Tahun 2016
Tahun 2018
Metode Penelitian Jenis data dan informasi terdiri dari data dan informasi primer dan
sekunder. Pengumpulan data dan informasi primer dilakukan dengan
metode survai pendasaran (baseline survey) dan pemahaman desa secara
partisipatif (participatory action research/PAR). Survai pendasaran
dilaksanakan melalui wawancara terhadap masyarakat serta pengamatan
lapangan langsung (direct observation). Sementara itu pelaksanaan PAR
ditempuh sesuai dengan spesifikasi kaidah dan prinsipnya, yakni
melibatkan aspirasi peran serta (partisipasi) masyarakat
Sampel Penelitian kegiatan membangun kesadaran pendidikan pada anak-anak di daerah
transisi kota atau masyarakat termarginalkan di dusun Tegal Jeruk Desa
Banjar Agung Kecamatan Cipocok Jaya .
Hasil Penelitian Yang Pendidikan dapat mengubah kondisi masyarakat menjadi lebih maju baik secara
Didapat sosial dan ekonomi. Dengan pendidikan yang tinggi masyarakat akan memiliki
wawasan yang luas untuk mengatur arah masa depan yang lebih baik. Kedua,
Kondisi riil dusun Tegal Jeruk saat ini masih tertinggal secara pendidikan dan
kesejahteraan. Kondisi riil ini diperparah dengan persepsi sebagian masyarakat
yang belum memiliki kesadaran mengenai pentingnya pendidikan bagi anak-
anak. Ketiga, Pemberdayaan program keterampilan bagi masyarakat khususnya
pada anak-anak memiliki prospek yang cukup cerah karena didukung oleh
kondisi masyarakat yang terus mengalami transformasi kearah yang lebih maju.
Judul Konsep diri anak jalanan
Tahun 2010
Penulis Yunda pamuchitia dan nurmala K. panjaitan
Jurnal Sodality: jurnal transdisplin sosiologi, komunkasi
dan ekologi manusia
Volume & Halaman Vol. 04, No 02 & Hal 255-272
Latar Belakang Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri anak jalanan
untuk dapat memahami tingkah laku mereka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik sosial ekonomi anak jalanan , konsep
dirii anak jalanan dan perbedaan konsep diri
berdasarkan karakteristik anak jalanan .
Metode Penelitian Kuantatif
Sampel Penelitian 30 orang dengan menggunakan teknik accidential
sampling dan teknik pengolahan dan analisis data
mengunakan tabulasi silang untuk memperoleh
presentasi .
Hasil Penelitian - Anak jalanan memiliki konsep diri cenderung
positif kecuali konsep diri kestabilan emosi
yang cenderung sedang.
- Ada perbedaan antara konsep diri anak
jalanan berdasarkan karakteristik sosial
ekonomi anak jalanan seperti usi ,jenis
kelamin dan alasan turun kejalan
Judul Gambaran psikososial anak jalanan usia remaja
Tahun 2020
Penulis Erna marni
Jurnal Jurnal keperawatan abdurrab
Volume & Halaman Vol 3 No 2 & Hal 26 – 35
Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan masa aktualisasi diri
yang meliputi perubahan fisik, emosional,
intelektual dan sosial yang akan mempengaruhi
proses perkembangan seorang individu, Pada
masa ini individu khusunya anak jalanan beresiko
mengalami gangguan tingkah laku, kenakalan dan
terjadinya kekerasan, baik sebagai korban atau
pelaku dari tindak kekerasan.
Hal ini cenderung membuat anak jalanan
berperilaku negatif dan tidak mematuhi aturan.
Selain itu, anak jalanan juga sangat rentan
mendapatkan kejahatan dan perlakuan kekerasan
bahkan eksploitasi seksual seperti pelecehan
seksual, penganiayaan, menjadi korban
perdagangan bahkan obyek untuk pornografi.
Keadaan ini tentu saja akan menimbulkan masalah
psikososial yang akan mempengaruhi
hubungannya dilingkungannya.Penelitian ini
bertujuan untuk melihan gambaran psikososial
anak jalanan khususnya remaja.
Tujuan dari penelitian ini menganalisa gambaran
psikososial anak jalanan usia remaja di Kota
Pekanbaru. Pengambiulan sampel dilakukan di
tempat anak jalanan beraktivitas, lampu merah
dan perempatan jalan serta terminal bus kot
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian deskriptif sederhana
dimana suatu penelitian yang bersifat
menggambarkan sebuah fenomena yang menjadi
tujuan penelitian
Sampel Penelitian Yang berjumlah 104 orang anak. Terknik
pengambilan sampel dengan accidental sampling
Hasil Penelitian
Judul Tingkat Self esteem pada anak jalanan di Jakarta
Tahun 2012
Penulis Eri Devras, joko suyono, kriswanto dan
Hermansyah
Jurnal jurnal masalah –masalah sosial
Volume & Halaman V0L. 4 , N0.1, Hal 75- 82
Latar Belakang Penelitian Salah satu isu kesejahteraan anak yang sedang
tumbuh keprihatinan nasional adalah masalah
tingkat harga diri (self-esteem) anak jalanan.
Fenomena luas anak jalanan dengan tingkat
rendah harga diri di Jakarta adalah masalah yang
kompleks. Menghadapi hal tersebut pemerintah
harus responsif terhadap fenomena meningkatnya
jumlah anak jalanan.
Usaha-usaha yang telah dilakukan untuk
meningkatkan tingkat harga diri anak jalanan
masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari
perilaku yang cenderung negatif seperti kekerasan,
masalah penyalahgunaan obat, pelecehan seksual,
prostitusi, masalah penyakit menular seksual
(PMS/ HIV/ AIDS) dan lain-lain. Upaya untuk
meningkatkan harga diri anak jalanan
membutuhkan upaya ekstra dari pemerintah DKI
antara lain dengan mentoring, konseling,
pendidikan, menyediakan pekerjaan, dan
sebagainya.
Tujuan berupaya memahami karakteristik dan
self esteem anak jalanan di Jakarta, yang
diharapkan akan dapat mengetahui dan
memahami karakteristik dan self esteem yang
melekat pada anak jalanan sehingga memudahkan
pekerja sosial dan pemerintah dalam menganalisis
kebutuhan dan upaya pengentasan anak jalanan di
Kota Jakarta.
Metode Penelitian Metode kuantatif
Sampel Penelitian Anak jalanan di kota Jakarta
Hasil penelitian Dari hasil penelitian diperoleh hasil self esteem
anak jalanan di Jakarta adalah rendah. Rendah self
esteem ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
- faktor keluarga, pada umumnya anak jalanan
di Jakarta berasal dari keluarga miskin.
- lingkungan, anak jalanan tumbuh dan
berkembang dengan latar kehidupan jalanan
dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan,
dan hilangnya kasih sayang, sehingga
memberatkan jiwa, menurunkan tingkat self
esteem dan membuatnya berperilaku negatif
Judul Kebermaknaan Hidup, Kestabilan Emosi dan
Depresi
Tahun 2015
Jurnal Persona, jurnal Psikologi Indonesia
Penulis R Hendro Rumpoko Perwito Utomo , Tatik
Meiyuntari
Volume & Halaman Vol 4 no 3 hal 274 – 287
Latar Belakang Penelitian Permasalahan kejiwaan, atau umumnya
dikategorikan sebagai permasalahan kesehatan
jiwa, akhir-akhir ini mendapatkan perhatian yang
cukup serius dari berbagai pihak di dunia. Depresi
adalah gangguan kejiwaan yang paling banyak
hinggap dalam diri manusia. Depresi rata-rata
menduduki peringkat sangat tinggi dalam tingkat
prevalensi, luas jangkauan umur penderitanya,
strata sosial yang bisa menderita, serta besar
penderita yang tak tertangani .
gangguan depresi mempengaruhi fungsi
kehidupan sehari-hari, karena adanya perubahan
emosi, kognisi, motivasi maupun perilaku.
Sementara dari semua fenomena yang terkait
dengan depresi, kebermaknaan hidup dirasa
memegang peranan yang besar dalam
mempengaruhi munculnya depresi
Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan
antara Kebermaknaan Hidup dan Kestabilan Emosi
dengan tingkat depresi.
Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian
korelasional dengan menggunakan variabel bebas
Sampel Penelitian Subyek penelitian adalah mahasiswa di
beberapa universitas di Jogjakarta yang telah
memasuki masa dewasa awal (usia 19 s/d 25
tahun) berjumlah 93 mahasiswa pemilihan subjek
dilakukan dengan random sampling.
Hasil penelitian Berdasarkan penelitian dan analisis data yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan : ada
hubungan antara kebermaknaan hidup dan
kestabilan emosi dengan tingkat depresi pada
mahasiswa, ada hubungan negatif antara
kebermaknaan hidup dengan tingkat depresi pada
mahasiswa. Semakin tinggi tingkat kebermaknaan
hidup semakin rendah tingkat depresinya, ada
hubungan negatif antara Kestabilan Emosi dengan
tingkat depresi pada mahasiswa. Semakin stabil
emosi individu, semakin rendah tingkat depresinya.
Judul Kondisi Jiwa Dan Kondisi Hidup Manusia
Tahun 2008
Penulis Erik Saut H Hutahaean
Jurnal Jurnal psikologi
Volume & Halaman Vol. 2, No 1
Latar Belakang Penelitian Beratnya beban hidup membuat banyak
manusia tidak sanggup untuk menjalaninya. Tidak
sedikit manusia yang takut menjalani kenyataan
hidup karenanya. Dengan sebuah ulasan yang
didasarkan pada tinjauan filsafat manusia dan
mengadopsi contoh kenyataan hidup yang ada,
dapat diketahhui bahwa dalam kondisi tertekan
ternyata membuat kondisi jiwa manusia menjadi
semakin terguncang, jika jiwa manusia terguncang
akan berpengaruh kepada kondisi manusia itu
seindiri.
Jika jiwa kita sakit maka kita adalah manusia
yang sakit pula, jika jiwa kita rusak maka kita akan
menjadi rusak pula, dan jika jiwa kita mati maka
kita akan menjadi mati juga. Banyak manusia yang
menjadi tidak sehat yang nampak melalui gejala
fisik dan gejala mentals. Jiwa kita terguncang jika
dihadapkan pada kondisi-kondisi yang tidak kita
harapkan; tindak kekerasan dan perilaku kasar,
caci maki, sesuatu yang kita harapkan tidak datang
sesuai dengan harapan, kegagalan, kehilangan dan
memikirkan tentang masa depan yang begitu
menakutkan. Manusia menjadi tidak tenang dalam
mengahadapi persoalan hidupnya, terkesan
emosional dan tidak sanggup untuk menjalaninya.
Metode Penelitian Manusia berhubungan dengan seluruh
lingkungannya, dan ini membuat manusia selalu
berada dalam konteks menyeluruh, dalam
komunikasi dengan segala sesuatu yang lain.
Manusia ditentukan oleh suatu keadaannya
sendiri, salah satunya adalah manusia yang
mengalami pengaruh. Tetapi pengaruh itu bukan
pengaruh dalam bidang eksakta. Melainkan
pengaruh yang sifatnya multiform.
Sampel Penelitian -
Hasil Penelitian Hal yang paling mengganggu dan memberi
dampak negatif dalam kehidupan kita sebenarnya
berasal dari pandangan buruk terhadap diri anda
sendiri. Kadang kita terlalu keras menghukum dan
merendahkan diri kita sendiri atas kejadian-
kejadian buruk yang menimpa diri kita ataupun
orang lain.
Ada beberapa cara untuk dapat menghilangkan
pikiran negatif, misalnya saja
- lebih sering memikirkan masa depan tanpa
terlalu memikirkan masa lalu,
- percaya bahwa setiap orang termasuk kita
adalah orang yang kuat,
- percaya pada kekuatan positif dan mampu
berpikir positif,
- aktif memperbaiki diri,
- menghadapi rasa takut,
- berani mencoba hal-hal baru, dan
- mampu mengubah cara pandang.