Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Turbin Air

Turbin air adalah alat untuk megubah energi potensial air menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini kemudian di ubah menjadi energy listrik oleh generator. Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik.
Dalam pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) turbin air merupakan peralatan utama selain
generator.

Jenis – Jenis Tipe Turbin Air


ada beberapa jenis tipe turbin yang umum digunakan, yaitu:
1. Turbin Impuls
Turbin impuls merupakan turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah
seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial, tekanan, dan kecepatan)
yang tersedia menjadi energi kinetic untuk memutar turbin , sehingga
menghasilkan energi puntir. Contoh : Turbin Pelton, Turgo, Crossflow.

Gambar 1 Turbin Impuls

2. Turbin Reaksi
Turbin reaksi merupakan turbin air yang cara bekerjanya dengan merubah
seluruh energi air yang tersedia enjadi energi puntir. Turbin reaksi dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
a. Turbin Francis
b. Propeller
 Sudut tetap (fixed blade), turbin jenis ini merupakan turbin
generasi pertama dari jenis ini. Karena sudu tidak dapat diatur,
maka efisiensinya berkurang jika digunakan pada kisaran debit
yang lebar. Oleh karena itu dikembangkan jenis dengan sudu
yang dapat diatur agar efisiensi tetap tinggi walaupun kisaran
debitnya lebar.
 Sudut dapat diatur (adjustable blade) , contoh : Kaplan, Nagler,
Bulb, Moody.
3. Turbin Pelton
Turbin Pelton merupakan turbin impuls. Pada turbin impuls (pelton) energi
potensial diubah menjadi energi kinetic pada nozzle yang mempunyai kecepatan
tinggi dan membentur sudu-sudu pada turbin. Setelah membentur pada sudu,
arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perbuhan momentum (impuls),
akibatnya roda turbin berputar. Turbin pelton terdiri dari satu set sudu jalan yang
diputar oleh pancaran air yang di semprotkan oleh nozzle. Turbin pelton adalah
salah satu dari jenis turbin air yang paling efisien.

Gambar 2 Turbin Pelton

4. Turbin Turgo
Turbin Turgo dapat beroperasi pada heat 30 s/d 300 m. Turbin Turgo juga
merupakan turbin impuls, yang membedakan Turbin Turgo dan Turbin Pelton
yaitu pada sudunya. Keuntungan dan kerugian Turbin Turgo sama dengan
Turbin Pelton. Pancaran air dari nozzle membentur sudut pada sudut 20˚

Gambar 3 Turbin Turgo


5. Turbin Crossflow
Turbin Crossflow merupakan salah satu jenis dari Turbin Impuls.
Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat menghemat biaya
pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari penggunaan kincir air dengan
bahan yang sama. Penghematan ini dapat dicapai karena ukuran Turbin
Crossflow yang lebih kecl dan lebih kompak dibandingkan dengan kincir air.

Gambar 4 Turbin Crossflow

6. Turbin Francis
Turbin Francis merupakan turbin jenis reaksi yang bekerja karena tekanan
pada roda turbin yang mengakibatkan roda turbin berputar dimana aliran air
melalui rumah keong yang diarahkan dengan sudu pengarah menuju sudu jalan
dari roda turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin dapat diatur dengan cara
mengatur posisi sudu diam, sehingga aliran air yang menumbuk roda turbin
dapat diatur. Prinsip kerja dari turbin francis ialah memanfaatkan energi jatuh
air untuk memutar roda turbin. Roda turbin berputar dikarenakan cairan yang
ada diantara sudu roda turbin memiliki energi mekanis, partikel cairan ini
memiliki kecepatan keliling U dengan arah menyinggung lingkaran. Akibatnya,
timbulah gaya sentrifugal. Dengan meningkatnya gaya sentrifugal membuat
partikel cairan bergerak menuu pusat dari roda turbin dengan kecepatan relative
W yang arahnya menyinggung permukaan sudu. Sedangkan kecepatan absolute
C merupakan penjumlahan geometris dari U dan W.

Gambar 5 Turbin Francis


7. Turbin Kaplan Propeller
Turbin Kaplan Propeller merupakan salah satu jenis dari Turbin Reaksi.
Turbun ini mempunyai roda jalan mirip dengan baling-baling pesawat terbang.
Baling-baling pesawat terbang berfungsi untuk menghasilkan gaya dorong, roda
jalan pada Kaplan berfungsi untuk mendapatkan gaya F yaitu gaya putar yang
dapat menghasilkan torsi pada poros turbin.

Gambar 6 Turbin Kaplan Propeller.


Pemilihan Jenis Turbin
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan
dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suat desain yang sangat spesifik. Pada tahap
awal pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan
parameter-parameter khusu yang mempengaruhi sistem operasi turbin tersebut,
yaitu:
1. Pemilihan berdasarkan ( net head )
Faktor tinggi jatuhan air efetif dan debit yang akan dimanfaatkan untuk
operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis
turbin, sebagai contoh yaitu Turbin Pelton efektif untuk operasi pada head
tinggi, sementara Turbin Propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.
Tabel 1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Air Berdasarkan Head

2. Faktor daya (power)


Faktor daya yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia.
3. Kecepatan (putaran) turbin
Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditrasnmisikan ke generator. Sebagai
contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada
head rendah, sebuah Turbin Rekasi (propeller) dapat mencapai putaran yang
diinginkan, sementara Turbin Pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low
speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.

Efisiensi Turbin
Efisiensi turbin nilainya tidak tetap, tergantung dari keadaan beban dan jenis
turbinnya. Kinerja dari suatu turbin dapat dinyatakan dalam beberapa keadaan
seperti tinggi terjun maksimum, tinggi terjun minimum, tinggi terjun normal, tinggi
terjun rancangan. Pada tinggi terjun rancangan turbin akan memberikan kecepatan
terbaiknya sehingga efisiensinya mencapai maksimum.
Tabel 2 Efisiensi Turbin untuk Berbagai Kondisi Beban

Langkah menentukan efisiensi turbin dapat dilakukan sebagai berikut:


1. Perhitungan Ns
Seleksi awal dari jenis turbin yang cocok untuk suatu keperluan paling tepat
dilakukan dengan menggunakan kecepatan spesifik (Ns). Untuk setiap jenis
turbin terdapat suatu nilai kisaran tinggi terjun dan kecepatan spesifik yang
sesuai. Untuk turbin Francis, Moody memperoleh kolerasi sebagai berikut :
6803
Ns= +84
H +9.75

2. Pemilihan Jenis Turbin Berdasarkan Head


Untuk perhitungan head dapat dilakukan menggunakan persaamaan sebagai
berikut:
Head=Ev Tampungan Minimum Bendungan−Ev Dasar Sungai
Sehingga, diperoleh hasil sebagai berikut:
Head=336,5 m−288,5 m=48 m
Head yang dihasilkan dari perhitungan beda elevasi antara elevasi tampungan
minimum bendungan dan elevasi dasar sungai adalah head minimum yang dapat
digunakan untuk kebutuhan turbin untuk menghasilkan daya listrik. Head ini
sendiri dapat disesuaikan tingginya tergantung pada kebutuhan listrik
masyarakat, pada bendungan ini, diperlukan untuk menghasilkan daya listrik
sebesar 3 MWh sehingga Head yang dicapai setinggi 80 meter.
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai Ns adalah sebagai berikut:
6803
Ns= + 84=159,8
80+ 9,75
Sehingga, efisiensi turbin untuk menerima beban yang digunakan merupakan
beban max diperoleh nilai sebesar 90,2%
3. Perhitungan Daya Turbin
Perhitungan daya yang dihasilkan untuk memutar turbin dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut,
Pg=g ×Q × H × ηt × ρw
Dengan,
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Pg = Gross Power (Wh)
Q = Debit untuk memutar turbin (m3/s)
H = Tinggi jatuh air untuk memutar turbin (m)
ηt = efisiensi turbin (%)
ρw = massa jenis air (kg/m3)

m m3 kg
Pg=9,81 2
× 4,5 × 80 m×90,2 % × 1000 3
s s m
Pg=3.185,5 kWh=3,2 MWh

Daya tersebut masih merupakan daya yang belum mempertimbangkan adanya


head loss dengan head loss dihitung pada bagian perencanaan pipa pesat pada
bangunan pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai