Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kasus Pemicu Ke-III

Penatalaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit


(MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM)
Pada Bayi dan Balita
disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
Dosen Pengampu : Linda Ika Puspita Arianti, M.Keb

Disusun Oleh :

1. Firda Izzatul Wahidah (200550005)


2. Nanda Kartika Paramita (200550010)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN JEMBER
Tahun Ajaran 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah berjudul:

Penatalaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen


Terpadu Balita Muda (MTBM) Pada Bayi dan Balita

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Pra Sekolah

Telah diketahui dan disetujui oleh:

Dosen PJMK

Linda Ika Puspita Arianti, M.Keb

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Penatalaksanaan
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM) Pada Bayi dan Balita diharapkan dapat memberi pengetahuan serta
menambah wawasan bagi siapapun yang membaca makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Nurul Ainiyah, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember.
2. Ibu Linda Puspita Arianti, M. Keb. selaku Ka Prodi Akademi Kebidanan
Jember.
3. Ibu Linda Ika Puspita Arianti, M.Keb selaku pengajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan Neonatus, Bati, Balita, dan Anak Prasekolah Akademi
Kebidanan Jember.
4. Teman-teman tingkat 2 Akademi Kebidanan Jember.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi
penulis sendiri untuk mempermudah pemahaman dan peningkatan pengetahuan.

Jember, 20 September 2021

Tim Penulis

II
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. I
KATA PENGANTAR ..................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................... III
BAB 1 PEMBAHASAN................................................................................... 1
1.1 Kasus ............................................................................................. 1
1.2 Penilaian dan Klasifikasi ................................................................ 1
1.3 Tindakan dan Pengobatan....................................................................... 2
1.4 Penatalaksanaan ..................................................................................... 3
1.5 Konseling............................................................................................... 3

BAB II PENUTUP ........................................................................................... 6


2.1 Kesimpulan............................................................................................ 6
2.2 Saran ..................................................................................................... 6

III
BAB I PEMBAHASAN

1.1 Kasus
Pada waktu melakukan kunjungan rumah bidan mendapatkan bayi “D” umur
20 hari, berat badannya 2600 gr Panjang badannya 50 cm. Ibu mengatakan
pada waktu lahir bayi cukup bulan, BB lahir 2500 gr. Ibu juga mengatakan
bahwa meneteki bayinya < 8 kali perhari karena bayi tidak mau menyusu.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 37,7 derajat
celcius, pada mulut bayi didapatkan bercak putih dan mulu berbau

1.2 Penilaian dan Klasifikasi


1. Penilaian
1) Anak demam
a. Lamanya 1 hari
b. Lihat adanya demam oleh bakteri (demam disebabkan oleh
bakteri)
2) Memeriksa status imunisasi
Anak diberikan imunisasi dasar dengan jenis vaksin HB0.
3) Menilai masalah atau keluhan lain
a. Pemberian minum kurang dari 8 kali/hari
b. Terdapat luka atau bercak putih (thrush) di mulut
4) Lakukan penilaian
a. Apakah ibu menyusui anak ini : Ya
b. Apakah mendapatkan makanan / minuman lain : Tidak
2. Klasifikasi

1
1) Demam
a. Demam mungkin bukan malaria
Karena suhu bayi > 37,5 0C
b. Demam mungkin bukan DBd
Karena tidak ada satupun gejala DBD atau mungkin DBD
2) Imunisasi Dasar
Usia bayi yang kurang dari 1 bulan yang diberikan jenis vaksin HB0

3) Keluhan lain
a. Pemberian minum kurang dari 8 kali/hari

b. Terdapat luka atau bercak putih (thrush) di mulut

1.3 Tindakan dan Pengobatan


1. Demam Bukan Malaria
1) Memberi satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C.
2) Memberi antibiotik yang sesuai untuk penyebab lain dari demam yang
ditemukan.
3) Menasihati ibu kapan harus kembali.
4) Melakukan Kunjungan ulang dalam 3 hari jika tetap demam
5) Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari, RUJUK untuk penilaian lebih
lanjut.
2. Diare Mungkin Bukan DBD
1) Mengobati penyebab lain dari demam
2) Memberi dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5 ° C),
tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen
3) Menasihati kapan kembali segera.
4) Melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

3. Adanya luka atau “Thrush”


Lakukan empat kali sehari selama 7 hari
1) Cuci tangan sebelum mengobati bayi
2) Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain
bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam)
3) teteskan 1 ml suspensi nistatin di mulut 4 kali sehar
4) Cuci tangan kembali

2
3
1.1 Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Memberitahukan kepada ibu penanganan “Thrush” yang benar di rumah.
3. Memberitahukan ibu imunisasi yang diberikan kepada bayinya.
4. Memberitahukan ibu tentang masalah pemberian makanan pada bayinya.
5. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang selanjutnya.
1.2 Konseling
1. Konseling 1
Menjelaskan kepada ibu bahwa dari hasil pemeriksaan, bayi ibu
menderita “Thrush”, terus bayi ibu juga demam tetapi bukan malaria
dan DBD.
2. Konseling 2
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah
Jelaskan pada Ibu tentang aturan perawatan di rumah .
1) Memberi cairan tambahan (sebanyak anak mau) dan menjelaskan
pada ibu.
2) Memberi ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
3) Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan.
4) Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih
cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air
matang Anak harus diberikan larutan oralit di rumah, jika :
5) Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan
ini .
6) Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah
7) Mengajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit.
8) Memberi ibu 6 bungkus oralit untuk dibrikan dirumah.
9) Menunjukkan pada ibu berapa banyak yang harus diberikan oralitnya
atau cairannya kepada anak ketika anak diare. Ÿ Sampai umur 1
tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar.

4
10) Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar
11) Mengatakan kepada Ibu :Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi
sering dari mangkuk atau cangkir atau gelas atau dengan
menggunakan sendok.
12) Jika anak muntah, tunggu 10 menit.Kemudian berikan lebih lambat
13) Melanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
14) Memberi tablet zinc selama 10 hari.
15) Melanjutkan pemberian makan.
16) Memberitahukan ibu mengenai kapan harus kembali.
3. Konseling 3
Menjelaskan pada ibu mengenai imunisasi yang diberikan sudah sesuai
dengan usianya yaitu usia kurang satu bulan mendapatkan HB0.
4. Konseling 4
1) Menasihati Ibu tentang masalah pemberian makan.
2) Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan "Anjuran Makan
untuk Anak Sehat Maupun Sakit":
a. Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak
3) Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling
menyusui :
a. Melakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda)
b. Menunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar
c. Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai
4) Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau
makanan lain:
a. Menganjurkan ibu untuk relaktasi:
b. Bangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu memproduksi
ASI sesuai kebutuhan anaknya.
c. Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang, maupun malam
d. Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau
makanan lain
5. Konseling 5

5
1) Jika anak diare,dan jika tinja campur darah
2) Ketika anak malas minum.
3) Jika anak : mungkin DBD atau demam mungkin bukan DBD,
4) Serta juga kembali jika :
a. Ada tanda-tanda perdarahan
b. Ujung ekstremitas dingin.
c. Nyeri uluh hati atau gelisah.
d. Ada penurunan kesadaran
e. Muntah yang terus menerus.
f. Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan anak tampak lemas

6
BAB II PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Berdasarkan kasus keempat didapatkan klarifikasi bahwa bayi “D” meliki
gejala thrush dari keluhan yang ibu sebutkan saat kunjungan rumah oleh
bidan .Tindakan yang dilakukan atau pengobatan yang dilakukan
berdasarkan klasifikasi yang berada di dalam buku mtbs yaitu pada thrush
cara penangannya yaitu : Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang
terbungkus kain bersih dan telah dicelupkan ke larutan air matang hangat
bergaram (1 gelas air hangat ditambah seujung sdt garam),teteskan 1 ml
suspensi nistatin di mulut 4 kali sehari pastikan sebelum melakukannya ibu
mencuci tangan.

2.2 Saran
Diharapkan kepada Calon Bidan untuk mengetahui gejala dan klasifikasi
pada bayi kurang dari 2 bulan maupun lebih dari 2 bulan sampai 5 tahun,
bidan juga diharapkan mengetahui cara penanganan pada bayi yang
mengalami keluhan sakit tertentu.

Anda mungkin juga menyukai