Anda di halaman 1dari 18

PERKULIAHAN KONSEP KEBIDANAN

1. Identitas Mata Kuliah:.


Nama mata kuliah : Konsep Kebidanan
Kode Mata Kuliah : Bd 06.
Bobot SKS : 3 SKS
Waktu Pertemuan : 4 x 50 menit
Pertemuan : III ( Ketiga)
Hari/ tanggal Tk I B : 20 September 2021
Tk I A : 15 November 2021
Pengajar : Sarah H Rintuh,MPd

2. Capaian Pembelajaran :
Mampu menjelaskan tentang profesional dan profesionalisme

3. Indikator Pencapaian Kompetensi :


Mahasiswa mampu menjelaskan tentang profesional dan prfesionalisme

4. Pokok Bahasan :
A. Kebidananan sebagai profesi :
1). Pengertian Profesi
2). Ciri /Karakter Profesi
3). Profesionalisme bidan
B. Peran fungsi bidan
Materi Pertemuan Ke III ( Ketiga)

A. Kebidanan sebagai profesi :


1). Pengertian Profesi
Bidan merupakan salah satu profesi yang membutuhkan pengetahuan,
sikap dan ketrampilan khusus yang harus deikuasai untuk melayani
masyarakat.Profesi berasal dari bahasa Latin Proffesio ,yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan Lebih luas lagi , Proffesio
berarti kegiatan “ apa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan
suatu keahlian tertentu, sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang
dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut pelaksanaannya
sesuai norma- norma sosial yang baik.
Pengertian profesi menurut beberapa ahli diantaranya seperti :
a. Abraham Flexnman (191) menyebutkan profesi adalah aktivitas yang bersifat
intelektual berdasarkan ilmu pengetahuan, digunakan untuk tujuan praktik
pelayanan, dapat dipelajari, terorganisir serta internal dan artistik
mendahulukan kepentingan orang lain.
b. Chin Yakobus (1983), mengartikan profesi sebagai suatu pekerjaan yang
membutuhkan pengetahuan khusus dalam bidang ilmu, melaksanakan cara-
cara peraturan dan yang disepakati oleh profesi itu.
c. Mavis Kirkham ( 1996) menyatakan profesi adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan pelatihan khusus dalam ilmu atau seni khusus dan hal yang
dipelajar dalam profesi yaitu hukum, ilmu agama atau pengobatan,namun
dalam kenyataan sosialnya sangat kompleks
d. Suesman ( 1996) mengungkapkan profesi berorientasi kepada pelayanan
memiliki ilmu pengetahuan teoretik dengan otonomi dari kelompok pelaksana.
Profesi juga dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang membutuhkan
pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi
biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses dan lisensi yang
khusua untuk bidang profesi.

2). Ciri /Karakter Profesi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah suatu bidang
pekerjaan yang dilandasiu oleh pendidikan keahlian ( ketrampilan, keguruan dsb)
tertentu. Bidan adalah seorang tenaga profesional yang bertanggung jawab dan
akuntabel sebagai mitra perempuan untuk memberi dukungan, asuhan dan nasihat
selama hamil, masa persalinan dan nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan
balita. Karakteristik suatu profesi menurut Abraham Flexner ( 1915) adalah
aktivitas intelektual yang berdasarkan ilmu dan proses belajar untuk tujuan praktik
dan pelayanan ,dapat diajarkan dan terorganisasi secara internal.
Karakteristik profesi secara umum terdiri atas 11 ( sebelas hal antara lain :
a. Ketrampilan yang berdasarkan pada pengetahuan Medis
Profesional dapat diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis yang
ekstensif. Seorang profesional juga akan memiliki ketrampilan berdasarkan
pengetahuan yang bisa diterapkan dalam praktik.
b. Asosiasi Profesional
Suatu organisasi profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi
oleh para anggotanya. Adanya badan organisasi profesi tersebut bertujuan
untuk meningkatkan status para anggotanya.
c. Pendidikan ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi.
d. Ujian Kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes ( pengetahuan teoritis)
e. Pelatihan Institusional
Setelah ujian calon profesional juga disyaratkan untuk mengikuti
pelatihan institusional. Pelatihan institusional akan memberikan pengalaman
praktik sebelum menjadi anggota penuh organisasi.
f. Lisensi
Suatu organisasi profesi menetapkan syarat pendaftaran dalam proses
sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi yang bisa dianggap
dipercaya

g. Otonomi Kerja
Profesional akan cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan
teoritis yang dimiliki untuk menghindari adanya intervensi dari luar.
h. Kode Etik
Suaru organisasi profesi pasti memiliki kode etik dan prosedur
pendisiplian bagi para anggotanya. Kode etik profesi adalah pedoman, sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan
sehari-hari.
i. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri.Seorang
profesional diatur oleh mereka yang lebih senior,praktisi yang dihormati, atau
mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
j. Layanan Publik dan Altruisme. Status dan imbalan yang tinggi
Diperolehnya penghasilan dari kerja profesi dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik
k. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yg tinggi (prestise) dan
imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tsb juga bisa dianggap sebagai
pengakuan terhadap layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Bidan termasuk salah satu profesi tertua didunia. Bidan terlahir sebagai wanita
terpercaya untuk mendampingi dan menolong ibu ketika melahirkan atau
merawat bayi.
Dari pengertian tsb dapat dikatakan bahwa bidan merupakan sebuah
profesi dengan siri- ciri sebagai berikut :
a. Bidan telah disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat
melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional
b. Bidan memiliki alat yang dijadikan sebgai panduan dalam menjalankan
profesinya. Beberapa alat tsb seperti standar pelayanan kebidanan, kode etik
dan etika kebidanan
c. BidanBidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan
profesinya.
d. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya
e. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
f. Bidan memiliki organisasi profesi
g. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan
masyarakat
h. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama
penghidupan.

3). Profesionalisme bidan


Profesional pada umumnya akan menunjukkan dua macam hal. Dua
hal tsb yakni orang yg menyandang suatu profesi dan penampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Walter Jhonson ( dalam Djam”an Satori, 2008) mengartikan petugas profesional
sebagai “... seseorang yang menampilkan suatu tugas khusus yang mempunyai
tingkat kesulitan lebih dari biasa dan mempersyaratkan waktu persiapan dan
pendidikan cukup lama untuk menghasilkan pencapaian kemampuan, ketrampilan
dan pengetahuan yang berkadar tinggi “.

a. Jabatan Profesional
Profesional bisa diartikan sebagai proses pemberian layanan yang
sesuai dengan ilmu yang dimiliki secara utuh tanpa memetingkan kepentingan
pribadi. Seorang profesional diwajibkan untuk mengutamakan kepentingan
klien sebagaimana kebutuhan diri sendiri. Perilaku profesional yang diharap
kan masyarakat kepada para pekerja profesional diantaranya :
a). Bertindak dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta
pengalaman dan ketrampilan tinggi.
b). Bermoral tinggi
c). Bersikap jujur,baik pada orang lain maupun diri sendiri
d). Tidak melakukan tindakan yang coba 0coba yang tidak didukung ilmu
pengetahuan
e). Tidak memberi janji-janji yang sifatnya berlebihan
f). Tidak mengambil tindakan yang didorong oleh pertimbangan komersil
g). Mengemban teguh etika profesi
h).Mengenal batas- batas pengetahuan
i). Menyadari ketentuan hukum yang membatasi gerak gerik kewenangan.

b. Ciri Pekerjaan Profesional


a). Membutuhkan persiapan dan pendidikan khusus bagi setiap pelakunya (
membutuhkan pendidikan prajabatan yang relevan).
b). Kecakapan seorang pekerja profesional dituntut memenuhi syarat dibuat
oleh npihak yang berwenang ( misalnya organisasi profesi, konsersium dan
pemerintah).
c). Jabatan yg didapat merupakan pengakuan dari masyarakat dan negara.

Dari ketiga ciri diatas, profesi bidan tergolong sebagai jabatan profesional.
Selain itu bidan sebagai pekerja profesional diwajibkan memiliki komitman
tinggi untuk :
a). Memberikan asuhan berkualitas dengan standar etis ( etika profesi)
b). Pengetahuan mengenai perilaku etis yang dimulai dari pendidikan, lalu
berlanjut kedalam diskusi formal dan informal
c). Mampu mengambil keputusan terbaik dalam memecahkan masalah etika
d). Menggunakan dua buah pendekatan dalam pengambilan keputusan etis
yakni prinsip dan berdasarkan asuhan kebidanan.

c. Bidan sebagai Profesi


Bidan sebagai profesi memiliki ciri sebagai berikut :
a). Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
b). Anggota- anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan
yang ditunjuk untuk maksud profesi yang bersangkutan
c). Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
d). Anggota – anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode
etik yang berlaku
e). Anggota – anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan
profesinya
f). Anggota – anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang
diberikan
g). Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya.

d. Upaya menjadi bidan yang profesional


Menjadi seorang bidan profesional merupakan tujuan setiap
perempuan yang menekuni profesi bidan. Berbagai macam upaya yg bisa
dilakukan untuk menjadi bidan profesional antara lain :
a).Memperkuat Organisasi Profesi. Selalu mengupayakan agar organisasi
profesi ( IBI) dapat terus melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan :
(1). Pedoman organisasi
(2). Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(3). Standar Profesi ( standar organisasi, standar pendidikan berkelanjutan,
standar kompetensi, standar pelayanan, kode etik, dan etikan kebidanan)
b). Meningkatkan kualitas pendidikan bidan , dilakukan dengan berbagai
upaya pada jalur pendidikan, baik secara formal maupun nonformal.
Rencana pendidikan yang disusun berupa :
(1). Pendidikan saat ini ( DIII Kebidanan, DIV Bidan Pendidik, S1
Kebidanan, S2 Kebidanan)
(2). Rencana Pendidikan S3 Kebidanan
Secara nonformal dapat juga dilakukan dengan cara :
(1). Pelatihan untuk mencapai kompetensi bidan ( LSS,APN,Midwife Update
dll).
(2). Berbagai bentuk acara seminar dan lokakarya.
c). Meningkatkan kualitas pelayanan bidan
Profesi bidan termasuk BPM/BPS berada disetiap tatanan pelayanan
masyarakat.Beberapa bentuk peningkatan pelayanan bidan yakni :
(1). Fokus pelayanan ibu, wanita dan BBL
(2). Peningkatan kualitas pelayanan yang dilaksanakan melalui pelatihan
klinik dan non klinik yang disertai dengan penerapan model seperti bidan
delima, bidan keluarga,Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja
Klinik/SPMKK
(3). Kebijakan dalam pelayanan kebidanan seperti Kep Menkes Nomor 900
tahun 2000 tentang kewenangan Bidan dan Kep Menkes nomor 369 .2007
tentang standar profesi bidan, jabatan Fungsional Bidan dan Tunjangan
Jabatan Fungsional Bidan.
d). Peningkatan kualitas personal bidan, pada mulanya dimulai sejak dalam
proses pendidikan bidan. Setiap calon bidan diwajibkan untuk
mengenal,mengetahui, memahami mengenai peran, fungsi dan tugas bidan.
Bidan diharuskan mencapai kompetensi profesional, kompetensi personal
dan universal. Beberapa ciri yang harus dimiliki seperti :
(1). Sadar mengenai pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi
(2). Sikap kreatif yang disertai dengan tanggung jawab dan mandiri.Bidan
kreatif yang bertanggung jawab akan membuat seorang bidan memiliki
harga diri dan kepercayaan dalam bersaing secara sehat.
(3). Beretika dan solidaristik.Setiap bidan harus berpedoman pada moral etis
dan berpegang pada prinsip keadilan kepada siapa saja yg menjadi haknya.

e. Syarat bidan sebagai jabatan profesional


Untuk menjadi seorang bidan profesional , seorang bidan harus memiliki
kriteria sebagai berikut :
(a). Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau
spesialis
(b).Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga
profesional
(c). Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
(d). Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
(e). Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
(f). Memiliki organisasi nprofesi bsebagai wadah
(g). Memiliki kode etik bidan
(h). Memiliki etika kebidanan
(i). Memiliki standar praktik
(j). Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
(k). Memiliki standar pendidikan yang kelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi
f. Tanggung jawab bidan sebagai Jabatan Profesional
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang
ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan/ kebidanan yg
berkualitas tinggi. Perawat atau Bidan hendaknya mampu untuk melakukan
instrospeksi serta arahan pada diri sendiri,merencanakan pengembangan diri
secara kreatif dan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas knerja.
Beberapa tanggung jawab bidan yaitu :
(a). Menempatkan kebutuhan pasien di atas kebuyuhan sendiri
(b). Melindungi hak pasien untuk memperoleh keamanan dan pelayanan yang
berkualitas dari bidan
(c). Selalu meningkatkan pengetahuan ,keahlian, serta menjadikan perilaku
dalam meningkatkan tugasnya.
(d). Dapat mempertahankan kinerja profesional berdasarkan standar yang
berlaku.

g. Etika Pelayanan Kebidanan


Pemberian layanan kebidanan oleh seorang bidan harus berlandaskan kepada
fungsi dan moralitas pelayanan. Adapun moralitas pelayanan kebidanan
dimaksud meliputi :
(a). Menjaga otonomi setiap individu
(b). Mencegah dalam melakukan tindakan yang mampu merugikan atau
membahayakan orang lain
(c). Menjaga privasi seorang individu
(d). Mengatur manusia berbuat adil dan bijaksana
(e). Mengetahui apakah suatu tindakan dapat diterima atau tidak melalui kode
etik yang berlaku
(f). Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisa
suatu masalah
(g). Menghasilkan tindakan yang benar
(h). Mendapatkan sebuah informasi mengenai hal yang sebenarnya
(i). Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku manusia antara nilai- nilai yang
baik,buruk, benar dan salah sesuai dengan moral yang berlaku
(j). Berhubungan dengan pengaturan hal- hal yang bersifat abstrak
(k). Memfasilitasi proses pemecahan masalah yang berhubungan dengan kode
etik
(l). Mengatur berbagai macam hal bersifat praktik
(m). Mengatur tata cara pergaulan baik dalam tata tertib masyarakat maupun
tata cara dalam organisasi profesi
(n).Mengatur sikap dan perilaku seseorang dalam menjalankan tugas profesi.

B. Peran fungsi bidan


- Peran Bidan
Peran adalah perangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Bidan memiliki peran yang sangat
dihormati dan dihargai.Tugas seorang bidan yakni memberi semangat,
membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu yang melakukan
persalinan. Bidan akan bekerjasama dengan wanita dalam memelihara dn
meningkatkan kesehatan bagi dirinya dan keluarga. Bidan akan senantiasa
menghargai martabat manusia dan memperlakukan wanita sebagai manusia
seutuhnya. Besarnya tanggung jawab yang diemban seorang bidan ketika
melaksanakan tugas pelayanannya membuat kita wajib mengetahui apa saja
peran dan fungsi bidan dalam bidang kesehatan masyarakat.
Beberapa peran tsb yaitu peran sebagai pelaksana,, pengelola, pendidik, peneliti.
1. Peran sebagai Pelaksana.
a. Tugas Mandiri
1). Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
diberikan
a). Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan klien
b). Menentukan diagnosis
c). Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
d). Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
e). Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut kegiatan atau tindakan
g). Membuat catatan dan laporan kegiatan atau tindakan
2). Memberikan pelayanan dasar pra nikah pada anak remaja dan dengan
melibatkan mereka sebagai klien. .Membuat rencana tindak lanjut
tindakan/layanan bersama klien.
a). Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dalam masa pra
nikah
b). Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan dasar
c). Menyusun rencana tindakan atau layanan sebagai prioritas dasar
bersama klien.
d). Melaksanakan tindakan atau layanan sesuai dengan rencana
e) Mengevaluasi hasil tindakan atau layanan yang telah diberikan
bersama klien
f). Membuat rencana tindak lanjut tindakan atau layanan bersama klien
g). Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan
3). Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
a). Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil
b). Menentukan diagnosis kebidanan dan kebutuhan klien
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan
prioritas masalah.
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana rencana yang
telah disusun
e). Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien
f). Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
g). Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang yelah
diberikan.
4). Memberikan Asuhan Kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan /keluarga
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa
persalinan
b). Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa
persalinan
c). Menyusun rencana kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas
masalah
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
disusun
e). Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan
5). Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
a). Mengkaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga
b). Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan pada bayi baru lahir
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat
e). Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut
g). Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah
diberikan.
6). Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien / keluarga
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
b). Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa
nifas
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
e). Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
7). Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana:
a). Mengkaji kebutuhan pelayanan KB pada PUS/WUS
b). Menentukan diagnosis dan kebutuhan pelayanan
c). Menyusun rencana asuhan berdasarkan prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
e). Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.
8). Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause:
a). Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien
b). Menentukan diagnosis,prognosis, prioritas dan kebutuhan asuhan
c). Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien
d). Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai rencana
e). Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah
diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut bersama dengan klien
g). Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
9). Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan
keluarga dan pelaporan asuhan
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang
bayi dan balita
b). Menentukan diagnosis dan prioritas masalah
c). Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana
d). Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah
e). Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
f). Membuat rencana tindak lanjut
g). Membuat catatan dan pelaporan asuhan
b. Tugas Kolaborasi / Kerjasama
1). Menerapkan manajemen kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga:
a). Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
b). Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
c). Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil
kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
d). Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang melibatkan klien
e). Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan klien
g). Membuat pencatatan dan pelaporan
2). Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawat daruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
a).Mengkaji kebutuhan asuhan yang berkaitan dengan komplikasi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
b).Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas sesuai dengan faktor
risiko dan keadaan kegawat daruratan pada kasus risiko tinggi
c). Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama
d). Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil risiko tinggi dan
memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
g). Membuat catatan dan laporan
3). Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi.
b).Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas sesuai dengan faktor
risiko dan keadaan kegawatdaruratan dengan faktor risiko dan kegawata
daruratan
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risikotinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan memberikan
pertolongan pertama
e). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien atau keluarga
g). Membuat catan dan laporan

4). Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga :
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi
b). Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas sesuai dengan faktor
risiko dan keadaan kegawat daruratan
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan dengan risiko tinggi dan memberi
pertolongan pertama sesuai dengan rencana
e). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien atau keluarga
g). Membuat catatan dan laporan

5). Memberi asuhan kepada bayi baru lahir dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga:
a). Mengkaji asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
b). Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas sesuai dengan faktor
risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan pada BBL dengan risiko tinggi
dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL dengan risiko tinggi dengan
pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
g). Membuat pencatatan dan pelaporan

6). Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga :
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlujan tindakan kolaborasi
b). Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas sesuai dengan faktor
risiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
c). Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas
d). Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dengan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
e). Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
f). Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
g). Membuat pencatatan dan pelaporan

c.Tugas Ketergantungan/ Rujukan


1). Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan diluar
lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.
b). Menentukan diagnosis ,prognosis dan prioritas serta sumber-sumber dan
fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien atau keluarga
c). Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas
atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dan dokumentasi yang
lengkap
d) membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh
kejadian dan intervensi

2). Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada


kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan
a). Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang melalui konsultasi dan
rujukan
b). Menentukan diagnosis ,prognosis dan prioritas
c). Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d). Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan.
e). Mengirim klien untuk keperlun intervensi lebih lanjut kepada petugas atau
institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
f). Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh
kejadian dan intervensi

3) Memberikan asuhan melalui konsultasi serta rujukan pada masa


persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga
a). Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam
persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b). Menentukan diagnosis, pronosis dan prioritas
c). Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d). Mengirim klien untuk keperluan intervensi pelayanan lebih lanjut kepada
petugas atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
e). Membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh
kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

4). Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga.
a). Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam masa
nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b). Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas masalah
c). Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d). Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas
atau institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
e0 Membantu pencatan dan pelaporan serta pendokumentasian seluruh
kejadian dan intervensi yang sdh diberikan.
5). Memberi asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan
melibatkan keluarga .
a). Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada BBL yang
memerlukan konsultasi dan rujukan
b). Menentukan diagnosis,,prognosis dan prioritas masalah
c). Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
dan memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan tindakan
d). Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang
e). Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan.

6). Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan


tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan klien/ keluarga
a). Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang
memerlukan konsultasi dan rujukan
b). Memerlukan diagnosis,prognosis dan prioritas masalah
c). Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d). Mengirim klien kepada pelayanan yang berwenang
e). Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan.

2. Peran sebagai Pengelola


Peran bidan sebagai pengelola mencakup 2( dua) hal yaitu :
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan. Bidan bertugas untuk
mengembangkan pelayanan dasar kesehatan untuk individu, keluarga,
kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan
masyarakat/ klien :
1). Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu
dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya bersama dengan Tim kesehatan dan pemuka
masyarakat
2). Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian bersama
masyarakat.
3). Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya
kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana
4). Mengkoordinir ,mengawasi dan membimbing kader, dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan
ibu dan anak serta KB
5). Mengembang strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-
sumber yang ada pada program dan sektor terkait
6). Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi- potensi yang ada
7). Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktik
profesional melalui pendidikan , pelatihan, magang serta kegiatan dalam
kelompok profesi
8). Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

b. Berpartisipasi dalam Tim. Bidan berpartisipasi dalam Tim untuk


melaksanakan program kesehatan sektor lain melalui dukun bayi,
kader kesehatan serta tenaga kesehatan lain yang berada dibawah
bimbingan dalam wilayah kerjanya.
1). Bekerja sama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim
dalam bentuk konsultasi, rujukan dan tindak lanjut
2). Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan atau
PLKB dan masyarakat
3). Melaksanakan pelatihan membimbing dukun bayi,kader dan petugas
kesehatan lainnya
4). Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5). Membina kegiatan-kegiatan dimasyarakat, yang berkaitan dengan
kesehatan

3. Peran sebagai Pendidik


Peran bidan sebagai pendidik mencakup (dua) hal yaitu:
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien (
individu,keluarga, kelompok dan masyarakat) tentang
penanggulangan masalah keshatan masyarakat khususnya yang
berhubungan dengan KIA dan KB .
1). Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan khususnya
bidang kesehatan ibu,anak dan KB bersama klien
2). Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang
telah dikaji baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama
klien
3). Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan
rencana yang telah disusun
4). Melaksanakan program/ rencana pendidikan dan penyuluhan sesuai
dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan
unsur-unsur terkait termasuk klien
5). Mengevaluasi hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan bersama klien
dan menggunakannya untuk memperbaiki serta meningkatkan program
dimasa yad
6). Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan
kesehatan secara lengkap serta sistematis.
b. Melatih dan membimbing kader termasuk mahasiswa bidan serta
membina dukun di wilayah kerjanya.
1). Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader,dukun dan mahasiswa
2). Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian
3). Menyiapkan AVA dan bahan untuk keperluan keperluan latihan
bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun
4). Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang
telah disusun dengan melibatkan unsur- unsur terkait.
5). Membimbing mahasiswa kebidanan dan keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
6). Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan
7). Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan
8). Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan
dan bimbingan serta sistematis dan lengkap.

4. Peran sebagai Peneliti


Dalam perannya bidan melakukan investigasi terapan dalam bidang
kesehatan. Peran bidan sebagai peneliti mencakup hal sbb:
1). Mengindetifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
2). Menyusun rencana kerja pelatihan
3). Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
4). Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
5). Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
6). Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan .

- Fungsi Bidan
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal- hal sbb:
a). Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu,keluarga serta
masyarakat ( khususnya kaum remaja) pada masa pra perkawinan.
b). Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan
normal,kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan
risiko tinggi
c). Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu
d). Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi
e). Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
f). Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
g). Melakukan pelayanan pada anak balita dan pra sekolah
h). Memberikan pelayanan KB sesuai dengan kewenangan
i) Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan
menaopause dengan wewenangnya

2. Fungsi Pengelola
a) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu,keluarga, kelompok masyarakat sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat dan didukung oleh partisipasi
masyarakat
b) Menyusun rencana pelaksana pelayanan di lingkungan unit kerjanya
c) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan
d) Melakukan kerjasama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
e) Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan

3. Fungsi Pendidik
a) Memberi penyuluhan kepada individu,keluarga dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta KB
b) Membimbing dan melkatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan
c) Memberikan bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat
d) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainya sesuai
dengan bidang keahliannya

4. Fungsi Peneliti
a). Melakukan evaluasi, pengkajian survei dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau kelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan
b). Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana
KEPUSTAKAAN
1. Berliana Irianti,S.SIT,M.Keb,(2018) Konsep Kebidanan Memahami
Dasar-Dasar Konsep Kebidanan ,Pustaka Baru Press Yogyakarta
2. Th Endang Purwoastuti,SPd,APP dkk, Konsep Kebidanan, Pustaka Baru
Press Yogyakarta
3. Atik Purwandari (2008) Konsep Kebidanan,Sejarah & Profesionalisme
4. Febriana Sari, SST, M.Keb (2017) Modul konsep kebidanan, Akademi
kebidanan mitra husada
5. Hj Salmiati &Juraida (2011),Konsep Kebidanan Manajemen & Standar
Pelayanan

Anda mungkin juga menyukai