MAKALAH
KELOMPOK
1. Ahmad Riansyah
2. Ahmad isnal mubarok
3. Fadli rodzaly
Alhamdulillahirabbil‘alamin. Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai
Perkembangan Agama Islam Di Indonesia.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Daftar Isi
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………............4
1.Awal Masuknya Islam di Indonesia …………………………………………….. 4
2.Cara Masuknya Islam di Indonesia ……………………………………………… 4
3. Perkembangan Islam di Beberapa Wilayah Nusantara …………………………. 6
4.Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia …………...................11
5. Kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia ……………………...........12
6.Mengidentifikasi hikmah perkembangan Islam di Indonesia .............................15
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan
3. Tujuan
Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme,
dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia bahkan dibeberapa
wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha.
Misalnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, kerajaan Taruma Negara di Jawa Barat,
kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya. Namun Islam datang ke wilayah-wilayah
tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-prinsip
perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan dan
yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca
dua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan. Tentang kapan Islam datang masuk ke
Indonesia, menurut kesimpulan seminar “ masuknya Islam di Indonesia” pada tanggal 17 s.d
20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama hijriyah atau pada
abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain menyebutkan bahwa Islam sudah mulai
ekspedisinya ke Nusantara pada masa Khulafaur Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar
Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung
dari Madinah.
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan atau pun penjajahan. Islam
berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat
kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-
Baqarah ayat 256 :
َ ِت َوي ُْؤ ِمن بِاهللِ فَقَ ِد ا ْستَ ْم َسكَ بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْثقَى الَ ا ْنف
ُصا َم لَهَا َوهللا ِ آلَإِ ْك َراهَ فِي الدِّي ِن قَد تَّبَيَّنَ الرُّ ْش ُد ِمنَ ْال َغ ِّي فَ َمن يَ ْكفُرْ بِالطَّا ُغو
َس ِمي ٌع َعلِي ٌم
Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara lain ;
1. Di Sumatra
Kesimpulan hasil seminar di Medan tersebut di atas, dijelaskan bahwa wilayah
Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan daerah
Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut
berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan Samudra Pasai.
2. Di Jawa
Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad
pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka dalam
bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M. sahabat Nabi,
Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan Kalingga) menyamar
sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah saat itu baru penjajagan saja, tapi proses dakwah
selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri.
Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan Pasai disatu pihak dengan
Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali
Sanga, yaitu sbb :
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik Beliau dikenal juga dengan sebutan
Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian,
ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882
H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik.
b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel) Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya
orang Arab dan ibunya orang Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal
kompromi dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak
mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di
desa Ampel tahun 1481 M. Jasa-jasa Sunan Ampel :
1) Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir
para mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan
Demak pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan
Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah Blambangan.
2) Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada
tahun 1479 M.
3) Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden
Patah sebagai Sultan.
c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku) Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana
Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan
Majapahit, ia dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan
Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.
d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat
menimba ilmu ke Pasai bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah.
Beliau wafat tahun 1515 M.
e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni
berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan
Giri sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar manusia
utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang
bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang
dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.
f. Sunan Drajat Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan
Bonang). Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para da’i yang
berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.
g. Syarif Hidayatullah Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali
dirancukan dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di
Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid
Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif
Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup
bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat
dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.
h. Sunan Kudus Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15
dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan
sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah
satu warisan budaya Nusantara.
i. Sunan Muria Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan
Kalijaga .beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta
kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama kali berdiri di
Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai yang terletak di Lhokseumawe berdiri pada abad ke-13.
Raja pertama Samudra Pasai adalah Sultan Malik Al Saleh yang memerintah hingga tahun
1297.Sepeninggal Sultan Malik Al Saleh, Samudra Pasai diperintah oleh Sultan Malik Al
Tahir. Pada masa pemerintahannya Samudra Pasai berkembang menjadi daerah perdagangan
dan penyebaran Islam.Banyak pedagang muslim Arab dan Gujarat yang tinggal di Samudra
Pasai sehingga Samudra Pasai berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia
Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai didorong beberapa faktor yaitu :
Letak Samudra Pasai strategis di tepi selat Malaka Melemahnya kerajaan Sriwijaya yang
menyebabkan Samudra Pasai berkesempatan untuk berkembang Samudra pasai selanjutnya
diperintah oleh Sultan Ahmad. PADA masa ini terjalin dengan kesultanan Dehli di India yang
dibuktikan dengan kedatangan Ibnu Batutah di Samudra Pasai tahun 1345 kerajaan Samudra
Pasai akhirnya mengalami kemunduran sepeninggal Sultan Ahmad. Hal ini disebabkan oleh
terdesaknya perdagangan Samudra Pasai oleh Malaka
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh berdiri pada awal abad ke-16 yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat
Syah setelah berhasil melepaskan diri dari kerajaan Pedir. Beberapa faktor yang mendorong
berkembangnya kerajaan Aceh, antara lain :Jatuhnya Malaka dalam kekuasaan Portugis tahun
1511Letak kerajaan Aceh sangat strategis pada jalur perdagangan internasional
Kerajaan Aceh mempunyai pelabuhan dagang yang ramai dan menjadi pusat agama Islam.
Kerajaan Aceh akhirnya mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Iskandar Muda (1607-1636).Wilayah kekuasaan kerajaan Aceh bertambah luas hingga ke
Deli, Nias, Bintang, Johor, Pahang, Perah dan Kedah.
Dalam upayanya memperluas wilayah ternyata diikuti dengan upacara penyebaran
agama Islam sehingga daerah-daerah yang dikuasai Kerajaan Aceh akhirnya menganut Islam
Corak pemerintahan kerajaan Aceh memiliki ciri khusus yang didasarkan pemerintahan sipil
dan agama. Hukum adat dijalankan berlandaskan Islam yang disebut Adat Maukta Alam.
Setelah Sultan Iskandar Muda meninggal Aceh mengalami kemunduran karena :Tidak ada
raja-raja yang mampu mengendalikan daerah Aceh yang demikian luas
Timbulnya pertikaian antara golongan bangsawan (teuku) dan golongan ulama (teungku)
Timbulnya pertikaian golongan ulama yang beraliran Syiah dan Sunnah Wal Jamaah
Banyak daerah yang melepaskan diri seperti Johong, Pahang, Perlak, Minangkabau dan Syiak
Mundurnya perdagangan karena selat Malaka dikuasai Belanda (1641).
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad 15, setelah berhasil
melepaskan diri dari pengaruh kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak merupakan kerajaan
Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa.Pada masa pemerintahan Raden Patah, Demak
mengalami perkembangan pesat. Faktor-faktor pendorong kemajuan kerajaan Demak adalah :
Runtuhnya kerajaan Majapahit Letak Demak strategis di daerah pantai sehingga hubungan
dengan dunia luar menjadi terbuka.Pelabuhan Bergota di Semarang merupakan pelabuhan
ekspor impor yang sangat penting bagi Demak memiliki sungai sebagai penghubung daerah
pedalaman.Kerajaan Demak dengan bantuan wali sanga berkembang menjadi pusat
penyebaran agama Islam di Jawa pada masa inilah Masjid Agung Demak dibangun. Ketika
Malaka. Dikuasai Portugis, Demak merasa dirugikan sehingga pasukan Demak yang dipimpin
Pati Unus dikirim untuk menyerang Portugis di Malaka tahun 1513, tetapi mengalami
kegagalan. Pati Unus kemudian terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.
4. Kerajaan Pajang
Kerajaan pajang didirikan oleh Joko Tingkir yang telah menjadi raja bergelar Sultan
Hadiwijaya. Pada masa pemerintahannya, kerajaan mengalami kemajuan. Pengganti Sultan
Hadiwijaya adalah putraya bernama pangeran Benowo. Pada masa pemerintahannya, terjadi
pemberontakan Arya Pangiri (Putra Sultan Prawoto). Akan tetapi pemberontakan tersebut
dapat ditumpas oleh Sutawijaya (Putra Ki Ageng Pemanahan). Pangeran Benowo selanjutnya
menyerahkan pemerintahan Pajang kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan
pemerintahan Pajang ke Mataram.
Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 1586 dengan raja yang pertama Sutawijaya
yang bergelar Panembahans Senopati (1586-1601). Pengganti Penembahan Senopati adalah
Mas Jolang (1601 – 1613). Dalam usahanya mempersatukan kerajaan-kerajaan Islam di Pantai
untuk memperkuat kedudukan politik dan ekonomi Mataram. Mas Jolang gugur dalam
pertempuran di Krapyak sehingga dikenal dengan nama Panembahan Seda Krapyak.
Kerajaan Mataram kemudian diperintah Sultan Agung pada masa inilah Mataram mencapai
puncak kejayaan. Wilayah Mataram bertambah luas meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan
sebagian Jawa Barat kemajuan yang dicapai Sultan Agung meliputi :
1) Bidang Politik
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dan menyerang VOC
di Batavia. Serangan Mataram terhadap VOC dilakukan tahun 1628 dan 1929 tetapi gagal
mengusir VOC. Penyebab kegagalan antara lain :
a. Jaraknya terlalu jauh yang mengurangi ketahanan prajurit Mataram
b. Kekurangan persediaan makanan
c. Pasukan Mataram kalah dalam persenjataan dan pengalaman perang.
2) Bidang Ekonomi
6. Kerajaan Cirebon
7. Kerajaan Makasar
Kerajaan Makasar yang berdiri pada abad 18 pada mulanya terdiri dari dua kerajaan
yaitu kerajaan Gowa dan Tallo (Gowa Tallo) yang beribu kota di Sombaopu. Raja Gowa
Daeng Maurabia menjadi raja Gowa Tallo bergelar Sultan Alaudin dan Raja Tallo Karaeng
Matoaya menjadi patih bergelar Sultan Abdullah. Kerajaan Gowa Tallo (Makasar) akhirnya
dapat berkembang menjadi pusat perdagangan yang didorong beberapa faktor, antara lain :
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 yang beribu kota di Sampalu. Agama Islam
mulai disebarkan di Ternate pada abad ke-14. pada abad ke-15 Kerajaan Ternate dapat
berkembang pesat oleh kekayaan rempah-rempah terutama cengkih yang dimiliki Ternate dan
adanya kemajuan pelayaran serta perdagangan di Ternate.Ramainya perdagangan rempah-
rempah di Maluku mendorong terbentuknya persekutuan dagang yaitu :Uli Lima (Persekutuan
Lima) yang dipimpin Kerajaan Ternate Uli Syiwa (Persekutuan Sembilan) yang dipimpin
kerajaan Tidore Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Baabullah. Pada saat itu wilayah kerajaan Ternate sampai ke daerah Filipina bagian selatan
bersamaan pula dengan penyebaran agama Islam. Oleh karena kebesaransnya,
Sultan.Baabullah mencapa sebutan “Yang dipertuan” di 72 pulau.
KerajaanTidore Kerajaan Tidore berdiri pada abad ke-13 hampir bersamaan dengan
kerajaan Ternate. Kerajaan Tidore juga kaya rempah-rempah sehinga banyak dikunjungi para
pedagang. Pada awalnya Ternate dan Tidore bersaing memperebutkan kekuasaan
perdagangaan di Maluku. Lebih-lebih dengan datangnya Portugis dan Spanyol di Maluku.
Akan tetapi kedua kerajaan tersebut akhirya bersatu melawan kekuasaan Portugis di Maluku.
Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Nuku. Pada masa
pemerintahannya berhasil memperluas daerahnya sampai ke Halmahera, Seram dan Kai
sambil melakukan penyebaran agama Islam.
Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis, Belanda dan Jepang, masuk ke Indonesia,
mayoritas masyarakat Indonesia telah menganut agama Islam. Agama Islam agama yang
sempurna, yang ajarannya mencakup berbagai bidang kehidupan manusia, baik dalam
hubungannya dengan Allah (akidah dan ibadah), maupun dalam hubungannya dengan sesama
manusia dan mahluk Allah lainnya (social, politik, ekonomi dan kebudayaan).
Dengan dianutnya agama islam oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ajaran islam
telah banyak mendatangkan perubahan.Menurut Islam, berperang dalam ragka mewujudkan
dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, Negara dan agama merupakan “jihad fi sabilillah”
tersebut dianggap mati syahid, yang imbalannya adalah surga. Perubahan-perubahan cara
berpikir, bersikap dan berbuat yang ditanamkan islam tersebut mendorong umat islam
Indonesia di berbagai pelosok tanah air untuk berjuang mengusir kaum penjajah dengan
berbagai cara, antara lain dengan cara peperangan.Perjuangan mengusi penjajah terus
berlanjut, sampai kaum penjajah betul-betul angkat kaki dari bumi Indonesia.Bangsa Penjajah
yang datang dari Eropa Barat ke Dunia Timur, termasuk Indonesia, dengan semboyan “gold,
glory dan gospel” mewujudkan semboyan tersebut dengan melakukan berbagai usaha dengan
menghalakan segala cara.
Menghadapi sikap dan perilaku yang tidak berperi kemanusiaan dan berperikeadilan,
maka kerajaan-kerajaan islam dan umat islam dipimpin panglima perangnya masing-masing,
bangkit melawan penjajah.Walaupun perlawanan para pahlawan Islam tersebut dapat
dipatahkan oleh kaum penjajah, namum perlawanan dan perjuangan umat islam terus
berlanjut dengan berbagai bentuk dan cara, sehingga kemerdekaan bangsa dan Negara
Indonesia betul-betul terwujud.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sesungguhnya allah swt menciptakan manusai untuk barpasang- pasangan menjadikan umat
bersuku-suku untuk adanya persatuan bangsa, dan perlu di ingat untuk menyebarkan
perkembangan umat islam di indonesia perlu waktu berangsur-angsur lamanya dan adanya
perlakuan suwenang-wenang antar sesama manusia.