berlaku bagi tenaga kerja asing. Selama tenaga kerja asing tersebut bekerja
dan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain di wilayah negara
Indonesia, maka tenaga kerja asing juga bisa disebut buruh/pekerja dan
pula.
31
5. Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Asing berlaku
32
12. Permenakertrans RI Nomor Per-07/Men/IV/2006 tentang
kontrak kerja dalam waktu tertentu atau biasa disebut PKWT ( Perjanjian
hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu
33
( Pasal 42 ayat (4) UU Ketenagakerjaan ). Perjanjian kerja harus dibuat
kepada para pihak dalam perjanjian kerja selain itu juga untuk
terlalu lama dan paling lama adalah tiga tahun, pekerjaan yang bersifat
harus memuat nama serta alamat perusahaan dan jenis usaha, nama, jenis
kerja yang memuat hak dan kewajiaban pengusaha dan pekerja/buruh, mulai
dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja, tempat dan tanggal waktu
peerjanjian kerja dibuat, tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Pasal 54 Ayat (1) huruf e dan f tidak boleh bertentangan dengan peraturan
PKWT yang didasarkan atas jangka waktu tertentu dapat diadakan untuk
34
paling lama dua tahun dan hanya dapat diperpanjang satu kali untuk jangka
waktu paling lama satu tahun dan pemabaharuan PKWT hanya dapat
diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu tiga puluh hari berakhirnya
PKWT lama, pembaharuan PKWT ini hanya boleh dilakukan satu kali dan
yang pertama kontrak kerja yang diberikan bisa lebih dari tiga tahun bahkan
bisa diberikan kontrak selama 5 tahun hal ini diatur dalam Peraturan Menteri
kali. selain itu tenaga kerja asing juga secara mutlak tidak boleh menduduki
C. Peraturan Perusahaan
oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan
35
berlaku bagi perusahaan yang memiliki perjanjian bersama ( Pasal 108 ayat
(2) UU Ketenagakerjaan ).
berlaku dua tahun dan setiap dua tahun harus diajukan persetujuannya
tahun dan wajib diperbaharui setelah habis masa berlakunya ( Pasal 111 ayat
(3) UU Ketenagakerjaan )
pejabat yang ditunjuk dan harus sudah harus diberikan 30 hari kerja sejak
36
D. Upah
bentuk yang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada
bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang
meliputi upah minimum, upah kerja lembur, upah tidak masuk kerja karena
berhalangan, upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar
bentuk dan cara pembayaran upah, denda dan potongan upah, hal-hal yang
membayar upah lebih rendah dari upah minimum ( Pasal 90 ayat (1) UU
Ketenagakerjaan ).
37
lebih rendah dan ketentuan pengupahan yang ditetapkan peraturan
pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga tidak dapat melakukan
kandungan, suami atau istri atau anak atau menantu atau orang tua atau
1. Jam Kerja
perusahaan tidak boleh lebih dari 40 jam kerja dalam satu minggu / 8
jam per hari dengan 5 hari kerja dalam satu minggu ( tidak termasuk jam
istirahat makan siang ) atau jam kerja tersebut dapat diubah menjadi 7
jam kerja dalam perhari dengan 6 hari kerja dalam 1 minggu. ( Pasal 77
38
pekerjaan lembur diberikan berdasarkan surat perintah lembur dari
persetujuannya.
4 jam secara terus menerus. Waktu istirahat harian tidak termasuk dalam
2. Lembur
hari kerja dan 40 jam dalam seminggu atau 8 jam sehari untuk 6 hari
kerja dan 40 jam seminggu atau waktu kerja pada hari istirahat
mingguan dan atau pada hari libur resmi yang ditetapkan pemerintah
banyak tiga jam dalam satu hari dan empat belas jam dalam satu minggu
3. Cuti
39
minimal sebanyak 12 hari apabila pekera sudah bekerja sekurang-
berbeda-beda.
4. Hari Libur
hari/bulan. Pekerja juga tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi
40
F. Pengunduran Diri dan Pemberhentian
1. Pengunduran Diri
puluh hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri, tidak terikat dalam
Aturan ini berlaku bagi pekrja dengan waktu tertentu maupun waktu
mendapatkan uang penggantian hak ( UPH ) saja. ( Pasal 162 ayat (1)
UU Ketenagakerjaan ).
rugi sebesar sisa masa kontrak yang tidak diselesaiakan. Apabila salah
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, maka pihak yang
41
2. Pemberhentian / Pemecatan
Angka 25 UU Ketenagakerjaan ).
42
b. Pekeja berhalangan negara sesuai dengan peraturan perundang-
d. Pekerja menikah
bersama.
pekerja diluar jam kerja atau didalam jam kerja atas kesepakatan
kerja bersama.
kejahatan.
43
Serikat pekerja atau buruh adalah organisasi yang dibentuk dari,
oleh dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang
17 UU Ketenagakerjaan ).
hak asasi manusia dan bersifat eksistensial karena menyatu dengan manusia.
44
4. Sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan
kepentingan anggotanya
berlaku.
tingkatannya.
Buruh ).
kepersertaan jaminan sosial nasional ( BPJS ) bagi tenaga kerja asing yang
bekerja lebih dari enam bulan ( Pasal 36 ayat 1 Huruf e dan f Permenaker
RI No. 35 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing ).
Tenaga kerja asing dalam asuransi jaminan sosial lebih lanjut diatur
( BPJS ) No.1 Tahun 2014 tentang BPJS. Setiap orang asing yang paling
45
singkat enam bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program jaminan
sosial ( Pasal 14 Peraturan No.1 tahun 2014 tentang BPJS ). Dengan jelas
Peraturan BPJS juga memberika jaminan sosial kepada tenaga kerja asing.
bahkan tidak hanya untuk pekerja asing tersebut yang bekerja tetapi begitu
telah dibahas sebelumnya bahwa tenaga kerja asing wajib mengikuti BPJS
2. Jaminan Kematian ( JK )
46
Program BPJS Ketenagakerjaan JHT merupakan program
3,7 % dari pemberi kerja dan 2 % dari total gaji yang didapatkan
pekerja.
4. Jaminan Pensiun ( JP )
layar bagi pekerja, yaitu pekerja yang sudah memasuki usia pensiun,
ketentuan yang berlaku. Izin bisa diartikan sebagai salah satu bentuk
47
masyarakat. Izin juga bisa diartikan sebagai bentuk persetujuan dari
agar warga negara asing yang berada di Indonesia dapat dikendalikan dan
Visa Tinggal Terbatas ( Vitas ) dan juga harus memiliki Izin Tinggal
Terbatas ( Itas ) hal ini diatur dalam Perpres RI No.20 Tahun 2018
Vitas dimohonkan oleh pemberi kerja atau bisa saja dimohonkan oleh
di bidang hukum dan hak asasi manusia atau pejabat yang ditunjuk
48
2. Persyaratan Pemberi Kerja dan Tenaga Kerja Asing
sedikit 5 tahun
d. Memiliki NPWP bagi TKA yang sudah bekerja lebih dari enam
bulan
enam bulan.
49
b. Kantor perwakilan dagang asing, kantor perwakilan perusahaan
Indonesia.
pemberi kerja untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh menteri
berwenang
50
e. Bagan struktur organisasi perusahaan
setempat
oleh TKA
Ketenagakerjaan di Perusahaan.
hari kerja tentunya jika dokumen lengkap dan sesuai persyaratan. Dalam
waktu tiga hari kerja, dirjen atau direktur harus menerbitkan keputusan
51
memiliki alasan, tujuan dan persyaratan yang berbeda-beda. Berikut
dapat diperpanjang.
kerja TKA, jabatan TKA dan jumlah TKA yang akan digunakan
3) Memberikan ceramah
52
5) Melakukan audit, kendali mutu produksi, atau inspeksi pada
bekerja
penjajakan usaha.
Tahun 2015 ).
RPTKA berakhir.
53
berlaku bagi perwakilan negara asing yang memperkerjakan tenaga
kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler ( Pasal 42 ayat (3)
oleh menteri.
Indonesia.
kerja.
54
Jangka waktu berlakunya IMTA diberikan paling lama satu
dapat diberikan selama dua tahun dan dapat diperpanjang dalam hal
tersebut :
2015 yaitu :
3) Memberikan ceramah
55
4) Mengikuti rapat yang diadakan oleh kantor pusat atau
perwakilan di Indonesia
bekerja.
penjajakan usaha.
56
d. IMTA wilayah perairan adalah IMTA yang diberikan kepada
berlaku SARA terhadap para pekerjanya, atau hal-hal lain yang dilarang di
dalam Undang-Undang.
melindungi tenaga kerja Indonesia agar tidak tersisih atau dengan kata lain
agar tenaga kerja Indonesia tetap mendapatkan kesempatan kerja lebih besar
dan tidak sepenuhnya didominasi oleh tenaga kerja asing. Oleh karena itu
57
tenaga kerja asing. Berikut adalah badan-badan / aparat yang diberi
Kehakiman HAM
adalah :
pemberi kerja maupun tenaga kerja asing tentang hal-hal yang diatur
permasalahan.
tiap perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja asing hal ini juga dapat
58
Selain itu pengawasan juga dapat dilakukan melalui pengendalian
izin penggunaan tenaga kerja asing. pengendalian ini dilakukan dengan cara
tertentu, izin memperkerjakan tenaga kerja asing dalam RPTKA dan IMTA
Peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja adalah Lobor Standards Act
( Act No. 49 of 1947 amendment Act No.42 of 2012 ).Dalam Article 3 Lobor
any worker.”
59
( tenaga kerja asing ). Berikut adalah ketentuan-ketentuan mengenai kontrak
kerja yang di atur di dalam Lobor Standards Act Japan adalah sebagai
berikut :
labor contract, the employer shall clearly indicate the wages, working
kepada pekerja.
actual fact, the worker may immediately cancel the labor contract”.28
sebenarnya.
those without a definite period, and excepting those providing that the
60
period shall be the period necessary for completion of a specified
kontrak kerja di buat dalam periode tidak lebih dari 3 tahun kecuali
kontrak kerja dapat di berikan lebih dari 3 tahun apabila kontrak kerja
C. Peraturan Perusahaan
yang berwenang.
61
matters pertaining to shifts when workers are employed in
two or more shifts;
ii. Matters pertaining to the methods for determination,
computation and payment of wages the dates for closing
accounts for wages and for payment of wages; and
increases in wages;”
tentang jam kerja dimulai, jam kerja berakhir waktu istirahat, hari libur,
menyatakan “The rules of employment shall not infringe any laws and
concerned.”
D. Upah
Act Japan adalah “In this Act, wage means the wage, salary, allowance,
bonus and every other payment to the worker from the employer as
62
remuneration for labor, regardless of the name by which such payment
may be called”
memberi pengertian dari upah. Upah berarti upah, gaji, pemberian uang ,
bonus dan setiap pembayaran lain kepada pekerja dari pemberi kerja
sebagai bentuk imbalan kerja, terlepas dari nama pembayaran itu disebut.
upah pekerja harus dibayarkan secara penuh dan dalam bentuk mata
Selain itu ada hal-hal penting lainnya yang perlu diketahui dalam
63
Dari ketentuan Article 26 tersebut dengan jelas menyatakan
bekerja dengan alasan khusus dari pemberi kerja maka pemberi kerja
pembayaran normal.
Act Japan.
“In the event that the rules of employment provide for a decrease
in wages as a sanction against a worker, the amount of decrease
for a single occasion shall not exceed 50 percent of the daily
average wage, and the total amount of decrease shall not exceed
10 percent of the total wages for a single pay period.”
64
Dalam Article 91 Jika pemberi kerja memberikan sanksi
dari 50% dari upah rata- rata harian, dan jumlah penguranga juga
tidak boleh melebih 10% dari total upah dari satu periode
pembayaran.
1. Jam Kerja
Standards Act Japan yang menyatakan “An employer shall not have a
worker work more than 40 hours per week, excluding rest periods”
Standards Act Japan menyatakan “An employer shall not have a worker
work more than 8 hours per day for each day of the week, excluding rest
periods”
dengan jeda atau / istirahat kerja, Article 34 Labor Standards Act Japan
minutes of rest periods during working hours in the event that working
hours exceed 6 hours, and at least one hour in the event that working
65
Article 34 Labor Standards Act Japan menjelaskan pemberi
yang telah bekerja selama minimal 6 jam dan waktu istirahat selama 1
2. Lembur
3. Cuti
menyatakan :
66
“An employer shall grant annual paid leave of 10 working days,
either consecutive or divided, to workers who have been
employed continuously for 6 months from the day of their being
hired and who have reported for work on at least 80 percent of
the total working days per periode 1 year”
.
Dalam Article 39 Labor Standards Act pemberi kerja harus
telah bekerja setidaknya 80% dari total hari kerja selama 1 tahun.
4. Hari Libur
least one day off per week.” Pada Article 35 Paragraph 2 juga
shall not apply to an employer who provides workers with 4 days off or
67
F. Pengunduran Diri dan Pemberhentian ( Pemecatan )
1. Pengunduran diri
pekerjaan dan oleh karena itu setiap orang bebas pula untuk
mengundurkan diri dari pekerjaan mereka kapan saja. tenaga kerja asing
his resignation”
employer.”
perusahaan.
68
2. Pemecatan / Pemberhentian
69
a natural disaster or other unavoidable reason nor when the
worker is dismissed for reasons attributable to the worker.”
G. Serikat buruh
( Act No. 174 of 1949 Amandment Act No. 87 of 2005 ) yang mengatur
menyatakan :
“The term "Labor unions" as used in this Act shall mean those
organizations, or federations thereof, formed voluntarily and
composed mainly of workers for the main purposes of
maintaining and improving working conditions and raising the
economic status of the workers.”
70
kesejahteraan pekerja. Ketika melakukan perundingan pemberi keja
tidak boleh menolak apabila dilakukan secara kolektif. Hal ini diatur
justifiable reasons”
mengalami cedera, penyakit, cacat atau kematian atau hal lainnya yang
71
“The insurance benefits under this Act shall be the following:
(i) insurance benefits in respect of injury, disease, disability or
death of workers resulting from an employment-related cause
(hereinafter referred to as an "employment injury");
(ii) insurance benefits in respect of injury, disease, disability or
death of workers resulting from commuting (hereinafter referred
to as a "commuting injury").”
1. Status of Residence
72
tempat tinggal diatur dalam Article 2-2 Paragraph 3 Immigration
resmi yang dikirim dari negara asing atau berasal dari organisasi
menjalankan tugasnya.
73
dan perguruan dibidang teknologi. Jangka waktu status tempat
tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun dan bisa
diperpanjang.
waktu status tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga
tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun dan bisa
diperpanjang.
status tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun
74
i. Pelayanan medis : kegiatan yang teribat dalam layanan perawatan
medis, bisa dilakukan oleh dokter asing maupun perawat asing yang
tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun dan bisa
diperpanjang.
tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun dan bisa
diperpanjang.
status tempat tinggal yang diberikan adalah satu hingga tiga tahun
75
swasta lainnya. Jangka waktu status tempat tinggal yang diberikan
waktu status tempat tinggal yang diberikan adalah enam bulan, satu
ingin melakukan kegiatan lain selain dari kegiatan yang sesuai dengan
status of residence yang mereka miliki. Hal ini tercantum dalam Article
menyatakan :
76
19 Paragraph 2 Immigration Control and Refugee Recognition Act
menyatakan :
yang dimilikinya.
77
4.3. Persamaan dan Perbedaan Pengaturan Tenaga Kerja Asing di
Tabel 1
78
Pengunduran diri saat perjanjian kerja
Pengunduran Diri dan masih berlaku, pekerja dapat
Pemberhentian dikenakan sanksi
Tata cara pengunduran diri sesuai
dengan peraturan perusahaan
Pemberhentian tidak boleh dilakukan
tenpa alasan yang tidak jelas atau
alasan-alasan lain yang diatur dalam
Undang-Undang
Pemberhentian boleh dilakukan
apabila perusahaan berhenti beroperasi
atau karena penggabungan perusahaan
Tabel 2
Perbedaan Pengaturan Tenaga Kerja Asing di Indonesia dan Jepang
Indonesia Jepang
Cuti yang diberikan Cuti yang diberikan
Cuti Tahunan adalah 12 hari, pekerja adalah 10 hari, pekerja
telah bekerja minimal 1 telah bekerja minimal 6
tahun bulan
Perundingan Perundingan boleh
Serikat buruh menggunakan perwakilan secara kolektif /
agar tidak terjadi bersama-sama dan
keributan pemberi kerja tidak
boleh menolak
Izin Tenaga Kerja Pemberi kerja wajib Pemberi kerja membuat
Asing membuat RPTKA, IMTA laporan dan
79
menyerahkan kepada
dinas ketenagakerjaa
daerah
Tenaga kerja asing wajib Tenaga kerja asing wajib
mengurus Vitas dan Itas memiliki status of
residence
Apabila tenaga kerja Tenaga kerja asing yang
asing memiliki pekerjaan beralih profesi atau
lain maka pemberi kerja melakukan kegiatan lain
harus membuat RPTKA yang mendapatkan upah
dan IMTA baru maka tenaga kerja asing
harus mengurus extra
status activitis.
Apabila tenaga kerja Apabila tenaga kerja
asing pindah jabatan asing pindah jabatan
tetapi masih dalam satu tetapi masih dalam satu
perusahaan maka perusahaan maka tenaga
pemberi kerja harus kerja asing harus
mengurus RPTKA dan mengubah exstra status
IMTA perubahan activities
80