Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN DASAR

Disusun oleh:
SARMILA
1H
201030100346

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA DHARMA HUSADA


CAIRAN DAN ELEKTROLIT

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

A. DEFINISI

Manusia sebagai organisme multiseluler, dikelilingi oleh lingkungan eksternal.


Selain itu selnya pun hidup dalam lingkungan internal berupa darah dan cairan
tubuh lainnya.

Cairan adalah salah satu elemen dasar yang terdiri dari unsur dan zat-zat terlarut
didalamnya yang perlukan untuk Kesehatan sel pada manusia. Sebagian besar
tubuh manusia terdiri atas air. Cairan dalam tubuh manusia termasuk darah
mencakup sekitar 60 & dari total berat badan laki-laki dewasa dan 50% dari berat
badan wanita dewasa. Makanan dan ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup,
berkembang dan menjalankan tugasnya terlarut dalam cairan tubuh manusia.

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik


yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan
dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan
elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari fisiologis homeostasis,

Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan


berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
terlarut). Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman,
dan cairan intra vena dan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada lainnya.

Fungsi cairan

1. Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan tem eratur tubuh.

2. Transport nutrien ke sel.

3.Transport hasil sisa metabolisme.


Jl4.Transport zat-zat seperti (hormon, enzim).

5. Pelumas antar organ.

6.Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem

7. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke rn Hoa 8. Sebagai pelarut untuk


elektrolit dan non elektrolit.

9. Membantu pencernaan. 10, Mempermudah eliminasi.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler

Dan Cairan ekstraseluler.

Cairan Intraseluler (CIS)

CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel Pada orang dewasa, Kira-kira dua
pertiga dari cairan Tubuh adalah intraseluler sama kira-kira 25 L, Pada rata-rata
pria dewasa (70 Kg), Sebaliknya hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah
cairan intraseluler. Cairan masing-masing sel mengandung campuran tersendiri,
tapi konsentrasi zatnya cukup mirip antara sel satu dengan sel lain karen cairan
intraseluler dari seluruh sel yang berbeda dianggap sebagi satu kompartemen cairan
yang besar.

Cairan Ekstraseluler (CES)

CES adalah cairan diluar sel Ukuran relatif dari CES menurut dengan peningkatan
usia pada bayi yang baru lahir kira-kira setenga cairan tubuh terkandung di dalam
CES. Setelah usia satu tahun volume relatif dari CES menurun sampa kira-kira
setengah dari volume total Ini hampir sebanding dengan 15 L, dalam rata-rata pria
dewasa (70 Kg). CES secara konstan terus bercampur, sehinga plasma dan cairan
interstisial mempunyai komposisi yang sama.

Terdapat 2 sumber utama dalam asupan cairan harian, yaitu:

A). Berasal dari larutan atau cairan makanan yang dimakan yang normaln
menambah cairan tubuh sekitar 200 mi/hari.
B). Berasal dari sintesis dalam tubuh sebagai hasil oksidasi karbohid menambah
sekitar 200 mi/hari.

Cairan ekstraseluler (CES) dibagi menjadi:

1). Cairan Interstisial (CIT)

Cairan di sekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada dewasa. Cairan limfe
termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume CIT
kira-kira sebesar dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.

2). Cairan Intravaskuler (CIV)

Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari CIV sama
pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira
5-6 L, 3 L dari jumlah tersebut

Organ tubuh yang berperan dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit,
Antara lain adalah sebagai berikut:

1. Ginjal

Ginjal merupakan organ yang berperan sebagai pengatur air, konsentrasi garam,
keseimbangan asam dan basa darah, dan sekresi limbah tubuh atau kelebihan
garam.

2. Kulit

Kulit berperan sebagai pengatur panas. Keringat merupakan sekresi aktif kelenjar
keringat di bawah kendali saraf simpatis. Suhu tubuh dapat diturunkan melalui
kelenjar keringat dengan cara pelepasan air sekitar 0,5 liter/hari.

3. Paru

Paru berperan dalam pengeluaran cairan melalui (Insensible Water Loss) sekitar
400 ml/hari. Proses ini berkaitan dengan pernapasan

4. Saluran Cerna
Saluran cerna berperan dalam pengeluaran cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang melalui sistem ini
adalah sekitar 100-200 ml/hari

5. Sistem Endokrin

a. ADH: Berfungsi meningkatkan rebsorpsi air. ADH diproduksi oleh kelenjar


hipofisis posterior.

b. Aldosteron berperan dalam absorpsi natrium, di sekresi oleh kelenjar adrenal di


tubulus ginjal. Proses produksi aldesteron di pengaruhi oleh perubahan konsentrasi
kalium, natrium dan sistem renin agiostensin

c. Prostaglandin yaitu asam lemak tak jenuh yang berfungsi mengendalikan tekanan
darah, respon radang, kontraksi otot halus dan suhu tubuh

d. Mekanisme rasa haus di atur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan
cara merangsang pelepasan renin yang menyebabkan produksi angiostensin 2
sehingga merangsang hipotalamus untuk memunculkan rasa haus .

Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia
2. Aktivitas
3. Iklim atau cuaca
4. Diet
5. Stress
6. Penyakit
7. Tindakan medis
8. Pengobatan
9. Pembedahan

Cara perpindahan cairan melalui 4 tahap metode , yaitu sebagai berikut :

1. Difusi
Difusi merupakan proses percampuran molekul zat cair atau gas secara
acak. Proses ini terjadi ketika terdapat perpindahan cairan melalui membran
semi permeable

2. Osmosis
Osmosis merupakan proses perpindahan cairan dan larutan dengan
konsentrasi rendah ke larutan dengan konsentrasi lebih tinggi melalui
membran semi premeable

3. Filtrasi
Gerakan cairan dari area yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi ke area
yang bertekanan hidrostatik rendah

4. Transport aktif
Transport aktif merupakan perpindahan cairan melewati membran sel
menggunakan energi. Proses ini untuk mempertahankan natrium di luar sel (
ekstra sel ) dan kalium di dalam sel ( intrasel )

Dampak kekurangan cairan dan elektrolit


1. Ketidakseimbangan cairan
2. Defisit volume cairan
3. Dehidrasi atau Hipovolemia

Gangguan atau masalah kebutuhan elektrolit


1. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium
dalam plasma darah .
2. Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium dalam
plasma darah tinggi
3. Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam
darah.
4. Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam
darah tinggi.
5. Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma
darah .
6. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium dalam
darah.
7. Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah
8. Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam
darah

Anda mungkin juga menyukai