2 Dosis Lansia
Contohnya :
misal Dosis dewasa parasetamol 500 mg untuk sekali pakai,
berapa dosis untuk lansian berumur 67 tahun.
maka jawabnya : 4/5 x 500 mg = 400 mg untuk sekali pakai lansia umur 67 tahun
(kisaran 60-70 tahun).
Pada distribusi obat terdapat hubungan antara penyebaran obat dalam cairan
tubuh dan ikatannya dengan protein plasma (biasanya dengan albumin, tetapi
pada beberapa obat dengan protein lain seperti asam alfa 1 protein), dengan sel darah
merah dan jaringan tubuh termasuk organ target. Pada usia lanjut terdapat penurunan
yang berarti pada massa tubuh tanpa lemak dan cairan tubuh total, penambahan lemak
tubuh dan penurunan albumin plasma. Penurunan albumin sedikit sekali terjadi pada
lansia yang sehat dapat lebih menjadi berarti bila terjadi pada lansia yang sakit,
bergizi buruk atau sangat lemah. Selain itu juga dapat menyebabkan meningkatnya
fraksi obat bebas dan aktif pada beberapa obat dan kadang-kadang membuat efek obat
lebih nyata tetapi eliminasi lebih cepat.
Munculnya efek obat sangat ditentukan oleh kecepatan penyerapan dan cara
penyebarannya. Durasi (lama berlangsungnya efek) lebih banyak dipengaruhi
oleh kecepatan ekskresi obat terutama oleh penguraian di hati yang biasanya membuat
obat menjadi lebih larut dalam air dan menjadi metabolit yang kurang aktif atau
dengan ekskresi metabolitnya oleh ginjal. Sejumlah obat sangat mudah diekskresi
oleh hati, antara lain melalui ambilan (uptake) oleh reseptor di hati dan melalui
metabolisme sehingga bersihannya tergantung pada kecepatan pengiriman ke hati
oleh darah. Pada usia lanjut, penurunan aliran darah ke hati dan juga kemungkinan
pengurangan ekskresi obat yang tinggi terjadi pada labetolol, lidokain, dan
propanolol. Efek usia pada ginjal berpengaruh besar pada ekskresi beberapa obat.
Umumnya obat diekskresi melalui filtrasi glomerolus yang sederhana dan kecepatan
ekskresinya berkaitan dengan kecepatan filtrasi glomerolus (oleh karena itu
berhubungan juga dengan bersihan kreatinin). Misalnya, digoksin dan antibiotik
golongan aminoglikosida. Pada usia lanjut, fungsi ginjal berkurang, begitu juga
dengan aliran darah ke ginjal sehingga kecepatan filtrasi glomerolus berkurang sekitar
30 % dibandingkan pada orang yang lebih muda. Akan tetapi, kisarannya cukup lebar
dan banyak lansia yang fungsi glomerolusnya tetap normal. Fungsi tubulus juga
memburuk akibat bertambahnya usia dan obat semacam penicilin dan litium, yang
secara aktif disekresi oleh tubulus ginjal, mengalami penurunan faali glomerolus dan
tubulus