Dengan puasa, kaum muslimin dididik untuk bersabar. Menahan lapar dan haus
sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Ada makanan, tidak dimakan.
Ada minuman, tidak diminum. Padahal makanan itu milik sendiri. Minuman itu
milik sendiri. Ia menahan diri tidak mengkonsumsinya.
Demikian pula, istri cantik. Pasangan yang halal. Namun ia menahan diri tidak
mencampurinya karena sedang puasa.
Menahan diri inilah bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah canangkan
melalui puasa. Dan Allah telah menyediakan banyak keutamaan untuk orang-
orang yang sabar.
Dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan keutamaan-keutamaan orang yang sabar.
Sedikitnya ada tiga. Kemudian dalam hadits, Rasulullah juga menjelaskan
keutamaan sabar yang luar biasa.
Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; sati kebaikan dibalas dengan sepuluh
kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman,
“Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang
membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)
2. Mendapatkan Maiyatullah
Keutamaan sabar yang kedua, orang yang sabar akan mendapatkan
kebersamaan Allah (maiyatullah). Artinya, seseorang yang telah sabar, ia akan
diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat-Nya, perlindungan-Nya,
pertolongan-Nya, dan ridho-Nya. Adapun dzat Allah tidak sama dan tidak
bersama dengan makhluk-Nya. Allah SWT berfirman:
3. Kunci Kebaikan
Bersama syukur, sabar adalah kunci kebaikan. Seseorang selalu baik di sisi
Allah tatkala mampu mengkombinasikan sabar dan syukur dalam
kehidupannya. Inilah keutamaan sabar yang ketiga.
4. Dicintai Allah
Keutamaan sabar berikutnya, orang yang sabar akan dicintai Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
Dan kalau seseorang sudah dicintai Allah, ia akan dilindungi olehNya. Ia akan
dikasihi olehNya. Ia akan dijaga Allah Azza wa Jalla. Jika ada yang
memusuhinya maka Allah yang akan membelanya.
Hakikat Sabar
Tidak seperti yang dikira banyak orang bahwa sabar itu menerima segala
sesuatu dengan rela atau pasrah tanpa perlawanan. Islam mengajarkan bahwa
sabar itu ada pada tiga hal:
Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-hal yang telah diwajibkan baginya
meskipun banyak hal yang merintangi; mulai dari kemalasan dan faktor intern
lain sampai dengan celaan orang, kebencian musuh Islam, dan faktor ekstern
lainnya.
“Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan lawannya, tetapi
orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika
marah” (Muttafaq ‘alaih)
Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka
saat itulah sabar bertemu dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan
sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
“Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit,
gelisah, sedih, gangguan, gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya
(adalah ujian baginya). Dengan ujian itu, Allah mengampuni dosa-
dosanya.” (Muttafaq ‘alaih)
Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal sebagai bulan kesabaran ini kita
mampu melatih kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.