Bu Yuna Proposal Skripsi Revisi 4 Baru
Bu Yuna Proposal Skripsi Revisi 4 Baru
Oleh :
NI NENGAH YUNARIASIH
NIM. 20089153009
Oleh :
NI NENGAH YUNARIASIH
NIM. 20089153009
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pada tanggal :
Nama Mahasiswa : NI NENGAH YUNARIASIH
NIM : 20089153009
Pembimbing 1 Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Proposal Skripsi dengan judul :
Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Dengan Pendekatan Kohort Study Di
Puskesmas Banjar I
Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Kebidanan Pada
Program Studi S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Proposal
ini telah diujikan pada siding proposal pada tanggal ………….. 2021 dan
dinyatakan memenuhi syarat/sah sebagai skripsi pada program studi S 1 Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.
Singaraja, …………. 2021
Penguji I Penguji II
Lina Anggaraeni, DJ, S.ST.,M.Kes Putu Dian Prima Kusuma Dewi, S.ST., M.Kes
NIDN. 0807128903 NIDN. 0824118901
Penguji III
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan Ketua STIKes Buleleng
STIKes Buleleng
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Antenatal Care Dengan Pendekatan Kohort Study Di Puskesmas Banjar I”. Ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Yang menyatakan
Ni Nengah Yunariasih
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Stikes Buleleng, saya yang bertanda tangan di bawah ini
NIM : 20089153009
kepada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng Hak Bebas Royalti Nonekslusif
Puskesmas Banjar I.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kebaikan-Nya saya selaku penulis dapat menyelesaikan Proposal untuk
Skripsi saya yang berjudul “Keteraturan Kunjungan Antenatal Care Dengan
Pendekatan Kohort Study Di Puskesmas Banjar I “.
Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang turut serta membantu dalam penyempurnaan proposal saya ini, sehingga
dapat bermanfaat bagi kita semua.
1) Dr.Ns.I Made Sundayana,MSi,sebagai Ketua STIKES Buleleng atas
segala fasilitas yang diberikan peneliti dalam menempuh perkuliahan.
2) Luh Ayu Purnami,S.S.T,M.Tr.Keb,selaku Ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan.
3) Putu Dian Prima Kusuma Dewi,S.S.T,M.Kes,sebagai pembimbing utama
yang telah memberikan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan proposal
tepat waktu.
4) Indrie Lutfiana,S.ST.,MH sebagai pembimbing pendamping yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya.
5) Dr. Ni Ketut Wenny Christiyanti selaku Kepala Puskesmas Banjar I yang
sudah memberikan tempat dan waktu untuk saya melakukan penelitian.
6) Suami dan anak-anak atas dukungannya selama ini
7) Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan S1 Kebidanan atas segala
dukungan,saran dan masukannya, serta seluruh pihak yang membantu
dalam penelitian Proposal Skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.
8) Pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan dan telah mendoakan demi suksesnya penyusunan
proposal ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna.Oleh karena itu,penulis membuka diri untuk segala kritik,
saran dan masukan yang dapat menyempurnakan proposal skripsi ini.
vii
Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon masukan yang konstruktif,
demi menjadikannya lebih baik.Terimakasih.
Ni Nengah Yunariasih
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM...........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
BAB 1...............................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB 2...............................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA........................................................................................9
2.1.1 Pengetahuan.....................................................................................9
2.1.8 Keteraturan....................................................................................40
ix
2.3 Kerangka Konseptual.......................................................................47
x
BAB 1
PENDAHULUAN
kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan
kehamilan yang kebetulan atau unik. (Bobak, 2002). Oleh karena itu
untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan ibu sendiri. Tetapi, masih
banyaknya ibu menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan
yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan keterlambatan dalam pemberian
penanganan. Dengan demikian resiko ini baru diketahui pada saat persalinan
Saat ini dalam setiap menit dan setiap harinya, seorang ibu meninggal
dan nifas dimana angka kematian ibu tahun 2019 di Bali adalah 67,7/100.000
KH (DepKes RI, 2019) lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2018
1
tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu Perdarahan (28%), eklampsia
(24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab tidak langsung antara lain
adalah ibu hamil menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada
anemia, malaria, oleh karena itu pemeriksaan antenatal sangat penting untuk
mendeteksi tanda dan gejala dari resiko kehamilan sehingga dapat mencegah
didapatkan data ibu hamil dengan resiko tinggi kehamilan dari bulan oktober
sampai dengan November pada tahun 2021, tersebut sebanyak 96 orang dan
masing-masing dari jumlah ibu hamil resiko tinggi tersebut antara lain
ibu hamil usia >35 tahun , dan (6%) ibu hamil usia <20 tahun. Namun
yaitu 95 %.
Cakupan K1 adalah cakupan ibu hamil ibu hamil yang pertama kali
2
pada kurun waktu tertentu dimana untuk target cakupan K1 adalah 100%,
pelayanan antenatal sesuai dengan standart, paling sedikit empat kali dengan
distribusi waktu satu kali trimester ke-1, satu kali trimester ke-2 dan 2 kali
pada trimester ke-3 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu, dengan
kesehatan pada masa kehamilan yang dapat membawa akibat fatal yaitu
banyaknya ibu hamil baik yang beresiko rendah bahkan yang beresiko tinggi
Buleleng, diperoleh fakta bahwa 8 dari 11 ibu hamil resti di desa tersebut
3
muda trimester III yang baru 2 kali melakukan kunjungan ANC ke fasilitas
dimana jadwal itu telah disesuaikan dengan usia kehamilan dan masalah dari
atau terlambat dari jadwal yang seharusnya. Dan ketika diwawancarai, 75%
di antara ibu hamil tersebut tidak dapat menyebutkan dengan tepat apa saja
yang termasuk kehamilan beresiko tinggi dan bahayanya pada ibu dan janin.
Dan juga dilihat dari cakupan kunjungan anenatal yang masih dibawah
target yaitu pada bulan desember 2020 yaitu untuk cakupan K1 98,69% dan
dan cakupan K4 100%. terdapat 56 orang ibu hamil resiko tinggi dari 677
ibu hamil. (PWS KIA Puskesmas Banjar 1) Jumlah ibu hamil resiko sangat
tinggi yang disebabkan karena perdarahan, KPD, infeksi, abortus dan partus
terdeteksi secara dini. Pada kenyataannya, ibu hamil yang beresiko tinggi
kunjungan untuk ibu hamil resiko tinggi dilakukan lebih rutin dan teratur
sesuai dengan faktor resiko yang ada pada ibu hamil serta pemeriksaan –
pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan. Yaitu jika ibu hamil sudah
4
ditangani maka kunjungan antenatal dilakukan lebih rutin yaitu setiap 1
minggu dimana dalam setiap kunjungan ini berfungsi untuk mengontrol dan
kehidupan ibu dan janinnya. Jika ibu hamil yang beresiko tinggi tidak
sekarang dia alami dan akan terjadi kemungkinan yang tidak diinginkan.
rumah sakit malah ibu datang bersalin di bidan praktek swasta yang tidak
bisa menangani persalinan bagi ibu hamil resti. Keterlambatan inilah yang
5
keterlambatan inilah yang terkadang dapat meningkatan morbiditas dan
mereka dapatkan baik dari majalah ataupun media elektronik lainnya seperti
radio, tv ataupun internet maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk
ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga
Buleleng” .
6
Mengidentifkasi gambaran keteraturan kunjungan antenatal care
berikut:
1. Bagi Peneliti
tinggi kehamilan.
7
Diharapkan dapat sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk
care.
4. Bagi masyarakat
8
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Pengetahuan
2.1.1.1Definisi Pengetahuan
Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam seperti motivasi
dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia serta keadaan sosial
pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan
ini terjadi pada setiap orang yang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan lain
sebagainya).
9
(1).Cara coba salah (trial and error)
trial (coba) dan error (gagal atau salah) atau metode coba-
salah/coba-coba.
Pada cara ini prinsipnya adalah orang lain menerima pendapat yang
memperoleh pengetahuan
10
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
(research methodology).
sebagai berikut:
1) Pengetahuan Umum.
2) Pengetahuan Khusus
11
1) Mengenal (recognition) dan mengingat kembali (recall) diartkan
sama lain.
formulasi.
1) Faktor internal
(1) Pendidikan
12
memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
yang dimilikinya.
(2) Pengalaman
kehidupannya.
(3) Umur
(4) Minat
13
dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan
2) Faktor eksternal
(1) Informasi
(2) Pekerjaan
kita.
jumla h benar
Tingkat Pengeta h uan Perindividu= x 100
jumla h soal
14
cukup, kurang dan sangat kurang. Ketentuan tersebut
Dalam penelitian ini pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada dalam
pikiran ibu hamil atau diketahui melalui panca indranya mengenai kehamilan
resiko tinggi yaitu definisi dari kehamilan beresiko, jenis kehamilan beresiko,
beresiko.
15
2.1.2 Kehamilan beresiko tinggi
2.1.2.1. Kehamilan
1). Pengertian
Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami
dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya normal, secara tiba-tiba dapat
hamil normal adalah 120 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
16
2.1.2.2. Kehamilan beresiko
1). Pengertian
didalamnya kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat
2010).
kesehatan dan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya. Keadaan dan
17
2) Faktor medis antara lain adalah : penyakit-penyakit ibu dan janin,
18
Menurut Poedji Rochyati, dibawah ini penentuan skor dari jenis resiko
untuk bisa menentukan ibu hamil termasuk kelompok resiko rendah, tinggi
1) Primi muda = 4
2) Primi Tua = 4
5) Grande Multi = 4
13) Gemeli = 4
14) Hidramnion = 4
15) IUFD = 4
19
2.1.2.4 Kelompok Resiko Kehamilan
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu
(2) Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko
2003).
20
Menurut puji rochyati dikatakan kelompok resiko tinggi jika ibu
diwaspadai
(1).Primi Muda
ibu belum cukup dewasa. Bahaya yang mungkin muncul antara lain
yaitu bayi lahir belum cukup umur, perdarahan bisa terjadi sebelum
bayi lahirdan juga perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir. (Poedji
Rochjati, 2003).
melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau bayi kurang gizi.
Resiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya belum siap
21
dengan baik, kondisi psikis yang tidak sehat ini dapat membuat
kontraksi psikis yang tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama
operasi sesar jadi lebih besar. Risiko fisiknya pun tak kalah besar
folat janin dapat menderita spina bifida (kelainan tulang belakang) atau
kematangan fisik yang dimiliki maka ada beberapa resiko yang akan
janin juga berkurang karena rahim ibu diusia ini sudah matang, panggul
22
lebih rentan terhadap tekanan darahtinggi, diabetes atau obesitas dan
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari
2 tahun. Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat.
Ada kemungkinan ibu masih menyusui. Selain itu anak masih butuh
asuhan dan perhatian orang tuanya. Adapun bahaya yang dapat terjadi
berat badan rendah / BBLR < 2500 gr. (Poedji Rochjati, 2003).
rahim. Dan bahaya yang dapat terjadi yaitu kelainan letak, persalinan
23
Terdapat tiga batasan pada kelompok risiko ini. Ibu hamil
besar kepala janin mungkin tidak proporsional, dalam hal ini ada dua
a Panggul ibu sebagai jalan lahir ternyata sempit dengan janin / kepala
tidak besar.
c Ibu hamil kedua, dengan kehamilan lalu bayi lahir cukup bulan tetapi
Bahaya yang dapat terjadi: persalinan berjalan tidak lancar, bayi sukar
lahir belum cukup bulan, lahir mati atau lahir hidup lalu mati umur ≤ 7
hari, pada kehamilan ketiga atau lebih, kehamilan yang lalu pernah
kehamilan terakhir janin mati dalam kandungan. Bahaya yang dapat terjadi
pada ibu hamil yang memiliki riwayat obstetri jelek yaitu Kegagalan
24
kehamilan dapat berulang dan terjadi lagi, dengan tanda-tanda pengeluaran
Persalinan yang ditolong dengan alat melalui jalan lahir biasa atau
cunam yaitu radang, bila tangan penolong tidak steril, perforasi, bila jari si
Ibu hamil, pada persalinan yang lalu dilakukan operasi sesar. Oleh
karena itu pada dinding rahim ibu terdapat cacat bekas luka operasi. Bahaya
pada robekan rahim : kematian janin dan kematian ibu, perdarahan dan
Keluhan yang biasa dirasakn oleh ibu hamil dengan anemia adalah:
berdebar. Dari inspeksi didapatkan keadaan ibu hamil dengan pucat pada
muka, pucat pada kelopak mata, lidah dan telapak tangan. Dari hasil
25
Adapun pengaruh anemia pada kehamilan yaitu menurunkan daya tahan
sehingga janin lahir dengan berat badan lahir rendah dan persalinan
premature dan Bahaya yang dapat terjadi bila terjadi anemia berat (Hb <
Rochjati, 2003).
(2). Malaria
keluar keringat, sakit kepala dan muntah-muntah. Bila penyakit malaria ini
disertai dengan panas yang tinggi dan anemia, maka akan mengganggu ibu
hamil dan kehamilannya. Bahaya yang dapat terjadi adalah abortus, IUFD
(3). Tuberculosa paru
tidak suka makan, badan lemah dan semakin kurus dan batuk darah.
Penyakit ini tidak secara langsung berpengaruh pada janin. Janin baru
tertular setelah dilahirkan. Jika TBC berat dapat menurunkan fisik ibu,
tenaga, dan ASI ikut berkurang. Adapun bahayan yang dapat terjadi yaitu
keguguran, bayi lahir belum cukup umur dan janin mati dalam kandungan.
26
Keluhan yang dirasakan adalah sesak napas, jantung berdebar, dada
terasa berat, kadang-kadang nyeri, nadi cepat dan kaki bengkak. Adapun
bahaya yang dapat terjadi yaitu payah jantung bertambah berat dan kelahiran
prematur sedangkan dalam persalinan bahaya yang dapat terjadi BBLR dan
Penyakit jantung memberi pengaruh tidak baik kepada kehamilan dan janin
konsepsi dapat menderita pula dan mati, yang kemudian disusul oleh abortus.
(Sarwono, 2008)
(5) Diabetes mellitus
Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila ibu pernah
ditemukan glukosa dalam air seni (Glikosuria) Bahaya yang dapat terjadi
bayi perinatal (bayi lahir hidup, kemudian mati < 7 hari). (Poedji Rochjati,
2003).
inersia uteri dan atonia uteri, distosia bahu karena anak besar, lebih sering
terjadi infeksi
27
Diabetes lebih sering mengakibatkan infeksi nifas dan sepsis, dan
menghambat penyembuhan luka jalan lahir, baik ruptur perinea maupun luka
(6) HIV / AIDS
Adapun bahaya yang dapat terjadi jika ibu hamil terdiagnosa mengidap
HIV yaitu terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan ibu hamil mudah
kehamilan adalah pertumbuhan intra uterin terhambat dan berat lahir rendah,
serta peningkatan risiko prematur dan bayi dapat tertular dalam kandungan atau
(7) Toksoplasmosis
masak, yang tercemar kotoran kucing yang terinfeksi. Bahaya yang dapat
terjadi yaitu infeksi pada kehamilan muda menyebabkan abortus, infeksi pada
Rochjati, 2003).
dan dalam urin terdapat Proteinuria. Sedikit bengkak pada tungkai bawah atau
kaki pada kehamilan 6 bulan ke atas mungkin masih normal karena tungkai
banyak di gantung atau kekurangan Vitamin B1. tetapi bengkak pada muka,
28
tangan disertai dengan naiknya tekanan darah sedikit, berarti ada Pre-
Eklamsia ringan.
3). Hamil kembar
Ibu hamil dengan dua janin (gemelli), atau tiga janin (triplet) atau lebih
dalam rahim. Rahim ibu membesar dan menekan organ dalam dan
kemaluan dan tungkai, varises, hemorrhoid. Bahaya yang dapat terjadi yaitu
2003).
Kehamilan kembar ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
dan persalinan membawa risiko bagi janin dan ibu. Pengaruh terhadap ibu:
(4) Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta
(5) Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan postpartum, dan solusio plasenta
29
Pengaruh terhadap Janin:
(1) Usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada
kehamilan kembar : 25% pada gemeli, 50% pada triplet, dan 75% pada
(2) Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka
(3) Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka
biasanya nampak pada trimester III, dapat terjadi perlahan-lahan atau sangat
cepat.
nyeri perut karena rahim berisi cairan amnion > 2 liter, edema labia mayor,
dan tungkai Bahaya yang dapat terjadi: keracunan kehamilan, cacat bawaan
lebih banyak dari normal, biasanya kalau lebih dari 2 liter. Walau etiologi
30
congenital (pada anak), seperti enensepali, spina bifida, atresia atau striktur
gerakan janin dapat dirasakan pada umur kehamilan 4-5 bulan. Bila gerakan
janin berkurang, melemah, atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam,
dan hasil tes kehamilan negative. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan
janin mati dalam rahim, yaitu gangguan pembekuan darah ibu, disebabkan
dari jaringan-jaringan mati yang masuk ke dalam darah ibu. (Poedji Rochjati,
2003).
dari jaringan uri dan pembuluh darah menurun. Dampak tidak baik bagi janin
yaitu janin mengecil, kulit janin mengkerut, lahir dengan berat badan rendah
dan janin dalam rahim dapat mati mendadak. (Poedji Rochjati, 2003).
Letak sungsang: pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin
dalam rahim dengan kepala diatas dan bokong atau kaki dibawah. Bahaya
yang dapat terjadi yaitu bayi lahir bebang putih yaitu gawat napas yang berat
31
8). Letak lintang
(hamil 8-9 bulan): kepala ada di samping kanan atau kiri dalam rahim ibu.
Bayi letak lintang tidak dapat lahir melalui jalan lahir biasa, karena sumbu
Pada janin letak lintang baru mati dalam proses persalinan, bayi dapat
dilahirkan dengan alat melalui jalan lahir biasa. Sedangkan pada janin kecil
dan sudah beberapa waktu mati masih ada kemungkinan dapat lahir secara
biasa.
Bahaya yang dapat terjadi pada kelainan letak lintang. Pada persalinan
yang tidak di tangani dengan benar, dapat terjadi Robekan rahim, dan
berat, infeksi dan ibu syok dan dapat mati. Bahaya bagi janin yaitu janin mati.
kelahiran bayi. Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu
merupakan tanda bahaya yang dapat mengancam nyawa ibu dan atau
32
lama-lama ibu menderita anemia bera,t sekaligus banyak yang
cukup bulan, kehilangan darah, timbul anemia berat dan syok, ibu
Rochjati, 2003).
Bahaya yang dapat terjadi yaitu bahaya bagi ibu, dapat tidak
oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini factor risiko maka pada semua
baik bagi ibu maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan
33
sehat dan aman (Purwaningsih, 2010). Diperlukan kesiapan fisik dan
bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa
bagi asuhan dan penatalaksanaan ibu dan janin di masa yang akan
2008).
34
dengan tenaga profesional (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan
kali kontak pada trimester pertama (K1), minimal satu kali kontak
pada trimester kedua (K2), minimal dua kali kontak pada trimester
kunjungan ibu hamil. Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas,
berikut:
sosial ibu.
35
3) Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit/
neonatal.
laktasi, dan juga mengembalikan kesehatan ibu saat akhir kala nifas.
36
3) Agar bisa memperoleh nasehat-nasehat tentang kesehatan
- kebutuhan makan
- persiapan persalinan
- penyuluhan KB
kegawatan.
minnimal) yaitu:
dan pengobatannya
37
2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (usia kehamilan
saluran kemih
1) Periksa ulang setiap satu kali sebulan dari umur kehamilan 0-28
minggu.
2) Periksa ulang setiap dua kali sebulan dari umur kehamilan 29-36
minggu.
minggu.
38
Untuk jadwal pemeriksaan kunjungan untuk ibu hamil resiko tinggi
dilakukan lebih rutin dan teratur sesuai dengan sifat faktor resiko yang ada pada
Yaitu jika ibu hamil sudah terdiagnosa termasuk dalam kelompok resiko tinggi
yang harus segera ditangani maka kunjungan antenatal dilakukan lebih rutin yaitu
setiap 1 minggu dimana dalam setiap kunjungan ini berfungsi untuk mengontrol
dan memberikan pengobatan yang berkelanjutan sesuai faktor resiko ibu sampai
kehamilannya dikatakan aman baru kunjungan bisa dilakukan sesuai dengan umur
dan menetapkan faktor resiko bagi wanita, demikian pula dengan pemeriksaan
fisik menyeluruh dan pengkajian rutin. Pemeriksaan pertama ini akan menentukan
Pada tahap ini, ibu juga perlu memberikan informasi yang relevan dan
metode skrining antenatal yang akan ia pilih. Selain itu, bidan juga perlu
39
2.1.8 Keteraturan
2.1.8.1 Pengertian
40
2.1.8.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi keteraturan
keteraturan yaitu :
1). Pendidikan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
2). Akomodasi
41
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-
yang harmonis dan positif akan membawa dampak yang positif pula
kesehatan saat hamil. Keluhan yang diderita ibu akan membuat ibu
suatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada klien setelah
6). Usia
42
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau
gizi.
43
semakin teratur jika mendapat dukungan besar dari keluarga. karena
8). Pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
oleh individu akan disusun, ditata kembali atau diubah sedemikian rupa,
(Azwar, 2007).
digunakan lima kategori yaitu sangat baik, baik, kurang, tidak dan sangat
44
Ketentuan parameter yang digunakan yaitu:
ketaatan atau ketepatan sikap ibu dalam melakukan kunjungan ulang antenatal
sesuai anjuran dari petugas kesehatan yang dilihat dari jadwal kunjungan
antenatal ibu dengan jadwal yang dianjurkan oleh petugas kesehatan dalam
buku KIA.
kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya
45
beresiko rendah atau ibu hamil normal bahkan ibu hamil beresiko tinggi
yang bertujuan jika terjadi resiko pada masa kehamilan tersebut dapat
ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga kesehatan. Hal ini juga
46
BAB 3
METODE PENELITIAN
KEHAMILAN
TW I TW II TW III
Pengetahuan ibu
hamil resti tentang:
Definisi kehamilan
beresiko
Jenis kehamilan
Ibu Hamil Resiko rendah Ibu Hamil Resti beresiko
Skor puji rochyati : 2 Kategori Akibat kehamilan
Skor puji rochyati : 6-10 beresiko
Penangan dan
pencegahan resiko
kehamilan
Antenatal care
Skor Pengetahuan :
Sangat baik
Keteraturan : Ketaatan Baik
SKOR KETERATURAN : melakukan
1. kunjungan ulang sesuai anjuran
Sangat patuh Cukup baik
tenaga kesehatan 47
2. Patuh Kurang baik
3. Kurang patuh
4. Tidak patuh Kurang sekali
5. Sangat tidak patuh
Keterangan:
= diteliti
= tidak diteliti
Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian ini adalah:
Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil resiko tinggi
tentang kehamilan resiko tinggi dengan keteraturan dalam melakukan
kunjungan antenatal.
48
3.3.3. Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunderr dimana data tersebut
merupakan data yang langsung didapat dari register kohort Ibu di Puskesmas
Banjar I Tahun 2020.
3.3.4. Cara Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan menggunakan lembar observasi
dengan memanfaatkan platform google yaitu google Form.
3.3.5. Alat Pengumpulan Data
Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data register ibu hamil yang melakukan kunjungan Antenatal.
3.4. Cara Pengolahan Data
3.4.1. Teknik Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat
untuk memperoleh data yang bersifat deskriptif.
3.5. Etika Penelitian
Masalah etik yang diperhatikan dalam penelitian ini adalah:
3.5.1. Lembar Persetujuan (Informed consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada pemegang program KIA, peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang dilaksanakan termasuk
dampak yang mungkin akan terjadi.
3.5.2. Confidentiality
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena hanya
kelompok data tertentu saja yang disajikan sebagai hasil riset.
3.5.3. Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data tetapi cukup
dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.
49