juga dijumpai peneliti ketika
melakukan survei awal untuk penelitian ini, yakni Odha tidak ingin statusnya
diketahui oleh orang lain, mereka merasa lebih nyaman jika orang lain tidak
mengetahui bahwa mereka menderita HIV/ AIDS, sehingga mereka dapat lebih
dapat menjalani hidupnya dengan baik seperti sebelum mereka mengidap HIV/
AIDS.
memperparah epidemi HIV/ AIDS, serta mempengaruhi kondisi fisik dan psikis
Odha, karena mereka akan menjadi stres. Stigma dan diskriminasi dapat pula
pengungkapan diri yang dilakukan secara tepat dapat dijadikan sebagai indikasi
mengungkapkan diri secara tepat tepat terbukti lebih mampu menyesuaikan diri
(adaptive), lebih percaya pada diri sendiri, lebih kompeten, dapat diandalkan,
lebih mampu bersikap positif dan percaya terhadap orang lain, lebih objektif dan
satu sama lain, serta meningkatkan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Odha secara umum kurang
peneliti secara khusus ingin mengetahui pengungkapan diri Odha yang hidup di
Yogyakarta (DIY).
B. Rumusan Masalah
diri Odha yang hidup di masyarakat, khususnya mereka yang berada di wilayah
2. Topik apa sajakah yang paling sering disampaikan Odha ketika melakukan
3. Alasan apa sajakah yang memudahkan dan yang menghambat Odha dalam
C. Tujuan Penelitian
pengungkapan diri Odha yang hidup di masyarakat, secara khusus pada siapa
Odha cenderung untuk melakukan pengungkapan diri, topik apa saja yang sering
disampaikan Odha ketika melakukan pengungkapan diri, dan alasan apa saja yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
2. Manfaat praktis:
a. Bagi Odha:
1). agar mereka lebih mengenal, memahami dan menerima keadaan dirinya
2). agar mereka dapat mengetahui apa saja hambatan dalam mereka
b. Bagi masyarakat umum maupun pihak lain yang terkait dan berinteraksi
dengan Odha:
agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
LANDASAN TEORI
A. Pengungkapan Diri
Sidney Jourard pada tahun 1964 (Magill, 1966). Pengungkapan diri merupakan
ini dapat membuat relasi antar orang menjadi semakin akrab dan intim.
diri mereka transparan pada orang lain lewat komunikasi. Dijelaskan pula
sebagai manusia.
merupakan proses menceritakan informasi tentang diri kita pada orang lain.
Ketika kita menceritakan pada seseorang tentang apa yang kita sukai apa yang
kita inginkan, atau bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu, maka kita telah
mungkin tidak diketahui oleh orang lain. Pengungkapan diri juga merupakan
10
11
dihadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang
yang terjadi di masa lalu, tetapi lebih ditekankan pada apa yang dirasakan pada
masa lalu hanya akan menimbulkan perasaan akrab yang sesaat, dan orang lain
tidak mengenal diri kita dengan menyelidiki masa lalu kita, tetapi dengan
mengetahui bagaimana cara kita bereaksi saat ini. Hal itu sama seperti apa
terjadi dalam diri seseorang pada masa sekarang ini dari pada menceritakan
yang dilakukan secara sukarela dan intensif oleh seseorang untuk menunjukan
hal-hal yang penting, pribadi dan rahasia pada orang lain. Pembukaan diri
dapat dilihat sebagai pusat perkembangan dan dapat pula memelihara relasi
dengan orang lain. Selain itu pengungkapan diri dilihat sebagai hal yang
lain.
orang lain, sehingga dapat ditemukan keunikan yang ada dalam diri seseorang,
pilihan-pilihan, perhatian, serta bagian yang tidak dapat diukur dari seseorang.
yang sifatnya pribadi dari seseorang pada orang lain, baik secara lisan maupun
tulisan pada orang lain, dilakukan secara sadar dan sukarela mengenai pikiran,
pengalaman, keinginan, atau pun tentang hal-hal yang sedang dialami dan
sangat pribadi.
dan keterbukaan, karena informasi yang diberikan pada orang lain hendaknya
bukan merupakan topeng atau kebohongan yang hanya menampakan sisi baik
dari diri seseorang. Dengan mengungkapkan diri pada orang lain, seseorang
pun harus mau menerima pengungkapan diri yang dilakukan oleh orang lain,
atau dapat dikatakan pengungkapan diri ini bersifat resiprokal dan terjadi
persaannya pada orang lain dalam berbagai topik. Jourard dan Lasakow
a. sikap dan pendapat (attitudes and options), yang berisi tentang pemikiran,
b. selera dan minat (tastes and intersest), merupakan hal-hal yang menjadi
pengalaman masa kini, masa lalu dan juga pengalaman seksual, serta
hanya berisi deskriptif atau evaluatif saja. Akan tetapi, pada umumnya ketika
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, tidak semua hal atau topik
ada topik yang mudah untuk diungkapkan dan ada pula topik yang sulit untuk
diungkapkan. Hal itu dipengaruhi oleh adannya beberapa faktor berikut ini:
daripada terhadap orang lain dengan atribusi negatif seperti orang yang
tidak jujur, tidak bisa menjadi pendengar yang baik atau suka
mengungkapkan dirinya lebih luas dan lebih dalam lagi. Akan tetapi, jika
dengan reciprocity.
dan pada tingkat kedalaman yang relatif sama. Seseorang dapat pula
diadik ini dapat membuat orang lebih aman dan mampu menguatkan
c. Waktu (time)
dan kedalaman suatu informasi akan terus berkembang dan tiada akhir
yang positif, cukup intim (tapi tidak terlalu dalam), dan disampaikan
pada saat yang tepat (beberapa lama setelah interaksi awal) dapat
menghambat rasa suka dan keterbukaan diri lebih lanjut, kecuali jika
ketertarikan awal yang kuat telah terbentuk (Derlega et al, 1993). Jadi,
mereka sukai atau cintai, dan tidak membuka diri pada orang-orang yang
tidak disukai. Hal itu dikarenakan orang yang disukai (yang biasanya
keinginan agar ia juga disukai. Perasaan suka terhadap orang lain juga
disukainya itu. Akan tetapi, meskipun orang akan lebih membuka diri
pada orang yang mereka sukai daripada yang tidak mereka sukai, tidak
berarti bahwa rasa suka selalu diikuti dengan pengungkapan diri atau
diri dapat terjadi tanpa adanya rasa suka (Collins & Miller, 1994).
pada orang lain. Hal tersebut dapat menjadi dasar bagi seseorang dalam
dengan melihat kategori sosial yang ada, dimana kategori ini meliputi
intim”, “baik” atau “buruk”, dan lain-lain. Salient qualities ini sifatnnya
diri pada orang yang ia anggap dekat atau akbrab daripada kepada
orang asing.
f. Kepribadian (personality)
(DeVito, 1994).
21
mengungkapkan dirinya pada orang lain akan lebih jelas dalam menilai
kebutuhan, perasaan, dan hal psikologis dalam dirinya. Selain itu, orang
lain akan membantu kita dalam memahami diri sendiri, melalui berbagai
masukan yang diberikan, terutama jika hal itu dilakukan dengan penuh
membantu dan lebih berarti bagi kedua belah pihak. Dari keterbukaan
acceptance). Saat orang lain dapat menerima diri kita maka kita pun
maka akan lebih mudah bagi mereka untuk bersimpati atau memberikan
berarti dan untuk membentuk sikap positif terhadap diri sendiri dan
terhadap suatu hal atau masalah yang dialami oleh seseorang sehingga
seseorang akan lebih mudah menentukan hal-hal yang tepat dan pantas
dan hati- hati (Papu, 2002), sebab jika dilakukan secara tidak tepat, maka
pengungkapan diri yang tadinya dapat dijadikan sarana berbagi perasaan atau
pengalaman pada orang lain akan menjadi suatu boomerang bagi diri sendiri.
Risiko lain dari pengungkapan diri adalah bocornya informasi yang telah
baik.
merugikan diri sendiri, karena tidak semua yang terjadi dalam diri seseorang
harus diungkapkan pada orang lain. Hal ini sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh Joe Luft dan Harry Ingham (Johnson, 1981) mengenai
daerah-daerah dalam diri individu, yaitu tidak semua tentang diri seseorang
diketahui oleh orang lain dan individu yang bersangkutan atau termasuk dalam
daerah terbuka, tetapi ada hal-hal lain yang mungkin saja hanya diketahui oleh
diri sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain yang termasuk dalam daerah
tersembunyi.
diri adalah (Baxter & Montgomery, 1996, dalam Shirley, Powers & Sawyer,
kehilangan kontrol bahkan mungkin saja yang apa yang diungkapkan bisa
diungkapkan. Meskipun
untuk dilakukan .
25
B. HIV/ AIDS
menyerang kekebalan tubuh manusia (Gifford et al, 2000). HIV menyerang sel
T- helper dari sistem kekebalan tubuh manusia (Sarafino, 1994). Fungsi T-cell
masuk ke dalam tubuh manusia dan merangsang produksi sel-sel lain yang
berguna untuk melawan infeksi berbagai virus. HIV sendiri melumpuhkan dan
kekebalan manusia. Jika sistem kekebalan tubuh manusia rusak, maka tubuh
akan menjadi rentan terhadap penyakit umum yang lain (sering dikenal dengan
istilah infeksi oportunistik) seperti demam, flu, dan juga meningkatkan risiko
secara terus menerus akan melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan jalan
HIV merupakan virus penyebab AIDS atau yang lebih dikenal dengan
mengidap AIDS (Listyawati, 2004). Hingga saat ini belum ditemukan vaksin
yang tepat untuk HIV, sehingga pencegahan (baik itu yang prefentif maupun
26
yang kuratif) dan perawatan terhadap penderita HIV/ AIDS sangat perlu
penyakit kronik dengan tingkat atau risiko kematian yang sangat tinggi, dan
yang timbul sebagai akibat menurunnya daya tahan tubuh penderita. Gejala
penyakit AIDS hampir mirip dengan penyakit biasa seperti demam, bronchitis,
dan flu, tetapi pada AIDS gejala tersebut lebih parah dan berlangsung lama
Berdasarkan uraian di atas tentang HIV dan AIDS, dapat dilihat bahwa
antara HIV dan AIDS terdapat adanya saling keterkaitan yang sangat erat.
Orang yang mengidap penyakit AIDS tentu mengidap virus HIV, namun orang
yang mengidap HIV belum tentu akan mengidap penyakit AIDS (Listyawati,
2004). Proses tersebut sangat tergantung dari sistem kekebalan tubuh dari
orang yang bersangkutan. Jika kekebalam tubuhnya baik, maka orang yang
telah mengidap virus HIV tidak akan sampai pada tahap AIDS. Yang
27
membedakan antara HIV dan AIDS adalah besar kecilnya risiko kematian yang
akan diterima. Mereka yang mengidap AIDS memiliki kemungkinan jauh lebih
AIDS akan dibahas tersendiri pada poin ke enam. Karena itu, untuk
bersama-sama.
3. Gejala HIV/AIDS
mirip dengan penyakit lain, seperti flu, bronchitis, dan demam, namun pada
penyakit HIV/AIDS itu sendiri penderita akan mengalami gejala yang lebih
parah dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejala umum HIV/AIDS, antara
c. Hilangnya berat badan lebih dari 5kg dalam waktu kurang dari dua bulan.
Pada laki-laki, jamur ini mungkin timbul berupa bintik-bintik putih yang
dari anus.
diakibatkan oleh rokok dan berlangsung lebih lama dari batuk karena flu
berat.
h. Bisul atau jerawat baru, berwarna merah muda atau ungu, rata atau timbul
Virus HIV yang terinfeksi dalam tubuh seseorang tidak akan dengan
AIDS. Menderita HIV belum tentu menderita AIDS, namun menderita AIDS
29
sudah tentu menderita HIV (Listyawati, 2004). Masa inkubasi virus ini
tergolong sangat lama, karena bisa berjalan selama 15 tahun bahkan lebih.
HIV (Ginanjar & Bernadetta, 2001). Pada tahap pertama ini, orang yang
terinfeksi masih terlihat sehat dan belum ada gejala penyakit AIDS yang
tahun), penderita tadi dinyatakan menderita HIV positiv, dengan gejala ringan,
serta belum perlu untuk dibawa ke Rumah Sakit. Setelah melewati tahap
AIDS akan meninggal lebih tergantung pada kondisi fisik orang yang
bersangkutan.
6. Dampak HIV/AIDS
merasa takut jika ada orang lain yang mengetahui atau akan mengetahui
masalah baru bagi Odha. Stigma yang ada di masyarakat terhadap Odha tidak
kesehatan Odha. Hal itu sejalan dengan apa yang ditemukan oleh Pollack
(1992), yakni adanya hubungan yang signifikan antara tekanan batin dengan
ditimbulkan pun sangat kompleks, yang meliputi dampak fisik, psikis maupun
Dampak psikologis:
keluarga dan orang lain. Sedikitnya jumlah orang yang menjenguk saat
4) Merasa takut bila ada orang yang mengetahui atau akan mengetahui
b. Dampak fisik:
fisiknya, seperti: kondisi fisik yang semakin kurus, mulut kering, susah
c. Dampak sosial:
dari mereka yang telah terinveksi sebelumnya, dan hal ini tentu saja
mengapa mereka mau atau tidak mau mengungkapkan diri pada orang lain
(Derlega et al, 2004), yang meliputi diri (self-), orang lain (other-)dan
hubungan (relationship).
seseorang untuk menjalin hubungan yang lebih dalam lagi dengan orang
atas tiga kategori, dengan penjelasan sebagai berikut. Self-, berfokus untuk
AIDS, tentu saja akan ada beragam reaksi dari orang yang bersangkutan, seperti
marah dan menolak kenyataan tersebut, karena biasanya seseorang akan merasa
bahwa tak lama lagi dirinya akan segera mengalami kematian. Tidak hanya itu,
sekitarnya terkait dengan keadaan yang tengah dialaminya. Hal ini umumnya
yang sering menjadi masalah yang cukup besar bagi mereka (Muma, 1997).
sehingga orang yang menderita HIV/ AIDS umumnya mendapat stigma dan
masyarakat (Brown et al dalam Wong & Wong, 2006). Karena itu, ketika
seseorang tau dirinya mengidap HIV/ AIDS, setidaknya ada dua hal yang
mungkin saja ia lakukan terkait dengan statusnya, yaitu: apakah orang tersebut
akan memberitahukan pada orang lain bahwa ia sedang mengidap HIV/AIDS atau
adanya, akan lebih mudah untuk bersikap terbuka pada orang lain, terkait dengan
berbagai hal yang dialaminya, begitu pun sebaliknya (Jonhson, 1981). Pada kasus
penderita HIV/ AIDS, hal serupa sudah sering terjadi. Mereka yang divonis
menderita HIV/ AIDS (Odha), umumnya menjadi lebih menutup diri dalam
berbagai hal, terutama terkait dengan kondisi fisik mereka. Meskipun demikian,
tak jarang ada juga Odha yang justru mau membagikan pengalaman hidupnya
dukungan atau bantuan dari orang lain, membagikan informasi yang ia ketahui,
menjalin relasi yang lebih mendalam, atau sebagai salah satu bentuk katarsisnya
agar beban mental yang dialami bisa sedikit berkurang sehingga kualitas
hidupnya bisa lebih baik (Derlega et al, 2004). Di sisi lain, Odha yang bersikap
tidak terbuka pada orang lain, biasanya dikarenakan yang bersangkutan belum
dapat menerima keadaan diri sendiri, relasi yang kurang mendalam dengan orang
lain, untuk menjaga privasi pribadi, bahkan karena takut mendapat penolakan.
36
Menutup diri terhadap orang lain tidaklah mendatangkan hal yang positif bagi
orang yang bersangkutan, namun jika hal itu dibiarkan terus-menerus, maka tidak
menutup kemungkinan ia akan mengalami stres dan tentu saja hal itu akan
pengungkapan diri yang dilakukan oleh Odha yang ada di masyarakat, tidak
hanya berkaitan dengan kondisi fisiknya, namun juga terkait dengan bagaimana
konselor.
D. Kerangka Konsep
adalah:
37
Gambar 1
Kerangka Konsep Penelitian
ODHA
MASALAH:
- Stres karena sakit yang diderita
- Stigma di masyarakat
PENGUNGKAPAN DIRI
penting bagi Odha, karena hal itu akan mempengaruhi kondisi fisiknya. Pada
Odha, pengungkapan diri tidaklah mudah untuk dilakukan karena adanya HIV/
kerangka konsep tersebut, maka melalui penelitian ini peneliti ingin melihat
melihat:
1. Pada siapa Odha lebih membuka diri? Apakah Odha lebih membuka diri pada
3. Alasan apa sajakah yang mempengaruhi Odha ketika mau terbuka ataupun
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskriptif dengan model survey (Narbuko & Achmadi, 1991). Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan keadaan yang terjadi pada saat
ini.
B. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pengungkapan diri (self
disclosure) Odha pada beberapa target share, yaitu keluarga, teman, pasangan
dan konselor. Variabel pengungkapan diri ini mencakup beberapa topik yang
selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, keuangan, kepribadian serta kondisi
fisik. Penelitian ini juga ingin melihat apa saja yang menghambat dan apa saja
39
40
C. Definisi Operasional
menyampaikan berbagai informasi atau topik yang relevan tentang dirinya pada
sikap dan pendapat, selera dan minat, pekerjaan atau pendidikan, keuangan,
kepribadian dan topik tentang kondisi fisik. Untuk mengetahui topik mana yang
sering diungkapkan Odha adalah dengan melihat rata-rata skor total tiap topik
pada skala pengungkapan diri Odha, sedangkan untuk melihat pada siapa Odha
lebih cenderung mengungkapkan diri dapat diperoleh dari skor total tiap target
untuk terbuka maupun tidak tidak terbuka pada orang lain. Untuk mengetahui
alasan apa saja yang mempengaruhi pengungkapan diri Odha pada orang lain
khususnya mengenai kondisi fisiknya dapat dilihat dari prosentase jawaban Odha
pada kuesioner alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain.
41
D. Subjek Penelitian
Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu dengan sifat yang sama (Hadi, 2000).
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah para penderita HIV/ AIDS.
sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang
terkait dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi, 2000).
1. Instrumen
pengungkapan diri Odha. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari dua
bagian, yaitu: skala pengungkapan diri Odha, dan kuesioner alasan Odha
mengungkapkan diri pada orang lain, dan pada siapa Odha lebih
seseorang, yaitu: tentang sikap dan pendapat seseorang, selera dan minat,
pernyataan.
Subjek, yaitu terhadap ayah, ibu, teman laki-laki, teman perempuan serta
terhadap pasangan; dengan memberi skor 0 jika subjek sama sekali tidak
pernah membicarakan topik tersebut pada orang lain, skor 1 jika subjek
pernah membicarakan dengan orang lain secara umum, dan skor 2 jika
subjek membicarakan topik tersebut secara detail pada orang lain. SDQ
2: jika Subjek membicarakan topik tersebut secara detail pada orang lain.
44
Tabel 1
Blue print Skala pengungkapan diri Odha:
Selera & Minat 2, 8, 14, 20, 26, 31, 36, 42, 48, 54 10
Keadaan fisik 6, 12, 18, 24, 29, 34, 39, 46, 52, 57 10
Jumlah: 60
45
2. Kuesioner alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain.
Kuesioner pada bagian ini dibuat dalam bentuk forced choice. Forced
jawaban, yaitu ‘ya’ dan ‘tidak’ (Hadi, 2004). Format kuesioner dibuat dengan
alasan bagi Odha ketika mereka mau terbuka tentang kondisi kesehatannya
pada orang lain, maupun alasan-alasan Odha ketika mereka tidak terbuka pada
jawaban, sehingga subjek diminta untuk memilih pada alasan mana saja yang
yaitu keluarga, teman, pasangan, dan konselor. Dalam hal ini, subjek diminta
untuk memberi tanda (√) pada alternatif jawaban yang sesuai dengan
keadaannya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang biasanya menjadi alasan bagi
Odha untuk terbuka maupun tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi
kesehatannya:
1. Alasan terbuka:
2. Pertanggungjawaban Mutu
a. Validitas
dipakai adalah validitas isi. Validitas isi yaitu pengujian terhadap isi tes
yang aka diberikan. Pada penelitian ini, seluruh aitem yang akan digunakan
telah dikoreksi oleh pihak yang telah ahli yaitu dosen pembimbing, hal ini
(Azwar, 2005). Cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi.
b. Analisis aitem
nilai dari koefisien korelasi aitem total (rix), yaitu konsistensi antar fungsi
aitem dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 15, setelah
itu dilakukan seleksi aitem dengan koefisien korelasi minimal 0.3. Aitem-
daya beda yang cukup memuaskan, sedangkan aitem yang nilainya kurang
dari 0.3 dianggap memiliki daya diskriminasi aitem yang sangat rendah dan
aitem total dalam peneitian ini berkisar antara 0.308 sampai 0.823.
48
Tabel 2
Aitem yang gugur dan sahih dari skala pengungkapan diri Odha:
Jumlah 14 46
c. Reliabilitas
aitem total (rix). Dengan koefisien korelasi yang tinggi, akan terdapat
konsistensi pada skor yang diperoleh dari hasil pengukuran seorang subjek
teknik Alpha Cronbach’s dengan bantuan SPSS for Windows versi 15.
Aitem yang gugur adalah aitem dengan koefisien korelasi < 0.3.
reliabilitas aitem valid dari skala pengungkapan diri Odha sebesar 0.972.
dipandang reliabel.
yang berada di wilayah DIY, selanjutnya Odha diminta untuk mengisi kuesioner
tersebut berdasarkan keadaan dirinya. Dalam uji coba alat penelitian ini
(kuesioner pengungkapan diri Odha), peneliti menggunakan uji coba (try out)
perijinan terlebih dahulu. Setelah mendapat ijin untuk melakukan penelitian maka
peneliti juga mengambil data dengan langsung mendatangi subjek yang dilayani
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dipahami untuk diinterpretasikan. Pada penelitian ini, data hasil penelitian
deskriptif, uji asumsi, uji-t berpasangan serta dengan melihat prosentase jawaban
subjek. Data penelitian ini dianlisis dengan menggunakan program SPSS for
penelitian.
peneliti lewat menitipkan kuesioner pada pengurus Victory Plus. Victory Plus
berbagai perawatan bagi Odha yang telah mengetahui statusnya. Secara rutin
(sebulan sekali) selalu diadakan pertemuan antara seluruh Odha yang ditangani
di Victory Plus dengan para konselor, sehingga mereka dapat saling berbagi
51
52
tertentu.
dititipkan pada petugas yang bekerja di sana, karena ada beberapa Odha yang
merupakan salah satu klinik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang secara
rumah Odha maupun bertemu di luar tempat tinggal Odha. Informasi tentang
karena terbentur dengan kode etik beberapa rumah sakit (terkait juga dengan
menjaga privasi pasien) serta tergantung pula dari kesediaan Odha untuk
2. Karakteristik sampel
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 8 bulan, yaitu sejak bulan
April hingga Desember 2008, dan diperoleh subjek sebanyak 60 orang. Dari
penelitian ini.
a. Usia
Dari data yang diperoleh, usia subjek dalam penelitian ini berkisar
dari usia 20 hingga 46 tahun. Secara umum, kebanyakan dari mereka berada
dalam usia dewasa muda, yaitu berada pada usia sekitar 20 – 40 tahun
(Hurlock, 1995). Di sini peneliti membagi kategori usia subjek dalam dua
kategori, yaitu 20- 30 tahun, dan 31- 46 tahun. Pembagian ini peneliti
lakukan karena usia sekitar 20- 30 tahun tergolong usia produktif (Bradbury,
1975), karena pada usia tersebut seseorang mulai menempatkan diri dalam
baru.
Tabel 3
Distribusi subjek berdasarkan usia
No Usia (tahun) N %
1. 20 – 30 33 75 %
2. 31- 46 11 25 %
Total 44 100 %
54
ini berada pada usia antara 20- 30 tahun yaitu sebesar 75 %. Hal ini sejalan
dengan data kasus HIV/ AIDS yang terjadi di Indonesia, di mana umumnya
kasus HIV/ AIDS ditemukan pada usia dewasa muda yang tergolong dalam
usia produktif. Dari data terakhir yaitu data bulan Juni 2010 (Depkes RI),
merupakan kasus yang daitemui pada usia 20-29 tahun (tergolong usia
produktif).
b. Jenis kelamin
pula dengan data kasus HIV/ AIDS yang ada di Indonesia (Depkes RI),
yakni: dari 21770 kasus yang ada, 16093 kasus terdapat pada laki-laki
Tabel 4
Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
No Jenis kelamin n %
1. Laki- laki 26 59.09 %
2. Perempuan 18 40. 91 %
Total 44 100 %
55
c. Status pernikahan
Dari data sampel yang diperoleh pada penelitian ini, terlihat bahwa
hampir sebagian besar Odha adalah mereka yang telah menikah (termasuk
mereka yang telah kehilangan pasangan). Hal ini dapat dikaitkan dengan
data mengenai faktor risiko terjadinya infeksi HIV/ AIDS, yaitu faktor
Dari 21770 kasus HIV/ AIDS di Indonesia (Depkes RI), 10722 kasus
penelitian ini ditemukan 47.73 % Odha telah menikah, 9.09 % nya janda,
Tabel 5
Distribusi sampel berdasarkan status pernikahan
No Status Pernikahan N %
1. Menikah 21 47.73 %
2. Belum menikah 18 40.91 %
3. Janda 4 9.09 %
4. Duda 1 2.27 %
Total 44 100 %
Dari data yang diperoleh pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian
besar Odha terinfeksi HIV/ AIDS sekitar 5 tahun terakhir. Dari 44 Odha, 25
lebih 6 tahun yang lalu. Hal ini sejalan dengan data kasus HIV/ AIDS yang
terjadi di Indonesia (Depkes RI), yaitu jumlah kasus baru berdasarkan tahun
yang cukup besar. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus baru yang
dilaporkan tahun 2002 hanya ada 345 kasus, sedangkan pada tahun-tahun
selanjutnya terjadi peningkatan yang cukup besar, yakni kasus baru tahun
2004 sebesar 1195 kasus, dan pada tahun 2008 ditemukan 4969 kasus baru.
Tabel 6
Distribusi sampel berdasarkan lamanya terinfeksi HIV/ AIDS
No Lamanya terinfeksi HIV/ AIDS N %
1. 1 – 5 tahun 25 56.82 %
2. ≥ 6 tahun 19 43.18 %
Total 44 100 %
matang agar penelitian berjalan lancar. Persiapan yang dilakukan peneliti adalah
Kuesioner ini terdiri dari skala pengungkapan diri Odha dan kuesioner tanpa skala
57
tentang alasan Odha membuka diri maupun menutupi kondisi kesehatannya pada
target share.
permohonan ijin kepada Victory Plus dan juga Klinik Edelweis RSUP Dr.
meminta untuk melihat terlebih dahulu kuesioner yang akan digunakan dalam
penelitian. Ada beberapa aitem pernyataan dalam skala pengungkapan diri Odha
kuesioner penelitian.
Penelitian ini dilakukan sejak bulan April hingga Desember 2008. Lokasi
RSUP Dr. Sardjito, dan dengan langsung mendatangi subjek perorangan yang
Untuk penelitian kuantitatif, waktu yang digunakan untuk penelitian ini tergolong
lama, hal ini dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan Odha yang bersedia untuk
dijadikan subjek dalam penelitian ini, serta sulitnya akses terhadap Odha di
58
beberapa instansi karena terbentur oleh kode etik yang dipegang di instansi
terkait. Data yang diperoleh peneliti tentang jumlah kasus HIV/ AIDS yang
terjadi di DIY tergolong cukup besar, namun akses untuk bertemu dengan Odha
tidaklah mudah, dan hal ini merupakan salah satu kendala dalam penelitian ini.
pengungkapan diri yang diisi oleh Odha. Dalam prosedur pengambilan data, tidak
semua data diperoleh peneliti lewat bertemu langsung dengan Odha, tetapi ada
beberapa kuesioner yang dititipkan pada konselor di lembaga atau instansi tempat
penelitian. Hal tersebut dikarenakan peneliti terbentur dengan kode etik yang ada
di sana, yaitu peneliti tidak boleh bertemu langsung dengan Odha demi menjaga
privasi Odha.
penelitian ini, dari 70 kuesioner yang disebarkan, yang terisi hanya 60 kuesioner,
lengkap, sehingga hanya 44 kuesioner yang dapat digunakan untuk dianlisis lebih
pengungkapan diri pada Odha yang hidup di masyarakat, yang meliputi topik-
pengungkapan diri, serta alasan Odha untuk terbuka maupun tidak terbuka pada
teman. Data deskriptif tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 7
Tabel 7
Data statistik target share pengungkapan diri Odha
Xmin Xmax Rata- Std. Deviation
rata
Keluarga .00 76.00 36.2273 21.28966
Teman 5.00 82.00 30.2727 18,19707
Pasangan .00 92.00 49.4318 25.68449
Konselor 8.00 92.00 45.3864 18.33946
diungkapkan Odha adalah topik mengenai sikap dan pendapat, kemudian topik
60
mengenai selera dan minat, topik tentang pekerjaan atau pendidikan, topik
tentang kepribadian, topik mengenai kondisi fisik, serta topik tentang keuangan.
Tabel 8
Data statistik topik yang disampaikan Odha pada target share secara umum
sering disampaikan Odha pada masing-masing target share. Topik yang dibahas
Odha pada keluarga lebih banyak tentang topik selera dan minat, topik
pendidikan atau pekerjaan, topik mengenai sikap dan pendapat, sedangkan topik
tentang keadaan fisik, topik kepribadian serta topik keuangan adalah topik yang
jarang diungkapkan. Data tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 9.
61
Tabel 9
Data statistik topik yang disampaikan Odha pada Keluarga
Rata- Std.
Xmin Xmax rata Deviation
Sikap dan Pendapat .00 16.00 6.1136 4.47326
Selera dan Minat .00 14.00 6.5227 3.91472
Pekerjaan/ pendidikan .00 14.00 6.4545 4.17331
Keuangan .00 11.00 5.2500 2.96589
Kepribadian .00 15.00 5.9318 3.67517
Kondisi fisik .00 13.00 5.9545 3.86971
Ketika mengungkapkan diri pada teman, Odha pada penelitian ini lebih
pekerjaan atau pendidikan, topik selera dan minat, topik kondisi fisik, topik
diungkapkan. Data tentang hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10
Data statistik topik yang disampaikan Odha pada teman
Rata- Std.
Xmin Xmax rata Deviation
Sikap dan Pendapat 2.00 15.00 6.1591 3.31973
Selera dan Minat 1.00 14.00 5.7500 3.70496
Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 5.8864 4.06469
Keuangan .00 10.00 3.0227 2.67437
Kepribadian .00 13.00 4.5909 3.13508
Kondisi fisik .00 14.00 4.8636 3.25356
62
topik kepribadian, topik sikap dan pendapat, topik tentang pekerjaan atau
pendidikan, topik selara dan minat, sedangkan topik kondisi fisik, serta topik
keuangan adalah topik yang jarang disampaikan pada pasangan. Data tentang
Tabel 11
Data statistik topik yang disampaikan Odha pada pasangan
Rata- Std.
Xmin Xmax rata Deviation
Sikap dan Pendapat .00 16.00 8.6591 4.83179
Selera dan Minat .00 16.00 8.3864 4.34670
Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 8.5455 4.53131
Keuangan .00 13.00 7.1364 4.00343
Kepribadian .00 18.00 9.2955 4.73767
Kondisi fisik .00 14.00 7.4091 4.65217
sikap dan pendapat, topik kepribadian, topik keadaan fisik, topik selera dan minat,
topik tentang pekerjaan atau pendidikan, serta topik keuangan. Data tentang hasil
Tabel 12
Data statistik topik
opik yang disampaikan Odha pada konselor
Rata- Std.
Xmin Xmax rata Deviation
Sikap dan Pendapat 2.00 16.00 9.3182 3.52910
52910
Selera dan Minat 2.00 16.00 7.7273 3.06794
06794
Pekerjaan/ pendidikan .00 16.00 7.3864 3.74921
74921
Keuangan .00 12.00 5.0000 2.81193
81193
Kepribadian 1.00 18.00 7.9773 3.85486
85486
Kondisi fisik .00 14.00 7.9773 3.41330
41330
Data tentang topik
topik-topik
topik yang disampaikan Odha pada tiap target share
Gambar 2
Grafik topik yang disampaikan Odha pada tiap target share
10
9
8
7
Rata -Rata
6
Keluarga
5
4 Teman
3
Pasangan
2
1 Konselor
0
0 2 4 6
Topik Pengungkapan Diri
3. Alasan Odha untuk terbuka dan tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi
kesehatannya
Secara umum, yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada orang lain
terkait dengan kondisi kesehatannya adalah karena sebagai salah satu bentuk
relasi yang lebih dalam. Ketika Odha mau terbuka pada keluarga terkait
bantuan, untuk curhat atau katarsis, untuk menjalin atau memiliki relasi yang
Odha untuk terbuka pada teman adalah untuk membagikan informasi yang
mereka ketahui, sebagai katarsis atau curhat, untuk menjalin relasi atau karena
memiliki relasi yang mendalam, serta untuk mencari dukungan atau bantuan.
Alasan Odha untuk terbuka pada pasangan adalah untuk curhat atau katarsis,
serta karena memiliki relasi atau ingin menjalin relasi yang lebih mendalam.
Yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada konselor adalah untuk curhat
atau katarsis, mencari bantuan dan dukungan, menjalin atau memiliki relasi
tentang apa saja yang menjadi alasan Odha untuk terbuka pada orang lain
Tabel 13
Alasan Odha terbuka soal kondisi kesehatannya
menjalin/ memiliki 18 20 17 19 74
relasi yang lebih (21. 95 %) (23.26 %) (19.10%) (22.35%) (21.64%)
mendalam
Total (%) 82 86 89 85 342
(100 %) (100 %) (100 %) (100 %) (100 %)
Yang menjadi alasan Odha untuk tidak terbuka pada orang lain terkait
mereka belum dapat menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi,
serta karena relasi mereka yang kurang mendalam. Alasan Odha untuk tidak
terbuka pada keluarga adalah karena takut ditolak, mereka belum dapat
menerima keadaan diri sendiri, relasi mereka tidak terlalu mendalam, serta
untuk menjaga privasi. Ketika Odha tidak terbuka pada teman terkait kondisi
tidak terlalu mendalam, mereka belum dapat menerima keadaan diri sendiri,
66
serta karena takut mendapatkan penolakan. Odha umumnnya tidak terbuka pada
pasangan karena takut ditolak, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,
relasi yang tidak terlalu mendalam serta untuk menjaga privasi. Alasan Odha
untuk tidak terbuka pada konselor mengenai kondisi fisiknya adalah karena
relasi yang kurang mendalam, menjaga privasi, belum dapat menerima keadaan
diri sendiri serta karena takut ditolak. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14
Alasan Odha tidak terbuka soal kondisi kesehatannya
Alasan Target share Total
Keluarga Teman Pasangan Konselor (%)
menjaga privasi 5 38 7 13 63
pribadi (9.8 %) (34.23%) (14.29%) (25.49%) (24.05%)
takut mendapatkan 20 21 19 11 71
penolakan (39.22%) (18.92%) (38.78%) (21.57%) (27.09%)
belum dapat menerima 15 24 15 12 66
keadaan diri sendiri (29.41%) (21.62%) (30.61%) (23.53%) (25.19%)
relasi yang tidak 11 28 8 15 62
mendalam (21.57%) (25.23%) (16.33%) (29.41%) (23.64%)
Total (%) 51 111 49 51 262
(100 %) (100 %) (100 %) (100 %) (100 %)
menggunakan model survei, karena itu dalam penelitian ini peneliti tidak
yang diperoleh sebagai mana adanya. Dari hasil deskriptif (rata-rata) yang
didapat, peneliti ingin melihat lagi lebih dalam tentang tingkat perbedaan antar
parametrik, yaitu dengan melakukan uji-t antar rata-rata yang diperoleh, baik
rata-rata antar topik yang diungkapkan maupun rata-rata antar target share
Odha.
1. Uji Normalitas
distribusi normal. Apabila data tidak normal, teknik statitik parametrik tidak
dapat digunakan (Sugiyono, 2002). Oleh karena itu, peneliti melakukan uji
sebaran variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Jika nilai p >
pada program SPSS for Windows versi 15. Uji normalitas data tentang
nilai p sebesar 0.280. Pada data tentang pengungkapan diri Odha pada
Secara umum sebaran data target share adalah normal, karena nilai p
2. Uji t- berpasangan
melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara data yang satu dengan
data yang lain, yaitu peneliti ingin melihat apakah dari rata-rata yang
diperoleh baik pada data tentang target share maupun data tentang topik
dalam uji-t berpasangan adalah: jika p > 0.05 maka tidak ada perbedaan
yang signifikan, dan jika p < 0.05 maka ada perbedaan yang signifikan dari
Gambar 3
Grafik Target share Odha
60
50
Rata - Rata
40
30
20
10
0
Keluarga Teman Pasangan Konselor
pada masing-masing target share, yaitu Odha lebih terbuka pada pasangan,
70
kemudian pada konselor, keluarga dan yang paling rendah adalah tingkat
Dari data mengenai target share, diperoleh 6 pasang uji-t, yaitu uji-t
konselor. Dari keenam pasang hasil uji-t tersebut, didapatkan bahwa antara
pada keluarga dengan teman tidak signifikan, yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan ketika Odha membuka diri pada tiap target share
teman dan pasangan, uji-t berpasangan pada teman dengan konselor, uji-t
berpasangan 0.000, 0.000, 0.000 dan 0.018. Hal tersebut menunjukan bahwa
pada teman dengan pasangan serta pengungkapan diri pada keluarga dengan
71
keterbukaan yang lebih tinggi pada pasangan. Hal itu dapat dilihat dari
rata-rata keterbukaan Odha pada pasangan (49.4318 ) yang lebih tinggi dari
konselor dan pada keluarga dengan konselor, dapat dilihat bahwa Odha
tinggi dari rata-rata keterbukaan Odha pada keluarga (36.2773) dan juga
teman (30.2727).
target share.
Gambar 4
Grafik Topik Pengungkapan Diri Odha
32.00
28.00
24.00
Rata-rata
20.00
16.00
12.00
8.00
4.00
0.00
Topik 1 Topik 2 Topik 3 Topik 4 Topik 5 Topik 6
72
diri pada target share secara umum, Odha lebih banyak menyampaikan
topik mengenai sikap dan pendapat, topik tentang selera dan minat, topik
kondisi fisik dan yang paling jarang disampaikan Odha adalah topik tentang
keuangan.
diri Odha diperoleh 15 pasang uji-t, yang terdiri dari kombinasi pasangan
terhadap topik selera dan minat dengan topik pekerjaan atau pendidikan, uji-
t berpasangan pada topik selera dan minat dengan topik kepribadian, uji- t
fisik menunjukan bahwa hasil uji-t tersebut tidak signifikan karena nilai p
yang didapat > 0.05, dengan nilai p masing-masing 0.872, 0.437, 0.569 dan
dirinya antar topik tersebut tidak terdapat perbedaan, atau Odha cenderung
73
share.
sikap dan pendapat dengan topik selera dan minat (p= 0.001), uji-t
berpasangan untuk topik tentang sikap dan pendapat dengan topik pekerjaan
atau pendidikan (p= 0.013), uji-t berpasangan untuk topik tentang sikap dan
pendapat dengan topik keuangan (p= 0.000), uji-t berpasangan untuk topik
tentang sikap dan pendapat dengan topik kepribadian (p= 0.007), serta uji-t
berpasangan untuk topik tentang sikap dan pendapat dengan topik tentang
kondisi fisik (p= 0.000) adalah signifikan, yang berarti terdapat perbedaan
Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa Odha dalam penelitian ini lebih
tinggi tingkat keterbukaannya pada target share terutama tentang topik yang
(26.2045).
uji-t berpasangan antara topik tentang selera dan minat dengan topik tentang
keuangan (p= 0.000), serta hasil uji-t berpasangan antara topik tentang
selera dan minat dengan topik kondisi fisik (p= 0.004) yang signifikan. Hal
74
tersebut berarti ada perbedaan tingkat pengungkapan diri Odha pada target
diri Odha dalam penelitian ini lebih tinggi dilakukan pada topik mengenai
tentang pekerjaan dan pendidikan dengan topik tentang keuangan (p= 0.000)
dan uji-t berpasangan pada topik tentang pekerjaan dan pendidikan dengan
topik mengenai kondisi fisik (p= 0.007). Hasil tersebut signifikan dan itu
topik tersebut, yaitu Odha pada penelitian ini lebih terbuka soal topik
topik tentang keuangan dan kondisi fisiknya. Hal ini dapat dilihat dari lebih
(26.2045).
dengan topik tentang kepribadian (p= 0.000). Hasil uji-t tersebut signifikan,
karena nilai p yang diperoleh adalah 0,000 dan nilai p tersebut < 0.05. Hal
itu berarti ada perbedaan yang signifikan ketika Odha mengungkapkan diri
pada target share tentang topik tersebut, yaitu tingkat keterbukaan Odha
topik keuangan, karena rata-rata topik kepribadian lebih tinggi dari rata-
rata topik keuangan. Hasil lain yang diperoleh dari uj-t berpasangan adalah
hasil yang diperoleh dari uji-t berpasangan antar pasangan topik tentang
keuangan dengan topik tentang kondisi fisik (p= 0.000) adalah signifikan.
Hal itu berarti tingkat keterbukaan Odha dalam penelitian ini lebih tinggi
terhadap topik tentang kondisi fisik daripada topik tentang keuangan karena
rata-rata topik kondisi fisik (26.2045) lebih tinggi dari rata-rata topik
E. Pembahasan
dan teman. Hal tersebut menunjukan bahwa Odha lebih cenderung terbuka pada
orang yang memiliki relasi yang lebih dekat mereka. Odha dalam penelitian ini
karena adanya rasa suka dengan pasangannya (DeVito, 1994). Hal ini sejalan pula
dengan apa yang disampaikan Derlega et al (1993), bahwa orang akan lebih
mudah membuka diri pada orang yang dekat dengan mereka daripada kepada
orang asing atau orang yang tidak memiliki relasi mendalam dengan mereka.
76
dikarenakan pada beberapa kasus Odha masih menutupi statusnya pada keluarga
karena takut mendapatkan penolakan (Budi, 2006) dan mereka lebih dekat dengan
konselor karena konselor sudah mengetahui kondisi Odha. Mungkin saja dalam
mengungkapkan diri pada orang lain, Odha merasa bahwa orang yang
kompetensi tertentu sesuai dengan apa yang diungkapkan (Derlega et al, 1993),
misalnya pada konselor yang dirasa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
pengungkapan diri Odha pada keluarga dan teman, ditemukan hasil yang tidak
signifikan. Hal itu dapat berarti, baik ketika Odha melakukan pengungkapan diri
pada pasangan dan konselor, maupun ketika mengungkapkan diri pada keluarga
dan teman tidak ada perbedaan tingkat keterbukaan. Di sini dapat dilihat bahwa
al, 1993).
share, diperoleh juga adanya hasil uji-t berpasangan yang signifikan. Hasil uji-t
77
pengungkapan diri yang dilakukan antar target share. Pada penelitian ini, hasil
uji-t berpasangan yang termasuk signifikan adalah hasil uji-t berpasangan antara
teman dengan pasangan, dan antara keluarga dengan pasangan. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengungkapan diri Odha pada pasangan lebih
teman, karena rata-rata pasangan lebih tinggi dari rata-rata teman dan rata-rata
keluarga.
target share Odha pada teman dengan konselor dan rata-rata antar keluarga dan
konselor, didapatkan hasil yang signifikan. Hal tersebut berarti ada perbedaan
tingkat pengungkapan diri Odha terhadap teman, keluarga dan konselor, yaitu
Dari hasil uji-t berpasangan tersebut, dapat dilihat bahwa tidak ada
kesetaraan kualitas relasi antar target share yang diuji perbedaannya, sehingga
target share yang diuji dengan uji-t berpasangan. Sebagai contoh, dapat dilihat
dari hasil uji-t berpasangan terhadap keterbukaan Odha pada teman dan pasangan,
yakni Odha lebih terbuka pada pasangan. Ada perbedaan yang signifikan ketika
78
Odha mengungkapkan diri pada dua target share tersebut, karena kualitas
maupun definisi hubungan antara Odha dengan pasangan dipandang sebagai relasi
yang dekat, sedangkan hubungan antara Odha dengan teman dipandang sebagai
relasi yang tidak terlalu dekat. Hasil tersebut sejalan dengan apa yang
disampaikan Derlega et al (1993), bahwa orang akan lebih mudah terbuka pada
orang yang dianggap dekat daripada terhadap orang yang tidak terlalu dekat.
pada orang lain, secara umum Odha lebih mudah membahas hal-hal yang terkait
dengan topik mengenai sikap dan pendapatnya tentang suatu hal, kemudian
membahas topik tentang selera dan minat, topik pekerjaan atau pendidikan, topik
tentang kepribadian, kondisi fisik dan topik keuangan. Topik tentang kondisi fisik
pada orang lain, padalah topik ini sangatlah penting untuk dibicarakan karena
HIV/ AIDS yang diderita mengakibatkan adanya penurunan kondisi fisik Odha
yang tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikisnya, sebab adanya hubungan
yang saling terkait antara kondisi fisik dengan psikis seseorang (Weisz, 1986).
Hal ini dapat dikaitkan pula dengan adanya stigma dan penolakan terhadap Odha
jika mereka membahas hal-hal yang terkait dengan kondisi fisiknya pada orang
karena apa yang lebih mudah disampaikan adalah hal-hal yang sifatnya umum,
sedangkan hal- hal yang lebih menyangkut kondisi pribadinya cenderung sedikit
untuk dibicarakan. Hal ini terkait dengan aspek- aspek pengungkapan diri, yaitu
mengungkapkan diri dalam berbagai topik, namun belum tentu pengungkapan itu
Pada penelitian ini juga diperoleh bahwa ketika Odha mengungkapkan diri
pada orang lain, baik pada keluarga, teman, pasangan, maupun konselor terdapat
perbedaan tingkat mengenai topik yang dibahas. Pada keluarga, Odha lebih
mudah membahas topik tentang selera dan minat, kemudian topik terkait
kondisi fisik, kepribadian, serta topik keuangan cenderung sedikit untuk dibahas.
Topik yang umumnya lebih mudah diungkapkan Odha pada teman adalah topik
tentang sikap dan pendapat, pekerjaan atau pendidikan, selera dan minat. Topik
yang tergolong sulit untuk dibahas Odha pada teman adalah topik mengenai
Odha lebih pada topik tentang kepribadian, kemudian topik tentang sikap dan
pendapat, pekerjaan atau pendidikan, selera dan minat, sedangkan topik tentang
80
kondisi fisik dan topik tentang keuangan merupakan topik- topik yang jarang
dibahas. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa dalam mengungkapkan diri
pendapat, selanjutnya topik kepribadian, kondisi fisik, selera dan minat, pekerjaan
Yang menarik dari hasil penelitian ini adalah topik tentang keuangan
selalu menjadi topik yang paling sulit atau jarang dibahas Odha, baik dengan
merupakan relasi yang sangat dekat dan relasi Odha dengan teman tergolong
tidak terlalu dekat. Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan Jourard
(1971) bahwa hal-hal yang terkait dengan keuangan umumnya cenderung sulit
Baik pada keluarga, teman, maupun konselor, hal-hal yang lebih mudah
untuk diungkapkan oleh Odha dalam penelitian ini terlihat sama, yaitu pada hal-
hal yang sifatnya umum, sedangkan ketika mengungkapkan diri pada pasangan,
hal yang lebih mudah disampaikan adalah mengenai kepribadian, hal ini dapat
perbedaan dalam hal topik mana yang lebih mudah diungkapkan. Kondisi ini
lain , yaitu semakin dekat suatu hubungan, maka akan lebih mudah membahas
dilakukan pada topik yang umum, topik yang dirasa aman dan mudah untuk
dibicarakan, seperti membahas soal pekerjaan, minat dan selera, atau hal-hal yang
menjadi hobi mereka, sedangkan untuk topik-topik yang tergolong sulit akan
diri ada topik-topik yang mudah untuk diungkapkan dan ada pula topik-topik
Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan uji-t untuk analisis lebih
dirinya pada orang lain. Hasil uji-t berpasangan antar topik yang signifikan dalam
penelitian ini adalah uji-t berpasangan antar topik sikap dan pendapat dengan
topik selera dan minat, topik sikap dan pendapat dengan topik pekerjaan atau
pendidikan, sikap dan pendapat dengan topik keuangan, sikap dan pendapat
dengan topik kepribadian, sikap dan pendapat dengan topik keadaan fisik. Hasil
diri Odha pada target share terkait dengan topik-topik tersebut, yakni
pengungkapan diri Odha lebih tinggi pada topik tentang sikap dan pendapat
Uji-t berpasangan yang dilakukan pada topik selera dan minat dengan
topik keuangan, serta uji-t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik
keadaan fisik, menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini berarti terdapat
perbedaan tingkat pengungkapan diri Odha pada target share, yakni Odha lebih
Pada penelitian ini juga didapatkan hasil uji-t berpasangan terhadap topik
tentang pekerjaan atau pendidikan dengan topik keuangan serta uji-t berpasangan
pada topik pekerjaan atau pendidikan dengan topik keadaan fisik. Hasil uji-t
pengungkapan diri Odha terhadap topik yang diuji-t tersebut. Data tentang uji-t
keadaan fisik.
Hasil lain dari uji-t berpasangan yang dilakukan terhadap rata-rata topik
yang diungkapkan Odha pada target share adalah hasil uji-t berpasangan pada
topik keuangan dengan topik kepribadian, serta uji-t berpasangan pada topik
keuangan dengan topik kondisi fisik. Hasil yang didapat adalah signifikan, yang
berarti bahwa ada perbedaan tingkat keterbukaan Odha pada target share pada
topik-topik yang diuji, yakni Odha lebih cenderung terbuka tentang topik
83
Hasil uji-t berpasangan yang tidak signifikan dari uji-t antar topik adalah
uji-t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik pekerjaan atau
pendidikan, uji- t berpasangan antar topik selera dan minat dengan topik
topik kepribadian, serta uji- t berpasangan antar topik keadaan fisik dengan topik
tersebut.
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui pula alasan-alasan yang biasanya
target share tentang kondisi kesehatannya. Secara umum, alasan Odha untuk
terbuka pada target share terkait dengan kondisi kesehatannya lebih dikarenakan
membagikan informasi yang dimiliki serta karena memiliki atau ingin menjalin
relasi yang lebih mendalam. Hal tersebut sejalan dengan apa yang ditemukan
oleh Derlega et al (2004) tentang aspek-aspek yang ada dalam pengungkapan diri
Dari penelitian ini juga diperoleh gambaran tentang apa saja yang menjadi
alasan Odha ketika tidak mau terbuka pada orang lain terkait dengan kondisi
84
kesehatannya. Secara umum, yang menjadi alasan Odha untuk tidak terbuka pada
orang lain tentang kondisi kesehatannya adalah lebih karena takut mendapatkan
penolakan. Odha pada penelitian ini takut mendapat penolakan karena umumnya
masyarakat mengetahui status Odha yang dimiliki, seperti kasus yang dialami
Tika dan Bani (Budi, 2006). Alasan berikutnya adalah karena Odha belum dapat
menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi pribadi serta karena relasi
Secara spesifik, dari penelitian ini juga diperoleh adanya perbedaan alasan
Odha dalam bersikap terbuka pada tiap-tiap target share tentang dengan kondisi
kesehatannya. Yang menjadi alasan utama Odha ketika mau terbuka pada
untuk curhat, memiliki relasi yang mendalam, dan untuk membagikan informasi
yang diketahui. Alasan Odha untuk terbuka pada teman lebih dikarenakan untuk
berbagi informasi yang diketahui, kemudian untuk curhat, menjalin relasi yang
semakin mendalam serta untuk mencari dukungan. Ketika Odha mau terbuka soal
kondisi kesehatannya pada pasangan, yang lebih menjadi alasan utama ialah
untuk curhat atau katarsis, membagikan informasi yang dimiliki, mencari bantuan
kemudian untuk menjalin relasi yang akin mendalam. Alasan Odha untuk terbuka
pada konselor adalah lebih untuk curhat, mencari dukungan, menjalin relasi agar
Secara khusus dapat dilihat mengenai fokus alasan Odha ketika mau
terbuka pada orang lain. Fokus utama alasan Odha untuk terbuka secara umum
pada orang lain, terbuka pada keluarga, pasangan dan konselor adalah lebih
karena aspek self yang menyangkut dirinya sendiri, sedangkan fokus utama alasan
Odha terbuka pada teman adalah lebih karena aspek relationship. Aspek self dan
Ketika terbuka pada orang lain, ada hal-hal yang tentu saja menjadi pertimbangan
alasan Odha mau terbuka pada orang lain dapat dilihat pengaruhnya pada pribadi
Odha itu sendiri, seperti apakah dengan bersikap terbuka pada orang lain maka
hal itu dapat membagun relasi yang lebih mendalam, memecahkan berbagai
masalah yang dihadapi atau mungkin saja dapat dijadikan sebagai katarsis
Secara spesifik dari penelitian ini dapat dilihat juga alasan-alasan Odha
untuk tidak terbuka pada tiap target share terkait kondisi kesehatannya. Alasan
utama Odha untuk tidak terbuka pada orang lain tentang kondisi kesehatannya
adalah karena takut ditolak, yaitu penolakan itu berupa stigma dan diskriminasi.
Hal tersebut sejalan apa yang disampaikan Brown et al (dalam Wong & Wong,
penyakit yang diderita, tetapi lebih merupakan ketakutan terhadap stigma yang
karena takut mendapat penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri,
relasi yang kurang mendalam serta untuk menjaga privasi. Alasan Odha untuk
tidak terbuka pada teman adalah lebih untuk menjaga privasi pribadi, relasi yang
kurang mendalam, Odha kurang dapat menerima keadaan diri sendiri, serta
karena takut mendapatkan penolakan. Yang menjadi alasan Odha untuk tidak
dapat menerima keadaan diri sendiri, relasi yang kurang mendalam dan karena
untuk menjaga privasi. Ketika Odha tidak terbuka pada konselor, hal itu lebih
dikarenakan relasi yang masih belum terlalu dalam dengan konselor, untuk
Secara umum, dapat dilihat aspek utama yang dijadikan alasan Odha
ketika tidak mau terbuka pada keluarga, teman maupun pasangan tentang kondisi
kesehatannya adalah aspek self,. Hal ini terkait dengan bagaimana pengaruh
pengungkapan diri yang dilakukan terhadap dirinya sendiri. Aspek utama yang
menjadi alasan Odha ketika tidak terbuka pada konselor lebih dikarenakan aspek
hal itu harus dilakukan secara tepat, karena jika tidak demikian maka apa yang
disampaikan bisa saja merugikan dirinya sendiri (Papu, 2002), misalnya akan ada
menerima informasi yang diberikan (Baxter & Montgomery, 1996, dalam Shirley,
terhadap orang lain, kurang percaya diri, serta tidak ingin terlihat lemah di
F. Keterbatasan Penelitian
dijadikan sebagai masukan bagi peneli lain ketika akan melakukan penelitian
1. Pada kuesiner penelitian, salah satu target share Odha untuk membuka
sebenarnya kurang memiliki batasan yang jelas, karena aka nada dua
pengertian tentang teman, yaitu: teman Odha yang juga menderita HIV/
AIDS, atau teman Odha yang tidak menderita HIV/ AIDS. Diharapkan
diri maupun tidak membuka diri pada orang lain terkait dengan kondisi
dengan apa yang ingin dilihat namun tidak terdapat dalam pernyataan
3. Peneliti tidak secara langsung bertemu dengan subjek penelitian. Hal itu
penelitian peneliti tidak boleh bertemu dengan Odha yang menjadi subjek
dalam penelitian ini. Hal tersebut terkait dengan kode etik yang berlaku di
yang didapat dan kelengkapan data yang ingin diperoleh dari subjek. Pada
subjek, sehingga jika mungkin ada hal-hal yang kurang jelas, bisa
sesungguhnya.
5. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini tergolong sedikit. Jika subjek
yang diperoleh bisa lebih banyak, maka dapat dilakukan uji coba terlebih
sesungguhnya dilakukan dan uji coba (try out) terpakai bisa dihindari,
pengungkapan diri pada penelitian ini berbeda sehingga hal tersebut dapat
aitem dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat korelasi aitem total
dengan melihat korelasi aitem total per target share, agar hasil yang
A. Kesimpulan
pada orang lain disekitarnya masih terbatas pada hal-hal yang umum dan mereka
cenderung mengungkapkan hal-hal yang sifatnya umum dan tidak terlalu terkait
Odha dalam penelitian ini umunya lebih terbuka pada orang lain tentang
topik sikap dan pendapat mereka terhadap sesuatu, selanjutnya mengenai hal-hal
yang menjadi selera dan minat mereka, serta pekerjaan atau pendidikan. Topik
konselor, keluarga serta teman. Pada penelitian ini dapat diketahui juga alasan-
alasan Odha untuk terbuka pada orang lain terkait masalah kesehatannya, yaitu
untuk curhat atau sebagai katarsis, mencari bantuan atau dukungan, membagikan
90
91
informasi yang diketahui, serta karena menjalin atau memiliki relasi yang lebih
dalam dengan orang lain. Sedangkan alasan Odha untuk tidak terbuka pada orang
penolakan, belum dapat menerima keadaan diri sendiri, untuk menjaga privasi
pribadi, serta karena tidak memiliki relasi yang mendalam dengan orang lain.
Secara umum, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas hubungan
sangat mempengaruhi pengungkapan diri Odha, baik pada siapa Odha akan
mengungkapkan diri, topik-topik apa saja yang akan diungkapkan, maupun apa
saja yang menjadi alasan Odha untuk terbuka atau tidak terbuka pada orang lain.
B. Saran
1. Bagi Odha
a. Sebaiknya Odha mencoba untuk lebih terbuka pada orang lain tentang
terkait dengan kondisi fisik atau kondisi kesehatan yang sedang dialami
saat ini. Dengan membuka diri pada orang lain, maka hal itu
kondisi fisiknya, dan hal ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi psikis
b. Jika Odha sulit untuk bersikap terbuka pada orang lain, terutama terbuka
rekan sesama Odha, atau terbuka dengan konselor (dan tenaga medis
merasa dirinya diterima oleh orang lain dan mereka dapat lebih membuka
Odha untuk terbuka pada orang lain tentang kondisi fisiknya adalah
sekitar Odha mau bersikap lebih peduli dan lebih terbuka lagi pada Odha
serta tidak menganggap HIV/ AIDS sebagai sesuatu yang patut untuk
dijauhi.
terdapat hal-hal yang kurang jelas terkait dengan data yang ingin
orang lain. Secara khusus yang dimaksud adalah pada pemberian skor
orang lain’.
DAFTAR PUSTAKA
Baron, Robert A. (1995). Psychology (3rd ed). New York: Allyn & Bacon
Cohen, Sheldon PhD., Deverts, Denise Janicki PhD., Miller, Gregory E PhD.
(2007). Psychological Stress and Disease. Journal of the American
Medical Association, Vol. 298 No 14, 10 Oktober 2007
Collins, N.L & Miller L.C. (1994). Self-Disclosure and Liking: A Meta-
Analytic Review. Psychological Bullettin, 166 (3). 457- 475
Derlega, V. J., Metts, S., Petronio, S & Margulis, S.T. (1993). Self Disclosure.
California: Sage Publications, Inc
Derlega, V. J., Winstead, Barbara A., & Greene, Kathryn. (2004). Reason for
HIV Disclosure/ Nondisclosure in Close Relationships: Testing A
Model of HIV- Disclosure Decision Making. Journal of Social and
Clinical Psychology. Dec 2004. Vol.23, lss 6
94
95
DeVito, J.A. (1994). Human Communication: The Basic Course. 6th Edition.
New York: Harper Collins College Publ
Jourard, S. M. (1971). The Transparent Self (2nd ed). New York: Van
Nostrand Reinhold
Muma, Richar D. dkk. (1997). HIV Manual untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta:
EGC
Norman, Amy., Chopra, M., & Kadilaya, Suneetha. (2007). American Journal
of Public Health, Washington: Oct 2007, Vol 97, ed 10
Petter, B. Smith & Bond, Michael Harris. (1993). Social Psychology Across
Cultures, Analysis and Perspectives. Great Britain: The University
Press Cambrige
Richardson, Diane & Seidman, Steven. 2002. Handbook of Lesbian and Gay
studies. London: SAGE
Shirley, J.A., Powers, W.G. & Sawyer, C.R. (2004). Human Communication:
Psychologically Abusive Relationships and Self-Disclosure
Orientations. A Publication of the Pacific and Asian Communication
Association, 10(3), 289 – 302
Smith, Peter. B & Bond, Michael Harris. (1993). Social Psychology Accross
Cultures Analysis and Perspectives. Great Britain: Cambridge
University Press
Weisz, J.R., King, R.A., & Morgan, C.T (1986). Introduction to Psychology
(7th ed). New York: McGraw-Hill Book Co
LAMPIRAN A
KUESIONER
KUESIONER
Oleh:
Devita Marie A. M
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
99
Setiap jawaban yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk keperluan
tugas akhir saya. Dalam kuesioner ini, tidak akan dinilai baik/ buruk atau
benar/salahnya jawaban Anda, karena setiap jawaban yang Anda berikan adalah
sesuai dengan keadaan pribadi Anda masing-masing.
Anda diharapakan untuk mengisi identitas pada tempat yang disediakan dan
menjawab setiap pernyataan yang ada. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya
sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Devita Marie AM
Selamat Mengerjakan
100
Usia :
Jenis kelamin :
Status pernikahan :
Terinfkesi HIV/AIDS sejak :
1. Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan tentang hal-hal yang sering Saudara
ungkapkan pada keluarga, teman, pasangan atau konselor mengenai diri saudara.
Saudara diminta untuk menjawab setiap pernyataan sesuai dengan keadaan
pribadi Saudara masing-masing pada setiap kolom yang disediakan.
Berilah angka:
0 : jika Saudara sama sekali tidak pernah membicarakan hal tersebut pada orang
lain,
1 : jika Saudara pernah membicarakan hal tersebut secara umum pada orang
lain, sehingga orang lain memiliki sedikit ide dan pengetahuan tentang
pribadi Saudara, “
2 : jika Saudara pernah membicarakan hal tersebut secara lengkap dan detail
pada orang lain, sehingga mereka dapat mengenal Saudara seutuhnya, serta
mampu menjabarkan keadaan Saudara secara akurat.
Contoh:
13 PandanganSaudara tentang
kebijakan pemerintah terhadap
ODHA
44 Tekanan-tekanan atau
diskriminasi yang saudara
rasakan saat bekerja
II.
Berikut ini disajikan beberapa hal yang menjadi alasan Saudara untuk terbuka pada
orang lain terkait dengan kondisi kesehatan Saudara saat ini Berikanlah tanda (√ )
pada alasan mana saja Saudara cenderung lebih mudah “terbuka” pada keluarga
teman pasangan ataupun pada konselor Jawaban atau alas in Saudara boleh lebih dari
satu untuk setiap kolom
Alasan
Untuk Curhat/ katarsis
Mencari bantuan/
dukungan
Membagi informasi
yang anda ketahui
Menjalin/ memiliki
relasi yang lebih dalam
107
Berikut ini disajikan beberapa hal yang menjadi alasan Saudara untuk “tidak
terbuka' pada orang lain terkait dengan kondisi kesehatan Saudara saat ini.
Berikanlah tanda (√) pada alasan mana saja Saudara cenderung tidak mudah 'terbuka'
pada keluarga, teman, pasangan ataupun pada konselor. Jawaban atau alasan Saudara
boleh lebih dari satu untuk setiap kolom.
Alasan
Menjaga privasi
pribadi
Takut mendapatkan
penolakan
Belum dapat menerima
keadaan diri sendiri
Relasi yang tidak
mendalam
GBU *_*
108
LAMPIRAN B
HASIL PENELITIAN
Subjek Usia (thn) Jenis Kelamin Status Pernikahan Terinfeksi sejak tahun
Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 2 1 1 0 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1
3 2 2 2 1 2 0 2 1 0 2 0 2 0 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0
4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1
5 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0
6 1 2 0 1 2 0 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 0 2 1 2 1 2 2
7 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0
8 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 2 0 0 1 0 0 1 0 1 1
9 1 2 0 0 2 1 2 0 2 2 2 2 0 2 0 0 0 1 2 0 2 1 2
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 2 2 0 1 1 1 2 1 1 2 2 2 0 2 2 1 1 2
13 0 1 0 0 1 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 2 0 1 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 0 0 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 1 1 1 0 2 0 1 2 2 0 1 2 2 1 2 2 0 1 1 1 2 1
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1
26 1 1 2 2 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
27 0 0 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
29 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
30 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0
112
31 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 1 0 0 1 1 0
32 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
33 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 2 1 1 0 1 1 1 0
34 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
35 1 0 2 1 2 2 1 2 2 2 1 0 2 0 0 1 0 1 2 1 0 0 0
36 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
37 2 1 1 1 0 1 0 1 1 2 0 1 1 0 1 2 1 0 0 0 1 0 0
38 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
39 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 0 1 2 0 2 1 1 0 1 0
40 2 2 1 1 1 2 0 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 0 1 1 2 1
41 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
42 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0
43 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
44 2 2 0 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 0 0
113
Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 0 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 2 1 1 1 1 2 1 0 2 2 1
4 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
5 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 2 2 0 2
6 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 0 1 2 1 1 0 1 1 0
7 1 0 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 2 1
8 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 2 1
9 2 0 1 1 2 0 0 2 0 1 2 0 1 1 0 2 0 1 1 1 2 1 0
10 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 2 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
12 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 2 2 2 2
13 0 1 1 2 2 2 0 0 1 2 0 0 1 2 1 0 0 0 1 0 0 1 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 0 2 2 1 1 1 1 1 2 0 2 2
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 2 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1
26 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 2 1
27 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 2 2 1 0 0 2 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0
30 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
31 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0
32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
114
33 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
34 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
35 2 0 2 1 0 0 2 1 2 0 2 2 0 2 0 0 0 1 0 2 1 2 0
36 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
37 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 0 2 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
39 2 1 2 1 1 1 2 1 2 0 1 0 1 2 1 0 1 0 0 1 1 1 0
40 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 0 2 2
41 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
42 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
43 1 1 1 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
44 2 2 0 2 0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 0
115
Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2
2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 0 2 0 0 2
3 0 2 0 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 2
4 1 1 2 2 1 1 2 1 2 0 2 0 0 1
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 0 1
6 0 1 1 2 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2 2
8 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
9 1 2 2 0 1 2 0 2 0 1 0 1 1 1
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
11 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0
12 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 2 1 1 0
13 0 0 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 2 1 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 2 0 1 1 2 0 1 1 2 1 0 1 1 1
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2
26 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2
28 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
29 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0
30 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
31 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1
32 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
116
33 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
34 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
35 2 1 2 1 2 1 2 1 0 0 2 0 0 1
36 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
37 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 2
38 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1
39 1 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 0 0 0
40 2 0 0 1 2 0 1 1 2 1 1 2 1 2
41 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
42 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1
43 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
44 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2
117
Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 1 2 2 0 0 1 0 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1
4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 0 2 1 1 1 0 0 2 1 1 2 0 0 0 1 2 0
6 1 1 2 2 1 0 1 1 0 2 2 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
7 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
8 2 2 1 0 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 0 0 1 2 2 2 1 1 2
9 1 0 1 1 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 2 1 2 0 2 2 0 0 2
10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2
13 2 2 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2
14 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
22 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
23 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1
25 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 2 1
26 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1
27 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0
30 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
118
31 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
32 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
33 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
34 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
35 1 1 2 0 1 0 0 2 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0
36 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
37 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
38 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
40 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
41 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1
42 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
43 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0
44 0 2 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0
119
Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 0 1
3 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1
5 0 0 2 1 2 1 2 2 2 1 0 0 2 2 2 2 1 1 1 2 0 0 0
6 1 0 1 0 1 1 0 0 1 2 1 1 0 1 2 1 0 0 1 1 1 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 2 0 1
9 0 1 0 0 0 1 1 0 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 0 2 0 0 0
10 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
12 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 0 1
13 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
15 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 0 1
17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 2 2 0 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
21 0 1 0 0 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
22 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
23 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0
24 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
25 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 2 2 1 0 1 1 0 1
29 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
30 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
31 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
32 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
120
33 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0
34 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
35 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0
37 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0
38 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
39 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0
40 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
41 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
42 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
43 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
44 0 0 0 0 2 0 2 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 2 2 0 0 0 0
121
Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
2 2 2 2 2 2 0 1 2 2 0 2 0 0 2
3 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
5 2 1 1 2 1 0 0 2 0 0 2 0 0 0
6 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 2 0 0 1
7 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
8 2 0 2 2 2 0 1 1 2 0 2 0 0 2
9 1 2 0 0 1 0 0 2 0 0 2 0 0 1
10 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
12 2 1 1 2 2 0 1 1 1 0 1 0 1 1
13 2 2 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2
14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
15 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
17 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
19 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 2 0 1 2
20 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
21 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
22 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
23 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0
24 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1
25 2 1 2 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 2
26 1 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 2
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1
29 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
30 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
31 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
32 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
122
33 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
34 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
35 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
36 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
37 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
40 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1
41 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1
42 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1
43 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1
44 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
123
Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 0 2 2 2 0 0 2 0 0 2 0 2 0 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 1 2 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 1 2 0 2 1 1 0 1 1 1 1
7 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 0 2 2 1 2 1 2 2
8 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
9 0 1 2 2 1 2 0 2 1 0 0 2 2 0 1 0 1 2 0 1 1 2 0
10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 2 1 2 1 1 2 2 0 1 0 2 2 2 0 1 1 2 1 1 0 2 2
13 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 0 2 2 2 2 2 2 1 2 2
22 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
24 2 2 0 0 0 2 2 2 0 2 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0
25 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
27 0 1 1 2 1 0 0 0 2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
30 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
124
31 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 0 1 1 2
32 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
33 2 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2
34 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2
35 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 1
36 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2
37 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2
38 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2
39 2 1 1 2 0 0 0 2 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 2
40 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1
41 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2
42 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
125
Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 1 1 0
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 0
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
6 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0
7 0 1 1 1 0 1 1 0 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 0
8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 0 2 1 2 0 1 0 1 0 0 1
10 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 0 0 0 0 1
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 1 2 0
15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
22 0 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1
24 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 2 1 2 1
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
30 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2
31 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1
32 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2
126
33 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1
34 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 0 0 2 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
36 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1
37 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2
38 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1
39 2 1 2 1 1 1 1 0 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
40 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1
41 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1
42 1 0 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2
43 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2
127
Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 0 0 0 0 0 0 1 2 1 2 0 1 1 0
2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2
3 0 0 2 0 2 2 2 1 2 1 0 2 2 2
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
6 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 0
7 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 0 2 1 2
8 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
9 1 2 0 2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 2
10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0
11 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
12 1 1 2 2 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2
13 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
14 0 0 0 0 0 0 1 2 2 2 0 2 1 1
15 0 1 0 1 1 1 2 0 0 0 1 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 2 2 2 2 0 2 1 2 2 2 2 2 1 2
22 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 1 1 2 2 1 2 1 0
24 0 2 2 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0
25 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
26 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 0 0 0 1 1 1 1 2 2 1 2 1 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
31 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1
32 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2
128
33 1 0 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 0
34 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
35 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1
36 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2
37 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1
38 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1
39 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
40 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2
41 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2
42 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2
43 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
129
Subj/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 1 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
4 2 1 0 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
5 2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1
6 1 0 1 1 1 0 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
7 0 1 1 0 1 1 2 1 0 0 1 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
8 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 1 0 2 1 1 2 1 1 0 2
9 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 0 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2
13 2 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1
14 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 0 1 0 1 1 2 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
18 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 2 0 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1
22 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
23 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
24 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0
25 2 2 0 0 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 0 0 0 2 2 2 2 2 0
26 2 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
27 2 0 0 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 0 2
28 0 0 2 0 0 2 2 2 0 2 0 2 2 2 2 2 0 2 2 2 0 0 0
29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 2 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0
130
31 1 1 0 1 1 2 0 2 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0
32 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
33 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 0 1
34 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 0 2
36 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2
37 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
39 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 0 1 0 0 2 1 0 0 0 0
40 1 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
41 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0
42 1 1 1 1 0 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
43 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
44 2 0 0 0 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 0 0
131
Subj/Item 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
1 2 2 2 2 0 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0
3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 2 2 2
5 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
6 0 2 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1 1 1 2 0
7 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
8 1 2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1
9 2 1 1 1 2 1 1 2 2 0 2 1 1 0 1 2 2 2 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 2
13 2 2 2 1 2 1 2 0 1 2 2 2 0 0 2 2 2 1 0 0 0 1 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 2 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
23 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
24 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
25 2 2 0 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 0 0 0 2 2 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 2 2 2 2 1 2 2 0 1 1 2 2 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 2
28 2 0 0 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 2
29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 2
30 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
31 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1
32 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
132
33 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
34 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
35 2 1 2 1 0 1 2 0 0 2 1 2 0 0 1 2 0 0 0 0 2 2 2
36 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2
37 2 2 1 2 1 1 1 1 1 0 2 1 2 1 0 1 1 2 1 1 1 2 1
38 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
39 2 2 2 1 1 1 2 0 2 0 1 0 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1 2
40 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
41 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
42 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
43 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1
44 2 2 0 2 0 2 2 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2 2
133
Subj/Item 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 1 2 2 1 0 1 2 2 0 1 2 1 1 2
2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0
4 0 1 2 2 1 1 2 0 1 0 1 0 2 2
5 1 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 1 1 1
6 1 0 0 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 2
7 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1
8 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
9 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 0 0 2
13 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 0 0 2
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 2
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
17 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
18 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
22 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
23 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1
24 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2
25 0 0 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 2 2
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
27 0 2 2 1 1 2 2 0 0 0 2 0 1 2
28 0 0 2 1 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2
29 0 1 1 1 1 1 2 1 0 0 0 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
31 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 2
32 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
134
33 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
34 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
35 0 1 2 2 0 1 2 2 2 0 1 0 2 2
36 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
37 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2
38 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
39 0 0 2 1 1 1 2 1 0 0 1 0 0 2
40 1 2 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1
41 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
42 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
43 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
44 0 2 2 2 0 2 2 0 0 0 2 0 2 2
135
1. 1 1 1 1 1 1
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. 1 1 1 1
8. 1 1 1 1
9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10. 1 1 1 1
11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. 1 1 1 1
13. 1 1 1 1
14. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15. 1 1 1 1 1 1 1 1
16. 1 1 1 1 1 1 1 1
17. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
136
19. 1 1 1 1 1 1 1 1
20. 1 1 1 1 1 1 1 1
21. 1 1 1 1 1 1 1 1
22. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23. 1 1 1 1 1 1 1 1
24. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26.
27. 1 1 1 1 1 1 1 1
28. 1 1 1 1 1 1 1 1
29. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30. 1 1 1 1 1 1 1 1
31. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32. 1 1 1 1 1 1 1 1
33. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35. 1 1 1 1 1
36. 1 1 1 1 1 1 1 1
37. 1 1 1 1 1 1 1
38. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40. 1 1 1 1 1 1
137
41. 1 1 1 1 1 1 1
42. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
138
A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4 A1 A2 A3 A4
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3. 1
4. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5. 1 1 1 1 1
6. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7. 1 1 1 1 1 1
8. 1 1 1 1
9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10. 1 1 1 1
11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. 1 1 1 1
13. 1 1 1 1
14. 1 1 1 1 1 1 1 1
15. 1 1 1 1 1 1 1 1
16. 1 1 1 1 1 1 1 1
17. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19. 1 1 1 1 1 1 1 1
139
20. 1 1 1 1 1 1 1 1
21. 1 1 1 1 1 1 1 1
22. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23. 1 1 1 1 1 1 1 1
24. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25.
26.
27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28. 1 1 1 1
29. 1 1 1 1 1
30. 1 1 1 1 1 1 1
31. 1 1 1 1 1 1
32. 1 1 1 1 1 1
33. 1 1 1 1 1 1 1 1
34. 1 1 1 1 1
35. 1 1 1 1
36. 1 1 1 1
37. 1 1 1 1 1 1
38. 1 1 1 1 1 1 1 1
39. 1 1 1 1 1 1
40. 1 1 1 1
41. 1 1 1 1 1 1
140
42. 1 1 1 1
43. 1 1 1 1 1
44. 1 1 1 1
141
LAMPIRAN C
HASIL KOEFISIEN RELIABILITAS
Reliability
N %
Cases Valid 44 100.0
Excludeda 0 .0
Total 44 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.972 46
142
Item-Total Statistics
LAMPIRAN D
Descriptives
Descriptive Statistics
NPar Tests
Descriptives
Descriptive Statistics
NPar Tests
LAMPIRAN E
T-Test
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Keluarga 36.2273 44 21.28966 3.20954
1 Teman 30.2727 44 18.19707 2.74331
Pair Keluarga 36.2273 44 21.28966 3.20954
2 Pasangan 49.4318 44 25.68449 3.87208
Pair Keluarga 36.2273 44 21.28966 3.20954
3 Konselor 45.3864 44 18.33946 2.76478
Pair Teman 30.2727 44 18.19707 2.74331
4 Pasangan 49.4318 44 25.68449 3.87208
Pair Teman 30.2727 44 18.19707 2.74331
5 Konselor 45.3864 44 18.33946 2.76478
Pair Pasangan 49.4318 44 25.68449 3.87208
6 Konselor 45.3864 44 18.33946 2.76478
N Correlation Sig.
Pair 1 Keluarga & Teman 44 .254 .097
Pair 2 Keluarga & Pasangan 44 .673 .000
Pair 3 Keluarga & Konselor 44 .235 .125
Pair 4 Teman & Pasangan 44 .031 .841
Pair 5 Teman & Konselor 44 .372 .013
Pair 6 Pasangan & Konselor 44 -.049 .754
146
Paired Differences
95%
Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference Sig.
Mean Deviation Mean Lower Upper t df (2-tailed)
Pair 1 Keluarga - Teman 5.95455 24.24675 3.65534 -1.417 13.33 1.629 43 .111
Pair 2 Keluarga - Pasangan -13.2045 19.41539 2.92698 -19.11 -7.302 -4.51 43 .000
Pair 3 Keluarga - Konselor -9.15909 24.61796 3.71130 -16.64 -1.675 -2.47 43 .018
Pair 4 Teman - Pasangan -19.1591 31.01083 4.67506 -28.59 -9.731 -4.10 43 .000
Pair 5 Teman - Konselor -15.1136 20.47939 3.08738 -21.34 -8.887 -4.90 43 .000
Pair 6 Pasangan - Konselor 4.04545 32.27855 4.86617 -5.768 13.86 .831 43 .410
147
T-Test
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Topik 1 30.2500 44 10.88444 1.64089
1 Topik 2 28.3864 44 10.34344 1.55933
Pair Topik 1 30.2500 44 10.88444 1.64089
2 Topik 3 28.2727 44 10.42886 1.57221
Pair Topik 1 30.2500 44 10.88444 1.64089
3 Topik 4 20.4091 44 7.59840 1.14550
Pair Topik 1 30.2500 44 10.88444 1.64089
4 Topik 5 27.7955 44 10.28790 1.55096
Pair Topik 1 30.2500 44 10.88444 1.64089
5 Topik 6 26.2045 44 9.55420 1.44035
Pair Topik 2 28.3864 44 10.34344 1.55933
6 Topik 3 28.2727 44 10.42886 1.57221
Pair Topik 2 28.3864 44 10.34344 1.55933
7 Topik 4 20.4091 44 7.59840 1.14550
Pair Topik 2 28.3864 44 10.34344 1.55933
8 Topik 5 27.7955 44 10.28790 1.55096
Pair Topik 2 28.3864 44 10.34344 1.55933
9 Topik 6 26.2045 44 9.55420 1.44035
Pair Topik 3 28.2727 44 10.42886 1.57221
10 Topik 4 20.4091 44 7.59840 1.14550
Pair Topik 3 28.2727 44 10.42886 1.57221
11 Topik 5 27.7955 44 10.28790 1.55096
Pair Topik 3 28.2727 44 10.42886 1.57221
12 Topik 6 26.2045 44 9.55420 1.44035
Pair Topik 4 20.4091 44 7.59840 1.14550
13 Topik 5 27.7955 44 10.28790 1.55096
Pair Topik 4 20.4091 44 7.59840 1.14550
14 Topik 6 26.2045 44 9.55420 1.44035
Pair Topik 5 27.7955 44 10.28790 1.55096
15 Topik 6 26.2045 44 9.55420 1.44035
148
N Correlation Sig.
Pair 1 Topik 1 & Topik 2 44 .943 .000
Pair 2 Topik 1 & Topik 3 44 .889 .000
Pair 3 Topik 1 & Topik 4 44 .811 .000
Pair 4 Topik 1 & Topik 5 44 .855 .000
Pair 5 Topik 1 & Topik 6 44 .894 .000
Pair 6 Topik 2 & Topik 3 44 .900 .000
Pair 7 Topik 2 & Topik 4 44 .815 .000
Pair 8 Topik 2 & Topik 5 44 .883 .000
Pair 9 Topik 2 & Topik 6 44 .886 .000
Pair 10 Topik 3 & Topik 4 44 .858 .000
Pair 11 Topik 3 & Topik 5 44 .858 .000
Pair 12 Topik 3 & Topik 6 44 .884 .000
Pair 13 Topik 4 & Topik 5 44 .832 .000
Pair 14 Topik 4 & Topik 6 44 .916 .000
Pair 15 Topik 5 & Topik 6 44 .855 .000
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference Sig.
Mean Deviation Mean Lower Upper t df (2-tailed)
Pair 1 Topik 1 - Topik 2 1.86364 3.63184 .54752 .75946 2.96782 3.404 43 .001
Pair 2 Topik 1 - Topik 3 1.97727 5.03702 .75936 .44588 3.50867 2.604 43 .013
Pair 3 Topik 1 - Topik 4 9.84091 6.48412 .97752 7.86956 11.8123 10.067 43 .000
Pair 4 Topik 1 - Topik 5 2.45455 5.73222 .86416 .71179 4.19730 2.840 43 .007
Pair 5 Topik 1 - Topik 6 4.04545 4.87497 .73493 2.56333 5.52758 5.505 43 .000
Pair 6 Topik 2 - Topik 3 .11364 4.63664 .69900 -1.29603 1.52330 .163 43 .872
Pair 7 Topik 2 - Topik 4 7.97727 6.05590 .91296 6.13611 9.81843 8.738 43 .000
Pair 8 Topik 2 - Topik 5 .59091 4.99450 .75295 -.92756 2.10938 .785 43 .437
Pair 9 Topik 2 - Topik 6 2.18182 4.80926 .72502 .71967 3.64397 3.009 43 .004
Pair 10 Topik 3 - Topik 4 7.86364 5.51780 .83184 6.18607 9.54120 9.453 43 .000
Pair 11 Topik 3 - Topik 5 .47727 5.52158 .83241 -1.20144 2.15599 .573 43 .569
Pair 12 Topik 3 - Topik 6 2.06818 4.88185 .73597 .58396 3.55240 2.810 43 .007
Pair 13 Topik 4 - Topik 5 -7.38636 5.78778 .87254 -9.14601 -5.62672 -8.465 43 .000
Pair 14 Topik 4 - Topik 6 -5.79545 4.00337 .60353 -7.01259 -4.57832 -9.603 43 .000
Pair 15 Topik 5 - Topik 6 1.59091 5.38006 .81107 -.04478 3.22660 1.961 43 .056
149
LAMPIRAN F
Hasil Crosstabs
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Alasan * Relasi 342 100.0% 0 .0% 342 100.0%
Count
Relasi
Keluarga Teman Pasangan Konselor Total
Alasan 1.00 24 22 28 26 100
2.00 25 17 21 24 87
3.00 15 27 23 16 81
4.00 18 20 17 19 74
Total 82 86 89 85 342
150
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Alasan * Relasi 262 76.6% 80 23.4% 342 100.0%
Count
Relasi
Keluarga Teman Pasangan Konselor Total
Alasan 1.00 5 38 7 13 63
2.00 20 21 19 11 71
3.00 15 24 15 12 66
4.00 11 28 8 15 62
Total 51 111 49 51 262
151
152