Anda di halaman 1dari 6

Model Evaluasi Program Kesehatan

Pelaksanaan evaluasi program kesehatan merupakan model evaluasi yang berjalan secara siklus
(tidak berhenti di satu titik, tetapi terus berjalan) dan komponen masingmasing tahap evaluasi
tidak berdiri sendiri atau saling bergantung dan saling mempengaruhi. Model evaluasi program
kesehatan menurut (Issel & Fagen, 2014) terdiri dari empat siklus tahapan yaitu:

1. Mengevaluasi dan menentukan/mengukur kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan


(evaluate and assess health needs). Pada tahap ini terdapat dua kondisi yaitu:

a. Jika program kesehatan merupakan kegiatan yang baru, maka tahap ini merupakan
inisiasi kegiatan yang dilakukan sebagai pondasi program kesehatan selanjutnya
b. Jika progrom kesehatan merupakan kegiatan yang sudah berjalan, maka pada dasarnya
tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap 4 yaitu evaluasi dampak program kesehatan.
Dampak yang negatif akan mendorong manajer program kesehatan menilai kembali
kebutuhan dasar masyarakat terhadap kesehatan.

2. Menjalankan prioritas kebutuhan dan program perencanaan. Dari evaluasi kebutuhan


(tahap-1) diperoleh beberapa program yang semuanya diperlukan masyarakat yang umumnya
tidak dapat dijalankan seluruhnya karena keterbetasan sumberdaya. Supaya program berjalan
dengan efektif dan efisien maka penanggungjawab program atau manajer program kesehatan
sebaiknya membuat daftar prioritas program. Manajer program menentukan program mana
yang masuk dalam priotitas utama dan/atau prioritas tambahan. Misalnya seperti grafis berikut
ini:

Jika prioritas program sudah disusun, tahap selanjutnya adalah menyusun perencanaan
program. Penyusunan perencanaan program dapat dilakukan dengan mempertimbangkan
unsur-unsur 5W1H dan 5M.

3. Mengimplementasi perencanaan dan mengevaluasi/monitor implementasi program Rencana


kerja yang sudah disusun dengan rapi akan berguna jika segera diimplementasikan di lapangan.
Salah satu permasalaha program kesehatan adalah membuat perencanaan yang bagus namun
tidak diimplementasikan ke mayarakat. Dalam implementasi program, sering terjadi tidak
sesuai dengan rencana yang dibuat. Hal ini menunjukkan perencanaan yang disusun belum
matang dan baik sesuai dengan kondisi dilapangan. Setiap pelaksanaan implementasi rencana
dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Pada tahap ini, manajer program kesehatan
mengawasi dan memonitor implementasi rencana program dari aspek 5W1H dan 5M.

4. Mengevaluasi dampak kesehatan dari program kesehatan Program kesehatan yang telah
dijalankan diharapkan memberi dampak yang positif bagi kualitas hidup masyarakat terutama
kualitas kesehatan. Manajer program kesehatan dapat mengukur dampak kesehatan dengan
menggunakan metode pengukuran epidemiologi atau metode evaluasi ekonomis. Salah satu
pengukuran dampak secara epidemiolgis adalah pengukuran Attributable Risk (AR). AR
mengukur dampak yang terjadi ketika program kesehatan berupaya mengurangi faktor risiko
dari penyakit. Sehingga kadang disebut juga dengan Risk Difference. Misalnya: sebuah program
kesehatan dilakukan untuk mengurangi perilaku merokok (sebagai faktor risiko) agar kasus
penyakit jantung koroner (PJK) dapat ditekan.
Evaluasi dalam Perencanaan Kesehatan

1. Perlunya Dilakukan Evaluasi

Seluruh program dan kegiatan pada umumnya dilaksanakan untukmencapai tujuan atau
target tertentu, demikian juga dengan programkesehatan masyarakat, untuk mencapai
target yang telah ditentukan tersebutmaka manajemen organisasi akan melakukan
berbagai langkah perencanaan(planning) sesuai dengan analisa situasi yang sudah
dilaksanakan sebelumnya. Ketika perencanaan sudah dilaksanakan maka akan dihasilkan
capaian-capaian tertentu dari masing-masing program. Maka kegiatan selanjutnyaadalah
mengukur sejauh mana capaian dari masing-masing programdibandingkan dengan
perencanaan yang sudah ditetapkan diawal kegiatan.Dari keinginan untuk mengukur
pencapaian hasil kerja inilah maka evaluasi dilaksanakan, baik terhadap program itu sendiri
maupun terhadap langkah-langkah dalam pelaksanaan program. Evaluasi atau kegiatan
penilaian merupakan bagian yang penting dariproses manajemen dan didasarkan pada
sistem informasi manajemen.Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau
keinginan untukmengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program
terhadaptujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi akan memberikan umpan balik (feed back)
terhadap programatau pelaksanaan suatu kegiatan. Tanpa adanya evaluasi, sulit
untukmengetahui sejauh mana tujuan-tujuan yang sudah direncanakan oleh suatuprogram
telah tercapai atau belum. Evaluasi dipandang sebagai suatu carauntuk perbaikan
pembuatan keputusan untuk tindakan-tindakan di masa yangakan datang.

2. Prinsip-prinsip evaluasi

Menurut Reinke, 1987, evaluasi perencanaan program kesehatan masyarakat bertujuan:

a. Sebagai kunci pengambilan keputusan yang lebih baik, evaluasi harusmelihat kedepan
dan berorientasi pada tindakan.
b. Evaluasi bersifat menyeluruh dan dinamis, menaruh perhatian padakebijakan pengujian
dan alternatif-alternatif rencana, mengawasi kemajuandalam proses penerapan dan
memberi penilaian sumatif kepada hasil akhir.
c. Evaluasi dilandasi prinsip manajemen berdasar tujuan dan dimulai denganpernyataan
yang jelas mengenai pengaruh-pengaruh yang harus dicapaipada populasi mana dan
dalam jangka waktu kapan.
d. Strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan harusdiperiksa ketepatan
dan kesesuaiannya.
e. Ketepatan waktu dan tempat laporan-laporan eevaluatif harus disesuaikandengan
kebutuhan akan keputusan yang tepat waktu karena evaluasi bersifat membandingkan,
evaluasi bergantung padaindikator-indikator yang menggambarkan tingkat dan rasio
yang tepat,daripada tingkat-tingkat penyelesaian yang tepat.
f. Penilaian-penilaian harus membedakan antara hasil yang merupakan pusatperhatian
pengendalian keputusan dan keluaran yang timmbul sebagaiakibat ketidakpastian dan
kesempatan.
g. Efisiensi, efektivitas, dan keadilan harus didefinisikan dengan jelas.

3. Langkah-Langkah Evaluasi The World Health Organization (WHO)

The World Health Organization membedakan langkah-langkah penilaian dalam sembilan


tahap, yakni (Azwar, 1996):

a. Tahap penentuan hal yang akan dinilai, langkah pertama yang dilakukan ialah
menentukan dahulun hal yangakan dinilai. Pekerjaan ini akan dapat dilakukan jika
dapat dipelajaridengan baik program yang akan dinilai.
b. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan, langkah selanjutnya yang akan
dilakukan ialah mengumpulkan berbagaiketerangan yang ada hubungannya dengan
program yang akan dinilai.Untuk ini perlulah dipelajari secara cermat berbagai laporan
yang ada danyang berhubungan dengan pelaksanaan program.
c. Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaian, apabila
berbagai keterangan telah berhasil diperoleh, lanjutkanlah denganpenyeleksian
keterangan. Buanglah keterangan yang tidak adahubungannya dengan tujuan penilaian.
d. Tahap menilai kecukupan keterangan, lanjutkan pekerjaan penilaian ini dengan menilai
kecukupan keteranganyang diperoleh. Apabila keterangan tersebut dianggap belum
cukup,lakukan pengumpulan keterangan lagi. Jika telah cukup lanjutkan
ketahapberikutnya.
e. Tahap menetapkan kemajuan program, nilai kemajuan program dengan
mempergunakan keterangan yang telahdikumpulkan. Kemajuan program dapat dinilai
dari keberhasilannyamencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Tahap menetapkan efektivitas program, langkah selanjutnya ialah menetapkan
efektivitas program. Suatuprogram dianggap efektif jika dinilai dapat mengatasi
masalah yangmendasari dilaksanakannya program tersebut.
g. Tahap menetapkan efisiensi program lanjutkan dengan menilai efisiensi program yakni
yang dikaitkan denganbesarnya dana yang dipergunakan untuk melaksanakan program
tersebut.
h. Tahap menetapkan dampak programm setelah ditetapkan efektivitas dan efisiensi
program, lanjutkan denganmenetapkan dampak program.
i. Tahap menarik kesimpulan dan menyusun saran, langkah terakhir yang dilakukan ialah
menarik kesimpulan serta menyusun saran-saran sesuai dengan hasil penilaian.

4. Utilisasi Hasil Evaluasi.

Hal yang harus di perhatikan dalam pengambilah kesimpulan pada saat melakukan evalusi
adalah :

a. Memahami program yang akan dinilai


b. Menentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilakukan
c. Menyusun rencana penilaian. Secara umum kesimpulan dapat dilakukan dengan lima
cara, yaitu:
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awal
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan program
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program lain
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan suatu tolak ukur
 Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol
 Melaksanakan penilaian, semua kegiatan dan hasil yang diperoleh dalam proses
penilaian harus dicatat.
 Menarik kesimpulan, penarikan kesimpulan disesuaikan dengan cara yang telah
ditetapkan dalam rencana penilaian.

Sumber

Heryana, Ade. 2020. Evaluasi Program kesehatan masyarakat. Jakarta. Fakultas Kesehatan
masyarakat Universitas Esa Unggul dalam
https://www.researchgate.net/publication/341989962_EVALUASI_PROGRAM_KESEHATAN_MA
SYARAKAT diakses pada 16 November 2021 pukul 12.06 WIB.

Dhaci, Rahmat. A. MODUL PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN dalam


https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:9MTiJw8u9PQJ:https://kesmas.sari-
mutiara.ac.id/download/file/modul_PERENCANAAN.pdf+&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id . diakses
pada 16 November 2021 pukul 12.01 WIB.

Anda mungkin juga menyukai