Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Ikatan Kimia

Judul Percobaan : Ikatan Kimia


Hari/Tanggal Percobaan : Jum’at 28 Oktober 2011 pukul 12.00
Selesai Percobaan : Jum’at 28 Oktober 2011 pukul 12.00
Tujuan Percobaan :
Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ionik
Mengamati perubahan kimia unsur klor dalam suatu senyawa, dari yang berikatan kovalen
menjadi ikatan ionic.
Tinjauan Pusataka :
Ikatan Kimia Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai
berikut :
atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah
terima elektron)
penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang
berikatan.
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat
/ koordinasi / dativ dan ikatan logam.

Ikatan Ionik. Definisi :


Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron
valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron
besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum
Coulomb).
Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang
cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.
Untuk sebagian besar unsur, proses pelepasan atau penambatan elektron adalah proses
endotermik (membutuhkan energi). Ini berarti bahwa bentuk ion adalah kurang stabil
dibandingkan atom yang tak bermuatan.
Na Na+ + (-) - energi
½O2 + 2 (-) O-2 - energi

Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh
reaksi antara unsur alkali dengan halogen.
Contoh: Na + Cl NaCl.

Keduanya memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar, sehingga pasangan elektron


yang membentuk ikatan lebih banyak tertarik oleh atom Cl. Makin besar perbedaan elektro-
negativitasnya makin besar pula karakter ioniknya. Namun ada kekecualian untuk F dan Cs,
F memiliki elektro-negativitas paling kuat, sedang Cs memiliki elektro-negativitas paling
lemah, sehingga ikatannya tidak sepenuhnya ionik. Bagaimanapun juga ikatan kovalen murni
ada dalam molekul yang tersusun oleh molekul yang sama (H2, Cl2, C-C) atau molekul yang
tersusun dari atom yg memiliki elektro-negativitas yang hampir sama, contoh: C-H.

Ikatan Kovalen. Definisi :


Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom
yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He
berjumlah 2 elektron).
Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. Pada molekul H2 ada 3 gaya yang bekerja yaitu:
a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari atom yang lainnya.
Besarnya gaya c ini lebih besar dari jumlah gaya a dan b.

Ikatan kovalen pada H2, 2 elektron disharing oleh 2 atom dan orbit dari 2 elektron itu juga
disharing oleh 2 atom. Ikatan kovalen: gaya tarik-menarik bersih (net) yang terjadi ketika
setiap atom memasok 1 elektron yang tidak berpasangan untuk dipasangkan dengan yang
lain, dan ada satu ruang kosong untuk menerima elektron dari atom yang lain, sehingga 2
elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut.

Ikatan Kovalen Koordinat. Definisi :


Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang
lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak
panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Ikatan Logam. Definisi :


Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif
dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak.
Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain.
Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan
membentuk ion positif.
Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain.
Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami
delokalisasi.

Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur.
Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu
atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1
golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak
8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium). Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan
konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet.

Alur Kerja :
Percobaan ke-1 :
Tabung Reaksi 1

Diisi 20 tetes aquades


Diisi 5 tetes larutan NaCl
Ditambah 2 tetes AgNO3
Dicatat waktu terbentuknya reaksi

Tabung Reaksi 2
waktu

Diisi 20 CCl4
Ditambah 2 tetes AgNO3
Diamati perubahan yang terjadi
Dicatat waktu terbentuknya reaksi
waktu

Percobaan ke-2 :
Tabung Reaksi Pyrex

- Dimasukkan serbuk CaO (seujung pengaduk)


- Dipanaskan mula-mula dengan api kecil
- Dipanaskan dengan api yang membentuk inti biru di tengah
- Dipanaskans selama 20 menit
- Tabung dipindahkan menjauhi api
CCl4

- Diteteskan sebanyak 3 tetes


- Dipanaskan lagi tabung reaksinya sekitar 3 menit
- Dipindahkan menjauhi api
CCl4

- Diteteskan sebanyak 3 tetes


- Dipanaskan lagi tabung reaksinya sekitar 3 menit
- Didinginkan
HNO3

- Dipanaskan lagi dalam tabung reaksi sampai endapan larut dan gas yang
terbentuk hilang
- Didinginkan
AgNO3
Diamati perubahan yang terjadi

Percobaan ke-3 :

Cawan Porselin

Diisi dengan kristal asam oksalat (H2C2O4)


Diletakkan di atas kaki tiga
Dipanaskan
Dicatat perubahannya

Ada bau
- Pembentukan kristal
Ulangi percobaan
Asam Oksalat diganti dengan gula

Hasil Pengamatan :
N Prosedur Percobaan Hasil Dugaan/ Kesimpulan
o Penga Reaksi
matan
1 Tabung reaksi 1 diisi oleh 20 tetes aquades dan 5 Saat NaCl(aq)+ Pada
tetes larutan NaCI kemudian ditambah 2 tetes aquade AgNO3(aq) tabung
AgNO3. s → NaNO3 reaksi 1
ditamb (aq)+AgCl( terjadi
ahkan s) reaksi
dan antara NaCl
kemudi dan AgNO3
an warna
ditamb endapan larutan
ah berwarna menjadi
NaCI, putih keruh dan
AgNO3 membentuk
warnan endapan
Tabung reaksi 2 diisi oleh 20 tetes CCl4 dan ya AgCl
ditambah 2 tetes AgNO3. keruh berwarna
dan ada putih,
endapa endapan
n putih, terjadi
ketika karena ada
itu reaksi
waktu CCl4 (aq) antara
ketika +AgNO3 → AgNO3
reaksin tidak dengan
ya terbentuk Ikaatan ion
adalah reaksi dan Na+ dan
4 detik. endapan Cl-, dengan
reaksi
NaCl (aq) +
AgNO3(aq)
→ NaNO3
(aq) +AgCl
(s)

Pada
CCl4 tabung
ditamb reaksi 2
ah tidak terjadi
AgNO3 reaksi
, karena CCl4
warnan merupakan
ya ikatan
jernih kovalen
tidak karena itu
terbent tidak terjadi
uk endapan
endapa pula.
n

2 Tabung pyrex dimasukkan serbuk CaO seujung 3CaO(s) + CaO setelah


pengaduk dipanaskan mula-mula dengan api kecil CCl4→2 ditetesi
sampai api memebnetuk inti biru ditengah selama CaCl(aq) + CCl4
20 menit kemudian tabung dipindahkan menjauhi CaCO larutan
api 3(s) berwarna
putih tulang
Diberi 2 tetes CCl4 di panaskan lagi tabung dengan
reaksinya sekitar 3 menit, dipindahkan menjauhi reaksi: 3
api endapan CaO(s) +
putih CCL4(l)
→2CaCI(aq)
+ CaCo3(s)
endapan
Diberi 3 tetes CCl4 dipanaskan lagi di dalam putih
tabung reaksi selama 3 menit kemudian
didinginkan
CaO
setelah
Saat ditambah ditetesi
HNO3 CCl4
endapan larutan
3CaO(s) +
hilang, berwar
CCl4→2
warnanya na CaCl(aq) +
kembali jernih putih CaCO3(s) CaO setelah
tulang ditetesi
CCl4
larutan
endapan berwarna
putih putih tulang
Ditambah 20 tetes HNO3 pekat, dipanaskan hingga dengan
endapan larut dan gas yang terbentuk hilang reaksi: 3
kemudian didinginkan 3CaO(s) + CaO(s) +
CaO CCl4→2 CCL4(l)
setelah CaCl(aq) + →2CaCI(aq)
ditetesi CaCO3(s) + CaCo3(s)
CCl4 endapan
larutan putih
berwar endapan
Ditambah AgNO3
na putih
putih CaO setelah
tulang ditetesi
CCl4
CaCO3(s) + larutan
2 HNO3(aq berwarna
) → CO2(g)
putih tulang
+ H2O(l) dengan
+Ca(NO3)2 reaksi: 3
(aq) CaO(s) +
CCL4(l)
→2CaCI(aq)
+ CaCo3(s)
endapan
putih

Penambaha
n HNO3
CaCl2(aq)+ membuat
2 endapan
AgNO3(aq) yang

terbentuk
2AgCl+Ca(
NO3)2(aq) tadi larut
dan
membuat
larutan
menjadi
jernih
kembali
dengan
reaksi
CaCO3(s)
+ 2HNO3
(aq) →
CO2(g) +
H2O(l)
+Ca(NO3)2(
aq).
Penambaha
n AgNO3
terbentuk
endapan
putih
bagian
diatas yang
agak jernih
warnanya
di banding
endapan
ketika
ditambah
CCl4,
dengan
reaksi :
CaCl2(aq)+
2
AgNO3(aq)

2AgCl+Ca(
NO3)2(aq)

2H2C2O4(s)
3 Cawan porselin diisi dengan kristal asam oksalat Kristal +2O2(g) → Kristal
kemudian diletakkan diatas kaki tiga dan H2C2O C2H2O(s)+ H2C2C4
dipanaskan 4 yang 2CO2(g)+H setelah
dipanas 2O(l) dipanaskan
kan beberapa
mengh saat
asilkan menjadi
bau cair,
yang menghasilk
menye an bau
ngat menyengat
dan dan
terdapa terdapat
t sarang-
Cawan porselin diisi dengan gula pasir kemudian seperti sarang
diletakkan diatas kaki tiga dan dipanaskan sarang- namun
sarang kemudian
namun C12H22O11(s) dapat
kemudi + O2(g) → kembali
an lagi
dapat CO2(g) + bentuknya
kembal 11H2O(l) + ke bentuk
i lagi kristal, dan
bentuk 11C(s) bau juga
nya ke hilang.
bentuk Disini
kristal, terjadi
dan kristalisasi.
bau Persamaan
juga reaksinya:
hilang. 2H2C2O4(s)
+2O2(g) →
C2H2O(s)+
2CO2(g)+H
2O(l)

Gula pasir
ketika
dipanaskan
menjadi
Gula cair dan
pasir berubah
yang warna
dipanas menjadi
kan coklat tua ,
mengh terjadi
asilkan proses
bau caramelisas
harum i. Warna
namun coklat tua
tidak tersebut
terlalu berasal dari
menye karbon.
ngat,
gula
mencai
r dan
warnan
ya
menjad
i coklat
tua.
Analisis Data :
Pada percobaan pertama, kami beri 20 tetes aquades dan ditambah 5 tetes larutan NaCl ,
kemudian ditambahkan 2 tetes AgNO3 ketika dicampurkan AgNO3 mebutuhkan waktu 4
detik untuk membentuk endapan putih (endapan AgCl), endapan ini terjadi karena adanya
reaksi antara AgNO3 dan ikatan ion Na+ dan Cl- .

Dengan persamaan reaksi :

NaCI(aq)+AgNO3(aq) → NaNO3 (aq) + AgCI(s)

Sedangkan ketika kami meneteskan 2 tetes AgNO3 pada 20 tetes CCL4, tidak terbentuk reaksi
dan tidak ada endapan. Dengan persamaan reaksi:

CCl4 + AgNO3

Pada percobaan kedua, kami memasukkan serbuk CaO (seujung pengaduk) dalam
tabung pyrex dan memanaskannya dengan api kecil selama 20 menit . Kemudian meneteskan
2 tetes CCl4 lalu dipanaskan selama 3 menit kemudian dipindahkan menjauhi api setelah itu
ditambakan 3 tetes CCl4 selama 3 lalu dipanaskan lagi dan didinginkan. Setelah dingin
ditambahkan 20 tetes HNO3 pekat dipanaskan lagi sampai endapan larut dan gas yang
terbentuk hilang, didinginkan kemudian terakhir ditambah AgNO3. Saat ditambah HNO3
endapan hilang warnanya kembali jernih, saat ditambah AgNO3 , terdapat endapan putih di
bagian atas larutan.

Di dapat persamaan reaksi:

( ketika ditamabah CCl4 )

3CaO(s) + CCl4→2 CaCl(aq) + CaCO3(s)

endapan putih

( ketika ditambah HNO3 )

CaCO3(s) + 2 HNO3 (aq) → CO2 (g) + H2O(l) + Ca (NO3)2(aq)

( ketika ditambah AgNO3 )

CaCl2 (aq) + 2 AgNO3 (aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)


Pada percobaan ketiga, kami memanaskan kristal asam oksalat (H2C2O4) dalam cawan
porselin. Kristal asam oksalat yang dipanaskan menghasilkan bau yang menyengat dan ada
sarang-sarang , namun bentuknya kembali lagi ke bentuk Kristal disisni terjadi kristalisasi,
dan baunya juga hilang. Dengan reaksinya :

2H2C2O4(s)+2O2(g) → C2H2O(s)+ 2CO2(g)+H2O(l)

Kemudian percobaan selanjutnya kami memanaskan gula pasir dalam cawan porselin. Gula
pasir yang dipanaskan menghasilkan bau harum namun tidak terlalu menyengat, disini terjadi
caramelisasi dimana gula mencair menjadi warna coklat tua, warna tersebut berasal dari
karbon. Dengan persamaan reaksi :

C12H22O11(s) + O2(g) → CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)

Pembahasan :
Percobaan pertama yaitu mencampurkan larutan NaCl dan aquades dengan larutan AgNO3 ,
disini Na memiliki potensial ionisasi rendah dan keelektronegatifitasnya rendah, sedangkan
Cl memiliki afinitas elektron tinggi dan keelektronegatifitasnya tinggi, ion-ion dalam larutan
berikatan dan disebut ikatan ionik sehingga membentuk senyawa yaitu NaNO3 dan AgCl
yang berbentuk endapan AgCl berwarna putih. Didapatkan persamaan reaksi sebagai berikut
:

NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)

Pada tabung reaksi kedua mencampurkan CCl4 dengan larutan AgNO3. Pada pencampuran
tersebut tidak terjadi reaksi karena CCl4 adalah senyawa kovalen non polar sedangkan
AgNO3 adalah senyawa kovalen polar sehingga keduanya tidak dapat bereaksi. Di dapat
persamaan reaksi :

CCl4(aq) + AgNO3(aq)

Percobaan kedua pada pencampuran CCl4 dan CaO terbentuk ikatan kimia karena
atom Cl dan dalam CCl4 berikatan kovalen,kemudian atom C diubah menjadi ikatan ion
dengan mengganti atom C dengan atom Ca, sehingga terbentuklah ikatan kimia oleh ikatan
kovalen yang dapat dirubah menjadi ikatan ion. Di dapat persamaan reaksi :

3CaO(s) + CCl4(aq) → 2CaCl2(aq) + CaCO3(s)


Adanya endapan putih

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → CO2(g) +H2O(l) + Ca(NO3)2(aq)

Penambahan AgNO3 pada ikatan ion CaCl2 menghasilkan reaksi yang dibuktikan oleh
terbentuknya endapan AgCl berwarna putih,dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)

Pada percobaan ke tiga yaitu reaksi pemanasan senyawa organik yaitu asam oksalat
(C2H2C2O4) yang dipanaskan dengan menggunakan cawan porselin. Setelah dipanaskan,
beberapa saat kemudian Kristal asam oksalat mencair dan akhirnya membentuk Kristal
kembali dan mengeluarkan bau yang menyengat. Persamaan reaksi sebagai berikut :

Asam oksalat (H2C2O4)

2H2C2O4(s) + 2O2(g) → C2H2O(s) + 2CO2(g) + H2O(l)

Kemudian kami mengganti asam oksalat dengan gula pasir, setelah dipanaskan beberapa saat
kemudian gula pasir mencair dan berwarna coklat namun tidak mengeluarkan bau yang
menyengat seperti asam oksalat. Warna coklat yang dihasilkan berasal dari karbon yang
dihasilkan pada reaksi pemanasan tersebut. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Gula pasir (C12H22O11)

C12H22O11(s) + O2(g) → CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)

Kesimpulan :
Reaksi antara NaCl dan AgNO3 membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Endapan AgCl
yang berwarna putih berasal dari AgNO3 yang berikatan dengan ikatan ionik Na+ dan Cl-.
Tidak terjadi reaksi antara CCl4 dengan AgNO3, karena CCl4 bersifat kovalen yang jelas
susah untuk bereaksi.

Terjadi reaksi antara CaO dan CCl4 dan akhirnya membentuk endapan CaCO3 berwarna putih.
Atom klor (Cl) dalam ikatan kovalen dapat diubah menjadi ikatan ion dengan mengganti
salah satu atom yang mengikat klor(Cl).
Senyawa ionik mudah larut dalam senyawa polar sedangkan senyawa kovalen sulit larut dalam
senyawa polar, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya endapan hasil reaksi senyawa ionic
dan senyawa polar.

Jawaban Pertanyaan :

Karena senyawa ionik terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah
melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum
Coulomb). Sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas
elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion,
sehingga ikatan kovalen susah ber reaksi dan menghasilkan senyawa baru.

Strukur Molekul Asam Oksalat (H2C2O4)

Struktur Gula Pasir (C12H22O11)

NaCl + C2H5OH → Sukar Larut


NaCl + NH3 → Na + NH3 + HCl
Kelarutan NaCl dalam senyawa organik seperti C2H5OH lebih kecil bila dibandingkan
dengan kelarutan NaCl dalam NH3.

Daftar Pustaka :
Sugiarto,Bambang,dkk.2007.Kimia Dasar 1.Surabaya:Unipres UNESA
Tim Kimia Dasar.2011.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1.Surabaya:UNESA

www.google.com (minggu, 30 oktober 2011)

Analisis Data :
Pada percobaan pertama, kami beri 20 tetes aquades dan ditambah 5 tetes larutan NaCl ,
kemudian ditambahkan 2 tetes AgNO3 ketika dicampurkan AgNO3 mebutuhkan waktu 4
detik untuk membentuk endapan putih (endapan AgCl), endapan ini terjadi karena adanya
reaksi antara AgNO3 dan ikatan ion Na+ dan Cl- .

Dengan persamaan reaksi :

NaCI(aq)+AgNO3(aq) → NaNO3 (aq) + AgCI(s)

Sedangkan ketika kami meneteskan 2 tetes AgNO3 pada 20 tetes CCL4, tidak terbentuk reaksi
dan tidak ada endapan. Dengan persamaan reaksi:

CCl4 + AgNO3

Pada percobaan kedua, kami memasukkan serbuk CaO (seujung pengaduk) dalam
tabung pyrex dan memanaskannya dengan api kecil selama 20 menit . Kemudian meneteskan
2 tetes CCl4 lalu dipanaskan selama 3 menit kemudian dipindahkan menjauhi api setelah itu
ditambakan 3 tetes CCl4 selama 3 lalu dipanaskan lagi dan didinginkan. Setelah dingin
ditambahkan 20 tetes HNO3 pekat dipanaskan lagi sampai endapan larut dan gas yang
terbentuk hilang, didinginkan kemudian terakhir ditambah AgNO3. Saat ditambah HNO3
endapan hilang warnanya kembali jernih, saat ditambah AgNO3 , terdapat endapan putih di
bagian atas larutan.

Di dapat persamaan reaksi:

( ketika ditamabah CCl4 )

3CaO(s) + CCl4→2 CaCl(aq) + CaCO3(s)

endapan putih

( ketika ditambah HNO3 )

CaCO3(s) + 2 HNO3 (aq) → CO2 (g) + H2O(l) + Ca (NO3)2(aq)


( ketika ditambah AgNO3 )

CaCl2 (aq) + 2 AgNO3 (aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)

Pada percobaan ketiga, kami memanaskan kristal asam oksalat (H2C2O4) dalam cawan
porselin. Kristal asam oksalat yang dipanaskan menghasilkan bau yang menyengat dan ada
sarang-sarang , namun bentuknya kembali lagi ke bentuk Kristal disisni terjadi kristalisasi,
dan baunya juga hilang. Dengan reaksinya :

2H2C2O4(s)+2O2(g) → C2H2O(s)+ 2CO2(g)+H2O(l)

Kemudian percobaan selanjutnya kami memanaskan gula pasir dalam cawan porselin. Gula
pasir yang dipanaskan menghasilkan bau harum namun tidak terlalu menyengat, disini terjadi
caramelisasi dimana gula mencair menjadi warna coklat tua, warna tersebut berasal dari
karbon. Dengan persamaan reaksi :

C12H22O11(s) + O2(g) → CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)

Pembahasan :
Percobaan pertama yaitu mencampurkan larutan NaCl dan aquades dengan larutan AgNO3 ,
disini Na memiliki potensial ionisasi rendah dan keelektronegatifitasnya rendah, sedangkan
Cl memiliki afinitas elektron tinggi dan keelektronegatifitasnya tinggi, ion-ion dalam larutan
berikatan dan disebut ikatan ionik sehingga membentuk senyawa yaitu NaNO3 dan AgCl
yang berbentuk endapan AgCl berwarna putih. Didapatkan persamaan reaksi sebagai berikut
:

NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)

Pada tabung reaksi kedua mencampurkan CCl4 dengan larutan AgNO3. Pada pencampuran
tersebut tidak terjadi reaksi karena CCl4 adalah senyawa kovalen non polar sedangkan
AgNO3 adalah senyawa kovalen polar sehingga keduanya tidak dapat bereaksi. Di dapat
persamaan reaksi :

CCl4(aq) + AgNO3(aq)

Percobaan kedua pada pencampuran CCl4 dan CaO terbentuk ikatan kimia karena
atom Cl dan dalam CCl4 berikatan kovalen,kemudian atom C diubah menjadi ikatan ion
dengan mengganti atom C dengan atom Ca, sehingga terbentuklah ikatan kimia oleh ikatan
kovalen yang dapat dirubah menjadi ikatan ion. Di dapat persamaan reaksi :

3CaO(s) + CCl4(aq) → 2CaCl2(aq) + CaCO3(s)

Adanya endapan putih

CaCO3(s) + 2HNO3(aq) → CO2(g) +H2O(l) + Ca(NO3)2(aq)

Penambahan AgNO3 pada ikatan ion CaCl2 menghasilkan reaksi yang dibuktikan oleh
terbentuknya endapan AgCl berwarna putih,dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

CaCl2(aq) + 2AgNO3(aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)

Pada percobaan ke tiga yaitu reaksi pemanasan senyawa organik yaitu asam oksalat
(C2H2C2O4) yang dipanaskan dengan menggunakan cawan porselin. Setelah dipanaskan,
beberapa saat kemudian Kristal asam oksalat mencair dan akhirnya membentuk Kristal
kembali dan mengeluarkan bau yang menyengat. Persamaan reaksi sebagai berikut :

Asam oksalat (H2C2O4)

2H2C2O4(s) + 2O2(g) → C2H2O(s) + 2CO2(g) + H2O(l)

Kemudian kami mengganti asam oksalat dengan gula pasir, setelah dipanaskan beberapa saat
kemudian gula pasir mencair dan berwarna coklat namun tidak mengeluarkan bau yang
menyengat seperti asam oksalat. Warna coklat yang dihasilkan berasal dari karbon yang
dihasilkan pada reaksi pemanasan tersebut. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Gula pasir (C12H22O11)

C12H22O11(s) + O2(g) → CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)

Kesimpulan :
Reaksi antara NaCl dan AgNO3 membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Endapan AgCl
yang berwarna putih berasal dari AgNO3 yang berikatan dengan ikatan ionik Na+ dan Cl-.
Tidak terjadi reaksi antara CCl4 dengan AgNO3, karena CCl4 bersifat kovalen yang jelas
susah untuk bereaksi.
Terjadi reaksi antara CaO dan CCl4 dan akhirnya membentuk endapan CaCO3 berwarna putih.
Atom klor (Cl) dalam ikatan kovalen dapat diubah menjadi ikatan ion dengan mengganti
salah satu atom yang mengikat klor(Cl).
Senyawa ionik mudah larut dalam senyawa polar sedangkan senyawa kovalen sulit larut dalam
senyawa polar, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya endapan hasil reaksi senyawa ionic
dan senyawa polar.

Jawaban Pertanyaan :

Karena senyawa ionik terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah
melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai
afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion).
Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum
Coulomb). Sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas
elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion,
sehingga ikatan kovalen susah ber reaksi dan menghasilkan senyawa baru.

Strukur Molekul Asam Oksalat (H2C2O4)

Struktur Gula Pasir (C12H22O11)


NaCl + C2H5OH → Sukar Larut
NaCl + NH3 → Na + NH3 + HCl
Kelarutan NaCl dalam senyawa organik seperti C2H5OH lebih kecil bila dibandingkan
dengan kelarutan NaCl dalam NH3.

Daftar Pustaka :
Sugiarto,Bambang,dkk.2007.Kimia Dasar 1.Surabaya:Unipres UNESA

Tim Kimia Dasar.2011.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar 1.Surabaya:UNESA

www.google.com (minggu, 30 oktober 2011)

Anda mungkin juga menyukai