net/publication/330278906
CITATIONS READS
0 70,606
10 authors, including:
Ravyansah --
Jakarta State University
4 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Ravyansah -- on 10 January 2019.
Hak adalah semua hal yang diperoleh atau didapatkan. Setiap hak yang diperoleh akibat dari
dikerjakannya kewajiban. Artinya hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah
dikerjakan. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi
manusia. Hak asasi bersifat universal artinya tidak terpengaruh status kewarganegaraan
seseorang.
Sebuah hak dan kewajiban pastinya tidak lepas dari peran keluarga, Peran individu dalam
keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok, peran merupakan
serangkaian tingkah laku yang diharapkan orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dalam sistem, dimana dapat dipengaruhi keadaan sosial (Leny, 2012). Peran
keluarga yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yaitu fungsi perlindungan, yaitu sifat
dasar individu yang bertahan terhadap segala gangguan dan ancaman. Hal tesebut merupakan
peranan keluarga sebagai benteng terhadap seluruh anggota keluarga dari gangguan fisik dan
psikis. (Nadiroh, 2017).
Selanjutnya, Warga negara adalah rakyat yang menetap di wilayah dalam suatu negara.
Dalam hubungan warga negara dan negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara, Sebaliknya negara harus melindungi hak dan kewajiban terhadap warga
negara. Hak warga negara adalah sesuatu yang harus didapat dari negara atau pemerintah
sedangkan kewajiban warga negara adalah sesuatu yang harus dikerjakan untuk negara.
Dengan kata lain, tidak semua hak warga negara adalah hak asasi manusia.Akan tetapi dapat
dikatakan bahwa semua hak asasi manusia merupakan hak warga negara. Misalnya hak setiap
warga negara untuk menduduki jabatan dalam pemeritahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah bersifat hanya berlaku bagi orang yang bukan warga negara
Indonesia. Hak asasi manusia di Indonesia telah mengalami pasang surut mulai dari masa
demokrasi Pancasila, masa demokrasi terpimpin, masa demokrasi Pancasila, dan masa
reformasi (Budiarjo, 1989).
Nilai dasar pancasila itu berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai-nilai dasar
tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai
baik dan benar. Nilai Instrumental pada dasarnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar
yang terkandung dalam Pancasila. Perwujudan nilai instrumental pada umumnya berbentuk
ketentuan-ketentuan konstitusional mulai darii undang-undang dasar sampai dengan
peraturan daerah. Nilai praksis merupakan realiasasi nyata dari ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam peraturan perundang-undangan yang terwujud dalam sikap dan tindakan
sehari-hari. Nilai praksis Pancasila senantiasa perkembangan zaman dan selalu dapat
dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.
Hal ini karena Pancasila sebagai ideologi yang terbuka.
Kasus pelanggaran Hak warga negara yaitu ketidakadilan mendapatkan Hak perlindungan
dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum. Artinya orang
kaya mendapatkan hukuman ringan dibandingan dengan orang miskin atau rakyat miskin,
maksudnya yaitu orang kaya mempunyai banyak uang untuk lebih kebal hukum
dibandingkan dengan orang miskin menganggap sampah negara padahal rakyat miskin
merupakan elemen aktif sebagai penggerak ekonomi suatu negara (Handayani, 2009).
REFERENSI