Anda di halaman 1dari 43

HSC 2017 BLOK D.

2 WEEK 1
sehingga dapat mencapai tuj uan/ outcome yang
LECTURE 1.2 diinginkan.
Prof. dr. Laksono T., MSc, PhD
Pemateri : Diana | Editor : Dd

PENDAHULUAN
Di materi ini ada beberapa poin utama yang akan kita
bahas, diantaranya:
1. Pendanaan dalam Sistem Kesehatan
2. Sumber dana kesehatan dapat berasal dari
pemerintah, swasta, donor , dsb. Dana kesehatan
kemudian akan digunakan untuk membangun
inf rastruktur , upah bagi tenaga kesehatan,
pengadaan obat dan alat, administrasi dan
manaj emen, Pendidikan kesehatan, dll.
3. Peran dan Fungsi Pendanaan Gambar dibawah adalah the f ive control knobs f or
4. Kasus di Indonesia/ Sistem Pendanaan Kesehatan health-sector ref orm (Roberts et al, 2004). Mirip sama
Indonesia WHO health system f ramework, bahwa sistem
kesehatan terdiri dari f inancing, payment,
organization, regulation, behavior yang harus diikuti
Kata Kunci: ef isiensi, kualitas, dan akses yang baik dalam
• Universal Coverage: Universal health coverage pelaksanaannya untuk mencapai tuj uan di target
atau cakupan kesehatan semesta, merupakan populasi berupa status kesehatan, kepuasan
sistem kesehatan yang memastikan setiap warga pelanggan, dan proteksi dari risiko.
dalam populasi memiliki akses yang adil
terhadap pelayanan kesehatan promotif ,
preventif , kuratif , dan rehabilitative bermutu
dengan biaya yang terj angkau.
• Health Financing: Pendanaan kesehatan. Dana
yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan
didapatkan dari:
o Government Source: Pendapatan
pemerintah/paj ak
o Insurance: Asuransi
o Out of Pocket: Bayar dengan uang sendiri
o Community Financing: Pendanaan
dibantu dengan komunitas misalnya LSM
• Health revenue: pendapatan kesehatan (sumber
dana)
• Pooling: pengumpulan dana (oleh BPJ S)
• Purchasing: Pembelanj aan (misal pembayaran
klaim rumah sakit oleh BPJ S)
• Two-tier health service: Pelayanan kesehatan
dua tingkat adalah situasi di mana sistem
perawatan kesehatan dasar yang disediakan
pemerintah menyediakan perawatan dasar, dan
perawatan tingkat kedua yang tersedia bagi PERAN DAN FUNGSI PENDANAAN KESEHATAN
mereka yang dapat membayar untuk akses Secara umum, sistem pendanaan Kesehatan
tambahan, kualitas yang lebih baik atau lebih dirancang khusus untuk tuj uan berikut:
cepat. (misal pasien dengan BPJ S di RSUD dan 1. Memberikan akses pelayanan kesehatan ke
out of pocket di RS internasional) semua orang tanpa terkecuali, termasuk
pencegahan, promosi, pengobatan dan
PENDANAAN DALAM SISTEM KESEHATAN rehabilitasi dengan kualitas yang memadai dan
Pada intinya, health f inancing atau pendanaan ef ektif . Hal ini sesuai dengan prinsip Universal
kesehatan merupakan salah satu komponen dari Health Coverage
system building blocks (f ondasi) di dalam WHO 2. Memastikan bahwa penggunaan layanan
Health System Framework , yang akan menentukan Kesehatan ini tidak membuat pengguna
keberhasilan dan pencapaian tuj uan dari sistem mengalami kesulitan keuangan
kesehatan. Tuj uan atau outcome dari sistem Pada 2005:
kesehatan yaitu peningkatan level dan kesetaraan • World Health Assembly sepakat membuat
kesehatan, respons, proteksi dari resiko sosial dan sebuah resolusi dan memberikan rekomendasi
f inancial, dan peningkatan ef isiensi. pada semua negara untuk mengembangkan
System building blocks ini terdiri dari pemberian sistem pendanaan kesehatan untuk mencapai
pelayanan, tenaga kerj a, inf ormasi, produk kesehatan tuj uan di pada nomor 1, yang didef inisikan
(vaksin, teknologi, dll), f inancing , dan kepemimpinan. sebagai mencapai cakupan kesehatan semesta
Di dalam pelaksanaannya perlu diimbangi dengan (Universal Health Coverage).
akses, cakupan, kualitas, dan keamanan yang baik

1
HEALTH SYSTEM & DISASTER
• Semakin suatu negara bergantung pada bersif at pilihan. Dikelola oleh perusahaan
pembayaran langsung, misalnya dari kantung asuransi swasta dan berorientasi prof it
pengguna (out of pocket ) untuk mendanai sistem (keuntungan)
kesehatannya, makin sulit untuk mencapai • Asuransi Ganti Rugi (Indemnity
tuj uan no 1. Insurance): j enis asuransi dimana
perusahaan asuransi menj amin ganti rugi
Fungsi Pendanaan Kesehatan atas kerugian atau kerusakan yang dialami
1. Revenue Collection (Pengumpulan Pendapatan): oleh pemegang asuransi.
bertuj uan untuk mengumpulkan pendapatan 4. Pendanaan oleh Komunitas
yang cukup (suf f icient) dan berkelanj utan Merupakan metode yang digunakan dalam
(sustainable) dengan cara yang ef isien dan J KN. Peserta mandiri membayar iuran,
berkeadilan untuk menj amin ketersediaan sedangkan bagi yang tidak mampu, iurannya
pelayanan kesehatan esensial dan perlindungan akan dibayarkan oleh pemerintah.
f inansial terhadap kebangkrutan mendadak
yang disebabkan oleh penyakit dan cedera untuk SISTEM PENDANAAN KESEHATAN INDONESIA
semua individu. 1. Revenue Collection
2. Pooling (Penggabungan): intinya pooling ini Paj ak, pendapatan negara non-paj ak → masuk ke
adalah proses penggabungan semua pendapatan APBN
yang telah dikumpulkan untuk kemudian diatur Iuran peserj a BPJ S non PBI, bantuan pemerintah
penggunaan atau pembelanj aannya secara untuk peserta BPJ S PBI → masuk ke BPJ S
ef isien dan equitable. Dengan demikian akan Dana pemerintah daerah, out of pocket dan
melindungi anggota kelompok individu dari asuransi swasta → masuk ke f asilitas pelayanan
pengeluaran kesehatan yang besar dan tidak kesehatan
dapat diprediksi. Intinya semua yang dikuning-kuning di bagan
3. Purchasing and Payment: bertuj uan untuk bawah termasuk revenue
memastikan pembayaran pembelanj aan
kesehatan ef isien secara teknis maupun alokatif .

BERBAGAI METODE PENDANAAN KESEHATAN


1. Self Pay atau Out of Pocket
Pasien membayar sendiri biaya kesehatan
secara langsung. Kelemahan sistem ini adalah
akses terhadap pelayanan kesehatan sangat
ditentukan oleh tingkat ekonomi pasien. Pasien
yang tidak memiliki uang tidak akan bisa
mengakses pelayanan kesehatan.
2. General Tax Revenue (Paj ak)
Dana bersumber dari pendapatan pemerintah,
dapat berupa paj ak langsung dan tidak
langsung maupun pendapatan dari berbagai
BUMN
a. Paj ak Langsung:
• Paj ak penghasilan
• Paj ak pendapatan perusahaan
2. Pooling
• Paj ak kepemilikan Dilakukan oleh Kementrian Kesehatan, BPJ S,
• Paj ak kekayaan dan Dinas Kesehatan. Kemudian masing-masing
b. Paj ak tidak langsung: akan menyusun alokasi anggaran. Dana BPJ S
• Cukai (rokok, alcohol, dll) khusus dialokasikan untuk biaya pelayanan
• Bea masuk import kesehatan. Sedangkan dana dari kementrian
• Paj ak penj ualan kesehatan dapat digunakan untuk pembangunan
inf rastruktur kesehatan, biaya program seperti
• Paj ak pertambahan nilai vaksinasi, perbaikan gizi anak dan lain-lain
• Paj ak eksport
3. Asuransi
Dalam metode ini, diberlakukan semacam iuran
yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi
setiap periode waktu tertentu. Iuran ini
menj adi semacam dana untuk berj aga-j aga j ika
suatu saat peserta sakit atau cedera. Prinsip
equity dan akses untuk semua kalangan dapat
diwuj udkan j ika ada subsidi silang antara
golongan yang mampu dengan yang tidak
mampu.
• Asuransi Sosial: asuransi yang secara
hukum waj ib dibayarkan. Seperti asuransi
yang waj ib dibayarkan oleh perusahaan
untuk tenaga kerj a dan sebagainya.
• Asuransi Privat (Swasta): asuransi yang
secara mandiri dan voluntary dibayarkan
oleh seseorang. Bukan bersif at waj ib dan 3. Purchasing

2
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
oleh tingkat ekonomi pasien sehingga pasien yang
tidak memiliki uang tidak akan bisa mengakses
pelayanan kesehatan. (B/S)
Kunci: CEABB

LECTURE 1.7
dr. Beta Ahlam Gizela, Sp.FM (K)
Pemateri : Gaby Editor :

PPT lecture ini singkat hanya 9 slides, tapi


ref erensinya banyak. Undang-undangnya ga semua
aku masukin ya, yang penting-penting aj a. Pesan
dokter Beta, paling tidak kita harus baca
Purchasing atau pembelanj aan adalah dengan ref erensinya, biar kalau kedepannya ada apa-apa kita
menggunakan sistem kapitasi untuk pelayanan tau harus ngepain. J adi aku taro di link ya buat versi
primer dan INACBG untuk sekunder tersier dan lengkapnya. Ini materinya j uga aku tambahin dari
tempat ruj ukan. Mekanismenya ada di lecture lain HSC 14. Siapa tau soal CBTnya ternyata kayak lecture
ya tahun-tahun sebelumnya *trauma bikin materi
transf usi ni kakak*. Selamat belaj ar dan selamat
KESIMPULAN membaca. J angan lupa berdoa dulu ☺
1. Pendanaan kesehatan adalah isu kompleks
dengan banyak sumber pendanaan kesehatan http://bit.ly/lectmedicolegal
2. Dokter harus mengerti dinamika pendanaan
kesehatan ini PRAKTIK KEDOKTERAN
3. Indonesia punya aturan untuk mendapat A. Etik
pendanaan kesehatan lebih banyak dari • Etika kedokteran merupakan analisis pilihan
asuransi sosial untuk mencapai UHC dalam kedokteran. Etika kedokteran mencakup
(Universal Health Coverage) pilihan yang dibuat tidak hanya oleh dokter
SOAL tetapi j uga oleh tenaga medis lainnya.
1. Manakah dibawah ini yang termasuk ke dalam • Etika kedokteran memiliki sej arah yang
sistem pooling? panj ang, mulai dari sumpah Hipokrates sampai
a. Paj ak pemerintah etika kedokteran modern.
b. Iuran peserta non-PBI mandiri • Etika kedokteran merupakan etika prof esi yang
c. BPJ S tertua.
d. Out of pocket
e. Pemerintah daerah B. Disiplin
2. Berdasarkan WHO health system f ramework,
manakah yang bukan merupakan bagian dari • Disiplin Prof esional Dokter dan Dokter Gigi
system building blocks? adalah ketaatan terhadap aturan- aturan
a. Heath f inancing dan/atau ketentuan penerapan keilmuan dalam
b. Tenaga kerj a pelaksanaan praktik kedokteran (Peraturan
c. Pemberian pelayanan Konsil Kedokteran Indonesia No. 4 Tahun
d. Inf ormasi 2011).
e. Regulasi • Maj elis Kehormatan Disiplin Kedokteran
3. Pembayaran klaim rumah sakit oleh BPJ S Indonesia (MKDKI) adalah lembaga yang
termasuk ke dalam? berwenang untuk menentukan ada tidaknya
a. Purchasing kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter
b. Pooling gigi dalam penerapan ilmu kedokteran dan
c. Revenue Collection kedokteran gigi dan menetapkan sanksi.
d. Out of pocket • Pengaturan disiplin ini bertuj uan untuk
e. Two-tier health service 1. Memberikan perlindungan pada pada
4. Yang termasuk ke dalam tuj uan dari revenue masyarakat
collection adalah.. 2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu
a. Penggabungan semua pendapatan yang telah pelayanan kesehatan
dikumpulkan 3. Menj aga kehormatan prof esi.
b. Mengumpulkan pendapatan yang cukup dan • Prof esi kedokteran dan kedokteran gigi
berkelanj utan dengan cara yang ef isien dan merupakan prof esi yang memiliki keluhuran
berkeadilan karena tugas utamanya adalah memberikan
c. Memastikan pembayaran pembelanj aan pelayanan untuk memenuhi salah satu
kesehatan ef isien secara teknis maupun kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
alokatif . kesehatan. Dalam menj alankan tugas
d. Memastikan setiap orang mendapatkan akses prof esionalnya sebagai Dokter dan Dokter Gigi,
yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan selain terikat oleh norma etika dan norma
e. Memberi paj ak kepada pemerintah dan pihak hukum, prof esi ini j uga terikat oleh norma
swasta Disiplin Prof esional Dokter dan Dokter Gigi,
5. Kelemahan dari sistem out of pocket adalah akses yang bila ditegakkan akan menj amin mutu
terhadap pelayanan kesehatan sangat ditentukan

3
HEALTH SYSTEM & DISASTER
asuhan medis sehingga terj aga martabat dan 11. Melakukan perbuatan yang bertuj uan untuk
keluhuran prof esinya. menghentikan kehamilan yang tidak sesuai
• Dalam memberikan pelayanan di bidang dengan ketentuan perundang-undangan
kedokteran / kedokteran gigi, Dokter dan yang berlaku
Dokter Gigi harus disiplin menerapkan 12. Melakukan perbuatan yang dapat
keilmuannya dan bertindak sesuai dengan mengakhiri kehidupan pasien atas
standar pelayanan, standar prof esi, kode etik, permintaan sendiri atau keluarganya
kode perilaku prof esional (code of prof essional 13. Menj alankan praktik kedokteran dengan
conduct), standar prosedur operasional, menerapkan pengetahuan, keterampilan,
ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku, dan atau teknologi yang belum diterima atau di
kebiasaan umum (common practice) di bidang luar tata cara praktik kedokteran yang layak
kedokteran dan kedokteran gigi. 14. Melakukan penelitian dalam praktik
• Dokter dan Dokter Gigi yang tidak disiplin kedokteran dengan menggunakan manusia
dalam penerapan keilmuannya dan melakukan sebagai subj ek penelitian tanpa memperoleh
pelanggaran Dislplin Prof esional Dokter dan persetuj uan etik (ethical clearance) dari
Dokter Gigi dapat dikenakan sanksi disiplin lembaga yang diakui pemerintah .
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- *Skripsinya kakak sebelum ECnya abis*
undangan yang berlaku. 15. Tidak melakukan pertolongan darurat atas
dasar perikemanusiaan, padahal tidak
• Terkait dengan pelanggaran Disiplin membahayakan dirinya, kecuali bila ia yakin
Prof esional Dokter dan Dokter Gigi, maka pada ada orang lain yang bertugas dan mampu
hakikatnya dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) melakukannya
hal, yaitu: 16. Menolak atau menghentikan
1. Melaksanakan Praktik Kedokteran dengan tindakan/asuhan medis atau tindakan
tidak kompeten; pengobatan terhadap pasien tanpa alasan
2. Tugas dan tanggung j awab prof esional pada yang layak dan sah sesuai dengan ketentuan
pasien tidak dilaksanakan dengan baik; dan etika prof esi atau peraturan perundang-
3. Berperilaku tercela yang merusak martabat undangan yang berlaku.
dan kehormatan prof esi kedokteran / 17. Membuka rahasia kedokteran
kedokteran gigi. 18. Membuat keterangan medis yang tidak
• Bentuk Pelanggaran Disiplin Prof esional didasarkan kepada hasil pemeriksaan yang
Dokter dan Dokter Gigi: *ini ga aku j elasin ya, diketahuinya secara benar dan patut.
tapi aku masukin karena ada di soal kuis. Kalau 19. Turut serta dalam perbuatan yang termasuk
mau baca penj elasan lengkapnya silakan baca tindakan penyiksaan (torture) atau eksekusi
di link f ile* hukuman mati.
1. Melakukan praktik kedokteran dengan tidak 20. Meresepkan atau memberikan obat golongan
kompeten narkotika, psikotropika dan zat adiktif
2. Tidak meruj uk pasien kepada dokter atau lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan
dokter gigi lain yang memiliki kompetensi etika prof esi atau peraturan perundang-
yang sesuai (pengecualian upaya ruj uk j ika undangan yang berlaku.
kondisi pasien tidak memungkinkan untuk 21. Melakukan pelecehan seksual, tindakan
diruj uk; pasien tidak mau diruj uk; ruj ukan intimidasi, atau tindakan kekerasan
sulit dij angkau) terhadap pasien dalam penyelenggaraan
3. Mendelegasikan pekerj aan kepada tenaga Praktik Kedokteran.
kesehatan tertentu yang tidak memiliki 22. Menggunakan gelar akademik atau sebutan
kompetensi untuk melaksanakan pekerj aan prof esi yang bukan haknya.
tersebut 23. Menerima imbalan sebagai hasll dari
4. Menyediakan dokter atau dokter gigi meruj uk, meminta pemeriksaan, atau
pengganti sementara yang tidak memiliki memberikan resep obat/alat kesehatan.
kompetensi dan kewenangan yang sesuai 24. Mengiklankan kemampuan/pelayanan atau
atau tidak melakukan pemberitahuan kelebihan kemampuanl pelayanan yang
perihal penggantian tersebut dimiliki baik lisan ataupun tulisan yang
5. Menj alankan praktik kedokteran dalam tidak benar atau menyesatkan.
kondisi tingkat kesehatan f isik ataupun 25. Adiksi pada narkotika, psikotropika,
mental sedemikian rupa sehingga tidak alkohol, dan zat adiktif lainnya.
kompeten dan dapat membahayakan pasien 26. Berpraktik dengan menggunakan surat
6. Tidak melakukan tindakan/asuhan medis tanda registrasi, surat izin praktik, dan/atau
yang memadai pada situasi tertentu yang sertif ikat kompetensi yang tidak sah atau
dapat membahayakan pasien berpraktik tanpa memiliki surat izin praktik
7. Melakukan pemeriksaan atau pengobatan sesuai dengan ketentuan peraturan
berlebihan yang tidak sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku.
kebutuhan pasien 27. Tidak j uj ur dalam menentukan j asa medis.
8. Tidak memberikan penj elasan yang j uj ur, 28. Tidak memberikan inf ormasi, dokumen, dan
etis, dan memadai (Adequate inf ormation) alat bukti lainnya yang diperlukan
kepada pasien atau keluarganya dalam MKDKI/MKDKI-P untuk pemeriksaan atas
melakukan praktik kedokteran pengaduan dugaan pelanggaran Disiplin
9. Melakukan tindakan/asuhan medis tanpa Prof esional Dokter dan Dokter Gigi.
memperolah persetuj uan dari pasien atau
keluarga dekat, wali, atau pengampunya
10. Tidak membuat atau menyimpan rekam
medis dengan sengaj a

4
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
C. Hukum 7. Surat Izin Praktik
• Etika dan hukum mempunyai tuj uan yang • Dikeluarkan oleh pej abat kesehatan yang
sama, yaitu untuk mengatur ketertiban dan berwenang di kabupatne/kota tempat praktik
ketentraman pergaulan hidup dalam kedokteran dilaksanakan
masyarakat. • Surat izin praktik diberikan maksimal untuk
• Pengertian etika dan hukum berbeda. Etika 3 tempat dan satu surat untuk satu tempat
merupakan aturan perilaku individu yang • Syarat
sif atnya tidak tertulis dan f leksibel sesuai o Punya STR
dengan norma-norma etik yang berlaku pada o Punya tempat praktik
masyarakat. Sedangkan hukum merupakan o Memiliki rekomendasi dari organisasi
peraturan tertulis yang sistematis dan prof esi
sif atnya obj ektif dan tegas. 8. Tinj au ulang setiap 5 tahun
• Medicolegal merupakan pendekatan hukum
dalam praktik kedokteran. TRANSAKSI TERAPEUTIK
• Pembuktian medis berguna untuk penegakan • Covenant-Akad
hukum. Pembuktian medis antara lain adalah Hubungan dokter pasien itu unik, berbeda
: dengan hubungan bisnis. Kalau hubugan bisnis
1. Rekam medis (apa saj a yang tercatat ada garansi bisnis, sedangkan kalau transaski
dalam rekam medis) terapeutik itu hubungan akat. Artinya akan ada
2. Inf ormed consent garansi maksimal j ika kedua belah pihak yaitu
3. Rahasia medis (apa saj a yang merupakan pasien dan dokter berusaha secara maksimal
hasil temuan dalam penanganan medis j uga. Disini dokter tidak dapat memberikan
semuanya bersif at rahasia) garansi sepenuhnya bahwa pasien dapat
4. Saksi ahli (seseorang yang dianggap sembuh. Namun yang dapat dokter berikan
dengan bidang keilmuannya mampu adalah garansi bahwa tindakan yang dilakukan
memberikan kesaksian). akan sesuai dengan prosedur dan akan
• Medicoeticolegal: dilakukan sebaik-baiknya.
o Hukum dan etik tidak bisa dipisahkan Dokter dan pasien itu bekerj a saling sama,
dalam praktik kedokteran. bukan hubungan pembeli dan penyedia j asa.
o Medicoeticolegal merupakan pendekatan Kalau di bidang bisnis pihak satu adalah
hukum dan etik dalam praktik penyedia j asa, pihak kedua adalah pembeli, ada
kedokteran, yang bertuj uan untuk : garansi barang/j asanya. Sedangkan kalau
1. Melindungi dokter dan pasien secara covenant-akad, pihak pertama adalah dokter
hukum dan pasien, pihak kedua adalah penyakit yang
2. Menj unj ung martabat prof esi akan dilawan atau dihadapi.
kedokteran • Trust
3. Medical goals& patient saf ety Dasar dari transaksi terapeutik adalah
• Pada akhirnya, dengan ada trust atau kepercayaan. Contoh bentuk
medicoeticolegal akan menghindarkan kepercayaan adalah ketika pasien datang ke
adverse event dan sebagai penyelesaian dokter itu sudah menunj ukkan secara implisit
apabila terj adi sengketa medis. bahwa dia percaya dengan dokter itu. Rasa
kepercayaan adalah hal ynag mengikat
REGISTRASI DAN IJ IN PRAKTIK hubungan antara dokter dan pasien.
Sumber UU 29/2004→Praktik Kedokteran • Goodwill
1. Pendidikan Dokter harus melakukan semua tindakan
• Pendidikan pre klinik dan rotasi klinik. dengan itikad baik. Kalau tidak didasari
dengan itikad baik, berarti dokter tersebut
• Standar pendidikan prof esi kedokteran dan
tidak sedang melakukan prof esi kedokteran.
standar pendidikan prof esi kedokteran gigi
disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Misal dokter ingin mengambil keuntungan, itu
Intinya lulusan pendidikan kedokteran harus bukan itikad baik lagi.
memenuhi SKDI (Standar Kemampuan Dokter
Indonesia) HAK DAN KEWAJ IBAN DOKTER
2. Uj i kompetensi Dokter harus mendahulukan kewaj iban daripada
haknya Kewaj iban dokter tertuang dalam Kode Etik
Uj i Kompetensi Mahasiswa Program Prof esi
Dokter (UKMPPD) Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan disusun dalam
3. Sertif ikat prof esi dan Sertif ikat kompetensi empat kelompok, yaitu:
4. STR Internship 1. Kewaj iban umum
5. Internship 2. Kewaj iban dokter terhadap pasien
6. STR Dokter 3. Kewaj iban dokter terhadap teman sej awat
• Diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia 4. Kewaj iban dokter terhadap diri sendiri
• Syarat
*Ini disuruh baca aj a kok sama dokternya. Makanya
o Ij azah dokter aku masukin. Sebagai dokter harus tau dongg
o Surat sumpah dokter kewaj iband an hak kita apa aj a heheh*
o Surat keterangan sehat f isik dan mental
o Sertif ikat kompetensi
o Membuat surat pernyataan akan
mematuhi dan melaksanakan ketentuan
etika prof esi

5
HEALTH SYSTEM & DISASTER
Kewaj iban Dokter Hak pasien antara lain:
1. Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), 1. Hak untuk mendapatkan penj elasan secara
2. Mempunyai Surat Ij in Praktek (SIP), lengkap tentang tindakan medis yang akan
3. Memberikan pelayanan medis menurut standar dij alani,
prof esi dan standar praktek operasional, 2. meminta pendapat dari dokter lain,
4. Menghormati hak pasien, 3. mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan,
5. Memberikan penj elasan secara lengkap tentang medis,
kondisi pasien, tindakan medis dan terapi yang 4. memberikan persetuj uan tindakan medis,
akan dij alani pasien serta biayanya, 5. menolak tindakan medis,
6. Meminta persetuj uan pasien sebelum melakukan 6. melihat dan mendapatkan data rekam medis,
tindakan medis, 7. hak untuk terj aga kerahasiaan identitas dan data
7. Meruj uk pasien ke dokter lain yang mempunyai kesehatan pribadinya,
keahlian/kemampuan yang lebih baik, apabila 8. hak untuk menuntut ganti rugi akibat kesalahan
tidak mampu melakukan suatu atau kelalaian yang dilakukan oleh dokter.
pemerikasaan/pengobatan,
8. Membuat dan memelihara rekam medis, PROSEDUR MEDIKO LEGAL
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui • Sebelumnya kita sudah belaj ar etik, disiplin, dan
tentang pasien, bahkan setelah pasien meninggal, hukum dalam praktik kedokteran. J ika terj adi
9. Melakukan pertolongan darur at atas dasar pelanggaran etik, sanksinya hanya sanksi moral.
perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang J ika terj adi pelanggaran disiplin, sanksinya
lain yang bertugas dan mampu melakukannya, adalah sanksi disiplin. Sanksi -sanksi ini dianggap
10. Menambah ilmu pengetahuan dan kurang memiliki daya paksa, sehingga harus
mengembangkan ilmu kedokteran. dilembagakan dalam suatu aturan hukum.
Pelanggaran hukum tentunya memiliki sanksi -
Hak Dokter sanksi hukum yang lebih berat.
1. Mendapat perlindungan hukum sepanj ang • Prosedur medicolegal memiliki dua komponen.
melaksanakan tugas sesuai dengan standar Yaitu pengetahuan dan keterampilan. J adi kita
prof esi dan standar prosedur operasional, harus tahu ilmunya terlebih dahulu supaya bisa
2. Memberikan pelayanan medis menurut standar terampil.
prof esi dan standar praktek operasional,
3. Memperoleh inf ormasi yang lengkap dan j uj ur • Kasus: Saat lecture dokternya mencontohkan
dari pasien/keluarga pasien, beberapa tahun yang lalu ada dokter muda sedang
koas stase obsgyn. Dokter muda tersebut berf oto
4. Menerima imbalan j asa, dengan anak yang baru saj a lahir. Kemudian
5. Menolak melakukan tindakan medis yang orang tuanya menuntut karena tidak terima f oto
bertentangan dengan etika, hukum, agama, dan anaknya disebar luaskan. Nah maka dari itu perlu
nurani, kita tahu ilmu ini supaya kita tidak salah dalam
6. Mengakhiri hubungan dengan seorang pasien, mengambil langkah dan tidak melakukan
j ika menurut penilaiannya kerj asama dengan kesahalan-kesalahan yang sebenarnya bisa
pasien sudah tidak ada gunanya lagi (pasien tidak dihindari bila kita tahu.
kooperatif ), kecuali dalam keadaan gawat
darurat, A. Pengetahuan
7. Menolak pasien yang bukan bidang 1. Kerahasiaan medis
spesialisasinya, kecuali dalam keadaan darurat
atau tidak ada dokter lain yang mampu • Setiap dokter atau dokter gigi dalam
menanganinya, melaksanakan praktik kedokteran waj ib
Hak atas privacy, ketentraman bekerj a, menyimpan rahasia kedokteran (UU No.
8. Mengeluarkan surat keterangan dokter, Menj adi 29/2004).
anggota perhimpunan prof esi. • Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya
untuk kepentingan kesehatan pasien,
HAK DAN KEWAJ IBAN PASIEN memenuhi permintaan aparatur penegak
Kewaj iban Pasien hukum dalam rangka penegakan hukum,
1. Memberikan inf ormasi yang benar dan j uj ur permintaan pasien sendiri, atau
tentang masalah penyakitnya berdasarkan ketentuan perundang-
2. Mematuhi nasihat dan petunj uk dokter undangan (UU No. 29/2004).
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana 2. Inf ormed consent
pelayanan kesehatan, Waj ib dilakukan pada setiap tindakan
4. Memberikan imbalan j asa atas pelayanan medis medis. Pelaj ari kapan harus inf ormed
yang diterima consent lisan/tulisan
3. Rekam medis
Hak Pasien Waj ib dibuat oleh dokter dan dokter gigi
Hak-hak pasien telah diatur dalam beberapa dalam menj alankan praktik kedokteran.
ketentuan, yaitu: Harus dilengkapi segera setelah pasien
• Deklarasi Lisabon (1991), selesai menerima pelayanan. Pelaj ari rekam
medis rawat j alan, rawat inap, one day care.
• Undang-Undang Kesehatan 4. Penanganan kasus terkait hukum
• Surat Edaran (SE) Ditj en Yanmed Depkes RI No. Misal ada kecelakaan lalu lintas, kit a harus
YM.02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan tau apakah ini perlu diminta visum atau
Kewaj iban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit, tidak. Contoh kasus lain misal ada pasien
• Deklarasi Mukhtamar IDI 2000 tentang Hak dan anak di poli tumbuh kembang, kok saat
Kewaj iban Pasien dan Dokter, pemeriksaan ada banyak memar. Kita harus
• Undang-Undang Praktik Kedokteran

6
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
segera berpikir apakah ini kasus kekerasan sej awat lain yang mengalami sengekta
atau tidak. medis, atau kesaksian terhadap apa yang
5. Pebukaan rahasia medis pasien kita lakukan. Pasien yang didiagnosis
Membuka rahasia kedokteran menurut atau dinyatakan oleh dokter memiliki
Perkonsil 4/2011 gangguan j iwa dapat diringankan atau
• Dokter dan Dokter Gigi waj ib menj aga dicabut hukumannya.
rahasia pasiennya. Bila dipandang perlu
untuk menyampaikan inf ormasi tanpa Pasal 44 ayat (1) KUHP berbunyi:
persetuj uan pasien atau keluarga, maka “Tiada dapat dipidana barangsiapa
Dokter dan Dokter Gigi tersebut harus mengerj akan suatu perbuatan yang tidak
mempunyai alasan pembenar. dapat dipertanggungj awabkan kepadanya,
• Alasan pembenar yang dimaksud adalah: sebab kurang sempurna akalnya atau sakit
(1) Permintaan MKDKI/MKDKI-P berubah akal.”
(2) Permintaan maj elis hakim sidang
pengadilan; dan/atau PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG
(3) sesuai dengan ketentuan peraturan Ini yang dokternya tekankan ya. Intinya ingat dulu
perundang-undangan yang berlaku. pelaj aran PKN, UU lebih tinggi kedudukannya dari
6. Visum et repertum peraturan pelaksana seperti permenkes. Permenkes
Udah ada sesi praktikumnya ya dibaca lagi memang lebih detail, tetapi harus tetap mengacu ke
hehe. UU dan tidak boleh melanggar atau
7. Surat keterangan kematian mengenyampingkan UU. Istilahnya “lex superior
Udah ada sesi praktikumnya ya dibaca lagi derogate legi inf eriori”→hukum yang lebih tinggi
hehe. mengenyampingkan hukum yang lebih rendah.
8. Sertif ikat kematian • Permenkes No. 269/2008 →Rekam Medis
• Permenkes No. 290/2008→Inf ormed consent
B. Keterampilan • Permenkes No. 23/2012→Rahasia kedokteran atau
1. Membuat rekam medis medical conf identiality
Arti rekam medis itu sendiri
• Permenkes No. 68/2013 → Kasus kekerasan anak
menurut penj elasan Pasal 46 ayat (1) UU Mengenai kasus kekerasan terhadap anak, sesuai
Praktik Kedokteran adalah berkas yang dengan Permenkes No.68 tahun 2013, dokter
berisikan catatan dan dokumen (pemberi layanan kesehatan) waj ib untuk :
tentang identitas pasien, pemeriksaan, 1. Memberikan inf ormasi dengan memberi tahu
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain orang tua anak tersebut dan sebaiknya
yang telah diberikan kepada pasien. melaporkan kasus ke kepolisian dengan
2. Melakukan konsul sedikitnya membawa dokumen yang berisi
Banyak spesialis yang mengeluhkan dokter umur, j enis kelamin korban, nama dan alamat
umum hanya asal konsul. J adi kita harus pemberi pelayanan kesehatan, waktu
terampil ya j angan dikit -dikit konsul, tapi pemeriksaan, serta dampak bagi kesehatan
tidak diberikan tatalaksana dulu, atau ga tau anak.
kira-kira ini sakitnya apa. Saat konsultasi 2. Memberikan pertolongan pertama,
kita harus melakukan dengan benar agar memberikan konseling awal, menj elaskan
yang dokter yang dikonsulkan memiliki kepada orang tua mengenai kondisi anak,
bayangan atau gambaran yang utuh tentang meruj uk apabila diperlukan, memastikan
pasien keselamatan anak (misalnya kalau anak tidak
3. Meruj uk pasien aman tinggal dengan ortunya ya coba titipkan
Saat meruj uk pasien kita harus tau kondisi ke keluarganya yang lain), dan mencatat hasil
seperti apa yang harus diruj uk, pasien harus pemeriksaan di rekam medis dan visum
didampingi oleh siapa, dokumen apa yang etrepertum.
harus disertakan saat meruj uk • Keputusan Menteri Kesehatan No. 1226 tahun
4. Melakukan second opinion 2009→Penatalaksanaan kekerasan pada kasus
Ini gampang-gampang susah. Yang j elas perepmuan dan anak
pasien berhak mendapatkan second opinion.
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
Kadang pasien denial terhadap hasil
diagnosis dokter A, atau tidak percaya pada (Perkonsil) No. 4 tahun 2011→tentang disiplin
dokter A tersebut. Nah tapi dokter j uga prof essional dokter dan dokter gigi.
tidak boleh memberikan pendapat yang
kesannya menj elekkan sej awat lain ya. Misal YAKK sekian materi dari aku. Maaf kalau panj ang
dokter B merupakan dokter kedua setelah tapi ini penting. UU yang dihaf al yang penting-
pasien ke dokter A. Dokter B tidak boleh penting aj a. Pasalnya dipahami aj a gausah dihaf al
mengeluarka pernyataan seperti “Dokter A perkalimat. Baca-baca ref erensi yang dokternya kasih
j elek bu diagnosisnya, emang salah”, atau atau ga paling ga download di hp biar kalau sewaktu-
kalimat-kalimat yang menj atuhkan. waktu terj adi sesuatu tinggal baca. Yang penting tau
5. Pelaporan kasus (wabah, kasus hukum, konteksnya apa dan penerapannya gimana, biar
public interest) kedepannya kita hati-hati dalam bertindak dan tidak
6. Membuat Visum et Repertum dituntut pasien huhu serem. Tapi intinya selama kita
7. Membuat surat keterangan medis sesuai prosedur, kita gaakan dituntut kok.
8. Membuat sertif ikat kematian
9. Memberikan kesaksian ahli Silakan dibaca sesi pertanyaannya karena menarik.
Kita dapat memberikan kesaksian di
persidangan untuk penilaian terhadap

7
HEALTH SYSTEM & DISASTER
PERTANYAAN polisi, memberikanada identitas, alamat,
1. Apa yang dimaksud lex spesialis? gangguan atau kelaianan yang kita temui.
• Ada istilah Lex Specialis Derogat Legi • Kita j uga harus bij ak dalam memulangkan
Generali yang berarti aturan hukum yang pasien. Kalau pasien dipulangkan makin
khusus menyampingkan aturan hukum buruk, j angan pulangkan, rawat inap dulu,
umum. Contohnya adalah Kitab Undang- lapor ke tim P2TP2A (Pusat Pelayanan
Undang Hukum Pidana (aturan hukum Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
umum) dan Undang-Undang Nomor 29 Anak), dan akan ada shelter yang disediakan
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pemerintah setempat.
(aturan hukum khusus). • Contoh kasus:
• J adi, seseorang itu dapat dipidana bila Bayi datang dengan tanda-tanda perilaku
orang tersebut dianggap melawan hukum kekerasan. Nah kalau pasien bayi kan belum
dan melakukan kesalahan. Contoh, menurut bisa ngomong kan, susah untuk ditanya.
hukum umum/KUHP, sesorang dapat Lalu akhinya di lapor, dan didampingi
dipidana bila melukai orang lain. Nah tapi, KPAI daerah. Si anak diambil dari orang
karena ada lex specialis ini, kalau dokter tua. Ternyata kedua orang tuanya itu
melukai pasien (maksudnya saat tindakan paranoid ada kelainan j iwa. Akhirnya sang
operasi ya), dokter tidak akan dikenai anak dirawat oleh neneknya. Sampai suatu
hukuman pidana (sesuai aturan hukum saat beberapa bulan kemudian, si masuk ke
khusus). Namun ada syaratnyaya. Dokter igd kej ang-kej ang dan ditemukan cedera
tersebut harus melakukan tindakan operasi kepala. Eh ternyata, setelah 7 bulan merawat
karena memang berdasarkan itikat baik dan si bayi nenek capek dan merasa yaudah
untuk kesehatan pasien. orang tuanya pasti udah sembuh ya, lalu
• Contoh lainnya lex specialis kalau di KUHP dikembalikan lagi ke orang tua tanpa
itu aborsi dilarang. Tapi kalau di UU sepengetahuan KPAI daerah. Akhirya
Kesehatan, aborsi boleh kalau untuk anaknya meninggal:(
keselamatan ibu dan beberapa pengecualian
lainnya yang udah dulu kita pelaj arin di C.2. 3. Bagaimana peraturan telemedicine terutama
• Dalam pidana itu ada dasar penghapus dan dalam kondisi pandemic seperti ini?
dasar pemaaf . Dasar penghapus itu adalah • Telemedicine diatur dalam Permenkes
penghapusan unsur melawan hukum. 20/2019
Contohnya yang tadi. Seseorang itu tidak • Telemedicine adalah pemberian pelayanan
dianggap salah karena dia mengerj akan kesehatan j arak j auh oleh prof esional
sesuatu sesuai aturan, atau ada hukum yang kesehatan dengan menggunakan teknologi
melindunginya. Sedangkan kalau dasar inf ormasi dan komunikasi, meliputi
pemaaf itu adalah unsur melawan hukumnya pertukaran inf ormasi diagnosis, pengobatan,
tetap ada, tetapi unsur kesalahannya pencegahan penyakit dan cedera, penelitian
dihapus. Contohnya yang tadi seseorang dan evaluasi, dan pendidikan berkelanj utan
yang memiliki gangguan j iwa kesalahannya penyedia layanan kesehatan untuk
dapat dihapus. kepentingan peningkatan kesehatan
individu dan masyarakat.
2. Bagaimana peran dokter ketika menemukan • Tuj uan permenkes telemedicine ini adalah
kasus kekerasan anak? meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
• Kalau ada kasus kekerasan pada anak, kita pada f ayankes darah terpencil. J adi kalau di
waj ib melaporkan ya. Gimana cara permenkes tersebut, yang diperbolehkan
memastikan itu kekerasan? Kita tanya kedua atau sudah diatur dalam telemedicine
pihak, yaitu si anak da orang tuanya. Kalau adalah konsultasi antar dokter, yaitu
orang tuanya mengatakan bahwa anaknya melalui teleradiology, teleelektrograf i,
j atoh, ketika kita tanya si anak maka dia teleultrasonograf i, telekonsultasi klinis, dan
akan dengan spontan menj awab bahwa pelayanan lainnya sesuai dengan
memang dia terj atuh. Tetapi ketika orang perkembangan ilmu.
tuanya berbohong bahwa sang anak j atuh • Nah selama pandemi ini, menkes
padahal dipukul, ketika ditanya sang anak mengeluarkan surat Edaran nomor
pasti akan kebingungan buat mengarang HK.02.01/MENKES/303/2020 tentang
j awaban. Dia akan merasa takut karena Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
orang tuanya ada di dekat dia, dan di a akan Melalui Pemanf aatan Teknologi Inf ormasi
ref lek menarik diri dengan memberikan dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan
j awaban sekenanya seperti “gapapa dok”. Penyebaran Covid-19 tertanggal 29 April
Hati-hati ya, kata-kata gapapa itu 2020. Dalam Surat Edaran itu dij elaskan
menandakan dia sedang kenapa-kenapa bahwa pelayanan kesehatan dilakukan
*hiks ini aku* melalui telemedicine. Tapi dengan catatan
• Dokter meminta untuk lapor ke polisi. telemedicine ini tidak menghilangkan
Namun dokter tidak akan dij adikan saksi bentuk hubungan pasien dokter yang harus
pelapor, karena kedudukan kita hanya bertemu. J adi yang diizinkan adalah
sebagai pemberi inf ormasi. Kedudukan mendiagnosis keluhan yang tidak perlu
dokter Agak beda kedudukannya di mata dilakukan pemer iksaan f isik (misal dengan
hukum. J adi kita bukan sebagai saksi anamnesis lengkap, pengamatan, f oto), dan
pelapor yang harus standby suatu saat memberikan resep obat bebas.
diminta melapor. Intinya, kita dapat
memberikan keterangan by phone kepada

8
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
4. Bagaimana kerahasiaan medis pasien selama SOAL
pandemi ini? Apakah kita harus inf ormed 1. Menurut UU 29/2004, syarat yang perlu dipenuhi
consent terlebih dahulu kepada pasien unutk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR)
terutama tentang data contact tracing, hasil adalah
swab, dan lain-lain? (2) Memiliki ij azah dokter
→Menurut Permenkes 36/2012 tentang (3) Memiliki sertif ikat kompetensi
kerahasiaan medis (4) Memiliki Surat Izin Praktik (SIP)
• Pasal 5 (5) Menyertakan minimal 1 surat
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya rekomendasi dari IDI setempat
untuk kepentingan kesehatan pasien, a. 1,3
memenuhi permintaan aparatur penegak b. 1 saj a
hukum dalam rangka penegakan hukum, c. 1,2
permintaan pasien sendiri , atau d. 3,4
berdasarkan ketentuan peraturan e. Semua benar
perundang-undangan. 2. Surat izin praktik (SIP) diterbitkan oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI) (True/False)
• Pasal7 3. Yang tidak termasuk keterampilan dokter umum
o Pembukaan rahasia kedokteran yang termasuk dalam prosedur medicolegal
untuk memenuhi permintaan adalah
aparatur penegak hukum dalam a. Membuat surat keterangan medis
rangka penegakan hukum b. Membuat visum et repertum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal c. Mendampinigi terdakwa di pengadilan
5 dapat dilakukan pada proses d. Memuat rekam medis
penyelidikan, penyidikan, 4. Pelanggaran terhadap kode etik kedokteran
penuntutan, dan sidang pengadilan. Indonesia (KODEKI) dapat beruj ung pada pidana
o Pembukaan rahasia kedokt eran (True/False)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 5. Manakah yang bukan bentuk pelanggaran disiplin
dapat melalui pemberian data dan prof essional kedokteran menurut peraturan KKI
inf ormasi berupa visum et repertum, No. 4 tahun 2011?
keterangan ahli, keterangan saksi, a. Membiayai home visit dokter engan
dan/atau ringkasan medis. menggunakan dana kapitasi
o Permohonan untuk pembukaan b. Menerima imbalan dari pihak ketiga
rahasia kedokteran sebagaimana sebagai hasil meruj uk pasien
dimaksud pada ayat (1) harus c. Menyimpan rekam medis pasien dengan
dilakukan secara tertulis dari pihak sengaj a
yang berwenang. d. Mendelegasikan praktik kedokteran pada
o Dalam hal pembukaan rahasia tenaga pengganti yang tidak kompeten
kedokteran dilakukan atas dasar 6. Seorang dokter j ika ingin mendapatkan surat
perintah pengadilan atau dalam tanda registrasi harus mendaf tar ke badan? (CBT
sidang pengadilan, maka rekam 2014)
medis seluruhnya dapat diberikan. a. Kecamatan
• Pasal 9 b. KKI
o Ayat (1) Pembukaan rahasia c. IDI
kedokteran berdasarkan ketentuan d. MKDKI
peraturan perundang-undangan e. Pemerintah daerah setempat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7. Ada kasus kekerasan anak karena orang tua, maka
5 dilakukan tanpa persetuj uan dokter waj ib melaporkan, diatur dalam… (CBT
pasien dalam rangka kepentingan 2013)
penegakan etik atau disiplin, serta a. UU No. 29/2004
kepentingan umum. b. Perkonsil No.4/2011
o Ayat (3) Pembukaan rahasia c. Kodeki 2012
kedokteran dalam rangka d. Permenkes No. 68/2013
kepentingan umum sebagaimana e. Permeknes No. 36/2012
dimaksud pada ayat (1) dilakukan 8. Surat izin praktik disahkan oleh pemerintah
tanpa membuka identitas pasien. kabupaten. Hal tersebut diatur dalam..
o Ayat (4) Kepentingan umum a. UU No. 29/2004
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) b. Perkonsil No.4/2011
meliputi : c. Kodeki 2012
a. audit medis; d. Permenkes No. 68/2013
b. ancaman Kej adian Luar e. Permeknes No. 36/2012
Biasa/wabah penyakit menular; 9. Pembukaan rekam medis diperbolehkan pada
c. penelitian kesehatan untuk permenkes 36/2012 dalam kondisi berikut,
kecuali.. (CBT)
kepentingan negara;
a. Penegakkan hukum (penyelidikan,
d. pendidikan atau penggunaan
penyidikan, penuntutan, sidang pengadilan)
inf ormasi yang akan berguna di
b. Pengambilan inf ormasi berupa visum et
masa yang akan datang; dan
repertum, keterangan ahli, keterangan saksi
e. ancaman keselamatan orang
c. Kej adian luar biasa/wabah penyakit menular
lain secara individual atau
d. Kepentingan umum
masyarakat.
e. Pandemi dan dengan membuka identitas
pasien

9
HEALTH SYSTEM & DISASTER
KUNCI J AWABAN • Deliberately emerging
1. C o Agen inf eksi yang diciptakan oleh
2. False manusia, biasanya buat senj ata biologis
3. C contohnya anthrax
4. False
5. A B) NIAID Category Priority pathogen
6. B • Category A -> memiliki highest risk untuk
7. D mengancam national security dan public
8. A health
9. E
o Sangat mudah menyebar dan bertransmisi
REFERENSI dari orang ke orang
1. Kuliah Legal Aspect in Medicine (2020) o memiliki mortalitas yang tinggi dan
2. Undang-Undang Pendidikan Dokter mempunyai potensial besar untuk
3. Undang-Undang Kesehatan memiliki impact pada public health
4. Undang-Undang Praktik Kedokteran o bisa menyebabkan panik pada masyarakan
5. Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012 o membutuhkan special action dan public
6. Disiplin Prof esional Dokter dan Dokter Gigi health preparedness
(Perkonsil No.4 th 2011) Contoh Category
7. Peraturan Menteri • Bakteri
8. HSC 2014 (a) Bacillus anthracis (anthrax)
(b) Clostridium botulinum (botulism)
(c) Yersinia pestis
LECTURE 1.9 (d) Variola maj or (smallpox) dan
dr. Titik Nuryastuti, Ph.D., Sp.MK(K)
Pemateri : SQ | Editor : Ifani other related pox viruses
(e) Franciesella tularensis (tularemia)
• Virus
(a) Arenaviruses (J unin virus,
Machupo virus, Guanarito virus,
Chapare virus, Lassa virus, Luj o
virus
(b) Bunyaviruses
A) Def inisi (Hantaviruses= penyebab hanta
• New Emerging Diseases pulmonary syndrome, Rif t valley
o Outbreak dari sebuah penyakit inf eksius f ever, Crimean congo
yang sebelumnya belum pernah ada hemorrhagic f ever
(inf eksi baru) (c) Flaviviruses (Dengue virus)
o Inf eksi yang sudah pernah ada (d) Filoviruses (ebola dan Marburg
sebelumnya pada suatu daerah tertentu, virus)
namun tiba-tiba terj adi peningkatan kasus (e) SARS COV 2 -> ini sebenernya
baru (outbreak) pada daerah lain. Berlaku belom masuk kalo di web NIAID
j uga pada penyakit yang sebelumnya di Cuma dari def inisinya bisa dilihat
hewan, namun tiba-tiba outbreak pada sangat cocok di category A
manusia • Category B -> second highest priority
o Biasanya disebabkan oleh agen inf eksi o Moderately easy to disseminate
dari NIAID Category A/B/C priority o Moderate morbidity and low mortality
pathogen. o Memerlukan pendekatan spesif ik untuk
Emerging Examples kapasitas diagnostik dan surveilans
viruses • Category C -> third higest priority dan
Virus pada Nipah virus (awalnya termasuk patogen yang dapat direkayasa
host baru pada babi-> manusia) untuk diseminasi massal di masa depan
Virus pada West nile virus pada o Availability (mudah didapatkan)
area baru North America o Mudah di produksi dan disebarkan
(awalnya di daerah o Memiliki potensi menj adi agen dengan
dekak sungai nil seperti mortalitas dan morbiditas yang tinggi.
mesir, namun tbtb
sampai ke America) C) Global Example of Emerging and Re-emerging
Newly Inf luenza virus : sangat inf ectious disease (ini dibaca sendiri ya)
evolved sering berevolusi
viruses
Recently Human
discovered metapneumovirus
viruses
• Re-Emerging Diseases/Resurging Diseases
Outbreak dari sebuah penyakit inf eksius
dimana sebelumnya sudah pernah ada (inf eksi
ulang) namun penyakit ini mengalami
penurunan/hilang dalam 2 dekade terakhir,
dan muncul kembali dengan insiden yang
tinggi.

10
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
Ini contoh new emerging disasese masuk re-emerging, soalnya itu lebih
cocok ke new emerging
o Ebola
Ini sedikit trivia aj a bahwa new emerging atau re-
emerging disease itu biasanya disebabkan oleh bakteri
dan virus. Untuk j amur, parasite dll j arang/bahkan
tidak ada. Terus j ika ditanya yang paling sering yang
mana, j awabannya virus yaa, sehingga di lecture ini
kita akan bahas kenapa sih kok virus bisa paling
sering??

D) Mechanism of new virus emergence


adalah hasil dari interaksi dinamis antara agen
inf eksius yang berkembang pesat dan perubahan
lingkungan serta perilaku inang/host yang
menguntungkan bagi agen tersebut.
J adi ada 3 kata kunci yaitu agen, host, dan
lingkungan. Sehingga f actor yang berkontribusi
pada emergence adalah :
o SARS-COV-2 : dibawah dij elasin lagi • Agent
o Arenavirus hemorrhagiic f ever o Akibat evolusi dari pathogen inf eksius
(inculiding Lassa f ever) dan Hanta virus (bisa karena adaptasi dan perubahan agar
pulmonary syndrome : disebabkan oleh dapat beradptasi terhadap host dan
peningkatan kontak antara manusia dan lingkungannya)
rodent(tikus) pada zaman modern akibat o Perkembangan untuk melawan obat dan
perubahan lingkungan (penebangan menciptkan j enis baru yang resisten
hutan, pertanian, camping dll) terhadap obat
o Malaysian Nipah virus epidemic (1998- o Perkembangan vector melawan/resisten
1999) : karena perternakan babi yang terhadap pestisida
berdekatan dengan kebun menyebabkan • Host
datangnya f ruit bats yang merupakan host o Perpindahan demographic (manusia
natural dari virus ini berpindah menempati tempat baru)
o Legionella pneumophilia pada zaman o Human behaviour (seperti sexual, drug
modern karena penggunaan AC = tapi ini use, sama makan hewan liar kek di
bisa dicegah kalo sering bersihin AC. wuhan)
o Campylobacter j ej uni, Shiga-toxin o Human susceptibility to inf ection (pasien
producing E.coli pada produksi makanan immunosupresi)
kaleng/instan o Kemiskinan dan ketidakadilan sosial
o Agen microbial pada penyakit kronik (daerah miskin cenderung lebih sering
(contohnya hepatitis B dan C) *maap menj adi sumber bisa dari kurangnya
pemateri ga paham, dan ibunya ga makanan, kurangnya akses kesahatan)
ngej elasin • Environment
o Perubahan iklim and ecosystem
• Ini contoh re-emerging disease o Perkembangan ekonomi dan penggunaan
lahan (urbanisasi, def orestation)
o Technology dan industry (f ood processing
and handling)
o International travel and commerce
(sebelum covid kita tahu tingkat
perpindahan manusia dari satu tempat ke
tempat lain sangat cepat dan tinggi)
o Breakdown of public health measure
(misal akibat perang seperti dij alur gaza,
dan overcrowding)
o Deteriorarion in surveillance system
(kekurangan kepedulian pemerintah
terhadap Kesehatan, bukannya ngurusin
Covid malah sidang ngurusin yg lain)

Yak j adi secara garis besar kayak gambar


dibawah dimana semuanya saling
berkaitan antar satu sama lain☺

Dapat disebabkan oleh geographical


spread contohnya :
o Epidemic dari meningococcal meningitis
pada J emaah Haj i
o Epidemic SARS di china (ini yang sars cov
1) -> j uj ur aku gatau kenapa di slide ini

11
HEALTH SYSTEM & DISASTER
E) Avian Inf luenza in Humans
Pertama kali muncul dari kelompok unggas,
masih inget ya dulu di Indonesia sangat heboh
kek covid19 ini

• Virus dapat berevoulusi akibat :


o Error yang terj adi pada asam nukleat
saat replikasi
o Recombination antar virus strain :
rekombinasi itu merupakan proses
bergabungnya/crossing over 2 genom
virus menj adi 1 virus yang baru Dulu hamper seluruh dunia sempet kena dan
o Akuisisi dari genom sel : mirip sama bikin panik massal pada unggas. Di Indonesia
rekombinasi, Cuma ini antara virus sendiri ada 159 kasus meninggal dari total 191
sama other organism kasus. Tinggi bet angka mortalitasnya. Sekarang
o Reassortment antara virus strain : kita bahas dulu mengenai inf luenza virusnya dulu
reassortment itu merupakan proses • inf luenza virus merupaka RNA Virus yang :
bertukarnya sebagian segmennya oleh o Memiliki 8 segmen terpisah dari asam
2 virus pada waktu co inf eksi dalam 1 nukleat
sel yang sama o Memiliki mutation rate yang tinggi dan
Poin 1 sering disebut genetic drif t, secara continue suka merubah
sedangkan poin 2,3,4 sering disebut karakteristiknya
genetic shif t o Memiliki 2 surf ace glycoprotein yaitu
• Evolusi virus dapat dimonitor dengan hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N)
cara: dimana masing2 H dan N memiliki
o Sequencing genom virus beberapa subtype. H berf ungsi untuk
o Membuat phylogenetic tree, sehingga perlekatan virus ke sialic acid, sedangkan
kita bisa membandingkan dengan N berf ungsi untuk memecah sialic acid
pendahulu virus tersebut. agar dapat masuk ke dalam sel.
o Virus ini memiliki stable reservoir pada
oke kita udah setuj u ya kalau virus itu paling aquatic birds (unggas yg di air sepert
sering bikin emerging disease. Nah lebih angsa) tapi selain itu dia j uga memiliki
spesif ik lagi yang paling sering adalah RNA host di unggas darat dan j uga mamalia
Virus. Hal ini disebabkan : seperti manusia
RNA VIRUSES DNA VIRUSES o Merupakan virus dari keluarga
Error rate saat Error rate saat orthomyxovirus dimana ortho itu (excess
bereplikasi tinggi : 1 bereplikasi rendah 1 x water) dan myxa(mucus)
error setiap 1x10 3-10 6 10 7 base added o Enveloped virion mengandung ssRNA
base added o Memiliki tiga tipe yaitu :
RNA Polymerase DNA Polymerase • Inf luenza A
tidak memiliki proof memiliki proof reading (a) Most pathogenic pada manusia
reeding mekanisme mekanisme sehingga (b) Dapat menyebabkan epidemic dan
ada pengkoreksian pandemic
j ika terj adi kesalahan (c) Terdapat 15 subtipe H dan 9
replikasi subtipe N (contoh H5N1-> avian
Diversitas virus yang DNA virus yang inf luenza)
tinggi sekitar 1 – 10 menyebabkan latent (d) Ditemukan pada aquatic birds,
genom inf ection biasanya unggas darat, kuda, dan manusia
tidak mereplikasi (hospestnya luas j adinya gampang
secara extensive bgt nyebar)
sehingga diveristas Inf luenza tipe A itu sering
rendah menyebabkan epidemic/pandemic
Saat bereplikasi DNA virus evolve setiap 1-3 tahun, ini contoh contohnya
sering mengalami much more slowly :
mutasi (less f idelity) • Ini yang sempet bikin pandemik
f idelity tu kalo di (i) 1900-1918 : H1N1 Spanish Flu
virus adalah (ii) 1957 : H2N2 Asian Flu
kemampuan untuk (iii) 1868 : H3N2 Hongkong Flu
mengoreksi mirip sm • Ini yang sempet bikin epidemic
proof reeding

12
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
(i) 1976 : H1N1 Swine f lu F) Corona Virus – Severe Acture Respiratory
(ii) 1977 : H1N1 Russian f lu Syndrome (SARS-CoV-1)
(iii) 1997 : H5N1 Avian f lu (97 • Menyebabkan global epidemic pada tahun
itu pertama kali ditemukan, 2003
dan muncul lg pada tahun • Sekitar 8000 kasus pada 24 negara
99,2003, dan 2004)
• Disebarkan oleh respiratory doplet
• Inf luenza B
(a) Tidak menyebabkan inf eksi berat • Indonesia waktu itu hanya dilaporkan 2
(b) Secara serotype tidak dapat orang, dan 0 kematian
dibedakan
(c) Diketahui hanya manusia hostnya
• Inf luenza C
(a) Secara serologi berbeda dengan
tipe A dan B
(b) Diketahui hanya manusia hostnya
o Virulence f actor dari virus inf luenza itu
sebenernya ditentukan oleh keparahan
dari inf eksi dan j uga dari genom virus
serta host immune response. J adi karena
virus inf luenza ini selalu constantly
mutating yang akan membuat virus baru
yang pastinya tingkat virulensinya tinggi
karena host tidak dapat mengenali virus
baru tersebut.
o Gambar dibawah ini adalah natural host
dari inf luenza virus bergantung
subtipenya

o Perubahan genetic pada virus inf luenza


itu sebenernya sama ya dengan perubahan
virus yang tadi udah dibahas diatas yaitu
:
• Antigenic drif t = disebabkan oleh • Pada 2003 j uga waktu itu sangat cepat respon
error pada saat replikasi, dimana dunia dalam menangani Sars-CoV 1 ini. Bisa
virus rna tidak memiliki proof reading dilihat timelinenya dari November 2002 kasus
mechanism untuk membenarkan ditemukan pertama di Guandong china, dan
kesalahan tersebut. pada 2003-2004 sudah mulai dikembangkan
(a) Perubahannya minor, dan masih vaksin. Penanganan Sars CoV 1 itu menurut
dalam 1 subtipe dokternya sangat baik, dimana respons dunia
(b) Disebabkan oleh point mutasi dari sangat cepat dan berhasil mencegah
gen penyebaran. Sehingga Sars CoV 1 dij adikan
(c) Dapat menyebabkan epidemic pegangan dalam menangani Sars-CoV 2 yg
• Antigenic shif t = disebabkan oleh sekarang
reassortment dari materi genetic saat • Phylogenet ic tree dari virus SARS-CoV (baik
menginf eksi host bersamaan yang 1 maupun 2) itu sangat berbeda dengan
(concurrent inf ection) j enis coronavirus yang lain, dimana
(a) Perubahan maj or, membentuk kemiripannya kurang dari 90% dengan j enis
subtype baru coronavirus yang lain. j adi makanya SARS-
(b) Disebabkan oleh pertukaran CoV itu bisa dibilang suatu j enis virus yang
materi genetic antar virus baru, makanya dunia panik bgt ya saat ada
(c) Dapat meneyabkan pandemic Sars-CoV 1 dan 2 ini.
# semogatidakadayangketiga
• Pathogenesis
o Virus akan menginf eksi sel epithelial
pada lower respiratory tract
o Kemudian akan menyebabkan viremia

13
HEALTH SYSTEM & DISASTER
o Virus akan menyebar ke organ, termasuk H) SARS- CoV 2 / COVID 19
liver
• Stabilitas virus SARS-CoV 1 :
o Virus akan survive pada :
• Feses dan urin dalam 2 hari
• Feses encer (diare) sampai 4 hari
• suhu ruang 2 hari
• acetone f ixed slides
• suhu -4C dan -80C selama 21 hari
dengan minimal reduction
o virus tidak akan survive pada :
• penggunaan disinf ektan
• suhu 56C selama 30 menit pada blood
serum
• saat dif iksasi pada sel yang terinf eksi
pada suhu -20C dengan aceton
• SARS merupakan virus yang terbentuk
sebagai akibat campuran materi genetic • Gambar diatas menunj ukan tentang model of
antara beberapa j enis virus : evolution dari coronavirus pada kelelawar.
o Mammalian – like origin : SARS memiliki Sedikit inf o bahwa 5/7 coronavirus yang
replicase protein yang sama dengan virus menyerang manusia itu berasal dari
dari mamalia kelelawar. Awalnya virus corona pada kelawar
o Avian – like origin : SARS memiliki ini mengalami rekombinasi genetic yang akan
protein matrix dan nukleokapsid yang menyebabkan terbentuknya rekombinan/virus
sama dengan virus dari burung baru. Virus baru tersebut akan mengalami
o A mammalian-avian mosaic origin ; bagian cross species transmission ke intermediate
spike protein host, baru nanti akan menginf eksi manusia.
• Pasien dengan SARS-CoV 1 menurut WHO, contohnya adalah covid 19 diduga adalah
2003 pangolin sebagai intermediate hostnya. MERS
o demam 38C atau lebih diduga dari unta, dan SARS-CoV 1 dari civet
o 1 atau lebih gej ala lower respiratory tract cat. Ini tambahan aj a untuk yang gambar
inf ection (Batuk, sesak,dll) paling atas yang severe acut diearrhea
o Terdapat bukti radiologis pneumonia syndrome CoV(SADS-CoV) itu menyebabkan
o Positif pada salah satu test laboratorium diare pada babi, namun tidak diketahui
yaitu : serocoversion of SARS antibody ; apakah dpt menginf eksi manusia.
isolasi SARS CoV pada kultur j aringan ; • Walaupun tadi diatas dibilang bahwa virus
SARS CoV RNA terdektsi menggunakan RNA tidak memiliki proof reading mechanism,
RT-PCR tapi virus covid 19 ini memiliki 3-5
o Ada riwayat close contact dalam 10 hari exonuclease activity encoded by nsp14.
sej ak onset symptom, atau riwaya Dimana exonuclease memiliki aktivitas
perj alanan ke nergara dengan kasus proof reading mechanism sehingga
positif menurunkan error pada saat replikasi.
o Tidak ada diagnosis lain Walaupun covid19 j arang mutasi, namun
karena sangat inf eksius dan mudah
G) Middle East Respiratory Syndrome-Corona virus transmisinya sehingga tetap tinggi resiko
(MERS-CoV) untuk mutasi tersebut. (contoh misal virus A
• Sebelumnya diberi nama novel coronavirus itu mutasi setiap 1x100 kej adian, dan virus
• Merupakan virus j enis baru yang covid19 itu 1x10.000 kej adian, namun virus A
benyebabkan sevare acute respiratory illness ini sulit untuk menginf eksi manusia, sedang
– pertama kali muncul pada April 2012 covid 19 mudah bgt menginf eksi sampe
berj uta-j uta orang, akhirnya karena j umlah
o 54 kasus, dimana terdapat 30 kematian orangnya yang keinf eksi banyak, kej adian
(55,6% ) mutasinya lebih sering)
o Pada 8 negara dan 72% di arab Saudi
(makanya Namanya middle east) • Mutation rate untuk virus RNA seperti yang
tabel diatas berkirar 10 3-10 6. Untuk SARS CoV
• Pasien dengan komorbid diabetes, gagal 1 dan MERS itu sekitar 2x10 6.58, sedangkan
ginj al, Penyakit paru kronis, dan untuk covid 19 adalah 6.58 x 10 3. (j auh lebih
immunocompromised termasuk golongan high tinggi karena ef ek sangat inf eksius yang
risk diatas)
• Cara penularan melalui kontak langsung : • Dari sequence analysis terhadap virus covid
misal pada keluarga/nakes 19 dari berbagai negara menunj ukan terdapat
banyak mutasi dan delesi pada genome yang
mengindikasikan terj adi rapid evolution dari
virus selama pandemic ini
• Studi pilogenetik menyebutkan virus covid 19
ini telah bervolusi menj adi 3 varian (Tipe
A,B,C). semenj ak kasus pertama pada manusia
ditemukan (kontak dengan manusia), virus ini

14
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
j adi raj in bgt berevolusi (mungkin sekrang response terhadap penyakit secepat
j uga masih). Hal ini dapat mempengaruhi dari mungkin
virulensi, inf ectivity, dan transmissibility • Applied research
dari virus. Puyeng dah ya ini mau lawan covid o Mengintegrasikan laboratory science dan
gimana epidemiology untuk meningkatkan
ef ektivitas dari public health
I) Key task in dealing with emerging diseases • Inf racstructure dan training
• Melakukan surveillance di level regional, o Menguatkan inf rakstuktur dari public
national, dan global health untuk mensupport
o Epidemiological suerveilance,response,dan research ser ta
o Laboratory untuk kegiatan prevensi dan program
o Ecological control
o Antrhoplogical o berguna untuk memf asilitasi public
• Investigasi dan early control measure (selalu health work f orce dengan pengetahuan
menginvestigasi virus sudah berovulsi sampai dan alat yang memadai
mana, sehingga kita bisa mengimplementasi • prevention and control
dan monitoring) o memastikan bahwa implementasi dan
• Implemntasi prevention measure strategi prevensi telah berj alan dengan
o Behavioural baik.
o Political o Meningkatkan komunikasi terhadap
o Environmental emerging disease
• Monitoring dan evaluasi
Gambar dibawah ini merupakan skema yang LECTURE 2.1
seharusnya dilakukan dalam mengatasi dr. Hanevi Djasri, MARS
outbreak dari emerging disease Pemateri : Gaby Editor :

J ) GOARN
Global Outbreak Alert & Response Network
(GOARN) kemitraan teknis yang didirikan pada
tahun 2000 oleh WHO sebagai mekanisme utama
untuk melibatkan sumber daya identif ikasi cepat, Sedikit catatan, di jadwal harusnya kuliah diberikan oleh
konf irmasi dan response terhadap keadaan Prof. dr. Adi Utarini. Tetapi saat kuliah kemarin digantikan
emergensi maj or international public health oleh dr. Hanevi
GOARN j uga berf ungsi untuk melawan
international disease outbreak dan j uga
berkontribusi untuk epidemic preparedness dan
pembangunan kapasitas. (maap pemateri
gapaham).

K) The BEST DEFENSE dalam menghadapi Emergic


disease Sesi curhat:
• Membutuhkan sinergi regional, national, dan Halo teman-teman 2017! Ga kerasa ya kita udah di blok terakhir
global HSC terbit. Hayo semangat elektif gaada hsc hahaha. Sedikit
• Terkordinasi, well-prepared, dan well- throwback ke materi pertamaku:
equipped public health system Yak masa-masa banyak praktikum, bahkan praktikum juga
• Partnership antara dokter, petugas lab, dan
public health
• Meningkatkan metode untuk deteksi dan
surveillance
• Ef ektif dalam mencegah dan teknologi
terapetik
• Menguaktkan kapasitas respons
• Political commitment dan sumberdaya yang
adekuat untuk mengatasi f actor sosio-
economic
• Kolaborasi dan komunikasi internasionan
dijadiin kuliah. Aku mau berterima kasih sama temen-temen
Dokternya hanya sampe sini j elasinnya karena waktu yang udah mau baca hscku dari A1-D2. Hampir bersih tapi B1
habis. Dan emang slide dosennya j uga udah selesai, ku cuti hahaha. Aku juga mau minta maaf kalau selama
tapi di gamel ada additional slide j adi aku masukin penulisan hsc ini ada kesalahan informasi, ada typo, kalimatnya
ya… mbingungin, atau ada hal-hal yang kurang berkenan buat temen-
temen. Aku juga mau ngucapin terima kasih buat semua tim hsc.
L) Preventing Emerging Inf ectious Diseases Apalah 7 semesterku tanpa HSC *emoji nangis*.
• Surveilance dan response
o Mendeteksi dan menginvestigasi penyebab Semangat ya semua dalam menghadapi apapun yang ada di
penyakit, dan f actor yang mempengaruhi depan kalian. Semangat OSCE 3, CBT, elektif, OSCE compre,
penyakit tersebut. Kemduian melakukan skripsi! Kalu lagi jenuh, yuk liat udah sejauh apa kita bertahan!
Ternyata kita bisa loh melewatinya, padahal mungkin saat itu

15
HEALTH SYSTEM & DISASTER
kita ngerasa berat, Lelah, dan kesulitan. Intinya selamat belajar Bagaimana mewuj udkan pelayanan kesehatan yang
terus untuk menjadi dokter yang terbaik buat pasiennya. baik.
Semangat sebentar lagi memasuki fase baru dalam jenjang STUDI KASUS (PASIEN HIPERTENSI)
pendidikan kita. Tetap bahagia dan sehat selalu ya semua☺
Selamat membaca HSC terakhir ku! Pemateri atas nama Gaby
pamit undur diri! *baper* See u soon temen-temen!

SISTEMATIKA
• Quality f ramework, secara bahasa bisa
diartikan sebagai kerangka mutu, secara
istilah dapat diartikan sebagai suatu
kerangka yang digunakan sebagai dasar Pasien hipertensi dikatakan terkokntrol apabila
untuk meningkatkan kualitas layanan (pada tekanan darahnya 130/80 mmHg. Nah dari graf ik
tingkat geograf is, institusi, layanan, maupun diatas, apakah tatalaksananya sudah baik? Dari 100
prof esiona →IDI atau IBI). Quality penderita, 88 orang peserta J KN, 84 orang berobat,
f ramework mencerminkan komitmen dan yang terkontrol 24. Hmmm coba kita teliti
stakeholder , dalam hal ini pemerintah atau lebih lanj ut
organisasi prof esi, terkait dimensi mutu dan
prioritas, pengukuran, regulasi, dan sistem Rule of the half
manaj emen mutu.
• Quality f ramework tidak hanya ada di
industry kesehatan ya, tapi semua j enis
industry/manuf aktur j uga menggunakan
quality f ramework. Spesif ik untuk di bidang
kesehatan, salah satu topik dari quality
f ramework adalah patient saf ety. Di Blok D.2
ini yang kita pelaj ari adal ah health system
atau sistem kesehatan. Kuliah kali ini
membahas mutu pelayanan kesehatan bagian J adi ada yang dinamanya rule of the half . Graf ik
dari salah satu building blocks dari sistem orange adalah angka hasil perhitungan rule of the
kesehatan WHO yaitu service delivery. half . Wah ternyata menurut rule of the half ,
Quality f ramework diperlukan untuk tatalaksana dianggap bai kapa bila 12,5% pasien
mencapai kualitas/mutu layanan kesehatan terkontrol. Tadi kan 24, udah bagus dong berarti?
yang baik, yang akan beruj ung pada Hmm coba kita teliti lagi.
keselamatan pasien.
Nah harusnya kan kalau rule of half
MUTU PELAYANAN KESEHATAN 100→50→25→12,5. Di contoh kasus tadi,
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan 100→88→84→24. Nah dari 100 ke 88 kan memenuhi
tenaga kerj a. Nah sebelumnya kita harus tau apa ekspektasi karena harusnya 50. Dari 88 ke 84 j uga
saj a mutu pelayanan kesehatan? memenuhi ekspektasi karena seharusnya 25. Nah
1. Saf ety ini yang salah. Dari 84 harusnya setengahnya
Mengutamakan keamanan pasien, berapa? 42,5 ya. J adi bukan 24,5 ya idealnya. Ideal
menghindari bahaya pada pasien pasien terkontrol adalah 42. Disini kita tidak boleh
2. Ef f ectiveness membandingkan hasil akhirnya aj a, tapi bagaimana
Memberikan layanan yang berdasar dan proses rule of half tadi.
memberikan benef it
3. Patient-centeredness Def inisi rule of half :
Pelayanan yang berpusat pada pasien dan The ‘rule of half ’ f or hypertension states that: ‘half
upaya pemenuhan ekspektasi pasien, dan the people with high blood pressure are not known
memberikan layanan dengan (“rule 1”), half of those known are not treated
memprioritaskan hak dan pref erensi pasien (“rule 2”) and half of those treated are not
4. Timeliness controlled (“rule 3”)’.
Mengurangi waktu menunggu dan
keterllambatan Mengapa pasien hipertensi tidak terkontrol?
5. Ef f iciency Apakah karena aspek klinis pasien (pasien tidak
Menghindari pemborosan alat dan energi patuh minum obat) atau karena proses tatalaksana
6. Equity yang tidak baik (dokter lupa edukasi, dosis tidak
Memberikan layanan pada pasien tanpa cocok, penj elasan gizi yang kurang tepat, cara
membeda-bedakan pasien mau pasien kelas anamnesis, pemeriksaan f isik yang kurang tepat?
I, II, III, VIP, mutu pengobatan dan Ternyata yang lebih tinggi adalah proses
pelayanan medis harus sama, disini yang tatalaksana yang kurang baik.Hasil penelitian
berbeda adalah servicenya aj a. menunj ukkan beberapa variasi tatalaksana
hipertensi, yaitu:
Nah untuk memastikan 6 mutu tersebut terpenuhi, • Dokter yang memberikan edukasi gaya
kita harus mempunyai kerangka kerj a, apa sih yang hidup secara lengkap hanya 0%
harus kita lakukan? Bagaimana melakukannya? • Dokter yang memberikan edukasi terhadap
target hipertensi hanya 5,3%
16
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
• Dokter yang mengedukasi tentang ef ek
samping obat anti hipertensi hanya 2,4% .
Banyak pasien yang mengalami ef ek
samping anti hipertensi yaitu turunnya
libido (baik pasien laki-laki atau
perempuan). Nah apa pentingnya edukasi?
Agar pasien tidak berhenti minum obat, dan
pasien mau diskusi pada dokter apa saj a
keluhannya, apakah ada opsi obat lain atau
dosis lain
• Dokter yang memberikan edukasi tentang
control teratur hanya 30% . Mengapa
penting? Contohnya pada pasien hipertensi
yang baru sekali minum obat, merasa enak,
tidak pusing, eh stop minum obat. Tekanan
drahnya naik turun (f enomena gergaj i).
Nah ini lebih bahaya kedepannya karena
memiliki kemungkinan terj adinya stroke
yang lebih besar.

QUALITY FRAMEWORK
Nah, bagaimana sih caranya untuk meningkatkan
mutu? *Ini yang dij elaskan hanya yang clinical
governance. J adi yang lain kalau mau diskip
bacanya gapapa hehe*
A. ISO 9000
• ISO 9000 adalah kumpulan standar
untuk sistem manaj emen mutu (SMM).
ISO 9000 pertama kali dikeluarkan
pada tahun 1987 oleh International
Organization f or Standardization
Technical Committee (ISO/TC) 176.
• Sebuah perusahaan atau organisasi
yang telah diaudit dan
disertif ikasi sebagai perusahaan yang
memenuhi syarat -syarat dalam ISO 9001
berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certif ied" atau "ISO 9001 Registered".
• Tuj uan prinsip manaj emen kualitas
dalam ISO adalah,
1. Customer f ocus
2. Leadership
3. Engagement of people
4. Process approach
5. Improvement
6. Evidence-based decision making
7. Relationship management

B. Quality Assurance
Eurostat Quality Assurance Framework
terdiri dari total quality management dan
alat serta prosedur yang digunakan untuk
memastikan bahwa produk yang dihasilkan
berkualitas tinggi.

17
HEALTH SYSTEM & DISASTER
C. Total Quality Management (TQM) • Clinical governance atau tata kelola
• Total: quality management meliputi klinis adalah suatu kerangka kerj a di
pelanggan, pekerj a, dan management mana sebuah organisasi bertanggung
suatu perusahaan. j awab untuk terus meningkatkan
• Quality: deraj at dimana suatu produk kualitas layanan mereka, dan
memenuhi ekspetasi pelanggan atau pengamanan standar perawatan yang
diproduksi secara baik tinggi dengan menciptakan sebuah
• Management: Kualitas harus di buat lingkungan di mana perawatan klinis
dengan planning, organizing, leading, akan berkembang (NHS-UK
controloing. Department of Health, 1998).
• Total Quality Management merupakan • Tuj uan dari clinical governance adalah
suatu pendekatan dalam menj alankan memastikan akses dan mutu,
usaha yang mencoba untuk memberikan layanan terbaik tanpa
memaksimumkan daya saing organisasi membeda- bedakan pasien, dan
melalui perbaikan terus-menerus atas melindungi pasien dari risiko yang
produk, j asa, tenaga kerj a, proses, dan tidak terduga. Nah clinical governance
lingkungannya. didasari ketika banyak medical error
yang terj adi. Nah dulu banyak dokter
• Ada 8 hal yang menyalahkan “ah pasiennya sih ga
patuh minum obat”, “ah pasiennya sih
ga raj in control”. Nah tuj uannya
clinical governance ini adalah supaya
dokter bisa menunj ukkan
akuntabilitasnya. Kalau memang pasien
tidak membaik itu karena ada f aktor
lain, namun dokternya sudah bekerj a
dan melakukan sesuai dengan guideline
yang ada.
• Apasih contoh dari akuntabilitas
pelayanan klinis? Pokoknya intinya
setiap kita mengobati pasien kita harus
punya outputnya mau seperti apa.
Contoh:
o Pasien hipertensi, akuntabilitas
pelayanannya adalah dengan
tekanan drah pasien yang
D. Continous Quality Improvement terkontrol 130/80
Menggunakan pendekatan Nolan Model
yang dulu pernah kita pelaj ari, intinya o Operasi katarak→visus 6/12 atau
lebih berf okus ke proses dari pada individu lebih baik
atau pihak tertentu. o Amsa→pasien tidak mengalami
rekurensi dalam 3 bulan terakhir
o Pasien DM→HbA1C < 6,7%
• Beberapa contoh penerapan clinical
governance adalah
o Standar mutu nasional, seperti
PNPK (Panduan Nasional
Pelayanan Kedokteran)
o Mekanisme untuk
mempertahankan standar tinggi
layanan klinis
o Sistem ef ektif untuk pengawasan,
contohnya indikator klinis dan
audit klinik. Indikator klinis
biasanya disusun oleh pihak
pengelola rumah sakit atau
pemerintah, sedangkan audit
E. Clinical Governance klinik bisa dilakukan sendiri oleh
dokter
CLINICAL COVERNANCE
A. Def inisi B. Pilar dan Pondasi Clinical Governance
• Clinical governance adalah sebuah • 5 pondasi bergantung pada dokter yang
kerangka kerj a dimana tenaga dan nantinya dapat membagun 7 pilar.
f asilitas pelayanan kesehatan dapat Uj ung akhirnya adalah dapat
bertanggung j awab atas mutu membangun patient-prof essional
pelayanan klinis yang diberikan. partnership yang baik

18
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1

• 5 pilar utama
1. System awareness
2. Teamwork
3. Communication
4. Ownership
5. Leadership
• 7 pilar
1. Clinical ef f ectiveness
2. Risk management ef f ectiveness
3. Patient experience
4. Communication ef f ectiveness
5. Resource ef f ectiveness
6. Strategic ef f ectiveness
7. Learning ef f ectiveness

C. Model sederhana pilar clinical governance


1. Consumer value
Bagaimana kondisi pasiennya, apakah
sudah membaik misal pada pasien
obesitas apakah bbnya sudah menurun,
pada pasien hipertensi apakah tekanan
darahnya sudah normal. Outcome yang
diharapkan:
• Peningkatan pemahaman dan
ketanggapan terhadap persyaratan
pelanggan
• Peningkatan pengetahuan dan
partisipasi pasien dan pelanggan
dalam pelayanan kesehatan
• Peningkatan kepercayaan pelanggan
• Peningkatan outcome pasien

2. Clinical perf ormance & evaluation


Disini kita mengukur dan mengevaluasi
kinerj a kita. Outcome yang diharapkan:
• Pengembangan PPK dan clinical
pathways yang disetuj ui bersama
berdasarkan evidence-based clinical
practices
• Peningkatan kepatuhan terhadap
standar dan penurunan terj adinya
variasi pelayanan klnik
• Peningkatan kinerj a klinik (patient
outcomes)
• Penurunan biaya pelayanan
kesehatan karena upaya pencegahan
terj adinya adverse events

19
HEALTH SYSTEM & DISASTER
4. Clinical risk managemen 3. Medical competence
Outcome yang diharapkan: Memiliki kompentesi medis yang baik
• Peningkatan pemantauan dan 4. Ethics
pelaporan terj adinya incident dan Dokter harus berpegang pada kode etiknya
adverse events *sudah ada di hsc ku yang sebelumnya)
• Peningkatan pelaksanaan investigasi 5. Medical management
dari clinical incidents dan adverse Yang menj adi topik kuliah kali ini
events 6. Teaching, research, continuous education
Long lif e learner, mau terus belaj ar,
• Perbaikan proses manaj emen resiko mengaj ar, dan melakukan penelitian
• Penurunan angka kej adian dan
tingkat keparahan adverse events Wah super sekali ya, kita harus sesempurna itu
seperti j in yang harus serba bisa. Tapi gapapa
5. Prof esional development & managemen semangat semuanya dalam meningkatkan kualitas
Contohnya adalah program-program diri kita sebagai dokter.
pelatihan di hal yang masih dinilai
kurang baik. Outcome yang diharapkan: SOAL
• Perbaikan proses kredensial 1. Untuk melakukan peningkatan mutu dapat
• Perbaikan pengembangan dilakukan dengan? Fisbone
prof esional dan pelatihan diagaram/Clinical governance (CBT)
keterampilan 2. Yang paling penting dalam quality
• Perbaikan manaj emen kinerj a f ramework adalah.. (CBT)
a. Dimensi mutu
• Peningkatan kepuasan kerj a b. Indikator mutu
karyawan c. Teori mutu
d. Pengukuran mutu
PATIENT SAFETY 3. Pilar utama clinical governance adalah
Yak ini bisa dibaca lebih lengkapnya lagi di lecture sebagai berikut, kecuali…(CBT)
D.1 kemarin yaa a. Consumer value
A. Tuj uan b. Clinical perf ormance and
• Menurunkan angka insiden keselamatan evaluation
pasien seperti menurunkan kej adian c. Clinical risk and management
sentinel, kej adian tidak diharapkan d. Prof essional development and
(KTD), kej adian nyaris cedera (KNC) management
• Kej adian sentinel adalah suatu kej adian e. Patient saf ety
tidak diharpakna yang mengakibatkan 4. Ada survey kepuasan pelanggan dan
kematian, cedera permanen, atau cedera didapatkan hasil bahwa tingkat kepuasan
berat yang temporer dan membuthkan rendah. Sebagai kepala puskesmas apa yang
intervensi untuk mempertahankan akan anda lakukan? (CBT)
kehidupan, baik f isik maupun psikis, yang a. Melakukan seperti graf ik Nolan
tidak terkait dengan perj alanan penyakit model
atau keadaan pasien. b. Survey ulang
c. Meningkatkan perf orma
B. Sasaran d. Rapat
1. Ketepatan identif ikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang ef ektif KUNCI J AWABAN
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu 1. Clinical governance
diwaspadai (obat yang look alike, sound 2. A
alike) 3. E
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, 4. A
dan tepat pasien operasi (time out)
5. Pengurangan risiko inf eksi terkait
pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien j atuh

WHAT IS A GOOD DOCTOR


Dokter yang baik harus memiliki 6 karakteristik,
yaitu:
1. Gerneral interpersonal qualities
Mutu interpersonal yang baik. Kita harus
komunikatif , menj adi pendengar yang baik,
mau menilai dari sisi pasien itu seperti apa
sih
2. Communication and patient involvement
Mampu berkomunikasi dan melibatkan
pasien dalam pelayanan medis. Mampu
memberikan edukasi

20
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
mengganti pembayaran retrospektif (e.g., FFS)
LECTURE 2.3 menj adi pembayaran prospektif . Untuk
Dr. dr. Andreasta Meliala., DPH., M.Kes., MAS
Pemateri : Andrew N G | Editor :
mempermudah pemahaman aku coba j elasin ya
Retrospektif misalnya, pembayaran dilakukan
sesudah layanan didapatkan pasien (dilihat ke
belakang (retro), berapa banyak pelayanan yang
diberikan → menentukan biaya). Ini adalah metode
pembayaran yang digunakan di Indonesia sebelum
era J KN.
Prospektif misalnya, pembayaran dilakukan
sebelum layanan (kapitasi). Karena prospektif
Pendahuluan uangnya sudah dij atah di awal, biasanya penyedia
Sej arah mekanisme pembayaran dokter itu sudah layanan akan lebih mengontrol dan meminimalisir
sangat lama, dimulai sekitar tahun 1700 SM, di mana prosedur yang tidak diperlukan. Tuj uannya, selain
penyakit sudah dikelompokkan menj adi bone, f lesh, mencegah kerugian, bisa meningkatkan ef isiensi
dan spirit . Lalu, 200 tahun kemudian (1500 SM), pelayanan. Ini adalah metode pembayaran yang
tabib/rabi zaman dahulu, mulai meminta pembayaran digunakan Indonesia sekarang (era J KN sej ak 2014).
berdasarkan kelompok penyakitnya. Singkat cerita, Leger (2011) menyatakan, di Kanada, inef isiensi
di India, tahun 400 M, tabib meminta bayaran dengan pelayanan kesehatan biasanya dij umpai pada
cara subsidi silang. J ika pasien semakin kaya, maka pelayanan kesehatan yang menggunakan FFS.
biaya j asa medis semakin mahal, begitupula Mekanisme FFS membuat dokter terpicu untuk
sebaliknya. melakukan overconsumption dari perawatan. Karena
Sekarang, di Indonesia, pembayaran dokter j uga dengan banyak pelayanan yang diberikan pendapatan
masih dibicarakan dan terus berkembang. Dulu, dokter akan semakin besar. Oleh sebab itu, untuk
mekanisme pembayaran masih f ee f or service (FFS), meningkatkan ef isiensi pelayanan kesehatan, ada
di mana dokter dibayar berdasarkan seberapa baiknya pembayaran diganti metodenya menj adi
kompleks pelayanan yang diberikan. Namun, prospektif .
sekarang FFS sudah mulai ditinggalkan dan berikut
adalah pembahasan mekanisme pembayaran dokter SUMBER PEMBAYARAN (TINGKAT MAKRO)
di Indonesia. Berikut adalah skema sumber dana untuk
pembayaran pelayanan kesehatan secara makro.
Ref ormasi Pelayanan Kesehatan (Roberts et al., 2008)

Untuk melakukan pembayaran, tentu saj a harus


ada pembiayaannya (f inancing). Sumber pembiayaan
yang dicontohkan ada premi (peserta BPJ S non-
Penerima Bantuan Iuran (non-PBI)) dan paj ak (untuk
PBI). Biaya/dana tersebut akan dikumpulkan oleh
f undholder kemudian diserahkan kepada BPJ S.
Kemudian, BPJ S akan membayarkan uang tersebut
kepada f asilitas kesehatan, lalu f askes yang akan
memberikan pembayaran kepada dokter dalam
bentuk r emunerasi atau kompensasi.

Mengapa perlu membahas mekanisme pembayaran


dokter? Karena, seperti pada gambar di atas, salah
satu control knobs yang perlu diatur agar
tercapainya ref ormasi sistem kesehatan adalah
payment. Hal ini penting, karena pembayaran dapat
menj adi penentu arah pelayanan kesehatan. Sebagai
contoh, j ika pembayaran tenaga kesehatan lebih
banyak pada kegiatan kuratif (menyembuhkan), maka Ini skema penyederhanaan dari slide beliau. Dokter
pelayanan akan lebih dominan kuratif . J ika memberikan layanan kepada pembayar (peserta
pembayarannya lebih banyak di kegiatan promotif BPJ S).
dan preventif , harapannya pelayanan akan lebih
dominan di promotif dan preventif . Payment control J ENIS-J ENIS PEMBAYARAN (TINGKAT MIKRO)
knobs beserta 4 lainnya, perlu diatur untuk mencapai Rudmik et al (2014) membagi pembayaran menj adi
perf ormance goals yang seimbang dan sesuai. klasik dan advance. J enis pembayaran klasik adalah
sebagai berikut:
Pembayaran & Inef isiensi Pelayanan Kesehatan 1. Fee f or service (FFS)
Dunn et al (2017) menyatakan bahwa asuransi Pembayaran berdasarkan j umlah layanan yang
kesehatan sosial (social health insurance ) punya diberikan, pelayanan cenderung tidak ef isien,
kekuatan yang besar untuk mengubah ef isiensi beberapa dokter cenderung memberikan
pelayanan kesehatan. Mekanismenya adalah dengan pelayanan yang tidak perlu untuk meningkatkan
21
HEALTH SYSTEM & DISASTER
pendapatan. Menurut Rosenthal (2004), P4P adalah upaya
Perlu diingat j uga, FFS tidak selamanya buruk. untuk memberikan pembayaran yang pantas
Sisi positif dari FFS salah satunya adalah dokter (bagi dokter) dan pelayanan yang baik (dari
bisa melakukan eksplorasi yang lebih dokter) pada pasien. P4P bisa dikombinasikan
menyeluruh dari seluk beluk penyakit yang dengan mekanisme pembayaran lainnya yang
diderita oleh pasien, tanpa perlu takut biaya sudah ada. P4P bertuj uan untuk menciptakan
yang dikeluarkan. Dokter bisa lebih semangat keseimbangan antara pembayaran dan kualitas
dan termotivasi (terutama j ika menganut teori pelayanan yang diberikan.
motivasi instrumentality ) dalam melayani P4P Mirip dengan FFS namun lebih ditekankan
pasien. pada kinerj anya, bukan pada j umlah
2. Kapitasi layanannya. Walau layanan yang diberikan
Pembayaran diberikan di awal (prospektif ) banyak, pembayaran tetap disesuaikan dengan
sesuai dengan j umlah kepala yang terdaf tar di kualitas kinerj a.
f askes tersebut. Di Indonesia, kapitasi Dalam implementasi P4P, dokter diberikan
digunakan di Puskesmas. Semakin banyak pembayaran/penghargaan berdasarkan proses
layanan yang diberikan semakin kecil pelayanan (patuh atau tidak terhadap clinical
pendapatan yang didapat. Sehingga f askes pathway / clinical practice guideline -nya) atau
cenderung meningkatkan ef isiensi pelayanan. outcome pasiennya (seberapa ef ektif terapinya).
Walau demikian, kapitasi j uga bisa memberikan J ika pelayanannya baik dan outcome-nya baik
dampak negatif seperti underservice. maka pembayarannya + + . Misal, j ika ahli bedah
3. Gaj i → contohnya seperti negara Kuba, dokter melakukan operasi kemudian pasien mengalami
di sana mendapat gaj i tetap, tidak peduli j umlah komplikasi inf eksi luka operasi, maka
pasiennya banyak atau sedikit. pembayarannya bisa dipotong sekian persen.
4. Mixed (campuran) → contohnya negara Tingkat komplikasi yang semakin parah
Singapura. Ketika melayani pasien Indonesia, menunj ukkan kinerj a yang buruk sehingga
dokternya mendapatkan gaj i + FFS, ketika pembayaran akan dipotong.
melayani pesert a asuransi nasionalnya Tantangan signif ikan yang perlu dihadapi
mendapatkan pembayaran dari gaj i + kapitasi. adalah sulitnya mengukur perf orma dokter . Hal
Sebelum ke yang advance, kita lihat metode lainnya, ini disebabkan karena banyak f aktor yang
nanti ada yang menyusun komponen pembayaran mempengaruhi intervensi medis. Contoh
advance (yang aku tulis itu penj elasan dokternya, f aktornya seperti, j enis kasus, f askes, j enis
lengkapnya bisa baca di tabel ya): pasien, dan standar prosedur yang digunakan.
Pola pengobatan setiap pasien itu berbeda-beda.
Misal, pasien DM usia muda dan pasien DM usia
tua (banyak komorbid), kita akan sulit
membandingkan proses pengobatan dan
outcome-nya.

2. Hybrid → sedang diaj ukan untuk menggantikan


kapitasi/INA-CBGs (?).

1. Line item budget → setiap layanan sudah ada


paketnya.
2. Global budget → menghitung pengeluaran
f askes selama 1 tahun lalu, kemudian
pembayaran berikutnya ditambahkan 5% dari Payor di Indonesia (BPJ S) → membayarkan
pengeluaran tahun sebelumnya.
global budget kepada RS → RS membayarkan
3. Per Diem → dibayarkan berdasarkan berapa FFS kepada tenaga medisnya.
lama pasien dirawat di f askes. Dipilih global budget, karena untuk mencegah
overbudgeting oleh RS. Dengan adanya FFS
diharapkan adanya t endensi untuk
meningkatkan ef ikasi (menurunkan
kemungkinan underservice).

3. Remuneration
Tuj uan sistem remunerasi: memberikan
pedoman bagi manaj emen untuk memberikan
kompensasi (berupa uang) bagi SDM atas waktu,
tenaga, dan pikiran yang telah dikontribusikan
untuk rumah sakit.
Sasaran: dituj ukan untuk seluruh SDM
4. Case-based payment → dibayarkan sesuai Puskesmas, berdasarkan prof esi, kedudukan,
dengan kasus, seperti INA-CBGs. tempat kerj a, dan status.

J enis pembayaran yang advance di antaranya:


1. Pay f or perf ormance (P4P)

22
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1

LECTURE 2.5
Prof. Dr. Dra. Erna Kristin, M.Si., Apt
Pemateri : Diani | Editor : Dd

I. PENDAHULUAN
Def inisi berbagai j enis obat:
o Obat generik (tanpa brand) = nama obat
Sistem remunerasi adalah salah satu metode generic adalah nama zat aktif obat
pembayaran Faskes kepada dokternya yang o Obat branded generik = obat generik
berkembang dan diterapkan (kalau di HSC 2014, j uga yang diberi nama lain (merek) oleh
menyebutkan ini adalah kenyataan yang terj adi di perusahaan obat
lapangan). Dokter dibayar dengan 3 komponen yaitu: o Obat paten = obat yang dibuat oleh satu
1. Gaj i: nilainya tetap perbulan. Kenaikan gaj i perusahaan obat, dimana selama 15-20
mengikuti kenaikan dari pemerintah. Tidak tahun ke depan sej ak pembuatan paten,
terkait dengan produktivitas kita. industri lain tidak boleh membuat obat
2. Tunj angan: tunj angan diberikan berdasarkan yang sama. Kalau ij in patennya sudah
risiko yang dialami di tempat kerj a. Dokter habis tidak boleh disebut paten lagi, tapi
yang bekerj a di lingkungan berisiko (e.g., ganti sebutan j adi originator.
radiasi, kontaminasi) akan mendapatkan
tunj angan. Tunj angan j uga bisa dikaitkan Komponen Manaj emen Obat
dengan keahlian kita, apabila spesialistik kita 1. Struktur organisasi: pada f askes primer/
masih j arang dan demand -nya tinggi, maka puskesmas strukturnya lebih sederhana,
tunj angannya lebih besar. sedangkan pada RS lebih kompleks
3. Insentif : berdasarkan proses pelayanan dan 2. Sumber-sumber pembiayaan obat
outcome dari pasiennya (P4P). Kalau di HSC 3. Perencanaan obat
2014, insentif berdasarkan konsensus 4. Pengadaan obat: menggunakan e-
(kesepakatan). catalogue, atau khusus RS swasta
Harapannya dengan adanya sistem remunerasi menggunakan website
bisa menggabungkan semangat pelayanan seperti j ika o Orientasi: pengadaan obat
dibayar dengan FFS, tetapi pelayanannya bisa se- o Mekanisme seleksi, dasar acuan:
ef isien j ika dibayar dengan kapitasi. Fornas
Di lapangan nanti, kita sebagai dokter akan o Mempertimbangkan kebutuhan
menemukan berbagai model pembayaran seperti epidemiologi penyakit
remunerasi, FFS, kapitasi, INA-CBGs tergantung o Didasarkan pada bukti ilmiah
tempat kita bekerj a nantinya. yang valid
o J aminan mutu obat, distribusi,
Penutup penyimpanan, dan penggunaan
Berikan pelayanan dengan tulus dan j uj ur, rezeki 5. Tingkat kecukupan obat: pastikan
akan mengikuti belakangan. persediaan obat cukup, karena sekarang
Sekian HSC terakhirku, mohon maaf bila ada ini tidak bisa meresepkan kepada pasien
kesalahan dan kekurangan selama menj adi pemateri. untuk membeli obat di luar RS. J adi stok
obat di RS harus benar -benar
diperhatikan.
Apa saj a hal-hal yang harus diperhatikan
untuk memperkirakan kebutuhan obat?
a) Morbidity
b) Service
c) Consumption

23
HEALTH SYSTEM & DISASTER
Graf ik di atas ga dij elasin sama Prof . a. Perlu dilakukan secara berkala dan
Erna, berkelanj utan
b. Mutu distribusi
c. Mutu penyimpanan
d. Repackaging

Managing Supply of Drug Indicator


Ini ngga begitu dij elasin sama Prof Erna j adi
aku salin aj a ya dari pptnya.
o Average monthly consumption
o Supplier. Warehouse lead time
o Saf ety stock
o Stock on order
o Stock in inventory
o Stock-out costs
PERUBAHAN DI ERA J KN
1. Terbentuk f ormularium nasional
Terus untuk graf ik di atas ini (FORNAS)
nunj ukin stok obat di RS. Setiap RS itu 2. Obat dalam f ornas terdiri atas obat yang
harus tahu kebutuhan setiap j enis obat tersedia di pelayanan primer, sekunder,
untuk setiap bulannya itu berapa, j adi dan tersier
sebelum stok obatnya habis instalasi 3. Obat dalam paket tarif INA-CBGs
f armasi harus udah pesan ke PBF mengacu pada Fornas
(Pedagang Besar Farmasi), ini yang 4. Sesuai j enis layanan, RS dapat menyusun
dinamakan saf ety stock. J adi saf ety stock f ormularium RS, sesuai yang ada di
itu adalah stok pengaman, dimana kalo f ornas. Di Fornas itu terdapat 1500an
stok suatu obat di RS udah mencapai titik macam obat, nah masing-masing RS bisa
ini, pihak RS udah harus mulai memesan mengacu pada obat-obatan tersebut.
obat. Di dalam graf ik j uga ada lead time, 5. Peresepan obat oleh dokter untuk peserta
apakah itu? Lead time adalah j arak/waktu J KN harus menyesuaikan dengan obat
antara obat itu dipesan sampai obat yang terdapat di Fornas. Sedangkan untuk
datang (waktu tunggu). pasien non J KN atau membayar sendiri,
Pentingnya kita mengetahui lead time peresepan obat boleh yang tidak terdapat
ini adalah supaya kita dapat di Fornas.
memperkirakan kapan harus pesan obat
baru, j angan sampai RS udah kehabisan II. DRUGS FORMULARY
obat duluan sebelum obatnya datang. Apa itu drug f ormulary?
Misalnya, kebutuhan Amoxicillin setiap Drug f ormulary adalah daf tar obat yang
bulannya itu sebesar 6000 obat dan lead diresepkan, baik generik dan branded yang
time nya adalah 2 minggu. Misal tanggal diatur oleh asuransi kesehatan. Sehingga
10 Oktober kita pesen, obatnya baru akan nantinya asuransi kesehatan hanya akan
datang tanggal 24 Oktober (2 minggu). membayar biaya pengobatan yang
Nah terus kan stok obat ini hanya cukup menggunakan obat-obatan yang tercantum
sampai 1 bulan berarti hanya cukup dalam daf tar. Sebagai tambahan, asuransi
sampai tanggal 24 November. J adi kesehatan j uga hanya akan membayar biaya
sebelum tanggal 24 November kita udah pengobatan yang telah disetuj ui oleh FDA
harus pesan obat lagi, kapan harus pesan (Food and Drug Administration ).
obat? Lihat lead time nya, pada kasus lead Disini Prof Erna nunj ukin contoh obat yang
time 2 minggu, j adi kita udah harus pesen terdapat di Fornas
obat lagi 2 minggu sebelum tanggal 24 1. Af atinib merupakan obat sitotoksik yang
November. J angan sampai pesan obatnya tertulis hanya terdapat di f askes tingkat
baru di tanggal 24 Nov itu, kenapa? Ya III. Berarti obat ini tidak boleh terdapat
ntar stok obatnya kosong dong beb, kan di f askes tingkat I dan II. Indikasi obat
harus nunggu obatnya datang. ini adalah NSCLC locally advanced atau
6. Ketersediaan obat berdasarkan j enisnya metastasis dengan EGFR exon 19 delesi
o Prinsip: f ungsi sebagai ruj ukan atau mutasi substitusi exon 21 (L858R).
o Fungsi mutu pengendalian Intinya kenapa obat ini harus di f askes
o Monitoring dan evaluasi secara tingkat III? Karena untuk memeriksa
berkala komponen molekular ini yang memiliki
7. J aminan mutu alatnya hanya f askes tingkat III saj a.
Harus ada pengendalian hal-hal dibawah 2. Imatinib, indikasinya CML dengan
ini: philadelphia positif . J adi RS yang
a. Mutu obat memiliki obat ini harus mempunyai alat
b. Mutu distribusi untuk menegakkan diagnosis.
c. Mutu penyimpanan 3. Didalam Fornas itu terdapat obat generik
d. Repackaging dan j uga obat paten, penulisan di Fornas
e. Mutu penggunaan menggunakan nama generik. J ika obat itu
f . Mutu SDM termasuk obat paten, selain nama
8. Monitoring dan supervise pengelolaan generiknya nanti j uga akan tertulis nama
obat brand nya.

24
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
FORMULARIUM NASIONAL Masalah-masalah yang masih timbul:
Tahapan pembentukan Formularium Nasional o Distribusi pada daerah yang terpencil
kurang, karena akses e-katalog yang sulit
dan terbatas akibat masalah internet.
Sehingga pada daerah ini harus dilakukan
pengadaan obat tersendiri, tidak
menggunakan pembelian obat melalui
website.
o Masih ada peresepan obat -obatan diluar
f ormularium nasional
o Beberapa obat yang bagus terkadang tidak
selalu tersedia. Hal ini disebabkan karena
pabrik yang cenderung tidak mau
produksi lagi j ika obat -obat yang
diproduksi dij ual dengan harga yang
terlalu murah.
o Masih banyak obat -obatan yang terdapat
1. Letter of Invitation dalam daf tar Fornas belum masuk di e-
Komite Fornas akan mengitimkan katalog
undangan ke pihak RS, dinas kesehatan, o Kepercayaan dokter pada obat generik.
dan kementrian kesehatan untuk Dulu sebelum era J KN, dokter itu selalu
mengaj ukan proposal yang berisi obat- menuliskan resep obat dengan nama
obatan yang diusulkan untuk dimasukkan brand nya, kalo pake nama generik agak
ke dalam Fornas. gimana gitu, akhirnya pasien j uga j adinya
2. Pengaj uan Proposal terdoktrin kalo ga dikasih obat branded
Rumah sakit mengaj ukan daf tar obat - dia j adi bingung atau ga percaya sama
obatan yang disertai evidence melalui dokternya. Tapi setelah era J KN ini,
website e-Fornas. semua dokter mulai menuliskan resep
3. Document Checking menggunakan nama generik obat.
Komite Fornas melakukan pengecekan
dokumen, kelengkapan proposal yang Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
diaj ukan. memilih obat :
4. Review of Scientif ic Evidence 1. Evidence: ef ikasi dan long term saf ety
Dilakukan review dan seleksi terhadap prof ile
obat yang diaj ukan berdasarkan bukti 2. Disetuj ui oleh BPOM
ilmiah Imatinib untuk obat CML yang terdapat
5. Expert Meeting I di f ornas ini tandanya sudah mendapat
Dilaksanakan pertemuan yang dihadiri persetuj uan oleh BPOM. Kemudian saat
ole ketua dan anggota komite Fornas serta administrasi bukti philadephia positif
para expert dibidangnya. Pertemuan ini j uga harus disertakan supaya klaimnya
bertuj uan untuk membahas apakah obat disetuj ui. J adi kalo udah ada bukti,
yang diaj ukan layak dimasukkan ke nantinya obat imatinib yang sendiri ga
dalam Fornas masuk paket INA-CBGs bisa terbayar.
6. Draf t I 3. Kualitas: mempunyai sertif ikat kualitas,
Obat yang telah disetuj ui dalam expert CoA (Certif icate of Analysis ), BA/BE
meeting akan dimasukkan dalam draf t. (Bioavailability/Bioequivaence ), GMP
Obat yang masuk di dalam draf t ini belum (Good Manuf acturing Practice ).
dij amin akan masuk dalam Fornas, masih 4. Fixed-dose combination
harus melalui tahap selanj utnya terlebih 5. Risiko of f label use
dulu. Biasanya pabrik obat itu akan
7. Price Negotiation memberikan inf ormasi kepada dokter bila
Negosiasi harga obat kepada industri dalam uj i klinik yang mereka lakukan
f armasi. J ika harga disepakati, obat lolos terdapat indikasi lain. Nah besok kita
masuk ke f inal draf t. harus hati-hati guys terkait ini, karena
Obat generik melalui tender terbuka di e- yang disetuj ui oleh Fornas adalah yang
katalog oleh LKPP sedangkan obat paten udah ada indikasi resminya. BP J S j uga
melalui negosiasi. Obat-obatan yang ingin hanya akan membayar j ika penggunaan
masuk dalam Fornas sebisa mungkin obat itu sesuai indikasi yang disetuj ui
harganya harus diturunkan, sebagai BPOM. J adi kalo of f -label karena
contoh Imatinib yang dulunya 1 tablet indikasinya ga sesuai maka klaimnya ga
seharga 200 ribu, setelah dinego sekarang akan dibayar sama BPJ S, biayanya akan
menj adi 50 ribu per tablet. ditanggung sama RS.
8. Final Draf t 6. Cost ef f ectiveness: memilih obat yang
Final draf t akan dimasukkan ke e-katalog. memiliki ef ikasi paling tinggi dengan
Melalui e-katalog inilah obat-obatan yang harga seminimal mungkin
masuk dalam Fornas dapat dibeli oleh RS
dan puskesmas, kecuali obat -obatan yang
mahal untuk HOT (hemof ilia, onkologi,
thalassemia) menggunakan risk sharing
applies.
9. Use of National Formulary
25
HEALTH SYSTEM & DISASTER
Syarat obat bisa dimasukkan dalam Mengapa Formularium Nasional diperlukan?
Formularium Nasional 1. Budget RS terbatas, tetapi
J adi obat-obatan yang ada di f ormularium penggunaan obat tidak terbatas
nasional itu harus 2. Obat sangat banyak tapi yang ef ektif
1. Ef ikasi, bermanf aat hanya beberapa. J ika terlalu banyak
2. Terdapat bukti long term saf ety prof ile: obat, itu j uga akan membuat kita
aturan internasional dan BPOM, obat bingung mana obat yang ef eknya
dinyatakan aman, j ika dalam 2 tahun paling baik
setelah ij in edar, tidak ada ef ek yang 3. Obat baru selalu terbit setiap
membahayakan bagi populasi. J ika suatu tahunnya. Obat baru ini perlu
obat baru beredar selama 1 tahun setelah diseleksi/ harus memenuhi syarat
mendapat ij in edar, obat ini belum bisa supaya dapat masuk dalam f ornas.
dimasukan ke dalam Fornas, karena tadi Semakin banyak obat baru, semakin
syaratnya adalah minimal selama 2 tahun sulit menyeleksinya. Hal ini
akan diamati ef eknya terhadap populasi disebabkan karena bukti klinis obat
luas. baru lebih sedikit dari sisi ef ikasi,
3. Availability: pabrik harus bisa saf ety, dan ef ektivitas untuk j angka
menyediakan dan mendistribusikan obat panj ang dan untuk populasi yang
ke seluruh Indonesia luas. Obat baru yang diseleksi
4. Disetuj ui oleh BPOM kemudian ditemukan ef ek samping
5. Af f ordability: dicapai dengan tender berat akan langsung ditarik.
tebuka dan negosiasi Contohnya dulu itu obat Rovecoxib,
6. Accessibility dia merupakan NSAID tapi punyak
7. Quality: dij amin oleh BPOM, j aman dulu ef ek samping heart f ailure. Pada
sebelum J KN, BPOM mengawasi obat tahun pertama pengedaran sudah
secara random yang diambil dari RS, ditemukan ef ek samping heart
dinas, apotek, dll. Tetapi saat ini yang f ailure, tetapi membutuhkan waktu
diamati adalah obat-obatan yang kontrak selama 3 tahun untuk menemukan
dengan e-katalog . sebab yang pasti. Akhirnya setelah 4
tahun beredar, obat ini ditarik.
Tuj uan dibuatnya Formularium Nasional
1. Mengurangi daf tar obat yang ada di 4. Banyak masalah terkait
rumah sakit . J aman dulu itu j umlah obat penggunaan/peresepan obat. Tanpa
di RS bisa sampai ribuan, tapi sekarang adanya f ormularium nasional, obat -
dengan adanya f ormularium, obat yang obatan bisa bebas beredar tanpa resep
digunakan sudah dipaketkan melalui INA- dan j uga j umlah obat yang diresepkan
CBGs kemudian dokter j uga harus bisa banyak sekali.
menyesuaikan penggunaan obat yang 5. Tidak semua obat itu selalu aman.
tidak diperlukan. Beberapa obat memiliki ef ek samping
2. To reduce variability of prescribing. yang berbahaya bagi pasien.
Mengurangi terlalu banyaknya obat yang 6. Ketidakseimbangan inf ormasi
diberikan dalam satu resep. Hal ini j uga mengenai obat. Inf ormasi bisa datang
dilakukan untuk menurunkan risiko dari banyak sumber, di antaranya
interaksi obat. seminar, konf erensi, medical report,
3. Mengurangi penggunaan obat yang tidak internet, j urnal, dll.
perlu 7. Menghindari peresepan yang mahal.
4. Mengurangi penggunaan dana untuk obat- Seperti yang udah kita tahu kalo
obatan pada f asilitas kesehatan, harga obat generik dan branded itu
diharapkan dana yang dikeluarkan lebih berbeda. Harga obat branded biasanya
ef isien akan lebih mahal, bisa sampai 100x
5. Meningkatkan kepatuhan pasien dalam lipat. Meskipun obat branded lebih
meminum obat mahal, tetapi ef ek penyembuhannya
6. Pemilihan obat dengan kepada pasien j uga tidak terlalu
mempertimbangkan evidence yang berbeda dengan obat generik. Hal
terbaik, meliputi manf aat dan long term inilah yang nantinya harus kita
saf ety. Misalnya carbamazepine, ia pikirkan saat memberkan resep
memiliki ef ek samping Stephen J ohnson kepada pasien.
syndrome. Apabila dalam paket obat yang
diberikan terdapat obat ini, pasien harus THE WHO DRUG DICTIONARY (WHO-DD)
diberi peringatan mengenai ef ek samping Merupakan suatu database yang berisi
yang mungkin muncul. Karena j ika nanti inf ormasi mengenai obat -obatan di seluruh
ef ek samping itu muncul, akan ada dunia. Database ini memberikan kemudahan
pembiayaan sendiri. Sehingga nantinya dalam mengelompokkan data, baik input
obat-obatan yang dipilih itu yang risiko maupun output, dan data yang terdapat disini
ef ek sampingnya seminimal mungkin. selalu diperbarui. WHO-DD merupakan
7. Edukasi kepada pasien mengenai sumber dari nama obat internasional. Nama
inf ormasi suatu obat. substansi sesuai dengan International Non
Proprietary Names (INN) dan klasif ikasi obat
yang digunakan adalah sistem klasif ikasi ATC
(Anatomical-Therapeutic-Chemical ) code.

26
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
ATC CODE antibiotik yang tidak sesuai f ornas pada RS
Sistem klasif ikasi ini membagi substansi aktif tipe A-D bisa dibaca di slide yaa.
menj adi beberapa kelompok yang berbeda Oke sekarang kuy masuk ke topik yang
sesuai dengan organ atau sistem tempat zat terakhir,,,
ini bekerj a dan j uga berdasarkan sif at
terapeutik, f armakologis, dan kimianya. III. ANTIBIOTIC POLICY
Substansi aktif yang dimaksud ini adalah RESISTENSI ANTIBIOTIK
komponen pada obat yang memiliki ef ek (ex: Kebanyakan obat akan tetap ef ektif meskipun
menurunkan t ekanan darah). digunakan oleh banyak orang dalam j angka
Dalam sistem klasif ikasi ini, obat waktu yang panj ang. Tetapi sayangnya hal ini
diklasif ikasikan menj adi beberapa level: tidak berlaku bagi antibiotik. Penggunaan
o Level 1 – anatomical site of action antibiotik bisa menj adi tidak ef ektif akibat
o Level 2 – therapeutic subgroup adanya resistensi antimikroba.
o Level 3//4 – pharmacologic subgroup/ a Resistensi antibiotik mengacu pada
f urther therapeutic class / chemical class kemampuan mikoorganisme untuk bertahan
o Level 5 – chemical substance dari ef ek antibiotik. Suatu bakteri dikatakan
Contoh: metf ormin resisten ketika dia tidak lagi terhambat atau
mati saat diberi antibiotik. Salah satu f aktor
yang menyebabkan resistensi antibiotik
adalah penggunaan antibiotik yang kurang
tepat. Contohnya adalah meropenem,
merupakan antibiotik lini ketiga. Meropenem
masih sering disalahgunakan sebagai terapi
lini pertama, penggunaan meropenem
terlampau berlebihan. Hal ini menyebabkan
munculnya resistensi antibiotik j enis ini. Kalo
bakterinya aj a udah resisten sama antibiotik
lini ketiga, pasiennya mau dikasih apa lagi
coba, kan j adi susah ngobatinnya f rens.
Makannya karena adanya kej adian ini,
dilakukannya banyak perbaikan salah satunya
di Fornas. Fornas memperketat penggunaan
meropenem dengan memberikan restriksi
seperti di bawah. Hal ini bertuj uan untuk
mengurangi penggunaan meropenem yang
tidak perlu.
o Anatomical = alimentary site and
metabolism
o Therapeutic subgroup = drug used in
diabetes
o Pharmacological subgroup = blood
glucose lowering drugs exclude insulin
o Chemical subgroup = biguanide
o Chemical substance = metf ormin

Lalu untuk slide yang ini, intinya itu suatu


j enis obat memiliki sediaan generik dan
branded yang bermacam-macam.
Graf ik di atas merupakan persentase
terj adinya resistensi bakteri MRSA
(Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus)
di berbagai negara. Faktor risiko MRSA
antara lain: rawat inap j angka panj ang,
penggunaan antibiotik spektrum luas yang
banyak j enisnya dan durasi panj ang, rawat
ICU, unit luka bakar, dan deka dengan pasien
lain yang MRSA.
Kode J pada ATC code adalah antiinf eksi
untuk penggunaan sistemik. Contoh pada RS
A j umlah antibiotiknya sebanyak 161, yang
sesuai f ornas berj umlah 141 sedangkan 20
lainnya tidak sesuai f ornas. J enis-j enis
27
HEALTH SYSTEM & DISASTER
ANTIBIOTIC STEWARDSHIP 6. Pemberian antibiotic untuk periode yang
Antibiotic stewardship merupakan suatu singkat (cukup 1 kali dosis saj a j ika durasi
kebij akan untuk memastikan keseimbangan operasi < 4 j am)
penggunaan antibiotik dengan menurunkan 7. Hindari antibiotik yang biasa digunakan
risiko resistensi antibiotik. J aman dulu untuk terapi sepsis yang serius
banyak sekali antibiotik yang dij ual di
warung, tanpa harus menggunakan resep STRATEGI PENCEGAHAN RESISTENSI
orang bisa mendapatkan antibiotik secara MIKROBA
bebas. Hal ini merupakan salah satu penyebab
terj adinya resistensi antibiotik, maka
dibuatlah kebij akan antibiotic stewardship
ini. Dengan adanya kebij akan ini, sekarang
orang tidak lagi bisa membeli antibiotik
secara bebas tanpa resep dokter.

Diagram di bawah ini menunj ukkan beberapa 1. Mengetahui pola resistensi dan
tools yang digunakan dalam pelaksanaan penyebabnya
antibiotic stewardship : 2. Membuat guideline yang didasarkan
riset wilayah setempat
3. Diagnosis yang tepat
4. Terapi sesuai panduan, sehingga
microbial use bisa dipantau dan
resistensi bisa ditekan
5. Menekan transmisi
6. Mencegah inf eksi
7. Diagnosis harus tepat
8. Menggunakan dengan bij ak, harus
ada peringatan yang j elas
9. Pencegahan transmisi
AWaRe
Pada tahun 2019, WHO memperkenalkan
daf tar obat antibiotik yang dibagi menj adi
1. Guidelines beberapa klasif ikasi yang disebut AWaRe
2. Restriksi (Access, Watch, Reserve ). Tuj uan dari
3. Area specif ic practices (ex: kategorisasi ini adalah supaya orang
ICU/NICU/HDU) menggunakan antibiotik dengan aman dan
4. Terapi kombinasi ef ektif .
5. Antibiotik atau crop cycling/rotation 1. Access
Prisnsip penggunaan antibiotik sebagai Yang termasuk dalam kategori ini adalah
prof ilaksis pembedahan: antbiotik yang memiliki aktivitas melawan
1. Pastikan indikasi pemberian prof ilaksis inf eksi yang paling sering ditemui dan j uga
sesuai memiliki potensi resistensi yang lebih rendah
2. Menentukan bakteri yang paling mungkin daripada antibiotik pada kelompok lain.
menyebabkan inf eksi pascaoperasi Antibiotik kategori ini harus selalu tersedia,
3. Memilih antibiotik dengan spektrum harganya terj angkau, dan terj amin
sesempit mungkin kualitasnya. Ex: Amoxicillin,
4. Memilih obat yang lebih murah j ika ada 2 Chloramphenicol, Tetracycline,
obat yang memiliki ef ikasi, toksisitas, dan Metronidazole, etc
administrasi yang sama. 2. Watch
5. Administrasi dosis pada waktu yang tepat Kelompok ini termasuk ant ibiotik yang
memiliki potensi resistensi lebih tinggi, lebih

28
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
rentan untuk terj adi resistensi. Antibiotik 2. Urutan yang benar dalam tahap mengaj ukan
dengan prioritas tertinggi untuk pengobatan obat ke Fornas adalah……
pada manusia maupun hewan. Penggunaan a. Invitation – pengaj uan proposal – review
antibiotik kategori ini disarankan hanya – expert meeting – negosiasi – draf t –
untuk indikasi yang spesif ik dan terbatas. pengecekan dokumen – f inal draf t –
Dan j uga harus diprioritaskan sebagai target penggunaan f ornas
utama program stewardship dan monitoring. b. Invitation – pengaj uan proposal – review
Ex: Cef otaxime, Cef triaxone, Erythromycin, – expert meeting – pengecekan dokumen
Streptomycin, etc – draf t – negosiasi – f inal draf t –
3. Reserve penggunaan f ornas
Antibiotik yang hanya digunakan sebagai c. Invitation – pengaj uan proposal –
pilihan terakhir ketika antibiotik yang lain pengecekan dokumen – review – expert
gagal “ last resort ”. Antibiotik kategori ini meeting – draf t – negosiasi – f inal draf t –
hanya digunakan j ika pasien terkonf irmasi penggunaan f ornas
inf eksi yang mengancam nyawa akibat multi- d. Invitation – pengaj uan proposal – review
drug resistant . Harus dipantau secara ketat – pengecekan dokumen – negosiasi – draf t
dan diprioritaskan sebagai target program – expert meeting – f inal draf t –
stewardship untuk memastikan penggunaan f ornas
ef ektivitasnya. Ex: Linezolid, e. Invitation – pengaj uan proposal –
Meropenem+ Vaborbactam, Polymyxin b, etc pengecekan dokumen – review – negosiasi
Kalo mau liat daf tar antibiotik setiap – draf t – expert meeting – f inal draf t –
kategorinya bisa buka di link ini yaa penggunaan f ornas
https://aware.essentialmeds.org/list 3. Salah satu syarat obat dapat dimasukkan ke
dalam f ornas adalah j ika pabrik yang
memproduksinya dapat memproduksi dan
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI mendistribusikan dalam cakupan nasional,
ANTIMIKROBA (PPRA) hal ini termasuk dalam aspek…….
Setiap RS waj ib membentuk tim ini yang a. Af f ordability
bertugas untuk membuat hospital antibiotic b. Availability
policy . Berikut alurnya, tapi ga begitu c. Accessibility
dij elasin sama Prof Erna d. Quality
e. Ef f icacy
4. J Antiinf ectives f or systemic use
J 01 Antibacterials f or systemic use
J 01C Beta-lactam antibacterials, Penicillins
J 01CA Penicillins with extended spectrum
J 01CA04 Amoxicillin
Manakah pasangan yang sesuai?
a. Chemical subgroup – Amoxicillin
b. Chemical substance – Penicillins with
extended spectrum
c. Therapeutic subgroup - Beta-lactam
antibacterials, Penicillins
d. Therapeutic subgroup - Antibacterials f or
Strategi yang dilakukan bertuj uan untuk systemic use
mencegah perkembangan dan penyebaran e. Pharmacological subgroup –
mikroba resisten. Antiinf ectives f or systemic use
1. Menggunakan antibiotik dengan bij ak 5. Berikut pernyataan yang benar mengenai
2. Taat terhadap prinsip pencegahan dan AWaRe adalah…..
pengendalian inf eksi a. Kategori access dan watch merupakan
antibiotik yang digunakan sebagai lini
LATIHAN SOAL pertama dan kedua
1) Ef ikasi b. Antibiotik yang termasuk dalam kategori
2) Evidence reserve memiliki potensi resistensi paling
3) Long term saf ety prof ile tinggi
4) Cost ef f ectiveness c. Kelompok access harus diprioritaskan
5) Availability sebagai target utama program
6) Quality stewardship dan monitoring
7) Disetuj ui BPOM d. Erythromycin termasuk dalam kategori
1. Yang merupakan syarat obat masuk f ornas access
adalah………. e. Antibiotik reserve digunakan sebagai
a. 1,2,5,6 antibiotik lini pertama
b. 1,3,4,7
c. 1,3,5,6
d. 2,4,6,7 CCBDA
e. 2,3,6,7

29
HEALTH SYSTEM & DISASTER
- Bagaimana kita mengatasinya? Apakah
LECTURE 3.1 mungkin turun?
Prof. dr. Laksono T., Msc, PhD - Kebij akan apa yang harus dilakukan di
Prof. dr. Ova Emelia, Sp.OG, M.M.Ed, Ph.D
Dr. Mei Neni Sitaresmi, Sp.A, PhD Kabupaten? J adi di sini ada f akta menarik,
Pemateri : David Miller | Editor : - kalau keyataannya, kebij akan di level
nasional dan daerah dalam mendukung KIA
di Indonesia belum sama kuat. Di level daerah
masih kurang.
- Apa harus melakukan penanganan total ?
Terkait akan pemahaman kita dengan
systemic thinking.
Dan balik lagi ke visi tadi, akibat masalah-masalah
tersebut, timbullah visi yang tadi, yakni:
menurunkan kematian bayi dan ibu.

Nah peran klinisi di sini adalah menangani kasus


NOTE! kematian bayi dan ibunya secara klinis. Sedangkan
• Ini lecture baru di taun ini kayaknya gaiz peran departemen kebij akan dan manaj emen
• Nanti akan ada 2 topik dalam lecture ini yaa, Kesehatan adalah membahas bagaimana inf rastruktur
yang pertama itu ada tent ang kasus MNCH dan sistem Kesehatan dan manaj emen pengolahannya itu
IPE. Dua mat eri itu ga ter lalu berhubungan sih, bisa membantu para ahli di bidang KIA supaya lebih
j adi mau baca yang mana duluan terserah, tapi ef ektif lebih bekerj a. J adi kebij akan dan mananj emen
aku ngikutin alur penj elasan Prof . Laksono aj a Kesehatan ini bertugas membantu agar klinisi utama
yahh. yang ngurusin KIA itu bisa bekerj a lebih baik.
• Sebenernya lecture ini dikit sih isinya, Cuma Contohnya, kalau mau ngurusin KIA ini pastinya
nanti ada banyak sesi diskusi aj a. (sesi diskusi perlu dana cukup dan j uga butuh tenaga ahli yang
dibaca ye, dah cape w ketik ) cukup di seluruh daerah, nah Kerj asama dari bidang
kebij akan dan manaj emen Kesehatan ini sangat
I. INTERPROFESSIONAL COLLABORATION IN diperlukan untuk ngurusin kebij akan dan menej emen
THE CASE OF MNCH (visi tentang: Kebij akan ini, contohnya kayak membuat kebij akan tentang
KIA dengan menggunakan pendekatan Sistem pembiayaan dan pemerataan tenaga medis gitu.
Kesehatan)
c. Dari Sisi Kebij akan
a. Pengantar Beberapa kebij akan baik di level pusat, provinsi, dan
Di topik yang ini akan dibahas tentang visi MNCH kabupaten/kota yang ada ini perlu dievaluasi:
(Maternal, Neonatal, and Child Health) / KIA - Kebij akan untuk KIA masih banyaknya di
(Kesehatan Ibu Anak) dan aspek interprof esinya j uga. pusat, di daerah masih belum terlalu
Interprof esi def inisi kasarnya udah pada bisa lah ya, diseriusin
intinya bagaimana antar prof esi yang berbeda bisa - Cenderung f okus pada bidan. Kata dr.
bekerj a sama untuk satu tuj uan, khususnya di sini NeniKayak apa-apa kalo urusan KIA pasti
bidang Kesehatan. Dalam membahas KIA ini, tidak banyaknya bidan, trus kalo ada masalah pasti
hanya antar prof esi Kesehatan kayak dokter umum, langsung ke spesialis. Kesannya kayak dr.
spesialis, bidan, perawat, dll, tetapi sampe ke prof esi umum dilewatin gitu (hihihi cape-cape belaj ar
lain, contohnya manaj emen, birokrasi, dll j uga. C1-C3 uj ung2nya kita diskip🤡). Wkwk
j angan sampe lah ya. Emang ya kerj aan bidan
Pertama, prinsip yang harus ditekankan sebelum j uga akan berselisihan ama kita dalam KIA
masuk ke bahasan pertama adalah terkait VISI dari ini, di sinilah pentingnya kita ber -IPE ria
KIA ini. Inget lagi sama praktikum systemic thinking agar kita tahu role masing-masing dan
week 2 kemaren, bisa dibilang KIA ini adalah suatu pembagian tugas masing-masing.
sistem, ada komponen-komponennya, dan yang pasti - Kurang banyak di daerah, ya lucunya di sini,
ada tuj uannya/ visi dari sistem ini. Visi ini bukan padahal kasus-kasus banyaknya ditemukan
mimpi ya, karena kalau mimpi adalah kunci itu bisa kan di tingkat daerah dulu, tapi kebij akan
aj a sesuatu yang tidak akan kita capai. Kalau visi itu KIA di daerahnya malah masih kurang.
suatu tuj uan logis yang diharapkan dicapai di masa
mendatang. J adi apa visi atau tuj uan dari si KIA ini, Nah maka dari itu, di masa depan perlu berbagai
yak visi besarnya adalah menurunkan kematian bayi kebij akan di Kabupaten:
dan ibu. Sebenernya kenapa sih topik yang diangkat - Kebij akan daerah yang dapat ditetapkan oleh
itu topik KIA? Sebenernya aku j uga gatau, tapi Bupati/Walikota dengan dukungan DPRD
kemungkinan ya karena pertama, itu tadi si KIA ini - Atau kebij akan di level Dinas Kesehatan
melibatkan kerj a sama antar prof esi yang lebih luas - Termasuk kebij akan penganggaran
(sampe ke bir okrasi dan manaj erial gitu), dan kedua, Dalam era ini, otonomi daerah sangat berperan sekali,
di penelitian S3 ada suatu f akta bahwa kerj a sama j adi banyak kebij akan itu berpusat pada kebij akan di
interprof esi dalam kematian ibu akibat penyakit daerah, maka dari itu, pemerintah daerah/pemda
j antung itu masih belum baik. (dalam hal ini bisa bupati, tapi yang berkenaan
langsung itu ya dinkes daerah itu yaa) itu
b. Masalah serharusnya menseriuskan masalah ini.
Dimulai dari masalah besar di KIA, yakni: Yang perlu diperhatikan j ika di masa depan ingin
- Angka kematian bayi dan ibu yang meningkat menetapkan kebij akan di Kabupaten adalah:
- Sasaran MDG4 dan MDG5 sulit tercapai - Kebij akannya tidak hanya satu, inget ya,
Dari masalah itu, kita telusuri lagi nih; karena ini suatu sistem, j adi semua komponen
- Apa akar permasalahannya? harus diperhatikan,

30
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
- Dapat banyak kebij akan sehingga menj adi Di sini ada penj elasan dari Prof . Ova, beliau
suatu ref ormasi menj elaskan bahwa kita lagi di waktu-waktu
- Dapat ditetapkan secara kuat atau hanya transisi dari sistem pembiayaan yang Out of
lemah Pocket (OOP) j adi ke sistem asuransi (BPJ S). Agak
lompat sedikit, terkait kewenangan dan
d. Pendekatan Sistem Dalam KIA kompetensi masing-masing prof esi, bidan memiliki
kewenangan dan kompetensi menolong persalinan
kalau persalinannya normal. Tapi yang terj adi di
masyarakat adalah, karena dulu kebiasaan OOP,
j adinya sekarang pergi ke spesialis (dalam hati
pasiennya gini : gw punya duit kok, dah lah ke
spesialis aj a, biar lebih terj amin.. padahal
persalinan mereka normal-normal aj a, belom lagi
bertingkah minta SC yang gaada indikasi). Nah di
sini lah transisinya itu, udah sistem asuransi
(harusnya ikut alur pelayanan dong, dari f askes
primer dulu) tapi malah t etep OOP dan langsung
ke RS bagus. Contoh negara yang udah ga transisi
lagi tu Swedia, negara maj u dan penduduknya
kaya-kaya. Di Swedia, orang kaya pun masih pake
bidan. TAPI, pelayanan bidan ini dengan supervisi
dan sistem back-up yang cepat dari dokter umum
dan spesialis, di sinilah sistem Kesehatan dan
*Gambar di atas ini diperhatikan ya, karena sampe kolaborasi interprof esi tadi penting. J adi ya inti
akhir topik ini ya bahasannya Cuma berputar di masalah di sini adalah shif ting atau transisi tadi
gambar itu aj a. yang agak susah.
J adi sistem Kesehatan, contohnya KIA itu bisa kita Balik lagi ke kasus Angga, ya gitu de sebenernya
aplikasikan ke sistem knob-knob ini. Lihat di sebelah emang sih pasiennya menyalahi aturan, malah
kanan, yang health status di situlah target KIA kita langsung ke RS di Surabaya, dan disana pasti
tadi, yakni angka kematian ibu dan bayi. Selain itu, bayarnya gapake BPJ S, pasti langsung OOP. Tapi
target lainnya adalah kepuasan pasien dan ya mau gimana, w j uga kalo j adi pasien gitu pasti
perlindungan dari risiko. takut lah kalo ada kegawatan nanti harus
nungguin dokternya dulu. Di sinilah peran
Nah untuk mencapai tuj uan itu tentunya beberapa hal perbaikan kebij akan yang 5 tadi itu penting!!
yang bisa kita lakukan, dan di sinilah pentingnya Gimana negara harus menggaj i obsgyn biar bisa
peranan pembuat an kebij akan: j aga on site (mampus tekor dah tu), gimana bisa
1. Memperbaiki pembiayaan: memeratakan spesialis, mengatur regulasi
2. Memperbaiki sistem pembayaran: bagaimana peruj ukan, dll.
membayar dokter supaya mereka happy untuk
melayani, atau bagaimana agar daerah
terpencil itu j uga kebagian dokter dan tenaga Okey sesi diskusi di-pause dulu, kita bahas ke
ahli lainnya penj abaran satu-satu yaa.
3. Memperbaiki pengorganisasian: bagaimana
sistem Kesehatan di daerah, contohnya A. Menambah J aminan (Pembiayaan) utuk
bagaimana puskesmas daerah meruj uk ke persalinan
kabupaten/kota bisa baik
4. Mengembangkan regulasi. Kebij akan pembiayaan j aminan itu banyak
5. Menata perilaku masyarakat: agar patuh sama dipengaruhi oleh pusat, dalam hal ini adalah
imunisasi, ANC, KB, persalinan yang sehat. pembiayaan dari BPJ S. Namun ada j uga kebij akan
j aminan daerah. Dalam menagnani persalinan ada
bantuan tambahan pembiayaan dari BPJ S atau
Diskusi: j aminan daerah. Walaupun dah dikasi tambahan, ada
Sebelum kita masuk ke penj elasannya satu-satu, beberapa orang yang ga puas ama BPJ S karena harus
Prof . Laksono buka sesi diskusi, di sini Angga ada urut ruj ukannya (dari puskes atau rs daerah dulu),
kasus: di daerah Paiton, J awa Timur, itu kalau nah orang-orang ini gamau ke sana dulu. J adilah
mau melakukan persalinan, dokter umum dan mereka lompat langsung ke RS swasta atau lainnya.
dokter spesialisnya itu on call, tidak siap onsite 24 Dan kalo kasus persalinan gini tu, kata Prof . Laksono,
j am gitu, nah ini bagaimana ya terkait kebij akan pasti orang-orang banyak persiapan, termasuk
pemerataan j umlah dokternya? persiapan pembiayaan. Bisa j adi keluarga ampe
arisan-arisannya patungan, j adi mau operasi SC
Prof . Laksono menj awab, seharusnya di tiap elektif ampe 20 j uta j uga ya siap gaskan saj ah. J adi
kabupaten/kota itu minimal ada 1 RS PONEK BPJ S gaj adi satu-satunya sumber pembiayaan untuk
pemerintah. RS PONEK ini 24/7 harus siaga untuk kasus KIA
menerima pasien kegawatan obsgyn dan harus ada
dokter yang on site (kalau ga on site, bisa on call, B. Memperbaiki mekanisme pembayaran
tapi maksimal 15 menit doi harus bisa sampe ke
RSnya). Tapi ya kenyataannya di kasus Paiton ini, Ini j adi salah satu komponen penting yang
tidak sesuai harapan. Sebenernya emang agak sulit menentukan kesediaan dokter atau spesialis buat j aga
sih yaa, buat suruh dokter spesialis j aga 24 j am di on site. Ya disuruh j aga 24 j am harus dibayar lebih
RS. lah, yekali dibayar murah. Gatau si mungkin beberapa

31
HEALTH SYSTEM & DISASTER
orang ada yang sedia dibayar murah buat j aga on site
24 j am, kalian mau? Aku sih tidak, loh tapikan dokter
itu…. Halah mengabdi mengabdi, pekerj aan mulia
prett, dikira kita hidup kaga pake duit kali.
Kebij akan pembayaran untuk tenaga Kesehatan:
- Bagaimana mekanisme pembayaran untuk
dokter spesialis agar bisa j aga on site di RS
- Berapa Rp besarannya?
- Bagaimana mekanisme pembayaran untuk
bidan?
- Berapa rupiah besarannya?

C. Memperbaiki pengorganisasian KIA di


Kabupaten

Dari gambar itu, RS penting sebagai pusat ruj ukkan


aj a, baik dari puskesmas atau langsung. Nah yang
diruj uk langsung ini khususnya buat bumil2 yang
diskrining dah ketauan berisiko tinggi, makanya
dibutuhkan pengembangan masyarakat j uga.

J ika kita secara khusus membahas sub-sistem


manaj emen RS untuk KIA, itu akan ada kelompok
kerj a KIA, yang terdiri dari: spesialis (Obsgyn, anak,
penyakit dalam, anestesi), dokter umum, bidan,
perawat, dll. Inget tadi di awal aku sebut penelitian
S3, nah sisi yang masih belum baiknya itu di sini, di
RS ruj ukkan KIA. Contohnya bumil yang punya risiko
penyakit j antung, antara obsgyn dan penyakit dalam
itu susah ketemu dan membahas, ini lah problemnya.

Maka dari itu diperlukan kegiatan dalam manaj emen


*Resti: Resiko tinggi; SIKDA: Sistem Inf ormasi RS, seperti:
Kesehatan Daerah; Kesga: Kesehatan keluarga. - Mengembangkan prosedur -prosedur tetap
(Protap) dan detail untuk kasus-kasus sulit.
Lihat ya kotak-kotak itu adalah komponen-komponen Contohnya kehamilan dengan decompresi
dalam KIA khususnya di level daerah/kabupaten. cordis itu butuh peranan penyakit dalam, nah
Pengorganisasian KIA di Kabupaten: gimana sih protapnya biar si Sp. PD ini kerj a
- Kegiatan di RS (RS itu j adi hilirnya dari sama ama Sp. OG ke penanganannya.
pelayanan KIA) - Pengembangan protap (termasuk ruj ukkan)
- Kegiatan di masyarakan dan puskesmas dipimpin oleh spesialis
pembantu (2 ini yang j adi hulu dari pelayanan - Dokter spesialis ikut aktif dan bertanggung-
KIA) j awab atas kematian di RS
- Kegiatan di puskesmas dan ruj ukan - Dokter spesialis ikut aktif dan bertanggung
- Kegiatan Sistem Inf ormasi Kesehatan j awab atas pembinaan ruj ukkan
- Kegiatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Peningkatan kesiapan RS (bagian hilirnya) itu baik di Kegiatan-kegiatan ini menyangkut
RS pemerintah, maupun RS swasta, harus - Penanganan di RS
dipersiapkan dalam: - Penagnanan ruj ukan dari puskesmas dan
- Aspek mutu pelayanan klinik bidan
- Manaj emen SDM - Ruj ukan tergantung penyakit penyerta
- Fasilitas emergency
- Dll Contoh : untuk pasien dengan decomp dikembangkan
Di kabupaten itu: oleh Sp. PD. J adi untuk kasus decomp itu, diharapkan
- Minimal satu RS di kabupaten harus mampu pasiennya itu bisa diskrining lebih cepat, biar bisa
memberikan pelayanan emergency 24 j am segera masuk ke RS PONEK, (karena harus SC) agar
(j aga On site) untuk ibu-ibu melahirkan tidak terj adi kasus kegawatdaruratan kalo misal
- Sistem ruj ukan KIA berpusat di RS ruj ukan gaketauan dia decomp trus tetep ditangani bidan kan
PONEK 24 j am. nanti bisa j adi kasus gawat darurat. Maka dari itu
perlu dibuat protap yang j elas dari RS ruj ukkan
untuk kasus-kasus kayak begini.

Selanj utnya di bagian hulu j uga ada yang harus


dibenahi, yakni:
- Peningkatan mutu pelayanan bidan
- Peningkatan f asilitas puskesmas
- Pelatihan dokter puskesmas untuk PONED
dan kemampuan mengelola tindakan KIA

32
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
- Perbaikan pencatatan J uga di bidang kematian bayi. Sekarang udah ada
- Penaj aman kemampuan diagnosis dini untuk ANC terpadu yang penting untuk skrining ibu-ibu
ibu hamil risiko tinggi. Resusitasi j uga j adi kompetensi yang
harus dimiliki dokter umum, di OSCE harus lulus.
Nah yang j adi masalah, memang sih sebetulnya
komplikasi persalinan dan bayi tidak terlalu
banyak, kayak itu-itu aj a, tapi keterampilan untuk
menanganinya itu lho. Mungkin emang di masa
preklinik dan klinik dah dipelaj ari, tapi kalau
makin lama ga diasah, tentunya keterampilan itu
bisa ilang. Maka dari itu, blended learning tadi
j uga gunanya buat mengasah Kembali
keterampilan-keterampilan tersebut.

dari penj elasan dr. Neni di atas, beliau lanj utkan


lagi. Di sinilah pentingnya manaj emen ruj ukkan,
karena tidak semua puskes itu j adi PONED,
karena terkait manaj emen SDM tadi, lalu dar i
PONED ke PONEK kalau mau meruj uk itu berapa
lama j araknya, gitu-gitu de. Mendetail banget kan
Bahasan sistem ini, ya memang begitu, kalau mau
buat sistem yang besar, komponen-komponen
kecilnya j uga harus dibaj hs dengan baik j uga,
Diskusi: sipaya sistem yang besar ini berj alan dengan baik.
Prof . Laksono bilang ada program besar dari
kemenkes terkait blended learning dokter umum
di puskesmas. Apa pendapat Prof . Ova dan dr. Sub sistem manaj emen pelayanan primer dan
Neni? ruj ukan:
Penguatan prosedur klinik dalam ruj ukan:
Kalau menurut Prof . Ova, ini tuj uannya untuk - Standar operasional ruj ukan disusun
menurunkan angka kematian ibu. Di lapangan itu berdasarkan resiko ibu melahirkan
peran dari dokter umum sangat terbatas, salah - Penulisan standar operasi untuk ruj ukan
satunya karena merasa karena Sebagian besar dipimpin oleh spesialis berdasarkan standar
tugasnya dah diambil bidan dan dokter umum j adi nasional.
punya anggapan bahwa seolah-olah porsi mereka - Para bidan diberi regulasi untuk meruj uk.
tidak banyak di KIA. Nahini kemudian ingin Para bidan/dokter umum tidak boleh
dikembangkan agar kolaborasi itu lebih melakukan penanganan pada ibu-ibu yang
berimbang, ini ingin di-ref resh. Selain itu j uga sudah di beri predikat risiko tinggi
untuk mengurangi hal-hal yang tidak dikehendaki, - Ruj ukanIbu hamil risiko tinggi dapat
misal buat menskrining bumil-bumil yang dilakukan 1-2 minggu/beberapa hari sebelum
kehamilannya patologis. Ini akan melibatkan Sp. HPL. Dana perawatan pasien menggunakan
OG di seluruh kabupaten/kota. Nah mereka J amkesmas
berperan sebagai cof asilitator untuk dokter umum,
sedangkan training dan pembekalannya secara Kerj asama interprof esi:
online, dan ini dilakukan per tahap, mulai dari - Peran dokter umum dalam tim PONEK dan
preconception care, sampai kepada postpartum ruj ukan perlu dirumuskan. Ditekankan
care. banget kalau dokter umum itu sebagai
skrining.
J adi ini pelatihan yang sif atnya post graduation. - Peran Bidan dan perawat perlu dirumuskan
Padahal kalau dalam konteks SKDI, kompetensi kembali
yang ada di pelatihan itu tu masuk level 4, oop. Pendanaan
Nah ini bukan artinya lulusan dokter tu kaga - Dana ruj ukan dari pemerintah, termasuk
diaj arin selama masa studinya, buktinya itu semua penj emputan ibu-ibu yang tidak mampu
udah kita pelaj arin di C1-C2 kan (meskipun dah - Para penunggu di RS diberi f asilitas makanan
lupa). Latar belakangnya ini karena masing- dan tempat menunggu
masing sekolah kedokteran itu sangat beragam
gaiz, j adi mungkin FK yang udah bagus punya Contoh kasus ibu ibu dneganrisiko Decomp:
kesempatan leebih baik untuk belaj ar tentang KIA - Dapat ditemukan pada kehamilan
itu, tapi ada j uga FK yang baru-baru, sedang semester...(2-3?)
berkembang gitu mungkin mahasiswanya belum - Perlu perawatan sebelum lahir yang baik
berkesempatan untuk mendalami KIA ini. - 5-7 (??) hari sebelum HPL, ibu dapat dij emput
Makanya blended learning itu tadi seolah-olah ke RS untuk persiapan melahirkan. Dr SpPD
j adi wadah untuk penyamarataan kompetensi lah akan berperan di sini.
istilahnya. Selain itu j uga, kemenkes j uga buat - Pada saat melahirkan diberi perhatian
banyak program-program baru yang mungkin pas khusus. Perlu SC?
masa studi dokter itu belum dipelaj ari, j adi ya
akan diberikan penj elasan lewat blended learning Dari mana sumber dananya?
ini. ya anggap aj a kayak seminar biar makin up to - BPJ S
date, ingat gaiz lOnGLiFE lEArnEr uwu. - Untuk penunggu: dari RSD atau dari pemda

33
HEALTH SYSTEM & DISASTER
- Regulasi ruj ukan. Ruj ukan untuk kasus sulit
hanya boleh pada RS yang PONEK 24 j am.
E. Kebij akan menata perilaku masyarakat

Pembenahan komunikasi sosial:


- Menerapkan kesiap siagaan di masyarakat
- Melatih agar masyarakat dapat menj aga ibu-
ibu hamil
- Memberdayakan masyarakat untuk perilaku
kesehatan yang baik
Perilaku masyarakat tu sangat susah untuk
diintervensi. Kayak ada adat -adat bayinya
diasapin dulu (di Flores). Dokter kan gabisa tbtb
bilang ini tu harus dihentikan karena berbahaya
bagi bayinya, masyarakatnya gaakan mau denger.
Nah disinilah perlu kerj a sama dengan prof esi
lain, seperti antropolog, tokoh masyarakat, ahli
Selanj utnya kita bahas ke subs-sistem manaj emen promosi Kesehatan, dll, lagi -lagi
lain, yaitu sistem inf ormasi Kesehatan. Nah di sini interprof essional collaboration dibutuhkan di
salah satu penerapannya adalah gimana kita bisa sini.
mengumpulkan inf ormasi agar kita tahu mana bumil -
bumil yang berisiko dan tidak mampu datang ke RS KESIMPULAN:
sehingga harus dij emput. Nah kalau kita bisa tau Sistem KIA itu:
siapa-siapa aj a, kapan perkiraan mereka melahirkan, - membutuhkan banyak kebij akan, yakni:
dimana mereka tinggal, itu tentunya dapat 1. Memperbaiki pembiayaan:
menurunkan angka kematian ibu. 2. Memperbaiki sistem pembayaran:
J adi manaj emen sistem inf ormasi Kesehatan ini 3. Memperbaiki pengorganisasian:
berguna dalma: 4. Mengembangkan regulasi.
- Bagaimana agar data dari Bidan dan Puskesmas 5. Menata perilaku masyarakat:
dapat dipergunakan untuk mempersiapkan - Membutuhkan kolaborasi interprof esi
persalinan bagi ibu-ibu yang membutuhkan - Membutuhkan Kerj asama antar prof esi di bidang
- Data akan sampai ke RS. Dalam data ini ada Kesehatan: Spesialis Obsgin, Spesi alis Anak,
daf tar ibu-ibu yang akan ditanganni di RS. Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Umum, Bidan,
- Ibu-ibu yang membutuhkan perlu dij emput Perawat, Manaj er Dinas Kesehatan dan RS.
untuk ke rumahsakit - Mempunyai penanggung-j awab:
- Sistem inf ormasi ini dapat menghubungkan o Kegiatan di RS (hilir): Dr.SpOG dan Dr.SpA
masyarakat dengan f asilitas pelayanan o Kegiatan di masyarakat dan Pustu (hulu):
Ketua IBI (Ikatan Bidan Indonesia) setempat
Kegiatan sistem inf ormasi ini: o Kegiatan di Puskesmas dan Ruj ukan:
- Merupakan bagian dari sistem surveilans untuk Pimpinan Puskesmas.
kesehatan ibu dan anak. Penanggung-j awab keseluruhan:Kepala Dinas
- Ibu-ibu yang mempunyai risiko tinggi harus Kesehatan (mencakup Kegiatan Sistem Inf ormasi
diberi penanganan khusus dan surveillans KIA di Kabupaten)
- Penanganan tersebut dapat dilakukan oleh: Suda dehhh bahasan pertama, sekarang kita masuk ke
kader, bidan, dokter, sampai spesialis di CFHC-IPE nya yaa…
rumahsakit tergantung dari kebutuhan
Pertanyaan :
Strategi pendukung: meningkatkan kemampuan 1. Selamat pagi Prof dan dokter, saya ingin tanya
dinkes dan staf nya: terkait isu peningkatan proporsi persalinan SC di
- Dinas Kesehatan perlu meningkatkan diri untuk era BPJ S, padahal sudah ditetapkan standar oleh
mengelola sistem KIA yang meliputi berbagai WHO mengenai proporsi persalinan SC.
SKPD, lembaga swasta, dan lembaga di bagaimana cara menyelesaikan isu ini nggih?
masyarakat (Asha)
- Mengembangkan sistem inf ormasi yang baik ➔ Memang betul dalam era BPJ S, SC itu menj adi
meningkat tinggi. dan angka permintaan
Dalam sistem Kesehatan, dinkes mungkin bisa prosedurnya meningkat tinggi. Ini terkait sistem
dianggap sebagai travel agent wkwk, j adi dia bisa j uga, j adi dalam teori learning organization,
ngurusin penj adwalan persalinan bumil-bumil yang sistem itu creating behavior. J adi f enomena ini
berisiko. Ya ini karena pendataan Kesehatan warga muncul karena sistem yang dibuat. Karena sistem
kan masuk ke mereka j uga. BPJ S, membuat mungki kalo dari sisi pasien, ini
adalah suatu kemudahan buat dapet SC, j uga SC
D. Melakukan kebij akan regulasi ini menj adi dimudahkan karena terpautnya
Kebij akan regulasi: lumayan dibandingkan persalinan yang
- Regulasi PONEK 24 j am, termasuk penguatan 1 pervaginal (patologis tapi prevaginal). Sehingga
RS sebagai f ull-PONEK 24 j am ini memicu perilaku lain dari dokter2 untuk
- Regulasi dokter umum di RS pemerintah untuk memutuskan. Kalau dilihat di lain lagi terdapat
melakukan emergency medik j uga terindikasi, bidan-bidan yang
- Regulasi untuk menentukan j umlah dokter mempatologiskan suatu persalinan untuk
spesialis yang tepat. menj adi calon SC. Ini merupakan sesuatu yang
- Regulasi praktek bidan, termasuk hubungannya kalau dibilang j adi maf ia yang saling berkaitan.
dengan ibu hamil risiko tinggi Namun kalau mau dilihat secara medis, memang

34
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
WHO sudah membuat kriteria atau aturan, yang harus terus dievaluasi, j adi ada sistem
disebut denan kriteria Robson, apa-apa saj a sih assessment dan certif ication yang j elas. Nah
yang harus di SC. Sehingga yang dilakukan beda kasus kalau dia resign dan prakt ek di luar
sekarang ini, ada penleitian2 untuk mengevaluasi tempat dia didelegasikan, nah ini masuk ke
hal tersebut (maf ia-maf ia tadi). Agar lebih j elas illegal.
ini sebenernya salahnya siapa sih. Tetapi emang Terus dokter umum di mana? Sebenernya dokter
betul, adanya BPJ S ini mengubah mindset orang umum bisa ada, tapi ya balik lagi ke masalah
tentang bagaimana saya mau melakukan pribadi. Ngga mungkin seorang dokter selama-
persalinan. Di generasi milenial tren yang lamanya praktek di situ, dia mungkin punya
muncul beda lagi, , usia 30 tahunan gitu, mereka keluarga di daer ah lainl, ataau keluarganya
tu gamau repot, mikirnya gini “ini bisa salin emang tinggal di situ, tapi anaknya pengen
normal f ull atau nanti kalau ada masalah SC lagi. sekolah di tempat yang lebih bagus yang tidak
Ah repot mending SC aj a sekalian, daripada ngga ada di daerah terpencil itu. Makanya program
pasti gini.” J adi emang banyak bgt hal yang ganti-gantian shif t gitu setiap 2 tahun, itu
mempengaruhi. Kriteria untuk SC yang dipakai mungkin yang harus disiapkan. Agar daerah
di BPJ S tu beda sama Robson. Kriteria BPJ S itu remote atau terpencil itu tidak hanya dapat
ada indicator 123 dan 0. 0 itu buat rawat j alan. 1 tenaga medis yang seadanya. J adi kalau ini udah
itu ringan, untuk tingkat keparahan 1 tanpa berhasil, maka bidan-bidan gaperlu
komplikasi ataupun komorbiditas. 2 itu sedang. 3 didelegasikan gitu lagi
itu berat. Dan ternyata dari semua yg di SC, si
pasien golongan 1 itu ada 85% . J adi SC ini 4. izin bertanya kepada prof Ova, apakah pada ibu
sebenernya masalah yang bukan masalah gitu si, hamil yang berpeluang persalinan normal,
mungkin masalahnya hanya di dana aj a, karena kemudian terdiagnosis positif covid menj elang
pasiennya senang karena terj amin, kalao masa persalinan menj adi indikasi khusus untuk
dokternya j uga senang karena pasti, dan gaperlu prosedur SC? (Sketsa)
nunggu-nunggu j uga prosedurnya. ➔ emang guideline ini berubah2. Dari awal itu
2. Izin bertanya kepada dr Mei Neni terkait indikasi nya emang gitu sih, tapi sampe sekarang
cakupan vaksinasi anak di masa pandemi. Seperti belum ada bukti cukup kuat untuk dukung
apa tantangannya dan apa strategi yang sudah indikasi itu. J adi dalam persali nan yang normal-
diterapkan? Terima kasih (Tantri) normal saj a, tapi pada pasien COVID, mungkin
➔ Awal-awal bulan mei itu sudah ada survey bisa persalinan biasa (prevaginal), yang harus
kemenkes dengan UNICEF, karena pada waktu dilakukan ya prosedur pasca persalinan ke
itu dengan adanya COVID, banyak orang yang bayinya itu. Kayak delivery chambernya emang
takut. Ternyata pada saat itu kelihatan sekali 80- khusus supaya ga menularkan j uga. Sekarang ga
90% posyandu tutup dan puskes ga j alan. Dari ada lagi keharusan untuk SC pada pasien COVID.
hasil survey ini, kita buat webinar. Pemerintah
j uga udah buat panduang imunisasi di masa
COVID. Intinya imunisasi ini pelayanan yang II. INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE)
golongannya esensial, dan kalau tidak dilakukan, *pas bahas ini Prof . Laksono ga bahas semua, beliau
maka bahayanya adalah bisa timbul KLB lain banyak diskusi ama Prof . Ova dan dr. Neni, tapi
dari penyakit-penyakti yang seharusnya gakumasukin, intinya mereka j uga bahas IPE tapi j adi
diimunisasi. Sehingga nanti, kalau ada KLB pada kemana-mana gitu. Hehe, intinya ada di slide ini dah
saat COVID ini, j elas beban berat lagi ke tenaga kumasukkan semua kok.
medis. Kabar baiknya, sekarang udah banyak Apa itu Interprof essional Education?
masyarakat yang mulai imunisasi lagi. Puskes
dan bidan2 j uga mulai buka imunisasi lagi, → Interprof essional education (IPE) involves
tentunya dengan protocol Kesehatan yang sesuai. members (or students) of two or more prof essions
associated with health or social care engaged in
3.Selamat pagi Prof dan Dokter, saya Angelika. learning with, f rom and about each other.
Saya izin bertanya. Di beberapa daerah yg
j angkauannya j auh dari RS, yg saya lihat banyak Selain IPE ada yang Namanya UPE (Uniprof essional
bidan yg melakukan praktek diluar role of Education), yang artinya: mahasiswa berasal dari satu
prof essionnya (mengobati pasien dengan keluhan prof esi atau disiplin yang sama. Yang ditekankan di
lain). Pertanyaan dari saya, apakah ada usaha sini adalah Penguasaan badan pengetahuan tertentu,
atau kebij akan dari pemerintah atau asosiasi j enis keterampilan dan cara perilaku.
prof esi dalam menangani kej adian ini?
Terimakasih banyak Prof dan Dokter Sedangkan IPE tadi : mahasiswa berasal dari berbagai
sebelumnya. (Caca) prof esi yang belaj ar Bersama sebagai tim. Interaksi
➔ Tadi disampaikan oleh dr. Neni, karena bidan ini kolaboratif mereka dicirikan oleh integrasi dan
ada di level desa, dan tersebar dimana-mana. modif ikasi dari kontribusi prof esi yang berbeda
Maka ya mereka bisa banget dikasi tugas macem- berdasarkan masukan dari prof esi lain.
macem, yang bisa j adi melebihi kompetensi dan
kewenangannya. Sebenernya ini ada di Hallmark dari IPE:
PERMENKES, yakni tentang Task Shif ting. J adi J enis dari perubahan kognitif dan perilaku yang
seorang bidan bisa memberikan pengobatan yang terj adi:
di luar kewenangannya. Dengan syarat kalau - Peserta memahami prinsip dan konsep inti dari
mereka itu emang didelegasikan oleh pemerintah tiap prof esi yang tergabung, serta
yang ada di situ. Tidak hanya dilindungi secara - Familiar dengan Bahasa dan mindset basic dari
hukum, mereka j uga diberikan pelatihan- berbagai disiplin
pelatihan tambahan. Tentunya pelatihannya
j angan seadanya, tetapi yang sesuai standar, dan

35
HEALTH SYSTEM & DISASTER
- Sebelum berpartisipasi dalam IPE, mahasiswa Gambar di atas sama, cuman beda di tahap clinical
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan novice stage, itu udah ada topik atau bahasan
dasar dari prof esi mereka masing-masing tersendiri yang dipelaj ari, yakni saf e surgery

Mengapa kita membutuhkan IPE? Relevansi untuk Pendidikan Pascasarj ana (2):
- Kerj asama dalam pelayanan Kesehatan sering Kasus MDG4 dan MDG5: Pendidikan Bersama antara:
disebut sebagai praktek interprof esi - Residen Obsgin
- Praktik interprof esional dapat mewuj udkan - Residen Anak
perawatan kolaboratif dan komprehensif yang - Residen Anastesiologi
diharapkan oleh klien / pasien kita - Mahasiswa S2 Magist er Kebij akan dan
- Tuj uan dari pendidikan interprof esional adalah Manaj emen Pelayanan Kesehatan
untuk mempersiapkan pelaj ar prof esi kesehatan - Mahasiswa S2 KIA
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap - Pendidikan Bidan.
yang diperlukan untuk praktik interprof esi
kolaboratif .

Sama kayak yg saf e surgery tadi, Cuma kalo ini


Di atas ini gambar yang penting, dipahami dan modulnya diganti j adi mengurangi IMR dan MMR
dihapalin yaa. Kayak di stage preklinik tu yang
dilakuan adalah IPE learning blocks gituu. Relevansi untuk Pendidikan prof esi di RSA UGM:
- Pendidikan ko-asistensi dokter dapat
Kompetensi yang dituj u: dilakukan bersama dengan Perawat, Farmasis,
- Pengetahuan: Memahami prof esi kesehatan Psikologi, sampai ke Gizi.
yang lain. - Menggunakan prinsip-prinsip
- Ketrampilan: Melakukan komunikasi dengan InterProf essional Education
yang lain. Melakukan ref leksi terhadap peran
masing-masing dan peran orang lain. Ya intinya ini buat Koas kita nanti sih hehe.
- Sikap: Saling menghormati, kesediaan untuk
bekerj asama, dan saling percaya dalam
suasana keterbukaan.
- Relevansi untuk Pendidikan pascasarj ana

Relevansi unt uk Pendidikan Pascasarj ana (1):


Kasus saf e surgery: Pendidikan Bersama antara:
- Residen bedah
- Residen Anastesiologi
- Mahasiswa S2 Magister Manaj emen
Rumahsakit
- Mahasiswa s1 atau pasca Keperawatan,

Sekiann…maap gaada soal karena bingung hehe,

YEZ KELAR DEH MATERI TERAKHIR W DI HSC


’17. Huhu terima kasih kepada teman-teman atas
dukungannya dan kesetiannya yang tetap membaca
hsc w dari A3 ampe D2. Mon maap banget kalau
materiku ada salah atau tidak muncul di CBT atau
ada kata-kata yang menyinggung, hehe. Semangat ya
oll, pasti bisa kok j adi dokter, gudbay pre klinik.
Pemateri atas nama Millie pamit undur dirii. SEE U
ON TOP GENGZKUW😘😘😘.

36
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
bervariasi tapi dapat berubah akibat adanya
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI perubahan lingkungan. Interaksi pada permukaan sel
Pemateri : Dzulhija | Editor :ding
dapat menghasilkan ef ek yang signif ikan pada
kemampuan hidup sel (contoh: glutaraldehid), tapi
kebanyakan agen antimikrobial bekerj a intraselular.
Oleh karena itu lapisan terluar membran sel mikroba
sangat mempengaruhi kerentanan si mikroba
terhadap antiseptik maupun desinf ektan.

Target Antiseptik Mekanisme aksi


/Disinf ektan
Cell envelope Glutaraldehid Crosslink protein
(dinding dan EDTA Membuang Mg2+
Antiseptik dan disinf ektan sering digunakan di RS membran luar (Ethylenediam dan pelepasan
dan tempat layanan kesehatan lainnya sebagai sel) ine tetraacetic lipopolisakarida
penggunaan topikal maupun permukaan benda keras. acid) pada bakteri
Secara umum, antiseptik dan disinf ektan merupakan gram negatif
komponen esensial dalam mengkontrol inf eksi dan Membran QAC Kerusakan
mencegah inf eksi nosokomial. meningkatnya sitoplasmik (Quarternary membran
potensial kontaminasi mikroba dan risiko inf eksi dari (membran ammonium meliputi
makanan j uga menyebabkan penggunaan antiseptik dalam) compounds) f osf olipid bilayer
dan disinf ektan oleh masyarakat umum. Berbagai Chlorhexidine Konsentrasi
bahan kimia aktif (biosida) telah digunakan selama rendah
beratus tahun sebagai antiseptik, disinf ektan, dan mengganggu
preservation. integritas
Level Bahan Aktif membran,
Aktivitas konsentrasi
High Formaldehyde 8% + alkohol 70% tinggi
High to Glutaraldehyde 2% menyebabkan
intermediate Hidrogen peroxide stabil 6-30% penggumpalan
Formaldehyde 6-8% sitoplasma
Iodophore 750-5000 mg/liter Diamin Induksi
Intermediate Iodine 0,5% + Alkohol 70% kebocoran asam
Hlorine compounds 0,1-0,5% amino
Iodine 1% Alexidin Fase separasi dan
Alkohol 70% domain f ormasi
Intermediate Phenolic ompound 0,5-3% dari membran
to low Iodophores 75-150mg/Liter lipid
low Quaternary ammonium 01-0,2% Phenol Kebocoran;
Chlorhexidine 0,75-4% beberapa
Hexachlorphene 1-3% menyebabkan
Merkuri compound 0,1-0,2% uncoupling
Crosslink Formaldehid Crosslink
selain itu, mekanisme aksi bahan aktif tersebut tidak makromolekul protein, RNA dan
banya diketahu. Secara umu, bisoida memiliki DNA
spektrum yang lebih luas dibandingkan antibiotik Glutaraldehid Crosslink protein
yang cenderung memiliki target intraseluler spesif ik, di cell envelope
biosida memungkinkan memiliki target multipel. dan di bagian
dipercaya bahaawa penggunaan antiseptik dan lain dari sel
disinf ektan meicu resistensi mikroba terutama Interkalasi Acridine Interkalasi
terhadap antibiotik. Biosida dapat digunakan secara DNA molekul acridine
tunggal mapun kombinasi dengan produk lainnya di antara 2 layer
untuk membunuh mikroorganisme. aktivitas ini base pair di DNA
dipengaruhi oleh ef ek f ormula yanga da, adanya Interaksi Senyawa Membrane bound
organic load, sinergi, suhu, dilusi dan metode test. dengan thiol silver alias enzyme
konsentrasi disinf ektan lebih besar daripada argentum
antiseptik untuk menghindari iritasi kulit. Contohnya Ef ek pada Halogen Inhibisi sintesis
alkohol 70% untuk antiseptik sedangkan alkohol 90% DNA DNA
untuk disinf ektan. Hidrogen Kerusakan pada
Biosida adalah bahan kimia, biasanya berspektrum peroksida, ion strand DNA
luas uang menginaktivasi mikroorganisme. Biosida silver
dapat berupa -static (menghambat pertumbuhan Agen oksidasi Halogen Oksidasi grup
mikroorganisme) atau -cidal (membunuh thiol menj adi
mikroorganisme). Antiseptik adalah biosida untuk disulf id,
j aringan hidup, dignakan sebagai hand wash atau sulf oksid atau
handscrub. Sedangkan disinf ektan digunakan untuk disulf oksid
permukaan benda. Disinf ektan dapat berupa
sporostatic tapi tidak bisa menj adi sporocidal.
Antiseptik atau desinf ektan berinteraksi dengan
permukaan sel lalu masuk ke sel untuk beraksi di area
target. Sif at dan komposisi permukaan sel bisa
37
HEALTH SYSTEM & DISASTER
Peroxygene Hidrogen Prosedur Antibiotic Potency Test
peroksida: 1. Labeli agar darah dengan pre dan post
aktivitas akibat 2. tandai area yang akan diuj i, yaitu 2x2 cm pada
dari dorsum palmar
pembentukan ion 3. Memakai sarung tangan
hidroksida 4. Usap denga kapas dan NaCl, kemudian goreskan
radikal OH-, lidi steril dan gunakan sebagai sampel Pre.
dimana akan 5. Probandus cuci tangan sesuai Who procedure
mengoksidasi dengan Chlorhexidin 4% , kemudian swab lidi
thiol pada enzim steril + NaCl menaj di sampel Post.
dan protein; 6. Inkubasi selama 18-24 j am 37⸰C.
PPA: disrupsi 𝑇𝑃𝐶 𝑃𝑜𝑠𝑡
grup thiol di 7. Potensi antiseptik = 100% − ( 𝑥 100%)
𝑇𝑃𝐶 𝑃𝑟𝑒
protein dan Untuk alkohol 70% dan povidone iodine cukup
enzim. dioleskan dan didiamkan 1 menit kemudian di swab,
tidak perlu cuci tangan.
Inf eksi nosokomial (inf eksi yang didapat di rumah
sakit) adalah inf eksi yang tidak ada waktu pasien Prosedur Sampel Kuman (Satle Plate Methode)
masuk RS tetapi muncul ketika pasien dirawat di RS. 1. Agar darah didiamkan selama 15, 30 dan 45
Ada 2 bentuk inf eksi nosokomial: menit, tutup di buka
1. Inf eksi endogen, self inf ection atau 2. Kemudian tutup kembali dan i nkubasi
autoinf ection – agen penyebab ber asal dari semalaman pada suhu 37⸰C
pasien itu sendiri dan inf eksinya berkembang Penghitungan sampel kuman dapat dilakuakn
selama tinggal di RS akibat adanya penurunan menj adi metode aktif dan pasif . Metode aktif
resistensi pasien menggunakan hepaf ilter tekanan negatif sehingga
2. Cross contamination diikuti dengan cross menyedot udara dengan satuan /m 3, media yang
inf ectionpasien berkontak dengan agen inf ektif digunakan adalah Muller hinton/agar darah.
baru dan terkena inf eksi. Sedangkan, pada uj i ini menggunakan metode pasif
yaitu tanpe tekana negatif dan dengan satuan /m 2.
Sumber inf eksi nosokomial termasuk staf RS, pasien Pada ruang operasi dan ruang rawat inap pasien
dan lingkungan (air, makanan, udara dan kemoterapi diusahakan angka kuman mencapai 0
pembuangan). Mikroorganisme dapat berpindah dari untuk menghindari inf eksi.
sumber ke host melalui kontak langsung dan tidak
langsung, melalui udara ataupun melalui vektor. Antibiotic Potency Test
Prinsip pencegahan inf eksi nosokomial adal ah Uj i kerentanan antimikrobial yang dilakukan oleh
dengan memisahkan sumber inf eksi dari bagian- laboratorium mikrobiologi klinis penting diilakukan
bagian lain di RS dan hentikan semua rute transmisi untuk mengkonf irmasi kerentanan agen
dari sumber inf eksi. Aksi pencegahan harus meliputi: antimikrobial empiris atau untuk mendeteksi adanya
• Kebersihan diri resistensi bakteri terisolasi pada individu. Pemberian
terapi empiris yang berkelanj utan dapat bekerj a
• Pakaian dan penggunaan APD (masker dan
secara ef ektif pada beberapa patogen karena
sarung tangan)
mekanisme resistensi bakteri belum diobservasi,
• Praktik inj eksi yang aman contohnya pada uj i kerentanan penicilline terhadap
• Kebersihan lingkungan rumah sakit Streptococcus pyogenes. Uj i kerentanan perlu
• Disinf eksi dilakukan pada spesies patogen yang kemudian besar
• Sterilisasi mempunyai mekanisme resistensi seperti bakteri
golongan Enterobacteriaceae, Pseudomonas species,
• Cuci tangan. Staphylococcus species, Enterococcus species, and
Tangan pekerj a kesehatan adalah media utama Streptococcus pneumoniae.
transmisi inf eksi nosokomial. Oleh karena itu, Metode untuk menentukan pola resistensi bakteri ada
kebersihan tangan termasuk cuci tangan dan tiga yaitu:
disinf eksi tangan merupakan aksi pencegahan utama. 1. Metode E-test/Paper strip test
Melalui cuci tangan dengan air dan sabun yang 2. Disk dif usi untuk mengetahui MBC (Minimal
adekuat dapat mengeliminasi 90% f lora transien dan bactericidal concentration)
mayoritas kontaminan. Sabun antimikroba j uga akan 3. Metode dilusi (tube-dilution) untuk mengetahui
mengurangi f lora transien tapi harus digunakan MIC (Minimal inhibition concentration).
selama beberapa menit. Untuk meminimalisir j umlah Konsentrasi terendah yang dapat menghambat
total bakteri di udara RS, penting digunakan pertumbuhan bakteri disebut dengan konsentrasi
disinf ektan sebagai f ogging secara berkala. hambat minimal atau minimal inhibitory
Memonitor populasi bakteri di udara j uga penting concentration (MIC). Metode ini yang digunakna
untuk mengetahui j umlah total bakteri pre dalam uj i kali ini.
antiseptik/disinf ektan treatment, ef ek f ogging Metode ini dilakukan dengan mendilusi antibiotik
antiseptik dan perencanaan untuk f ogging kembali. secara serial, sehingga konsentrasi tabung menj adi ½
Namun sekarang, f ogging sudah dirasa tidak ef ektif , tabung sebelumya. Keuntungan dari metode ini
lebih ef ektif mengguankan hepaf ilter. Dan adalah didapatkan hasil kuantitatif berupa MIC.
penyinaran UV dalam ruangan meningkatkan Kerugian dari metode makrodilusi adalah sulit
karsinogenik. dilakukan, persiapan larutan antibiotik yang ribet,
kemungkinan kesalahan perhitungan larutan
antibiotik sangat mungkin terj adi, reagen yang
dibutuhkan dalam j umlah besar, kemungkinan risiko
konaminasi yang tinggi dan beberapa pilihan obat

38
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
tidak ditemukan di panel komersial standard. Pada variabel tertentu pada uj i kerentanan tidak
beberapa kasus inf eksi yang mengancam j iwa seperti terkontrol dengan baik, sehingga hasilnya masuk
endokarditis bakterial atau inf eksi akibat organisme dalam kategori “buf f er zone”, pemisahan
yang resistensi tinggi, maka klinisi memerlukan uj i kerentanan dari strain yang resisten. Nanti hasil
kuantitatif untuk uj i kerentanan mikroorganisme kategori susceptible, intermediate, dan resisten
dibandingkan dengan uj i kualitati f yaitu klasif ikasi akan membantu klinisi dalam memilih terapi
S, I, R (sensitif , intermediate, dan resisten). Menurut yang sesuai.
video, konsentrasi S ≤4µg/ml, I ≤8µg/ml dan R
> 16µg/ml. Pada hasil dengan Kontrol negatif f an Prosedur:
kontrol positif keduanya keruh maka hasil tidak bisa 1. Serial dilusi antibiotik gentamycin 1000µg/ml,
dianalisis. dengan mangisis akuades 2mL pada tabung satu
Laboratorian menguj i kerentanan organisme dan 1mL pada tabung 2-8, sedangkan tabung 9
terhadap antimikrobial dengan konsentrasi yang dan 10 tidak mendapatkan aquades. Masukkan
berbeda-beda/ variasi konsentrasi antimikrobial. 128µL kedalam tabung 1, kemudian kocok dan
Konsentrasi dilusi tiap agen antimikrobial yang ambil 1 mL dari tabung satu ke tabung 2.
disiapkan harus melebihi konsentrasi antimikrobial Lakukan sampai ke tabung 8. Hal ini akan
yang terdapat dialiran darah atau urin pasien memberikan konsetrasi pada tabung 1 adalah
(tergantung pada tempat inf eksinya). Pada beberapa 64µg/ml.
kasus, konsentrasi dilusi antimikrobial yang 2. Pembuatan suspensi bakteri (10 8 CFU/ml atau
digunakan hanya 2 atau 3 konsentrasi yang berbeda. sama dengan standar MacFarland 0,5). Panaskan
Pada metode dilusi yang sedikit ini (pada breakpoint ose steril dan ambil 3-4 isolat masukkan dalam
dilution), konsentrasi yang dipilih digunakan unt uk tabung berisi 5mL Nacl dan diaduk.
membedakan antara organisme yang susceptible 3. Inokulasi dsBHI (tersedia 12mL dsBHI).
(rentan) dan resisten. Hasil dari uj i kerentanan harus Masukkan 1mL dsBHI kedalam tabung 9 (kontrol
diinterpretasikan oleh laboratorian bersama dengan negatif ). Masukkan 110µL suspensi bakteri ke
klinisi pasien. Interpretasi optimal dari konsentrasi dalam 11mL dsBHI sehingga mendapatkan
hambat minimal atau minimal inhibitory konsentrasi 10 6 CFU/mL. Dari hasil ini masukkan
concentration (MIC) memerlukan pengetahuan masing-masing 1mL kedalam tabung 1-8 dan
f armakokinetik obat di manusia dan inf ormasi masukkan 1mL ke tabung 10 (kontrol positif ).
tentang kesuksesan obat dalam eradikasi bakteri di Dengan penambahan 1mL dsbHI maka konsetrasi
berbagai tempat inf eksi pada tubuh. Interpretasi tabung 1 mnej adi 32µg/mL.
dapat meruj uk pada data standard berpedoman yaitu 4. Penguj ian dilakukan dengan inkubasi selama 18-
CLSI (Clinical and Laboratory Standard Institute). 24 j am terlebih dahulu. Pada tabung 9(kontrol
MIC akan diinterpretasikan dengan tabel nilai yang negatif ) berwarna j ernih, dan tabung 10 (kontrol
berhubungan dengan ef ikasi klinis untuk tiap bakteri positif ) berwarna keruh. MIC dilihat pada tabung
dan berbagai spesies bakterial yang telah dibuktikan. terakhir j ernih, sebelum keruh. Misalnya tabung
3 kriteria interpretasi dari MIC CLSI : 6 j ernih, tabung 7 keruh. Maka MIC sesuai
1. Data mikrobiologi, meliputi perbandingan MIC konsetrasi tabung 6.
dan ukuran zona strain bakterial, serta
mekanisme resistensi yang terdef inisi secara Soal Pre Test
f enotip (f isik) ataupun genotip (gen). 1. Antiseptik mempunyai spektrum aktivitas lebih
2. Data f armakokinetik dan f armakodinamik obat. luas dibandingkan antibiotik (B)
3. Hasil studi klinis (termasuk perbandingan MIC 2. Resistensi dapat terj adi pada disnf ektan dan
dengan eradikasi mikrobiologik dan ef ikasi antiseptik (B)
klinis) yang didapatkan pada persetuj uan 3. aktivtas antiseptik dapat dipengaruhi suhu
pemasaran antibiotik oleh Balai POM. Hasil lingkungan (B)
“susceptible” (rentan) mengindikasikan bahwa 4. Ef ektiivitas antiseptik dapat dipengaruhi oleh
mikroorganisme di pasien berespon pada terapi lama kontak (B)
antibiotik dengan dosis normal yang 5. mekanisme aksi antiseptik sama dengan
direkomendasikan untuk tipe inf eksi dan spesies disinf ektan (B)
mikroorganisme. Sebaliknya, organisme dengan 6. antiseptik bersif at bakteriostatik dan dapat
MIC yang ditaf sirkan sebagai "resisten (tahan dipakai sebagai agen tunggal (B)
terapi)". Sebaiknya tidak diberikan konsentrasi 7. chlorhexidine dapat digunakan pada konsetrasi
antibiotik dengan dosis normal soalnya kalo 0,75-4% (B)
dosis normal bakteri sudah tahan, sehingga perlu 8. disinf ektan dapat digunakan untuk bahan cuci
ditingkatkan konsentrasinya atau pilih antibiotik tangan (S)
yang mirip. Hasil "Intermediate" menunj ukkan 9. Antiseptik dapat digunakan untuk mensterilkan
bahwa mikroorganisme j atuh ke rentang alat-alat kesehatan (S)
kerentanan/sensitif (susceptibility) terhadap 10. desinf ektan dari kelompok logam berat (Ag)
antimikrobial, namun nilai Kadar Hambat bersif at toksik (B)
Minimal/MIC mendekati atau melebihi 11. Biosida mampu bersif at bakteriostatik (B)
konsentrasi antibiotik yang biasanya dicapai dan 12. Desinf ektan tidak mampu membunuh spora (B)
respon klinik yang timbul kurang dari yang 13. Senyawa halogen yang biasa digunakan sebagai
terj adi pada strain yang susceptible/sensitif . antiseptik adalah iodine (B)
Pengecualian dapat terj adi bila antibiotik 14. monitoring angka kumn ruang dapat dilakukan
berkonsentrasi tinggi terdapat di cairan tubuh dengan menggunakan meida Agar Darah (B)
seperti urin, atau antibiotik dapat diberikan 15. Sumber inf eksi nosokomial dapt berasal dari
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari dosis tubuh pasien sendiri (B)
normal antibiotik sebelumnya (contoh : beberapa
penicillin and cephalosporins). Hasil
intermediate j uga dapat berarti bahwa beberapa
39
HEALTH SYSTEM & DISASTER
16. Manif estasi klinis inf eksi nosokomial dapat bakteri standard yaitu 1-5 x 105 CFU/mL. Tabung
terj adi setelah pasien pualng dari perawatan tersebut akan diinkubasi pada suhu 350C dalam 18-24
inap RS (B) j am untuk diuj i adanya pertumbuhan bakteri yang
17. Uj i potensi antibiotik digunakan untuk terlihat dengan adanya turbiditas (kekeruhan).
menentukan pilihan antibiotik untuk terapi (B) Konsentrasi terendah yang dapat menghambat
18. Pada uj i dilusi antibiotik dicampurkan secara pertumbuhan bakteri disebut dengan konsentrasi
serial sehingga didapatkan konsentrasi hambat minimal atau minimal inhibit ory
bertingkat (B) concentration (MIC). Ketepatan metode kurang lebih
19. Pada uj i dif usi antibiotik digunakanlah disk ½ konsentrasi sebelumnya karena persiapan dilusi
antibiotik (B) manual secara serial untuk antibiotik.
20. adanya kekeruahn pada deret tabung uj i Keuntungan dari metode ini adalah didapatkan hasil
antibitok metode dilusi menunj ukkan adanya kuantitatif berupa MIC. Kerugian dari metode
pertumbuhan bakteri (B) makrodilusi adalah sulit dilakukan, persiapan larutan
21. Salah satu kekeurangan metode dilusi yakni antibiotik yang ribet, kemungkinan kesalahan
kemudahan penyiapan larutan antibiotik perhitungan larutan antibiotik sangat mungkin
dengan melakukan pengencera serial (S) terj adi, reagen yang dibutuhkan dalam j umlah besar
22. suspensi bakteri yang disiapkan pada uj i dan beberapa pilihan obat tidak ditemukan di panel
potensi antibiotik teknik dilusi adalah 10 8 komersial standard.
CFU/mL (B) Pada beberapa kasus inf eksi yang mengancam j iwa
23. Salah satu keuntungan metode serial dilusi seperti endokarditis bakterial atau inf eksi akibat
adalah dapt mendapatkan data kualitatif organisme yang resistensi tinggi, maka klinisi
tentang sensitiivitas bakteri terhadap antibiotik memerlukan uj i kuantitatif untuk uj i kerentanan
(S) mikroorganisme dibandingkan dengan uj i kualitatif
24. Konsentrasi terendah antibiotik dalam yaitu klasif ikasi S, I, R (sensitif , intermediate, dan
menghambat pertumbuhan bakteri disebut j uga resisten). Laboratorian menguj i kerentanan
MBC (S) organisme terhadap antimikrobial dengan konsentrasi
25. Interpretasi hasil MIC membutuhkan yang berbeda-beda/ variasi konsentrasi antimikrobial.
pemehaman tentang sistem f armakokinetik Konsentrasi dilusi tiap agen antimikrobial yang
antibiotik dalam tubuh pasien (B). disiapkan harus melebihi konsentrasi antimikrobial
yang terdapat dialiran darah atau urin pasien
(tergantung pada tempat inf eksinya). Pada beberapa
Praktikum Mikrobiologi kasus, konsentrasi dilusi antimikrobial yang
digunakan hanya 2 atau 3 konsentrasi yang berbeda.
Pemateri : Stefany Editor : Pada metode dilusi yang sedikit ini (pada breakpoint
dilution), konsentrasi yang dipilih digunakan untuk
membedakan antara organisme yang susceptible
(rentan) dan resisten.
Hasil dari uj i kerentanan harus diinterpretasikan
oleh laboratorian bersama dengan klinisi pasien.
Tuj uan : Interpretasi optimal dari konsentrasi hambat minimal
1. Menentukan aktif itas antibiotik dengan atau minimal inhibitory concentration (MIC)
menggunakan metode dilusi. memerlukan pengetahuan f armakokinetik obat di
2. Mempelaj ari metode broth dilusi untuk menguj i manusia dan inf ormasi tentang kesuksesan obat
kerentanan antimikrobial. dalam eradikasi bakteri di berbagai tempat inf eksi
3. Memonitor dan menentukan konsentrasi hambat pada tubuh. Interpretasi dapat meruj uk pada data
minimum (minimum inhibitory concentration). standard berpedoman yaitu CLSI (Clinical and
Laboratory Standard Institute). MIC akan
Latar belakang : diinterpretasikan dengan tabel nilai yang
Uj i kerentanan antimikrobial yang dilakukan oleh berhubungan dengan ef ikasi klinis untuk tiap bakteri
laboratorium mikrobiologi klinis penting diilakukan dan berbagai spesies bakterial yang telah dibuktikan.
untuk mengkonf irmasi kerentanan agen 3 kriteria interpretasi dari MIC CLSI :
antimikrobial empiris atau untuk mendeteksi adanya 1. Data mikrobiologi, meliputi perbandingan MIC dan
resistensi bakteri terisolasi pada individu. Pemberian ukuran zona strain bakterial, serta mekanisme
terapi empiris yang berkelanj utan dapat bekerj a resistensi yang terdef inisi secara f enotip (f isik)
secara ef ektif pada beberapa patogen karena ataupun genotip (gen).
mekanisme resistensi bakteri belum diobservasi, 2. Data f armakokinetik dan f armakodinamik obat.
contohnya pada uj i kerentanan penicilline terhadap 3. Hasil studi klinis (termasuk perbandingan MIC
Streptococcus pyogenes. Uj i kerentanan perlu dengan eradikasi mikrobiologik dan ef ikasi klinis)
dilakukan pada spesies patogen yang kemudian besar yang didapatkan pada persetuj uan pemasaran
mempunyai mekanisme resistensi seperti bakteri antibiotik oleh Balai POM.
golongan Enterobacteriaceae, Pseudomonas species,
Staphylococcus species, Enter ococcus species, and Hasil “susceptible” (rentan) mengindikasikan bahwa
Streptococcus pneumoniae. mikroorganisme di pasien ber espon pada terapi
Metode uj i kerentanan yang dapat dilakukan diawal antibiotik dengan dosis normal yang
adalah makrobroth atau tube-dilution. Prosedur pada direkomendasikan untuk tipe inf eksi dan spesies
uj i ini memerlukan dilusi antibiotik secara serial di mikroorganisme. Sebaliknya, organisme dengan MIC
tabung, sehingga konsentrasi antar tabung memiliki yang ditaf sirkan sebagai "resisten (tahan terapi)".
rasio 2 (contoh : tabung 1 : 0,5mg/ML, tabung 2 : Sebaiknya tidak diberikan konsentrasi antibiotik
1mg/ML, tabung 3 : 2mg/ML, tabung 4 : 4mg/ML, dengan dosis normal soalnya kalo dosis normal
tabung 5 : 8mg/ML, tabung 6 : 16mg/ML). Antibiotik bakteri sudah tahan, sehingga perlu ditingkatkan
pada tabung merupakan inokulasi dari suspensi konsentrasinya atau pilih antibiotik yang mirip.

40
HSC 2017 BLOK D.2 WEEK 1
Hasil "Intermediate" menunj ukkan bahwa tabung 1 hingga tabung 8, dan j uga ke tabung 9
mikroorganisme j atuh ke rentang kerentanan/sensitif sebagai kontrol positif /f aktor tumbuh bakteri.
(susceptibility) terhadap antimikrobial, namun nilai 5. Inkubasi 10 tabung tersebut ke inkubator selama
Kadar Hambat Minimal/MIC mendekati atau melebihi 18 hingga 24 j am
konsentrasi antibiotik yang biasanya dicapai dan 6. Tentukan MIC dengan melihat konsentrasi
respon klinik yang timbul kurang dari yang terj adi terendah yang menghambat pertumbuhan bakteri
pada strain yang susceptible/sensitif . Pengecualian (tidak ada turbiditas atau terlihat j ernih pada
dapat terj adi bila antibiotik berkonsentrasi tinggi tabung dengan konsentrasi terendah). Tabung 9
terdapat di cairan tubuh seperti urin, atau antibiotik harusnya keruh karena kontrol positif . Tabung 10
dapat diberikan dengan konsentrasi yang lebih tinggi harusnya j ernih karena kontrol negatif .
dari dosis normal antibiotik sebelumnya (contoh :
beberapa penicillin and cephalosporins). Tambahan materi :
Hasil intermediate j uga dapat berarti bahwa beberapa 1. Metode dilusi
variabel tertentu pada uj i kerentanan tidak terkontrol Terbagi menj adi 2 yaitu dilusi perbenihan
dengan baik, sehingga hasilnya masuk dalam kategori cair/broth (yang akan kita lakukan) dan dilusi
“buf f er zone”, pemisahan kerentanan dari strain yang agar
resisten. Nanti hasil kategori susceptible, a. Dilusi cair dibagi dua menj adi makrodilusi
intermediate, dan resisten akan membantu klinisi dan mikrodilusi. Perbedaannya hanya volume
dalam memilih terapi yang sesuai. yang berbeda. Untuk makrodilusi volumenya
lebih dari 1 mL yang dipakai, kalau
Alat dan bahan: mikrodilusi < 1 mL.
1. Inkubator b. Dilusi agar menggunakan agar Muller Hinton
2. Double strength Brain Heart Inf usion (sdBHI) : (dulu pernah kita lakukan), pengerj aannya
berisi bakteri yang akan dicek rentan atau tidak yaitu antibiotik yang telah diencerkan
3. Tabung steril 11 10 untuk uj i coba, dan 1 untuk ditambahkan ke agar, lalu dilihat apakah
sisa pembuangan larutan. masih ada pertumbuhan bakteri di agar. Salah
4. Larutan Gentamicin (103ug/mL) satu kelebihan metode agar dilusi untuk
5. Pipet steril 1 mL dan 5 mL penentuan MIC Neisseria gonorrhoeae yang
6. Micropipette dan yellow tips tidak dapat tumbuh pada teknik dilusi
7. Saline steril perbenihan cair.
8. Kultur bakteri semalaman dari Escherichia coli, 2. Metode dif usi
S.aureus dan Pseudomonas Metode ini pengerj aannya yaitu disk yang telah
ditambahkan dengan antimikrobial akan
Prosedur : ditempatkan pada media yang berisi organisme.
Dilusi serial antibiotik J ika oranisme dapat tumbuh mendekati disk
1. Tempatkan 10 tabung steril di rak tabung dan artinya organisme tersebut resisten terhadap
diberi label (1,2,3,4,5,6,7,8,9,dan 10) antibiotik di disk itu (karena semakin mendekati
2. Dengan pipet 5 mL, tambahkan 1 mL akuades disk, maka sebenarnya konsentrasi antibiotik
pada tiap tabung, kecuali tabung 1 diisi 2 mL semakin tinggi). Zona j ernih akan muncul di
akuades sekitar disk bila organisme tersebut
3. Dengan menggunakan mikropipet, tambahkan 128 rentan/sensitif terhadapt antibiotik. Semakin
uL larutan gentamicin ke tabung 1 lebar zona j ernih, maka semakin rentan si
5. Ambil pipet steril yang baru, lalu campurkan isi organisme nya.Uj i dif usi paling sering dengan
pada tabung 1, kemudian ambil 1 mL dari tabung menggunakan metode Kirby Bauer.
1 dan pindahkan ke tabung 2.
6. Dengan pipet yang sama pada no.4, campurkan Latihan Soal dan Pretest
lagi isi di tabung 2, lalu ambil 1 mL dari tabung 1. Konsentrasi bakteri yang dikontakkan ke medium
2 kemudian pindahkan ke tabung 3. adalah 10 8 (S)
7. Lanj utkan prosedur tersebut hingga tabung 8, 2. Medium yang digunakan adalah brain heart
lalu ambil 1 mL dari tabung 8 dan taruh di tabung inf usion (B)
pembuangan. 3. Uj i kepekaan antibiotik digunakan untuk
mengonf irmasi kepekaan bakteri patogen
8. Tabung 9 dan 10 tidak menerima antibiotik. terhadap antibiotik empirik (B)
4. Tabung-tabung diinkubasi dalam suhu ruang (S)
Persiapan suspensi bakterial 5. Hasil uj i kepekaan antibiotik dengan metode
1. Dari preparat kultur yang telah disiapkan satu dif usi agar bersif at kualitatif (B)
malam, persiapkan suspensi E.coli atau S. Aureus 6. Antibiotik diencerkan serial sehingga
5 mL sebanding dengan nilai McFarland 0,5. konsentrasinya bervariasi (B)
Suspensi ini berisi 108CFU/mL 7. Metode yang digunakan adalah metode dif usi (S)
2. Dengan menggunakan 5 mL pipet, ambil 1 mL 8. Inkubasi dilakukan pada suhu ruang (S)
dsBHI yang berisi 12 mL, lalu 1 mL tadi ditaruh 9. Hasil positif ditunj ukkan dengan adanya
ke tabung 10 sebagai kontrol steril atau kontrol turbiditas (B)
negatif . 10. Tuj uan untuk mengetahui MIC (B)
3. Dengan menggunakan mikropipet, ambil 110 uL 11. Tuj uan untuk memilih antibiotika dalam penyakit
suspensi bakteri dan masukkan ke tabung dsBHI inf eksi (B)
yang berisi sisa 11 mL cairan dan dicampurkan. 12. Interpretasi perlu untuk mengetahui
Suspensi ini sekarang berisi 106 CFU/mL (nah f armakokinetik obat (B)
konsentrasi ini yang akan dikontakkan ke 13. Keuntungan antibiotic potency test adalah
antimikrobial / gentamicin) kemudahan dalam penyiapan reagen (S)
4. Dengan menggunakan pipet steril yang baru, 14. Inkubasi dilakukan selama 18-24 j am pada suhu
pindahkan tiap 1 mL suspensi bakterial dsBHI ke ruang (S)

41
HEALTH SYSTEM & DISASTER
15. Yang dihitung pada metode dilusi adalah MIC (B)
16. Konsentrasi bakteri yang diinokulasi pada
antibiotic potency test adalah 105 CFU/ml (B)
17. Streptococcus pyogenes resisten terhadap
penicillin (S)
18. McFarland standard yang digunakan adalah 0,5
(B)
19. Medium yang dipakai adalah medium agar (S)
20. Terapi empiris bisa diberikan oleh dokter
meskipun tidak tahu hasil uj i potensi antibiotik
(B)
21. Hasil postif i dilihat dari perubahan warna
menj adi kuning (S)
22. Hasil MIC dilihat dari j umlah minimal antibiotik
yang bakterinya masih tumbuh (S)
23. Broth dilution satu-satunya cara untuk melihat
uj i kerentanan antibiotik (S)
24. Hasil bisa dilihat 3-4 j am setelah dikirim ke
laboratorium (S)
25. Uj i potensi antibiotik digunakan untuk
menentukan pilihan antibiotik untuk terapi (B)
26. Pada uj i dilusi antibiotik dicampurkan secara
serial sehingga didapatkan konsentrasi bertingkat
(B)
27. Pada uj i dif usi antibiotik digunakanlah disk
antibiotik (B)
28. Adanya kekeruhan pada deret tabung uj i
antibiotik metode dilusi menunj ukan adanya
pertumbuhan bakteri (B)
29. Salah satu kekurangan metode dilusi yakni
kemudahan penyiapan larutan antibiotik dengan
melakukan pengenceran serial (S)
30. Suspensi bakteri yang disiapkan pada uj i potensi
antibiotik teknik dilusi adalah 10^8 CFU/ml (B)
31. Salah satu keuntungan metode serial dilusi adalah
dapat mendapatkan data kualitatif tentang
sensitivitas bakteri terhadap antibiotik (S)
32. Konsentrasi terendah antibiotik dalam
menghambat pertumbuhan bakteri disebut j uga
MBC (S)
33. Intepretasi hasil MIC membutuhkan pemahaman
tentang sif at f armakokinetik antibiotik dalam
tubuh pasien (B)

42

Anda mungkin juga menyukai