Anda di halaman 1dari 5

Aspek Lingkungan

------------------

 Analisis aspek lingkungan hidup dikenal dengan istilah Analisis Mengenai Dampak
Lingkunngan Hidup (AMDAL).
AMDAL  kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan (Menurut UU No.23
tahun 2009). AMDAL tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
izin Lingkungan. Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 3 PP No. 27 tahun 1999 tentang
AMDAL,usaha atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan
pentingterhadap lingkungan hidup.
AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha yang perlu dilakukan analisis.
Hal ini mengingat penanaman investasi akan mengubah lingkungan hidup. Adapun
komponen lingkungan hidup yang harus dipertahankan dan dijaga serta dilestarikanfungsinya
adalah : 
1. Sumber daya manusia.
2. Kualitas udara.
3. Keanekaragaman hayati.
4. Warisan alam dan budaya.
5. Kenyamanan lingkungan hidup.
6.  Nilai-nilai budaya yang berorientasi dengan lingkungan hidup.
7. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.

Tujuan AMDAL & Manfaat


 Tujuan AMDAL  menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana
usaha. Untuk itu, penyusunan AMDAL harus didasarkan pedoman penyusunan studi
AMDAL terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan
hidupantara lain:
1. Mengidentifikasi semua rencana usaha.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup.
3. Mengevaluasi rencana usaha.
4. Merumuskan rencana usaha.
 Manfaat AMDAL  untuk menjamin suatu usaha ataukegiatan pembangunan dapat
beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak danmegorbankan lingkungan atau
dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek lingkungan hidup.
(sustainable).

Rona (Objek)Lingkungan Hidup


Hal-hal yang perlu perlu dicermati dalam objek yang mengalami perubahan lingkungan hidup
(Rona) adalah sebagai berikut :
1. Wilayah studi rencana usaha  perlu mendapat perhatian komponen lingkungan yang
beroperasi terkena dampak penting usaha dan memiliki arti baik ekonomi maupun
ekologis.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah
studi rencana usaha baik yang sudah dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih
dalam bentuk potensi, penyajian kondisi sumber daya alam.

Prakiraan AMDAL
Telaahan terhadap Dampak Besar dan Pentinga.
a) Evaluasi dampak yang bersifat holistis adalah telaahan secara totalitas
terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup. 
b) Penelaahan secara holistis atas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diperkirakan mengalami perubahan yang mendasar.
c) Dampak-dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan
sebagaidampak-dampak besar dan penting yang harus dikelola.
Telaahan sebagai Dasar Pengelolaana.
a) Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha dan rona lingkungan hidup
dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul misalnya, mungkin saja
dampak besar dan penting timbul dari rencana usaha terhadap rona lingkungan.
b) Ciri dampak penting perlu dikemukakan dengan jelas dalam arti apakah
dampak penting baik positif atau negatif akan berlangsung terus selama usaha berlan-
gsung nanti atau antara dampak-dampak yang satu dengan lainnya akan terdapat
hubungantimbal balik yang antagonis dan bersinergi.
a) Kelompok masyarakat yang akan terkena dampak negatif dan positif, dentifikasi
kesenjangan antara perubahan yang diinginkan dan perubahan yang mungkin
terjadiakibat usaha.
b) Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena dampak penting ini
apakahhanya akan dirasakan dampaknya secara lokal, regional, nasional, atau bahkan
internasional, melewati batas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c) Analisis bencana alam dan analisis risiko bila rencana usaha berada dalam
daerah bencana alam atau di dekat sumber bencana alam.

Pemangku Kepentingan AMDAL

1. Pemerintah  pemerintah berkewajiban memberikan keputusan apakah suatu rencana


kegiatan layakatau tidak layak lingkungan. Keputusan kelayakan lingkungan ini
dimaksudkan untukmelindungi kepentingan rakyat dan kesesuaian dengan kebijakan
pembangunan berkelanjutan. 
2. Pemrakarsa   orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana
usaha dan atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pemrakarsa inilah yang
berkewajiban melaksanakan kajian AMDAL.
3. Masyarakat yang berkepentingan  masyarakat mempunyai kedudukan yang
sangat penting dalam AMDAL yang setara dengan kedudukan pihak– pihak lain yang
terlibatdalam AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan aspirasi,
kebutuhan, nilai –  nilai yang dimiliki masyarakat dan usulan –  usulan penyelesaian
masalah untuk memperoleh keputusan terbaik. Dalam proses AMDAL masyarakat
dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
a) Masyarakat terkena dampak masyarakat yang akan merasakan dampak dari
adanyarencana kegiatan (orang atau kelompok yang diuntungkan (beneficary
groups), danorang atau kelompok yang dirugikan (at-risk groups).
b) Masyarakat pemerhati: masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu
rencanakegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap kegiatan maupun
dampak –dampaklingkungan yang ditimbulkan.

Sistematika Penyusunan Dokumen AMDAL


Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) perlu disusun secara sistematis,sehingga
dapat :
1. Langsung mengemukakan masukan penting yang akan bermanfaaat bagi
pengambilankeputusan, perencanaan, dan pengelolaan.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak termasuk masyarakat.
3. Memuat uraian singkat tentang :
 Rencana usaha dengan berbagai kemungkinan dampak besar dan pentingnya,
baik pada prakonstruksi, konstruksi, operasi, maupun pascaoperasi.
 Keterangan mengenai kemungkinan adanya kesenjangan data informasi serta
berbagaikekurangan dan keterbatasan yang dihadapi selama menyusun AMDAL.
 Hal ini yang dipandang sangat perlu untuk melengkapi ringkasan

Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 5 dokumen
yaitu :
1) Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)  suatu
dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian ANDAL meliputi
penentuan dampak-dampak penting yang akandikaji secara lebih mendalam dalam
ANDAL dan batas-batas studi ANDAL
2) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)  dokumen yang berisi
telaahan secara cermat terhadap dampak penting dari suaturencana kegiatan. Telaah ini
bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengancara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang ditetapkan oleh
pemerintah
3) Rencana Pengelolaaan Lingkungan Hidup (RKL)  dokumen yang memuat upaya-upaya
untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup
yang bersifat serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat rencana suatu
kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil arahan dasar-dasar
pengelolaan dampak yang dihasilkandari kajian ANDAL.
4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)  dokumen yang memuat program-
program pemantauan untuk melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
dampak-dampak yang berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkunganhidup dan dapat
digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian
ANDAL.
5. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif  dokumen yang meringkas secara singkat
dan jelas hasilkajian ANDAL. Hal-hal yang perlu disampaikan dalam ringkasan
eksekutif biasanya adalah uraian secara singkat tentang besaran dampak dan sifat
penting dampak yangdikaji dilakukan untuk mengelola dampak-dampak tersebut.

Tindak Lanjut Pasca AMDAL


RKL-RPL secara berkala disampaikan kepada instansi yang melakukan pemantauan
lingkungan sesuai dengan tugas pokoknya dan instansi yang menangani lingkungan hidup di
Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pembinaan pelaksanaan AMDAL yang sudah berjalan
dilakukan oleh instansi sektoral dan instansi pengendali dampak lingkungan di pusat dan
daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota) melalui pengawasan atas hasil pelaksanaan RKL-RPL
yang telah dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan (laporan pelaksanaan RKL-RPL triwulan atau
semesteran).

Anda mungkin juga menyukai