NPM : 0119104047
Universitas Widyatama
2021
Created with
PDFBear.com
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah- Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Sektor
Publik tentang Perbedaan akuntansi sektor publik (nir laba) dan sektor bisnis (profit oriented).
Dalam Makalah ini mengulas tentang Perbedaan akuntansi sektor publik (nir laba) dan sektor
bisnis (profit oriented) Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Daniel Nababan SE.,
MA., CC selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, yang memberikan bimbingan serta
ilmu yang sangat bermanfaat untuk kami.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari
segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan
terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah akuntansi sektor publik ini tentang
Konseptual Sektor Publik.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dari
para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.
ii
Created with
PDFBear.com
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................. 2
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................2
1.2. Rumusan masalah ................................................................................................. 3
1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................... 4
2.1. Konseptual Akuntansi Sektor Publik ............................................................. 4
2.2. Elemen Laporan Keuangan Sektor Publik ................................................... 11
2.3. Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan Organisasi Sektor Publik ... 18
2.4. Konsep Akuntansi Dana ............................................................................. 23
2.5. Akuntansi Berbasis Cast Toward Accrual ................................................... 26
Created with
PDFBear.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Setiap perusahaan dalam melaporkan kinerja perusahaannya pasti
mempunyai alat yang namanya laporan keuangan. Dalam penyususan laporan
keuangan, setiap jenis perusahaan mempunyai kerangka atau konsep yang
berbeda-beda sesuai dengan ruang lingkup usahanya atau bisnisnya.
Dalam hal ini kita akan berbicara tentang akuntansi sector public dan
hal ini pasti akan membawa kita pada pembahasan bagaimana kerangka
konseptual dalam penyusunan atau penyajian laporan keuangan sector
public tersebut. Laporan keuangan sector public ini diharapkan nantinya dapat
berguna bagi pemakai laporan keuangan tersebut baik dari pihak intern atau
ekstern.
Namun demikian, penggunaan kerangka dasar sebagai acuan oleh
komite penyusun standar akuntansi keuangan sector public dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan sector public di masa depan dan
dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi keuangan sector public
yang berlaku.
Dengan adanya kerangka konseptual, maka akan memudahkan
penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya dan memudahkan dalam
penyusunan laporan keuangan karena mempunyai acuan dan konsep yang
jelas dalam penyusunannya, sehingga apabila laporan keuangan perusahaan
nantinya bisa dibandingkan dengan perusahaan sejenis.
Created with
PDFBear.com
4. Bagaimana sistem akuntansi berbasis kas, akuntansi berbasis akrual dan
modifikasinya?
Created with
PDFBear.com
BAB II
PEMBAHASAN
Created with
PDFBear.com
Revisi kerangka dasar bisa dilakukan dari waktu ke waktu, selaras
dengan penglaman komite penyusun standar akuntansi keuangan sector public
dalam penggunaan kerangka dasar tersebut.
Created with
PDFBear.com
untuk pengambilan keputusan, dan mendemonstrasikan akuntabilitas entitas
atas sumber daya yang dipercayakan dengan :
a. Aset
b. Liabilitas
c. a set/ekuitas bersih
Created with
PDFBear.com
d. pendapatan
e. biaya-biaya
f. arus kas
a. Dasar Akrual
Laporan keuangan sector public yang disusun atas dasar akrual akan
memberikan informasi kepada pemakai bukan hanya mengenai transaksi masa
lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban
pembayaran kasa dimasa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas
yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan sector
public meliputi berbagai transaksi masa lalu dan peristiwa terkait yang
mempengaruhi pengambilan keputusan secara ekonomi.
Created with
PDFBear.com
a. Kemandirian entitas
Asumsi kemandirian entitas, berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap
sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan
laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi
pemerintah dalam pelaporan keuangan.
b. Going concern
Asumsi kesinambungan entitas menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-
tanda, gejala, atau rencana pasti di masa datang bahwa entitas akan
dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap entitas pelaporan
akan berlanjut keberadaannya sampai waktu yang tidak terbatas.
c. Keterukuran dalam satuan uang
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan
yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang.
a. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan
lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna
untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
b. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat
di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu ata masa kini, dan memprediksi
masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di
masa lalu.
Created with
PDFBear.com
Menurut mahmudi (2011:106) informasi yang relevan memiliki
karakteristik :
Created with
PDFBear.com
c. Netralitas
Penyajian laporan keuangan tidak bersifat tendensius dan bias terhadap
kepentingan kelompok tertentu.
d. Dapat dibandingkan
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau
laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan
dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
d. Penyajian Wajar
10
Created with
PDFBear.com
Laporan keuangan sering dianggap untuk penyajian yang wajar dari posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
Kerangka dasar ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut dan
juga penerapan karakteristik kualitatif pokok. Selain itu, standar akuntansi
keuangan sector public juga memberikan panduan tentang batasan laporan
keuangan yang wajar.
a. Asset
b. Kewajiban
c. Ekuitas
d. Pendapatan-LRA
e. Belanja
f. Transfer
g. Pembiayaan
h. Saldo anggaran lebih
i. Pendapatan –LO
j. Beban, dan
k. Arus kas
11
Created with
PDFBear.com
Sedangkan elemen yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan konerja keuangan adalah pendapatan dan biaya. Laporan aktiva/ekuitas
neto biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan kinerja keuangan dan
perubahan dalam berbagai unsur laporan posisi keuangan.
Posisi Keuangan
Meurut Bastian (2006:103) unsur yang terkait langsung dengan
pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Pos – pos
ini didefinisikan sebagai berikut:
a. Aktiva adalah sumber yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil
dari peristiwa masa lalu. Dari sumber – sumber tersebut, manfaat ekonomi
masa depan atau jasa potensial yang mengalir masuk ke entitas, diharapkan
ada.
b. Kewajiban adalah hutang masa kini dari suatu entitas yang timbul dari
peristiwa masa lalu. Dengan demikian, penyelesaian hutang itu merupakan
arus keluar sumber – sumber yang dimiliki suatu entitas dengan manfaat
masa deoan atau jasa potensial.
c. Ekuitas adalah hak residual aktiva pemerintah pusat/daerah setelah
dikurangi semua kewajiban.
Aktiva
Manfaat ekonomi masa depan atau jasa potensial yang terwujud dalam
aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk memberikan sumbanganm
baik secara langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada
entitas. Potensi tersebut dapat berbentuk sesuatu yang produktif dan
merupakan bagian dari aktivitas operasional entitas. Potensi ini juga dapat
12
Created with
PDFBear.com
berbentuk sesuatu yang dapat diubah menjadi kas atau setara kas atau
kemampuan untuk mengurangi pengeluaran kas, seperti penurunan biaya
akibat proses pemberian pelayanan alternatid pada masyarakat.
13
Created with
PDFBear.com
suatu barang atau jasa masih dapat memenuhi definisi aktiva, jika kerahasiaan
pengetahuan tersebut memberikan manfaat.
Aktiva entitas berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di
masa lalu. Perusahaan biasanya memperoleh aktiva melalui pembelian, tetapi
transaksi atau peristiwa lain juga dapat menghasilkan aktiva; misalnya,
properti yang diterima entitas dari pemerintah sebagai bagian dari program
untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dalam suatu wilayah.
Kewajiban
14
Created with
PDFBear.com
Penyelasaian kewajiban masa kini biasanya mengorbankan sumber
daya untuk memenuhi tuntuntan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada
sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, dengan:
a. Pembayaran kas
b. Penyerahan aktiva lain
c. Pemberian jasa
d. Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain
e. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
Kewajiban juga dapat dihapuskan dengan cara lain, seperti kreditor
membebaskan atau membatalkan haknya.
Ekuitas
15
Created with
PDFBear.com
Pembentukan cadangan dianjurkan untuk memberikan perlindungan
tambahan kepada entitas atas defisit yang terjadi, eksistensi serta besarnya
cadangan menurut peraturan perundangan yang berlaku merupakan saldo
surplus, jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan
tergantun pada pengukuran aktiva dan kewajiban. Apabila jumlah ekuitas
agregat sama dengan jumlah nilai pasar keseluruhan (aggregate market value)
dari saham entitas, maka jumlah yang dapat diperoleh sama dengan
melepaskan seluruh aktiva bersih perusahaan baik satu per satu (liquidating
value) atau secara keselurugan dalam kondisi kelangsungan usaha (going
concern value).
16
Created with
PDFBear.com
tidak berasal dari aktivitas entitas yang biasa (ordinary) merupakan praktik
yang lazim. Pembedaan ini dilakukan berdasarkan ergumentasi bahwa sumber
suatu pos adalah relevan dalam mengevaluasi kemampuan entitas untuk
menghasilkan kas (dan setara kas) di masa depan.
Pendapatan
Biaya
17
Created with
PDFBear.com
Biaya tersebut biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva
seperti kas (dan setara kas), persediaan, dan aktiva tetap.
18
Created with
PDFBear.com
kriteria tersebut harus diakui dalam laporan posisi keuangan atau laporan
kinerja keuangan. Kelalaian mengakui pos semacam itu tidak dapat diralat
melalui pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan maupun melalui
catatan atau materi penjelasan. Menurut Bastian (2006:107) pos yang
memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau :
Kendala Pengukuran
19
Created with
PDFBear.com
penyusunan laporan keuangan sector public tanpa mngurangi tingkat
keandalan.
Namun demikian, jika estimasi yang layaktak mungkin dilakukan, pos
tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja
keuangan. Pos yang memiliki karakteristik esensial dari suatu unsur tetapi
tidak dapat memenuhi kriteria pengakuan tetap perlu diungkapkan dalam
catatan, materi penjelasan, atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat
dibenarkan jika pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
entitas oleh pemakai laporan keuangan sector public.
Pengakuan Aktiva
Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar
manfaat ekonomisnya di masa depan atau jasa potensialnya akan diperoleh
oleh entitas dan aktiva tersebut memenuhi nilai dan dapat diukur dengan
andal.
Aktiva tidak diakui, bila pengeluaran telah terjadi dan manfaat
ekonominya tidak mungkin mengalir ke dalam entitas setelah periode
akuntansi berjalan.
Pengakuan Kewajiban
Menurut Bastian (2006:108) kewajiban diakui dalam laporan posisi
keuangan kalau kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan unuk menyelesaikan
kewajiban ( obligation ) sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat
diukur dengan andal. Dalam praktik, kewajiban menurut kontrak yang belum
dilaksanakan oleh kedua belah pihak ( misalnya kewajiban atas pesanan
persediaan yang belum diterima) pada umumnya tidak diakui sebagai
kewajiban dalam laporan keuangan sector public.
20
Created with
PDFBear.com
Pengakuan Pendapatan
Menurut Bastian (2006:109) pendapatan diakui dalam laporan kinerja
keuangan jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan
dengan peningkatan aktiva atau penuruan kewajiban telah terjadi dan dapat
diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan pendapatan telah terjadi
bersamaan dengan pengakuan kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban.
Prosedur yang biasanya dianut dalam praktik untuk mengakui
pendapatan, seperti ketentuan bahwa pendapatan telah diperoleh merupakan
penerapan criteria pengakuan dalam kerangka dasar ini.
Pengakuan Biaya
Menurut Bastian (2006:109) biaya diakui dalam laporan keuangan
kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dan dapat di ukur
dengan andal. Berarti pengakuan biaya terjadi bersamaan dengan pengakuan
kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva. Biaya diakui atas dasar hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang
diperoleh, proses ini biasa disebut dengan matching of cost with revenus.
21
Created with
PDFBear.com
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Menurut Bastian (2006:109) pengukuran adalah proses penetapan
jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsurlaporan keuangan
sector poblik dalam laporan posisi keuangan dan laporan kinerja keuangan.
Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu.
Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat
kombinasi yang berbeda dalam laporan keuangan sector publik. Menurut
Bastian (2006:110) berbagai dasar pengukuran tersebut adalah :
a. Biaya historis. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas yang dibayar atau
sebesar nilai wajar imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva
tersebut saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima
sebagai penukar dari kewajiban atau dalam keadaan tertentu, dalam jumlah
kas atau setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal.
b. Biaya berjalan. Aktiva dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang
seharusnya dibayar bila aktiva yang sama atau setara aktiva diperoleh
sekarang. Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang
tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban sekarang.
c. Nilai realisasi/penyelesaian. Aktiva dinyatakan dalam jumlah kas atau
setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam
pelepasan normal. Kewajiban dinyatakan sebesar nilai penyelesaian yaitu
jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskonokan, dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban pelaksanaan usaha normal.
d. Nilai sekarang. Aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa
depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban
dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang dimana jumal tersebut menyelesaikan
kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
22
Created with
PDFBear.com
Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan sector public adalah biaya historis dan sering
dikombinasikan dengan dasar pengakuan lain, dan aktiva dalam akuntansi
dana pension dinilai berdasarkan nilai wajar.
Seorang manajer memesan 100 bungkus kapur tulis. Manajer itu tahu
supplier langganannya dan harga per bungkus saat ini adalah L5. Jika ia
memesan sebanyak 100 bungkus kepada supplier itu seharga L5 perbungkus
maka debet yang dicatat adalah pengeluaran untuk membeli kapur tulis. Tentu
saja, terdapat berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi jumlah faktur
berikutnya, seperti supplier mungkin tidak memiliki 100 bungkus karena
harganya mungkin telah berubah, manajer menentukan harga yang salah, dan
seterusnya oleh karena itu, kredit yang berkaitan dengannya tidak akan
sampai ke supplier, namun menjadi rekening pesanan yang diirimkan :
23
Created with
PDFBear.com
Kapur Tulis 500
Kapur tulis 50
Supplier 550
24
Created with
PDFBear.com
Permasalahan akuntansi akrual muncul dalm akuntansi komitmen.
Manajer mempunyai masalah pengeluaran anggaran di bawah target dalam
bulan tertentu, di mana penebusan kekurangan tersebut dibebankan pada
anggaran periode berikutnya. Di basis akrual, seluruh anggaran yang telah
dipakai dapat ditandai dengan tambahan pesanan yang dikirimkan dan faktur
yang diterima sebelum pencatatan. Dalam akuntansi komitmen, manajer dapat
mengirimkan pesanan beberapa hari sebelum akhir tahun untuk „memenuhi‟
anggaran. Akuntansi komitmen memberikan peluang kontribusi itu sebagai
pembiayaan. Jika akuntansi komitmen diterpaan selama beberapa periode
tertentu, pengubahan menjadi dasar akrual biasanya dilakuakan saat akhir
tahun, yaitu dalam penyesuaian akun.
25
Created with
PDFBear.com
pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini sejalan
dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang dikeluarkan
sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
26
Created with
PDFBear.com
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
27
Created with
PDFBear.com
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul,dkk. 2012. Akuntansi Sektor Publi Akuntansi Keuangan Daerah Edisi 4
SAP Berbasis Akrual. Jakarta : Salemba Empat
28
Created with
PDFBear.com