Menopause Indo
Menopause Indo
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Abstract
___________________________________________________________________
Background: The high prevalence of hypertension in Indonesia is still a health problem, which is 25.8%. In
middle age and older, the incidence of hypertension in women will increase. This is related to the menopause,
during which the hormone estrogen continues to decline. Several studies have shown that health education can
improve the knowledge of hypertensive patients. This study aims to determine the effectiveness of the pocket
book CePat Tensi.
Methods: This research type was quasi experiment research with non equivalent control group design. The
population of this study were postmenopausal womens as member of posyandu lansia, Tlogosari Wetan
village. This study used total sampling. The number of respondents of the experimental group was 22 and the
control group was 22 respondents. Data analysis was done univariat and bivariate (Wilcoxon test).
Results: The result of significance post-test on both experiment group and control variable was 0.0001 (p value
(0.0001) <0,05), hence giving of pocket book cePat Tensi able to increase knowledge and attitude changes to
hypertension disease in menopausal woman.
Conclusion: Giving of pocket book cePat Tensi able to increase knowledge and attitude changes to hypertension
disease in menopausal woman.
107
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
108
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
Menurut penelitian para ahli, panca indra yang berisikan kolom hasil ukur tekanan darah untuk
paling banyak menyalurkan pengetahuan ke memantau tekanan darah responden tiap bulan.
otak adalah mata (kurang lebih 75% - 87%), Karena permasalahan di atas, maka dilakukan
sedangkan 13% - 25% pengetahuan manusia penelitian yang berguna untuk mengukur
diperoleh atau disalurkan melalui indra lainnya efektivitas buku saku CePat Tensi terhadap
(Yustisa, 2014). peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap
Berdasarkan hasil penelitian Widyasari pada wanita menopause.
(2010) dimana terdapat peningkatan nilai rerata
pengetahuan tentang hipertensi setelah METODE
pemberian pendidikan dari 4,46 menjadi 13,97
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dan rerata sikap tentang hipertensi dari 3,49
penelitian ini adalah eksperimen semu atau
menjadi 9,90. Kemudian hasil penelitian
quasi experiment dengan menggunakan desain
Yuliana (2015) yang telah meneliti tentang
penelitian rancangan Nonequivalent control group
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
design. Tehnik sampel yang digunakan adalah
Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan
total sampling dengan kriteria inklusi dan
Stroke pada Penderita Hipertensi di Wilayah
eksklusi. Kriteria inklusinya adalah: (1)
Kerja Puskesmas Tinoor, menunjukkan hasil
Pendidikan minimal SMP dan maksimal SMA;
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan yang
(2) Sehat jasmani dan rohani; (3) Bersedia ikut
signifikan terhadap tingkat pengetahuan tentang
dalam penelitian. Kriteria eksklusinya adalah:
pencegahan stroke pada penderita hipertensi di
(1) Responden menderita sakit berat dan
Wilayah kerja Puskesmas Tinoor.
mental. Instrumen yang digunakan dalam
Salah satu cara untuk memberikan
penelitian ini adalah buku saku cepat tensi (cegah
informasi mengenai penyakit hipertensi dalam
dan pantau hipertensi) yang berisi tentang pesan
rangka meningkatkan pengetahuan dan sikap
kesehatan mengenai penyakit hipertensi, seperti:
terhadap wanita menopause adalah dengan
pengertian penyakit hipertensi, penyebab
memberikan alat bantu visual berupa buku saku
penyakit hipertensi, klasifikasi tekanan darah,
CePat Tensi. Buku saku CePat Tensi ini berisi
faktor resiko, gejala, komplikasi, pengobatan
tentang pembahasan materi mengenai
dan pencegahan hipertensi. Selain itu, buku
hipertensi, yakni pengertian hipertensi, jenis-
saku cepat tensi juga berisi lembar yang dapat
jenis, faktor risiko, gejala, komplikasi, hingga
diisi oleh responden setiap bulannya, berfungsi
penatalaksanaan yang dilakukan pada penderita
untuk memantau penyakit hipertensi. Uji
hipertensi, tips-tips mencegah dan menghadapi
analisis data menggunakan Mann Whitney.
hipertensi yang dikemas secara ringkas dan
menarik. Buku saku CePat Tensi ini juga
Tabel 1. Perbedaan cara intervensi yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok control
Intervensi Kontrol
1. Pengarahan terhadap penggunaan dari buku 1. Pengarahan terhadap penggunaan dari buku saku
saku CePat Tensi dan pengisian kuesioner CePat Tensi dan pengisian kuesioner penelitian.
penelitian.
2. Pengarahan jalannya penelitian dan 2. Pengarahan jalannya penelitian dan pelaksanaan
pelaksanaan observasi oleh peneliti. observasi oleh peneliti.
3. Pengarahan keberlanjutan penelitian. 3. Pengarahan keberlanjutan penelitian.
4. Pre-test dilaksanakan pada awal minggu pertama 4. Pre-test dilaksanakan pada awal minggu pertama
penelitan, penelitan,
5. Penyuluhan dan pemberian buku saku CePat 5. Penyuluhan konvensional tanpa diberikan buku
Tensi pada pertengahan minggu pertama saku CePat Tensi pada pertengahan minggu
penelitian. pertama penelitian.
6. Post-test dilakukan pada akhir minggu kedua 6. Post-test dilakukan pada akhir minggu kedua
penelitian penelitian
109
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
Pendidikan
SMP sederajat 1 4,5 3 13,6
SMA sederajat 21 95,5 19 86,4
Jenis Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 12 54,55 14 63,6
Wiraswasta 9 40,9 8 36,4
PNS/Pensiun 1 4,55 0 0
110
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
meningkat menjadi 9,82 pada rata-rata perbedaan yang bermakna antara nilai pre-test
nilai post-test, kemudian untuk skor perubahan dan post-test pada kelompok eksperimen. Hasil
sikap memiliki rata-rata skor pre-test sebesar yang bermakna ini menunjukkan bahwa
22,50 meningkat menjadi 22.68 pada rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan
nilai post-test. Berdasarkan pengujian tidak pengetahuan dan perubahan sikap mengenai
terdapat perbedaan yang bermakna antara penyakit hipertensi sesuai dalam buku saku cepat
antara skor pre-test dan post-test pada kelompok tensi. Hasil penelitian ini senada dengan
kontrol. Hasil analisis uji-t berpasangan antara penelitian yang dilakukan oleh Mardhiah (2015)
pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dimana pada kelompok eksperimen yaitu
diperoleh nilai p = 0,672 untuk variabel dengan penggunaan media power point dan
pengetahuan, dan p = 0,690 untuk variabel booklet tentang perawatan hipertensi memiliki
sikap (>0,05). peningkatan pengetahuan, sikap, dan
Setelah dilakukan pengujian Mann- keterampilan terhadap penyakit hipertensi
Whitney, diperoleh angka signifikansi 0,0001 (p=0,0001).
pada kedua variable. Karena nilai p<0,05, maka Peningkatan pengetahuan dan
hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis perubahan sikap setelah diterapkannya panduan
alternatif (Ha) diterima yang berarti bahwa ada dari buku saku cepat tensi menunjukan bahwa
perbedaan bermakna antara tingkat responden eksperimen lebih mudah memahami
pengetahuan dan perubahan sikap. Pada ilmu dan mengambil sikap dengan bantuan
kelompok yang mendapatkan media buku saku media yang penggunaannya menggunakan
cepat tensi lebih tinggi secara bermakna indra mata. Prinsip pembuatan media bahwa
dibandingkan dengan kelompok yang tidak pengetahuan yang ada pada setiap orang
mendapatkan media buku saku cepat tensi. diterima atau ditangkap melalui pancaindra
kemudian pancaindera yang paling banyak
Perbedaan Nilai Pre-test dan Nilai Post-test menyalurkan pengetahuan ke otak adalah mata
Tingkat Pengetahuan dan Perubahan Sikap (kurang lebih 75% - 87%), sedangkan 13% - 25%
pada Kelompok Eksperimen pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan
Perbedaan antara nilai pre-test dan nilai melalui indra lainnya.
post-test tingkat pengetahuan dan perubahan Seperti pada penelitian yang dilakukan
sikap pada kelompok eksperimen dapat oleh Renny (2017), menunjukan bahwa ada
diketahui dengan melakukan uji Wilcoxon. perbedaan penggunaan media pendidikan
Berdasarkan hasil skor pre-test dan post-test, kesehatan reproduksi menggunakan alat peraga
semua responden mengalami peningkatan visual proyeksi dengan visual non proyeksi
pengetahuan dan perubahan sikap. Peningkatan terhadap pemahaman siswa dengan p value
nilai post-test pengetahuan berkisar 3 sampai 8 0,001. Rerata penggunaan peraga visual non
poin jika dibandingkan dengan nilai pre-test, dan proyeksi 45.01, lebih kecil dibandingkan dengan
untuk peningkatan nilai post-test sikap berkisar rerata penggunaan peraga visual peroyeksi
antara 1 sampai dengan 11 poin jika sebesar 65.99. Sehingga alat peraga visual
dibandingkan dengan nilai pre-testnya. proyeksi memberikan pemahaman lebih baik
Setelah dilakukan pengujian, diperoleh saat digunakan untuk pendidikan kesehatan.
hasil bahwa nilai p adalah 0,0001 (kurang dari Penggunaan media buku saku cepat
0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tensi yang dibaca dan digunakan terus-menerus
111
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
selama 2 minggu dapat memberikan ilmu sesuai senada dengan pedoman dalam pemilihan
dengan isi panduan dari buku saku cepat tensi metode promosi kesehatan yaitu, apabila saya
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan dengar, saya akan lupa, apabila saya lihat, saya
perubahan sikap pada responden. Hal ini senada akan ingat, dan apabila saya kerjakan, saya
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ranti akan tahu (Machfoedz, 2009).
(2012), dimana penggunaan media buku saku Hasil pengamatan pada kelompok
dapat memberikan ilmu sehingga meningkatkan kontrol yang didapatkan tidak terdapat
pengetahuan, sikap dan perilaku responden. peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap
yang signifikan mengenai penyakit hipertensi
Perbedaan Nilai Pre-test dan Nilai Post-test menunjukan bahwa pada kelompok kontrol
Tingkat Pengetahuan dan Perubahan Sikap belum terjadi pembentukan pemahaman yang
pada Kelompok Kontrol baik (Machfoedz, 2009).
Perbedaan antara nilai pre-test dan post-test
tingkat pengetahuan dan perubahan sikap pada Perbedaan Post-test Pengetahuan dan Sikap
kelompok kontrol dapat diketahui dengan mengenai Penyakit Hipertensi pada Kelompok
melakukan uji-t berpasangan. Dari 22 Eksperimen dan Kelompok Kontrol
responden, terdapat 12 responden yang Pada hasil uji normalitas data observasi
mengalami peningkatan pengetahuan, 5 akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol,
responden memiliki tingkat pengetahuan yang didapatkan hasil data tidak terdistribusi normal,
sama antara nilai pre-test dan post-test, dan sehingga uji yang digunakan adalah Mann
terdapat 5 responden yang mengalami Whitney.
penurunan tingkat pengetahuan mengenai Berdasarkan uji Mann Whitney, dapat
penyakit hipertensi. Pada variable sikap, 7 diketahui jika nilai p= 0,0001, dimana nilai
responden mengalami peningkatan perubahan tersebut lebih kecil dari α (0,05), sehingga Ho
sikap, 6 responden memiliki nilai post-test yang ditolak dan Ha diterima, yang artinya terdapat
sama dengan pre-test, sedangkan 9 responden perbedaan yang bermakna pada nilai post-test
lainnya mengalami penurunan skor perubahan antara kelompok eksperimen dan kontrol.
sikap. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat
Setelah dilakukan pengujian, didapatkan disimpulkan bahwa penggunaan buku saku cepat
nilai p value pada variable tingkat pengetahuan tensi efektif dalam meningkatkan pengetahuan
sebesar 0,672, sedangkan p value pada dan perubahan sikap mengenai penyakit
perubahan sikap sebesar 0,690. Karena nilai hipertensi pada wanita menopause. Hasil
p<0,5, maka dapat disimpulkan bahwa tidak penelitian ini sesuai dengan penelitian Yeni
terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai (2014) dimana hasil post-test dari kelompok
pre-test dan post-test pada kelompok kontrol. eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan
Walaupun terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan antara mean pengetahuan
dan perubahan sikap pada beberapa responden tentang pola makan pada penderita hipertensi
namun peningkatan tersebut tidak banyak dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
belum mampu meningkatkan pengetahuan pada menggunakan metode individual pada
keseluruhan responden pada kelompok kontrol. kelompok eksperimen dengan mean
Hasil ini dapat terjadi karena pada kelompok pengetahuan tentang pola makan pada
kontrol tidak melakukan pemahaman terhadap penderita hipertensi tanpa diberikan pendidikan
materi secara terus-menerus. Berbeda pada kesehatan pada kelompok kontrol (p=0,000).
kelompok eksperimen, mereka secara berkala Keunggulan buku saku cepat tensi
membaca materi dan memahaminya, karena dibandingkan dengan media yang lainnya
mereka diberikan media berupa buku saku cepat adalah (1) Informasi tentang penyakit
tensi, serta adanya tuntutan untuk dapat hipertensi, diet bagi penderita hipertensi,
mengisi post-test yang akan diadakan. Hal ini pedoman aktivitas, dan lembar pantau tekanan
112
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
113
Arlita Saputri dan Sri Ratna Rahayu / Journal of Health 2 (2) (2017)
Rawat Jalan di RSUP. PROF. DR. R. D. Makamhaji Kartasura Sukoharjo. Warta LPM,
Kandou Manado. 13 (1): 28-36.
Renny, W. R., Arifah, S., Widiastuti, A. (2017). Yeni, S.R., Rahmalia, S., Hasanah, O. (2014).
Pengaruh Penggunaan Peraga Visual Proyeksi Efektifitas Pendidikan Kesehatan
dan Visual Non Proyeksi Terhadap Menggunakan Metode Pendidikan Individual
Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan tentang Pengetahuan Pola Makan pada
Kehamilan Usia Dini. Jurnal Komunikasi Penderita Hipertensi di Puskesmas Harapan
Kesehatan, 8 (1): 1-16. Raya. JOM PSIK, 1 (2): 1-8.
Riskesdas. 2013. Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun Yustisa, P. F., Aryana, I. K., Suyasa, I. N. G. (2014).
2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Efektifitas Penggunaan Media Cetak dan
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Media Elektronika dalam Promosi Kesehatan
Jakarta. Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Umamah, F., Lestari, A. (2016). Hubungan Pre- Perubahan Sikap Siswa SD. Jurnal Kesehatan
Menopause dengan Kejadian Hipertensi pada Lingkungan, 4 (1): 29-39.
Wanita di RT:11/05 Kelurahan Banjarbendo, Yuliana, B.S., Hadi, M., Tolloliu, T. (2015).
Sidoharjo. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9 (1): 82- Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
87. Tingkat Pengetahuan tentang Pencegahan
Widyasari, D.F., Candrasari, A. (2010). Peningkatan Stroke pada Penderita Hipertensi di Wilayah
Pengetahuan tentang Hipertensi pada Lansia Kerja Puskesmas Tinoor. E-Jurnal Sariputra, 2
di Posyandu Lansia Dukuh Gantungan Desa (2): 60-66.
114