Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman Economic Development oleh Todaro dan Smith

Chapter 1: Introducing Economic Development: A Global Perspective

1.1 How the Other Half Live


Sebuah kontras dapat diobservasi dari berbedanya standar kehidupan pada
negara-negara maju dan berkembang. Lebih dari setengah populasi dunia, terutama
pada negara-negara berkembang, menjalani kehidupan dengan standar yang berbeda
akibat berbagai permasalahan seperti kemiskinan. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman-
pengalaman langsung mereka yang hidup dengan kondisi ini pada Box 1.1.

When one is poor, she has no say in public, she feels inferior. She has no food, so there is famine in her
house; no clothing, and no progress in her family. —A poor woman from Uganda

For a poor person everything is terrible—illness, humiliation, shame. We are cripples; we are afraid of
everything; we depend on everyone. No one needs us. We are like garbage that everyone wants to get rid
of. —A blind woman from Tiraspol, Moldova

Life in the area is so precarious that the youth and every able person have to migrate to the towns or join
the army at the war front in order to escape the hazards of hunger escalating over here.

—Participant in a discussion group in rural Ethiopia

When food was in abundance, relatives used to share it. These days of hunger, however not even relatives
would help you by giving you some food. —Young man in Nichimishi, Zambia

We have to line up for hours before it is our turn to draw water. —Mbwadzulu Village (Mangochi), Malawi

[Poverty is] . . . low salaries and lack of jobs. And it’s also not having medicine, food, and clothes. --
Discussion group, Brazil

Don’t ask me what poverty is because you have met it outside my house. Look at the house and count the
number of holes. Look at the utensils and the clothes I am wearing. Look at everything and write what you
see. What you see is poverty. —Poor man in Kenya

Kutipan-kutipan tersebut mengindikasikan bahwa kemiskinan bukan hanya


kondisi minimnya atau ketiadaan sumber mata pencaharian yang mencukupi, namun
sesungguhnya jauh lebih multidimensional. Negara-negara berkembang juga tidak
dapat sepenuhnya berproses secara mandiri. Negara-negara maju memiliki pengaruh
terhadap maju atau mundurnya perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

1.2 Economics and Development Studies


Ekonomika Pembangunan memiliki lingkup melampaui ekonomika neoklasik
dan ekonomi politik. Hal ini dikarenakan kebutuhan ekonomika pembangunan yang
mencakup faktor sosial, politis, dan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan.
Tingkat kesejahteraan dapat dicapai oleh negara-negara berkembang dengan
meningkatnya distribusi pendapatan dan pemanfaatan teknologi untuk mengentaskan
kemiskinan absolut.

Studi ekonomika pembangunan juga perlu mencakup sistems sosial dan


penerapan kebijakan pembangunan. Sistem sosial merujuk kepada hubungan
interdependen antara aktor ekonomi dan non-ekonomi. Lebih spesifiknya, sistem sosial
merupakan struktur keorganisasian dan kelembagaan suatu masyarakat yang meliputi
nilai, sikap, stuktur kuasa, dan tradisi. Penerapan kebijakan pembangunan menekankan
pada pentingnya variabel institusional dan struktural di luar variabel-variabel ekonomi
tradisional.

1.3 What Do We Mean by Development?


Lantas, apa yang dimaksud dengan pembangunan. Bagaimana suatu negara
dapat dikategorikan sebagai berkembang atau maju? Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk menentukan hal tersebut?

Beberapa indikator ekonomi tradisional dapat digunakan untuk mengukur


tingkat pembangunan. Meningkatnya pendapatan per kapita, secara logis,
meningkatkan pula kapabilitas seseorang untuk mencapai kesetaraan, kebebasan, dan
interdependensi. Hal ini dapat dilihat dari Gross National Income (GNI) atau Gross
Domestic Product (GDP) per capita suatu negara.

Definisi pembangunan pun berkembang untuk tidak berfokus kepada tingkat


pendapatan tertentu, namun berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan secara
umum. Amartya Sen, dengan “Capability” approach membahas hal ini dengan fokus
utama pada konsep functionings, atau apa yang seorang dapat lakukan pada komoditas
berupa karakteristik yang mereka miliki. Amartya Sen juga membahas mengenai “Beings
and Doings” yang merupakan prasyarat atas kapabilitas seperti:

Being able to live long Being mobile

Being well-nourished Being able to take part in the life of


the community
Being healthy
Being happy – as a state of being -
Being literate
may be valued as a functioning
Being well-clothed

Ada tiga nilai utama dari pembangunan yakni: sustenance, self-esteem, dan
freedom from servitude. Sustenance merupakan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar. Self esteem merujuk kepada kondisi dimana seseorang hidup dengan
harga diri dan rasa hormat terhadap dirinya sendiri. Freedom from servitude merujuk
kepada esensi kebebasan pada kehidupan, terutama kebebasan untuk memilih.

Pembangunan juga menekankan peran yang dipegang oleh wanita. Sumber daya
yang dimiliki wanita dapat berperan penting dalam menentukan keberhasilan
terpecahkannya siklus kemiskinan intergenerasi. Untuk itu, investasi pada wanita
memiliki dampat paling besar dalam pembangunan. Adapun tiga tujuan utama
pembangunan yakni memperbanyak ketersediaan barang-barang penunjang kehidupan,
meningkatkan standar kehidupan, serta memperluas pilihan ekonomi maupun sosial.

1.4 The Millennium Development Goals


Pada tingkat global, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyusun delapan target
pembangunan pada tahun 2000 yang dinamakan Millennium Development goals
(MDGs), yakni:

Eradicate extreme poverty and hunger

Achieve universal primary education

Promote gender equality and empower women

Reduce child mortality

Improve maternal health

Combat HIV/AIDS, malaria, and other diseases

Ensure environmental sustainability

Develop a global partnership for development

1.5 Conclusion
Dapat disimpulkan bahwa ekonomika pembangunan tidak hanya mencakup
aspek ekonomi saja. Ekonomika pembangunan merupakan disiplin ilmu yang
dibutuhkan. Adapun tujuan-tujuan utama pembangunan yakni pemenuhan kebutuhan
dasar, pengurangan ketimpangan, peningkatan standar kehidupan melalui
pertumbuhan ekonomi yang sesuai, peningkatan martabat pada negara berkembang,
dan memperluas kesempatan sekaligus kebebasan untuk memilih.

Anda mungkin juga menyukai