Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PANGAN FUNGSIONAL

Definisi, Sumber, Mekanisme Kerja, dan Manfaat dari Superoxide Dismutase


(SOD), Katalase, dan Glutathione Peroksidase (GPx)

Oleh :

OKTA APRIANDI
1804111526
THP-A

Jurusan Teknologi Hasil Perikanan


Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Riau
Pekanbaru
2021
A. Superoxide Dismutase (SOD)

 Definisi dan Sumber

Superoxide Dismutase (SOD) merupakan salah satu antioksidan enzimatik dan

metaloenzim dalam tubuh karena aktivitasnya tergantung pada kofaktor logam Cu, Fe, Zn

dan Mn. Berdasarkan hal ini SOD dikelompokkan menjadi Cu/Zn-SOD, Mn-SOD, Fe-SOD

dan ada juga namanya EC-SOD. Cu/Zn-SOD ditemukan dalam sitosol, kloroplas tanaman

tingkat tinggi dan kemungkinan juga di ekstraseluler, Mn-SOD ditemukan dalam mitokondria

sel eukariot dan peroksisom, Fe-SOD ditemukan berikatan dengan kloroplas, dan EC-SOD

pada cairan ekstraseluler mamalia (Mc. Cord, 2006 ; Goodsell, 2007 ; Murray, 2009).

 Mekanisme kerja

Superoksida dismutase adalah metaloenzim yang mengkatalis reaksi reduksi radikal

anion superoksida (O2*) menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2). Enzim ini

bersifat tidak stabil terhadap panas, cukup stabil pada kondisi basa, dan masih mempunyai

aktivitas walaupun disimpan sampai 5 tahun pada suhu 5oC. Aktivitas SOD tertinggi

ditemukan di hati, kelenjar adrenalin, ginjal, darah, limfa, pankreas, otak, paru-paru,

lambung, usus, ovarium dan timus (Murray 2009).

Derajat aktivitas masing-masing SOD dipengaruhi oleh derajat stres oksidatif pada

kompartemen subseluler. Kerja enzim SOD dapat dilihat pada banyaknya produk peroksidasi

lipid dari setiap organel. Tingginya aktivitas SOD akan tergambarkan oleh rendahnya produk

oksidasi lipid (Mc. Cord, 2006 ; Goodsell, 2007 ; Murray, 2009).

SOD diidentifikasi sebagai eritrocuprein, indofenol oksidase, dan tetrazolium

oksidase. Gen SOD terletak pada kromosom 21, 6 & 4, secara berurutan (21q22.1, 6q25.3 &
4p15.3-p15.1) dan berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dari anion superoksida (O2*)

menjadi hidrogen peroksida (H2O2) & molekul oksigen (O2) (Mc. Cord, 2006 ; Goodsell,

2007 ; Murray, 2009). Adapun reaksinya adalah

SOD

O2* + O2* + 2 H + H2O2 + O2

Secara fisiologis tubuh menghasilkan senyawa radikal bebas melalui proses fosforilasi

oksidatif. Selama proses ini , O2 akan tereduksi menjadi H2O dengan penambahan 4 elektron,

sehingga terbentuk radikal anion superoksida yang kemudian diubah menjadi hidrogen

peroksida (H2O2) oleh enzim SOD. Proses fosforilasi dalam mitokondria menyebabkan 1

molekul O2 tereduksi oleh 4 elektron bersama-sama dengan ion H+ membentuk 2 molekul

H2O. Jika jumlah elektron yang mereduksi O2 kurang dari 4, proses fosforilasi berlangsung

tidak sempurna sehingga akan terbentuk senyawa radikal bebas (Mc. Cord, 2006 ; Goodsell,

2007 ; Murray, 2009).

 Manfaat

Superoxide dismutase (SOD) Karena berperan penting, SOD telah menjadi satu cara

alternatif untuk meminimalkan kerusakan jaringan akibat radikal bebas. SOD merupakan enzim

dengan ramifikasi (percabangan) yang meluas. SOD dalam struktur proteinnya berubah dari

struktur primer ke sekunder untuk tiga bentuk SOD: timballsengSOD, mangan-SOD, dan besi-

SOD. Beberapa hal yang berkaitan dengan SOD telah diteliti antara lain pemanfaatannya sebagai

alat atau petunjuk dalam ilmu biokimia, farmakologi, atau konteks klinik, termasuk genetika

populasi; trisomi 21; perkembangbiakan; status nutrisional timbal (copper), seng, dan mangan;

hemolisis dan anemia; toksisitas oksigen dalam paru-paru serta sistem syaraf; inflamasi, penyakit

autoimun dan kerusakan kromosom, ischemia dan perubahan degeneratif; kerusakan akibat
radiasi; dan keganasan (malignancy). Karena pemberian SOD eksogen seringkali terbukti

problematik, maka berbagai pendekatan inovasi saat ini dicari dalam hubungannya dengan

radioterapi, diantaranya adalah SOD mimesis. Superoxide dismutase (SOD) adalah salah satu

enzim antioksidan utama yang menangkal radikal bebas. Terdapat perburukan status antioksidan

pada pasien kusta yang berkorelasi dengan indeks bakterial (IB) dan spektrum kusta.

B. Katalase

 Definisi dan Sumber

Katalase adalah enzim yang disusun oleh lebih dari 500 asam amino dan memiliki

gugus forfirin. Enzim ini mengkatalis reaksi reduksi senyawa hidrogen peroksida (H2O2)

menjadi oksigen (O2) dan air (H2O). Aktivitas katalase optimal pada pH 7 dan dapat

meningkat dengan meningkatnya akumulasi H2O2. Katalase dengan konsentrasi yang tinggi

ditemukan pada hati, darah, ginjal, otak, paru-paru, jaringan adiposa dan kelenjar adrenal.

Adapun reaksinya adalah (Murray, 2009).

 Mekanisme Kerja

Katalase

2H2O2 2H2O + O2
Dalam gambar di atas terlihat O2* (radikal superoksida) yang dihasilkan dalam

perubahan NADH menjadi NAD, PADH2 menjadi PADH dirubah menjadi H2O2 oleh

MnSOD dan selanjutnya produk H2O2 dirubah menjadi H2O dan O2 oleh Katalase.

 Manfaat

Enzim katalase berperan untuk melawan efek radikal bebas di dalam tubuh. Enzim ini

mengubah radikal superoksida berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang kemudian terurai

menjadi oksigen dan air yang bermanfaat untuk tubuh.

C. Glutathione Peroksidase (GPx)

 Definisi dan Sumber

Glutation peroksidase adalah selanoprotein yang terdiri atas empat sub unit protein

yang mengkatalis reaksi reduksi H2O2 menjadi senyawa organik hidroperoksida (ROOH).

Glutation banyak ditemukan dalam sitosol hati.

Glutathione (γ-glutamylcysteinylglycine, GSH) adalah antioksidan sulfhydryl (-

SH), antotoksin dan kofaktor enzym. GSH ada dimana-mana termasuk hewan, tumbuhan,

tanaman dan mikroorganisme, larut dalam air dan berada di dalam cytosol dari sel atau

substrat larut dalam air lainnya. Dan karena jumlahnya yang cukup besar maka disebutkan

sebagai antioksidan dalam sel yang mayor (Kidd P,1997).

Glutathione eksis di dalam sel dalam bentuk antioksidan tereduksi yang dikenal

dengan istilah GSH, dan dalam bentuk teroksidasi yang dikenal dengan istilah

Glutathione Disulfida (GSSG). Rasio antara GSH/GSSG merupakan indikator

sensitif untuk stress oksidasi. GSH dengan enzym glutathione peroksidase (GPx)

dapat mengkatalisis proses reduksi Hidroperokside lemak menjadi alkohol dan hidrogen
peroksida menjadi air. Pada saat mengkatalisis tadi ikatan disulfida dari 2 GSH akan

berikatan membentuk Glutathione teroksidasi (GSSG), dan enzym glutathione reduktase

dapat mendaur ulang GSSG menjadi GSH kembali dengan cara mengoksidasi NADPH.

Ketika sel terekspos dengan stress oksidasi maka akan terjadi penumpukan GSSG dan

rasio GSH/GSSG akan menurun (Oxford Biomedical Research, 2008).

 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja dari GSH didalam proses peredaman radikal bebas yaitu dalam

segi kemampuananya mereduksi hidroksil radikal (.OH) yang berasal dari reaksi Fenton

(Best B, 2003).

Disamping itu enzym Glutathione peroxidase menetralisir Hidrogen Peroksida

(H2O2) dengan cara mengambil hydrogen untuk membentuk 2 H2O dan satu GSSG,

sedangkan enzyme glutathione reduktase akan menjadikan GSSG, dengan menggunakan

enzyme NADPH sebagai sumber hydrogen, menjadi GSH kembali.

2 GSH + H2O2 => GSSG + 2 H2O

Dengan kata lain glutathione di sini mencegah hidroksil radikal yang dapat merubah

molekul lemak menjadi lemak radikal (.L) atau peroksida lemak (LOO.) melalui dua sisi

yaitu mencegah terbentuknya hydroksil radikal (.OH) bereaksi dengan molekul lemak

atau mencegah terbentuknya hidroksil radikal dengan merubah Hidrogen Peroksida

(H2O2) menjadi molekul air.

Meningkatnya peroksidasi lemak dalam dinding pembuluh darah yang mengalami

aterosklerosis akan menurunkan kadar GSH peroksidase dan kadar protector eicosanoid

prostacyclin (PGI-2) mengakibatkan balans prostaglandin menjadi lebih bersifat


proinflamasi. Untuk itu diperlukan enzym GSH-S transferase yang bekerja di sel

endotel untuk meningkatkan produksi dari protektor eicosanoid (Kidd P, 1997).

Flavonoid khususnya jenis quercetin dari ekstrak bawang bombay (onion), kaemferol

dan apigenin meningkatkan konsentrasi glutathione (GSH) melalui aktivasi ekspresi dari

γ-glutamylcysteine synthetase (GCS) heavy subunit (GCSh) promoter (Myhrstad M.C.W.

etal., 2002).

 Manfaat Glutathione Peroksidase (GPx)

Glutation (GSH) adalah salah satu antioksidan yang berperan penting dalam

pemeliharaan kelangsungan hidup sel, replikasi DNA, sintesis protein, katalisis enzim, transpor

transduksi membran, aksi reseptor, metabolisem antara dan maturasi sel serta regulasi fungsi sel

imun (De Rose, 2000, Zhang et al, 2005; Heisterkamp et al, 2008).
SENYAWA KIMIA PADA TERIPANG
No Nama Senyawa Fungsi Mekanisme
1. Glukosamin Glukosamin umumnya digunakan Secara alami teripang mengandung
untuk meringankan gejala osteoartritis senyawa glukosamin yang
walaupun efek terapisnya sendiri merupakan zat gizi tambahan yang
masih diperdebatkan. Konsumsi dapat mengatasi peradangan sendi.
glukosamin secara oral biasanya Glukosamin merupakan salah satu
digunakan untuk mengurangi gejala komponen yang penting bagi tubuh.
osteoartritis. Sebagai prekursor dari Senyawa tersebut termasuk
glikoaminoglikan yang menyusun golongan makro-molekul yang
jaringan kartilago sendi, suplementasi disebut mukopolisakarida. Senyawa
glukosamin diharapkan mampu mukopoliskarida secara normal
membangun kembali jaringan ditemukan dalam cairan synovial di
kartilago dan mengurangi resiko persendian. Glukosamin
osteoartritis. (C6H13NO5) merupakan gula
amino dan prekursor penting dalam
sintesis biokimia dari protein
glikosilasi dan lipid. Glukosamin
ditemukan sebagai komponen utama
dari rangka luar krustasea,
artropoda, dan cendawan.
Glukosamin merupakan salah satu
monosakarida yang banyak
dijumpai. Dalam industri,
glukosamin diproduksi dengan cara
hidrolisis rangka luar krustasea.

2. Mucopolysacarida Mucopolysacarida merupakan Tubuh dan kulit teripang Stichopus


dan pembentuk tulang rawan dan berperan japonicus banyak mengandung asam
glycosaminoglycans penting dalam mencegah terjadinya mukopolisakarida yang bermanfaat
(GAGs). gangguan persendian. untuk penyembuhan penyakit ginjal,
Glukosaminoglykan (GAGs) juga anemia, diabetes, paru-paru basah,
berfungsi untuk meringankan arthritis anti tumor, anti inflamasi,
dan sakit persendian serta membantu pencegahan penuaan jaringan tubuh
meningkatkan kadar insulin. Teripang dan mencegah arteriosklerosis.
selain mengandung Sedangkan ekstrak murninya
mucopolysacharida (MPS) juga membantu sirkulasi darah,
mengandung glycosaminoglycans menghilangkan rasa sakit, dan
(GAGs). Zat-zat ini bisa memulihkan membantu menurunkan inflamasi
penyakit-penyakit sendi dan dan mempercepat proses
membangun kembali tulang rawan. penyembuhan luka.
Selain itu, bisa menghilangkan linu
sendi akibat duduk terlalu lama. MPS
bersama GAGs memberikan efek
lendir pada dinding sel. Artinya,
teripang berfungsi sebagai
antithrombogenik untuk mencegah
penggumpalan melalui pengenceran
darah.

3. Kondroitin Kondroitin juga merupakan Kondroitin yang lebih dikenal


mukopolisakarida yang bersifat dengan nama kondroitin sulfat
sebagai shock breaker dan untuk adalah glikosaminoglikan (GAG)
menahan air. Kondroitin berfungsi tersulfatisasi yang tersusun atas
sebagai pelumas (lubricans) pada rantai gula bercabang (N-
persendian agar pergerakan sendi asetilgalaktosamin dan asam
menjadi lebih baik. Mekanisme kerja glukuronat). Ia biasanya ditemukan
dari kondroitin hampir sama dengan menempel pada protein sebagai
glukosamin, dimana kondroitin bagian dari senyawa proteoglikan.
merupakan bahan ang diperlukan Rantai kondrotin dapat memiliki
untuk membentuk proteoglikan. lebih dari 100 gula individual yang
Kombinasi kondroitin dan glukosamin dapat tersulfatisasi di setiap bagian
akan menghasilkan efek yang baik variabel. Kondroitin sulfat
pada persendian (Astawan, 2008). merupakan komponen struktural
penting penyusun jaringan kartilago
dan berperan dalam meningkatkan
ketahanannya terhadap tekanan.
Bersama dengan glukosamin,
kondroitin sulfat digunakan secara
luas sebagai suplemen makanan
untuk mencegah osteoartritis.
Struktur kimia dari sebuah unit
dalam rantai kondroitin sulfat.
Kondroitin-4-sulfat: R1 = H; R2 =
SO3H; R3 = H. Kondroitin-6-sulfat:
R1 = SO3H; R2, R3 = H

4. Steroid Fungsinya antara lain adalah Steroid teripang jenis pasir lebih
meningkatkan libido, energi, fungsi tinggi dibanding ganat dan hitam.
imun, dan perlindungan terhadap Ekstrak teripang berpotensi besar
osteoporosis. Secara rata-rata, jantan sebagai sumber testosteron alami.
dewasa menghasilkan testosteron Testosteron adalah hormon steroid
sekitar dua puluh kali lebih banyak dari kelompok androgen. Penghasil
dari pada betina dewasa. utama testosteron adalah testis pada
jantan dan indung telur (ovari) pada
betina, walaupun sejumlah kecil
hormon ini juga dihasilkan oleh
kelenjar adrenal. Hormon ini
merupakan hormon seks jantan
utama dan merupakan steroid
anabolik. Baik pada jantan maupun
betina, testoren memegang peranan
penting bagi kesehatan.

5. Kolagen Kolagen adalah salah satu protein Teripang juga kaya akan nutrisi.
yang menyusun tubuh manusia. Senyawa aktif terbanyak berupa
Keberadaannya adalah kurang lebih antioksidan, yang bisa mencegah
mencapai 30% dari seluruh protein kanker dan memperbaiki sel-sel
yang terdapat di tubuh. Dia adalah tubuh manusia. Proteinnya juga
struktur organik pembangun tulang, mudah diurai enzim pepsin. Secara
gigi, sendi, otot, dan kulit. Teripang umum kolagen pada tubuh manusia
mengandung 86 persen protein. Dari akan berkurang seiring dengan
jumlah itu, sekitar 80 persen berupa bertambahnya usia. Kolagen
kolagen, yang berfungsi sebagai diperlukan untuk rambut, tulang,
pengikat jaringan dalam pertumbuhan kuku, kulit dan metabolisme di
tulang dan kulit. Asupan kolagen dalam tubuh.
alami akan membantu pertumbuhan
jaringan kulit, otot dan tulang,
menghambat penuaan dini,
mempercantik kulit, meringankan
keluhan pada luka lambung,
meningkatkan imunitas tubuh, dan
menyembuhkan luka.

6. Omega-3 Teripang sebagai produk seafood juga Keampuhan teripang mengatasi


memiliki kandungan asam lemak penyakit jantung diduga lantaran
omega-3 yang sangat dibutuhkan kandungan asam docosahexanat
tubuh. Asam lemak omega-3 tersebut (DHA) pada teripang. Asupan
adalah EPA (eicosapentanoic acid) DHA-asam lemak utama pada
dan DHA (docosehexaenoic acid). sperma, otak, dan retina mata-tinggi
Keduanya asam lemak omega-3 ini dapat menurunkan trigliserida darah
bermanfaat menghambat proses penyebab penyakit jantung. Hasil
penuaan, menurunkan kolesterol jahat penelitian lain menunjukkan bahwa
LDL dan VLDL dalam tubuh keampuhan teripang Holothuria
sehingga mengurangi risiko penyakit atra, H. scabra, dan Bohadshia
jantung. EPA dan DHA pada teripang argus, mematikan bakteri
juga dapat mengurangi kekentalan Streptococcus faecalis, penyebab
darah, mencegah terjadinya pembengkakan lapisan dalam
penggumpalan daah dan menurunkan jantung, dan S. Viridans, perusak
resiko terjadinya gangguan katup jantung.
kardiovaskular. EPA dan DHA yang
berantai panjang dan berikatan
rangkap memulihkan jaringan yang
rusak serta meningkatkan kinerja otak
dan mata. Disamping itu, kandungan
asam lemak penting seperti EPA dan
DHA turut memainkan peranan
penting sebagai agen penyembuh luka
dan antithrombotik yaitu untuk
mengurangi pembekuan darah di
dalam saluran darah. Hal ini dapat
mengurangi resiko penyakit stroke
dan jantung. Kedua asam diatas juga
dapat membantu memperlambat
proses degenerasi sel disamping juga
memperlambat proses penuaan.
7. Lectin Aktivitas agglutinasi lectin meningkat Lectin adalah gula dengan aktifitas
dengan penambahan trypsin anti kanker yang biasanya
sementara penambahan kalsium ditemukan dalam tumbuhan tetapi
mempercepat proses aktivitas juga telah ditemukan dalam Hewan
agglutinasi. Lectin yang diisolasi dari Bertulang Belakang (Avertebrata )
teripang coklat yang ditemukan dan Hewan tidak Bertulang
memilki aktivitas mitogenic atau Belakang ( Invertebrata ). Dalam uji
perkembangbiakkan sel. Juga kimia, Lectin yang diisolasi dari
ditemukan efektif melawan kanker dinding tubuh teripang coklat
otot tikus dan kanker paru-paru merupakan Type Non - Blood -
manusia pada level masing-masing 5 Lectin spesifik yang meng-
dan 50 mikrogram. agglutinasi darah type A, B, AB,
dan O. Selain itu juga meng-
agglutinasi sel darah sapi dan
kambing. Non - Blood - Lectin
diklasifikasikan sebagai lectin yang
lengkap, tidak memerlukan uji
terlebih dahulu dengan trypsin untuk
menunjukkan aktivitas lectin.

8. Fucan Sulfat Selama bertahun-tahun fucans Sulfat fucans, sering disebut hanya
dianggap hanya sebagai sumber sebagai fucans, merupakan kelas
potensial L-fucose, meskipun aktivitas polisakarida yang pertama kali
antikoagulannya diketahui. Bahkan diisolasi pada tahun 1913. Dalam
ketika efek kuat fucans pada sistem beberapa tahun terakhir, beberapa
fisiologis telah menjadi lebih baik struktur fucan alga dan invertebrata
ditandai, studi struktural telah telah dipecahkan, dan banyak aspek
tertinggal. Baru-baru ini pencarian aktivitas biologisnya telah
obat baru telah meningkatkan minat dijelaskan. Dari karya ini muncul
pada fucan sulfat. gambaran yang lebih menarik dari
kelas polisakarida daripada yang
diduga sebelumnya. Ketersediaan
fucan murni dan fraksi fucan dengan
struktur sederhana namun bervariasi,
dalam hubungannya dengan
pengembangan alat enzimatik baru,
menunjukkan bahwa sifat biologis
fucan sulfat tidak hanya fungsi
sederhana dari kerapatan muatannya
tetapi juga ditentukan oleh struktur
rinci.

9. Serum Amyloid A Amiloid adalah salah satu jenis fibril Protein yang membentuk amiloid
protein di dalam tubuh. Amiloid yang muncul dari protein yang
normal memberikan peranan yang dikeluarkan oleh sel di lokasi
penting bagi aktivitas fisiologis tubuh, pengendapan (terlokalisasi), atau
seperti dalam membentuk memori mereka mengendap secara sistemik
jangka panjang dan pelepasan hormon setelah produksi di lokasi lokal
peptida. Pada keadaan tertentu, (sistemik). Pada manusia, sekitar 23
amiloid dapat menjadi tidak normal, protein berbeda yang tidak terkait
misalnya pada kondisi gabungan diketahui membentuk fibril amiloid
protein yang tidak benar posisinya, in vivo. Banyak protein berbeda
yang dikenal dengan amiloid patogen. yang dapat menyebabkan
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpukan amiloid, tapi hanya
penumpukan di berbagai jaringan di sedikit yang berkaitan dengan
dalam tubuh dan mengganggu fungsi masalah kesehatan utama. Jenis
normal dari jaringan tersebut. Kondisi protein dan tempat penumpukannya
ini dikenal dengan istilah amiloidosis. menunjukkan jenis amiloidosis yang
diderita seseorang. Deposit amiloid
bisa terkumpul di seluruh tubuh
seseorang atau hanya di satu area.

10. Arginin Kinase Arginine atau L-arginine adalah asam Di dalam tubuh, arginine akan
amino yang bisa digunakan dalam diubah menjadi oksida nitrat. Oksida
pengobatan nyeri dada (angina), nitrat berperan memperlebar
tekanan darah tinggi, preeklamsia, pembuluh darah, sehingga darah
disfungsi ereksi, penyakit arteri bisa mengalir dengan lebih lancar.
perifer, peradangan saluran Selain itu, arginine juga berperan
pencernaan pada bayi baru lahir, dan dalam merangsang pelepasan
pemulihan setelah operasi.
hormon pertumbuhan, insulin, dan
senyawa lain di dalam tubuh. Secara
alami, arginine bisa diperoleh
dengan rutin mengonsumsi makanan
yang mengandung protein, seperti
daging merah, daging ayam, ikan,
produk olahan susu, kedelai,
gandum utuh, atau kacang-
kacangan.

11. Linoleat Asam linoleat termasuk pada kategori Asam linoleat adalah asam lemak
asam lemak esensial omega 6. Nutrisi omega-6 tak jenuh ganda dan
ini penting untuk perkembangan otak merupakan salah satu dari dua asam
serta tubuh siKecil. lemak esensial bagi manusia, yang
Asam linoleat berperan dalam proses harus mendapatkannya melalui
produksi sel, pengaturan sistem saraf, makanan mereka.
dan memperkuat sistem
kardiovaskular.

12. Oleat Manfaat asam oleat bagi kesehatan Asam oleat adalah asam lemak tak
kulit, yakni melembutkan, jenuh tunggal. Ini dapat ditemukan
melembapkan, dan mempercepat secara alami dalam daging, keju,
penyembuhan luka. Asam lemak ini kacang-kacangan, alpukat, dan
juga memiliki efek antiradang dan minyak nabati seperti minyak
antioksidan yang mampu menjaga zaitun. Konsumsi harian sekitar 1,5
vitalitas kulit. sendok makan (20 gram) minyak
yang mengandung asam oleat
tingkat tinggi, menggantikan lemak
dan minyak yang lebih tinggi lemak
jenuh, dapat mengurangi risiko
seseorang terkena penyakit jantung

13. Holoturin  Holothurin adalah racun yang Holothurin adalah sekelompok


terkandung di dalam tubuh teripang racun yang awalnya diisolasi dari
sebagai pertahanan dirinya dari teripang Actinopyga agassizii.
mangsa. Mereka terkandung dalam kelompok
benang lengket yang disebut tubulus
Cuvierian yang dikeluarkan dari
teripang sebagai mode pertahanan
diri.

14. Mineral dan Trace  > Memperbaiki metabolisme tubuh, Dalam tiap detik tubuh kita
Mineral  > Membersihkan darah. bergantung pada trace minerals dan
ion untuk menciptakan jutaan
 >Membantu penyerapan
impuls listrik. Tanpa impuls-impuls
obat/suplemen lainnya.
listrik ini tidak satu ototpun,
 > Menguatkan gigi dan seluruh tulang
termasuk otot jantung dapat
kerangka tubuh.
berfungsi. Otak kita tidak bisa
 > Menjaga kesehatan kulit, rambut bekerja dan sel-sel tubuh tidak
dan kuku. mampu menyeimbangkan tekanan
 > Menunjang transmisi impuls saraf air dan menyerap nutrisi. Zat besi
ke seluruh tubuh. (Fe) misalnya, tanpa trace
 > Meningkatkan daya tahan terhadap mineral ini sel-sel darah akan tidak
serangan infeksi virus mampu membawa oksigen ke
seluruh tubuh untuk membuat sel
lainnya tetap hidup. Penyerapan
mineral utamanya terjadi di usus
halus. Ia diedarkan dalam aliran
darah setelah diserap oleh jonjot
usus (vili). Ini dapat terjadi jika
mineral berada dalam bentuk ion
(mineral yang berikatan dengan air).
Dalam bentuk ion, mineral
bermuatan listrik positif/negatif. Ia
akan membantu tubuh
menggerakkan nutrisi ke area di
mana nutrisi itu diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

De Rosa SC, Zaretsky MD, Dubs JG. 2000. N-acetylcysteine replenishes glutathion in HIV
infection. Eur. J. Clin. Invest;30:915-929.

Gill, M.I., Tomas-Barberan, F.A., Hess-Pierce, B. and Kader, A.A. 2002, Antioxidant Capacities,
Phenolic Compounds, Carotenoids, and Vitamin C Contents of Nectarine,
Peach, and Plum Cultivars from =’mnCalifornia, J. Agric. Food Chem. 50 (17) , pp.
4976-82.

Heisterkamp N, Groffen J, Warburton D and Snedon TP. 2008. The Human gamma-
glutamyltransferase gene family. Human Genetic;123(4):321-332.

Mc. Cord J.M., Fridovich I. 2006. Superoxide dismutase. An enzymic function for
erythrocuprein (hemocuprein).J.Biol Chem.244(22):6049-55.

Murray R. K., Granner D.K., Rodwell V.W., 2009. Biokimia Harper, (Andri Hartono)..Edisi
27.Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.

Zhang H, Forman HJ and Choi J. 2005. γ-glutamyltrnas peptidase in glutathione biosynthesis.


Methods in Enzymology;401:468-483.

Anda mungkin juga menyukai