Anda di halaman 1dari 5

Essai

Pandangan dan sikap saya sebagai Mahasiswa FK terhadap Pandemi Covid-19

Widelmark Farrel Y S
130110180176

Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran
2019/2020
Pandangan dan sikap saya sebagai Mahasiswa FK terhadap Pandemi Covid-19

Virus corona adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan mulai dari
yang ringan hingga berat, yang diantaranya adalah flu ringan sampai penyakit yang lebih
parah seperti MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome), SARS-CoV (Severe Acute
Respiratory Syndrome), dan yang terkini yaitu Covid-19.
Bermula pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan adanya
kasus pneumonia yang berbeda dari biasanya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Lalu
pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia tersebut sebagai jenis baru
coronavirus (coronavirus disease, COVID-19) dan pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah
menetapkan hal ini sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/
Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC)
Gejala umum yang menjadi tanda dari infeksi Covid-19 ini diantaranya adalah gangguan
pernapasan akut seperti batuk, sesak napas dan juga demam. Virus ini memiliki masa
inkubasi antara 2 hingga 14 hari. Pada kasus Covid-19 yang berat, virus ini dapat
menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, sindrom pernapasan akut ,dan bahkan kematian.
Gejala klinis atau tanda yang paling sering ditemukan dan dilaporkan adalah demam, yang
terkadang disertai dengan kesulitan bernapas, dan ketika dilakukan rontgen ditemukannya
infiltrat pneumonia luas pada kedua belah paru.
Penyebaran virus ini bermula melalui hewan kepada manusia (zoonosis). Namun untuk
penyebaran antara manusia kepada manusia dapat menular melewati droplet dan kontak erat,
tidak melalui udara. Maka dari itu standar pencegahan virus ini dapat dilakukan dengan cara
cuci tangan rutin, mengurangi kontak langsung kepada orang yang menunjukan gejala batuk
dan bersin, menerapkan etika batuk dan bersin dan juga menerapkan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama pada unit gawat
darurat.

Covid-19 telah menjadi salah satu permasalahan besar yang sedang terjadi akhir-akhir ini.
Penyebaran virus ini tergolong cukup cepat dan setidaknya sampai pada 3 Maret 2020, sudah
ada 90.870 kasus yang terkonfirmasi pada 72 negara dengan angka kematian sebesar 3.112
(CFR 3,4%) yang terus bertambah setiap harinya. Penyebaran yang cepat dan meluas inilah
yang menyebabkan pandemic Covid-19 ini meresahkan dan menjadi kedaruratan di berbagai
nergara, termasuk juga Indonesia.
Di Indonesia sendiri pasien dengan Covid-19 ditemukan pada Selasa 10 Maret 2020 di daerah
Depok, Jawa Barat. Pasien perempuan berumur 53 tahun tersebut termasuk dalam imported
case atau terinfeksi virus dari luar Indonesia. Beberapa hari kemudian penyebaran pun terjadi
dengan cukup cepat dan sampai 17 Maret 2020 telah ditemukan 172 pasien positif mengidap
Covid-19 dengan 9 pasien sembuh dan 5 pasien meninggal dunia.
Hingga hari ini pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi penyebaran
Covid-19 ini.. Salah satunya adalah dengan melakukan social distancing. Social distancing
adalah sebuah cara untuk menghindari penularan penyakit dari manusia kepada manusia,
dengan cara menjaga jarak antara satu sama lain agar patogen tidak bisa menyebar. Di
Indonesia sendiri cara ini dilakukan dengan mengisolasi diri sendiri, yaitu dengan melakukan
aktivitas seperti bekerja, berkuliah, dan bersekolah dari jarak jauh. Pemerintah menyarankan
agar semua aktivitas tersebut dilakukan dari rumah masing-masing secara online saja.
Kegiatan di luar ruangan harus dihindari dan dibatasi untuk mendukung hal ini.
Social distancing ini dilakukan selama 14 hari atau dua minggu, yang mana merupakan
jangka waktu yang dibutuhkan untuk virus ini berinkubasi dan pada akhirnya menibulkan
gejala-gejala klinis seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini dilakukan untuk memotong
rantai penularan dengan cara berdiam di rumah hingga masa inkubasi virus selesai dan dapat
diketahui bahwa seseorang mengidap Covid-19 atau tidak. Sehingga orang-orang yang
mengidap gejala-gejala klinis atau yang dianggap memiliki Covid-19 dapat segera dibawa ke
Rumah Sakit terdekat untuk ditangani Namun apakah cara seperti ini merupakan cara yang
paling efektif?
Setidaknya negara Indonesia memiliki lebih dari 260 juta penduduk yang tersebar meluas
pada seluruh daerah Indonesia. Pada teorinya pencegahan dengan melakukan segala aktivitas
secara jarak jauh dapat berhasil hanya jika semua orang turut andil dalam hal ini. Namun
dikarenakan jumlah masyarakat yang banyak dan perekonomian yang beragam tentu hal ini
tidak dapat dilakukan secara sempurna, sehingga tingkat efektivitasnya rendah. Tentu saja
banyak masyarakat yang tetap berjualan di luar ruangan demi mendapatkan sesuap nasi. Hal
ini tidak dapat dipersalahkan tapi tidak juga dibetulkan karena tidak sesuai dengan apa yang
pemerintah anjurkan. Tetap saja jika masih banyak masyarakat yang berkeliaran di luar
rumah dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit ini. Namun jika masyarakat
bisa menjaga diri masing-masing hal ini tidak terlalu menjadi masalah, dan juga masih
banyak daerah yang belum terjangkit virus ini.
Namun apa yang terjadi jika ada orang yang dicurigai memiliki Covid-19 tetapi orang itu
menganggap remeh. Seperti yang kita ketahui, tingkat pengetahun masyarakat Indonesia itu
rendah. Mungkin saja mereka tau nama penyakit ini, namun tidak semua orang tau gejala-
gejala pasti yang dimiliki oleh pasien dengan penyakit corona dan cara mencegahnya, dan
yang lebih parah lagi jika ada yang cuek saja dan tidak peduli terhadap pandemic ini.
Disinilah seharusnya peran pemerintah dan masyarakat sekitar khususnya mahasiswa untuk
lebih memberikan edukasi dan rasa peduli kepada semua masyarakat perihal masalah Covid-
19 ini.
Untuk mencegah penyakit ini bisa menyebar secara cepat dibutuhkan peran dari semua orang
dimulai dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Dibutuhkan kerjasama diantara
pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan Covid-19 ini. Dimulai dari pencegahan dari
diri sendiri, masyarakat dapat melakukan beberapa hal seperti menjaga kebersihan tangan
dengan menggunakan hand sanitizer atau cuci tangan dengan sabun, menghindari menyentuh
mata, hidung dan mulut, menerapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan
mulut dengan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah,
memakai masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan
setelah membuang masker, menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala
gangguan pernapasan. Jika ditemukannya pasien yang memiliki gejala-gejala klinis dan
dicuragai mengidap Covid-19 harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
ditindaklanjuti. Jika semua hal ini bisa dilakukan dengan baik, maka penyebaran virus inipun
bisa dicegah atau dikurangi hingga seminim mungkin. Dan dibutuhkan peran pemerintak
untuk memberikan info-info dan tatalaksana pencegahan virus ini kepada semua masyarakat.
Yang terpenting adalah tetap tenang dan selalu waspada terkait dengan hal-hal yang
berhubungan dengan pandemic Covid-19 ini. Jangan sampai terlalu panik, namun juga jangan
terlalu cuek dalam menghadapi hal ini. Dan sebagai mahasiswa kedokteran, yang bisa kita
lakukan adalah dengan mengedukasi masyarakat baik secara langsung ataupun menggunakan
media-media online mengenai virus Covid-19 dan cara mencegahnya seperti yang telah
dijelaskan diatas. Karena dibutuhkannya usaha semua pihak untuk menghadapi pandemic
Covid-19 ini.
Referensi

WHO. 2020. “Coronavirus”. “https://www.who.int/health-topics/coronavirus”


Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2020. “Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19).” Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Alodokter. 2020. “Virus Corona.” “https://www.alodokter.com/virus-corona”
TV, Kompas. 2020. “Apa Itu Virus Corona, yang Jadi Penyebab Penyakit Covid-19, MERS,
dan SARS?.” “https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/17/153000465/apa-itu-virus-
corona-yang-jadi-penyebab-penyakit-covid-19-mers-dan-sars”
TV, Kompas. 2020. “Social Distancing, Cara Terbaik Melawan Corona yang Harus Kita
Semua Lakukan.” “https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/17/130400123/social-
distancing-cara-terbaik-melawan-corona-yang-harus-kita-semua”
TV, Kompas. 2020. “Trending #DiRumahAjaDulu dan Mengapa Social Distancing Bisa
Tekan Penularan Virus Corona?”
“https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/17/061100265/trending-dirumahajadulu-dan-
mengapa-social-distancing-bisa-tekan-penularan”
Dewata, Suara. 2020. “Mendukung Upaya Pemerintah Tanggulangi Virus Corona.”
“https://suaradewata.com/read/202003160009/mendukung-upaya-pemerintah-tanggulangi-
virus-corona.html”

Anda mungkin juga menyukai