Abstract
The approach of fhis writing , through basic mefod research conducted to find the
answer over the problem of financing agrobiz sector, aspecially community farming
spread widely over village area in South Sumatera. Financing agrobiz secfors over
community farming is worth to afford by developing capital institution which functions
fhe available institution exist, before such as cooperation , farmers group, and other
enterprise institutionby adopting the partnershipsjoint venture with financial or banking
insfifution,and other enterprise body/organization.
modalnya pada sektor ini sehingga tahun 2005 atau hanya 53% dari
sangat sulit menempatkan pertanian total kredit perbankan.
sebagai sektor ekonomi yang berdiri 3. Peran BPD masih relatif kecil. Kredir
sendiri, dimana berdasarkan cakupan pertanian 61% dilayani oleh bank
pelaku maupun keterkaitan antar pemerintah 27 % olah bank swasta
kelembagaan akan berkaitan dengan nasional, 7% oleh bank asing
kebijakan moneter, infrastruktur, (campuran) dan 4% oleh bank
pengembangan surnber daya manusia pembangunan daerah.
serta kebijakan perdagangan dalam Berdasarkan latar belakang,
maupun luar negeri. secara garis besar maka permasalah-
Secara umum kelembagaan annya adalah: Apakah lembaga
keuangan menjalankan fungsi permodalan di tingkat pedesaan dapat
pembiayaan di Indonesia meliputi Bank berfungsi dalam pembiayaan sektor
~ r n u m- Milik Negara (BUMN), bank agribisnis terutama pertanian rakyat
swasta nasional, bank asing, Bank yang sebagian besar berada di wilayah
Pembangunan Daerah (BPD), Bank pedesaan terutama di Sumatera
Perkreditan Rakyat (BPRJ, dan lembaga Selatan.
keuangan non bank. Namun, banyaknya Sebelum membahas lebih lanjut
lembaga keuangan tersebut yang serius mengenai agribisnis, perlu dikemukakan
dan konsisten dalam ~embiavaansektor batasan mengenai agribisnis itu sendiri.
pertanian masih sangat terbatas. Data Sampai saat ini, berbagai pihak
berikut manunjukkan kondisi dan mengartikan agribisnis dengan cara
perkembangan penyaluran kedit yang berbeda-beda. Misalnya, sebagian
termasuk kredit untuk sektor pertanian ; besar kalangan mengidentikkan
I.Jumlah kredit lebih rendah daripada agribisnis dengan agroindustri. Pihak
himpunan di bank secara nasional lain menganggap bahwa agribisnis
jumlah himpunan dana di perbankan berupa perusahan-perusahaan pertain-
Rp. 1.018 triliun tahun 2005, namun an skala besar dan karenanya
jumlah kredit yang disalurkan hanya berorientasi pada keuntungan.
sebesar Rp. 6359 triliun. Di lnterpretasi seperti di atas
Sumatera Selatan tahun 2005 jumlah terlalu membatasi agribisnis dalam
himpunan dana di perbankan Rp. pengertian yang sempit. Definisi
14,6 triliun sedangkan yang agribisnis yang lebih has dikemukakan
tersalurkan berupa kredit sebesar oleh Downwy dan Erickson (1987)
Rp. 9,6 triliun (65%) dalam ha1 ini yaiutu sebagai berikut : " Agribusiness
menunjukkan masih ada kesen- include all those business and
jangan yang besar antara potensi amangement activities performed by
suplai dengan utilitasnya (kredit). firm that provide inputs to the farm
2. Proporsi kredit untuk sektor sector, produce farm product and or
pertanian masih rendah. Secara process, transporf, finance, handle, or
nasional hanya Rp. 33,4 triliun pada market farm product ".
Peran Lembaaa Permodalan Dalam Pembiavaan ........................... us too ha Marli B