Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia Keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun


1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh
masyarakat telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-
masalah pertumbuhan penduduk. Tujuan Program keluarga berencana
adalah untuk menurunkan tingkat atau angka kematian ibu dan bayi,
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera yang merupakan
sumber daya manusia serta meningkatkan kesehatan reproduksi yang
berkualitas (Anrum 2009).
Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi
penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Seiring dengan
pelaksanaan program yang direncanakan oleh Making Pregnancy Safer
(MPS). Dimana salah satu pesan kunci dalam rencana strategic nasional di
Indonesia bahwa setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang di
inginkan. (Saifuddin A.B, 2006).
Berdasarkan data Kesehatan Indonesia peserta KB aktif di
Indonesia tahun 2015 sejumlah 35.795.560 juta jiwa dan jumlah PUS
(Pasangan Usia Subur) sebanyak 47.665.847 juta jiwa, dengan pembagian
dari beberapa metode kontrasepsi yaitu metode kontrasepsi Suntik
sebanyak 17.104.340 (47.78%), PIL sebanyak 8.447.972 (23.60%), IUD
sebanyak 3.840.156 (10.73%), Implan sebanyak 3.788.149 (10.58%),
MOW sebanyak 234.206 (0,65%), Kondom sebanyak 1.131.373 (3.16%)
dan MOP sebanyak 234.206 (0.65%). Sehingga di Indonesia pada tahun
2015 penggunaan akseptor KB aktif lebih banyak menggunakan
kontrasepsi jenis Suntik yaitu sebanyak 17.104.340 (47.78%) (Profil
Kesehatan Indonesia, 2015).
Jumlah peserta KB IUD menduduki urutan ke tiga dari semua jenis
kontrasepsi disebabkan karena beberapa faktor seperti ketidaktahuan PUS
tentang IUD, kualitas pelayanan KB, ketersediaan alat kontrasepsi,
ketersediaan tenaga kesehatan yang terlatih dan kemampuan teknis
petugas pelayanan kesehatan, biaya pelayanan IUD yang mahal,
persetujuan pasangan dan budaya dimasyarakat. Pengetahuan menjadi
salah satu faktor penggunaan KB IUD, dimana pengetahuan terhadap alat
kontrasepsi merupakan pertimbangan dalam menentukan metode
kontrasepsi yang digunakan (Simanjuntak, dalam Rindiarti,2013).
Pengetahuan merupakan kunci untuk memahami dan menerima
perubahan, pengetahuan mengenal berbagai alat kontrasepsi yang
memadai membantu seseorang untuk menentukan pilihan dalam ber KB
secara lebih tepat. Selain itu pemahaman mengenai alat kontrasepsi yang
dipilih lengkap dengan efek samping, kontraindikasi dan akses untuk
mendapatkan kelayakan akan membantu seseorang mengatasi masalah
yang akan muncul akibat pemakaian tersebut. Pemahaman yang benar
tentang metode ber KB akan berdampak pada sikap ibu dalam
menggunakan metode KB (Simanjuntak, dalam Rindiarti,2013).
Berdasarkan data yang didapatkan di wilayah Kediri pada tahun
2019 jumlah akseptor KB mencapai 30.959 peserta,untuk pemakaian
kontrasepsi yang penggunaannya paling banyak adalah metode suntikan
sebesar 15.624 (51,6%) dari jumlah akseptor KB. Dan penggunaan pil
sebanyak 3.951 peserta (20,6 %), penguna implan sebanyak 3.944 peserta
(19,8%) ,Sedangkan pengunaan IUD sebanyak 1.223 peserta (10,2%) dari
jumlah akseptor KB ( BKKBN, 2019).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Kontrasepsi IUD di PMB Ny.Kurniawati kel.BandarLor kec.Mojoroto
Kota.Kediri”.
B. Rumusan Masalah

Bedasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah : “Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Kontrasepsi IUD di PMB Ny.Kurniawati kel.BandarLor kec.Mojoroto
Kota.Kediri”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang KB IUD di PMB Ny.Kurniawati kel.BandarLor kec.Mojoroto
Kota.Kediri.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang pengertian IUD di MB Ny.Kurniawati kel.BandarLor
kec.Mojoroto Kota.Kediri.

b. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang keuntungan IUD di MB Ny.Kurniawati kel.BandarLor
kec.Mojoroto Kota.Kediri.

c. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang kerugian IUD MB Ny.Kurniawati kel.BandarLor
kec.Mojoroto Kota.Kediri.

d. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang efek samping IUD di MB Ny.Kurniawati kel.BandarLor
kec.Mojoroto Kota.Kediri.

e. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang indikasi pemasangan IUD di MB Ny.Kurniawati
kel.BandarLor kec.Mojoroto Kota.Kediri.

f. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur


tentang kontraindikasi pemasangan IUD di MB Ny.Kurniawati
kel.BandarLor kec.Mojoroto Kota.Kediri.

D. Metode Penelitian

1. Studi kepustakaan
Penulis mencari, mengumpulkan, dan mempelajari refrensi
dengankasus yang dibahas yaitu akseptor kontrasepsi suntik 3
bulan dari informasi internet dan buku
2. Deskripsi observasi
Penulis menggunakan metode deskripsi observasi yang
dilaksanakan dengan pendekatan kohort mulai dari kehamilan
sampai kontrasepsi diperoleh dari wawancara dan pengkajian
data dari bidan.

Anda mungkin juga menyukai