Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA IPTEK

Dosen Pengampu: SUPARDIN NANDO,SH,M.Se

Disusun Oleh: Dwi Mutiara rere


(A202101090)

UNIVERSITAS MANDALAWALUYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan
BAB II

PEMBAHASAN

I. Pancasila Sebagai Paradigma Iptek A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah sebuah dasar negara yang dimiliki oleh negara Republik
Indonesia, pancasila juga dikenal sebagai dasar falsafah negara dan juga ideologi
negara. Dalam penggunaanya, Pancasila merupakan sebuah dasar dalam
pemerintahanan negara Republik Indonesia. Pancasila juga digunakan sebagai
dasar dalam mengatur seluruh penyelnggaraan negara Rebublik Indonesia. Dalam
pembukaan UUD 1945 Aliena ke-4 jelas digambarkan jika Pancasila adalah dasar
negara Republik Indonesia, berikut adalah bunyi dari Pembukaan UUD 1945
Aliena ke-4 tersebut :

“Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar
Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.”

Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila digunakan agar


mampu untuk mengatur segala tatanan kehidupan negara Republik Indonesia.

Yang dimaksud dalam hal ini adalah semua yang memiliki hubungan
dengan pelaksanaan kenegaraan harus selalu berlandaskan Pancasila. Selain itu
dalam seluruh pembentukan suatu peraturan dan juga peraturan yang telah berlaku
di negara Republik Indonesia juga harus belandaskan kepada Pancasila. Jadi dapat
dikatakan pancasila merupakan landasan/yang mengatur berbagai aspek tak
terkecuali dalam aspek perkembangan IPTEK, yang bertujuan dalam
perkembangannya IPTEK tidak melanggar nilai-nilai sila pancasila yang
merupakan sebuah dasar negara Republik Indonesia.Pancasila memiliki fungsi
utama sebagai sumber dari segala sumber hukum di negara Repbulik Indonesia,
yang membuat peraturan perundang-undangan yang ada di negara Republik
Indonesia haruslah berlandaskan kepada Pancasila dan tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila. Adapun fungsi-fungsi lain dari Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Sebagai asas kerohanian tertib hukum bagi negara Republik Indonesia

2. Sebagai suasana kebatinan dari Undang Undang Dasar

3. Merupakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Republik Indonesia

4. Merupakan pandangan hidup bagi masyarakat Indonesia

5. Merupakan jiwa dari bangsa Indonesia

6. Merupakan kepribadian bangsa Indonesia, dalam hal ini Pancasila lahir


bersamaan dengan lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana hal
tersebut menjadikan suatu ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
dalam berprilaku yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lainnya
7. Merupakan perjanjian luhur, dalam hal ini Pancasila sudah disepakati secara
nasional pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI dimana pancasila
disepakatkan untuk menjadi dasar negara Repbulik Indonesia

8. Merupakan ideologi dari Bangsa Indonesia

9. Merupakan falsafah hidup yang menyatukan Bangsa Indonesia

Sebagai dasar untuk mewujudkan cita-cita dan juga tujuan yang ingin
diraih oleh bangsa Indonesia, adapun cita-cita tersebut adalah dapat terciptanya
masyarakat yang adil serta makmur dan juga terpenuhnya segala materi dan
spiritual.

B. Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI)


adalah 1 daftar semua bentukan dr sebuah kata yg memperlihatkan konjugasi dan
deklinasi kata tsb; 2 model dl teori ilmu pengetahuan; 3 kerangka berpikir.
Sedangkan menurut Thomas S.Khun dalam bukunya yang berjudul The Structure
of Scientific Revolution (1970:49), paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi
dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai),
sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu
pengetahuan itu sendiri.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh


semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam
berkembangnya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukannya
kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau demikian maka
ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoritis sehingga
dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali mengkaji paradigma
dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan harus
mengkaji dasar antologis dari ilmu itu sendiri

C. Sejarah Ilmu Pengetahuan

1) Periode Pra Yunani Kuno


Catatan mengenai peradaban manusia yang paling awal tercatat berasal
dari Timur Tengah, persisnya Mesir. Pada jaman pra sejarah, nenek moyang
manusia modern di Mesir sudah mengenal bahasa, terbukti dengan peninggalan
tulisan-tulisan yang diukir di batu-batu dalam goa. Sejarah mencatat bahwa bangsa
Mesir kuno sudah mengenal ilmu bintang, ilmu bumi, arsitektur dan sebagainya.
Bangsa Mesir kemudian juga mengembangkan papyrus (sejenis kulit kayu) yang
dijadikan bahan tulis (tahun 3000 sebelum Masehi). Di Cina sekitar (2953-2838
SM), raja Fu Xi memperkenalkan kitab Yi Jing (bacanya: I ching) yaitu kitab Cina
kuno yang sangat terkenal di kalangan kaum penghayat ilmu Metafisika yang
bertutur tentang kehidupan manusia.
Adapun ciri-ciri ilmu pengetahuan pada zaman ini sebagai berikut:

a) Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan


sikap reseptif mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magic.

b) Kemampuan menemukan abjad dan sistim bilangan alam sudah menampakkan


perkembangan pemikiran manusia ke atas abstraksi.

c) Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarkan atas


sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan.

d) Kemampuan meramal suatu peristiwa atas dasar peristiwa-peristiwa


sebelumnya yang pernah terjadi. Misalnya gerhana bulan dan matahari.

2) Zaman Yunani Kuno (abad 6 SM-6 M)


Pada zaman ini dianggap sebagai zaman keemasan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:

a) Pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya.

b) Masyarakat pada masa ini tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi yang


dianggap sebagai suatu bentuk pseudo-rasional.

c) Masyarakat tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap


reseptif attitude (sikap menerima begitu saja) melainkan menumbuhkan sikap an
inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis) sikap
belakangan inilah yang menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern.
Sikap kritis inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli pikir-ahli
pikir terkenal sepanjang masa.

d) Tokoh atau ilmuwan masa yunani kuno antara lain: Thales, yang mempelajari
astronomi dan topik-topik pengetahuan termasuk fisika. Dan sebagian sarjana
mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia. Thales mempertanyakan
asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi alam, yang menurutnya semuanya
berasal dari air sebagai materi daasar kosmis.

e) Pytagoras (572-497 SM) adalah seorang ahli matematika yang lebih terkenal
Dalailny dalam geometri yang menetapkan a2 + b2 = c2. Dan mendirikan aliran
filsafat Pythagorianisme yang mengemukakan sebuah ajaran metafisis bahwa
bilangan merupakan intisari dari semua benda maupun dasar pokok dari sifat-sifat
benda.

f) Tokoh lainnya yaitu Demokritus (460-370 SM) yang menegaskan bahwa


realitas terdiri dari banyak unsur yang disebutnya dengan atom. Pandangan
Demokritus ini merupakan cikal bakal perkembangan ilmu fisika, kimia dan
biologi.

g) Plato (428-348 SM) yang berpendapat bahwa geometri sebagai pengetahuan


rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci ke arah ilmu pengetahuan serta
bagian pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir. Geometri
merupakan suatu ilmu yang dengan akal murni membuktikan proporsi-proporsi
abstrak mengenai hal-hal yang abstrak. Begitu pentingnya geometri bagi filsafat
menurut Plato sehingga konon pintu gerbang akademi Plato tertulis ” janganlah
orang masuk ke sini jika ia tidak mengetahui geometri”

h) Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa filasafat dan ilmu tergolong
sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran
atau rasio manusia, yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
Praktike (pengetahuan praktis), Poietike (pengetahuan produktif) dan theoretike
(pengetahuan teoritis). Adapun Theoritike dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
Mathematike (pengetahuan matematika), Phisike (pengetahuan fisika) dan Prote
philosophia (filsafat pertama).

3) Zaman Pertengahan (Middle Age : 6-16 M)


Zaman pertengahan atau yang disebut Middle Age ditandai dengan
tampilnya para theolog di lapangan ilmu pengetahuan di belahan dunia eropa. Para
ilmuwan pada masa ini hampir semua para theolog, sehingga aktifitas ilmiah
terkait dengan aktifitas keagamaan yaitu agama Kristen, atau dengan kata lain,
kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan yang
berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia (abdi agama).

4) Zaman Renaissance (abad 14-16 M)

Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran


yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika
kebudayaan abad tengah mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern.
Manusia pada zaman renaissance adalah manusia yang merindukan pemikiran
yang bebas seperti zaman Yunani kuno. Zaman Modern (Abad 17-19 M)

Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.


Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah
dirintis sejak zaman Renaissance, yaitu permulaan abad XIV. Benua Eropa
dipandang sebagai basis perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini menurut
Slamet Imam Santoso , sebenarnya mempunyai tiga sumber yaitu:

5) Zaman Kontemporer (Abad 20 dan seterusnya)

Diantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan para filsuf, maka bidang fisika
menempati kedudukan yang paling tinggi. Menurut Root Fisika dipandang sebagai
ilmu pengetauan yang subjek materinya mengandung unsur-unsur fundamentasil
yang membentuk alam semesta.

Perkembangan Iptek

Sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah


menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia
berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih
aman dan sebagainya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dihindari
dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan adanya kemajuan IPTEK, kini masyarakat
begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia.
Terjadinya proses akulturasi dan pengaruh nilai-nilai kebudayaan antar bangsa
secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi nilai, tata hidup,
gaya hidup, sikap hidup, maupun pikiran suatu kelompok masyarakat.Untuk itu
diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan
jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-
nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap. Dengan meningkatnya
hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan
makin tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya jika masyarakat tidak
mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan, maka dapat menjadi
korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa.

Anda mungkin juga menyukai