Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH KELOMPOK 8
DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya kepada saya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Pengantar Manajemen dengan Perubahan
dan Pengembangan Organisasi, Manajemen konflik
Kami selaku penyusun makalah ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu
Nurhasanah,SE.M,M selaku dosen matakuliah Pengantar Manajemen serta orangtua yang
selalu mendukung kelancaran tugas ini dalam memenuhi matakuliah tersebut.
Dalam makalah Pengantar Manajemen, kami akan membahas tentang Perubahan dan
Pengembangan Organisasi, Manajemen Konflik.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
makalah ini.
Dan kami berharap, semoga makalah Pengantar Manajemen ini bisa memberikan
suatu manfaat bagi dan para pembaca pada umumnya. Aamiin
Penulis
2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATARBELAKANG……………………………………………………. ………4
B.RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………5
C.TUJUAN………………………………………………………………………….5
D.MANFAAT………………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN
G. MANFAAT CSR……………………………………………………………….......25
A.KESIMPULAN………………………………………………………………..27
B.SARAN………………………………………………………………..............27
3
BAB I
PENDAHULUAN
LATARBELAKANG
4
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
MANFAAT
5
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan
untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi,
dikenal istilah senada yaitu change interventation; sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk
membuat inovasi merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again; individu atau
kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu sekte yang bertanggung jawab untuk
melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerja kedepan. Perubahan organisasi akan
mengarah kepada opsi mundur, apabila system perencanaan yang ada didalamnya baik satu
ataupun banyak komponen yang menyusun mengalami disfungsi.
Perubahan organisasi akan mengarah pada opsi maju apabila ada kesinambungan yang
harmonis antara system dan pelaksananya. Suasana yang berlangsung pada sisterm tersebut
tertata dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur atau membuat inovasi yang koorperatif satu
sama lain. Manajer senantiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang
akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian desain organisasi diwaktu yang akan datang.
Perubahan-perubahan didalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh kekuatan internal
dan kekuatan eksternal.Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan organisasi untuk
mengubah tujuan, struktur dan operasinya. Sedangkan perubahan dari faktor seperti tujuan,
kebijakan manajer, sikap karyawan, strategi dan teknologi baru juga
Ada beberapa faktor dalam Sebuah perubahan dan pengembangan dapatlah terjadi pada
apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan organisasi. Tidak banyak individu atau
organisasi menyukai adanya perubahan namun tidak dapat dihindari namun harus dihadapi.
Faktor perubahan terjadi karena ada 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan,
yang dapat berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi dan
kepentingan masing-masing anggota. Proses kerja sama yang berlangsung dalam organisasi
juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
6
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerja sama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Sistem
birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi impersonal yang
mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun,
demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
2.Perubahan tujuan
Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan.
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan
yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan
menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern
adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
1.Politik
2.Hukum
3.Kebudayaan
4.Teknologi
5.Sumberdaya alam
7
6.Demografi
7.Sosiologi
Faktor Pendorong
Merupakan hal yang mudah untuk melekat, bahwa lingkungan menjadi faktor
pendorong terjadinya perubahan atas suatu perusahaan beserta pengelolaannya. Model
analisis Lewin menekankan bahwa perubahan yang efektif adalah mencairkan (mengubah)
situasi yang ada ke arah situasi yang diinginkan dan kemudian membekukan (menetapkan)
sistem yang terbentuk supaya tetap seperti itu (kondisi yang baku atau tetap).
Faktor Penghambat
Ketika perusahaan pengeboran minyak lepas pantai BP Norge mengenalkan program Self
Directed Work Teams (tim kerja yang mandiri), program itu banyak mendapat hambatan dari
para pekerjanya.
CARA PENANGANANNYA
Ada dua pendekatan serta cara penanganannya dalam penyebab perubahan organisasi, dari
dua pendekatan ini sangat efektif dalam menyampaikan penangannya diantaranya sebagai
berikut:
8
Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi
inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim
dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau
sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan
perubahan. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagian besar satan organisasi
menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan perubahan.
Ada tiga sumber dalam penolakan terhadap perubahan diantaranya sebagai berikut:
Di dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai.
Aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan
dan target yang ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam
berbagai aktivitasnya, menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun besar,
serta dapat menjadi ancaman atau bahkan peluang. Untuk menyegarkan kembali
pengetahuan para pembaca, penulis mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa
itu ketidakpastian dan keterkaitannya dengan risiko.
9
Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000
mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun sebagian, dari
ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu
peristiwa, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut, keterkaitan antara
ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang tertuang dalam
Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam dokumen tersebut, risiko
diartikan sebagai efek dari ketidakpastian yang terdapat pada tujuan organisasi. Lebih
lanjut dijelaskan, Leo J. Susilo mengatakan bahwa sering disebut sebagai kombinasi dari
suatu peristiwa (termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.
Terdapat dua pandangan dengan fokus berbeda yang mengemuka pada diskusi
tersebut. sebagian berpandangan bahwa tingkat kepastian dapat diketahui dengan
menggunakan suatu alat ukur risiko. Pengukuran yang baik atas suatu ketidakpastian akan
menjadi sangat penting untuk memperoleh tingkat kepastian. Lain dari itu, sebagian lagi
berpendapat bahwa sulit untuk mengetahui berapa tingkat kepastian yang dapat diperoleh
dari pengelolaan risiko seperti yang diutarakan oleh Claire Darlington dan Ian Bayne.
Informasi mengenai seberapa besar dampak dari suatu fenomena juga diperlukan
untuk menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan. Apakah suatu keputusan diambil
berdasarkan risk informed atau berdasarkan risk based . Ian Dalling menjelaskan bahwa
risiko menginformasikan pengambilan keputusan merupakan Pengambilan Keputusan
10
berdasarkan Informasi tentang Risiko Yang Sudah diketahui, dapat Berupa Pengalaman
Dan Keahlian Dari Seseorang, sedangkan risiko keputusan berdasarkan pengambilan
merupakan Pengambilan Keputusan berdasarkan informasi-Informasi tentang Risiko
Yang terstruktur Dan didapat Dari Suatu Sistem. Menggambarkan kedua hal ini, akan
sangat mudah jika melihat kondisi yang terdapat di dunia pengobatan. Organisasi apapun
tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi
di luar organisasi. Yang dimaksud dengan proses perubahan organisasi adalah tata urutan
atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. Perubahan organisasi
merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun
penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen
suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan.
11
Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya
interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di
suasana yang utuh. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas
organisasi.
Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan
kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi
(learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai organisasi yang secara
terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi,
memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya
agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
Dalam buku materi ini disebutkan 4 macam yaitu, jaringan manajerial, latihan
kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survei.
Jaringan manajerial adalah Jaringan manajerial atau kisi manajerial disebut juga
latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang didasarkan jaringan
material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Menurut mereka, gaya
kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila perhatian pimpinan terhadap produksi dan
orang dalam keadaan seimbang. Dalam hal demikian pimpinan menunjukkan perhatian tinggi
baik terhadap produksi maupun terhadap orang.
Latihan Kepekaan adalah merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena itu
metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang dimaksud dengan
12
kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan
orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi
disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapi
tujuan.
Umpan Balik Survei adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan data-data
dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah
laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi.
Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara terus-menerus
dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para anggota
organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan atau training adalah suatu proses
pengembangan kecakapan, pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari
para anggota organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah latihan di
tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan latihan di tempat
kerja tiruan.
Latihan di tempat kerja adalah Latihan kerja di tempat kerja yang sebenarnya. Latihan
ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan dengan lebih efisien.
Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja ini antara lain, sangat ekonomis
karena para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain
itu prestasi anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda
apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di luar
tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta latihan kembali ke
tempat kerjanya masing-masing.
13
Latihan instruksi kerja adalah Terdiri dari 3 macam yaitu Job Instruction Training
(latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi kerja. Para peserta latihan mula-mula
diperkenalkan dengan pekerjaan, dan kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan
demonstrasi secara bertahap mengenai fungsi pekerjaan.) Job Method Training (Latihan yang
berhubungan dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang
berhubungan dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari)
Latihan di luar tempat kerja adalah merupakan latihan yang diadakan di luar tempat
kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya motivasi dari para peserta latihan
untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran mengingat mereka tidak dibebani dengan
pekerjaan selama mereka mengikuti latihan. Latihan di tempat kerja tiruan adalah latihan
yang diberikan pada tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang
bekerja di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini
diharapkan para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.
CARA PENANGANANNYA
Salah satu cara yang paling lazim dignakan untuk mengatasi sikap penolakan
terhadap perubahan adalah memberikan pendidikan kepada orang mengenai perubahan itu
sebelumnya. Penyampaian pendapat dapat membantu orang yang melihat kebutuhan serta
alasan mengapa perubahan itu perlu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk
mengatasi penolakan perubahan dalam manajemen organisasi sebagai berikut:
Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan selalu
mendapatkan hal-hal tambahan yang terkadang tidak sesuai dengan tujuan dan
berdampak negatif. Maka dari itu sangat perlu sekali untuk adanya komunikasi yang
jelas agar dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat da komunikasi
yang buruk.
b. Partisipasi
14
c. Memberikan dukungan dan Komitmen
15
Setiap organisasi dalam proses pengelolaan harus terus tumbuh dalam jangka panjang dengan
memberikan nilai-nilai bagi semua pemangku kepentingan. Untuk dapat bertahan dan
bertumbuh maka proses pengelolaan harus melakukan hal yang bijak dan dapat beradaptasi
dalam lingkungan perubahan tersebut. Pendekatan perubahan merupakan suatu proses secara
terstruktur dalam menangani transisi dari suatu kondisi menuju kondisi lain yang diinginkan.
Mengapa pengelolaan perubahan perlu dikelola dengan baik? Karena kompleksnya proses
transformasi sehingga perubahan harus dikelola dengan sistematik komprehensif, terencana
dan didukung oleh sumber-sumber daya yang tepat dan memadai.
16
D. KONSEP PENGEMBANGANORGANISASI(ORGANIZATION DEVELOPMENT)
PENGEMBANGANORGANISASI
Pertentangan tujuan
Komunikasi yang kurang dan tidak harmonis
Konflik yang di diamkan atau latency
Kerjasama yang kurang baik
Persaingan yang kurang atau tidak sehat
Pengambilan keputusan yang salah
Respon yang lambat terhadap perubahan
Rendahkan motivasi
17
TUJUAN PENGEMBANGAN SUATU ORGANISASI
ARTI PENTINGNYA
PENGEMBANGAN SEBUAH ORGANISASI
Sebagai antisipasi adanya perubahan peran dan tujuan organisasi yang semakin
komplek dan rumit.
Bervariasinya dan membersarnya ukuran-ukuran yang diberlakukannya untuk standar
organisasi.
Adaptasi terhadap perkembangan iptek yang semakin canggih.
Munculnya bentuk-bentuk organisasi model baru dalam kerangka peran, tugas dan
hubungan kerja.
Perubahan pandangan terhadap konsep manusia yang tidak hanya sebagai unsur
produksi, tetapi harus lebih dimanusiawikan.
Organisasi dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban publik ( akuntabilitas ).
Organisasi lebih dituntut untuk mendayakan potensi-potensi atau sumber-sumber
manusiawi.
18
PERAN PENGEMBANGAN DALAM ORGANISASI
Sebagai sistem pendekatan atau motode
Sebagai strategi dan model
Sebagai teknologi atau desain atau rekayasa perubahan
Identifikasi masalah
Menganalisis organisasi
Pengembangan strategi intervensi
Intervensi pelaksanaan
Pengukuran dan penilaian
Umpan balik
19
E. MANAJEMEN KONFLIK, JENIS PENYEBAB DAN METODE PENGELOLAAN
MANAJEMEN KONFLIK
Manajemen konflik adalah proses untuk mengelola konflik dengan menyusun strategi
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki konflik sehingga mendapatkan resolusi yang
diinginkan. Sementara itu dalam sudut pandang demokrasi. Manajemen konflik berbicara
mengenai bagaimana konflik ditangani. Manajemen konflik sangat diperlukan dalam
membantu proses penyelesaian kinflik karena manajemen konflik memiliki tujuan yakni
sebagai berikut:
Selain itu ada beberapa cara untuk mengatasi konflik dalam organisasi dan manajemen
konflik yaitu:
1. Hindari menyudutkan satu belah pihak. Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah
organisasi haruslah adil dan tidak memihak siapapun.
2. Menjadi mediator yang bijaksana
3. Mengambil keputusan bersama secara musyawarah
4. Melakukan evaluasi
Manajemen juga sangat bermanfaat didalam organisasi, salah satu manfaatnya yaitu
manajemen yang efektif akan mencegah perpecahan. Semakin berpengalaman organisasi kita
menyelesaikan konflik antar anggota tim, maka akan semakin terlatih skill kita dan orang-
orang disekitar dalam bidang resolusi konflik.
JENIS PENYEBAB
Dalam manajemen konflik sudah pasti ada penyebab mengapa ada dan terjadinya
konflik. Dari materi yang telah dipaparkan diatas ada beberapa jenis penyebab utama
terjadinya suatu konflik yaitu sebagai berikut:
20
3. Adanya perbedaan cara pandang
4. Adanya ketidakjelasan tujuan
5. Adanya perbedaan peraturan yang dianut
6. Adanya perubahan situasi baru
Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi yaitu perbedaan individu yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan. Perbedaan latarbelakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan individu ataupun
kelompok.Dengan hal itu ada juga tujuan manajemen konflik yaitu untuk membangun budaya
organisasi yang mengedepankan fairness and respect. Pengelolaan konflik yang efektif
mampu menyelesaikan konflik ditempat kerja, tidak membiarkannya meluas keluar dan
menyebabkan dampak lebih buruk.
METODE PENGELOLAAN
Metode pengelolaan yang ada dalam manajemen konflik ini dapat diketahui metode-
metode-metode yang dapat digunakan, ada beberapa metode mengelola konflik yang bisa
kamu pertimbangkan dalam strategi manajemen konflik diantaranya:
Berkolaborasi
Metode ini digunakan dalam strategi manajemen konflik untuk menemukan
solusi yang tepat sehingga dapat memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.
Selain itu metode kolaborasi ini juga dapat memaksimalkan kemampuan kerjasama
anggota tim.
Menghindar
Seperti namanya, metode ini dilakukan dengan menunda pembahasan konflik.
Biasanya dilakukan karena dianggap masalah tersebut, masalah besar dan dapat
diselesaikan seiring berjalannya waktu.
Bersaing
Metode mengelola konflik ini dilakukan dengan mengambil sikap tegas untuk
menolak perspektif pihak lain. Kita akan terus melihat sudut pandang pada orang lain
dan terus menolak pendapat mereka sampai kita mendapatkan hasil yang diinginkan.
21
Kompromi
Strategi manajemen konflik yang menggunakan metode ini bertujuan untuk mencari
solusi yang setidaknya dianggap adil dan dapat diterima oleh semua pihak.
Akomodatif
Pada metode manajemen konflik yang satu ini, tidak semua sudut pandang dan
informasi akan dibawa. Pasalnya metode akomodatif ini dilakukan dengan
meningalkan kebutuhan dan keinginan yang lebih memprioritaskan perhatian
dan keinginan dari pihak lain.
a. Mempelajari dan mencari tahu apa yang telah dilakukan oleh perusahaan lain.
b. Pastikan visi sejalan dengan tujuan perusahaan
c. Libatkan karyawan secara langsung
d. Lakukan cara untuk memasarkan kegiatan
e. Promosikan secara berkelanjutan
f. Lihat apa yang masyarakat sekitar butuhkan
CSR sangat penting kaitannya dengan perusahaan atau organisasi bisnis karena
memang setiap perusahaan harus mempunyai tanggungjawab terhadap lingkungan ataupun
masyarakat melalui berbagai kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan lingkungan
serta memperbaiki kehidupan masyarakat hingga pada proses pembangunan.
Yang dimaksud CSR dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan adalah aksi sosial
yang dilakukan oleh peusahaan terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, CSR hadir membantu
22
pemerintah dalam menangani berbagai masalah sosial serta pencemaran lingkungan,
pengangguran, kemiskinan, minimnya fasilitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Mengapa tanggungjawab sosial itu penting? Karena aktivitas tanggungjawab sosial sudah
menjadi aktivitas penting bagi setiap perseroan dalam menjalani suatu bisnis. Secara umum
kegiatan ini merupakan cara membangun kekuatan bisnis dimana membutuhkan
keseimbangan kesehatan ekonomi, pasar dan komunitas. Setiap perusahaan memiliki
tanggungjawab untuk mengembangkan lingkungan disekitarnya melalui program sosial dan
lingkungan. CSR merupakan suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai rasa tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat atau lingkungan sekitar
perusahaan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Seperti yang telah dibahs jika perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial.
Adapun jenis-jenis tanggung jawab sosial meliputi:
23
Tanggungjawab sosial terhadap lingkungan
Jangan hanya karena keinginan untuk mencari keuntungan yang lebih besar, membuat
perusahaan tidak peduli lagi terhadap lingkungan sekitar.
Tanggungjawab sosial kepada pemegang saham
Selain hal-hal diatas ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti
bagaimana tanggung jawab kepada pemegang saham. Jika perlu lobatkan setiap
pemegang saham dalam setiap pengambilan keputusan dalam menjalankan aktivitas
operasional dalam sebuah peusahaan.
Tanggungjawab sosial komunitas
Dalam hal ini sudah pasti CSR menjadi solusinya dimana perusahaan dapat
melakukan bantuan yang terkait dengan kesehatan, dana, pendidikan, infrastuktur atau
keperluan lainnya.
Tanggungjawab sosial terhadap creditor
Sudah seharusnya bagi perusahaan untuk memberitahu pada creditor, jika saat itu
sedang mengalami masalah keuangan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan creditor
serta etika yang baik dalam berbisnis.
Ekonomis
Hukum
Tanggungjawab terhadap hukum yang berlaku merupakan salah satu bentuk dari CSR
dimana perusahaan harus melakukan CSR sesuai dengan konstitusi yang berlaku.
Filantropis
24
G. MANFAAT CSR
Dari paparan diatas telah diungkapkan serta dijelaskan bahwa manfaat CSR dapat
terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
STRATEGI REAKTIF
Adalah kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindar diri dari tanggung jawab sosial.
STRATEGI DEFENSIF
Adalah strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait
dengan pengulangan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau
menolak tanggung jawab sosial.
STRATEGI AKOMODATIF
Adalah tanggung jawab sosial yang menjalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan
dari masyarakat dan lingkungan sekitar.
25
STRATEGI PROAKTIF
Adalah perusahaan yang memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah berbagi dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders jika hal itu tak terpuaskan maka citra positif
terhadap perusahaan akan terbangun.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan makalah ini kami berharap agar pembaca dapat memahami tentang arti
penting perubahan dan perkembangan organisasi dan manajemen konflik. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi kami selaku penyusun makalah dan kami juga mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar kami dapat menyusun makalah ini lebih baik lagi
27
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.educationmanajemenkonfil
Anderson Gordon,1992. Selection dalam Brian, Tower ed, The handbook Of Human
Resource Management,Oxfod, Blackweel publisher.
https://id.m.wikipedia.org.manajementkonflik
https://environment-indonesia.com
28