Anda di halaman 1dari 6

Advokat dan Konsultan Hukum

Muhammad Farid, S.H, M.H.


Jl. Alai Parak Kopi, Komplek Talago Permai – 082285170751- m.faridd73@gmail.com

MEMORI KASASI
Atas Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG
Putusan Pengadilan Negeri Padang Nomor : 1002/Pid.B/2016/PN.PDG
Atas Nama Eren Indra Paripurna
Padang, 5 April 2017
Kepada Yth.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Melalui
Ketua Pengadilan Negeri Padang
Di
Padang

Hal : Pengajuan Memori Kasasi

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nuriza Ayu Ningtiyas, S.H., M.H. Advokat dan Konsultan Hukum Nuriza Ayu Ningtiyas, S.H., M.H.
dan Rekan yang berkedudukan di Jalan Dr. Sutomo No. 40, Padang, Jawa Timur yang dalam hal ini
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 3 April 2017 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama:
Nama Terdakwa : Eren Indra Paripurna
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Lahir : 1 Januari 1990
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jalan Mega Mendung Nomor 40 RT 002/RW 003, Kelurahan Pisang
Candi, Kecamatan Sukun , Kota Padang.
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA
Dahulu sebagai TERDAKWA/ PEMOHON BANDING, untuk selanjutnya akan disebut sebagai
PEMOHON KASASI.
Bahwa bersama ini, mengajukan memori kasasi atas Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor :
6780/Pid.B/2017/PT.PDG yang amar putusannya sebagai berikut:
MENGADILI:
- Menolak sepenuhnya permintaan banding Advokat/ Penasehat Hukum;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Padang tanggal 25 Februari 2017 Nomor :
1002/Pid.B/2016/PN.PDG, yang dimintakan banding sekedar penjatuhan pidana kepada Terdakwa,
sehingga menjadi sebagai berikut :
1. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Eren Indra Paripurna dengan pidana penjara selama 18
tahun;
2. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan
yang dalam ditingkat banding sebesar Rp. 879.000,- (delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu
rupiah);

Jo. Putusan Pengadilan Negeri Padang Nomor : 1002/Pid.B/2016/PN.PDG yang amar putusannya sebagai
berikut:
MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa Eren Indra Paripurna telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah
melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada pasal 340 KUHP tentang pembunuhan
berencana.
2. Memerintahkan terdakwa ditahan di Rumah Tahanan Negara selama 12 tahun.
3. Memerintahkan barang bukti berupa:
- Satu senjata tajam berukuran sedang berupa sangkur untuk segera dimusnahkan
- Satu helai baju kaos dikembalikan kepada ahli waris korban Jono Sumariono yaitu Ratna
Sukma Sumariono.
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara sejumlah: Rp. 346.000,-

MENGENAI SYARAT-SYARAT FORMIL PENGAJUAN KASASI


1. Bahwa Pengadilan Tinggi Padang telah memutus perkara banding Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG
pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017, dan Terdakwa atau Pemohon Kasasi tersebut telah mendengar
sendiri pada hari itu juga;
2. Bahwa atas putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG, Terdakwa atau
Pemohon Kasasi keberatan atas putusan tersebut, dan mengajukan permohonan kasasi pada hari Rabu,
5 April 2017 berdasarkan akta permohonan kasasi Nomor: 05/Akta.Pid/2017/PN.PDG. maka dengan
demikian permohonan kasasi ini masih dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana
diatur dengan Pasal 245 ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
yang berbunyi:
“Permohonan Kasasi disampaikan oleh Pemohon kepada Panitera Pengadilan yang telah memutus
perkaranya dalam tingkat pertama, dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah putusan pengadilan
diberitahukan kepada Terdakwa.” Maka sudah selayaknya permohonan kasasi Pemohon Kasasi
dapat diterima.
3. Bahwa PEMOHON KASASI menyerahkan Memori Kasasi ini pada tanggal 5 April 2017 kepada
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Padang, sehingga masih
dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan kasasi diajukan sebagaimana diatur
dalam Pasal 248 ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
sehingga sudah selayaknya Memori Kasasi dapat diterima dan diperiksa oleh Mahkamah Agung.

Bahwa, Pemohon Kasasi tidak dapat menerima Putusan Pengadilan Tinggi Padang
Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG tersebut. Adapun alasan- alasan diajukannya kasasi adalah sebagai
berikut:
1. Bahwa berdasarkan Pasal 253 ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana menyatakan “Pemeriksaan dalam tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung atas
permintaan para pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244 dan 248 guna menentukan:
a. Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya;
b. Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang- Undang;
c. Apakah benar Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya;
2. Bahwa hakim (Judex Factie) tidak menerapkan sebagaimana mestinya Pasal 340 KUHP yang
dijatuhkan pada Pemohon Kasasi
2.1 Bahwa hakim (Judex Factie) pada tingkat pertama yang dikuatkan pada tingkat banding
memutuskan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pembunuhan Berencana”;
2.2 Bahwa putusan Majelis Hakim tersebut didasarkan pada Pasal 340 KUHP yang menyatakan
“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati, atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 (dua puluh) tahun.”
2.3 Bahwa yang seharusnya dengan bukti-bukti yang telah dihadirkan di muka persidangan dapat
dinyatakan bahwa Pemohon Kasasi tidak memenuhi unsur Pasal 340 KUHP tetapi Pasal 338 KUHP
tentang Pembunuhan Biasa yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam karena Pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun”.
2.4 Bahwa, yang pada awalnya Putusan Pengadilan Tinggi Padang menyatakan Pemohon Kasasi
dijatuhi Pasal 340 KUHP dengan pidana penjara delapan belas tahun. Maka, dengan bukti yang ada
Pemohon Kasasi harusnya dijatuhi pidana penjara sesuai Pasal 338 KUHP, yaitu paling lama lima
belas tahun.
2.5 Bahwa, karena selama berjalannya upaya hukum yang ada, Pemohon Kasasi telah melaksanakan
masa tahanannya sesuai dengan putusan banding Pengadilan Tinggi Padang. Maka, Pemohon
Kasasi meminta untuk pengurangan sesuai dengan masa tahanan pidana penjara yang telah dijalani.
3. Bahwa Majelis Hakim (Judex Factie) salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku dengan
memutus perkara tanpa melihat bukti yang disampaikan oleh Penuntut Umum ataupun Terdakwa;
Pasal 183 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana menyatakan “Hakim
tidak boleh menjatuhkan pidana pada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat
bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar- benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”.
3.1 Bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam memberikan putusan, hakim harus memperhatikan alat
bukti yang diajukan dalam persidangan sehingga dalam mengambil keputusan berdasarkan keyakinan
yang diperoleh dari alat bukti yang diajukan;
3.2 Bahwa alat bukti berupa sangkur yang diajukan oleh Penuntut Umum bukanlah milik Pemohon
Kasasi. Namun sangkur tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Pemohon Kasasi saat terjadi
perselisihan antara Pemohon Kasasi dengan korban, yang pada intinya perbuatan yang dilakukan oleh
Pemohon Kasasi merupakan ketidaksengajaan dikarenakan keadaan memaksa.

Berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan diatas, maka pemohon kasasi memohon pada
Majelis Hakim pada Mahkamah Agung yang terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
dapat membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG jo. Putusan
Pengadilan Negeri Padang Nomor : 1002/Pid.B/2016/PN.PDG dan mengadili sendiri perkara tersebut
dengan putusan sebagai berikut:
1. Menerima permohonan kasasi dan memori kasasi pemohon;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor: 6780/Pid.B/2017/PT.PDG;
3. Menjatuhkan Putusan Mahkamah Agung sesuai dengan Pasal 338 KUHP seperti alat bukti yang
disampaikan;
4. Meringankan masa tahanan Pemohon Kasasi sesuai dengan Pasal 338 KUHP dengan dikurangi masa
tahanan yang telah dijalani;
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara.
Apabila Majelis Hakim pada Mahkamah Agung berpendapat lain, maka Pemohon Kasasi mohon
putusan yang seadil- adilnya (ex aquo et bono).

Hormat Saya,
Advokat Pemohon Kasasi

Muhammad Farid, S.H, M.H.


RINGKASAN
Pengadilan Tinggi Padang telah memutus perkara banding Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG
pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017, dan Terdakwa atau Pemohon Kasasi tersebut telah mendengar
sendiri pada hari itu juga

Atas putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG, Terdakwa atau


Pemohon Kasasi keberatan atas putusan tersebut, dan mengajukan permohonan kasasi pada hari Rabu, 5
April 2017 berdasarkan akta permohonan kasasi Nomor: 05/Akta.Pid/2017/PN.PDG

PEMOHON KASASI menyerahkan Memori Kasasi pada tanggal 5 April 2017 kepada Ketua
Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pengadilan Negeri Padang, sehingga masih dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah permohonan kasasi diajukan sebagaimana diatur dalam
Pasal 248 ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, sehingga sudah
selayaknya Memori Kasasi dapat diterima dan diperiksa oleh Mahkamah Agung.
Pemohon Kasasi tidak dapat menerima Putusan Pengadilan Tinggi Padang
Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG tersebut. Adapun alasan- alasan diajukannya kasasi adalah sebagai
berikut:
Bahwa berdasarkan Pasal 253 ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana menyatakan “Pemeriksaan dalam tingkat kasasi dilakukan oleh Mahkamah Agung atas
permintaan para pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 244 dan 248 guna menentukan:
a. Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan tidak sebagaimana mestinya;
b. Apakah benar cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang- Undang;
c. Apakah benar Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya;
Bahwa hakim (Judex Factie) tidak menerapkan sebagaimana mestinya Pasal 340 KUHP yang
dijatuhkan pada Pemohon Kasasi
Bahwa hakim (Judex Factie) pada tingkat pertama yang dikuatkan pada tingkat banding
memutuskan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pembunuhan Berencana”;
Bahwa putusan Majelis Hakim tersebut didasarkan pada Pasal 340 KUHP yang menyatakan
“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati, atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 (dua puluh) tahun.”
Bahwa yang seharusnya dengan bukti-bukti yang telah dihadirkan di muka persidangan dapat
dinyatakan bahwa Pemohon Kasasi tidak memenuhi unsur Pasal 340 KUHP tetapi Pasal 338 KUHP
tentang Pembunuhan Biasa yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam karena Pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun”.
Bahwa, yang pada awalnya Putusan Pengadilan Tinggi Padang menyatakan Pemohon Kasasi
dijatuhi Pasal 340 KUHP dengan pidana penjara delapan belas tahun. Maka, dengan bukti yang ada
Pemohon Kasasi harusnya dijatuhi pidana penjara sesuai Pasal 338 KUHP, yaitu paling lama lima
belas tahun.
Bahwa, karena selama berjalannya upaya hukum yang ada, Pemohon Kasasi telah melaksanakan
masa tahanannya sesuai dengan putusan banding Pengadilan Tinggi Padang. Maka, Pemohon
Kasasi meminta untuk pengurangan sesuai dengan masa tahanan pidana penjara yang telah dijalani.
Bahwa Majelis Hakim (Judex Factie) salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku
dengan memutus perkara tanpa melihat bukti yang disampaikan oleh Penuntut Umum ataupun Terdakwa;
Pasal 183 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana menyatakan “Hakim
tidak boleh menjatuhkan pidana pada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat
bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar- benar terjadi dan bahwa
terdakwalah yang bersalah melakukannya”.
3.1 Bahwa untuk memperoleh keyakinan dalam memberikan putusan, hakim harus memperhatikan alat
bukti yang diajukan dalam persidangan sehingga dalam mengambil keputusan berdasarkan keyakinan
yang diperoleh dari alat bukti yang diajukan;
3.2 Bahwa alat bukti berupa sangkur yang diajukan oleh Penuntut Umum bukanlah milik Pemohon
Kasasi. Namun sangkur tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh Pemohon Kasasi saat terjadi
perselisihan antara Pemohon Kasasi dengan korban, yang pada intinya perbuatan yang dilakukan oleh
Pemohon Kasasi merupakan ketidaksengajaan dikarenakan keadaan memaksa.
Berdasarkan pertimbangan hukum sebagaimana diuraikan diatas, maka pemohon kasasi memohon pada
Majelis Hakim pada Mahkamah Agung yang terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut
dapat membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor : 6780/Pid.B/2017/PT.PDG jo. Putusan
Pengadilan Negeri Padang Nomor : 1002/Pid.B/2016/PN.PDG dan mengadili sendiri perkara tersebut
dengan putusan sebagai berikut:
6. Menerima permohonan kasasi dan memori kasasi pemohon;
7. Membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Padang Nomor: 6780/Pid.B/2017/PT.PDG;
8. Menjatuhkan Putusan Mahkamah Agung sesuai dengan Pasal 338 KUHP seperti alat bukti yang
disampaikan;
9. Meringankan masa tahanan Pemohon Kasasi sesuai dengan Pasal 338 KUHP dengan dikurangi masa
tahanan yang telah dijalani;
10. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Anda mungkin juga menyukai