Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“STANDAR PENGETAHUAN KHUSUS ”

OLEH:

ANDI ZULFIANSYAH MAPPAMADENG

1931042008

PJKR F

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

T.A 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
Proposal Penelitian ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 28 November 2021

Penyusun

\
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................
C. Batasan Masalah ..............................................................................................
D. Tujuan Penulisan ..............................................................................................
E. Manfaa Penelitian ............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................
A. Tinjauan Pustaka ..............................................................................................
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ......................................................................
C. Hipotesis Tindakan...........................................................................................
BAB III PENUTUP ..............................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu bagian pendidikan yang
sangat berperan penting dan tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan pada umumnya.
Secara spesifik, pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan aktivitas
gerak tubuh yang di dalamnya terkandung banyak tujuan. Melalui pembelajaran pendidikan
jasmani dikembangkan aspek fisik, gerak, mental, sosial dan emosional. Dengan
dikembangkan aspek fisik, gerak, sosial dan emosional, maka akan memberi kontribusi
terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan
pendidikan tunggal yang cakupannya cukup luas. Upaya mencapai tujuan pendidikan
jasmani, maka di dalam kurikulum pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam cabang
olahraga. Namun demikian materi yang diajarkan dalam pendidikan jasmani didasarkan pada
jenjang pendidikan masing-masing.
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi senam tersebut, banyak
aspek yang harus dikembangkan pada diri siswa, baik aspek afektif, kognitif dan
psikomotorik. Aspek yang harus dikembangkan dalam pembelajaran senam lantai depan
yaitu: siswa dapat melakukan senam lantai dengan benar, siswa dapat mengembangkan sikap
disiplin, keberanian dan tanggungjawab serta dapat menjelaskan teknik gerakan lantai
dengan benar. Ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
berkaitan, sehingga dalam pembelajaran pendidikan jasmani harus dikembangkan secara
serempak.
Senam mempunyai begitu banyak pengaruh bagi individu yang berolahraga dengan
baik. Senam dapat menyenangkan dan memberikan banyak keindahan dari gerakan-gerakan
yang ditampilkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari senam seperti melatih konsentrasi,
keyakinan, keberanian, dan juga meningkatkan keterampilan gerak.
Dengan mempelajari senam maka akan meningkatkan kekuatan, kelentukan, dan juga
koordinasi yang baik. Karena dalam senam banyak gerakan yang menuntut keterampilan
gerak seperti kekuatan, kelentukan, dan koordinasi tubuh. Senam terdiri dari beberapa bagian
antara lain senam ritmik, senam ketangkasan dan juga senam lantai. Senam lantai sering
disebut juga dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau
latihannya, pesenam tidak membawa atau menggunakan alat.
Senam mempunyai begitu banyak pengaruh bagi individu yang berolahraga dengan
baik. Senam dapat menyenangkan dan memberikan banyak keindahan dari gerakan-gerakan
yang ditampilkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari senam seperti melatih konsentrasi,
keyakinan, keberanian, dan juga meningkatkan keterampilan gerak. Dengan mempelajari
senam maka akan meningkatkan kekuatan, kelentukan, dan juga koordinasi yang baik.
Karena dalam senam banyak gerakan yang menuntut keterampilan gerak seperti kekuatan,
kelentukan, dan koordinasi tubuh. Senam terdiri dari beberapa bagian antara lain senam
ritmik, senam ketangkasan dan juga senam lantai. Senam lantai sering disebut juga dengan
istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya, pesenam tidak
membawa atau menggunakan alat.
Dalam pembelajaran senam lantai, khususnya Roll Depan, terkadang masih ditemui
suatu kendala, misalnya masih ada siswa yang tidak percaya diri melakukan gerakan Roll
depan saat guru memberikan latihan. Selain itu, beberapa siswa merasa malu karena takut
salah melakukan gerakan di depan guru, namun saat bersama temannya, siswa tersebut dapat
berlatih dengan baik, dan masih banyak pula siswa yang tidak menguasai teknik dasar
melakukan Roll depan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu standar pengetahuan khusus ?
2. Bagaimana standar pengetahuan khusus?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa itu standar pengetahuan khusus.
2. Mengetahui bagaimana metode standar pengetahuan khusus.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti
 Penelitian ini dapat menjadi referensi agar terlebih dahulu mengetahui analisis
mengenai standar pengetahuan khusus.
 Kegiatan penelitian bermanfaat sebagai sarana pembelajaran untuk peneliti tentang
proses yang telah dijalani.
 Kegiatan penelitian bermanfaat sebagai sarana melatih pikiran bagi para peneliti.
Dengan kegiatan penelitian, kita dipaksa untuk berpikir keras demi memecahkan
suatu masalah atau menggali informasi sebanyak mungkin.
2. Bagi dosen
 Sebagai bahan evaluasi terhadap terkait proses belajar mengajar dan untuk
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi mahasiswa
 Dapat menjadi referensi untuk penelitian penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. 15 Standar pengetahuan khusus


Tujuan dari proyek standar nasional pendidikan jesmani yang di adaptasi adalah untuk
memastikan bahwa pendidikan jesmani untuk anak anakpenyandang disabilitas
disampaikan oleh pendidik jesmani yang diadaptasi untuk memenuhi syarat . Untuk
memenuhi tujuan ini telah dikembangkan seperangkat 15 standar nasional yang mewakili
konten yang harus diketahui oleh pendidik jesmani adaptasi yangmemenuhi syarat untuk
melakukan pekerjaan mereka.

B. Standar Nasional Pendidikan Jesmani di Adaptasi


1. Standar 1 : Pembangunan manusia
Landasan tujuan dan kegiatan yang diusulkan untuk individu penyandang disabilitas
didasarkan pada pemahaman dasar tentang pembangunan manusia dan penerapannya
bagi mereka yang memiliki berbagai kebutuhan.

2. Standar 2 : Perilaku gerak


Pengajar individu penyandang disabilitas membutuhkan beberapa pengetahuan
tentang bagaimana individu berkambang.

3. Standar 3 : ilmu olahraga


Sebagai pendidik jesmani yang di adaptasi , anda harus memahami bahwa modifikasi
pada prinsip prinsip ilmiah tentang olahraga dan penerapan prinsip prinsip ini mungin
diperlukan saat mengajar individu penyandang disabilitas untuk memastikan bahwa
semua anak penyandang disabilitas menikmati manfaat yang sama dari olahraga.

4. Standar 4 : pengukuran dan evaluasi


Standar ini adalah salah satu standar yang menggaris bawahi latar belakang yang
harus dimiliki oleh seorang oendidik jesmani yang disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan siswa.

5. Standar 5 : sejarah filsafat


Standar ini menelusuri fakta mengebai faktor hukum dan filosofis yang terlibat saat
ini dalam pendidikan jesmani yang di adaptasi.
6. Standar 6 : atribut unik pembelajar
Standar 6 mengacu pada informasi berdasarkan bidang disabilitas yang di identifikasi
dalam undang undang pendidikan individu dengan disabilitas (IDEA) yang
ditremukan dalam populasi usia sekolah.
7. Standar 7 : teori dan pengembangan kurikulum
Ketika anda berencana untuk mngajarkan pendidikan jesmani kepada siswa
penyandang disabilitas , anda harus menyadari bahwa teori dan pemgembangan
kurikulum tertentu, seperti memilih berdasarkan penilaian yang relevan dan tepat ,
harus dipahami oleh guru APE.

8. Standar 8 : penilaian
Standar ini membahas proses penilaian , yang biasanya diajarkan sebagai bagian dari
kursus pengukuran dan avaluasi dasar dalam kurikulum gelar pendidikan jesmani.

9. Standar 9 : desain dan perencanaan


INTRUKSIONAL desain dan perencanaan harus dikembangkan sebelum guru APE
dapat memberikan layanan untuk memenuhi mandat hukum, tujuan pendidikan, dan
terpenting kebutuhan unik individu penyandang disabilitas.

10. Standar 10 : mengajar


Dalam standar ini banyak prinsip yang dibahas sebelumnya dibidang standar seperti
perkembanga manusia , perilaku motorik, dan ilmu olahraga.

11. Standar 11 : konsultasi dan pengembangan staf


Karena semakin banyak siswa penyandang disabilitas yang ikut disertakan dalam
program pendidikan umum lebih banyak konsultasi dan kegiatan pengembangan staf
untuk rekan kerja.

12. Standar 12 : evaluasi siswa dan program evaluasi


Program adalah suatu proses dimana penilaian siswa hanya merupakan bagian ini
melibatkan evaluasi seluruh rentang pelayanan pendidikan .
13. Standar 13 : pendidikan berlanjut
Tujuan dari stendar ini adalah untuk fokus pada guru APE yang tetap eksis
dibidangnya, berbagai peluan untuk pengembangan profesional tersedia .

14. Standar 14 : etika


Premis mendasar dari proyek standar nasional pendidkan jesmani yang disesuaikan
adalah ahwa mereka yang mencari dan memenuhi standar untuk disertifikasi sebagai
pendidik jesmani.

15. Standar 15 : komunikasi


Dalam bebrapa tahun terakhirperan profesional di APE telah berkembang dari
penyedia layanan langsung menjadi mencakup komunikasi dengan keluarga
profesional laiinnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan diperoleh
simpulan sebagai berikut: Jika digunakan metode bagian dalam pembelajaran maka hasil
belajar dasar siswa depan pada standar pengetahuan khusus meningkat di lihat dari
penelitian yang telah dilakukan.
B. Saran
1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam
mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas,
sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring
dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya.
2. Guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan,
saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya.
3. Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode, penggunaan alat dan
media untuk menyampaikan materi pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai