Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IBADAH MU’AMALAH
Disusun oleh:
KELOMPOK 9 KELAS FK 6
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021/2022
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. atas izin-Nya lah kam
i dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepa
da junjungan Nabi Muhammad SAW. beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh uma
tnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendid
ikan Agama Islam berjudul “Ibadah Mu’amalah”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang. Hara
pan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepintas kita hanya berpikir bahwa ibadah hanya merupakan hubungan antara
manusia dan penciptanya saja. Padahal, terdapat ibadah yang berhubungan langsung
dengan Allah tanpa ada perantara yang merupakan hablum minallah atau ritual dan ad
a ibadah tidak langsung yang berhubungan dengan muamalah dan disebut hablum min
annas atau hubungan antarmanusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
B. Sosial Agama
1. Pengertian Pendidikan Sosial
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa pendidikan sosial adalah
kegiatan sekolah yang direncanakan dan diarahkan untuk memelihara pembelajaran
sosial dan untuk meningkatkan kemampuan sosial. Dari pengertian ini jelas terlihat
bahwa pendidikan sosial merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan di
sekolah untuk memberikan kemampuan hidup bermasyarakat kepada siswa,
walaupun kegiatan ini merupakan kegiatan sekolah, tetapi pada prakteknya mungkin
tidak lepas dari peran serta keluarga dan masyarakat.
Menurut Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Sosial adalah pendidikan anak sejak
kecil agar terbiasa menjalankan adab sosial yang baik dan dasar-dasar psikis yang
mulia dan bersumber pda akidah islamiyah yang abadi dan persaan keimanan yang
mendalam, agar di masyarakat nanti ia biasa tampil dengan pergaulan dan adab yang
baik, keseimbangan akal yang matang dan tindakan bijaksana. Melihat pengertian
pendidikan sosial di atas, tampaknya Abdullah Nasih Ulwan lebih memberikan
tanggung jawab pendidikan sosial ini kepada orang tua atau keluarga, karena orang
tua merupakan pendidik utama bagi anak untuk membentuk kepribadian yang mulia
dan keluarga adalah lingkungan yang mendominasi kehidupan anak dari kecil
sampai dewasa.
Menurut Drs. Ngalim Purwanto, M.P., pendidikan sosial adalah pengaruh yang
disengaja yang datang dari pendidik dan pengaruh itu berguna untuk menjadikan
anak itu anggota yang baik dalam golongannya dan menjadikan anak itu supaya
dengan sabar berbuat sosial dalam masyarakat dimana saja dan kapan saja ia
berhubungan dengan orang lain.
Dari tujuan pendidikan sosial dalam Al-Qur’an, tujuan pendidikan sosial adalah:
Dari keempat tujuan pendidikan sosial tersebut, terlihat bahwa pendidikan adalah
proses pembentukan manusia agar dapat bersatu dan bergaul dengan manusia lain
dengan baik yang bertujuan untuk mencapai keridlaan Allah, karena pada dasarnya
manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain (makhluk lain)
dalam menjalankan kehidupannya sesuai dengan tujuan penciptaannya yaitu
sebagai khalifatullah fil ardli, sedangkan pengenalan mansuia terhadap alam
merupakan sarana atau alat yang dapat mengantarkan manusia untuk beriman
kepada Allah dan memperoleh keridlaannya.
Menjadi gaul yang islami bisa kita lakukan dengan tiga kunci, yaitu:
Dalam perkara-perkara umum (sosial) kita tetap menjalin hubungan yang baik
dengan non muslim sekalipun. Contoh baik: Nabi berdiri ketika iring-iringan
jenazah non muslim melewati beliau.
Sesama muslim adalah bersaudara, seperti tubuh yang satu dan seperti satu
bangunan yang kokoh dan saling mendukung antar bagiannya. Pergaulan
sesama muslim dibalut dengan ukhuwah islamiyah. Ada banyak hak saudara
kita atasdiri kita, diantaranya sebagaimana dalam hadits Nabi:
Yang tua menyayangi yang lebih muda, sedangkan yang muda menghormati
yang lebih tua.
Hormatilah orang yang dihormati oleh kaumnya. Bagi orang-orang yang biasa
dihormati, jangan gila hormat, penghormatan harus tetap dalam bingkai syariat
Islam. Contoh orang-orang yang bisa dihormati: tokoh masyarakat, pejabat atau
penguasa, orang-orang yang mengajari kita, dan sebagainya.
Bersikap santun dan lemah lembut kepada ibu dan bapak, terutama jika
telah lanjut usianya. Terhadap keluarga, hendaknya kita senantiasa saling
mengingatkan untuk tetap taat kepada ajaran Islam. Sebagaimana Nabi
telah melakukannya kepada Ahlu Bait. Dan Allah berfirman:
Quuanfusakumwaahliikumnaara.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki beragam cara dan tradisi dalam bergaul
dan memperlakukan sesama mereka. Antara satu suku dengan suku bangsa yang lain
mempunyai ciri khas tersendiri dalam bergaul. Panutan umat Muslim yaitu Baginda
Rasulullah SAW, beliau adalah sosok yang sangat baik dalam bergaul.Cara beliau
bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya sangatbaik.Beliau tidak pernah
mencelamakanan apapun, tidak pernah membentak pembantu, tidak pernah berlaku
kasar terhadap perempuan bahkanmendoakan agar cepat sembuh ketika orang yang
telah berlaku jahat terhadap Rasulullah mengalami musibah sakit.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada tahun 2016 , globalisasi menyebabkan
perkembangan teknologi semakin canggih. Informasi semakin mudah didapatkan
serta komunikasi antar manusia juga semakin mudah untuk dilakukan dimananpun
dan kapanpun.Perkembangan media teknologi saatini semakin canggih dalam
kehidupan sosial masyarakat ,karena semakin meluasnya penggunaan internet dan
handphone. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi internet telah
mengubah perilaku dan peradaban manusia secara global kearah yang lebih
kompleks.Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap orang atau instansi tidak
terlepas dari penggunaan media telekomunikasi internet.Salah satu dari fenomena
terbesar dari penggunaan internet adalah situsjejaring sosial.Intensitas komunikasi
dan sosialisasi manusia di dunia nyata semakin berkurang karena kecenderungan
manusia yang lebih menyukai berkomunikasi dan bersosialisasi melalui dunia maya.
Sekalipun banyak orang menyebutkan internet adalah dunia tanpa batas, namun
seperti hal nya interaksi dalam dunia nyata, saat bersinggungan dengan orang lain
maka sudah pasti ada aturan formal apapun etika yang harus dipatuhi. Di dunia maya
seseorang tidak bisa bebas bertindak tanpa peduli kepentingan orang lain. Dalam
kaitan ini, di singkatkan dari “internet etiket” Netiket atau Nettiquette adalah
penarapan prinsip-prinsip etika dalam berkomunikasi menggunakan internet.
C. Ekonomi Islam
1. Pengertian
a. Muhammad Abdul Manan
Ilmu ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
b. M. Umer Chapra
ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya relisasi kebah
agiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang b
erada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memeberikan k
ebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan
dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
c. Syed Nawab Haider Naqvi
ilmu ekonomi Islam merupakan kajian tentang perilaku ekonomi orang Islam re
presentatif dalam masyarakat muslim moderen.
Berdasarkan pendapat tokoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekonomi Islam adal
ah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis,
dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara
yang Islami
8. Konsep Riba
Riba secara bahasa berarti tambahan. Sedangkan menurut istilah riba berarti pengam
bilan tambahan dari harta pokok secara batil. Secara umum, riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-meminjam secara batil atau
bertentangan dengan prinsip muamalah dalam Islam (Antonio, 2001:37).
Riba dikelompokkan menjadi 2:
a. Riba utang-piutang
1) Riba Qardh
Suatu tambahan yang diambil dengan tingkat kelebihan tertentu yang disyar
atkan kepada yang berhutang.
2) Riba Jahiliyyah
Suatu tambahan yang diberikan dari pokok pinjaman dikarenakan peminja
m tidak bisa membayar hutang dengan tepat waktu
b. Riba jual beli
1) Riba Fadhl
Pertukaran barang ribawi sejenis dengan takaran yang berbeda.
2) Riba Nasi’ah
Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertu
karkan dengan barang jenis ribawa lainnya.
Secara tersirat dalam pengertian siyasah terkandung dua dimensi yang berkaitan
satu sama lain, yaitu:
a. “Tujuan” yang hendak di capai melalui proses pengendalian,
b. “Cara” pengendalian menuju tujuan tersebut
b. Risalah
Risalah bererti bahawa kerasulan beberapaorang lelaki di kalangan manusia
sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammads.a.w adalah suatu asa
s yang penting dalam sistem politik Islam. Melaluilandasan risalah i
nilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allahdalam bidang perun
dangan dalam kehidupan manusia. Para rasul meyampaikan,mentafsir dan
menterjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan.Dalam sis
tem politik Islam, Allah telah memerintahkan agar manusia menerima segal
a perintah dan larangan Rasulullahs.a.w. Manusia diwajibkan tunduk kep
ada perintah-oerintah Rasulullah s.a.w dantidak mengambil selain daripa
da Rasulullah s.a.w untuk menjadi hakim dalamsegalaperselisihan yang terjad
i di antara mereka. Firman Allah:Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan
Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah
untukAllah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan
orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar dian
tara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;
danbertakwalah kepada Allah.SesungguhnyaAllah sangat keras hukuman-Ny
a.(Al-Hasyr: 7)Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hinggamereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudianmereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terha
dap putusan yang kamuberikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
(An-Nisa’: 65)
c. Khilafah
Khilafah berarti perwakilan. Kedudukan manusia di atas muka bumiini
adlah sebagai wakil Allah. Oleh itu, dengan kekuasaanyang telah diamana
hkanini, maka manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah
dalam batas yangditetapkan. Di atas landasan ini, maka manusia bukanlah
penguasa atau pemiliktetapi hanyalah khalifah atauwakilAllah yang menjadi P
emilik yang sebenar.Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (me
reka) di mukabumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan
bagaimana kamu berbuat.(Yunus:14)Seseorang khalifah hanya menjadi kh
alifah yang sah selama mana iabenar-benar mengikuti hukum-hukum Alla
h. Ia menuntun agar tugas khalifahdipegang oleh orang-orang yang m
emenuhi syarat-syarat berikut:Terdiridaripada orang-orang yang benar-benar
boleh menerima dan mendukung prinsip-prinsiptanggngjawab yang terangku
m dalam pengertian kkhilafahkecerdasan, kearifanserta kemampuan inte
lek.Tidakterdiri daripada orang-orang zalim, fasiq, fajir dan lalai terhadap A
llah sertabertindak melanggar batas-batas yang ditetapkan olehNya. Terdiridarip
ada orang-orang yang berilmu, berakal sihat, memiliki. Terdiridaripada oran
g-orang yang amanah sehingga daptdipikulkan tanggungjawab kepadamerek
a dengan yakindan tanpa keraguan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan
melaksanakan segala perintah-Nya. Ibadah muamalah adalah suatu kegiatan yang men
gatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara hidup hidup sesama umat manusia u
ntuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Ruang lingkup ibadah muamalah
meliputi sosial, ekonomi, politik dan HAM dalam islam.
B. Saran
Tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempur
naan. Tentunya, penyusun akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada su
mber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, tim penyusun san
gat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini. Dengan adanya t
ambahan pengetahuan melalui makalah berjudul “Ibadah Mu’amalah” ini, semoga tim
penyusun dapat membantu dan menambah ilmu pengetahuan bagi siapa pun yang me
mbaca makalah ini.
Daftar Pustaka
Rusby Zulkifli, Ekonomi Islam, Pekanbaru : Pusat Kajian Pendidikan Islam FAI UIR, 2017
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Surakarta: Erlangga, 2012), h.169-
170
Ika Yunia Fauzia O. Cit., h. 202
Soerjono, S. 1982.Sosiologi Suatu Pengantar.Rajawali, Jakarta.
Drijarkara, N. 1989. Filsafat Manusia. Cetakan Kedelapan. Kanisius, Yogyakarta.
Nanang Tahqiq,PolitikIslam,Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 12-13
A. Syafi’I Maarif, 1987: 130
Maududi, Maulana Abul A’la, 1995, Hak-hak Asasi Manusia Dalam Islam, terj. Bambang Iri
ana, Jakarta : Bumi Aksara.