Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Sentra Main Peran
Disusun Oleh :
Irma Mulyani
NIM : 0106.1801.011
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Anak Usia Dini ( AUD ) merupakan masa pertumbuhan yang paling penting karena
menentukan masa perkembangan selanjutnya. Anak Usia Dini menempati posisi paling
penting dalam perkembangan otaknya. Selanjutnya dinyatakan bahwa karena perkembangan
otaknya tersebut, usia 0 – 8 tahun dinamakan sebagai usia emas ( golden age )1. Pendidikan
juga merupakan bagian penting dari kehidupan sekaligus membedakan manusia dengan
makhluk lainnya. Hewan juga “belajar” tetapi lebih di tentukan oleh instingnya. Sedangkan
manusia belajar merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti2.
Berdasarkan undang-undang 2003 Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang
diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal seperti, Kelompok Bermain
(Play Group) dan jalur informal seperti, Taman Penitipan Anak (TPA). Fungsi utama adanya
PAUD adalah mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan
kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), dan sosial emosional.3
Lingkup perkembangan anak usia dini (PAUD) terdiri atas lima aspek
perkembangan salah satunya perkembangan salah satunya adalah perkembangan bahasa.
Perkembangan bahasa sangat penting dalam perkembangan anak karena bahasa dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari anak. Bahasa adalah suatu bentuk komunikasientah itu lisan,
tertulis atau isyarat-yang berdasarkan pada suatu sistem dan simbolsimbol. (Santrok,
2007:353) Melalui bahasa, anak dapat mengekspresikan pikiran, sehingga orang lain
memahaminya dan menciptakan suatu hubungan sosial. Jadi, tidak heran jika bahasa
merupakan salah satu indikator dalam keberhasilan dan kesusksesan seorang anak. Anak
1
Rahman Hibama S. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Galah
2
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tujuan Filosofis, (Yogyakarta : SUKAPress,
2014), h. 73
3
Undang-undang tahun 2003 tentang Pendidikan Anak Usia Dini
yang dianggap aktif dalam berbicara, terkadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
Sebelum anak memahami pengetahuan yang lain, anak perlu menggunakan bahasa agar dapat
memahami setiap pengetahuan baru yang diterimanya. Anak akan mampu mengembangkan
kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis, membaca sebagai pendukung
dalam keaksaraan ditingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode
pembelajaran yang interaktif untuk memberikan semangat dan menantang anak untuk lebih
meningkatkan pembelajaran serta mampu menggunakan bahasa yang berkualitas.
Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh pendidik di satuan Taman Kanak –
kanak saat ini adalah terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah untuk
menunjang kegiatan pembelajaran khususnya untuk mengembangkan perkembangan bahasa
bagi anak. Di lain sisi, adanya keterbatasan pengetahuan guru dalam membangun
pembelajaran yang menarik, inovatif dan menyenangkan.
Anak dapat langsung terlibat dalam permainan melalui alat atau media simbolnya
atau lambangnya misalnya dengan menggunakan media kartu bergambar ada berbagai media
yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan membaca anak salah satunya
adalah menggunakan flashcard atau yang lebih dikenal dengan kartu kata bergambar.
Menurut Arsyad, Flashcard adalah kartu kecil berisi gambar teks, atau tanda simbol yang
design.4 Penggunaan gambar pada sebuah muka kartu memiliki dampak besar pada proses
belajar dan penanaman konsep dalam ingatan. (Madden, 2002: 244-245) Jadi media kalender
gambar cerita adalah sekumpulan kartu yang berupa huruf-huruf yang di disain untuk
mempermudah anak dalam membedakan bunyi.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Flashcard adalah media
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kartu-kartu bergambar
dilengkapi dengan kata yang dapat melatih anak dalam membaca permulaan dan
memperbanyak kosa kata pada anak. Gambar yang terdapat pada flashcard biasanya benda-
benda yang terdapat disekitar dan mudah untuk dijumpai misalnya, binatang, buah-buahan,
anggota tubuh, tanaman dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran di sekolah, Flashcard
masih jarang digunakan guru karena memang memerlukan keterampilan dalam pembuatan
dan juga sangat dibutuhkan keinginan yang kuat dari dalam diri guru untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan kartu kata bergambar.
4
Mutia Khairani, “Media Flashcard Braille Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak Tunanetra”
Jurnal Pendidikan Khusus
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan dari peneliti ini adalah untuk mengetahui penggunaan media flashcard dapat
meningkatkan perkembangan bahasa anak pada usia 5-6 tahun Di TK Mutiara Insani
Kabupaten Purwakarta.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan peneliitan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dan kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh suatu informasi tentang penggunaan media
flashcard untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Mutiara
Insani Kabupaten Purwakarta.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
a. Periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik
inilah mulai hasrat anak mengucapkan kata kata yang pertama, yang merupakan saat
paling menakjubkan bagi orang tua.
b. Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar, yaitu: Tahapan perkembangan
bahasa anak terdiri dari 3 tahapan yaitu: (1) Fase satu kata atau Holofrase, (2) lebih
dari satu kata (3) Fase ketiga adalah fase diferensiasi.
Menurut Santoso media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang
menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Secara umum media
merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan
belajar sihingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
3. Pengertian Flashcard
5
Efendi, N. F, Pendidikan Dalam Keperawatan (Jakarta: Salemba Medika, 2008).
pelajaran, sehingga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan pesan yang hendak
disampaikan.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan berbagai pengertian dan teori di atas dapat kita ketahui bahwa tahapan
perkembangan bahasa anak dapat distimulus dengan menggunakan media atau kegiatan yang
dirancang dengan oleh guru. Maka praktikan akan menggunakan media flashcard (kartu
bergambar) untuk melakukan penelitian tindakan kelas di sentra main peran di TK Mutiara
Insani usia 5-6 tahun.
C. Model Tindakan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan (PTK). McNiff dalam bukunya
yang berjudul Action Research Principes and Practice memandang PTK sebagai bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan
sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.
Konsep model tindakan yang digunakan adalah model penelitian tindakan yang
dikembangkan oleh model Kemmis dan Mc Taggart.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
“Meningkatkan Perkembangan Bahasa Melalui Media Flashcard Pada Usia 5-6 Tahun di TK
Mutiara Insani Kabupaten Purwakarta.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan (PTK). McNiff dalam bukunya
yang berjudul Action Research Principes and Practice memandang PTK sebagai bentuk
penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan
sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya.
Gideonse juga mengatakan bahwa PTK merupakan suatu investigasi terkendali terhadap
berbagai faset pendidikan dan pembelajaran dengan cara reflektif dan sistematis. (Arikunto,
2010: 146).
D. Instrumen Penelitian
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat
yang digunakan untuk menyajikan hasil dari pengumpulan data. Dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan adalah lembar observasi anak. Hal-hal yang perlu diobservasi
adalah tahapan perkemangan bahasa anak.
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lainnya terkumpul, (Sugiono, 2010 : 207). Analisis data disini proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
taanbahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Untuk mengetahui efektifitas suatu metode dalam kegiatan pembelajaran, pada
penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis deskripsi kualitatif. Analisis data deskripsi
kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat untuk mengetahui sejauh perkembangan
bahasa anak terstimulus dengan menggunakan media flashcard.
BAB IV
LAPORAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah dalam penelitian ini sama disetiap siklusnya. Penelitian
dikatakan selesai jika sudah mencapai indikator keberhasilan. Setiap siklus dalam
penelitian ini terdapat empat langkah yaitu pengamatan awal, perencanaan, tindakan
observasi, dan refleksi. Langkah-langkah pada setiap siklus merupakan dasar dan
pengambilan keputusan untuk menyusun siklus berikutnya. Siklus dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut.
a) Siklus I
Observasi Awal
Praktikan pada awalnya menemui guru kela kelompok Siti Khadijah untuk
menyampaikan tujuan penelitian dan seluruh rencana pada tahapan proses
penelitian yang akan pratikan lakukan di sentra main peran. Setelah
melakukan kegiatan ini maka langkah selanjutnya praktikan melaksanakan
observasi di sentra main peran terhadap kelomok Siti Khadijah
Perencanaan pelaksanaan tindakan
Perencanaan kegiatan dilaksanakan setelah peneliti melakukan observasi
awal. Kegiatan yang akan kan dilaksanakan pada perencanaan, yaitu peneliti
menentukan target kompetensi, mendesain metode pembelajaran
menggunakan media kalender gambar ceria untuk setiap siklus, membuat
instrumen perkembangan bahasa, membuat lembar observasi, membuat
RPPH untuk setiap pertemuan tindakan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan diadakan observasi kemampuan awal anak
tentang perkembangan bahasa anak khususnya dalam hal perbedaan bunyi
( fonologi )yang hasilnya akan dibandingkan dengan hasil observasi pada
siklus I dan siklus II. Observasi awal ini untuk memperoleh data informasi
tentang perkembangan bahasa anak. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam
empat kali tindakan ( pembelajarn menggunakan media flashcard ) yaitu 2
kali pada siklus I dan 2 pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan adalah
mengidentifikasi tindakan pada saat proses kegiatan pembelajaran dan hasil
dari kegiatan pembelajaran.
Observasi
Observasi yang dilakukan menggunakan instrumen observasi yang meliputi
indikator yang di desain berdasarkan fokus penelitian. Kemudian peneliti
juga menggunakan alat bantu berupa kamera agar data lebih valid.
Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan perubahan
kemampuan fonologi anak sebelum dilakukan tindakan dan sesudah
dilakukan tindakan. Penelitian ini menganalisis cara meningkatkan
kemampuan berbahasa ( fonologi ) anak usia 5 – 6 tahun. Pada kegiatan
refleksi peneliti bersama dengan guru mengevaluasi hasil dari tindakan yang
dilakukan pada siklus I dan melakukan revisi serta melihat perubahan
kemampuan berbahasa ( fonologi ) anak apakah terjadi peningkatan. Hasil
kegiatan refleksi ini sangat penting untuk dijadikan sebagai pedoman pada
perencanaa tindakan siklus berikutnya atau siklus II.
Hasil Penelitian
No Nama
BB MB BSH BSB
1. Adriel
2. Hamizan
3. Irsyad
4. Khalisa
5. Khayla
Tabel 2. Tingkat pencapaian perkembangan bahasa pada siklus I
b) Siklus II
Perencanaan
Hasil refleksi siklus I dijadikan acuan untuk membuat program kegiatan
pembelajaran berbasis media kalender duduk ceria pada siklus II. Langkah
perencanaan pada siklus II adalah mempersiapkan dan menyediakan sarana yang
dibutuhkan, membuat program kegiata pembelajaran menggunakan media
flashcard. Membuat lembar observasi dan wawancara.
Tindakan
Melaksanakan kegiatan yang sudah direncanakan
Observasi
Pengamatan pengetahuan anak dalam kegiatan pembelajaran menggunakan
instrumen observasi seperti lembar observasi, alat bantu kamera, dan catatan
lapangan.
Refleksi
Pada tahap refleksi di siklus II yaitu mentabulasikan data dan dilanjutkan dengan
analisis presentase berdasarkan data asasmen awal dan asesmen akhir. Peneliti
brdiskusi dengan guru dan kepala sekolah serta membuat interpretasi hasil
penelitian. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini dikatakan berhasil manakala
Kemampuan anak dalam membedakan bunyi huruf (fonologi) sudah meningkat
ada 3 anak yang mencapai kriteria Berkembang Sesuai Harapan dari keseluruhan
jumlah anak sebanyak 5 anak yang ada pada kelas B. (Arikunto, 2010: 128)
Hasil Penelitian
No Nama
BB MB BSH BSB
1. Adriel
2. Hamizan
3. Irsyad
4. Khalisa
5. Khayla
Tabel 2. Tingkat pencapaian perkembangan bahasa pada siklus II
B. Pembahasan
Pada observasi awal yang peneliti lakukan adalah merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan anak untuk mengembangkan bahasa anak (fonologi). Aktivitas yang dilakukan
adalah mengamati dalam kegiatan mengembangkan aspek bahasa anak terutama dalam segi
fonologi anak melalui media flashcard. Sekolah mendukung dalam sarana dan prasarana
seperti lapangan yang ada di sekolah TK Mutiara Insani. Guru di sekolah sangat ramah dan
menerima baik dalam penelitian ini. Anak sangat antusias dalam melakukan permainan media
flashcard karena pada dasarnya anak suka bermain. Perencanaan kegiatan dilaksanakan
setelah peneliti melakukan observasi awal. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada
perencanaan, yaitu peneliti menentukan target kompetensi, mendesain media pembelajaran
untuk setiap siklus, membuat instrument perkembangan bahasa , membuat lembar observasi,
membuat Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian untuk setiap pertemuan
tindakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, membuat jadwal pembelajaran. Kegiatan
yang dilakukan adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada saat
proses tindakan dan hasil dari kegiatan melakukan. Peneliti menata media gambar atau
flashcard dan menjelaskan tentang cara menggunakan media tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah kegiatan penelitian ini praktikan mengharapkan agar guru bisa menyajikan
lebih banyak kegiatan atau media permainan yang dapat menstimulus setiap perkembangan
anak terutama perkembangan bahasa anak
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Renika
Cipta
Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tujuan Filosofis, Yogyakarta :
SUKAPress, 2014.
Mutia Khairani, “Media Flashcard Braille Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Anak
Tunanetra” Jurnal Pendidikan Khusus.
Rahman Hibama S. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Galah