Anda di halaman 1dari 4

eliminasi

DEFINISI

Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urin atau bowel (feses). Miksi
adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan
dalam terjadinya proses eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra (Hidayat, 2010)

Eliminasi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus di penuhi oleh setiap manusia. Kebutuhan
dasar manusia terbagi menjadi 14 kebutuhan dasar, menyatakan bahwa kebutuhan eliminasi terdapat
pada urutan ke tiga. Apabila sistem perkemihan tidak dapat berfungsi dengan baik, sebenarnya semua
organ akhirnya akan terpengaruh. Secara umum gangguan pada ginjal mempengaruhi eliminasi.
Sehingga mengakibatkan masalah kebutuhan eliminasi urine, antara lain : retensi urine, inkontinensia
urine, enuresis, dan ureterotomi. Masalah kebutuhan eliminasi urine sering terjadi pada pasien – pasien
rumah sakit yang terpasang kateter tetap (Hidayat, 2010)

Jenis eliminasi terbagi dua yaitu Eliminasi Fekal dan Alvi :

Defekasi merupakan pengosongan usus (BAB). Dalam proses defekasi terdapat dua refleks yang
berperan penting terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Apabila terjadi rangsangan
parasimpatis, sphingter ani bagian dalam kendor dan usus besar menguncup refleks defekasi dirangsang
untuk buang besar, kemudian spingter ani bagian luar diawasi oleh sistem parasimpatis setia waktu
menguncup atau kendor. Selama proses defekasi berbagai otot lain membantu proses itu diantaranya
otot-otot dinding perut, diafragma, dan otot dasar pelvis.

Tujuan kerja organ pencernaan yaitu mengabsorbsi cairan dan makanan, menyiapkan makanan untuk
diabsorbsi dan digunakan oleh sel-sel tubuh, menyediakan tempat penyimpanan feses sementara.

Proses defekasi

Banyak orang menganggap frekuensi normal defekasi adalah satu kali sehari, tetapi pada kenyataannya
hal tersebut tidaklah benar. Tidak ada aturan frekuensi defekasi yang normal, tetapi pada umumnya
frekuensi normal defekasi adalah berkisar tiga kali sehari sampai tiga kali dalam seminggu. Seseorang
dengan frekuensi defekasi kurang dari tiga kali dalam seminggu dikatakan bisa dianggap normal jika hal
ini tidak terkait dengan ketidaknyamanan (Tresca, 2009) Reflek defekasi biasanya tiba mendadak dan
apabila diabaikan akan berkurang dalam beberapa menit dan akan timbul lagi setelah beberapa jam.
Usaha untuk memulai reflek defekasi yang disengaja tidak akan efektif seperti reflek alami. Sehingga
ketika menunda keinginan untuk defekasi, feses kemungkinan akan kontak lebih lama dengan mukosa
usus yang menyebabkan feses semakin keras dan feses semakin sulit dikeluarkan. Kebiasaan sering
menunda ketika buang air besar dan frekuensi buang air besar yang tidak teratur pada akhirnya ketika
mengeluarkan feses kita harus mengejan lebih keras. (Guyton&Hall, 2008)

Berikut ini adalah beberapa organ tubuh yang termasuk dalam sistem pencernaan manusia beserta
fungsinya:
1. Mulut
Proses pencernaan manusia dimulai dari waktu makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan di dalam
mulut. Makanan yang bercampur dengan air liur akan dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih
kecil oleh gigi sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.
Lidah pun juga berperan dalam mengarahkan makanan di dalam mulut agar tergigit oleh gigi dan
mendorongnya ke dalam kerongkongan untuk ditelan.

2. Kerongkongan (esofagus)
Makanan dan minuman yang ditelan akan melewati kerongkongan (esofagus). Kerongkongan adalah
saluran yang panjangnya sekitar 25 cm dan berfungsi untuk menyalurkan makanan dan minuman dari
mulut ke dalam lambung.
Di saluran ini, terdapat otot-otot khusus menyerupai katup yang disebut lower esophagael
sphincter. Katup ini berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang sudah mencapai
lambung tidak kembali naik ke kerongkongan atau mulut.

3. Lambung
Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan mengeluarkan zat asam dan enzim untuk
melanjutkan proses pencernaan. Selain memecah makanan, lambung juga akan membunuh
mikroorganisme yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman.
Di dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat atau berupa pasta dan selanjutnya akan
didorong ke usus halus.

4. Pankreas
Tak hanya berfungsi untuk menghasilkan insulin, pankreas juga bertugas menghasilkan enzim
pencernaan, seperti lipase, protease, dan amilase. Enzim tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan
ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.
Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna protein
menjadi asam amino, sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

5. Kandung empedu
Hati atau liver akan menghasilkan cairan empedu, kemudian menyimpannya di dalam kandung empedu.
Cairan empedu terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta mineral, seperti kalium dan
natrium. Cairan ini berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak.
Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus halus.

6. Usus halus
Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan didorong ke usus halus.
Gerakan yang disebut peristaltik usus ini terjadi karena kontraksi dan relaksasi jaringan otot di dinding
usus halus.
Usus halus sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum
(bagian terakhir dari usus halus). Ketiga bagian usus halus ini memiliki tugas masing-masing dalam
memproses makanan.
Duodenum bertanggung jawab untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan
ileum bertanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

7. Usus besar
Setelah diolah menjadi berbagai nutrisi yang terserap oleh tubuh, makanan yang sudah dicerna akan
meninggalkan sisa atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus besar akan mendorong limbah makanan
tersebut ke dalam rektum, yaitu perhentian terakhir pada saluran pencernaan.
Ketika rektum sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus, Anda akan
merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air besar.
Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan waktu kurang
lebih 30–40 jam.
Proses Eliminasi
Eliminasi fekal adalah sampah produk pencernaan tubuh dengan hasil feses, Defekasi
adalah keluarnya feses dari anus rectum
Rektum pada orang dewasa 15-20 cm (2,5 cm bagian distal-anal). Terdapat jaringan
yang bersilangan dan vertical berisi vena dan artery sehingga membeantu menahan
feses dalam rectum.
Anus terdiri dari spincter internal dan spincter eksternal. Spincter internal memiliki
control tidak sadar, Innervasi nervous autorium dan spincter eksternal memiliki control
sadar Innervasi nervous autonom. Dalam anus terdapat bakteri E.Coli yang membantu
membusukan makanan menjadi feses. E.Coli juga menghasilkan vit K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Jumlah rata-rata pengeluaran cairan melalui
feses adalah 100 ml/per hari.
Proses defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolism
berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melalui anus.Defekasi
dipengaruhi reflex pendek dan panjang.
Faktor yang dapat berpengaruh terhadap defekasi :Usia, diet, asupan cairan, aktifitas
fisik, factor psykologis, kebiasaan pribadi, posisi selama defekasi, nyeri hemoroid,
bedah rectum, bedah abdomen, kehamilan (trimester akhir :konstipasi), obat-obatan.
Masalah defekasi :
Konstipasi :menurunnya frekuensi bab, bab keras dan kering, bab tertahan dan susah,
sakit pada saat defekasi, nyeri abdominal,distensi abdomen,tekanan pada rectum dan
perasaan penuh, teraba masa fekal, sakit kepala, nafsu makan berkurang. Penyebab
kosntipasi karena kebiasaan bab yang tidak teratur, pengguanan laxativis berlebihan,
stress, diet tidak seimbang, kurang cairan, kurang aktifitas, usia.
Fekal Impaction: feses yang keras akibat retensi dan akumulasi feses yang lama.
Gejala anorexia,distensi abdomen mual dan muntah. Penyebab bab yang tidak teratur,
konstipasi.
Diare adalah keluarnya bab yang cair dan meningkatnya frekunsi bab akibat cepatnya
masa feses.
Inkontinensia adalah hilangnya kemampuan sadar untuk mengontrol bab dan
pembuangan gas.
Flatulence :gas didalam saluran cerna (flatus)
Hemoroid terjadinya pelebaran vena dianus akibat konstipasi dan obesitas

ELIMINASI URINE
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Proses ini terdiri dari dua
langkah utama : Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas
nilai ambang. Yang kemudian mencentuskan langkah keduaTimbul reflek yang disebut reflex miksi yang
berusaha mengosongkan kandung kemih atau,jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran
akan keinginan untuk berkemih. Meskipun reflek miksi adalah reflex autonomic medulla spinalis, reflek
ini juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Nyeri
    LP Nyeri
    Dokumen10 halaman
    LP Nyeri
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Kardio Lansia
    Kardio Lansia
    Dokumen1 halaman
    Kardio Lansia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • LP Intoleransi Aktivitas
    LP Intoleransi Aktivitas
    Dokumen7 halaman
    LP Intoleransi Aktivitas
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • MOBILITAS
    MOBILITAS
    Dokumen15 halaman
    MOBILITAS
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Sistem Perkemihan
    Sistem Perkemihan
    Dokumen1 halaman
    Sistem Perkemihan
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Faktor Faktor Terjadinya Hipertensi
    Faktor Faktor Terjadinya Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Faktor Faktor Terjadinya Hipertensi
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
    Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
    Dokumen2 halaman
    Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Angiografy
    Angiografy
    Dokumen1 halaman
    Angiografy
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Aterosklerosis
    Aterosklerosis
    Dokumen2 halaman
    Aterosklerosis
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Kulit Manusia
    Kulit Manusia
    Dokumen1 halaman
    Kulit Manusia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Materi Penyuluhan
    Materi Penyuluhan
    Dokumen1 halaman
    Materi Penyuluhan
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Lansia
    Lansia
    Dokumen1 halaman
    Lansia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Apa Sih Hipertensi
    Apa Sih Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Apa Sih Hipertensi
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Upaya Pencegahan Hipertensi
    Upaya Pencegahan Hipertensi
    Dokumen1 halaman
    Upaya Pencegahan Hipertensi
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • PENYAKIT Kolot
    PENYAKIT Kolot
    Dokumen1 halaman
    PENYAKIT Kolot
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Sistem Endokrin
    Sistem Endokrin
    Dokumen1 halaman
    Sistem Endokrin
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Lansia
    Lansia
    Dokumen1 halaman
    Lansia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Sistem Kardiologi Lansia
    Sistem Kardiologi Lansia
    Dokumen1 halaman
    Sistem Kardiologi Lansia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Proses Menua
    Proses Menua
    Dokumen1 halaman
    Proses Menua
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Batasan Lansia
    Batasan Lansia
    Dokumen1 halaman
    Batasan Lansia
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Lansia Perubahan Pernapasan
    Lansia Perubahan Pernapasan
    Dokumen1 halaman
    Lansia Perubahan Pernapasan
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • System Integument
    System Integument
    Dokumen1 halaman
    System Integument
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Perubahan Fungsi
    Perubahan Fungsi
    Dokumen1 halaman
    Perubahan Fungsi
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Tumor
    Tumor
    Dokumen1 halaman
    Tumor
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Search Engine
    Sejarah Search Engine
    Dokumen1 halaman
    Sejarah Search Engine
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Search Engine
    Fungsi Search Engine
    Dokumen2 halaman
    Fungsi Search Engine
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Search Engine
    Pengertian Search Engine
    Dokumen1 halaman
    Pengertian Search Engine
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Bing
    Bing
    Dokumen1 halaman
    Bing
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Search Engine
    Search Engine
    Dokumen2 halaman
    Search Engine
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat
  • Yandex
    Yandex
    Dokumen1 halaman
    Yandex
    Tangguh Wibawa perkasa
    Belum ada peringkat