Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) adalah gerakan untuk mengubah cara
pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja bangsa Indonesia yang berorientasi
pada kemajuan dan kemodernan melalui internalisasi 3 (tiga) Nilai Strategis
Instrumental Revolusi Mental (NSIRM) yaitu Nilai Integritas, Etos Kerja, dan Gotong
Royong berdasarkan Pancasila agar Indonesia menjadi negara Berdaulat, Maju, Adil,
dan Makmur.
Pedoman ini memuat penjelasan tentang GNRM, tujuan yang ingin dicapai dari
keterlibatan masyarakat, penjabaran kegiatan/aksi nyata GNRM yang dapat
dilaksanakan oleh masyarakat, prosedur pengajuan kegiatan, pelaksanaan dan
pelaporan dan pengawasan kegiatan GNRM melalui partisipasi masyarakat.
Pedoman ini merupakan panduan pelaksanaan kegiatan GNRM melalui partisipasi
masyarakat.
Jakarta, Juli 2021
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental,
Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga
Nyoman Shuida
i
DAFTAR ISI
PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I GAMBARAN UMUM ................................................................................ 1
A. Pendahuluan ......................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ......................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ....................................................................................... 5
BAB II STRATEGI PELAKSANAAN ................................................................. 9
A. Revolusi Mental oleh Kelompok/Organisasi/kelembagaan Masyarakat .. 9
B. Pusat-Pusat Perubahan GNRM di Kalangan Masyarakat ...................... 11
C. Matriks Fokus Isu Pelaksanaan GNRM .................................................. 14
BAB III TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................. 15
A. Penyelenggara Kegiatan ........................................................................ 15
B. Persyaratan Pelaksana Kegiatan ........................................................... 15
C. Tahap Pelaksanaan Kegiatan ................................................................ 16
D. Anggaran Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 18
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI ........................................................... 20
A. Montoring dan Evaluasi .......................................................................... 20
B. Laporan dan Panduan Publikasi ............................................................. 21
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24
iii
BAB I GAMBARAN UMUM
A. Pendahuluan
1
kerjasama, solidaritas, perilaku tolong menolong, berorientasi pada kebaikan
bersama, dan berorientasi kepada rakyat banyak.
2
nyata pada gerakan Revolusi Mental. Kerangka kerja yang menjadi fokus
pelaksanaan GNRM adalah terinternalisasinya 3 (tiga) NSIRM ke dalam enam
arah kebijakan dan strategi Revolusi Mental dalam RPJMN Tahun 2020-2024 yang
bertujuan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang semakin melayani, bersih,
tertib, mandiri dan bersatu.
3
perubahan yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan. Permasalahana
bangsa Indonesia sangat kompleks yang seharusnya menjadi perhatian bersama
apalagi dengan adanya permasalahan pandemi Covid-19 menjadi lebih berat.
Penyelesaian permasalahan yang menyangkut aspek pendidikan, sosial
masyarakat, keluarga, ekonomi, dan peningkatan kegiatan masyarakat yang
mendorong terjadinya persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Dasar Hukum
4
Covid-19 melalui perluasan pusat-pusat gerakan Revolusi Mental untuk
mewujudkan Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu.
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
5
Adapun program penguatan perangkat GNRM yang terkait dengan
Kegiatan Prioritas adalah:
a. Penyusunan kerangka kerja pelaksanaan GNRM yang menjadi fokus
pelaksanaan oleh Pokmas dan Ormas;
b. Pengembangan Modul Dasar yang kaitannya dengan program GNRM;
c. Pengembangan program GNRM di tingkat masyarakat;
d. Program penanaman NSIRM bagi seluruh anggota Pokmas dan
Ormas;
e. Revitalisasi 5 Gerakan Indonesia pada program Pokmas dan Ormas;
f. Peluncuran Pusat Perubahan di lingkungan masyarakat.
6
menjelang masa-masa Pemilihan Umum baik di tingkat daerah maupuan
nasional
7
d. Peningkatan inisiatif kerjasama pengembangan program dengan
berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga eksistensi
keberlanjutan program GNRM
8
BAB II STRATEGI PELAKSANAAN
9
peran pemangku kepentingan unsur kelompok masyarakat secara masif dalam
pelaksanaan GNRM melalui proses:
1. Penggalian Potensi yang meliputi beberapa kegiatan seperti kajian literatur
untuk menemukenali potensi dan masalah yang ada di masyarakat, observasi
langsung untuk melihat objektivitas kondisi potensi, review atas potensi
masing-masing (kelompok) masyarakat, dengan output berupa kajian
kelayakan yang akan menentukan bentuk dukungan dan model kegiatan
berdasarkan potensi yang ada, termasuk ada tidaknya nilai instrumental
revolusi mental dan gerakan kebudayaan terhadap potensi tersebut;
2. Pemetaan sosial berkaitan dengan kondisi sosial budaya yang ada pada
kelompok masyarakat tertentu untuk mengidentifikasi entitas penggerak
perubahan yang terdapat di masyarakat;
3. Pemberdayaan entitas penggerak perubahan di masyarakat; GNRM
berperan dalam membangun entitas penggerak untuk berperan serta
memberikan perubahan dalam lingkungan masyarakat, sehingga potensi yang
tersedia bisa dikelola dengan baik;
4. Mendorong keberlanjutan, Pelaksanaan GNRM di yang dilakukan oleh
masyarakat dapat dipromosikan menjadi kasus-kasus praktik baik (best
practice) melalui diseminasi yang bisa dikolaborasikan dengan berbagai media
khususnya media digital. Dorongan program yang dilakukan oleh Pokmas dan
Ormas terhadap masyarakat lainnya diharapkan dapat menyebarluaskan aksi
nyata yang melibatkan masyarakat lainnya sehingga dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada.
10
Melalui 4 (empat) tahapan pelaksanaan penguatan peran pemangku
kepentingan dalam Gerakan masif Revolusi Mental tersebut akan diperoleh
bentuk-bentuk awal kegiatan berbasis Revolusi Mental di masyarakat yang dapat
didukung pengembangan dan keberlanjutannya sampai memberikan luaran yang
bermanfaat bagi (kelompok) masyarakat itu sendiri dan sekitarnya. Perbedaan
mendasar dalam pelaksanaan GNRM pada saat ini dengan yang telah
dilaksanakan dengan sebelumnya adalah fokus utama program Revolusi Mental
saat ini harus lebih menekankan pada muatan NSIRM yang dilakukan secara
terus-menerus dan berkelanjutan, sehingga dapat menjadi sebuah program jangka
panjang yang memberikan manfaat besar kepada seluruh komponen masyarakat.
11
nasional, pengembangan ekonomi kerakyatan atau sektor riil, masalah radikalisme
dan terorisme, ketahanan keluarga dan sebagainya harus menjadi fokus bagi
pemangku kepentingan untuk bersama-sama mencari solusi dan upaya strategis
melalui implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental.
12
semakin menguatkan posisi Revolusi Mental dalam memberikan dampak
maksimal mempercepat penguatan karakter bangsa yang didasari oleh NSIRM.
13
C. Matriks Fokus Isu Pelaksanaan GNRM
Tabel 1. Fokus Isu Pelaksanaan GNRM oleh Pokmas dan Ormas
Revolusi Mental Lima Gerakan Revolusi Mental
No Organisasi dalam RPJMN 2020-
2024 Melayani Bersih Tertib Mandiri Bersatu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
14
BAB III TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Penyelenggara Kegiataan
Penyelenggara kegiatan melalui Swakelola Tipe III terdiri dari Tim Persiapan,
Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas.
1. Tim Persiapan
Tim Persiapan ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dengan anggota tim yang barasal dari Kemenko PMK. Tim
Persiapan memiliki tugas menyusun sasaran, rencana kegiatan, jadwal
pelaksanaan, dan rencana biaya.
2. Tim Pelaksana
Tim Pelaksana ditetapkan oleh Pimpinan Ormas Pelaksana Swakelola dengan
anggoat yang berasal dari Ormas pelaksana swakelola. Tim Pelaksana
memiliki tugas melaksanakan, mencatat, mengevaluasi, dan melaporkan
secara berkala kemajuan pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran.
3. Tim Pengawas
Tim Pelaksana ditetapkan oleh PA/KPA dengan anggota tim yang barasal dari
Kemenko PMK. Tim Pengawas memiliki tugas mengawasi persiapan dan
pelaksanaan fisik maupun administrasi kegiatan.
15
2. Mempunyai status valid keteranfan Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi
Status Wajib Pajak;
3. memiliki struktur organisasi/pengurus;
4. memiliki Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART);
5. Mempunyai bidang kegiatan yang berhubungan dengan Barang/Jasa yang
diadakan, sesuai dengan AD/ART dan/atau Pengesahan;
6. Mempunyai personil tetap dengan keilmuan dan pengalaman teknis
menyediakan atau mengerjakan barang/jasa sejenis yang diswakelolakan.
Untuk personil yang ditugaskan sebagai calon Ketua Tim Pelaksana wajib
memiliki kemampuan manajerial;
7. Mempunyai atau menguasai kantor dengan alamat yang benar, tetap dan jelas
berupa milik sendiri atau sewa; dan
8. Dalam hal calon pelaksana akan melakukan kemitraan, harus mempunyai
perjanjian kerja sama kemitraaan yang memuat tanggung jawab masing-
masing yang mewakili kemitraan tersebut.
16
2. Tahap Persiapan
a. Penetapan sasaran output swakelola oleh PA/KPA;
b. Penetapan Tim Penyelenggaran Swakelola, sebagai berikut:
c. Tim persiapan ditetapkan oleh PA/KPA
d. Tim Pelaksana ditetapkan oleh Pimpinan Ormas
e. Tim Pengawas ditetapkan oleh PA/KPA
f. Reviu spesifikasi teknis/KAK, penyusunan rencana kegiatan, jadwal
pelaksanaan, RAB kegiatan oleh Tim Persiapan;
g. Penetapan spesifikasi teknis/KAK, rencana kegiatan, jadwal pelaksanaan,
dan RAB oleh PPK;
h. Penyusunan rancangan kontrak swakelola oleh tim persiapan dan tim
pelaksana; dan
i. Penandatangan kontrak swakelola antara PPK dan Pimpinan Ormas.
3. Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanan kegiatan oleh Tim Pelaksana berdasarkan kontrak yang telah
disepakati;
b. Penyusunan laporan dan dokumentasi kegiatan oleh tim pelaksana yang
tediri dari:
a. Laporan pelaksanaan kegiatan: laporan pendahuluan, laporan
kemajuan pelaksanaan kegiatan, dan laporan akhir pelaksanaan
kegiatan dalam bentuk dokumen asli.
b. Laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran;
c. Pelaksana kegiatan harus mengunggah hasil kegiatan baik dalam bentuk
berita, foto dokumentasi, dan video ke website GNRM
d. PPK melakukan pembayaran pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
kesepakatan yang tercantum dalam kontrak swakelola sesuai ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan;
e. Tim pelaksana menyerahkan hasil pekerjaan, laporan pelaksanaan
pekerjaan, dan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran
kepada PPK melalui Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan setelah
dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pengawas.
17
4. Tahap Pengawasan
Tim pengawas melaksanakan tugas pengawasan administrasi, teknis, dan
keuangan sejak tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil
pekerjaan meliputi:
a. Verifikasi administrasi dan dokumen serta pelaporan;
b. Pengawasan teknis pelaksanaan dan hasil swakelola yang meliputi
pengawasan kemajuan pelaksanaan kegiatan, dan pengawasaan
pengadaan barang/jasa (jika ada).
Berdasarkan hasil pengawasan, Tim Pengawas melakukan evaluasi
swakelola. Apabila ditemukan penyimpangan, Tim Pengawas melaporkan dan
memberikan rekomendasi kepada PPK , Tim Persiapan atau Tim Pelaksana
untuk mengambil tindakan korektif apabila diperlukan.
Anggaran kegiatan swakelola berasal dari DIPA Satuan Kerja Deputi Bidang
Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga.
18
Proses pembayaran akan dilakukan setelah dokumen yang dipersyaratkan
terpenuhi, dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Pelaksana swakelola mengajukan permohonan pembayaran kepada PPK;
2. PPK akan mengajukan dokumen pencairan dana kepada Pejabat
Penandatangan Surat perintah Membayar (PPSPM);
3. PPSPM mengeluarkan Surat Perintah Membayar setelah melakukan reviu
dokumen pencairan dana dan semua dokumen dinyatakan benar dan lengkap.
4. PPSM mengajukan SPM ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) untuk selanjutkan diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
5. Dana akan ditransfer ke rekening pelaksana swakelola setelah SP2D
diterbitkan oleh KPPN
19
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
Sistem pelaksanaan monitoring dan evaluasi tidak bisa berdiri sendiri, tetapi
menjadi bagian dari seluruh rangkaian proses manajemen untuk mengamankan
sistem yang lebih besar, setiap komponen dalam sistem tersebut memiliki satu
keterpaduan dan tidak menyimpang dari rencana yang sudah dibuat bahkan
sampai pada proses pelaksanaannya. Karenanya monitoring dilakukan untuk
mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi
serta mengantisipasi permasalahan yang muncul untuk diambil tindakan antisipatif
berupa koreksi atas penyimpangan kegiatan, akselerasi atas keterlambatan
pelaksanaan kegiatan serta klarifikasi atas ketidakjelasan pelaksanaan rencana.
20
Prinsip monitoring evaluasi dan pelaporan pada pelaksanaan
program/kegiatan Revolusi Mental terhadap pelaksanaan GNRM pada lingkup
pemangku kepentingan Non Pemerintah dilakukan secara komprehensif, sehingga
dapat menjadi umpan balik terhadap perbaikan kegiatan di masa mendatang,
berguna bagi organisasi, bersifat objektif, berorientasi pada peraturan yang
berlaku serta berorientasi kepada tujuan program yang berupa:
1. Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi;
2. Pelaksanaan dilakukan secara objektif;
3. Melibatkan berbagai pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara
proaktif;
4. Pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal;
5. Mencakup seluruh objek pelaksanaan Revolusi Mental agar dapat
menggambarkan secara utuh kondisi dan situasi sasaran monitoring dan
evaluasi;
6. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan pada
saat yang tepat;
7. Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan.
1. Laporan
21
evaluasi oleh pimpinan unit kerja yang melaksanakan monitoring dan
evaluasi.
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Pada bagian ini dijelaskan
bagaimana kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan, yang
mencakup antara lain tim pelaksana, proses dan prosedur pelaksanaan,
metode yang digunakan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.
d. Lingkup kegiatan dalam hal ini dapat menjelaskan lingkup kegiatan
monitoring yang telah diselenggarakan, termasuk siapa sasarannya.
e. Hasil monitoring dan evaluasi (analisis dan penilaian) menggambarkan
hasil kajian atau analisis dan penilaian terhadap hasil monitoring yang
sudah dilakukan. Sedangkan hasil evaluasi yang dilaporkan mencakup
aspek-aspek berikut:
1) Pencapaian indikator kinerja setiap tahapan pelaksanaan GNRM.
Proses pelaksanaan/aktivitas penyusunan GNRM (termasuk kendala
dan masalah yang muncul selama pelaksanaan).
2) Pelaksanaan GNRM dalam bentuk realisasi kegiatan sesuai RPJMN,
ketidak-sesuaian tahapan pelaksanaan GNRM dan penyebabnya;
f. Rekomendasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kemudian disusun
rekomendasi yang perlu mendapat perhatian atau tindak lanjut oleh pihak
Pokmas dan Ormas maupun Kemenko PMK.
g. Lampiran: daftar isian (formulir) yang digunakan.
2. Panduan Publikasi
a. Sertakan hashtag di setiap konten untuk mendukung gerakan
#RevolusiMental #Ayoberubah.
b. Dapat diikuti dengan # lain sesuai corak kegiatan antara lain:
#IndonesiaMelayani #IndonesiaBersih #IndonesiaTertib
#IndonesiaMandiri #IndonesiaBersatu.
c. Setiap karya di tag/ ditautkan ke akun Revolusi Mental yaitu
1) Instagram : @revolusimental_id
2) Twitter : @revmen_id
3) FB : revolusimental.id
22
d. Press Release dan Foto kegiatan diupload melalui portal website Revolusi
Mental www.revolusimental.go.id dengan cara membuat akun organisasi
dan memposting press release di “Kabar Masyarakat”
e. Seluruh publikasi menjadi persyarakat pencairan dana.
23
BAB V PENUTUP
24