BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
maksud yang ada pada judul ini. Adapun judul pada skripsi ini yakni
Selatan)”.
tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar, untuk mencapai suatu
tertentu.2
pengalaman.3
1
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai
Pustaka 2007) h. 1032
2
https://definisi-pemerintah/: diakses pada 25 september 2019 pukul 12.00 WIB
3
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta : Balai
Pustaka. 2007) h.1029
2
suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan yang berisi sumber daya
1. Alasan Objektif
4
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
5
Direktorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum. Kamus Tata Ruang (Jakarta: cipta
karya) h. 226
3
2. Alasan Subjektif
Esa yang harus disyukuri oleh manusia.7 Hutan adalah sumber daya alam
berfirman :
ِ َّ َض بَ ْع َد ِإصْ َل ِحهَا َوٱ ْد ُعىهُ خ َْىفًا َوطَ َمعًا ۚ ِإ َّن َرحْ َمت ۟
ٱَّلل قَ ِريبٌ ِّم َه ِ َْو ََل تُ ْف ِس ُدوا فِى ْٱْلَر
َ ِْٱل ُمحْ ِسن
يه
6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2001
7
Ahmad Redi, Sumber Daya Alam dalam Sektor Kehutanan, (Jakarta: Sinar
Grafika,2014) hal. 1-3
4
kawasan yang tetap dan disetujui oleh para pihak dengan sasaran
bertanggung jawab.9
pengamanan hutan.
lingkungan TNBBS ;
3. Penyadartahuan masyarakat;
9
https://programs.wcs.org/btnbbs/BeritaTerbaru/articleType/ArticleView/articleId/8374/A
KSI-BALAI-BESAR-TNBBS-DALAM-PEMGAMANAN-HUTAN.aspx. diakses pada 10 juni
2020. pukul 21.35 WIB
7
tembus TNBBS.10
Sumatera dan di Kalimantan sejak awal 1900 dan peristiwa yang serius
“tebang dan bakar” untuk membuka lahan 1802 kilometer persegi sampai
11
2840 kilometer persegi untuk digunakan sebagai lahan pertanian.
membentuk Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan. Hal ini
10
http://tnbbs.org/ diakses pada 10 juni 2020. pukul 21.00 WIB
11
http://digilib.unila.ac.id/6510/1/15.%20BAB%20I.pdf diakses pada 24 februari 2020.
pukul 09.00 WIB
8
tahun 2015-2019:12
Tabel 1
Luas Kebakaran Hutan di Provinsi Lampung sejak tahun 2014-2019
No. Tahun Jumlah luas
(Ha)
1. 2014 22, 80
2. 2015 71.326,49
3. 2016 3.201,24
4. 2017 6.177,79
5. 2018 15.156,22
6. 2019 2.913,00
Sumber : Sipongi.Karhutla Monitoring System, Direktorat PKHL KLHK RI (26
november 2019)
Tabel 2
Luas Kebakaran Hutan di Resort Suoh
No. Tahun Luas (Ha) Lokasi
1. 2015 5 Gunung Lanang Pekon
Ringgin Sari Kecamatan
Suoh
2. 2016 - -
3. 2017 1,5 Danau minyak dan danau
asam
4. 2018 - -
5. 2019 100 – 130 1. kebakaran
terjadi pada
danau belibis
2. Berbatasan
dengan danau
minyak, danau
asam, dan danau
lebar
Sumber : Arsip Resort Suoh tahun 2019
12
Sipongi, Karhutla Monitoring System, Direktorat PKHL Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan RI
9
bahwa dari tahun ke tahun adanya naik turun jumlah kebakaran hutan yang
kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang setiap tahun terjadi
kebakaran hutan dan adanya keanaikan luas yang terbakar. Pada tahun
dalam hal ini yang diakibatkan oleh faktor alam dan faktor manusia,
namun saat ini yang menjadi faktor utama kebakaran hutan adalah
berturut-turut dengan bulan yang berbeda yaitu Bulan Februari dan Bulan
13
Bapak Aditia Warman, Pengendali Ekosistem Hutan, Wawancara tatap muka, 23
januari 2020
10
untuk ketentuan sanksi dan tindak pidana sudah diatur dalam undang-
menjaga dan melindungi hutan saat ini harus mempertegas tugas dan
kebakaran hutan dan lahan yang ada di Lampung Barat. Untuk itu peneliti
Selatan)”.
14
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan, Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan, (Bandung: Fokus Media,2013) hal. 124
15
Ibid, hal. 136
11
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Lampung Barat.
12
2. Secara praktis
G. Tinjauan Pustaka
permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk buku atau
tulisan lain, maka peneliti akan memaparkan karya ilmiah atau skripsi
dan lahan, serta ada beberapa karya ilmiah yang memiliki tema tentang
kebijakan pemerintahan.
Adapun salah satu karya ilmiah yang di muat dalam Jurnal Ilmu
Hukum dari Armen Yasir salah satu dosen hukum Tatanegara Universitas
Lampung Barat”. Fokus kajian dari karya ilmiah tersebut berada pada
sistem pengelolaan, dan sumber daya alam. Sedangkan, pada karya ilmiah
pemerintah dalam menangani kebakaran hutan dan lahan. Baik dari segi
jurnal ini dengan karya ilmiah yang peneliti tulis adalah berada pada lokasi
dalam menangani kebakaran hutan dan lahan yang ada di Lampung Barat.
karya ilmiah peneliti yang menjadi perbedaan nya ialah pada karya ini
14
Lampung Barat.
dimana penelitian yang akan lakukan oleh peneliti ada pada Balai Besar
H. Kerangka Pikir
Tabel 3
Kerangka pikir
Penanganan karhutla
di Lampung Barat
diperhatikan dan dipelajari yaitu situasi pra bencana, masa tanggap darurat
Tanggap darurat bencana yaitu suatu kondisi saat bencana terjadi atau
I. Metode Penelitian
16
Kunto Arief Wibowo, Jurnal Studi Sosial dan Politik, Vol. 3 No. 1 (2019)
17
Kushartati Budiningsih,Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, Vol.14. no. 2 (2017)
18
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta,Bumi
Aksara,2004).cet. ke 7 h. 24
17
dapat menulis skripsi ini serta memenuhi kriteria sebagai karya ilmiah,
1. Jenis Penelitian
2. Sifat Penelitian
b. Sumber Data
kualitas data dan proses kegiatan objek yang akan diteliti, maka
1. Data Primer
21
Eusami Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta,PT.
Bumi Aksara. 2000) Hal. 4
19
dipertimbangkan yaitu :
ditanyakan.
22
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 308
23
Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung :Remaja
Rosdakarya,2004). Hal 165
20
Tabel 4
Daftar Informan
2. Data Sekunder
jadi atau baik dalam bentuk laporan ataupun dalam bentuk karya
tulis (buku) yang disajikan untuk umum oleh instansi atau lembaga
data atau disebut juga dengan data yang sudah tersedia.24 Data-data
dapat dilihat pada tabel 1.5 yang dibedakan berdasarkan jenis data
Tabel 5
Data sekunder
24
Ibid,.Hal 309
22
1. Metode Observasi
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
hal. 145
24
data yang cukup valid sehingga data yang diperoleh dari berbagai
tokoh TNBBS baik dari Plt sampai pada Kepala Resort dapat
ilmiah ini, selain itu, peneliti juga melakukan tanya jawab terhadap
2. Metode interview
wawancarai pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.4 yaitu
data informan.
26
Mardalis, Op. Cit Hal. 64
25
3. Metode dokumentasi
peneliti teliti pada hal ini yang serupa dengan tabel 1.5. Metode ini
wawancara.
26
selesai dilakukan.
27
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), h. 233
27
28
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian,(Yogyakarta, Pustaka Pelajar,1998) .h. 7
28
BAB II
PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
OLEH PEMERINTAH
A. Sistem Pemerintahan
1. Definisi Pemerintah
dapat diartikan dalam sudut pandang sempit dan luas. Secara sudut
29
Sarundajang, Babak Baru Sistem Pemerintahan, (Jakarta: Kata Hasta Pustaka,2012),
h. 33
30
Muliadi Anangkota, Klasifikasi Sistem Pemerintahan Perspektif Pemerintah Modern
Kekinian, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 3, No. 2 h. 149
30
secara baik dan benar. 31 Secara sederhana pemerintah dapat kita artikan
oleh lembaga negara kepada rakyat dan rakyat kepada lembaga negara.
b. Menyelenggarakan peradilan.
swasta.
31
Inu Kencana Syafie, Ilmu Pemerintahan, Bumi Aksara (Jakarta : 2014) Hal. 8
31
perekonomian).32
Governance)
32
https://pemerintah.net/fungsi-pemerintah/ diakses pada 22 mei 2020. pukul 07.00
WIB
32
yang mengatur secara detail hal-hal yang tidak diatur dalam undang-
undang tersebut.
33
Thaha, Rasyid. Penataan Kelembagaan Pemerintah Daerah. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan. Vol 1. No. 3. Juni 2017.
33
penelitian, putusan hakim dan lain-lain, dapat digali pula dari sumber
utama fiqih siyasah, yakni Al-Quran dan Hadits. Sebagai contoh dapat
34
Muhamad Azhar, Relevansi Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik dalam Sistem
Penyelengaraan Administrasi Negara, Jurnal Notarius, Edisi ke-8 No. 2 (2015)
35
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
34
baik.36
36
Sukardja, H Ahmad, Hukum Tata Negara dan Administrasi Negara dalam Perspektif
Fikih Siyasah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), h. 202
35
utopis semata.
37
Terjemahan Al-Qur‟an Surah Az-Zalzalah ayat 7-8
38
Terjemahan Al-Hadits Shahih Bukhari No. 2751 dan Muslim No. 4828
Https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Daffmedia.haditsshahihbukharimuslim.
36
pemerintahan.
atau pihak lain sesuai dengan haknya. Hal setiap individu adalah
yang harmonis.
sempit sebagai menempatkan sesuatu pada tempat yang tepat. Hal ini
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat
Tafsir ayat QS. Al- Ma‟idah ayat 8 pada kitab tafsir ibnu katsir
dapat dipahami bahwa ayat di atas termasuk salah satu ayat yang
segala perbuatan zalim, dan sifat arogansi. Bahkan hal itu disebut
sebagai nasehat ilahi yang harus dijaga oleh semua orang. Adil dan
Allah SWT tidak berbuat zalim kepada siapa pun dan tidak
menginjak hak orang lain. 39 Selain ayat yang tadi dijelaskan, masih
berperilaku adil.
39
Tafsir Ibnu Katsir https://play.google.tafsirlengkapibnukatsir. sumber
kampussunnah.org
39
dijelaskan dalam firman Allah pada surat Al-Alaq ayat satu sampai
(manusia tersebut)”.40
40
https://jmf.fisipol.ugm.ac.id/2017/10/good-governance-dalam-islam/ diakses pada 09
agustus 2020 pukul 14.21 WIB
40
riwayat imam Ahmad dan semua pemilik kitab sunan, maka hadits
ini mencakup semua dalam artian bahwa hadits ini umum seperti
kekuasaan.
41
Terjemahan Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 58
42
Tafsir Ibnu Katsir https://play.google.tafsirlengkapibnukatsir. sumber
kampussunnah.org
43
Ibid. h. 207
41
dengan cara apa pun, maka itulah syariat Allah SWT dan agama-
ayat 90:
ًِ ان َو ِإٌتَا ِء ِذي ا ْلقُ ْربَىٰ َوٌَ ْى َه ٰى َع ِه ا ْلفَ ْحشَا ِء َوا ْل ُم ْى َك ِر َوا ْلبَ ْْغ
ِ س ِ ْ َّللاَ ٌَأْ ُم ُر ِبا ْل ََ ْْ ِِ َو
َ اْل ْح َّ َّإن
pelajaran”.
44
Farid abdul Khalid, Fikih Politik Islam (Jakarta: Amzah, 2005), h. 204
42
tidak ada Tuhan selain Allah dan berlaku adillah berdasarkan lahir
dan batin. 45
c. Prinsip Musyawarah
45
Tafsir Ibnu Katsir Qs. An-Nahl ayat 90 https://play.google.tafsirlengkapibnukatsir.
sumber kampussunnah.org
47
Terjemahan Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 159 tentang musyawarah
43
yang lemah lembut, tiada hal lain untuk dijadikan oleh Allah
kewajiban shalat.
48
Tafsir Ibnu Katsir Qs. Ali-Imran ayat 159 https://play.google.tafsirlengkapibnukatsir.
sumber kampussunnah.org
44
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
A‟War dari ibnu Juraij, dari Ya‟la ibnu muslin, dari said ibnu
49
Kewajiban Menaati Pemimpin dalam Kebajikan (on-line), tersedia di
https://islam.nu.or.id/post/read/106733/sikap-terhadap-pemimpin-menurut-ajaran-islam (16 Maret
2020)
50
Terjemahan Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 59 tentang wanita
45
sendiri.51
dengan keyakinan dan juga bekal yang cukup agar tidak goyah dalam
pemerintahan yang baik dari TNBBS itu sendiri, tolak ukur ini tidak
akan ditinjau berdasarkan ajaran agama islam atau yang sering dikenal
51
Tafsir Ibnu Katsir Qs. An-Nisa ayat 59 https://play.google.tafsirlengkapibnukatsir.
sumber kampussunnah.org
52
Khalid, Ibrahhim Jidan, Teori Pemerintahan Islam Menurut Ibnu Taimiyah, (Jakarta:
Rineka Cipta,1994). h. 41-42
46
B. Dasar-dasar Kehutanan
dengan hutan, kawasan hutan, hasil hutan flora dan fauna yang
alam;
53
https://karmidi.blogspot.com/2009/04adminitrasi-kehutanan.html diakses pada 01 juni
2020 pukul 22.00 WIB
47
pengendalian lingkungan.
nasional.
2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang
dan Ekosistemnya.
2004
perusakan hutan.
2. Peraturan Menteri
P.47/MENLHK/SETJEN/OTL.0/5/2016.
54
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor.
P.7/Menlhk/Setjen/Otl.0/1/2016 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Taman Nasional
49
4. Hutan Hak
diantanya adalah :
1. Hutan Bakau
berjenis ikan dan udang. Hutan bakau ini memiliki manfaat bagi
55
Undang – undang no.41 tahun 1999 tentang kehutanan
50
2. Hutan Rawa
56
https://www.wajibbaca.com/2019/05/jenis-jenis-hutan.html (20 mei 2020)
51
3. Hutan Sabana
banyak.
4. Hutan Musim
lebat kembali.
a. Tanaman yang ada pada hutan hujan tropis ini memiliki jenis
batang yang besar, tinggi, daun yang lebat dan tanaman satu
c. Salah satu ciri terakhir dari hutan hujan tropis adalah curah
pada 10 LU – 10 LS.
1. Fungsi ekosistem
2. Fungsi konservasi
satwa liar, produk kayu, genetik sumber daya hutan, dan sumber daya
1. Definisi Bencana
ialah :
57
Abdul Muis Yusuf, Mohammad Taufik Makarao, Hukum Kehutanan di Indonesia
(Jakarta, Rineka Cipta. 2011) hal. 117
58
Ulum, M. Chazienul. Manajemen Bencana. (Malang: UB Press, 2014) hal. 17
59
Undang-undang no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana
54
beliung.60
bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini tergantung pada
3. Manajemen Bencana
bencana.61
60
Ulum. M, Ibid. Hal. 18
61
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
55
sama hal nya seperti yang disampaikan pada PP No. 21 tahun 2008
Disaster
preparedness Response
Migation Recovery
preventio Developmen
62
Ulum. M, Ibid., Hal. 22
63
W. Nick, Carter. Disaster Management, (Philippines, Asian Dvelopment Bank, 2008).
hal. 20.
56
1. Preventif (pencegahan)
2. Migitasi bencana
secara modern.
3. Preparedness/ kesiapsiagaan
64
Kunto Arief Wibowo, Manajemen Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan
(Karhutla) untuk Peningkatan Ekonomi Kerakyatan , Jurnal Studi Sosial dan Politik, Vol. 3 No. 1
(2019)
57
a) Definisi kesiapsiagaan
bencana
1. Disaster
sumber daya;
65
Bevaola, Kusumasari. Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal,
(Yogyakarta: Gava Media, 2014) h. 26
59
terdampak bencana;
tersebut.
1. Recovery / pemulihan
66
https://www.kajianpustaka.com/2018/04/pengertian-jenis-dan-manajemen-
bencana.html?m=1 diakses pada 16 juli 2020 pukul 03.15 WIB
60
67
Bevaola, Ibid. H. 31
61
Tabel 6
Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Manajemen Bencana
Indikator Penjelasan
Koordinasi dan Ada lima level berbeda dari koordinasi dan kolaborasi
kolaborasi diantara pemangku kepentingan utama: tingkat
(Charoenngam & internasional, nasional, regional, organisasi, dan
Leungbootnark, 2005) proyek. Namun kurangnya koordinasi antar pemangku
kepentingan merupakan hal umum yang ditemukan
dibanyak negara.
Sumber : diadaptasi dari Charoenngam dan Leungbootnark, 2005; Diallo & Thuiller,
2004; Moe & Pathranarakul,2006; Newport & Jawahar, 2003; Perry, 2007; Turner &
Muller,2004
68
Bevaola, Ibid h. 33
62
kalangan bawah sampai pada tingkat masyarakat kelas atas. Tidak bisa
di pungkiri bahwa hutan menjadi tempat tinggal flora dan fauna baik
keamanan, dampak polusi, berdampak pada flora dan fauna yang ada di
kerugian material.
63
dapat berubah secara cepat lebih dari tiga dekade yang lalu, pemerintah
memiliki faktor terjadi nya kebakaran hutan dan lahan wajib melakukan
yang berada pada lintas provinsi dan perbatasan negara hal ini ada pada
69
Hero Saharjo, Bambang, et. al, Pengendalian Kebakaran Hutan Dan Lahan Di
Wilayah Komunitas Terdampak Asap, (Bogor, IPB Press, 2018) hal. 78
64
mengkoordinasikan:
kebakaran hutan dan atau lahan yang terjadi pada lintas batas
70
Hero saharjo, Bambang, Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia,
(Bogor,IPB Press, 2016), hal. 48
66
hutan yang dilindungi. Apa yang diperlukan dan kemudian ialah suatu
suatu tutupan dengan perilaku api yang ditentukan oleh bahan bakar
dan cuaca.71
mengelola hutan.
kebakaran hutan yang ada di Lampung Barat adalah tidak keluar dari jalur
atau koridor yang ada dan yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Tata Kerja Taman Nasional, serta jalur koordinasi antara bidang ataupun
pihak instansi Balai Besar dengan aparatur non pemerintah dengan cara
nasional dan koordinasi dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi pada
71
Hero saharjo, Bambang, Ibid., hal. 64
67